co
BAB I
Profil Perusahaan
Konsultan Hukum
Auditor
General Manajer
Departemen Departemen Departemen Departemen Departemen
Produksi Pergudangan Personalia Divisi
PemasaranDivisi KeuanganDivisi
Divisi
Guda Pembeli Pemaso Pene
Divisi
ng an k rimaa
Divisi Promosi
Penjualan
n
Divisi
Penggajian
Divisi Divisi Divisi Divisi Divisi
Perencanaan Penyediaan Pengembangan Pengintegrasian Pemeliharaan
A. Jobdesk Departemen
a. Departemen Produksi
Bertugas untuk memproduksi barang-barang dan harus mempunyai kemampuan
dalam membuat suatu barang sehingga barang yang dihasilkan bermutu dan berkualitas
dalam segi pembuatan barang tersebut.
a. Divisi Pemotongan
Bertugas memotong bahan baku kayu menjadi part-part sesuai dengan desain.
b. Divisi Perakitan
Bertugas merakit part-part yang telah di potong oleh divisi pemotongan sesuai dengan
desain yang telah dibuat sebelumnya.
c. Divisi Finishing
Bertugas dalam penyelesaian akhir mulai dari pengecatan, pemasangan merk dan juga
packaging menjadi barang yang siap dijual.
d. Divisi Pengujian
Bertugas dalam pengujian dan sertifikasi produk layak untuk didistribusikan dan
memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI) atau tidak.
e. Divisi Konversi
Bertugas dalam mengonversi dari bahan baku menjadi barang jadi.
b. Departemen Pergudangan
Bertugas untuk memastikan dan bertanggung jawab terhadap persediaan di dalam
gudang.
a. Divisi Gudang
Bertugas :
- Mengatur keluar masuknya alat tulis dan buku
- Mendata persediaan alat tulis dan buku
- Mengelola gudang
b. Divisi Pembelian
Bertugas dalam pembeliaan persediaan.
c. Divisi Pemasok
Bertugas memasok bahan baku yang berasal dari supplier ke dalam gudang.
d. Divisi Penerimaan
Bertugas menerima persediaan yang telah dibeli oleh divisi pembelian dari supplier ke
gudang.
c. Departemen Personalia
Bertugas :
1. Membuat anggaran tenaga kerja yang diperlukan;
2. Membuat job analysis, job description, dan job spesification;
3. Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja;
4. Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan karyawan;
5. Mengurus seleksi tenaga kerja;
6. Mengurus soal-soal pemberhentian (pensiun);
7. Mengurus soal-soal kesejahteraan.
a. Divisi Perencanaan
Bertugas untuk merancang desain-desain macam-macam lemari, meja dan lain-lain.
Merencanakan proses pembuatan macam-macam lemari, meja dan lain-lain, serta
menentukan bahan material apa saja yang akan digunakan dalam memproduksi
barang, sehingga bisa memenuhui kepuasan pelanggan dan mencapai target yang
maksimal.
b. Divisi Penyediaan
Bertugas menyediakan karyawan atau sumber daya manusia dalam jumlah tertentu
dengan berbagai keahlian yang dibutuhkan sesuai kebutuhan perusahaan dalam
mencapai tujuan.
c. Divisi Pengembangan
Bertugas membantu meningkatkan keahlian serta keterampilan tenaga kerja melalui
tahap pendidikan serta pelatihan. Biasanya hal tersebut dilakukan pada saat terdapat
tenaga kerja yang baru, sebab kebanyakan dari mereka merupakan tenaga kerja yang
masih belum siap pakai.
d. Divisi Pengintegrasian
Bertugas penyesuaian antara perbedaan kepentingan perusahaan dengan pegawai
secara individu agar dapat bekerja sama secara harmonis dalam mencapai tujuan
perusahaan.
e. Divisi Pemeliharaan
Bertugas mempertahankan kondisi fisik para pegawai melalui program kesehatan dan
keamanan, serta sikap positif pegawai terhadap tugas yang diberikan serta melalui
proses komunikasi yang baik pada organisasi
f. Divisi Penggajian
Bertugas dalam proses penggajian semua Internal Perusahaan
d. Departemen Pemasaran
Bertugas untuk menerima atau mengurus pesanan atau order dari toko-toko
maupun konsumen.
a. Divisi Promosi
Bertugas mempromosikan berbagai furniture ke masyarakat melalui online maupun
offline.
b. Divisi Penjualan
Bertugas mengatur produk yang akan di jual oleh oleh perusahaan, selain bagian
penjualan juga mempromosikan barang-barang Meubel kepada toko-toko Furniture
dan mempunyai loyalitas tinggi supaya mencapai target yang maksimal dalam
penjualan barang, demi kemajuan perusahaan.
e. Departemen Keuangan
Bertugas untuk bertanggungjawab dengan masalah keuangan seperti hasil
pendapatan dari pengiriman barang maupun pengeluaran untuk gaji pegawai dan
pembelian bahan-bahan material yang dibutuhkan untuk memproduksi barang serta
membuat laporan keuangan setiap minggunya.
a. Divisi Akuntansi
Bertugas melakukan pencatatan seluruh transaksi yang telah terjadi di perusahaan.
b. Divisi Keuangan
Bertugas mengelola seluruh hal yang berkaitan keluar masuknya dana Perusahaan.
c. Divisi Kasir
Bertugas merekap semua bukti transaksi.
BAB II
Siklus penghasilan
5. Jurnal Standar
Kas xxx
Pendapatan xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Kas xxx
Piutang xxx
e. Pelunasan piutang
Kas xxx
Piutang xxx
6. Formulir Internal
a. Nota penjualan berisi tanggal penjualan produk, produk apa saja yang terjual kepada
pelanggan, jumlah yang terjual, identitas pelanggan secara singkat dan identitas kasir yang
melakukan transaksi penjualan tersebut.
Kagu.co
Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Indonesia
Telp : (0274) 555333
NOTA PENJUALAN
Kode
Nama Barang Kuantitas Harga Diskon Jumlah
Barang
Sub Jumlah
PPN
Total
Hormat Kami,
Penerima Kasir
PERHATIAN
- Harap periksa produk dan kembalian sebelum
meninggalkan kasir
- Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi
Stempel
b. Faktur Penjualan kredit berisi tanggal penjualan produk, produk apa saja yang terjual
kepada pelanggan, jumlah yang terjual, identitas pelanggan secara singkat, identitas kasir
yang melakukan transaksi penjualan tersebut, syarat kredit dan tanggal jatuh tempo.
Kagu.co
FAKTUR PENJUALAN
Sub Jumlah
PPN
Total
Hormat Kami,
Penerima Kasir
PERHATIAN
- Harap periksa produk dan kembalian sebelum
meninggalkan kasir
Stempel
- Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan
lagi
c. Surat Keputusan terkait kelayakan produk dan tanggal kadaluarsa berisi pernyataan apakah
produk yang telah diuji pada departemen pengujian dan sertifikasi produk layak untuk
didistribusikan memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI) atau tidak
Kagu.co
Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Indonesia
Telp : (0274) 555333
Stempel
. Flowchart
BAB III
Siklus Pembelian
Kagu.co
Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Indonesia
Telp : (0274) 555333
Kode
Nama Barang Kuantitas Harga Diskon Jumlah
Barang
Sub Jumlah
PPN
Total
Hormat Kami,
Siklus ini dimulai dari karyawan melakukan presensi disetiap berangkat kerja
dan pulang kerja dengan menggunakan tap card yang tersedia. Data presensi telah
masuk ke bagian Divisi penggajian. Divisi tersebut melakukan rekap bukti presensi
karyawan untuk menentukan besaran gaji yang akan diterima sebanyak 2 rangkap.
Rangkap 1 akan diarsip sendiri oleh divisi penggajian dan rangkap lainnya diberikan
ke bagian keuangan. Pada divisi keuangan, membuat slip gaji sesuai dengan rekap dan
presensi yang sudah diterima dari divisi penggajian. Pada keuangan menghasilkan slip
gaji sebanyak 3 rangkap dimana rangkap pertama diberikan kepada CEO, rangkap
kedua diberikan pada bagian divisi akuntanssi dan rangkap ketiga diberikan kepada
karyawan. Divisi akuntansi yang menerima slip gaji maka akan membuat laporan
yang akan sebanyak 2 rangkap untuk diarsip dan sisanya diberikan kepada CEO yang
akan diarsipkan juga. Setelah atasan menerima slip gaji yang diberikan oleh bagian
keuangan maka CEO melakukan validasi, apabila sudah di validasi maka CEO
memberikan tanda tangan dan stempel. Slip gaji yang sudah di stempel dibuat
sebanyak 3 rangkap. Rangkap pertama akan diberikan kepada bagian keuangan untuk
pencairan dana, rangkap 2 diberikan kepada divisi penggajian dan rangkap 3
diarsipkan. Pada bagian keuangan yang telah menerima slip gaji yang telah disetujui
pimpinan, melakukan pemrosesan pencairan dana gaji untuk setiap karyawan. Gaji
karyawan yang telah cair akan diberikan kepada divisi gaji bersamaan dengan slip gaji
untuk setiap karyawan. Pada divisi gaji memtransfer uang tunai yang sudah diberikan
oleh divisi keuangan kedalam rekening karyawan yang telah terdaftar.
2. Kebijakan penggajian
3. Kebijakan Akuntansi
Kagu.co melakukan penggajian dengan sistem komputerisasi (tap card). Metode
pencatatan akuntansi penggajian dari kagu.co juga telah memenuhi standar akuntansi
keuangan yang berlaku secara umum (PSAK NO. 24) mengenai imbalan hasil kerja.
Hal ini dibuktikan dengan melihat tujuan dari PSAK no 24 yang mengatur akuntansi
dan pengungkapan imbalan kerja , yang dimana perusahaan mengakui liabilitas jika
tenaga kerja telah memberikan kinerjanya atau prestasinya kepada perusahaan dan
berhak memperoleh imbalan kerja di masa mendatang, dan mengakui beban jika
perusahaan telah menikmati manfaat ekonomis dari kinerja karyawan dan berhak
memperoleh imbalan di masa yang akan datang.
Pada bagian akuntansi kagu.co akan menerima laporan atas slip gaji karyawan
perusahaan dari bagian keuangan. Slip gaji tersebut akan dicatat oleh bagian akuntansi
dan dicantumkan dalam laporan laba rugi yang diakui sebagai biaya atau beban gaji
bagi perusahaan. Pencatatan tersebut akan menghasilkan jurnal sebagai berikut,
Setelah adanya transaksi tersebut, maka bank pun akan mencatat pengeluaran
perusahaan di bank untuk kepentingan pembayaran gaji karyawan perusahaan
dengan jurnal sebagai berikut:
2. Pembayaran gaji yang dilakukan secara langsung kepada karyawan melalui divisi
gaji perusahaan. Setiap karyawan perusahaan kagu.co akan menerima bukti
setoran berupa slip gaji yang telah dikeluarkan oleh bagian keuangan. Slip gaji
digunakan sebagai alat bayar dalam melakukan pengambilan gaji di bendahara
perusahaan. Sistem pembayaran ini hanya berlaku untuk karyawan harian lepas
yang bekerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan saja. Sistem pembayaran ini
akan dicatat oleh bagian akuntansi dengan jurnal sebagai berikut:
Nomor :
Tanggal :
Nama Pegawai :
Bagian :
Kasir :
PEMBAYARAN JUMLAH
GAJI POKOK
LEMBUR
PAJAK
TUNJANGAN
PENDAPATAN
POTONGAN
GAJI BERSIH
Flowchart
BAB V
Siklus Konversi
1. Informasi Umum
Siklus Konversi adalah sekelompok kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan
operasi pemrosesan data yang berhubungan dengan pengkonversian sumber daya input,
seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual.
Siklus konversi berisi transaksi yang benar-benar ada ketika input diubah menjadi barang
atau pelayanan dapat dijual. Proses yang digunakan dalam siklus konversi adalah bahan,
tenaga kerja, dan ongkos eksploitasi.
2. Prosedur
Tergantung dari produk yang diproduksi, perusahaan akan menggunakan salah satu
dari berbagai metode produksi berikut ini :
a. Pemrosesan berkelanjutan
Membuat produk yang sama melalui rangkain berkelanjutan berbagai prosedur standar.
Dibawah pendekatan ini perusahaan mencoba menyimpan persediaan barang jadi pada
tingkat yang dibutuhkan untuk memenuhi pekerjaan permintaan penjualan.
b. Pemrosesan batch
Menghasilkan berbagai kelompok yang berbeda. Tiap barang dalam batch hampir sama, yaitu
membutuhkan bahan baku serta operasi yang sama. Metode ini digunakan untuk
memproduksi berbagai produk seperti perlengkapan rumah tangga dan computer. Mekanisme
pemicu untuk proses ini adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat persediaan barang
jadi sesuai dengan prediksi kebutuhan penjualan.
c. Pemrosesan berdasarkan pesanan
Melibatkan pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
Proses ini diawali oleh pesanan penjualan.
3. Kebiajakan Umum
a. Mengecek bahan baku apakah sesuai dengan dipesan pada saat dikirim
b. Mencatat persediaan bahan baku digudang
c. Mencatat banyaknya persediaan yang ditransfer ke departemen produksi
d. Mencatat biaya yang terjadi saat konversi
e. Mencatat barang cacat
f. Mencatat persediaan barang jadi
4. Kebijakan Akuntansi
Dalam siklus konversi, kebijakan akuntansi dicapai melalui penggunaan perintah
kerja, lembar biaya, lember perpindahan, lembar pekerjaan, permintaan bahan baku, dan ,
persediaan barang jadi. Dengan memberikan nomor terlebih dahulu ke dokumen sumber
daya, perusahaan dapat menelusuri kesalahan dalam produksi dan pencatatan untuk
mendeteksi batch produksi yang hilang dan untuk melakukan audit secara berkala.
5. Jurnal
a. Pembelian bahan baku
c. Biaya overhead
6. Dokumen
a. Prakiraan penjualan (sales forecast).
b. Jadwal produksi (production schedule).
c. Daftar kebutuhan bahan baku (bill of material-BOM).
d. Lembar proses kerja (route sheet).
e. Perintah kerja, atau perintah produksi (work order/production order.
f. Lembar perpindahan (move ticket),
g. Permintaan bahan baku (material requistion).
. Flowchart
Bab V : Siklus General Ledger
1. Informasi Umum Terkait dengan Siklus General Ledger dan Pelaporan Keuangan
Terdapat dua prosedur terkait dengan siklus General Ledger dan pelaporan keuangan
yaitu :
a. Prosedur jurnal umum
Prosedur yang menggambarkan proses pembuatan jurnal umum. Dimulai
dengan mengidentifikasi transaksi yang telah terjadi dilihat dari bukti dari transaksi
tersebut kemudian membuat jurnal sesuai dengan jenis transaksi. Karena
menggunakan basis akrual, transaksi dicatat sesuai dengan tanggal transaksi itu
terjadi. Jurnal yang harus dibuat terdiri dari :
Jurnal penerimaan kas : digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan
kas secara tunai
Jurnal pengeluaran kas : digunakan untuk mencatat transaksi yang
membutuhkan pengeluaran kas secara tunai
Jurnal pembelian : digunakan untuk mencatat transaksi pembelian bahan
baku atau perlengkapan secara tunai.
Jurnal penjualan : digunakan untuk mencatat transaksi penjualan produk
secara tunai.
Jurnal - jurnal lain yang harus dibuat oleh perusahaan antara lain :
Jurnal penyesuaian : digunakan untuk menyesuaikan stock opname
diakhir periode.
Jurnal penutup : digunakan untuk menutup saldo pada buku besar pada
akun-akun nominal seperti pendapatan dan beban.
3. Kebijakan Manajemen Terkait dengan Siklus General Ledger dan Pelaporan Keuangan
Transaksi-transaksi yang tergolong ke dalam jurnal :
a. Jurnal pembelian : jurnal ini digunakan untuk mencatat pembelian bahan baku atau
perlengkapan secara tunai, namun dalam perusahaan kagu.co hanya melakukan
pembelian secara tunai sehingga jurnal ini tidak diperlukan oleh perusahaan.
b. Jurnal penjualan : jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
persediaan secara kredit.
c. Jurnal penerimaan kas : jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pemasukan
kas secara tunai.
d. Jurnal pengeluaran kas : jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
kebutuhan perusahaan secara tunai.
e. Jurnal umum : jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat
digolongkan ke jurnal-jurnal sebelumnya seperti investasi.
4. Daftar Kode Akun
Kode Akun Nama Akun Kode Akun Nama Akun
1 Kelompok Aset 2.1.2 Utang wesel
1.1 Aset Lancar 2.1.3 Beban yang masih harus
dibayar
1.1.1 Kas 2.1.4 Pendapatan diterima dimuka
1.1.1.1 Kas Kecil 2.1.5 Utang lancar lainnya
1.1.1.2 Kas di Bank
1.1.1.3 Setara Kas 2.2 Liabilitas Jangka Panjang
1.1.2 Piutang 2.2.1 Utang obligasi
1.1.2.1 Piutang dagang 2.2.2 Bank Loan
1.1.2.2 Piutang wesel
1.1.2.3 Cadangan Piutang Tak 3 Kelompok Ekuitas
Tertagih
1.1.2.4 Piutang lain-lain 3.1 Ekuitas pemilik
1.1.3 Persediaan
1.1.3.1 Persediaan bahan baku 3.2 Saham
1.1.3.2 Persediaan barang dalam 3.2.1 Saham biasa
proses
1.1.3.3 Persediaan barang jadi 3.2.2 Saham premium biasa
1.1.4 Perlengkapan 3.2.3 Saham Preferen
1.1.4.1 Perlengkapan kantor 3.2.4 Saham premium preferen
1.1.4.2 Perlengkapan pabrik 3.2.5 Saham Treasury
1.1.4.3 Perlengkapan klinik 3.2.6 Saham premium Treasury
1.1.5 Asuransi dibayar dimuka
3.3 Dividen
1.2 Aset Tetap
1.2.1 Tanah 3.4 Retained Earning
1.2.2 Bangunan
1.2.2.1 Bangunan kantor 4 Pendapatan
1.2.2.1.1 Akumulasi depresiasi – 4.1 Pendapatan usaha
bangunan kantor
1.2.2.2 Bangunan pabrik 4.1.1 Pendapatan penjualan
1.2.2.2.1 Akumulasi depresiasi – 4.1.2 Pendapatan klinik (jasa)
bangunan pabrik
1.2.2.3 Bangunan klinik
1.2.2.3.1 Akumulasi depresiasi – 4.2 Pendapatan lain-lain
bangunan klinik
1.2.3 Peralatan
1.2.3.1 Peralatan kantor 4.3 Retur dan potongan
penjualan
1.2.3.1.1 Akumulasi depresiasi –
peralatan kantor
1.2.3.2 Peralatan pabrik 4.4 Diskon penjualan
1.2.3.2.1 Akumulasi depresiasi –
peralatan pabrik
1.2.3.3 Peralatan klinik 5 Harga Pokok Penjualan
1.2.3.3.1 Akumulasi depresiasi –
peralatan klinik
1.2.4 Kendaraan 6 Kelompok Beban
1.2.4.1 Kendaraan kantor 6.1 Beban operasional
1.2.4.1.1 Akumulasi depresiasi – 6.1.1 Beban gaji
kendaraan kantor
1.2.4.2 Kendaraan pabrik 6.1.2 Beban iklan
1.2.4.2.1 Akumulasi depresiasi – 6.1.3 Beban air, listrik dan telepon
kendaraan pabrik kantor
6.1.4 Beban perlengkapan kantor
1.3 Aset Lain 6.1.5 Beban depresiasi – bangunan
kantor
1.3.1 Aset tidak berwujud 6.1.6 Beban depresiasi – bangunan
pabrik
1.3.1.1 Goodwill 6.1.7 Beban depresiasi – bangunan
klinik
1.3.1.2 Paten 6.1.8 Beban depresiasi – peralatan
kantor
1.3.1.3 Lisensi 6.1.9 Beban depresiasi – peralatan
pabrik
1.3.1.4 Merek dagang 6.1.10 Beban depresiasi – peralatan
klinik
6.1.11 Beban depresiasi – kendaraan
kantor
1.3.2 Aset lain-lain 6.1.12 Beban depresiasi – kendaraan
pabrik
6.1.13 Beban asuransi
2 Kelompok Liabilitas
2.1 Liabilitas Lancar 6.2 Beban non operasional
2.1.1 Utang dagang 6.2.1 Beban bunga
6.2.2 Beban administrasi bank
5. Flowchart