dengan nerek dagang Sari Roti. Saaat ini, Nippon Indosari Corpindo mengoprasika
Roti”.
lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di pasuruan, semarang, dan
medan.
management system).
isle limited mendirikan PT. Mitra New Grain yang bergerak dalam
bidang produksi swgala jenis tepung campuran dan adonan tepung yang
operasi.
batam. Selain
3
itu, pabrik SMFC mulai beroprasi dan memproduksi produk sari roti di
pilipina.
1. VISI
rakyat indonesia.
2. MISI
dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi
pelanggan.
dalam bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk
menjalankan fungsinya.
Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kerangka
yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan peranan
dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki PT. Nippon
Gambar III.1
Dari setiap bagian yang terdapat pada gambar struktur organisasi diatas,
terdapat fungsi dan tugas yang berbeda. Adapun fungsi dan tugas-tugas dapat
1. General Manager :
b. Membuat perencanaan
c. Menciptakan budaya
e. Membuat keputusan
5
2. Secretary :
3. Asistant Executive :
Manager berhalangan
4. Residence Manager :
5. Marketing Director
pelanggan.
6. Chief Enginering :
6
a. Bertanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga mesin dan peralatan
perusahaan.
peralatan perusahaan.
h. Menyelenggarakan pembayaran.
dan keuangan.
karyawan baru pada PT. Nippon indosari corpindo. Berikut ini adalah sistem
berjalan dari proses penerimaan karyawan baru pada PT. Nippon indosari
1. Prosedur Pendaftaran
8
Pelamar yang berminat mengajukan lamaran pekerjaan menitipkan file lamaran
kepada security. File lamaran dari pelamar akan diserahkan kepada pihak HRD
untuk diseleksi dalam berbentuk map yang berisi Curriculum Vitae dan
Pihak HRD akan menginputkan data diri pelamar ke dalam microsoft excel dan
kemudian file lamaran diseleksi apakah sudah memenuhi ketentuan dan syarat
Dalam proses ini, setiap pelamar yang memenuhi ketentuan dan syarat
oleh pihak HRD ke nomor telepon yang tercantum pada data diri pelamar. Isi
menjawab soal yang sudah disediakan oleh pihak perusahaan, jika sudah pihak
4. Prosedur Wawancara/interview
Pelamar yang mendapat nilai memenuhi standar dan lolos tahap tes psikotes,
Pada proses ini, pihak divisi HRD akan menyerahkan pelamar kepada kepala
bagian di divisi yang dilamar oleh pelamar. Kepala bagian akan menjelaskan
beberapa teknis lapangan dan pelamar akan memulai tes lapangan. Jika pelamar
berhasil melakukan tes lapangan maka pelamar akan langsung dikontrak selama 3
Berikut ini adalah activity diagram sistem penerimaan karyawan baru pada PT.
sistem penerimaan karyawan baru pada PT. Nippon indosari corpindo. Berikut ini
antara lain:
1. Dokumen Masukan
Fungsi : Melamar
Pekerjaan
Tujuan : HRD
Media : Kertas
Tujuan : HRD
Media : Kertas
12
Frekuensi : Setiap ada lowongan pekerjaan
Tujuan : HRD
Media : Kertas
Tujuan : HRD
Media : Kertas
Tujuan : HRD
Media : Kertas
Spesifikasi dokumen keluaran atau output merupakan hasil dari segal bentuk
dokumen yang dihasilkan dari proses pengolahan data masukan. Dokumen keluaran
atau output sistem penerimaan karyawan baru pada PT. Nippon indosari corpindo
antara lain:
Sumber : HRD
Media : Kertas
: Setiap pelamar yang melakukan
Frekuensi tes psikotes
Bentuk : Lampiran B.1
Sumber : HRD
Media : Kertas
Frekuensi : Setiap karyawan yang diterima bekerja
Bentuk : Lampiran B.2
Sumber : HRD
Media : Kertas
Berikut ini adalah permasalahan pokok pada proses penerimaan karyawan baru
pada PT. Nippon indosari corpindo yang dianalisis dengan metode SWOT. Menurut
dalam suatu aktivitas pelayanan”. Berikut adalah analisis SWOT dari sistem
penerimaan karyawan baru pada PT. Nippon indosari corpindo antara lain:
1. Strength (Kekuatan)
pelamar dapat langsung datang dan mengetahui alamat perusahaan. Pelamar juga
dapat mengetahui bahwa file lamaran sudah diterima pihak perusahaan atau
belum.
2. Weakness (Kelemahan)
lama dalam pengklasifikasian file lamaran dan proses seleksi karena harus
dilakukan satu persatu yang menjadikan berkas menumpuk. Selain itu dalam
proses seleksi tes, HRD harus membuat soal dan mengoreksi lembar jawaban
pelamar satu persatu. Hal ini menjadikan HRD memiliki beban kerja yang cukup
besar.
3. Opportunity (Peluang)
Peluang dalam mendapatkan berkas lamaran yang sesuai dengan kualifikasi cukup
perusahaan secara jelas dalam lowongan pekerjaan sehingga sering kali dijumpai
berkas
15
lamaran yang tidak lengkap atau tidak sesuai. Hal ini akan menyulitkan pihak
4. Threat (Ancaman)
Sistem penerimaan karyawan baru secara konvensional tidak dapat mengikuti
perkembangan teknologi informasi dan membutuhkan waktu yang lama dan tidak
efisien dalam proses seleksi sehingga dapat menambah beban kerja pihak HRD.