Anda di halaman 1dari 59

59

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Profil Objek Penelitian Menurut sumber dari Company Profile PT. GHMK tahun 2013, PT. Gaya Hidup Masa Kini atau yang biasa disebut dengan PT. GHMK berdiri tahun 2007 dan bergerak di bidang garment/ fashion industry. PT. GHMK mendesign, manufaktur, mengekspor dan mendistribusikan pakaian modis siap pakai seperti baju wanita, pakaian dalam wanita, kemeja pria, dan seragam kantor. PT. GHMK bekerja dengan menanamkan keyakinan untuk konsumen mereka yaitu layanan yang memuaskan, kualitas bahan yang baik, hemat biaya, dan pengiriman yang tepat waktu (Sumber: Company Profile PT. GHMK).

Gambar 4.1 Logo Perusahaan PT.GHMK Perusahaan ini juga memegang lisensi untuk penjualan produk Valentine Secret untuk target pasaran wanita, dan juga Gianni Paolo untuk target pasaran pria. Dengan tim yang terdiri dari 30 orang yang sangat efektif yang diposisikan untuk membuat perbedaan dan nilai-nilai kreatif di pasaran.

59

60 Saat ini PT. GHMK mempunyai pabrik di kota Purwakarta. Kantor pusat dari PT. GHMK berada di Wisma Indocement, Lt. 22. Jl. Jend. Sudirman Kav 70-71, Jakarta 12910, Indonesia. PT. GHMK menawarkan beberapa keuntungan terhadap para kliennya yaitu All-In-One Solution: a. In-house Designer. PT. GHMK memberikan tambahan pelayanan kepada para kliennya (perusahaan) apabila klien tersebut tidak mempunyai design pada saat ingin membuat seragam, maka designer dari PT. GHMK dapat membantu untuk membuat design dari seragam tersebut. b. Tailor made process. Ukuran seragam dapat disesuaikan dengan ukuran badan para karyawan sehingga tidak hanya tergantung pada satu ukuran umum. c. Unmatched delivery time, pengiriman kepada klien yang sangat cepat sekitar dua sampai tiga minggu setelah sample disetujui oleh klien. d. High Production Capacity. Setiap bulannya, PT. GHMK dapat menghasilkan sampai satu juta kemeja/seragam. e. Top designers collaboration. Dapat berkolaborasi dengan designer papan atas untuk pembuatan design seragam. f. All-In-One Solution Provider. Klien yang datang akan dilayani dengan sepenuhnya, sehinggga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang besar untuk mencari bahan atau barang-barang pendamping dari seragam tersebut seperti kancing dan lain sebagainya.

61

4.1.1 Struktur Perusahaan

STRUKTUR PERUSAHAAN PT.GHMK

62 4.1.2 Visi dan Misi Visi dari PT. GHMK adalah A strategic preeminent garment entity and partner in South-East Asia. Sedangkan misinya adalah To bring forth an exceptional competitive advantage through a breakthrough 'All-In-One Solution' garment company.

4.1.3 Job Description Beberapa job description dapat disertakan dalam laporan magang ini, beberapa yang lainnya tidak dapat disertakan karena merupakan rahasia perusahaan. 1. Creative Manager: a. Fashion and garment attributes b. Graphic Works c. Advertising d. Visual merchandising (boutique) e. Boutique f. Events 2. Creative Assistant: a. Mengelola Twitter dan Instagram Valentine Secret. b. Mengurus peminjaman barang untuk media. c. Membuat PO, QC dan distribute untuk barang baru Valentine Scret untuk butik selama dua kali dalam setahun.

63

d. Merchandising Gianni Paolo (mencari Fabric, Accesccories, barcoding). e. Administrasi dan mengurus file-file. f. Tanggung jawab untuk barang-barang ex.show dan photoshoot. 3. Creative Assosiate: a. Design Collateral untuk brand Valentine Secret dan Gianni Paolo di website dan social media. b. Membuat materi iklan untuk majalah-majalah dan juga event di mall. c. Mengelola website Valentine Secret. Update promo, mengubah home screen, cek e-mail untuk konten contact us, dan website incharge maintenance. d. Mengelola window display butik selama empat kali dalam setahun. Mengubah tampilan butik mengikuti musim yang ada. Valentine Secret mengikuti pola 4 musim. e. Membuat promosi (mengadakan program diskon) untuk butik secara rutin perbulan atau dua bulan sekali untuk produk Valentine Secret dan Gianni Paolo. f. E-commerce(.com) seperti plaza.com, blibli.com, zalora.com dan gift card. 4. Creative Admin: a. Mengurus logistik barang cetakan seperti kalender, katalog Valentine Secret dan Gianni Paolo, sticker panty dan lain sebagainya.

64 b. Mengurus logistik barang Gianni Paolo seperti shopping bag, katalog dan hangtag. c. Mengurus logistik Alat Tulis Kantor. d. Barcode untuk produk Valentine Secret dan Gianni Paolo. e. Mengurus dan menjadi admin Facebook Valentine Secret. 5. Head : a. Bertanggung jawab memantau jalannya bisnis/ usaha produksi seragam. b. Bertanggung jawab memantau laporan mingguan dari Sales Team, Sample Team dan Production Team. c. Bertanggung jawab memantau sales, cost, dan profit generated dari divisi seragam. d. Membuat laporan bulanan mengenai sales, HRD, General Affair kepada Direktur. e. Memantau jalannya operasional produksi dan link kepada hasil kerja output dari produksi yang related ke pabrik GHMK dan pabrik subcon. f. Bertanggung jawab atas tender yang diikuti oleh sales dan atau head langsung dan memaksimalkan opportunity dari tender yang diikuti. g. Memberikan solusi atas permasalahan yang timbul di

departemen sales, finance admin dan produksi sample. h. Bertanggung jawab melakukan review hasil kerja dari masingmasing staff dan membuat cara penilaian scoring dari hasil kerja

65

masing-masing karyawan (berdasarkan Target, Competencies, dan Performance) i. Membuat rekomendasi kepada management mengenai

perkembangan bisnis seragam yang berkaitan dengan trend korporasi dan lainnya. j. Melakukan koordinasi meeting mingguan dept. supervisor dan meeting regular dengan repeat customer untuk mendapatkan dan membina good relationship dengan loyal customer. k. Membuat formula perhitungan target untuk masing-masing dept. yang menentukan scoring hasil review masing-masing staff, termasuk penentuan formula untuk perhitungan komisi/ incentive sales. 6. Sales Marketing: a. Bertanggung jawab untuk pencapaian target dari masing-masing sales staff dari target assingment yang sudah diberikan awal tahun. b. Membuat laporan mingguan mengenai trend, opportunity dan closing sales yang dihasilkan oleh sales yang bersangkutan dalam minggu berjalan (termasuk laporan mingguan sales call ke klien-klien yang baru). c. Bertanggung jawab untuk costing dan profit dan kelancaran order yang didapatkan dari PO sampai ke delivery dan after sales service ke customer. d. Filling dan administration work related ke dokumentasi penawaran harga dan lain-lain.

66 e. Bertanggung jawab untuk mengingatkan klien untuk jadwal fitting, PO, sampai invoicing dan penerimaan pembayaran (koordinasi dengan bagian finance). f. Controlling untuk budget costing yang disampaikan oleh bagian sample dan bagian produksi agar terta cost effectiveness. 7. Sample: a. Bertanggung jawab dalam hal pembuatan design sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh customer. b. Memberikan rekomendasi atas design yang diminta kepada team sales, termasuk rekomendasi bahan dan lain-lain. c. Melakukan costing untuk pembuatan sample dari design yang telah disetujui. d. Target: pencapaian approval design maksimun dua kali review dari klien sudah konfirmasi dan maksimum satu kali pembuatan sample sudah konfirmasi dari klien. e. Melakukan review dan sourcing new design conpcet agar hasil yang dipresentasikan ke klien memiliki nilai tambah design yang diinginkan. 8. Produksi: a. Bertanggung jawab dalam melakukan costing dan liaise dengan bagian sales untuk mendapatkan approval budget dari klien. b. Bertanggung jawab menentukan dan memastikan tanggal pengiriman yang disepakati ke klien dan melakukan koordinasi dengan pabrik dan atau subcon yang ditunjuk.

67

c. Bertanggung jawab atas kesiapan bahan dan waktu pengiriman bahan, aksesoris dan lain-lain ke pabrik dan atau subcon yang ditunjuk. d. Bertanggung jawab atas QC dari produk yang dihasilkan oleh pabrik dan atau subcon dengan melakukan random QC terhadap hasil produksi sebelum dikirim ke klien. e. Bertanggung jawab atas delivery yang dilakukan sudah tepat waktu dan pengaturan jalur distribusi yang disepakati. f. Target: saving di consumption bahan dan mencari setidaknya minimal dua subcon yang baru per bulannya. g. Mengatasi dan menyampaikan issue yang timbul di produksi dengan pimpinan pabrik/ subcon, sales yang bersangkutan dan bagian sample apabila terdapat ketidakcocokan dalam hasil produksi yang diterima. 9. Finance Admin: a. Bertanggung jawab untuk compiling dan filling data hasil ukur/ fitting dari masing-masing klien. b. Koordinasi dengan bagian produksi untuk semua data dan spesifikasi yang masuk. c. Bertanggung jawab untuk kelancaran administrasi kantor seperti mesin printer, komputer dan lainnya yang berkaitan dengan kelancaran operasional. d. Bertanggung jawab memastikan ketersediaan ATK dan logistik kantor seperti air minum dan lainnya.

68 e. Bertanggung jawab mengatur sistem filling PO, form

pembayaran, invoice dan lainnya yang berkaitan dengan administrasi sales dan finance. f. Bertanggung jawab mengatur kendaraan beserta jalur yang diassign di masing-masing hari kerja. g. Bertanggung jawab untuk absensi kerja di masing-masing staff dan membuat rekap setiap akhir bulan untuk melihat absensi kehadiran staff. h. Masing-masing menjadi backup apabila ada diantara staff finance admin yang tidak hadir. i. Membantu departemen lain dalam hal umum dan spesifik ke administrasi. j. Bertanggung jawab dalam produksi company profile untuk departemen sales. k. Target: semua tugas dapat selesai sesuai deadline dan atau lebih cepat dari deadline dengan hasil kerja yang memuaskan.

4.1.4 Valentine Secret Valentine Secret adalah merek lingerie yang berasal dari Montreal, Kanada. Montreal adalah sebuah kota dimana kehidupan kebudayaannya banyak dipengaruhi oleh Eropa ketika Jacques Cartier pertama kali datang ke kota itu, di Kanada yang merupakan bagian Amerika Utara. Sehingga kehidupan Montreal tumbuh dua kebudayaan yang menyatu yakni kebudayaan Eropa dan Amerika.

69

Atas dasar itu, design produk Valentine Secret selalu mengedepankan antara budaya Eropa yang klasik dan budaya Amerika yang independent, sehingga kesan simple namun elegan terasa sesuai dengan budaya Asia.

Gambar 4.2 Logo Valentine Secret Oleh karena perkawinan adalah sebuah ritual yang suci, maka seri bridal sebagian besar mengambil warna putih dihias dengna Swarovsky dipadukan dengan bebatuan (rhine stone) dan beraneka renda yang seluruhnya berwarna putih. Namun perkembangan belakangan ini Valentine Secret mulai memasukan warna lain sesuai dengan permintaan calon pengantin seperti warna merah, ungu, dan lain-lain. Tagline dari Valentine Secret adalah A Secret That Women Love dikarenakan Lingerie adalah sesuatu yang sangat pribadi dan disukai bagi seorang wanita. Koleksi Valentine Secret terdiri dari 5 seri yaitu: a. Bridal. Seri Bridal merupakan salah satu produk yang

diunggulkan diantara seri produk Valentine Secret lainnya. Seri bridal diperuntukan untuk para pengantin wanita yang

memerlukan pakaian dalam yang istimewa untuk hari bahagianya.

70

Gambar 4.3 Koleksi Bridal b. Fashion. Seri Fashion ini adalah yang merupakan unggulan karena designnya yang sangat menarik dan begitu menampilkan seni yang begitu indah. Seri fashion dapat digunakan dengan outfit lainnya dan dapat memberikan kesan penampilan yang lain dari biasanya.

Gambar 4.4 Koleksi Fashion c. Basic/ Essential. Seri ini diperuntukan untuk penggunaan seharihari.

71

Gambar 4.5 Koleksi Essential d. Sleepwear. Seri Sleepwear ini terdiri dari nightwear, piyama, dan kimono.

Gambar 4.6 Koleksi Sleepwear

72 e. Swimsuit. Terdiri dari pakaian renang berbentuk bikini. Model bikini disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak lupa juga dengan design yang sangat fashionable.

Gambar 4.7 Koleksi Swimsuit f. 3in1 brief set. Merupakan produk Valentine Secret di luar seri koleksi tersebut. Pakaian dalam wanita berupa celana dalam yang dijual dalam satu paket penjualan terdiri dari 3 pasang.

Gambar 4.8 Produk 3in1 Brief Set

73

Kegiatan Fashion Show/ Event yang pernah dijalankan oleh Valentine Secret: 1. Valentine Secret First Launching, Ritz Carlton Hotel Pacific Place, 28 Februari 2009. 2. Valentine Secret Fashion Show on Bazaar Wedding, Four Season Hotel, 20-22 Februari 2009. 3. Valentine Secret in Colaboration with Tina Andrean, Hotel Indonesia Kempinski, 26-28 Februari 2009. 4. Valentine Secret in 16 hours Non Stop F-Party, Nirwana Garden Resorts Bintan, 14 May 2011. 5. Valentine Secret Queen of Queens 2011 Runway, Hotel Indonesia Kempinski, 4 November 2011. 6. Valentine Secret Rock the World 2013 Runway, Mercure Nusa Dua Hotel, 1 Februari 2013. Website Resmi dari Valentine Secret adalah www.valentinesecret.com yang berisi konten: Home, News, dan Contact Us Boutique Flagship Carrier dari Valentine Secret berada di: 1. Pacific Place Mall, Unit 1-35, About Us, Collections, Stores,

Level 1, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53, Jakarta Pusat 12190, Indonesia Phone: +62 21 57973701 2. Novotel Balikpapan, Lobby level

Jl. Brigjen Ery Suparjan No. 2

74 Balikpapan 76112, Indonesia Phone: +62 542 7203410 3. Department Stores: Metro (Plaza Senayan, Pondok Indah Mall),

Pasaraya Grande Blok M, SEIBU (Grand Indonesia), SOGO (Pondok Indal Mall, Plaza Senayan, Mall Kelapa Gading), dan M Pacific Place. Valentine secret juga memberikan beberapa keuntungan untuk para konsumennya yaitu dengan adanya Gift Voucher dan Member Card. Achievement atau penghargaan yang pernah diterima oleh Valentine Secret adalah Cosmopolitan Readers Choice Award Winner 2010 sebagai One of the 5 best The Sexiest Lingerie Brand.

Gambar 4.9 Achievement dari majalah Cosmopolitan Indonesia

75

4.1.5 Gianni Paolo Gianni Paolo hadir di Indonesia pada Desember 2008 dan menawarkan pakaian formal untuk pria dengan kualitas jahitan dan design yang berbeda dari brand lainnya. Target pembeli dari Gianni Paolo ini adalah para eksekutif muda dan juga business man yang juga mengedepankan penampilan untuk terlihat lebih profesional dalan urusan bisnis mereka.

Gambar 4.10 Logo Gianni Paolo

Gianni Paolo menawarkan seri Limited Edition yang sebagian besar merupakan kemeja lengan panjang, bahan, jahitan dan design yang lebih eksklusif dibandingkan seri Reguler. Seri Reguler menawarkan kemeja pria lengan panjang dan juga lengan pendek. Tidak hanya kemeja saja, Gianni Paolo juga menawarkan produk lainnya seperti dasi dan juga pakaian dalam pria. Semuanya diproduksi untuk melengkapi kebutuhan pakaian dari target konsumen Gianni Paolo.

76

Gambar 4.11 Salah satu koleksi Gianni Paolo Gianni Paolo sering digunakan sebagai pemasok wardrobe untuk industri penyiaran nasional diantaranya adalah TVOne, ANTV, Trans 7, Metro TV, SCTV, RCTI dan MD Entertainment untuk program Opini, Tatap Muka, Topik Pagi, Lensa Olahraga, ISL (Liga Djarum), Redaksi Pagi, Redaksi Sore, Kursi Panas, Selamat Pagi, I-gossip Siang, Democrazy, Metro Hari Ini, In this Morning, Metro Sport, Liputan 6 dan Master Chef Indonesia.

4.2 Karakteristik informan Informan yang diwanwancarai untuk kegiatan penelitian ini terdiri dari 4 orang yaitu 1. Public Relations & Media Relation Manager PT. GHMK, Ibu Anna Marwiyati. Key informan ini dipilih karena beliau yang mengatur semua rencana atau planning

77

baik dari pelaksanaan sebelum iklan tersebut dimuat hingga melakukan evaluasi setelah iklan tersebut dimuat di majalah yang dituju (media monitoring). 2. Creative Assosiate PT. GHMK, Gabion Reinansatia. Mas Gabion dipilih menjadi salah satu informan karena beliaulah yang menyediakan dan mengatur design untuk iklan yang akan dimuat di majalah. 3. Head of Advertising MRA Group, Ibu Titin Budiman. Ibu Titin dipilih karena beliau merupakan Head dari divisi iklan di MRA Group. Dan juga karena rekomendasi dari Ibu Anna agar informasi yang didapat lebih banyak karena Ibu Titin membawahi semua majalah-majalah yang berada di bawah naungan MRA Group seperti Harpers Bazaar, Cosmopolitan, Hello, Amica, Her World, dan lain sebagainya.

4.3 Analisa dan Pengolahan Data 4.3.1 Data Primer 4.3.1.1 Wawancara dengan Public Relations & Media Relations PT.GHMK Wawancara pertama yang dilakukan adalah mewawancarai Public Relations & Media Relation Manager PT. GHMK yaitu Ibu Anna Marwiyati. Wawancara ini dilakukan pertama kali karena untuk dijadikan patokan untuk wawancara-wawancara yang lainnya, baik dari segi internal (Divisi kreatif) maupun eksternal (media). Wawancara dilakukan melalui e-mail dan juga melalui perbincangan biasa.

78 Pertanyaan pertama adalah siapa target pasar dari Valentine Secret, beserta demografi lengkapnya, lalu jawaban dari Ibu Anna adalah target pasar Valentine Secret adalah golongan ekonomi kelas atas, perempuan, dinamis, profesional yang berdomisili di Jakarta dan berpenghasilan minimal Rp 500.000.000,- setahun. Lalu ketika ditanya apakah visi dan misi dari Valentine Secret, Ibu Anna menjawab visinya adalah menjadi trend setter fashion. Misinya terus menciptakan model-model yang kreatif dan selalu mengikuti perkembangan mode dunia. Kemudian penulis

menanyakan brand Valentine Secret itu ada di level mana dalam sebuah pengetahuan brand awareness, Ibu Anna menjawab, Brand VS ada di level A. Model-model yang diciptakan VS (terutama untuk seri fashion dan bridal) adalah model yang sarat akan kreativitas. Kreatifitas adalah seni. Sehingga, hanya golongan A yang mampu menikmati indahnya kreatifitas seni yang diciptakan oleh VS dan dengan seni, harga menjadi tidak bermasalah bagi golongan tersebut. Pertanyaan untuk media apa saja yang digunakan dan alasanya, Ibu Anna menjawab Untuk sementara masih Majalah wanita. Sebab majalah wanita yang dibidik adalah majalah yang memiliki target pasar sama dengan VS. Tapi kadang juga majalah pria,. Untuk majalah pria tergantung tema dari majalah pria tersebut. Sebab, di majalah pria, maka pembacanya diharapkan akan tertarik membeli produk-produk VS untuk diberikan kepada pasangannya. Lalu untuk pertanyaan majalah apa saja yang menjadi target perusahaan dan alasannya memilih majalah-majalah tersebut adalah Majalah Bazaar, Cosmopolitan, Hello, Amica dan majalah Dewi.

79

Alasan memilih majalah-majalah tersebut sebab daya beli pembaca majalah2 tersebut cukup kuat dengan selera yang spesifik, yaitu membeli lingerie karena menyukai produk yang berseni, bukan membeli karena kebutuhan atau needs. Pertanyaan berikutnya adalah siapa saja pesaing Valentine Secret di Indonesia, Ibu Anna menjawab, Valentine Secret di Indonesia tidak memiliki pesaing bahkn sampai tingkat Asia (untuk seri Bridal dan Fashion). Penulis kemudian menanyakan seberapa sering iklan di-post di majalah, jawabannya untuk majalah tertentu, Valentine Secret langsung menandatangani kontrak dalam satu tahun. Penulis menanyakan bagaimana sistem penjadwalan iklan yang digunakan oleh Valentine Secret dalam sebuah majalah, jawabannya adalah karena mayoritas majalah terbitnya secara bulanan, maka penjadwalan iklan adalah bulanan. Sistem kontrak diberlukan biasanya dalam waktu satu tahun. Saat penulis menanyakan tentang kenaikan penjualan setelah iklan Valentine Secret masuk di majalah, Ibu Anna menjawab tentu saja ada kenaikan tetapi pihak perusahaan tidak dapat (persentase). Pertanyaan mengenai apakah selama ini perusahaan menetapkan atau membuat strategi perencanaan media, Ibu Anna menjawab strategi VS dalam menetapkan media yang dipilih untuk beriklan adalah dengan pertimbangan sebagai berikut: Majalah tersebut memiliki tipe pelanggan yang sesuai dengan target pasar VS; Pelanggan dari majalah tersebut yang memiliki ketertarikan terhadap produk lingerie yang memiliki kreatifitas memberitahu angkanya

80 tinggi; Pelanggan dari majalah tersebut adalah wanita profesional dan menghasilkan pendapatan sendiri, tidak tergantung kepada suami; Pelanggan yang bisa menghargai karya seni. Sehingga mereka membeli lingerie tidak hanya dipandang sebagai produk kebutuhan wanita, tapi membeli karena produk itu memiliki karya seni. Ibu Anna mengharapakan dengan adanya media advertising ini, maka dapat menaikan branding dari Valentine Secret itu sendiri. Ibu Anna membenarkan tentang pertanyaan apakah iklan yang di-post di majalah setiap bulannya berbeda dari segi gambar. Pada saat penulis menanyakan pada tahun 2013 ini, perusahaan menargetkan majalah apa saja yang digunakan, Ibu Anna menjawab target di tahun 2013, target majalahnya adalah Hello, Amica, Harpers Bazaar, Cosmopolitan, Her World dan majalah Dewi. Selain itu ada Dewi Wedding, Bazaar Wedding dan Maxx Brides. Karena semua majalah tersebut sesuai target pasar Valentine Secret, dengan spesifikasi tertentu dari masing-masing majalah. Penulis menanyakan tentang apakah gambar di iklan sengaja dipilih untuk setiap bulannya atau setiap majalah atau tidak, Ibu Anna menjawab image iklan untuk setiap bulannya berbeda, tapi sama untuk semua majalah. Pergantian image dilakukan setiap bulan sekali. Hal itu ditujukan untuk menunjukan betapa produk Valentine Secret (terutama fashion dan bridal) terdiri dari banyak macam beserta detail yang kreatif.

4.3.1.2 Wawancara dengan Creative Assosiate PT. GHMK Wawancara yang ketiga adalah dengan Creative Assosiate PT. GHMK yaitu Gabion Reinansatia.

81

Wawancara dilakukan di kantor PT. GHMK hari Senin tanggal 27 Mei 2013 jam 17:26. Wawancara dimulai dengan pertanyaan pertama yaitu apa tema iklan dari Valentine Secret itu sendiri, saat mendengar pertanyaan itu Mas Gabion sempat berpikir sebentar lalu kemudian menjawab tidak ada tema spesifik apa-apa, tetapi biasanya Valentine Secret mengikuti musim. Contohnya pada saat summer, iklan yang biasa ditampilkan adalah bikini. Kemudian Mas Gabion melanjutkan dengan contoh lainnya yaitu bulan Desember, pada bulan tersebut produk yang ditampilkan adalah produk bridal. Tetapi biasanya sistem yang diikuti adalah sesuai dengan kalender Valentine Secret dikarenakan kalender tersebut sudah diautur untuk setiap bulannya apa dengan trend apa. Kemudian penulis menanyakan apakah ada kemungkinan gambarnya setiap bulan berbeda-beda, Mas Gabion menjawab bisa saja beda dan bisa saja sama. Penulis kemudian melanjutkan pertanyaan yang kedua, dalam satu bulan untuk majalah yang berbeda apakah gambarnya juga sama atau berbeda, Mas Gabion pun menjawab apakah antar majalah dalam satu bulan? Penulis mengiyakan. Lalu Mas Gabion melanjutkan, bisa sama bisa beda. Mas Gabion memberikan contoh, misalnya seperti Amica dan Bazaar, kelasnya adalah sama yaitu fashion, berarti gambarnya bisa sama. Tetapi jika Amica dan Bazaar Wedding, Mas Gabion menerangkan untuk Bazaar Wedding pasti harus produk wedding/ bridal. Tidak harus wedding atau fashion untuk contoh Amica, bisa saja product essential jika tema majalah sesuai dengan tema Valentine Secret saat itu.

82 Pertanyaan yang ketiga adakah aturan tertulis atau tidak tertulis untuk iklan Valentine Secret itu? Mas Gabion sempet berpikir sebentar mengenai pertanyaan yang diajukan. Kemudian dia melanjutkan aturan yang ada biasanya aturan percetakan dasar seperti warna harus sama dengan file asli dan trimming, itu aturan dasar dari percetakan. Valentine Secret hanya mengikuti aturan tersebut agar hasilnya sesuai dengan ketentuan. Kemudia penulis melanjutkan mengenai aturan seperti penempatan logo, Mas Gabion langsung menimpali bahwa itu adalah aturan design bukan aturan ke majalahnya. Dia berujar logo biasanya ditaruh di sebelah kanan halamaan, jadi sudah dapat dipastikan, iklan Valentine Secret selalu ada di sebelah kanan dalam sebuah majalah. Penulis kemudian melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya mengenai isi pesan dari iklan Valentine Secret, dan ada point-point apa saja di dalamnya. Kemudian Mas Gabion menjelaskan bahwa tergantung trend, tahun ini trendnya adalah menginspirasi konsumen. Contohnya adalah produk Bridal, kalau zaman dulu produk-produk bridal biasanya digunakan untuk acara seserahan atau untuk malam pertama. Sedangkan tahun ini, Valentine Secret mencoba untuk menginspirasi agar produk bridal bisa digunakan juga untuk pre-wedding. Penulis merasa jawaban tersebut bukanlah jawaban yang diinginkan, sehingga penulis mengkoreksi lagi pertanyaan, info apa saja yang ada dalam iklan-iklan Valentine Secret misalnya website atau ada alamat toko dan lainnya. Mas Gabion pun menjawab dalam iklan Valentine Secret ada alamat toko, website resmi dan juga link social media yaitu Facebook dan Twitter.

83

Pertanyaan terakhir dari penulis, mengenai harapan dari placement iklan Valentine Secret di majalah, Mas Gabion memberikan jawaban harapannya adalah sales yang meningkat. Jika dari sisi kreatif, brandingnya tetap terjaga, tetap kontinu memasang iklan di majalahmajalah yang memang punya kualitas bagus.

4.3.1.3 Wawancara dengan Head of Advertising MRA Group Wawancara yang terakhir adalah dengan Head of Advertising MRA Group, Ibu Titin Budiman. Wawancara ini dilakukan tanggal 28 Mei 2013 jam 15:08, di Wisma Chita Kirana yang merupakan kantor dari MRA Group. Dalam wawancara ini, pertanyaan yang diajukan untuk menjawab dua media yaitu Hello dan Amica, dan sedikit majalah wanita dari MRA yang lainnya (masih yang bersangkutan dengan iklan Valentine Secret). Wawancara dimulai dengan pertanyaan menjelaskan konsep dari majalah Amica. Jawaban dari Ibu Titin adalah majalah Amica merupakan majalah fashion. Dan merupakan majalah yang awalnya berasal dari Italia, karena sudah melalui perombakan-perombakan, maka Amica menjadi majalah fashion yang setara dengan majalah Vogue di Italia. Namun, penerapan fashion di majalah Amica sedikit berbeda dengan majalah yang lainnya. Secara layout harus fashionable dan secara journalism juga kuat. Informasi-informasi yang ada di Amica itu kuat. Majalah Amica menyajikan artikel tentang ada apa dibalik sebuah produk, jadi tidak hanya bagaimana penyajian produk atau tentang trend seperti contohnya majalah Harpers Bazaar. Perbincangan kemudian beralih ke konsep dari majalah Hello, penulis sempat berpendapat bahwa isi dari majalah Hello

84 lebih banyak tentang kerajaan (royal family), kemudian Ibu titin menjelaskan bahwa sebenarnya majalah Hello itu bukan hanya tentang kerajaan, tetapi karena asalnya dari Spanyol, meskipun Hello lebih terkenal sebagai majalah mingguan dari UK (United Kingdom). Asal mulanya di Spanyol, memang jurnalis yang dekat dengan keluarga di kalangan royal

kerajaan. Jadi karena seringnya ada brosur-brosur

family, akhirnya dijadikan majalah mingguan. Dan dari ruang lingkup kalangan royal family, akhirnya berkembang ke kalangan selebriti-selebriti dan para sosialita. Hanya di Indonesia yang dijadikan majalah bulanan, dikarenakan masyarakat Indonesia tidak kenal semua royal family yang ada di UK, Spanyol jadi dari empat edisi harus disortir informasi mana yang cocok untuk masyarakat Indonesia dan juga ditambah berita lokal. Jadi konsepnya adalah selebriti news. Hello tetap bertahan sampai saat ini karena menyajikan dari narasumber yang sebenarnya, jadi apapun yang dimuat merupakan berita yang keluar dari mulut orang itu sendiri (narasumber), dan itu merupakan kekuatan dari Hello itu sendiri. Kemudian penulis menanyakan apakah berarti rubrik fashionnya kurang, kemudia Ibu Titin menjelaskan bahwa majalah Hello lebih ke arah lifestyle, gaya hidup dan rumah mereka (selebriti) seperti apa. Jadi untuk memenuhi keingin tahuan dari masyarakat Indonesia, majalah Hello menyajikan informasi-informasi dilengkap dengan gambar-gambar yang bagus dan menarik. Masuk ke pertanyaan kedua yaitu rubrik apa saja yang ada di majalah Amica dan seberapa besar persentase dari rubrik-rubrik tersebut. Jawaban dari Ibu Titin adalah, lima puluh persen merupakan rubrik fashion, lalu

85

porsi kedua yang besar adalah news (feature news) yang merupakan informasi-informasi tentang kenapa barang itu mahal. Itu mendapat porsi dua puluh persen. Setelah itu sisa-sisanya yang kecil-kecil seperti fashion spread, beauty dan lain-lainnya. Sedangkan untuk majalah Hello, tujuh puluh persennya berupa selebriti news, kemudian produk-produk beauty sepuluh persen, fashion sepuluh persen dan yang lainnya sepuluh persen. Pertanyaan selanjutnya adalah tentang kemana saja majalah Amica diedarkan atau lebih cenderung ke daerah mana, Ibu Titin menjawab untuk majalah Amica dan Hello, porsi yang paling besar adalah Jakarta, Jabotabek. Pola distribusi kedua majalah tersebut hampir sama dengan majalah Cosmopolitan, kurang lebih sekitar enam puluh persen di Jabotabek setelah itu kota kedua tebesar yaitu Surabaya, Medan, Bandung, dan kemudian kota-kota kecil yang lainnya. Tetapi sekarang sudah semua kota-kota besar di Indonesia sudah tersedia. Saat penulis menanyakan tentang majalah Amica atau Hello lebih diminati untuk dibeli dengan cara seperti apa, apakah dengan membeli di eceran, bookstore atau lebih banyak berlangganan, jawaban dari Ibu Titin adalah semua aspek ada. Mulai dari toko buku, agen-agen bahkan di perpustakaan pun MRA Group juga menaruh majalah mereka. Hanya porsi yang paling besar, berasal dari penjualan eceran. Dikarenakan orang Indonesia masih suka membeli lewat loper-loper yang datang ke kantor atau dekat rumah mereka. Kemudian porsi kedua adalah toko buku. Penulis sempat mengira berlangganan menduduki posisi kedua, tetapi Ibu Titin menjelaskan bahwa orang-orang yang berlangganan hanya sekitar sepuluh persen besarnya. Urutan pertama adalah membeli di loper-loper

86 atau eceran, kedua di toko buku, dan yang ketiga adalah dengan berlangganan, pola tersebut sama untuk kedua majalah tersebut. Wawancara berlanjut ke pertanyaan tentang siapa saja target oembaca dari Amica. Ibu Titin menjawab bahwa target pembaca dari sisi demografi usianya adalah dua puluh lima sampai empat puluh lima tahun, dan menengah ke atas (status sosialnya). Sedangkan dari psikologinya adalah wanita yang cerdas yang bisa mengatur uang sendiri meskipun posisinya adalah menengah ke atas. Wanita yang mengerti dia mau menghabisakan uang itu post mana saja. Dan dari sisi kariernya, lebih banyak entrepreneur yang sudah punya usaha sendiri baik rumahan maupun pabrik. Dan juga banyak yang mahasiswa yang sekolah fashion. Jadi ada dua kelompok target pembaca dari majalah Amica yaitu kelompok utama dua puluh lima sampai empat puluh lima tahun, dan yang kelompok ke dua adalah mahasiswa sekolah fashion. Sedangkan untuk majalah Hello, target pembacanya lebih umum walaupun ditargetkan untuk dua puluh lima sampai empat puluh lima, tetapi karena informasinya lebih ringan, jadi bisa untuk umum. Wawancara sudah mendekati akhir dengan pertanyaan benefit apa saja yang ditawarkan kepada klien jika beriklan di majalah MRA Group, kemudian Ibu Titin menjawab benefit yang ditawarkan adalah discount, exposure product, dan juga kualitas iklan yang bagus. Karena MRA Group juga memperhatikan jangan sampai terjadi klien memasang iklan di majalah, tetapi tidak puas karena kualitas yang jelek, message tidak sampai.

87

4.3.1.4 Observasi Sedangkan untuk data Primer dengan cara observasi, penulis menggunakan metode observasi partisipan, hasil yang didapat adalah: a. Sebelum melalukan placement iklan di majalah, diberikan kontrak atau media order terlebih dahulu untuk disetujui oleh kedua belah pihak antara perusahaan dan media.. b. Untuk memulai sebuah kegiatan placement iklan di majalah baru, pihak media mengirimkan sejumlah majalah untuk contoh dan media kit mereka untuk dijadikan bahan pertimbangan sebelum perusahaan memasukan iklan di majalah mereka, contohnya majalah Her world yang direncanakan akan mulai bekerjasama di bulan Juli untuk placement iklan Valentine Secret. c. Public Relations PT. GHMK menilai majalah baru yang akan diajak kerjasama untuk placement iklan dari editorial/ konten majalah, dan juga profil harga audience pemasangan majalah, iklan serta dan

mempertimbangkan

dikomunikasikan kepada atasan untuk mendapatkan approval. d. Dari hasil media monitoring, iklan Valentine Secret yang dipasang secara bulanan hanya dua majalah yaitu majalah Amica dan Hello, selebihnya hanya pada saat edisi tertentu saja atau sesuai dengan perjanjian program promosi.

4.3.2 Data Sekunder 4.3.2.1 Media Profile Majalah Hapers Bazaar

88 Info umum dari dari majalah Harpers Bazaar adalah, total sirkulasinya sebesar 67.000 eksemplar dengan periode terbit secara bulanan. Profil pembaca secara demografi adalah para wanita, 2545 tahun, kelas menengah ke atas, pintar, dewasa, mapan dan penikmat fashion. Editorial dari majalah Bazaar adalah tentang fashion, lifestyle, dan beauty & health. Kelas sosial atau SES

(Socio Economic Status) dari para target pembaca majalah Bazaar adalah A+, A sebesar 70%, sedangkan kelas B sebesar 30%. Area distribusi dari majalah Bazaar adalah Jabotabek 67,3%, Bandung 6,1%, Surabaya & Bali 10,8%, Sumatera 7%, dan lainnya 8,8%. Majalah Bazaar juga hadir dalam bentuk e-magz atau majalah elektronik yang tersedia melalui iPad atau ipod dengan aplikasi Scoop dan Wayang. Android dengan aplikasi Wayang, ereading, dan XLbaca. Handphone atau smartphone dengan aplikasi XLbaca.co.id. Dengan rata-rata 760 pengundur setiap edisinya. Advertising rate majalah Bazaar tahun 2013: Rate base 67.000 eksemplar

Posisi Full page four colour 2/3 page color page color 1/3 page color Inside front cover spread

Harga Rp 32.000.000,Rp 29.000.000,Rp 22.000.000,Rp 19.500.000,Rp 83.000.000,-

89

Inside Back Cover Back cover Advertorial

Rp 34.5000.000,Rp 47.5000.000,Rp 48.000.000,-

Tabel 4.1 Advertising Rate Majalah Harpers Bazaar 4.3.2.2 Media Profile Majalah Amica Info umum dari majalah Amica adalah total sirkulasinya adalah sebanyak 50.000 eksemplar dan periode terbitnya adalah bulanan. Profil pembaca secara demografis adalah wanita, 25-45 tahun, kelas menengah ke atas, pintar, dewasa, mapan, classy, dan sadar fashion. Editorial majalah Amica adalah fashion, lifestyle, beauty & health tetapi dibahas dengan perspektif yang baru. Kelas sosial atau SES (Socio Economic Status) dari para target pembaca majalah Amica adalah A+, A sebesar 70%, sedangkan kelas B sebesar 30%. Area distribusi dari majalah Amica adalah Jabotabek 67,3%, Bandung 6,1%, Surabaya & Bali 10,8%, Sumatera 7%, dan lainnya 8,8%. Amica juga tersedia dalam bentuk majalah elektronik yang dapat diakses dengan iPad atau iPod melalui aplikasi Scoop, Wayang Force, dan Sirus Indobook. Android melalui aplikasi Scoop, Wayang Force, E-reading, dan Sirus Indobook. Handphone atau smartphone melalui aplikasi Scoop dan Sirus Indobook. Advertising rate majalah Amica tahun 2013: Rate base 50.000 eksemplar

90

Posisi Full page four colour 2/3 page color page color 1/3 page color Inside front cover Page 3 Inside Back Cover Back cover Advertorial

Harga Rp 25.000.000,Rp 21.500.000,Rp 17.000.000,Rp 15.500.000,Rp 33.000.000,Rp 33.000.000,Rp 27.5000.000,Rp 36.5000.000,Rp 37.500.000,-

Tabel 4.2 Advertising Rate Majalah Amica

4.3.2.3 Media Profile Majalah Hello Info umum dari majalah Hello adalah total sirkulasinya sebanyak 50.000 eksemplar dengan periode terbit secara bulanan. Profil pembaca secara demografi adalah wanita, umur 20-45 tahun, dengan golongan kelas AB. Editorial majalah Hello adalah celebrity news, tips, trends, fashion beauty, makanan, kesenangan, prestisi, dan gaya hidup. Area distribusi dari majalah Hello adalah Jabotabek 67,3%, Bandung 6,1%, Surabaya & Bali 10,8%, Sumatera 7%, dan lainnya 8,8%. Advertising rate majalah Hello tahun 2013:

91

Rate base 50.000 eksemplar

Posisi Full page four colour 2/3 page color page color 1/3 page color Inside front cover spread Page 3 Inside Back Cover Back cover Advertorial

Harga Rp 25.000.000,Rp 21.500.000,Rp 17.000.000,Rp 15.500.000,Rp 66.000.000,Rp 33.000.000,Rp 27.5000.000,Rp 36.500.000,Rp 37.500.000,-

Tabel 4.3 Advertising Rate Majalah Hello

4.3.2.4 Media Profile Majalah Cosmopolitan Indonesia Info umum dari majalah Cosmopolitan Indonesia adalah total sirkulasi majalahnya mencapai 145.000 eksemplar setiap edisinya., dengan periode terbit bulanan. 6 topik utama dalam setiap edisi adalah fashion 23%, beauty 23%, entertainment 20%, sex & relationship 7%, man manual 7%, career 10%, health & self improvement 10%. Target pembaca secara demografis adalah wanita, 18-34 tahun, kelas sosial A, B dan C. Wanita single maupun menikah, bekerja dan maupun belum bekerja.

92 Majalah Cosmopolitan Indonesia tersedia dalam bentuk majalah elektronik yang dapat diakses melalui iPad atau iPod melalui aplikasi Scoop dan Wayang Force. Android melalui aplikasi Scoop, Wayang Force, E-reading, XLbaca dan Sirus Indobook.

Handphone atau smartphone melalui XLbaca.co.id. rata-rata 3000 pegunduh untuk setiap edisinya. Area distribusi dari majalah Cosmopolitan adalah Jabotabek 60%, Bandung 5%, Semarang 3%, Yogyakarta 2%, Surabaya 6%, Jawa & Bali 6%, Medan 7%, Sumatera lainnya 5%, Kalimantan 7%, NTT/ NTB 1%, dan yang lainnya sebanyak 4%. Advertising rate majalah Cosmopolitan Indonesia 2013: Rate Base 145.000 eksemplar

Posisi Page four colour 2/3 page four color page color 1/3 page color Inside front cover spread Inside Back Cover spread Inside back cover Back cover Advertorial

Harga Rp 36.500.000,Rp 33.000.000,Rp 29.200.000,Rp 18.800.000,Rp 86.000.000,Rp 82.000.000,Rp 48.000.000,Rp 51.5000.000,Rp 54.750.000,-

Tabel 4.4 Advertising Rate Majalah Cosmopolitan Indonesia

93

4.3.2.5 Media Profile Majalah Dewi Majalah Dewi memproduksi total 90.000 eksemplar setiap edisinya, dengan periode terbit bulanan. Target pembaca majalah Dewi secara demografis adalah wanita 93%, kelas ekonomi A+ 84%, lulusan universitas 80%, business woman & eksekutif 80%, umur 25-45 tahun 73%. Kompisisi konten dari majalah Dewi adalah fashion & beauty 55%, book, music, film, art, interior, architecture 25%, people, entertaining & travel 20%. Advertising rate majalah Dewi tahun 2013: Rate base 90.000 eksemplar Posisi Harga

Inside Page Art Paper 110gr Spread>TOC Full page page (vertical) page (horizontal) Rp 80.000.000,Rp 36.000.000,Rp 25.000.000,Rp 25.000.000,-

Cover Art Paper 210gr Inside back cover Back cover Inside front cover + page 3 Folded Folded inside page Rp 72.000.000,Rp 37.000.000,Rp 52.000.000,Rp 90.000.000,-

94 Folded cover Advertorial Advertorial (1/2 FPFC) Rp 54.000.000,Rp 110.000.000,-

Tabel 4.6 Advertising Rate Majalah Dewi

4.3.2.6 Media Profile Majalah Her World Info umum dari majalah her world adalah total sirkulasinya sebesar 95.000 eksemplar. Dengan periode terbit secara bulanan. Profil pembaca secara demografi adalah wanita, umur 25-40 tahun, status sosial ekonomi A, B+. Dari sisi psikologisnya, pembacanya adalah berpendirian teguh, confident, dan pembuat keputusan. Dari sisi gaya, pembacanya moderen, sophisticated, fashionable, dan luwes. Editorial dari majalah her world adalah fashion & beauty, shop, lifestyle, dan features. Dengan besar persentase setiap rubriknya adalah fashion 40%, beauty 30%, feature ( uang, karir, hubungan dan seks) 15%, lifestyle (hidup sehat, travel dan makanan) 10%, body & soul 5%. Advertising rate majalah her world tahun 2013: Rate base 95.000 eksemplar Posisi Full page Outside back cover Inside back cover Ukuran 1 halaman 1 halaman 1 halaman Harga Rp 20.500.000,Rp 32.500.000,Rp 23.400.000,-

95

Outside front cover gatefold Inside full page next to TOC Inside spread Inside first spread Inside second spread

2 halaman 1 halaman 2 halaman 2 halaman 2 halaman

Rp 55.000.000,Rp 23.000.000,Rp 41.000.000,Rp 45.500.000,Rp 43.500.000,Rp 43.500.000,-

Inside other spread before TOC

2 halaman

Rp 13.000.000,Vertical banner (inside page) 1/3 halaman

Vertical banner (inside page) Advertorial

halaman 1 halaman

Rp 15.000.000,Rp 28.000.000,-

Tabel 4.6 Advertising Rate Majalah Her World 4.3.2.7 Proses Perencanaan Media

Gambar 4.12 Komponen Perencanaan Media

96 Langkah-langkah dalam proses perencanaan media adalah : 1. Menentukan Audiensi Sasaran. Tugas perencana media adalah memilih kendaraan media dan menentukan pasar dengan konsumen yang memiliki sifat atau karakteristik paling sesuai dengan konsumen sasaran. Semakin besar persamaan antar keduanya, makan akan semakin baik. Kesamaan di antara audiensi sasaran memengaruhi pula pilihan media. Dengan melihat profil media, akan sangat membantu perencana media memahami profil audiensi suatu kendaraan media tertentu sehingga dapat diketahui apakah profil audiensi tersebut sudah sesuai atau tidak dengan target konsumen yang dituju. Profil media biasanya memiliki informasi mengenai siapa audiensi mereka. Informasi tersebut biasanya merupakan keterangan mengenai demografi audiensi seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, dan sebagainya. Info tersebut dapat digunakan dalam perencanaan media sebagai acuan untuk menentukan produk apa saja yang cocok untuk diiklankan di media bersangkutan. 2. Menentukan Tujuan Media. Tujuan media menggambarkan apa yang ingin dicapai suatu perusahaan berkenaan dengan penyampaian pesan suatu merek produk. Tujuan media menjelaskan bagaimana pemasar menyampaikan pesannya kepada konsumen sedemikian rupa sehingga pesan

menghasilkan efek terhadap pikiran, perasaan, dan tindakan

97

konsumen. Dua tujuan media yang utama adalah jangkauan dan frekuensi. a. Perencana media harus memilih antara mengutamakan jangkauan atau frekuensi ketika menempatkan iklannya di media massa. Jangkauan dapat didefinisikan sebagai jumlah audiensi yang menyaksikan, mendengar, atau membaca suatu media massa dalam periode waktu tertentu. b. Frekuensi adalah jumlah waktu rata-rata mereka yang terjangkau memiliki peluang terekspose oleh pesan merek dalam suatu periode waktu tertentu. Jumlah frekuensi yang tepat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti level kesadaran brand, konten pesan, dan kecerdasan audiensi sasaran. Konsep ini mengombinasikan jangkauan dan elemen frekuensi ke dalam satu faktor yang disebut dengan frekuensi efektif. Untuk menentukan beberapa kali suatu iklan harus muncul pada suatu media agar dapat menimbulkan efek, seorang perencana media harus mempertimbangkan tiga faktor penting yang mencakup: A. Faktor pemasaran, mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Sejarah merek (brand history). Merek baru membutuhkan frekuensi iklan yang lebih tinggi dibandingkan merek lama.

98 b. Loyalitas merek. Semakin tinggi liyalitas konsumen kepada suatu merek, makan akan semakin rendah frekuensi iklan. c. Siklus pembelian. Produk dengan skilus pembelian yang lebih pendek (tidak sering dibeli) memerlukan frekuensi yang lebih tinggi untuk mempertahankan kesadaran konsumen terhadap produk. d. Siklus penggunaan barang. Barang yang cepat habis dikonsumsi akan mendorong konsumen untuk segera membeli kembali, dan memerlukan frekuensi iklan yang tinggi dibanding produk yang tidak cepat habis dikonsumsi. e. Persaingan iklan. Suatu produk

memerlukan frekuensi iklan yang lebih tinggi jika intensitas promosi produk pesaing juga tinggi. f. Target konsumen. Kemampuan konsumen untuk memehami dan menerima pesan, semakin rendah kemampuan konsumen memahami pesan iklan maka akan

memerlukan frekuensi yang tinggi pula. B. Faktor pesan, mencakup hal-hal sebagai berikut:

99

a. Kompleksitas pesan, semakin sederhana pesan yang disampaikan, maka frekuensi iklan semakin sedikit, begitupun

sebaliknya. b. Keunikan pesan. Semakin unik suatu pesan memerlukan frekuensi yang semakin

rendah, begitupun sebaliknya. c. Citra produk. Suatu iklan yang bertujuan menciptakan citra/ image atas suatu produk memerlukan frekuensi iklan yang lebih tinggi dibandingkan dari yang sekedar meningkatkan penjualan. d. Variasi pesan. Suatu pesan tunggal

memerlukan frekuensi iklanyang lebih sedikit, begitupun sebaliknya. e. Unit iklan. Semakin sedikit media yang digunakan semakin tinggi frekuensi

begitupun sebaliknya. C. Faktor media, mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Perhatian audiensi. Semakin rendah

perhatian audiensi terhadap program yang terdapat dalam suatu media makan

dibutuhkan frekuensi yang semakin besar. b. Penjadwalan. Metode penjadwalan iklan yang berkelanjutan memerlukan frekuensi

100 yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode penjadwalan flighting atau pulsing. c. Jumlah media. Semakin sedikit media yang digunakan semakin rendah frekuensinya. d. Dukungan media. Semakin konsisten pesan iklan dengan lingkungan media (editorial environment) yang digunakan semakin rendah frekuensinya. 3. Menentukan bauran media. Kebanyakan brand menggunakan berbagai macam media, yang disebut bauran media, untuk menjangkau konsumen potensial dan pelanggan. Ada

sejumlah alasan untuk menggunakan bauran media. Yang pertama ialah untuk menjangkau orang yang tidak terjangkau oleh media pertama dan terpenting. Penggunaan beragam media akan memperluas penyebaran pesan karena media yang berbeda cenderung memiliki profil audiensi yang berbeda. Alasan lainnya adalah menambah eksposur di media yang murah dan menggunakan medium yang memiliki karakteristik menarik yang memperkaya pesan kreatif. 4. Penjadwalan dan anggaran. Ada tiga strategi penjadwalan yang melibatkan waktu, durasi pemuatan/ penayangan, dan kontinuitas eksposur. A. Strategi timing. Keputusan timing berhubungan dengan faktor cuaca, liburan, akhir pekan dan jam. Keputusan ini didasarkan pada seberapa sering produk dibeli dan

101

apakah produk tersebut lebih banyak dipakai di bulan tertentu ketimbang bulan lainnya. B. Durasi. Berapa minggu atau bulan sebaiknya iklan dijalankan? Jika waktunya dibatasi, iklan biasanya lebih kompleks. Jadwal pesan dipengaruhi oleh siklus penggunaan. Jika tidak dapat mencakup secara keseluruhan periode, maka harus menitikberatkan pada periode yang lebih tinggi. C. Kontuinuitas. Strategi kontinuitas adalah membagi rata kemunculan advertising selama periode kampanya iklan. Terdapat tiga metode penjadwalan yaitu: a. Penjadwalan iklan secara berkelanjutan atau continuity mengacu pada suatu pola penjadwalan iklan yang berkelanjutan (setiap hari, setiap minggu atau setiap bulan) b. Penjadwalan iklan flighting yang tidak

menerapkan penjadwalan secara teratur, terdapat suatu periode dengan iklan dan ada periode tanpa iklan sama sekali. c. Penjadwalan iklan pulsing yang merupakan

kombinasi dari dua metode tersebut. Pada strategi ini, suatu iklan muncul di media massa secara teratur namun pada peiode tertentu frekuensi iklan meningkat.

102 Anggaran iklan dapat dikelompokan dalam dua kategori yaitu biaya absolut yitu biaya yang diperlukan untuk menempatkan iklan pada sautu media massa, dan biaya relatif yaitu biaya yang mengacu pada hubungan antara biaya yang harus dibayar untuk waktu atau tempat yang disediakan media dengan jumlah audiensi yang diperkirakan akan menerima pesan iklan. 1. Biaya per seribu audiensi atau cost per thousand (CPM) digunakan untuk biaya di majalah. CPM = Semakin kecil nilai CPM maka akan semakin efektif pengeluaran biaya iklan pada suatu majalah. 2. Biaya berdasarkan rating atau cost per rating point (CPRP) digunakan untuk perhitungan biaya iklan di televisi. CPRP =

4.4 Hasil Analisa Data 4.4.1 Strategi Perencanaan Media PT. GHMK

4.4.1.1 Menentukan Audiensi Sasaran a. Pemetaan Audiens Berdasarkan Demografi Konsumen Produk Valentine Secret

103

Dalam langkah ini seorang Public Relations harus menentukan terlebih dahulu siapa target pasar dari produk tersebut dan juga target pembaca dari media yang digunakan. Target pasar dari Valentine Secret menurut Public Relations PT. GHMK, Ibu Anna, adalah wanita, golongan

ekonomi kelas atas, dinamis, profesional, berdomisili di Jakarta dan berpenghasilan minimal Rp 500.000.000,- dalam setahun. Dengan spesifikasi target pasar seperti ini, maka Public Relations PT. GHMK menentukan media apakah yang cocok untuk digunakan dalam kegiatan media placement ini. Dalam wawancara, Public Relations PT. GHMK menyebutkan bahwa target majalahnya adalah majalah wanita, karena majalah yang dibidik mempunyai target pasar yang sama dengan Valentine Secret. Majalah-majalah wanita tersebut yang ditargetkan di tahun 2013 ini adalah Hello, Amica, Harpers Bazaar, Cosmopolitan, Her world dan majalah Dewi dan juga beberapa majalah khusus bridal yaitu majalah Dewi Wedding, Bazaar Wedding dan Maxx Bride. Alasan dari Public Relations PT. GHMK memilih majalah-majalah tersebut sebagai sarana untuk beriklan adalah karena beberapa alasan berikut yaitu daya beli pembaca majalah-majalah tersebut cukup kuat dengan selera yang berseni, bukan membeli karena kebutuhan, pelanggan dari majalah tersebut memiliki ketertarikan terhadap produk lingerie yang memiliki kreatifitas tinggi, dan pelanggan dari majalah tersebut adalah wanita profesional dan menghasilkan pendapatan sendiri. Semakin besar persamaan antara target pasar antara produk dan target pembaca dari majalah tersebut makan akan semakin baik, karena

104 dengan target pembaca yang sesuai, maka pesan yang disampaikan akan tersampaikan dengan baik dan tidak mubazir. dikatakan rentang usia target pasarannya adalah di usia yang seperti itu. b. Pemetaan Audiens Berdasarkan Audiens Majalah Jika dilihat dari status golongan ekonominya (SES), majalah-majalah tersebut memiliki kesamaan yaitu menargertkan pembaca golongan A dan A+, B dan bahkan sampai menargetkan golongan C. SES adalah cara untuk mengklasifikasikan konsumen berdasarkan kemampuan ekonomi atau status sosialnya (Vidinur, 2010). Di Indonesia yang mengadakan adalah Nielsen, menggunakan monthly household expenses (belanja rutin bulanan: air, listrik, telepon, uang sekolah, bensin dan lain sebagainya. Tidak termasuk pembelian/ cicilan bog ticket item, baju, dan entertainment). Klasifikasi SES Indonesia tahun 2010, SES A : Rp 3.000.000,- + ; SES B : Rp 2.000.000,- - Rp 3.000.000,- ; SES C1 : 1.500.000,- - Rp 2.000.000,- ; SES C2 : Rp 1.000.000 Rp 1.5000.000,- ; SES D : Rp 700.000 Rp 1.000.000,- ; dan SES D : < Rp 700.000. Kebanyakan majalah menargetkan pembaca mereka adalah golongan kelas A dan B. Jika dilihat dari perhitungan SES Indonesia tahun 2010 di atas, maka target oembaca majalah-majalah tersebut cocok dengan target pasar dari Valentine Secret yang juga menargetkan golongan ekonomi kelas atas dengan berpenghasilan minimal Rp 500.000.000,- dalam setahun. Jika dilihat dari media profile antar majalah, target pembaca mereka kurang lebih sama. Dalam majalah Bazaar, Amica, Hello, Dewi dan Her world, target pembaca rentang usianya antara 20-45 tahun.

105

Sedangkan untuk majalah Cosmopolitan target pembaca mereka adalah 18-34 tahun. Produk-produk Valentine Secret bisa dikatakan rentang usia target pasarannya adalah di usia yang seperti itu. Public Relations PT. GHMK menerangkan bahwa target pasar mereka adalah perempuan yang dinamis, profesional dan bisa menghasilkan pendapatan sendiri.

4.4.1.2 Menentukan Tujuan Media Tujuan media dari iklan Valentine Secret adalah untuk branding. Produk Valentine Secret memang terdengar baru di masyarakat Indonesia, sehingga memerlukan strategi pemasaran khususnya untuk periklanan agar merek ini dapat dikenal oleh masyarakat luas. Memperkenalkan produk-produk baru dengan cara beriklan di majalah adalah salah satu cara selain menggelar fashion show setiap tahunnya. Setelah mengetahui tujuan media, diperlukan perencanaan dalam akivitas beriklan (Sandra Moriarty, 2011) dimana perlu diklasifikasikan jenis iklan yang akan digunakan yaitu iklan merek (branding) untuk dampak positif citra merek Valentine Secret jangka panjang. Perencana media harus memutuskan apakah lebih mengutamakan iklan yang dapat menjangkau lebih banyak konsumen (mengutamakan jangkauan) atau lebih sedikit jangkauan namun lebih sering menerima pesan iklan (mengutamakan frekuensi). Jika dilihat dari iklan-iklan yang sudah ada atau akan naik cetak di majalah-majalah tersebut, dapat ditarik pendapat bahwa kegiatan perencanaan media ini sedikit lebih mementingkan

106 frekuensi dibandingkan dengan jangkauan. Jangkauan tersebut dapat dilihat dari penggunaan majalah-majalah yang jangkauan areanya terpusat atau lebih besar pada satu daerah. Majalah-majalah yang ditargetkan, area sirkulasi mereka sebagian besar menempatkan daerah Jabotabek di peringkat pertama (rata-rata 65%) sebagai area sirkulasi terbesar selain kota-kota besar lainnya di Indonesia. Hal tersebut dibenarkan oleh Ibu Titin selaku Head of Advertising MRA Group yang memberikan penjelasan bahwa majalah-majalah mereka sebagian besar diedarkan di wilayah Jakarta. Iklan Valentine Secret lebih banyak menggunakan majalah dari MRA Group yaitu Bazaar, Amica, Hello, Cosmopolitan, dan Her world. Daerah jangkauan tersebut sama dengan target pasar dari Valentine Secret yaitu wanita yang berdomisili di Jakarta. Perencanaan pada iklan Valentine Secret mengutamakan frekuensi dikarenakan tujuannya yaitu untuk branding. Frekuensi iklan Valentine Secret ditetapkan berbeda-beda untuk setiap majalahnya, ada yang per bulan dan ada juga yang sesuai dengan tema dari majalah tersebut. Hal ini akan dibahas lebih lengkap di point ke-4 yaitu penjadwalan iklan dan anggarannya. a. Faktor Pembentuk Efek Media Untuk menimbulkan efek maka harus mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya adalah 1. Faktor pemasaran terdiri dari brand history atau sejarah merek. Sejarah merek dari Valentine Secret adalah termasuk produk yang baru untuk masyarakat Indonesia,

107

maka dari itu iklan-iklan yang sudah dipasang atau akan dipasang di majalah-majalah membutuhkan frekuensi beriklan yang tinggi untuk meningkatkan pengetahuan produk terhadap konsumen. Untuk siklus pembelian dan penggunaan, produk Valentine Secret termasuk barang yang tidak sering dibeli karena merupakan kebutuhan sandang, sehingga memerlukan frekuensi iklan yang cukup tinggi untuk tetap mempertahankan kesadaran konsumen terhadap barang. Produk ini juga tidak termasuk barang yang cepat habis dikonsumsi yang seharusnya tidak memerlukan frekunsi yang tinggi, tetapi kembali lagi pada tujuan iklan yaitu untuk branding, sehingga memerlukan frekuensi yang tinggi pula. Dalam persaingan iklan, Ibu Anna selaku Public Relations PT. GHMK menerangkan bahwa Valentine Secret tidak mempunyai saingan sampai tingkat Asia, tetapi tujuan iklan juga tidak hanya semata untuk branding saja tetapi jika diteliti lebih lanjut, yaitu untuk memperkenalkan kepada konsumen koleksi-koleksi dari Valentine Secret beserta detail-detail seninya yang tidak dipunyai oleh pesaing lainnya, sehingga memerlukan frekuensi iklan yang tinggi. 2. Faktor selanjutnya yaitu faktor pesan. Sesuai dengan wawancara bersama Creative Assosiate PT. GHMK yaitu Mas Gabion, didapatkan data bahwa tema setiap bulannya dari iklan Valentine Secret adalah berbeda karena

108 mengikuti sistem dari kalender resmi Valentine Secret yang sudah di-setting setiap bulannya dengan trend yang

berbeda. Tetapi juga sistem iklan Valentine Secret mengikuti musim, contohnya saja jika musim panas maka gambar iklan yang ditampilkan adalah produk bikini, sedangkan jika sedang musim pernikahan maka yang ditampilkan adalah produk bridal. Dan dalam setiap

bulannya dengan majalah yang berbeda pula, maka gambar iklan Valentine Secret pun berbeda. Jika tema majalah tersebut pada bulan itu adalah fashion, maka yang ditampilkan adalah produk fashion juga. Tetapi jika dalam satu bulan ada target majalah bridal, maka iklan yang dipasang adalah produk bridal. Trend untuk tahun 2013 ini adalah untuk menginspirasi para konsumen dan calon konsumen dengan produkproduk yang ada. Contohnya adalah produk bridal yang biasanya digunakan pada saat acara berlangsung, untuk tahun ini Valentine Secret mencoba untuk menginspirasi pembaca agar bisa menggunakan produk bridal lebih dari sekedar untuk acara saja, tetapi juga untuk kegiatan foto pre-wedding misalnya. Jika dilihat dari faktor-faktor pesan antara lain

kompleksitas pesan, keunikan pesan, citra produk, variasi pesan dan unit iklan, bisa dikatakan frekunsi iklan Valentine Secret tidak perlu terlalu tinggi. Tetapi iklan

109

tersebut bertujuan untuk menciptakan, menaikan dan bahkan mempertahankan branding, sehingga lagi-lagi memerlukan frekunsi yang cukup tinggi. Hal ini sangat sesuai dengan beberapa fungsi dari periklanan (Shimp, 2003) yaitu untuk informing, persuading dan reminding. Periklanan memfasilitasi pengenalan merek-merek baru, meningkatkan jumlah permintaan terhadap merek-merek yang telah ada dan meningkatkan puncak kesadaran dalam benak konsumen TOMA (Top of Mind Awareness). Persuading, iklan yang efektif akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Sedangkan reminding, iklan menjaga merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Faktor terakhir yaitu faktor media. Faktor media mencakup perhatian audiensi. Perhatian audiensi dapat dilihat dari banyaknya peminat program promosi yang dijalankan oleh Valentine Secret dan juga media yang bersangkutan. Kegiatan program promosi ini dilaksanakan karena adanya hubungan media relation yang sudah terbina antara PT. GHMK dengan para media. Dari beberapa kegiatan media relations (Silver, 2003:24), PT. GHMK melaksanakan beberapa aktvitas media relations diantaranya 1) press release dan 2) press confrence ketika PT GHMK melaksanakan fashion show, 3) media appearance yaitu aktivitas beriklan yang dilakukan PT

110 GHMK dibeberapa media cetak, 4) meeting with editors secara rutin, dan 5) electronic communications yang terbina dengan rekanan media. Dari upaya media relation yang telah dilakukan PT. GHMK didapatkan beberapa keuntungan yang salah satunya adalah kegiatan promosi di majalah yang mungkin tidak didapatkan oleh media lainnya. Maka untuk dapat mempertahankan nama baik produk, iklan harus tetap dijalankan agar pembaca tetap mengenali dan tidak melupakan produk Valentine Secret. Selanjutnya adalah penjadwalan, jumlah media dan dukungan media. Penjadwalan di setiap medianya berbeda-beda tergantung dari kebutuhan. Jumlah media yang digunakan memang cukup banyak yaitu sekitar 6 majalah dan juga beberapa majalah bridal, sehingga frekuensinya juga harus tinggi.

4.4.1.3 Seleksi Bauran Media Bauran media yang digunakan PT. GHMK untuk

memperkenalkan produk Valentine Secret adalah melalui majalah, website resmi dan juga social media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lookbook.nu. Namun dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang perencanaan media advertising yang dijalankan melalui media majalah. Majalah-majalah yang dipilih sebagian besar adalah majalah wanita yang membahas tentang

111

fashion. lifestyle dan beuaty & health. Produk dari Valentine Secret merupakan produk pakaian dalam yang juga termasuk dalam barang fashion. Produk-produk unggulan dari Valentine Secret kebanyakan mengutamakan seni, maka dari itu harus dibutuhkan media yang juga membahas tentang barang fashion. Untuk mengiklankan sebuah barang yang memiliki nilai tertentu seperti produk fashion, maka harus menggunakan majalah yang juga mengulas tentang fashion, agar produk yang dibahas bisa masuk sesuai dengan target pambacanya. Majalah yang dipilih tidak hanya sebatas majalah wanita saja. Karena majalah wanita yang beredar di Indonesia tidak semuanya sama. Ada target pembacanya yang berbeda-bebda contohnya ada majalah yang target pembacanya ibu-ibu rumah tangga, atau hanya para sosialita saja, dan lain sebagainya. Majalah-majalah yang ditargetkan di tahun 2013 sudah dipilah sesuai dengan spesifikasi dari masing-masing majalah, strategi setiap majalahnya juga tidak sama. Contohnya tahun 2013 ini Valentine Secret menargetkan 3 majalah wanita untuk melakukan kontrak iklan selama setahun penuh yang dipublikasikan setiap bulannya. Pemilihan media juga dilihat dari bobot medianya. Bobot media bisa ditentukan dalam bentuk jumlah uang atau anggaran yang digunakan untuk belanja iklan atau dalam bentuk jangkauan dan frekuensi (uang belanja iklan akan dibahas di poin 4). Bobot media setiap majalah pastilah berbeda sehingga tetap memerlukan strategi untuk masing-masing majalah. Berikutnya dalah konsentrasi media.

112 Target pasar dari Valentine Secret memerlukan bauran media terkonsentrasi karena begitu spesifik. Media terkonsentrasi contohnya adalah surat kabar dan majalah. Kompleksitas pesan dari produk Valentine Secret bisa dikatakan tidak terlalu rumit. Dalam iklan Valentine Secret seperti yang dikatakan oleh Creative Assosiate PT. GHMK, hanya berisikan alamat butik, website resmi, dan link social media. Namun jika dilihat lebih lanjut, produk dari Valentine Secret khususnya produk fashion dan bridal bukanlah merupakan produk yang seperti biasa ada di pasaran. Produk-produk tersebut juga merupakan sebuah karya seni diakarenakan material bahan-bahannya yang belum tentu pesaing juga melakukan hal yang sama. maka dari itu digunakanlah media majalah agar para pembaca dapat melihat dan menerima pesan yang disampaikan lewat produk tersebut.

4.4.1.4 Penjadwalan dan Anggaran Ibu Anna mengatakan bahwa Valentine Secret menargetkan majalah di tahun 2013 ini adalah majalah Hello, Amica, Bazaar, Cosmopolitan, Her world, Dewi, Bazaar Wedding, Dewi Wedding, dan Maxx-Brides. Sistem penjadwalan yang diberlakukan di setiap majalahnya adalah berbeda. Hanya majalah Amica, Hello, dan Her world yang ditargetkan untuk dipasang secara bulanan dengan sistem kontrak dalam setahun penuh. Majalah lainnya seperti Bazaar, Cosmopolitan, Dewi, Bazaar Wedding, Dewi Wedding dan MaxxBrides ditargetkan untuk dipasang sesuai dengan tema majalah

113

tersebut ataupun sesuai dengan perjanjian kerjasama promosi antar kedua belah pihak. Kerjasama promosi disini tetap dikatakan merupakan placement iklan, hanya saja pihak Valentine Secret tidak mengeluarkan biaya untuk pemasangan iklan tersebut. Valentine Secret memberikan beberapa produknya untuk dijadikan hadian di program promosi tersebut.

Jan Feb "arper#! $a%aar De&i "ello Co!'opolitan $a%aar (e))ing A'i*a Ma++,bri)e! "er &orl) De&i (e))ing

PERENCANAAN MEDIA 2013 Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt No

De!

*tabel ini hanya ilustrasi, penjadwalan bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keputusan PR perusahaan. Tabel 4.7 Perencanaan Media 2013 Keterangan: 1. Majalah Harpers Bazaar ditargetkan hanya untuk bulan Juni dan Oktober 2013 dalam program promosi. 2. Majalah Dewi untuk bulan Februari dan April 2013 (untuk bulan selanjutnya belum ditentukan lebih lanjut). 3. Majalah Hello dari bulan Januari hingga Desember 2013 secara kontinu memasang iklan Valentine Secret. 4. Majalah Cosmopolitan hanya untuk bulan Mei dan September untuk program promosi.

114 5. Majalah Bazaar Wedding ditargetkan untuk edisi pertama mereka pada bulan Mei 2013. 6. Majalah Amica ditargetkan dipasang secara kontinu dari bulan Januari hingga Desember 2013. 7. Majalah Maxx Brides untuk edisi pertama mereka di tahun 2013 di bulan Maret. 8. Majalah Her world mulai ditargetkan akan dipasang pada bulan Juli dan direncanakan pemasangan iklan secara kontinu. 9. Majalah Dewi Wedding hanya untuk bulan Mei 2013. Jika dilihat dari tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa pada bulan Mei 2013 ada 5 majalah yang memuat iklan Valentine Secret. Dan juga bulan September dan Oktober, 4 majalah memuat iklan Valentine Secret. Bisa dikatakan pada saat itulah frekuensi dan jangkauan dalam satu bulan pengiklanan termasuk tinggi. Dari data tersebut didapatkan bahwa sistem penjadwalan media yang dijalankan termasuk sistem pulsing dimana suatu saat iklan muncul dan pada saat lain media beriklan secara kontinu. Berikutnya adalah tentang anggaran media. Penulis tidak dapat memberikan rincian perhitungan anggaran media dikarenakan hal tersebut adalah rahasia perusahaan yang tidak boleh diketahui oleh publik. Iklan-iklan yang dilakukan melalui berbagai media memberikan efek yang

menguntungkan pada aktifitas Public Relations. Karena public relations menciptakan dampak yang bersumber pada peningkatan kesadaran

masyarakat dengan biaya perikalann yang relatif sedikit, maka dari itu biaya periklanan harus bisa ditekan seminim mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

115

Berikut adalah perhitungan antar biaya relatif yang harus dikeluarkan untuk beriklan di majalah-majalah tersebut :

CPM =

$a%aar $ia-a per .ala'an Sirkula!i CPM Rp Rp 32.000.000,00 67.000 478.000,00 Rp

"ello Rp 25.000.000,00 50.000 500.000,00 Rp

A'i*a Rp 25.000.000,00 50.000 500.000,00 Rp

"er &orl) Rp 20.500.000,00 95.000 216.000,00

Co!'opolitan

Rp 36.500.000,0 145.000 Rp

252.000,0

Tabel 4.8 Tabel Perhitungan CPM Media Dari data tersebut, didapatkan data bahwa perhitungan CPM majalah Her world menempati posisi lebih rendah, kemudian majalah Cosmopolitan, setelah itu majalah Dewi, Bazaar dan kemudia majalah Hello dan Amica. Dikatakan bahwa semakin rendah pehitungan biaya relatifnya maka akan semakin efektif. Jika dilihat, jumlah sirkulasi majalah Her world dan Cosmopolitan lebih banyak dibandingkan majalah-majalah yang lainnya. Namun kembali lagi ke beberapa pertimbangan antara lain target pembaca dari segi demografisnya dan juga area jangkauan dari majalah tersebut. Biaya yang relatif rendah bisa dikatakan dapat menjangkau audiensi yang lebih luas dikarenakan jumlah sirkulasi yang besar, tetapi belum tentu dapat menjangkau target pembaca yang sesuai dengan target pasar Valentine Secret. Majalah-majalah seperti Bazaar, Amica, Hello dan Dewi memang memperlihatkan biaya relatif yang jauh lebih besar dibandingkan dengan majalah Her world dan juga Cosmopolitan, tetapi mereka dapat menjangkau target pembaca yang sesuai dengan target pasar dari Valentine Secret. Hal itu

116 dikarenakan target pasar Valentine Secret yang cukup spesifik yaitu yang berada di Jakarta dan masyarakat golongan atas. Sehingga majalah-majalah tersebut walaupun dengan biaya relatif yang lebih mahal, tetapi dapat dengan tepat menjangkau target pembaca. Tetapi untuk target pasar golongan kelas atas dan juga produk Valentine Secret termasuk barang fashion, penulis berpendapat bahwa majalah Harpers Bazaar dan Dewi lebih dapat menjangkau target pasar Valentine Secret dikarenakan kedua majalah tersebut sudah memiliki nama besar dan juga pembahasan artikel fashion mereka yang tidak diragukan lagi menjadi salah satu yang patut diperhitungkan di dunia fashion Indonesia.

4.4.2 Pencapaian Tujuan yang Ingin Dicapai Melalui Advertising Dari pelaksanaan aktivitas periklanan (media placement), diharapkan mampu mencapai salah satu fungsi PR yaitu menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi (Nasrullah, 2011:50), dimana melakukan kegiatan promosi yang salah satunya adalah dengan memasukan iklan ke majalah untuk menunjang pencitraan merek dan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan PR PT. GHMK dan juga Creative Associate, mereka sama-sama mengharapkan melalui kegiatan ini adalah untuk menciptakan, menaikan dan mempertahankan branding. Selain itu adalah ekslusifitas merek, kontinuitas hubungan dengan media yang berujung pada peningkatan penjualan, terus menginformasikan produk-produk terbaru, dan juga memberikan ide-ide inspirasi untuk para konsumen tentang produk Valentine Secret.

117

Anda mungkin juga menyukai