Anda di halaman 1dari 19

T1

MATERI PEMBELAJARAN 2
AKUNTANSI MERGER DAN KONSOLIDASI
Capaian Materi Pembelajaran
Mahasiswa mampu untuk:
1. Mencatat biaya perolehan kombinasi bisnis secara merger dan konsolidasi.
2. Mengakui dan mengukur aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada
kombinasi bisnis secara merger dan konsolidasi.
3. Mencatat pengambilalihan aset dan liabilitas entitas yang dimerger dan
dikonsolidasi.
4. Menyajikan laporan posisi keuangan sesaat setelah merger dan konsolidasi,
serta mengungkapkan pada catatan atas laporan keuangan.
A. Biaya Perolehan Kombinasi Bisnis secara Merger dan Konsolidasi
Berdasarkan IFRS 3 paragraf 37, imbalan yang dialihkan atau biaya
perolehan adalah jumlah dari nilai wajar:
1) Transfer aset dari pengakuisisi
2) Kewajiban yang timbul dari pengakuisisi ke pemilik diakuisisi; dan
3) Bunga ekuitas yang dikeluarkan pengakuisisi.
Gambar 2.1 Persamaan Biaya Perolehan

(Sumber: Tan Lee, 2017)


Terdapat dua jenis beban yang berkaitan dengan merger dan konsolidasi,
yaitu:

● Beban langsung: fee notaris, fee akuntan, fee jasa penilai, dll.

● Beban tidak langsung: beban administrasi, beban overhead, dll.


T2

Kedua jenis biaya ini diberlakukan sebagai beban periodik, artinya beban ini
dicatat saat terjadinya, tidak dikapitalisasi dan tidak menambah nilai
investasi.
Jika merger dan konsolidasi dilakukan dengan menerbitkan saham,
maka biaya penerbitan saham akan mengurangi hasil penjualan saham
(mengurangi premium saham) dan tidak diperlakukan sebagai beban periodik.
Dalam merger dan konsolidasi, terdapat beberapa unsur biaya, yaitu:

● Biaya transaksi: pihak pengakuisisi mengeluarkan biaya transaksi berupa

biaya makelar, biaya hukum, biaya akuntansi, biaya administrasi umum,


dan lain-lain.

● Imbalan yang dialihkan: biaya yang dikeluarkan pihak pengakuisisi atas

akuisisi yang dilakukan. Imbalan yang dialihkan diukur sesuai dengan


nilai wajar dan dapat berupa kas, aset non-kas lainnya, menerbitkan surat
utang (obligasi) atau menerbitkan saham oleh pihak pengakuisisi.

● Goodwill: goodwill terjadi jika harga perolehan dari entitas yang diakuisisi

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai wajar aset bersih entitas yang
diakuisisi. Berikut adalah perhitungan nilai goodwill:
Goodwill = (imbalan yang dialihkan + kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi + kepentingan NCI pada
pihak yang diakuisisi) – nilai wajar net aset pihak yang diakuisisi.

B. Pengakuan dan Pengukuran Aset dan Liabilitas yang Dapat


Diidentifikasi pada Merger dan Konsolidasi.
Pengukuran aset dan liabilitas saat merger atau konsolidasi diukur
berdasarkan nilai wajar. Metode yang digunakan adalah metode akuisisi
(sesuai dengan IFRS 3 atau PSAK 22). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada contoh berikut ini.
Contoh Soal Pertemuan 2: Merger dan Konsolidasi
Pada 31 Desember 2019, PT Prima mengakuisisi seluruh aset bersih PT
Sentosa dalam sebuah merger. Informasi laporan keuangan untuk PT Prima
dan PT Sentosa pada saat itu adalah:
T3

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)

PT Prima PT Sentosa
Nilai tercatat Nilai tercatat Nilai Wajar
Kas 480.000 40.000 40.000
Piutang Usaha 280.000 70.000 70.000
Persediaan 340.000 60.000 100.000
Tanah 160.000 80.000 120.000
Bangunan dan mesin 760.000 620.000 300.000
Akumulasi Penyusutan (380.000) (400.000)
Total Aset 1.640.000 470.000 630.000
Utang Usaha 170.000 110.000 110.000
Utang Wesel 300.000 240.000 240.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 400.000
Nominal Rp12.000 36.000
Tambahan Modal Disetor 320.000 20.000
Saldo Laba 450.000 64.000
Total Liabilitas&Ekuitas 1.640.000 470.000
(Sumber: Dwi Martani, 2016)
Maka aset dan liabilitas PT Sentosa yang dapat diidentifikasi adalah:

● Aset:

Kas Rp40.000.000
Piutang Usaha 70.000.000
Persediaan 100.000.000
Tanah 120.000.000
Bangunan dan Mesin 300.000.000
T4

Total Aset Teridentifikasi Rp630.000.000

● Liabilitas:

● Utang usaha Rp110.000.000

Utang wesel 240.000.000


Total Liabilitas Teridentifikasi Rp350.000.000

C. Pencatatan Pengambilalihan Aset dan Liabilitas Entitas Secara


Merger atau Konsolidasi
Contoh 2.1 merger: Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Berupa Kas
Contoh soal sama dengan contoh soal pertemuan 2 di atas. PT Prima mengalihkan
imbalan senilai Rp352.000.000 untuk memerger, mengambil alih/membeli,
seluruh aset neto (aset bersih) PT Sentosa. PT Prima mengeluarkan Rp20.000.000
untuk biaya legal. Atas merger tersebut, maka goodwill yang terjadi dihitung
sebagai berikut:

Imbalan yang dialihkan Rp352.000.000


Kepentingan yang dimiliki sebelumnya -
NCI -
Jumlah Rp352.000.000
Aset bersih teridentifikasi (Rp280.000.000*)
Goodwill Rp 72.000.000

(*) Aset bersih teridentifikasi = nilai wajar total aset – nilai wajar total liabilitas

=630.000.000 – (110.000.000 + 240.000.000)

= 280.000.000

Maka PT Prima mencatat transaksi tersebut dengan jurnal:

(Dr) Beban (saldo laba) Rp20.000.000

(Cr) Kas Rp20.000.000


(untuk mencatat biaya transaksi)
T5

31 Desember 2019, (mencatat akuisisi aset bersih)

(Dr) Kas 40.000.000


(Dr) Piutang usaha 70.000.000
(Dr) Persediaan 100.000.000
(Dr) Tanah 120.000.000
(Dr) Bangunan dan Mesin 300.000.000
(Dr) Goodwill 72.000.000
(Cr) Utang usaha 110.000.000
(Cr) Utang wesel 240.000.000
(Cr) Kas (Imbalan yang Dialihkan) 352.000.000
Contoh 2.2 Merger: Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Non-Kas

Berdasarkan contoh 2.1, seandainya PT Prima menerbitkan 11.000


lembar saham sebagai imbalan yang dialihkan atas akuisisi tersebut. Nilai
wajar saham PT Prima adalah Rp32.000/lembar. Atas penerbitan saham
tersebut, PT Prima membayar biaya penerbitan saham sebesar Rp30.000.000.
PT Prima mencatat jurnal sebagai berikut:

(Dr) Beban 20.000.000


(Dr) Beban Tangguhan 30.000.000
(Cr) Kas 50.000.000
(mencatat biaya merger dan biaya penerbitan saham)
31 Desember 2019
(Dr) Kas 40.000.000
(Dr) Piutang Usaha 70.000.000
(Dr) Persediaan 100.000.000
(Dr) Tanah 120.000.000
(Dr) Bangunan dan Mesin 300.000.000
T6

(Dr) Goodwill 72.000.000

(Cr) Utang Usaha 110.000.000


(Cr) Utang Wesel 240.000.000
(Cr) Saham Biasa (Rp20.000 x 11.000) 220.000.000
(Cr) Tambahan Modal Disetor 102.000.000
(Cr) Beban Tangguhan 30.000.000
(mencatat akuisisi aset bersih)
Nilai tambahan modal disetor dihitung sebagai berikut:
Nilai wajar saham (Rp32.000 x 11.000) Rp352.000.000
Nilai nominal saham (Rp20.000 x 11.000) Rp220.000.000
Nilai tambahan modal disetor Rp132.000.000
Beban tangguhan (Rp30.000.000)
Nilai tambahan modal disetor bersih Rp102.000.000

Contoh 2.3 Konsolidasi Akuisisi Aset Bersih– Imbalan Berupa


Penerbitan Saham

Pada 31 Desember 2019, PT Mapan mengkonsolidasi seluruh aset bersih PT


Prima dan PT Sentosa dalam sebuah statutory consolidation. Akuisisi ini
menyebabkan dibubarkannya PT Prima dan PT Sentosa dan bergabung
menjadi entitas baru yaitu PT Mapan. Untuk membayar konsolidasi ini PT
Mapan menerbitkan saham 50.000 lembar nilai nominal rp20.000/lembar,
dengan harga jual rp36.000/lembar. Biaya penerbitan saham rp50.000.000.
PT Mapan mengeluarkan biaya konsolidasi sebesar rp40.000.000. Saham
diserahkan kepada pemegang saham PT Prima dan PT Sentosa. Informasi
laporan keuangan untuk PT Prima dan PT sentosa pada saat itu adalah:

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham )
T7

PT Prima PT Sentosa
Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas 480.000 480.000 40.000 40.000
Piutang usaha 280.000 280.000 70.000 70.000
Persediaan 340.000 300.000 60.000 100.000
Tanah 160.000 200.000 80.000 120.000
Bangunan dan 760.000 600.000 620.000 300.000
mesin
Akumulasi (380.000) (400.000)
penyusutan
Total aset 1.640.000 1.860.000 470.000 630.000

Utang usaha 170.000 170.000 110.000 110.000


Utang wesel 300.000 310.000 240.000 240.000
Saham biasa
Nominal 400.000
20.000
Nominal 36.000
12.000
Tambahan 320.000 20.000
modal disetor
Saldo laba 450.000 64.000
Total 1.640.000 470.000
liabilitas &
ekuitas

Atas konsolidasi tersebut, maka goodwill dapat dihitung sebagai berikut:

Nilai saham yang diterbitkan = 50.000 x rp36.000 = Rp1.800.000.000

Kepentingan yang dimiliki sebelumnya -

Kepentingan Non-Pengendali -

Jumlah Rp1.800.000.000

Aset bersih teridentifikasi (Rp1.660.000.000*)

Goodwill Rp 140.000.000

(*) Aset bersih teridentifikasi = [1.860.000.000 – (170.000.000 +

310.000.000)] + [630.000.000 –
T8

(110.000.000 + 240.000.000)]

= 1.660.000.000

Berikut jurnal yang dicatat oleh PT Mapan:

31 Desember 2019

(Dr) Beban Rp40.000.000


(Dr) Beban tangguhan Rp50.000.000
(Cr) Kas Rp90.000.000
(mencatat beban konsolidasi dan biaya penerbitan saham)
31 Desember 2019
(Dr) Kas 520.000.000
(Dr) Piutang usaha 350.000.000
(Dr) Persediaan 400.000.000
(Dr) Tanah 320.000.000
(Dr) Bangunan dan mesin 900.000.000
(Dr) Goodwill 90.000.000
(Cr) Utang usaha 280.000.000
(Cr) Utang wesel 550.000.000
(Cr) Modal saham 1.000.000.000
(Cr) Beban tangguhan 50.000.000
(Cr) Tambahan Modal Disetor 750.000.000
(mencatat akuisisi aset bersih dan liabilitas yang diambil alih yang dicatat
sebesar nilai wajarnya, dan dibayar dengan menerbitkan saham)

Contoh 2.4 Pembelian dengan Diskon

Merujuk pada contoh soal 2.1, PT Prima mengalihkan imbalan senilai


Rp250.000.000 untuk memerger aset neto PT Sentosa. PT Prima
mengeluarkan Rp20.000.000 untuk biaya legal. Atas akuisisi tersebut, maka
keuntungan pembelian dengan diskon dihitung sebagai berikut:
T9

Imbalan yang dialihkan Rp250.000.000

Kepentingan yang dimiliki sebelumnya -

Kepentingan Non-Pengendali -

Jumlah Rp250.000.000

Aset bersih teridentifikasi Rp280.000.000

Keuntungan Pembelian dengan Diskon Rp 30.000.000

Keuntungan pembelian dengan diskon diakui sebagai laba bagi pengakuisisi


pada tanggal akuisisi.

Berikut jurnal yang dicatat PT Prima:

31 Desember 2019
(Dr) Beban Rp20.000.000
(Cr) Kas Rp20.000.000
(mencatat biaya akuisisi)
31 Desember 2019
(Dr) Kas 40.000.000
(Dr) Piutang usaha 70.000.000
(Dr) Persediaan 100.000.000
(Dr) Tanah 120.000.000
(Dr) Bangunan dan mesin 300.000.000
(Cr) Utang usaha 110.000.000
(Cr) Utang wesel 240.000.000
(Cr) Kas (imbalan yang dialihkan) 250.000.000
(Cr) Keuntungan pembelian dengan diskon 30.000.000
(mencatat akuisisi aset bersih)
T10

D. Laporan Keuangan Sesaat Setelah Merger atau Konsolidasi

Contoh 2.1: merger, (Laporan Posisi Keuangan sesaat setelah merger):


Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Berupa Kas

Laporan Posisi Keuangan (Sesaat setelah merger)


31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)
PT Prima
31/12/2019
Kas 148.000
Piutang Usaha 350.000
Persediaan 440.000
Tanah 280.000
Bangunan dan mesin 1.060.000
Akumulasi Penyusutan (380.000)
Goodwill 72.000
Total Aset 1.970.000
Utang Usaha 280.000
Utang Wesel 540.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 400.000
Tambahan Modal Disetor 320.000
Saldo Laba 430.000
Total Liabilitas&Ekuitas 1.970.000
T11

Contoh 2.2: Merger (Laporan Posisi Keuangan, sesaat setelah merger):


Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Non-Kas
Laporan Posisi Keuangan (sesaat setelah merger)
31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)
PT Prima
31/12/2019
Kas 470.000
Piutang Usaha 350.000
Persediaan 440.000
Tanah 280.000
Bangunan dan mesin 1.060.000
Akumulasi Penyusutan (380.000)
Goodwill 72.000
Total Aset 2.292.000
Utang Usaha 280.000
Utang Wesel 540.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 620.000
Tambahan Modal Disetor 422.000
Saldo Laba 430.000
Total Liabilitas&Ekuitas 2.292.000
T12

Contoh 2.3: Konsolidasi (Laporan Posisi Keuangan Sesaat Setelah


Konsolidasi), Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Berupa Penerbitan Saham Baru

Laporan Posisi Keuangan (Sesaat setelah konsolidasi)


31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)
PT Mapan
31/12/2019
Kas 430.000
Piutang Usaha 350.000
Persediaan 400.000
Tanah 320.000
Bangunan dan mesin 900.000
Goodwill 140.000

Total Aset 2.540.000


Utang Usaha 280.000
Utang Wesel 550.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 1.000.000
Tambahan Modal Disetor 710.000*

Total Liabilitas&Ekuitas 2.540.000

*Saldo tambahan modal disetor awal rp800.000


Dikurangi beban legal (seharusnya mengurangi saldo laba, berhubung baru
berdiri, tidak ada saldo laba, maka mengurangi TMD ( 40 000 )
Biaya penerbitan saham baru ( 50.000 )
Saldo tambahan modal disetor setelah konsolidasi rp710.000
T13

Contoh 2.4 Pembelian dengan Diskon (Laporan Posisi Keuangan setelah


merger), akuisisi aset bersih - imbalan berupa kas

Laporan Posisi Keuangan (Sesaat setelah merger)

31 Desember 2019

(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)

PT Prima
31/12/2019
Kas 250.000
Piutang Usaha 350.000
Persediaan 440.000
Tanah 280.000
Bangunan dan mesin 1.060.000
Akumulasi Penyusutan (380.000)
Goodwill -
Total Aset 2.000.000
Utang Usaha 280.000
Utang Wesel 540.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 400.000
Tambahan Modal Disetor 320.000
Saldo Laba 460.000

Total Liabilitas&Ekuitas 2.000.000


T14

RANGKUMAN

● Biaya perolehan merger atau konsolidasi adalah jumlah dari nilai wajar

transfer aset dari pengakuisisi, kewajiban yang timbul dari pengakuisisi ke


pemilik diakuisisi dan bunga ekuitas yang dikeluarkan pengakuisisi.

● Biaya perolehan merger dan konsolidasi diakui dan diukur berdasarkan

nilai wajar.

● Terdapat dua jenis beban dalam merger dan konsolidasi yaitu beban

langsung dan beban tidak langsung.

● Beban langsung merupakan beban yang berhubungan langsung dengan

transaksi merger atau konsolidasi. Contoh: fee akuntan, fee penasehat


hukum , fee perusahaan jasa penilai.

● Beban tidak langsung adalah beban yang tidak berhubungan langsung

dengan transaksi merger atau akuisisi, Contoh: bonus untuk pendiri


perusahaan pengakuisisi, beban administrasi, gaji manajer yang mengurus
proses merger atau konsolidasi

● Beban langsung dan beban tidak langsung diperlakukan sebagai beban

periodik.

● Terdapat beberapa cara pembayaran dalam merger dan konsolidasi, yaitu

mengakuisisi aset bersih imbalan berupa kas dan mengakuisisi aset bersih
imbalan berupa non-kas.

● Dalam merger dan konsolidasi, bisa timbul goodwill, atau keuntungan

pembelian dengan diskon.

● Goodwill timbul apabila biaya perolehan merger atau konsolidasi lebih

tinggi daripada aset bersih yang diterima pengakuisisi.

● Keuntungan pembelian dengan diskon terjadi apabila biaya perolehan

merjer atau konsolidasi lebih rendah daripada aset bersih yang diterima.
T15

● Setelah melakukan merger atau konsolidasi, pihak pengakuisisi membuat

laporan keuangan sesaat setelah merger.

LATIHAN SOAL
(Waktu Pengerjaan: 60 Menit)
1. Perlakuan biaya transaksi saat akuisisi adalah…
a. Dibebankan pada periode sebelumnya
b. Dikapitalisasi sebagai biaya akuisisi
c. Dibebankan pada periode berjalan
d. Diamortisasi selama masa tertentu
2. Pernyataan berikut ini yang benar terkait goodwill adalah…
a. Goodwill merupakan selisish nilai perolehan entitas yang diakuisisi
dengan nilai penawaran entitas yang diakuisisi.
b. Goodwill merupakan perbedaan nilai perolehan atau harga beli dengan
nilai wajar entitas yang diakuisisi.
c. Goodwill merupakan perbedaan net book value asset dengan nilai wajar
net aset entitas yang diakuisisi.
d. Goodwill merupakan perbedaan antara nilai buku dengan harga perolehan
entitas yang diakuisisi.
e. Semua jawaban benar

Ilustrasi berikut untuk nomor soal 3-6


PT Merak pada tanggal 1 Juli 2020 mengakuisisi aset bersih PT Nuri
dengan harga akuisisi Rp30.000.000.000. PT Merak membayar tunai kepada
pemegang saham PT Nuri sebesar Rp20.000.000.000 dan sisanya dengan
menerbitkan saham sebanyak 1.000.000 lembar dengan nilai nominal
Rp10.000. Saham PT Merak tidak diperjualbelikan di pasar modal sehingga
tidak memiliki nilai wajar. Nilai wajar aset bersih PT Nuri pada saat akuisisi
adalah Rp25.000.000.000. Atas kegiatan akuisisi tersebut, PT Merak
T16

mengeluarkan biaya konsultasi sebesar Rp20.000.000 dan biaya penerbitan


saham sebesar Rp10.000.000.
3. Dari akuisisi diatas, berapakah goodwill PT Merak…
a. Rp5.000.000.000
b. Rp10.000.000.000
c. Rp15.000.000.000
d. Rp20.000.000.000
e. Rp25.000.000.000
4. Perlakuan akuntansi atas goodwill PT Merak adalah…
a. Diamortisasi selama 5-20 tahun.
b. Diuji penurunan nilai (impairment) setiap akhir periode.
c. Nilai goodwill dapat dipulihkan dari penurunan nilai sepanjang tidak
melebihi nilai goodwill sebelum penurunan nilai.
d. Semua jawaban benar.
e. Semua jawaban salah.
5. Biaya konsultasi dan biaya penerbitan saham diperlakukan sebagai…
a. Dibebankan pada periode berjalan
b. Dikapitalisasi sebagai biaya perolehan
c. Dibebankan pada periode selanjutnya
d. Diamortisasi selama 5 tahun
e. Mengurangi imbalan yang dialihkan
6. Jurnal untuk mencatat konsultasi dan biaya penerbitan saham adalah…
a. (Dr) Beban akuisisi Rp30.000.000
(Cr) Kas Rp23.000.000
b. (Dr) Beban akuisisi Rp20.000.000
(Cr) Kas Rp20.000.000
c. (Dr) Beban akuisisi Rp10.000.000
(Cr) Kas Rp10.000.000
d. (Dr) Beban akuisisi Rp30.000.000
(Cr) Hutang Rp30.000.000
e. (Dr) Beban akuisisi Rp20.000.000
(Cr) Hutang Rp20.000.000
T17

UIS
(Waktu Pengerjaan: 120 Menit)

Pada 31 Desember 20X9, PT Pacman mengakuisisi seluruh aset bersih PT


Sonic dalam sebuah merger. Informasi laporan keuangan untuk PT Pacman dan
PT Sonic pada saat itu adalah:
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah)

PT Pacman PT Sonic
Nilai tercatat Nilai tercatat Nilai Wajar
Kas 490.000 50.000 50.000
Piutang Usaha 290.000 80.000 80.000
Persediaan 350.000 70.000 110.000
Tanah 170.000 90.000 130.000
Bangunan dan mesin 770.000 630.000 310.000
Akumulasi Penyusutan (390.000) (410.000)
Total Aset 1.680.000 510.000 680.000
Utang Usaha 180.000 120.000 120.000
Utang Wesel 310.000 250.000 250.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 400.000
Nominal Rp12.000 36.000
Tambahan Modal Disetor 330.000 30.000
Saldo Laba 460.000 74.000
Total Liabilitas&Ekuitas 1.680.000 510.000

PT Pacman mengalihkan imbalan senilai Rp362.000.000 untuk mengakuisisi aset


neto PT Sonic. Dari data tersebut, diminta:
T18

1. Hitunglah aset bersih teridentifikasi dari PT Sonic


2. Hitunglah goodwill (jika ada) pada transaksi tersebut
3. Buatlah jurnal PT Pacman saat melakukan merger
4. Buatlah laporan posisi keuangan PT Pacman sesaat setelah merger
T19

DAFTAR PUSTAKA

Martani, D., Hidayat, T., Ningrum, A. S., & Maulana, T. I. (2016). Akuntansi
Keuangan Lanjutan 1, berbasis PSAK,. Jakarta: Salemba Empat.

Pearl, T. H., Lim, C. Y., & Peter, L. L. (2017). Advanced Financial Accounting,
an IAS and IFRS Approach, Third Edition. Singapore: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai