Anda di halaman 1dari 35

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
Perusahaan PT. Growth Asia berpusat di Kawasan Industri Medan-

Sumatera Utara, Indonesia. Perusahaan ini adalah salah satu anak perusahaan
swasta dari Indonesia Coorporation Growth Stell Group (GSG). Berdirinya PT.
Growth Asia (Foundry) bermula dari divisi teknik PT. Growth Sumatera yang
merupakan sebuah pabrik baja dan penggilingan logam yang beroperasi sejak
tahun 1969.
PT. Growth Asia (Foundry) adalah perusahaan dengan status Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN), yang bergerak di bidang industri pengecoran
logam, rancang bangun dan permesinan, serta bekerja berdasarkan pesanan (job
order). Berdirinya PT. Growth Asia tepatnya pada tanggal 3 November 1989, dan
pada tahun 1991 perusahaan ini dibagi dalam dua divisi, yaitu produksi dan
foundry yang tujuannya adalah untuk kelancaran dan kebaikan perusahaan.
2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha


PT. Growth Asia Foundry menawarkan berbagai macam produk metal

beragam grade coran besi, besi grafit, baja karbon, baja tahan panas dan korosi,
serta baja mangan. Adapun produk yang menjadi bidang usaha adalah, part untuk
mesin pengolah pertambangan, roll untuk gilingan, baut, dan juga pekerjaan
pabrikasi.

Universitas Sumatera Utara

2.3.

Lokasi Perusahaan
PT. Growth Asia (Foundry) berlokasi di jalan KL. Yos Sudarso KM 10.5,

tepatnya di Kawasan Industri Medan (KIM) dengan luas tanah 6 hektare,


dengan rincian 60% tanah dan 40% bangunan.
2.4.

Organisasi dan Manajemen

2.4.1. Struktur Organisasi


Sebelum menjalankan suatu aktivitas dalam perusahaan, sangat penting
untuk mencantumkan suatu struktur organisasi yang ada, yang merupakan
landasan kerja bagi seluruh pegawai yang ada dalam perusahaan.
Struktur organisasi dari PT. Growth Asia adalah struktur garis dan
fungsional. Bila dilihat dari struktur organisasinya terdapat pembidangan tugas
dimana pembagian unit-unit organisasi didasarkan kepada spesialisasi tugas, yang
menunjukkan bahwa organisasi yang digunakan adalah bentuk fungsional.
Disamping itu, wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di
bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu secara langsung, dimana menunjukkan
adanya ciri-ciri organisasi garis. Jadi terdapat penggabungan kedua bentuk
organisasi garis dan fungsional.
Adapun struktur oganisasi pada PT. Growth Asia dapat dilihat pada
Gambar 2.1. berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Growth Asia

Sumber: PT. Growth Asia, 2012.


Keterangan
: Hubungan Lini
------ : Fungsi

Universitas Sumatera Utara

2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab


Untuk menggerakkan suatu organisasi dibutuhkan personil yang
memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil
mempunyai tugas dan tanggung jawab.
Adapun uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing
bagian pada PT. Growth Asia adalah sebagai berikut:
Uraian tugas masing-masing jabatan dalam struktur organisasi PT. Growth
Asia adalah:
Secara garis besar uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian
struktur organisasi pada PT.Growth Asia dapat dilihat sebagai berikut:
1. Komisaris memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mengadakan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja dari perusahaan.
b. Meminta pertanggungjawaban dari direktur tentang kondisi dan jalannya
perusahaan.
2. Presiden Director memiliki tugas sebagai berikut:
a. Membina hubungan yang bertanggung jawab dengan pihak ketiga dalam
kepentingan dan atas nama perusahaan menyangkut aktivitas perusahaan.
b. Melakukan kerja sama dengan Manager untuk menetapkan rencana kerja
pabrik secara keseluruhan.
c. Menetapkan laporan anggaran tahunan untuk kepentingan aktivitas kerja
perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

3. Technical Consultant Engineering memiliki tugas sebagai berikut:


a. Menentukan rancangan-rancangan bentuk produk baru bagi customer baru.
b. Menyarankan bentuk rancangan bentuk produk apabila terbukti terjadi retak
atau kerusakan pada saat pemakaian sebelum masanya.
c. Memeriksa kualitas produk pada penggunaannya langsung ke lokasi secara
periodik.
4. Marketing Manager memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan hubungan yang bertanggungjawab dengan pihak pelanggan
baik dalam maupun luar negeri untuk kepentingan perusahaan menyangkut
tentang penjualan dan pemasaran.
b. Merencanakan dan mengkoordinir penyusunan pelaksanaan program dan
strategi pemasaran dan kegiatan lainnya.
c. Mengadakan monitoring terhadap harga jual dan kebijakan harga untuk
diusulkan kepada Director.
d. Melakukan analisa, evaluasi peraturan pemerintah tentang pelaksanaan
ekspor.
e. Mengikuti perkembangan ekonomi, pangsa pasar dan pesaing dalam
menentukan rencana pemasaran untuk masa yang akan datang.
f. Mengkoordinasi kegiatan promosi dan publikasi.
g. Membina hubungan yang harmonis dengan segenap unit organisasi.
h. Mengkoordinasi dan mengarahkan pelaksanaan distribusi penjualan produk
dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

i. Melakukan perjanjian jula beli yang menguntungkan bagi kedua belah


pihak.
j. Memberikan penilaian kerja kepada bawahannya secara berkala.
5. Marketing Sales memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mencapai budget penerimaan order yang telah ditargetkan.
b. Menganalisa struktur pasar, pelanggan dan kompetitor.
c. Merespon permintaan dan komplain dari pelanggan dan meneruskan ke
departemen terkait untuk mencari solusi.
d. Menganalisa potensi untuk pengembangan produk.
e. Mengerti karakter pelanggan dan kondisi keuangannya.
f. Melakukan pengontrolan barang konsinyasi di pelanggan.
g. Menjaga dengan baik semua asset perusahaan yang dipakai.
h. Menjaga rahasia perusahaan.
i. Mengikuti peraturan yang ditetapkan perusahaan.
6. Marketing Administration memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menginput kode barang apabila belum ada di Internal Enquiry/Order
Proforma dari kantor Australia dan meneruskan ke departemen estimasi
untuk perhitungan biaya produksi.
b. Menyiapkan penawaran harga dan mengirim penawaran harga ke kantor
Australia baik melalui fax atau email.
c. Meneruskan

penerimaan order dari kantor Australia ke department

Technical & Contract Review untuk diproduksi dan diterbitkan Order


Konfirmasi.

Universitas Sumatera Utara

d. Mengirim Order Konfirmasi ke kantor Australia baik melalui fax atau email
khusus untuk order yang berasal dari kantor Australia.
e. Menginput harga dari order yang masuk di sistem estimasi.
f. Menyiapkan laporan rekap bulanan untuk order yang diterima dan penjualan
baik per pelanggan, salesman dan per industri.
g. Menyiapkan laporan bulanan pencapaian order dan penjualan terhadap
budget.
h. Menyiapkan laporan evaluasi kepuasan pelanggan.
i. Membuat database pelanggan berdasarkan industri.
j. Menyimpan arsip penawaran semua pelanggan.
k. Menyimpan arsip order pelanggan khusus untuk industri non-mining.
7. Despatch memiliki tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab dalam penerapan rencana kerja produksi yang
ditetapkan oleh Produksi.
b. Mengkoordinasikan dan mengarahkan sistem produksi agar tetap dan tujuan
tercapai.
c. Memberi pengarahan kepada operator packing untuk peningkatan kerja
sistem produksi dan mengurangi kerusakan akibat packing.
d. Membuat laporan produksi secara periodik kepada manager untuk evaluasi
kinerja kerja produksi.
e. Menilai hasil kerja bawahannya secara berkala.
8. Contact Review memiliki tugas sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

a. Mereview ulang semua mengenai mulai dari purchase order, jadwal


produksi hingga ke pengiriman.
b. Membuat surat kerja kepada produksi.
c. Membuat konfirmasi pemesanan untuk bagian marketing untuk kemudian
dikirimkan kepada customer.
9. Production Manager memiliki tugas sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab dalam membuat rencana dan program kerja produksi
yang menjadi acuan kerja bagi bagian produksi secar berkala serta
mengendalikannya.
b. Mengadakan kerja sama dengan bagian yang terkait serta pihak eksternal
maupun internal untuk kelangsungan kerja operasional produksi perusahaan.
c. Memonitor dan mengawasi pekerjaan di bagian agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan prosedur kerja yang baik mengenai cara atau standard mutu
yang telah ditetapkan.
d. Melakukan penyusunan anggaran produksi untuk diusulkan kepada director.
e. Mengevaluasi seluruh kegiatan operasional produksi secara periodik.
10. PPC (Production, Planning & Control) memiliki tugas sebagai berikut :
a. Memperbaharui tanggal produksi dalam jadwal.
b. Menjadwal produksi.
c. Mempersiapkan dan merencanakan agar target D.O.T. tercapai.
d. Menerbitkan laporan status produksi kepada departemen terkait.
11. Pattern memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menerima surat perintah kerja dari bagian PPC.

Universitas Sumatera Utara

b. Memeriksa ulang jadwal yang ditetapkan oleh bagian PPC apakah telah
cocok.
c. Membersihkan pattern-pattern apabila telah tersedia.
d. Membuat pattern baru atau pattern tambahan apabila diperlukan.
12. Moulding dan Melting memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menerima surat perintah kerja dari bagian PPC.
b. Memeriksa ulang jadwal pencetakan apakah telah cocok.
c. Memeriksa keberadaan pattern, meminta pengiriman dari bagian pattern.
d. Menuang dan mencetak produk sesuai dengan jadwal dan segala prosedur.
13. Fettling memiliki tugas sebagi berikut :
a. Memerima surat perintah kerja dari bagian PPC.
b. Memeriksa jadwal gerinda apakah telah cocok.
c. Memperbaiki produk pada bagian cacat melalui perintah resmi atau NCR.
d. Mencatat data-data yang diperlukan.
e. Gerinda bagian-bagian yang tidak perlu dari produk hasil cetakan.
f. Gerinda ulang produk setelah diangkut ke luar dari Heat-Treatment.
14. Heat Treatment memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mengambil dan mengangkut serta menyusun produk yang telah digerinda
untuk selanjutnya dibawa ke Heat Treatment
b. Menyediakan tempat untuk produk yang telah melalui proses Hardening
untuk kemudian didinginkan.
c. Mengangkut produk yang telah didinginkan ke bagian Fettling.

Universitas Sumatera Utara

d. Mencatat data-data yang diperlukan seperti jumlah produk, suhu dan


waktu.
e. Membersihkan tempat bekerja.
15. Machining memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menerima surat perintah kerja dari bagian PPC.
b. Menentukan pekerjaan machining yang diperlukan.
c. Menjalankan pekerjaan machining tersebut sehingga sesuai dengan surat
perintah dan gambar yang dilampirkan.
16. Quality Control memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menerima surat perintah kerja dari bagian PPC.
b. Memeriksa contoh barang pemesanan customer.
c. Mencocokkan kondisi produk dengan surat perintah dan gambar yang
terlampir.
d. Mengembalikan kepada bagian produksi apabila terdapat cacat produk.
17. Maintenance memiliki tugas sebagai berikut:
a. Memeriksa secara teratur mesin-mesin pabrik selama dalam masa
pemakaian.
b. Mengawasi pemakaian sparepart untuk perawatan mesin.
c. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada Kepala Seksi Mekanik cara
perawatan mesin produksi utama agar dapat berfungsi dengan baik.
18. Administration Manager memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mengawasi dan menganalisa laporan pembukuan tiap bulan.
b. Membandingkan hasil pembukuan untuk mengeluarkan keputusan.

Universitas Sumatera Utara

c. Bertanggung jawab dalam hal pemberian persetujuan keluar masuknya


dana perusahaan.
d. Melakukan hubungan kerjasama dengan para supplier bahan baku dan
perbekalan umum agar fluktuasi harga tidak signifikan.
e. Meminta pertanggung jawaban dari bawahannya baik dari bagian
pembelian, pembukuan sampai pada bagian kasir.
f. Menilai prestasi kerja bawahannya.
19. Finance memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengatur pengeluaran sesuai dengan yang ditetapkan oleh manager.
b. Mengeluarkan dana untuk berbagai keperluan.
c. Melaporkan pemasukan dan pengeluaran dana setiap periodik waktu.
20. Accounting memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan hubungan yang bertanggung jawab dengan para kepala
bidang yang berhubungan dengan pembukuan.
b. Mengadakan monitoring terhadap pembukuan yang lalu dan sekarang.
c. Menganalisa pembukuan sebelum diserahkan kepada manager.
d. Menilai prestasi kerja bawahannya.
21. Cashier memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mengeluarkan uang dan mencatatnya dalam laporan keuangan.
b. Mengeluarkan giro dan mencatatnya dalam laporan keuangan.
22. Purchasing memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mencari bahan baku dari beberapa supplier dan melakukan negosiasi serta
perbandingan.

Universitas Sumatera Utara

b. Memastikan spesifikasi barang yang dipesan sama dengan yang dikirim ke


perusahaan.
23. Warehouse memiliki tugas sebagai berikut :
a. Memeriksa stok minimum untuk memenuhi kebutuhan produksi dan
administrasi.
b. Selalu memastikan gudang dalam keadaan bersih dan barang-barang
tersusun rapi.
c. Memastikan barang-barang yang diterima dari supplier dalam keadaan
baik dengan jumlah yang cocok sesuai pemesanan.
24. Human Resource Manager memiliki tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan hubungan yang bertanggung jawab dengan pihak ketiga
sepanjang menyangkut personalia, umum dan keamanan.
b. Mengkoordinasikan perencanaan di bidang kepegawaian dan mengawasi
pelaksanaan administrasi.
c. Menyusun anggaran biaya anggaran biaya tahunan bidang personalia,
umum dan tahunan.
d. Bekerjasama dengan unit organisasi lainnya untuk menetapkan jumlah
tenaga kerja dan kepelatihan yang dibutuhkan dengan menetapkan materi
yang sesuai.
e. Menilai prestasi kerja bawahannya.
25. Personnal Department memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menerbitkan ijin cuti kepada staff dan karyawan berdasarkan sistem cuti
yang diterapkan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

b. Mengatur kedisiplinan kerja dari karyawan dan staff.


c. Memberikan surat peringatan kepada karyawan yang tidak disiplin dan
melanggar peraturan.
26. Security memiliki tugas sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di lingkungan
perusahaan dalam hal penanganan keamanan dan ketertiban.
b. Mengkoordinasikan dan menjalin hubungan kerjasama dengan pihak
berwajib dan instansi terkait dalam hal pengamanan dan ketertiban.
c. Memberikan sumber masukan kepada atasan dalam membantu menyusun
peraturan tentang keamanan dan ketertiban dalam perusahaan.
2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Pada PT. Growth Asia pekerja dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian,
diantaranya adalah staf dan karyawan, dimana yang dapat digolongkan staf adalah
pekerja pada tingkat manejer, kepala bagian, supervisor, dan pekerja bagian
administrasi. Pada saat ini, tenaga kerja pada PT. Growth Asia sekitar 928 orang.
Adapun pembagian jam kerja untuk staff adalah untuk setiap hari Senin
sampai Jumat adalah 7 jam kerja dengan jadwal sebagai berikut:
1. Pukul 08.00-12.00 waktu kerja
2. Pukul 12.00-13.00 waktu istirahat
3. Pukul 13.00-16.00 waktu kerja
Pada hari sabtu, jumlah jam kerja adalah 5 jam sehari dengan jadwal
sebagai berikut:
1. Pukul 08.00-13.00 waktu kerja

Universitas Sumatera Utara

Yang digolongkan sebagai karyawan adalah pekerja pada bagian produksi


juga termasuk satpam. Untuk kategori ini, karyawan bekerja manurut shift. Jadwal
kerja dibagi atas 3 shift kerja pada hari Senin sampai Jumat adalah 7 jam dengan
jadwal sebagai berikut:
Shift I

1. Pukul 07.00-12.00 waktu kerja


2. Pukul 12.00-13.00 waktu istirahat (Kecuali Jumat istirahat
sampai pukul 13.30)
3. Pukul 13.00-15.00 waktu kerja

Shift II

Shift III

1. Pukul 15.00-18.30 waktu kerja


2.

Pukul 18.30-19.30 waktu istirahat

3.

Pukul 19.30-23.00 waktu kerja

1. Pukul 23.00-01.30 waktu kerja


2.

Pukul 01.30-03.30 waktu istirahat

3.

Pukul 03.30-07.00 waktu kerja

Sedangkan pada hari Sabtu, jumlah jam kerja adalah 5 jam sehari dengan
jadwal seperti berikut:
Shift I

Pukul 07.00-12.00 waktu kerja

Shift II

Pukul 12.00-17.30 waktu kerja

Shift II

Pukul 17.30-22.30 waktu kerja

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja di PT. Growth Asia


No
1

Keterangan

Total
(orang)
1

President Director
Management
Representative
Executive Manager

Maintenance

75

Moulding

151

Fettling

129

Furnace

117

Fabrikasi

25

Pattern

74

10

Machining

60

11

Heattreatment

24

12

QC

38

13

Fastener

14

Batubara

24

15

PPC

16

11

19

Methode engineering
Estimation &Cost
Analysis
Technical & Contract
Review
Drafting

20

Ekspedition

80

21

Grinding Ball

22

PLTU KIM 3

23

Warehouse

12

24

HRD &GA

26

25

Finance

17
18

1
7

3
2
22

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja di PT. Growth Asia (Lanjutan)

26

Accounting

Total
(orang)
11

27

Marketing

28

EDP

29

Procurement

No

Keterangan

Jumlah

928

Sumber PT. Growth Asia

Pembagian di atas bila didasarkan pada sifat dan ikatan kerja yang ada,
maka karyawan perusahaan ini digolongkan sebagai berikut:
-

Karyawan pimpinan
Yaitu karyawan yang diangkat berdasarkan surat keputusan direksi.

Karyawan harian tetap.


Yaitu karyawan yang bekerja pada perusahaan atas dasar tugas dari
perusahaan yang penggajiannya dilakukan pada akhir bulan dan
pertengahan bulanan.

2.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya


Pada pembagian tugas dan wewenang, tanggung jawab dari sistem

pengupahan

diberikan

kepada

bagian

personalia,

yang

akan

dipertanggungjawabkan secara langsung kepada general manager perusahaan.


Adapun pengawasan sistem penggajian dan pengupahan terdiri atas:
1. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah
2. Prosedur pembayaran gaji dan upah
3. Prosedur distribusi gaji / upah

Universitas Sumatera Utara

Sistem pengupahan dan penggajian di PT. Growth Asia terdiri atas:


1. Gaji dan upah bulanan diberikan kepada staff yang besarnya tetap setiap bulan
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
2. Gaji dan upah bulanan diberikan kepada karyawab bagian produksi.
Untuk upah ini, perusahaan memberikan upah lembur kepada karyawan
yang bekerja diatas waktu kerja normal. Besarnya perhitungan upah lembur
adalah sebagai berikut:
a.

Untuk hari biasa

Perhitungan upah lembur untuk satu jam pertama adalah 1,5 x upah
perjam.

Perhitungan upah lembur untuk dua jam dan berikutnya adalah 2 x


upah perjam.
Dimana upah lembur adalah 1/173 x upah perbulan

b.

Untuk hari besar/libur


Perhitungan upah lembur bagi karyawan yang bekerja pada hari besar atau
libur (Minggu) adalah 2 x upah per hari kerja biasa.

3. Upah perangsang juga diberikan kepada karyawan dengan didasarkan pada


prestasi kerjanya.
Adapun sistem pengupahan dalam perusahaan ini adalah berdasarkan
status karyawan tersebut dan upahnya diberikan pada pertengahan dan akhir
bulan. Setiap karyawan mendapat fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

Universitas Sumatera Utara

Fasilitas-fasilitas itu antara lain:


-

Asuransi bagi karyawan.

Pemberian jasa bagi karyawan yang berprestasi.

Selain hal tersebut, perusahaan juga memberi upah yang berupa:


1. Tunjangan jabatan, sebagai pelengkap gaji pokok. Tunjangan ini biasa
diberikan untuk jabatan manajer.
2. Tunjangan Hari Raya (THR), yakni tambahan 1 (satu) bulan gaji bagi
karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari1 tahun.
3. Tunjangan selama sakit, yakni biaya perawatan bagi karyawan yang sakit dan
dinyatakan dengan surat keterangan sakit dari dokter.
4. Tunjangan insentif, untuk masa kerja karyawan yang ditambahkan dalam upah
karyawan setiap bulannya.
Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan pada pabrik ini, perusahaan
memberi jaminan antara lain:
1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
Jaminan Sosial Tenaga Kerja adalah suatu bentuk asuransi yang dibuat
Pemerintah untuk melindungi tenaga kerja. Asuransinya dikenal dengan nama
Asuransi Tenaga Kerja (ASTEK).
Asuransi Tenaga Kerja ini berupa:
- Jaminan kecelakaan kerja
- Jaminan hari tua
- Jaminan kematian
- Jaminan pemeliharaan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

2. Cuti
Untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan selama bekerja, perusahaan
memberikan cuti bagi karyawan, yaitu 12 hari dalam 1 tahun kerja.
3. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)
Yakni suatu wadah bagi para pekerja perkebunan untuk menampung berbagai
keluhan dan masalah dari pekerja tersebut. Untuk melancarkan kegiatan ini,
setiap pekerja dipungut iuran setiap bulannya. Iuran yang diberi tidak akan
dikembalikan walaupun pekerja itu berhenti, pensiun atau meninggal dunia.
4. Koperasi
Koperasi dalam pabrik ini adalah koperasi simpan pinjam. Setiap pekerja boleh
meminjam uang dengan syarat telah bekerja bagi perusahaan minimal 1 tahun.
Besarnya pinjaman bergantung pada lamanya masa kerja dan besar gaji pokok
pekerja itu. Koperasi juga memberi pesangon ditambah jasa pekerja yang
dihentikan. Dan bila pekerja mengundurkan diri, tidak diberikan pesangon.
2.5.

Proses Produksi
Proses produksi dapat didefinisikan sebagai suatu cara, metode dan teknik-

teknik mengubah sumber atau input menjadi hasil atau output, sehingga hasil yang
berupa barang atau jasa serta hasil sampingannya memiliki nilai tambah atau nilai
guna yang berarti.
Dalam pengolahan atau pengubahan pada proses tersebut dapat terjadi
secara fisik maupun non fisik yang berupa perubahan bentuk, dimensi serta sifat.
Nilai tambah adalah nilai keluaran yang bertambah secara fungsional dan secara
ekonomis.

Universitas Sumatera Utara

Proses produksi juga dapat didefinisika sebagai suatu cara, metode dan
teknik-teknik mengubah sumber atau input menjadi hasil atau output, sehingga
hasil yang berupa barang atau jasa hasil sampingannya memiliki nilai tambah atau
nilai guna yang berarti. Setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk
meningkatkan produktivitasnya, sehingga diperlukan pemahaman terhadap proses
produksi yang ada agar dapat mempermudah dalam menganalisis kerja
perusahaan guna perbaikan sistem kerja. Untuk itu, perlu diketahui proses
produksi yang berlaku di PT. Growth Asia yang memiputi bahan baku, bahan
penolong, bahan tambahan, serta tahapan proses produksi yang berlangsung di
perusahaan.
PT. Growth Asia bergerak dalam pengolahan Besi bekas menjadi part
untuk mesin pertambangan dengan material baja pada umumnya, dengan
spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan. Adapun proses pembuatan part untuk
mesin pertambangan tersebut dapat diuraikan dalam sub bab berikut ini.
2.5.1. Standar Mutu Produk
Inspeksi dan Rencana Pengetesan (ITP) dihasilkan untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan pelanggan dan digunakan sebagai instruksi kerja proses
produksi foundry. Secara umum, sistem mutu foundry adalah untuk menyediakan
kepuasan dan kesesuaian terhadap persyaratan dari pelanggan.
Proses foundry dimulai dari pembeliannya bahan baku ferro-alloys dan
bahan baku lainnya dari vendor yang telah diakreditasi, dan telah sesuai dengan
standar internasional. Dilakukannya analisis bahan baku yang masuk dengan
menggunakan alat modern ARL 3460 Optical Emission Spectrometer untuk

Universitas Sumatera Utara

mengevaluasi kesesuaian dan keberterimaan pemakaian sesuai dengan standar


spesifikasi sebelum proses peleburan.
Sistem penomoran batch disediakan sewaktu perlakuan pengetesan
komposisi sampel pada setiap peleburan. Sistem penomoran batch ini disesuaikan
ke sistem penomoran seri produk jadi/coran agar mempermudah mampu
telusurnya produk dalam proses foundry.
Untuk kepuasan pelanggan, PT. Growth Asia juga menyediakan pelayanan
inspeksi terhadap produk jadi. Pelayanan pengetesan yang ada seperti: Liquid Dye
Penetrant Inspection (DPI), Magnetic Particle Inspection (MPI), Ultrasonic Flaw
Detection, dan Hardness Testing (Shore dan Brinell). Pengetesan secara eksternal
tersedia sesuai dengan permintaan pelanggan.
2.5.2. Bahan-bahan yang Digunakan
Bahan-bahan yang digunakan berupa bahan baku, bahan penolong dan
bahan tambahan. Berikut ini merupakan penjelasan dari ketiga bahan tersebut.
2.5.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah besi tua (scrap),
sistem saluran dari penuangan sebelumnya, dan produk jadi yang telah dipakai
oleh pemakai yang masa pakainya sudah habis.

Universitas Sumatera Utara

2.5.2.2.Bahan Tambahan
Adapun definisi dari bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk
mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu
produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun
aksesoris.
Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah:
1. Carbon
Fungsi dari karbon adalah
a.

Untuk menaikkan kekerasan atau kekuatan

b.

Menurunkan keliatan

c.

Mampu untuk ditempa

d.

Mempunyai sifat penghantar yang baik

2. Silikon
Fungsi dari silikon adalah
a.

Untuk menurunkan proses perubahan bentuk pada proses pembekuan

b.

Untuk mencegah penyusutan yang besar

c.

Tahan panas

Bahan yang ditambahkan adalah FeSi


3. Mangan
Fungsi dari silikon adalah
a.

Mempunyai sifat tahan aus atau korosi

b.

Mempunyai sifat tahan panas

Universitas Sumatera Utara

c.

Mempunyai sifat tahan impact atau benturan

2.5.2.3.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam produk dimana
keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan penolong ini tidak
ikut dalam proses produksi, namun dipakai pada akhir produksi. Bahan penolong
yang digunakan oleh PT.Growth Asia adalah:
1. Lining material
Sebagai pelapis untuk dinding tanur dan ladle supaya tahan terhadap tingginya
suhu cairan besi yang mencapai 1680oC.
2. Cat dempul
Digunakan untuk menutupi pori-pori pattern.
3. Stripcote
Sebagai coating untuk mempermudah pemisahan pattern dengan pasir cetak.
4. Methanol
Sebagai bahan campuran untuk cat/coating yang mudah terbakar, sehingga
proses pengeringan cat lebih cepat.
5. Pasir kwarsa
Sebagai bahan untuk pembuatan cetakan.
6. Kayu papan dan Triplek
Digunakan untuk pembuatan pattern (mal)
7. Binder dan Catalist
Sebagai bahan campuran dengan pasir kwarsa.

Universitas Sumatera Utara

8. Cat /Coating
Digunakan untuk mempermudah pemisahan cairan besi dengan pasir cetakan
pasir, selain itu memperhalus permukaan produk.
9. Slag Remover
Sebagai bahan pengikat kotoran cairan, sehingga memudahkan untuk
pembuangan kotoran cairan.
2.5.3. Uraian Proses Produksi
Untuk memproduksi benang karet, proses yang ada dapat dikelompokkan
atas tahap-tahap sebagai berikut:
1.

Drawing (Penggambaran)

2.

Making Method (Perancangan Tuangan)

3.

Pattern Making (Pembuatan Mal)

4.

Moulding (Pencetakan)

5.

Furnace (Peleburan) dan Casting (Penuangan)

6.

Knock Out (Pembongkaran) dan Fetling (Penggerindaan)

7.

Heattreatment (Perlakuan Panas)

8.

Quality Control (Pengendalian Kualitas)

9.

Machining (Permesinan)

10. Despatch (Pengemasan)


2.5.3.1.Drawing (Penggambaran)
Pada bagian ini adalah proses penggambaran produk yang akan digunakan
oleh pelanggan, penggambaran ini dilakukan dari contoh produk yang dikirim

Universitas Sumatera Utara

oleh pelanggan atau digambar langsung di tempat pelanggan. Sehingga gambar


yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan oleh pelanggan, gambar yang
dihasilkan dikerjakan menggunakan software AutoCAD.
2.5.3.2.Bagian Method (Perancangan Tuangan)
Pada bagian method adalah proses perancangan tuangan, dimana dari
gambar yang telah dihasilkan dibuat rancangan tuangannya sampai produk jadi
sesuai dengan yang diiginkan oleh pelanggan. Proses method ini dibuat mulai dari
pembuatan

mal

sampai

proses

permesinan,

untuk

pembuatan

method

menggunakan software solid cast. Adapun hal yang ditentukan oleh bagian
method untuk setiap bagian di produksi adalah:
1.

Bagian Pattern (Pembuatan Mal)


Pada bagian ini method menentukan belahan dari mal yang dibuat, serta
menentukan bagian core (inti) yang akan digunakan pada saat pencetakan.
Selain itu, bagian method juga yang menentukan untuk dimensi dari setiap
sistem saluran yang akan digunakan.

2.

Bagian Moulding (Pencetakan)


Pada bagian moulding adalah menentukan jenis pasir yang digunakan, sistem
saluran, rangka cetak, metoda pencetakannya, jenis coating, sampai menjadi
cetakan yang layak untuk dituang.

3.

Bagian Peleburan dan Penuangan


Pada bagian ini method mensimulasikan dengan software solid cast, sehingga
didapatkan estimasi berat cairan yang akan dituang dan temperatur
penuangannya. Selain itu, menentukan jenis ladle yang digunakan dan juga

Universitas Sumatera Utara

diameter saluran ladle yang digunakan, serta jenis tuangan yang akan
digunakan untuk saluran penuangan.
4.

Bagian Knock Out dan Fetling


Pada bagian ini method menentukan waktu untuk cetakan dilakukan
pembongkaran. Selain itu, juga menentukan ukuran produk yang akan
digerinda kasar sebelum dilakukan proses permesinan.

5.

Bagian Heat Treatment


Pada bagian ini bertugas untuk menentukan proses perlakuan panas pada
produk yang telah dibersihkan, dengan tujuan untuk menyeragamkan struktur
ataupun meningkatkan kualitas dengan menambah kekerasan dari produk
yang telah diproses perlakuan panas.

6.

Bagian Quality Control


Pada bagian ini hal yang ditentukan oleh bagian method adalah jenis
pengecekan untuk setiap produk, sehingga mendapatkan kualitas yang sesuai
dengan yang diinginkan.

7.

Bagian Machining (Permesinan)


Pada bagian ini yang ditentukan oleh method adalah ukuran toleransi produk
sebelum dilakukan proses permesinan. Sehingga pada saat dilakukannya
proses permesinan, maka ukuran yang dihasilkan adalah sesuai dengan yang
diinginkan.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.3.Bagian Pattern (Pembuatan Mal)


Pada stasiun pattern ini dilakukan 2 hal penting dalam pattern, yaitu
pembuatan cetakan kayu dan pembuatan tapak atas maupun tapak bawah yang
menyatu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mal kayu adalah:
1.

Pengecekan ukuran gambar yang dibuat dengan dimensi yang diinginkan oleh
konsumen.

2.

Penentuan letak pola (sudut kemiringan) agar mudah dilepas dari rongga
cetakan.

3.

Penentuan tambahan dimensi untuk menghindari penyusutan (berkisar antara


1%-2%).

4.

Penentuan tambahan dimensi untuk mengatasi dimensi untuk mengatasi


proses pada bagian machining (berkisar antara 5 mm sampai 7,5 mm). untuk
pembuatan mal, dilakukan tahapan sebagai berikut:
a.

Menggambar kayu triplek sesuai ukuran desain


Langkah pertama yang kita lakukan pada kegiatan menggambar di atas

triplek, operator pada bagian pattern harus membaca gambar perintah dari
bagian drawing. Gambar yang dibuat pada bagian drawing sesuai dengan
pesanan konsumen, pada gambar perintah tersebut, telah dilengkapi dengan
beberapa besar toleransi yang diperbolehkan oleh produk. Toleransi ini
merupakan ketetapan sesuai dengan jenis bahan yang digunakan.
Ukuran pattern kayu dibuat adalah ukuran asli ditambah penyusutan
ditambah toleransi dari machining.

Universitas Sumatera Utara

b. Proses pada mesin bensaw


Gambar yang telah dibuat di triplek, kemudian dipindahkan ke kayu yang
akan digunakan sebagai cetakan kayu. Kemudian dipotong di mesin bensaw.
c. Proses pada mesin Jointer
Mesin Jointer digunakan untuk menyesuaikan ukuran atau ketebalan kayu
yang dibutuhkan sesuai gambar perintah. Mesin diset agar ukuran yang
dikehendaki sesuai dengan hasil yang diinginkan.
d. Proses pada mesin ketam
Mesin ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu yang fungsinya
adalah agar produk yang dihasilkan nantinya juga mempunyai permukaan
yang halus.
e. Proses pada mesin Gerinda
Mesin ini digunakan untuk menghaluskan sisi atau bagian kayu yang
fungsinya adalah agar produk yang dihasilkan nantinya juga mempunyai sisi
yang halus.
Setelah pattern atau mal selesai, kemudian akan dilanjutkan pada proses
pengecatan

yang

didahului

oleh

proses

pendempulan.

Adapun

tujuan

dilakukannya proses ini adalah untuk menjaga kualitas produk, agar produk akhir
mempunyai permukaan yang halus karena dasar dari produk, yaitu cetakan juga
mempunyai permukaan yang halus pada pengerjaannya. Selain itu proses ini juga
berfungsi sebagai dinding pemisah anatara kayu dengan pasir dari proses
pencetakan atau moulding.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.4.Bagian Moulding atau Pencetakan


Pada bagian ini adalah proses pencetakan, dimana mal yang telah dibuat
dicetak dengan menggunakan pasir kwarsa yang telah dicampur dengan binder
dan catalyst. Adapun urutan proses yang dilakukan pada bagian moulding adalah:
1.

Set up mal bagian bawah


Pada bagian ini adalah bagian dimana mal untuk bagian cetakan di bawah
dilakukan setting terhadap rangka cetak, sistem saluran, dan penyesuaian
terhadap metoda pencetakan yang diberikan oleh bagian method dan
dilanjutkan dengan proses pencetakan.

2.

Proses coating
Proses ini bertugas melakukan pelapisan dengan coating yang telah
ditentukan oleh bagian method, serta membakarnya sampai kering. Dimana
tujuannya adalah memperhalus bagian produk jadi dan menghindari kontak
langsung antara pasir cetak dengan cairan yang dituang opada cetakan.

3.

Set up mal bagian atas


Pada bagian ini adalah bagian dimana mal untuk bagian cetakan di atas
dilakukan setting terhadap rangka cetak, sistem saluran, dan penyesuaian
terhadap metoda pencetakan yang diberikan oleh bagian method dan
dilanjutkan dengan proses pencetakan dan proses coating.

4.

Assembly
Pada bagian ini bertugas memasangkan core (inti) untuk pembentuk rongga
produk, setelah itu dilanjutkan dengan proses penggabungan antara cetakan
bawah dan atas yang telah dicetak. Pada bagian ini juga dilakukan proses

Universitas Sumatera Utara

pengecekan cetakan bagian dalam setelah cetakan atas dan bawag


digabungkan, sehingga cetakan tersebut dipastikan siap untuk dituang.
2.5.3.5.Bagian Peleburan dan Penuangan
Bagian furnace dan penuangan ini fokus pada peleburan besi yang siap
untuk dituang ke bagian pencetakan. Pada PT. Growth Asia, peleburan logam
dilakukan dengan menggunakan tanur induksi, karena penggunaan tanur induksi
mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
1. Memperbaiki persyaratan kerja (lebih muda dioperasikan)
2. Kehilangan logam cair sedikit
3. Memungkinan untuk mencairkan logam kualitas rendah
4. Komposisi dan temperatur mudah dikontrol
Mesin peleburan besi yakni tanur induksi mempunyai susunan yakni satu
kurs diletakkan dalam satu kumparan (lilitan), sehingga arus induksi yang melalui
kumparan menyebabkan timbulnya medan magnet elektromagnetik yang berubah
arah ke setiap arah didalam krusibel. Akibat adanya logam yang akan dilebur
dalam krusibel, maka medan magnet elektromagnetik akan ditahan oleh logam
tersebut. Tipe kurs ini hanya mempunyai satu ruangan yaitu daerah kurs untuk
tempat mencairkan logam dan tempat logam cair. Bagian atas dari tanur terbuka
lebar, sehingga pengisian logam yang akan dilebur mudah pengoperasiaanya.
Bahan yang digunakan dalam peleburan ini adalah besi tua, sistem saluran
dari cetakan yang telah dituang, kaleng, dan juga produk yang sudah tidak layak
pakai yang didapat dari pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

Urutan proses pada stasiun ini adalah sebagai berikut:


a.

Tanur induksi yang dimilik PT. Growth Asia memiliki kapasitas 1 ton dan 5
ton, tanur terlebih dahulu dipanaskan agar ketika logam dimasukkan, tanur
induiksi sudah siap untuk memasak.

b.

Peleburan logam
Logam dimasukkan ketika tanur diangap sudah siap untuk melebur logam

c.

Pencampuran unsur-unsur yang dibutuhkan


Bahan tambahan ini ditambahkan ke dalam cairan logam ini pada saat
keseluiruhan logam telah mencair. Suhu logam cair saat peleburan adalah
1540 15600C. Suhu diukur dengan menggunakan thermocouple. Fungsi dari
thermocouple adalah untuk mengukur temperatur cairan dan bila sudah
memenuhi standar tuangan, maka akan dilakukan penuangan.

d.

Pengujian laboratoriun
Setelah bahan pokok dan bahan tambahan melebur menjadi satu, maka
diambil sampel untuk uji laboratorium. Uji ini dilakukan untuk melihat
berapa besar kadar dari campuran. Apabila kadar campuran belum memenuhi,
maka akan ditambahkan kadarnya, tetapi apabila apabila kurang maka besi
karbon akan ditambahkan. Pengujiaan ini biasanya dilakukan 2 kali dan
biasanya sudah memenuhi karakteristik campuran yang diperlukan.

e.

Penuangan slag removal


Apabila kadar semua unsur telah sesuai, maka cairan logam telah siap tuang,
tetapi sebelum dituang, dilakukan penuangan slag removal, serbuk ini

Universitas Sumatera Utara

berfungsi agar kotoran dapat menggumpal dan mengapung di atas sehingga


dapat dipisahkan atau dibuang.
f.

Penuangan ke laddle (Tapping)


Penuangan ini dilakukan dengan cara mengeluarkan seluruh isi cairan yang
ada dalam tanur ke ladle dengan menekan tuas hidrolik tanur, adapun
temperatur yang dianjurkan disesuaikan dengan jenis materialnya.

g.

Proses penuangan
Tugas dari proses penuangan adalah menuangkan cairan yang sudah ada pada
ladle ke cetakan, dengan sebelumnya dilakukan terlebih dahulu pembersihan
kotoran cairan dengan slag removal. Setelah selesai pembuangan kotoran,
maka dilanjutkan pada proses pengukuran temperatur yang disesuaikan
dengan temperatur yang diinginkan oleh cetakan yang tertera pada kartu TAG

2.5.3.6.Bagian Pembongkaran dan Penggerindaan (Fettling)


Bagian ini berfungsi untuk pembongkaran dan pembersihan cetakan untuk
mengeluarkan benda atau produk coran. Proses yang berlangsung pada stasiun ini
bergantung pada cetakan dari produk yang dibuat.
Pada stasiun ini terdapat dua metode yaitu :
a. Sistem patah
Sistem patah menggunakan peralatan seperti martil dengan metode penggunaan
seperti biasa (dipukul pada produk), selain dengan martil juga dengan mesin
power hammer.
b. Sistem potong
Sistem potong dengan menggunakan mesin blender

Universitas Sumatera Utara

Langkah-langkah yang dilakukan pada bagian ini adalah:


a.

Proses dengan shake out machine


Proses awal yang dilakukan pada stasiun fettling adalah pembongkaran
dengan menggunakan mesin shake out. Proses ini akan dilewati oleh
semua produk yang dihasilkan oleh PT. Growth Asia. Pada proses ini,
produk dibongkar dari cetakan dan dibersihkan dari sisa cetakan pasir
dengan mesin ini.

b.

Proses dengan power hammer


Setelah dibongkar kemudian semua sistem saluran dipotong dengan
menggunakan power hammer. Sistem potong maksudnya adalah
memotong bagian yang tidak diperlukan pada produk akhir, tetapi ada
untuk membantu pada saat pencetakan. Ini dapat dinamakan pembantu
pada pencetakan. Bagian ini dipotong untuk mendapatkan bagian pada
casting sesuai dengan pesanan konsumen.

c.

Proses dengan Gerinda 7 dan 20 inchi


Proses ini dilakukan untuk membersihkan permukaan casting dari sisa-sisa
cetakan pasir serta sisa dari saluran yang masih menempel di produk.
Sisa dari stasiun ini adalah pasir hasil pembongkaran dan pembersihan

dengan menggunakan mesin Jack hammer. Sisa pasir yang dinamakan pasir daur
ulang, yang masih bisa terus dimanfaatkan pada proses pembuatan cetakan.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.7.Bagian Heat Treatment (Perlakuan Panas)


Pada bagian heat treatment ini bertugas melakukan proses perlakuan panas
terhadap produk yang telah dibersihkan di bagian fetling, yaitu dengan tujuan
meningkatkan kekerasan dan penyeragaman struktur mikro yang ada pada produk.
2.5.3.8.Bagian Quality Control (Pengendalian Kualitas)
Pada bagian quality control ini adalah proses dimana dilakukan
pengendalian terhadap kualitas produk baik dari segi ukuran maupun dari
kecacatan produk, sehingga menghasilkan produk yang siap dikirim kepada
pelanggan dan siap untuk digunakan.
2.5.3.9.Bagian Machining (Permesinan)
Pada stasiun ini berfungsi untuk memperhalus permukaan produk dan juga
untuk melengkapi ukuran yang sesuai dengan gambar. Terdapat beberapa proses
pada bagian machining yang disesuaikan dengan pengerjaannya, yaitu:
a. Proses pembubutan
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran yang fix dari gambar perintah
yang ada, yang sesuai permintaan konsumen. Proses ini juga untuk
membersihkan permukaan roda lori dari sisa pada pencetakan. Hasil dari
proses pembubutan sangat berbeda pada proses fettling, karena pada proses ini,
produk yang diperoleh sangat halus tanpa sisa pasair sedikitpun.
b. Proses pada mesin bor
Proses ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran yang fix pada lubang baut.
Ukuran lubang baut juga telah ada pada gambar perintah.

Universitas Sumatera Utara

2.5.3.10.Bagian Despatch (Pengemasan)


Pada bagian ini dilakukan proses akhir pembuatan produk casting, pada
stasiun ini dilakukan beberapa proses diantaranya adalah:
a. Proses pendempulan
Proses pendempulan ini dilakukan untuk menutupi bagian yang sedikit cacat,
misalnya: pembubutan yang sedikit tidak halus atau terdapat lubang pada
bagian tertentu pada produk, sehingga untuk menutupinya dilakukan
pendempulan sebelum akhirnya dicat.
b. Proses pengecatan
Proses ini dilakukan dengan menggunakan spray gun, sehingga cat yang
dihasilkan lebih merata, cepat penyelesaian dan cepat mengering.
c. Proses pengemasan
Proses ini bergantung pada bentuk produk pengemasan dilakukan dengan tapak
kayu sebagai alasnya lalu diikat dengan clamp, sehingga produk tidak bergerak
pada saat dikirim menuju kepada pelanggan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai