Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian


1.1.1 Gambaran Umum CV. Consina Segara Alam

Gambar 1.1
Logo Consina Segara Alam

CV. Consina Segara Alam merupakan perusahaan garmen yang ditujukan


untuk memenuhi kebutuhan untuk kegiatan mendaki gunung atau kegiatan pecinta
alam lainnya seperti Trekking, Paragliding, Fishing, Diving, Caving, Rafting, dan
Outbond.
CV. Consina Segara Alam awalnya didirikan pada tahun 1999 di bawah
kepemilikan Disyon Toba dan diresmikan pada tahun 2001. Perusahaan ini
didirikan pada awalnya untuk memenuhi kebutuhan tas-tas mendaki gunung.
Bersama seorang tukang jahit, saat itu Pak Disyon mencoba untuk memproduksi
tas pinggang dari bahan baku limbah yang masih bagus untuk digunakan. Adapun
produk awal saat itu adalah tas pinggang yang laku di sekitar teman-teman sesama
pecinta alam. Lalu Consina mulai berkembang dengan memproduksi tas ransel,
travel pocket, dll. Pada tahun 2001 Consina bekerja sama dengan beberapa toko
untuk memperluas jaringan pemasaran, seperti Toko Tandike (Jakarta) dan Toko
Boogie (Bogor).

1
Pada tahun 2003 Consina terus memperluas jaringan pemasaran dan
Consina juga membuka divisi baru untuk Appareal, yaitu baju, jaket, dan celana.
Dan pada tahun 2006 Consina mengembangkan bisnis dengan membuat berbagai
macam barang seperti, sleeping bag, sandal, dan tenda. Perusahaan ini terus
berkembang dan mulai mendapat pesanan dari berbagai perusahaan asing dan
lokal. Saat ini penjualan terbesar (60%) Consina berasal dari celana dan jaket.
Sisanya (40%) berasal dari tas, seperti backpack, tas pinggang dan tas laptop.
Walaupun perusahaan ini belum memiliki perlengkapan yang canggih dan
computerized, namun dengan keterampilan penjahit dan kontrol yang ekstra ketat
sehingga produk-produknya memiliki kualitas yang bagus dan bisa mengikuti tren
serta tuntutan pasar. Dalam segi desain, Consina selalu mencermati
perkembangan desain produk outdoor melalui katalog impor yang kemudian
menjadi acuan Consina dalam membuat produk.
Saat ini Consina sudah sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Singapur,
dan Brunei. Dan pada saat ini Consina sendiri telah memiliki 8 outlet resmi di
Indonesia yaitu,
1. Jakarta: Consina Buaran, Consina Buncit, Consina Cililitan, Consina
Rawamangun
2. Malang: Consina Panjaitan dan Consina Kawi
3. Surabaya: Consina Ngagel
4. Bali: Consina Ubud
Selain mempunyai outlet resmi sendiri, Consina dalam memperluas
pemasaran juga bekerja sama dengan bebepa perusahaan televisi seperti,
TransTV, SCTV, RCTI, Trans7 dan Metro TV. Perusahaan Consina tidak hanya
memproduksi produk-produk yang secara rutin harus dibuat, tetapi juga
memproduksi pesanan dari berbagai perusahaan seperti, PT. Freeport Indonesia,
PT. Telkom, Ford, Bank Mega, dan lain sebagainya.

2
1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Menjadikan Consina sebagai produk yang berkualitas Internasional,
dengan standar kualitas seperti, desain yang up to date, mudah dipakai,
multi fungsi, bahan yang kuat dan ramah lingkungan.
2. Misi Perusahaan
- Menghasilkan setiap produk yang berkualitas dan bermutu sehingga
benar-benar dapat dirasakan keunggulannya oleh konsumen
- Menghasilkan produk yang bahan baku dan produksinya tetap
memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup

1.1.3 Struktur Organisasi

Direktur

Marketing Finance Production HRD & GA Design & Publish


Manager Supervisor Manager Manager Supervisor

Marketing Finance HR Officer Design &


Staff Staff Publish Staff

Bags Fashion Design Design


Supervisor Supervisor Product Control

Gambar 1.2
Struktur Organisasi Perusahaan

3
1.1.4 Tugas dan Wewenang
 Direktur
a. Menentukan kebijakan tertinggi perusahaan, memberikan kekuasaan
(mandat) kepada para manajer, dan bawahan yang ditunjuk dan
berhubungan langsung dengan pimpinan.
b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan.
c. Membuat dan mengatur strategi perusahaan untuk mencapai target.
d. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan dimana personil
dapat melakukan kewajibannya dengan efektif dan efisien.
 Manajer Marketing
a. Bertanggung jawab terhadap kondisi penjualan.
b. Mencari pelanggan dan menjalin hubungan baik dengan para
pelanggan.
c. Melakukan analisis pasar dan persaingan yang ada.
d. Memimpin bagian pemasaran dan menetapkan segala kebijaksanaan
dan peraturan perusahaan di bagian pemasaran.
e. Menentukan kebijaksanaan dan strategi pemasaran perusahaan yang
mencakup jenis produk yang akan dipasarkan, harga, pendistribusian,
dan promosi.
 Supervisor Keuangan
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan keuangan harian
baik berupa aliran dana masuk dan keluar yang berkaitan dengan
keuangan perusahaan.
b. Melakukan pencatatan transaksi keuangan harian dan rekapitulasi
transaski setiap periode secara berkala.
c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya
produksi dan biaya administrasi.
 Staff Keuangan
a. Menyusun laporan keuangan harian kepada supervisor keuangan.
b. Membantu penyusunan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.

4
 Manajer HRD
a. Mempunyai tanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi
karyawan, perekrutan, dan pemberhentian karyawan, serta alokasi
karyawan berdasarkan kemampuan karyawan dan kebutuhan
perusahaan.
b. Merencanakan metode kerja dan penetapan sistem kerja dalam usaha
meningkatkan produktivitas kerja.
c. Melaksanakan segala urusan administrasi informasi perusahaan
internal dan eksternal perusahaan.
d. Menjalin hubungan baik antar karyawan dan mengatur kegiatan yang
berhubungan dengan karyawan.
 Staff HR
a. Membantu manajer HRD dalam kegiatan administrasi.
b. Mengurus administrasi dan mengawasi aktivitas karyawan dalam
lingkungan perusahaan.
c. Merencanakan seleksi karyawan yang akan direkrut untuk
dipekerjakan dalam kegiatan produksi maupun lainnya.
d. Mengurus arsip karyawan.
 Manajer Produksi
a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi untuk semua jenis
produk yang ditawarkan agar tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan persediaan di gudang.
b. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperti jam kerja
mesin, jam kerja karyawan, pengiriman bahan baku yang
berhubungan dengan proses produksi.
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian produksi agar hasil
produksi sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang telah
ditetapkan.
d. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi mulai dari
penerimaan bahan baku sampai proses produksi hingga menjadi
produk akhir.

5
1.2 Latar Belakang Penelitian
Dalam dunia bisnis pada saat ini banyak berhadapan dengan persaingan
yang makin ketat seiring dengan proses berjalannya era globalisasi. Hal ini tentu
saja akan menambah tantangan dan hambatan bagi dunia bisnis yang dituntut
untuk tidak hanya dapat tetap survive tetapi juga dapat berkembang. Oleh karena
itu seluruh elemen organisasi perusahaan tersebut harus benar-benar unggul dan
dapat diandalkan. Salah satunya harus didukung dengan manajemen sumber daya
manusia yang berkualitas agar tercipta efektifitas dan efisiensi dalam organisasi.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan persoalan kompleks,
dimana pihak manajemen perusahaan selalu dituntut untuk membuat suatu pola,
menyusun konsep perihal sumber daya manusia yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan perusahaan atau institusi yang bersangkutan. Sumber daya manusia
mempunyai kedudukan yang sangat vital, dinamis dan sekaligus memberikan
warna tersendiri bagi organisasi yang bersangkutan. Persaingan diantara berbagai
bidang usaha yang semakin ketat tersebut membuat setiap perusahaan dan instansi
pemerintah berupaya memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya secara
optimal, apalagi sumber daya manusianya.
Menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi kelangsungan hidup dan
kemajuan perusahaan, maka perusahaan harus memberikan perhatian khusus pada
sumber daya manusia dan sudah sewajarnya pemilik perusahaan memandang
manusia sebagai human capital, menurut Marwansyah (2010:34) human capital
merupakan sumber daya terpenting bagi setiap organisasi dalam perekonomian
yang bersifat global dan berbasis pengetahuan/ keterampilan di seluruh dunia.
Karyawan tidak hanya dipandang sebagai unsur yang memberi kontribusi kepada
perusahaan, tetapi karyawan juga memerlukan dorongan agar dapat bekerja secara
optimal. Salah satu bentuk perhatian perusahaan adalah pemberian insentif,
menurut Mangkunegara (2007:89), Insentif kerja adalah suatu penghargaan dalam
bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan
agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai
tujuan-tujuan organisasi.

6
Kebijakan pemberian insentif sangat penting untuk diperhatikan karena
berkaitan dengan hasil kerja karyawan, yang salah satunya merupakan prestasi
kerja karyawan tersebut. Pengertian pestasi kerja menurut Mangkunegara
(2007:67) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia, sebagai berikut :
“Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”.
Pemberian insentif yang sesuai dengan prestasi kerja karyawan
diharapkan dapat memuaskan karyawan. Jika kepuasan kerja telah dirasakan oleh
karyawan, maka karyawan tersebut akan bekerja lebih dari standar/target. Tentu
saja hubungan ini akan menguntungkan bagi karyawan dan perusahaan. Bagi
perusahaan, keuntungan dapat dilihat dari tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Dan bagi karyawan, keuntungan ini dapat dirasakan
dengan terpenuhinya kebutuhan salah satunya melalui pemberian insentif. Melalui
insentif dapat tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara karyawan
dengan perusahaan.
Berdasarkan pada hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis pada hari
Sabtu, 30 November 2013 pukul 09.00 WIB dengan Bapak Doddy selaku HRD,
bahwa insentif finansial yang diberikan kepada karyawan bagian penjualan adalah
sebagai berikut:
1. Bonus yang diberikan kepada SPG/SPB sebesar Rp 200.000,-/bulan/orang
dalam satu kelompok apabila mencapai target.
2. Apabila kehadiran karyawan full dalam sebulan selalu masuk dan tepat waktu,
maka diberikan tambahan insentif sebsesar Rp 25.000/bulan.
Pendapatan karyawan bagian penjualan disamping gaji tetap bulanan
sangat bergantung pada jumlah produk yang mereka jual, dinyatakan dengan
kinerja karyawan penjualan per outlet. Karyawan yang dapat menjual melampaui
target penjualan yang ditetapkan perusahaan akan memperoleh tambahan
penghasilan. Pada tabel berikut dapat dilihat target dan realisasi penjualan CV.
Consina Jakarta.

7
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Outlet Consina Jakarta Periode 2010-2012

Tahun Penjualan
Target per outlet Realisasi Rata-rata per Persentase
(Rp) Outlet (Rp)
2010 80.000.000 115.435.725 144,29%
2011 120.000.000 126.834.200 105,70%
2012 140.000.000 131.602.200 94,00%
Sumber : CV. Consina Segara Alam, 2013

Tabel 1.2
Realisasi Penjualan Retail Per Outlet Consina Jakarta Periode 2010-2012

Outlet Realisasi Percentase


2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2010 2011 2012
Buaran 119.092.500 120.998.900 129.580.300 148,86% 100,83% 92,25%
Rawamangun 108.771.500 127.330.900 130.570.900 135,96% 159,16% 93,26%
Cililitan 106.902.200 120.066.800 128.485.000 133,62% 100,05% 91,78%
Buncit 126.976.700 138.940.200 137.772.600 158,72% 115,78% 98,40%
Total 461.742.900 507.336.800 526.408.800 144,29% 105,70% 94,00%
Sumber : CV. Consina Segara Alam 2013
Pada tabel 1.1 dapat dilihat target dan realisasi penjualan dari CV. Consina
Jakarta dalam tiga tahun terakhir. Target yang ditetapkan dalam tiga tahun
terakhir terus meningkat, sementara peningkatan target tesebut tidak diiringi oleh
pencapaian realisasi penjualan, dimana realisasi penjualan yang dapat tercapai
atau melampaui target hanya pada tahun 2010 dan 2011. Pada tahun 2012
persentase realisasi penjualan di bawah target merupakan pencapaian yang
terendah dalam tiga tahun terakhir. Data yang terdapat pada tabel 1.1 diperoleh
dari keseluruhan rata-rata realisasi penjualan retail per outlet CV. Consina Jakarta
periode 2010-2012 yang dapat dilihat dari tabel 1.2.

8
Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan dari perusahaan yang
terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, sedangkan besarnya insentif yang
diberikan perusahaan kepada karyawan dalam tiga tahun terakhir selalu tetap.
Padahal insentif adalah harapan karyawan untuk menambah penghasilan.
Selain indikasi turunnya produktivitas kerja karyawan yang ditunjukkan
dengan tidak tercapainya target penjualan yang ditetapkan, tingginya tingkat
perputaran keluar masuk karyawan bagian penjualan juga mengindikasikan
turunnya semangat kerja yang mengakibatkan prestasi kerja karyawan menurun.
Indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja karyawan secara umum dapat
berupa turunnya produktivitas kerja, tingkat absensi yang tinggi, labour turnover
yang tinggi, tingkat kerusakan yang tinggi, kegelisaahan dimana-mana, tuntutan
yang sering kali terjadi, dan adanya pemogokan yang dilakukan oleh karyawan
(Moekijat, 2008:190-191). Pada tabel berikut dapat dilihat perputaran keluar
masuknya karyawan bagian penjualan CV. Consina Jakarta dalam tiga tahun
terakhir.
Tabel 1.3
Perputaran Jumlah Karyawan Bagian Penjualan CV. Consina Jakarta
Periode 2010-2012
Tahun Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan Jumlah Karyawan
Awal Tahun Masuk Keluar Akhir Tahun

2010 17 7 5 19
2011 19 6 1 24
2012 24 2 6 20
Sumber : CV. Consina Segara Alam 2013
Pada tabel 1.3 dapat dilihat perputaran jumlah karyawan bagian penjualan
dalam tiga tahun terakhir, dimana pada tahun 2010 dan 2012 cukup banyak
karyawan yang keluar dan masuk dari perusahaan. Banyaknya karyawan bagian
penjualan yang keluar masuk pada CV. Consina Jakarta ini merupakan indikasi
turunnya atau rendahnya prestasi kerja karyawan dalam bekerja.
Berdasarkan penjelasan permasalahan di atas, dimana insentif yang
diberikan perusahaan kepada karyawan bagian penjualan selalu tetap dalam tiga

9
terakhir dan rendahnya prestasi kerja karyawan bagian penjualan dengan tidak
tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan pada tahun 2012, dan tingginya
tingkat perputaran karyawan tahun 2010 dan 2012, maka penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap
Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus Di Bagian Penjualan CV. Consina
Segara Alam Jakarta)”.

1.3 Perumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan
beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana pelaksanaan pemberian insentif pada karyawan bagian
penjualan CV. Consina Jakarta?
2. Bagaimana prestasi kerja karyawan bagian penjualan CV. Consina
Jakarta?
3. Bagaimana pengaruh pemberian insentif terhadap prestasi kerja
karyawan bagian penjualan CV. Consina Jakarta?

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan data dan informasi
relevan yang dijadikan bahan analisis untuk penyusunan skripsi sebagai syarat
dalam menempuh ujian sarjana Administrasi Bisnis Universitas Telkom. Adapun
tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pelaksanaan pemberian
insentif di bagian penjualan CV. Consina Jakarta.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana prestasi kerja karyawan
bagian penjualan CV. Consina Jakarta.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh
pemberian insentif terhadap terhadap prestasi kerja karyawan bagian
penjualan di CV. Consina Jakarta.

10
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Aspek Teoritis
Keguanaan teoritis yang ingin dicapai dari pengembangan pengetahuan
dalam penelitian ini, antara lain:
1. Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam menambah
pengetahuan serta penerapannya berdasarkan teori yang telah dipelajari
dengan masalah yang diteliti.
2. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi referensi atau acuan oleh
penelitian sejenis untuk melakukan penelitan selanjutnya mengenai
Insentif dan Prestasi Kerja.
1.5.2 Aspek Praktis
Kegunaan praktis yang ingin dicapai dari penerapan pengetahuan sebagai
hasil penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam
mempertahankan dan meningkatkan prestasi kinerja karyawan.
2. Memperkaya tambahan pengetahuan untuk para akademis ataupun
pihak-pihak yang tertarik pada masalah pengaruh pemberian insentif
terhadap prestasi kerja karyawan.

1.6 Batasan Penelitian


Batasan-batasan dalam penelitian ini untuk menjaga konsistensi penelitian
sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini menetapkan bahwa responden penelitian adalah karyawan
bagian penjualan CV. Consina Jakarta.
2. Objek dari penelitian ini adalah CV. Consina Jakarta.
3. Wilayah penelitian dilakukan di Jakarta.
4. Periode penelitian ini dilakukan pada bulan September-Desember 2013.

1.7 Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan skripsi ini, digunakan Sistematika Penulisan sebagai
berikut :

11
1. BAB I Pendahuluan
Bab ini memberikan gambaran umum tentang objek penelitian, masalah
atau fenomena yang terjadi, argumentasi tentang pemilihan topik, situasi
yang melatar belakangi penelitian dan arah penelitian yang mamandu
pembaca dalam memahami masalah yang dibahas. Bab ini meliputi,
gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan
masalah tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian
Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkasan, serta landasan teori-teori
yang menjadi dasar dalam penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan
hipotesis. Bab ini berisikan penelitian-penelitian yang terdahulu yang
berhubungan dengan penelitian ini, serta membahas perbedaan variabel,
indikator, dan metode antar penelitian terlebih dahulu dengan penelitian
ini.
3. BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan
untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab dan
menjelaskan masalah penelitian, yang meliputi jenis penelitian, variabel
operasional, tahap penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji
validitas dan reliasbilitas, serta teknik analis data.
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang karakteristik Responden yang digunakan
dalam pengumpulan data. Uraian hasil analisis data untuk mengungkapkan
masalah yang terjadi, yang memaparkan karakteristik atau profil objek
penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil
penelitian. Saran dan rumusan secara konkrit yang berhubungan dengan
masalah dan alternatif pemecahan masalah, serta diharapkan dapat berguna
bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan.

12

Anda mungkin juga menyukai