Massindo Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang bedding industry atau
industri pembuatan bed (tempat tidur) yang sudah berdiri sejak tahun 1983. Brand-brand di
bawah naungan Massindo Group sudah terbukti kualitasnya dan dipercaya oleh seluruh
masyarakat di Indonesia. Brand-brand tersebut antara lain yaitu My Side, Spring Air,
Therapedic, Comforta, Super Fit, dan Protect-A-Bed. Massindo group telah hadir di 21 kota di
seluruh Indonesia yaitu Medan, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Palu, Gorontalo, Palopo, Ternate, dan Ambon. Tak hanya hadir di Indonesia, Massindo Group
membuka gallery dan kantor cabang pertamanya di luar negeri, tepatnya di singapura. Produk-
produk Massindo Group telah di ekspor, diterima dengan baik dan dijual di German, china,
Massindo group adalah perusahaan yang berhasil mengembangkan dengan pesat dua
merek bedding terkemuka dari Amerika Serikat di Indonesia dan Singapore. Oleh sebab itu,
Spring Air International USA dan Therapedic International USA memberikan kepada Massindo
Group sebagai pemegang hak lisensi penuh untuk kawasan Asia Tenggara. Bukti nyata Ekstensi
Massindo group dalam memimpin pasar industri bedding adalah dengan memberikannya
penghargaan-penghargaan seperti The Best Bedding, The Best Bedding Design dan The Best
Bedding Comfort di ajang The Most Preferrend Brand 2011 dan 2012 dari Tabloid Bintang
Home. Di tahun yang sama pula 2012, Massindo group berhasil membawa pulang dua
penghargaan untuk kategori The Best Innovation In Marketing dan The Best Experiential
Marketing. Sementara di tahun 2013, massindo Group melalui brand Comforta kembali berhasil
membawa pulang empat penghargaan sekaligus dari Tabloid Bintang Home sebagai The Best
Bedding Design, The Best Bedding Comfort, The Best Healthy Mattress dan The Most Preffered
Brand dan masih banyak lagi penghargaan di tahun-tahun berikutnya. Massindo group juga
sukses mendapatkan penghargaan REBI (Rekor Bisnis) senbagai perusahaan Bedding pertama
yang memiliki Dealer aktif terbanyak yaitu lebih dari 1000 dealer.
1. Visi
Menjadi 50 kali lebih besar di tahun 2020. Kata-kata ini bermakna bahwa kami akan
mengembangkan setiap produk dan kualitas kami baik dalam bekerja maupun dalam
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas hidup keluarga di masyarakat dengan integritas, mutu terbaik dan
1. Daerah Kerja
PT. MASSINDO TERANG PERKASA Makassar terletak di Jalan Kapassa Raya Komp
2. Kegiatan Perusahaan
a. Melakukan proses pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi dan di olah
b. Melakukan proses pembelian bahan baku dengan cara mengestimasikan stock yang
urgent/barang yang memang harus di order dan barang yang belum bisa di order
c. Melakukan pemasaran berupa transaksi pembelian dan penjualan barang dagang, baik
d. Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada
Toko.
Melakukan supply supply ke cabang PT Massindo Group Yang ada diseluruh Indonesia
pemasaran. Untuk mengatasi hal tersebut PT. Massindo Terang Perkasa memberikan Bonus
SpringBED pada konsumen, Jika pengambilan kasur di atas 9 Maka secara otomatis Konsumen
atau pelanggan mendapatkan 1 bonus spring bed dan bantal serta aksesoris lainnya.
D. Stuktur Oganisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang
ada pada suatu organisasi atau perusahaaan menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai
tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara
yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsinya masing-masing.
pelaksanaan dengan susunan keanggotaan sesuai daftar personil inti perusahaan Massindo
Terang Perkasa dengan rincian serta struktur organisasi perusahaan sebagai berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
A. Manager area
B.Spv.afa
Sub Bag Umum Sub Bagian Sub
Keuangan Bagian
Dan Kepagawaian Program
securyti
Ka.produksi Spv.sales
Ppic.stok sb,ka,produk project.sales
si marketing.spv.
Acc Stock foaming.kapr sales comforta
oduksi
qulting
Bill of Ka.pengiriman
Spv.sales marketing
material,wof
premium
g,wo,sfg
operatorI
Driver
Berdasarkan sruktur organisasi di atas maka PT. Massindo Terang Perkasa memeiliki urain-urain
tugas dan tanggung jawab masing-masing struktur organisasi tersebut adalah sebangai berikut:
A. Area Manager
menyeluruh.
2. Menentukan kebijakan perusahaan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Menetapkan pembagian kerja kepada seluruh manajer, sesuai dengan tugas dan
5. Mengawasi tindakan dan keputusan yang diambil oleh setiap manajer terhadap
5. Membuat tagihan ekspedisi tentang pengiriman barang dari Surabaya dan jakarta
D. Supervisor Produksi
1. Merencanakan Pekerjaan/Planning barang apa yang mau di buat dalam satu hari
2. Bertanggung jawab penuh atas gudang produksi dan gudang barang jadi
3. Menganalisa hasil hasil kerja dari operator dan mengecek barang yang memang lulus
4. Bekerja sama dengan operator untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam suatu
produksi
E. HRD/PERSONALIA
3. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlaku kontrak kerja
yang ada
4. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar aturan dan kebijakan
perusahaan
F. Supervisor Marketing
1. Mengkoordinir tim penjualan, agar dapat meningkatkan tingkat penjualan dan apakah
memaintain konsumen.
3. Membantu mengatasi permasalahan tim sales dan ikut melakukan atau mendampingi
5. Memberikan laporan penjualan tim sales baik itu mingguan,bulanan atau tahunan.
8. Menentukan pemberian diskon produk kepada tim sales dengan persetujuan dari
tim sales.
di tentukan oleh karyawan dan manajemen perusahaan yang ditetapkan. Kedua aspek tersebut
merupakan hal sangat penting dalam pertumbuhan suatu perusahaan. Manajemen menjadi suatu
perusahaan serta perkembangan dunia usahanya. Manajemen personalia sebagai bagian dari
sistem yang khusus mengelolah orang-orang atau karyawan adalah hal yang penting. Sebab akan
yang baik akan berdampak langsung pada gairah para karyawan, seperti pemberian gaji dan
dengan gaji yang rendah akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan menurun. Oleh
MASSINDO TERANG PERKASA Makassar berdiri sejak tahun 2008, semenjak itu pula telah
Kantor PT. MASSINDO TERANG PERKASA kini telah memiliki jumlah pegawai
1. Usia Karyawan
Karyawan yang bekerja pada PT. MASSINDO TERANG PERKASA Makassar pada saat ini
Pada usia 21-30 tahun jumlah karyawan sebanyak 30 orang atau 27,77%. Sedangkan pada usia
30-40 tahun jumlah karyawan 72 orang atau 66.66% dan jumlah usia karyawan > 40 tahun
sebanyak 5 orang atau 6,11 %. Berdasarkan hasil analisis diatas maka jumlah usia karyawan
yang bekerja pada PT. MASSINDO TERANG PERKASA Makassar yang paling banyak adalah
2. Pendidikan Karyawan
adalah mulai dari SMA, Diptoma3 (D3) hingga strata 1 (S1). Adapun tabel pendidikan karyawan
Tabel 1.2 Jeniang Pendidikan Karyawan pada PT. MASSINDO TERANG PERKASA
MAKASSAR
Jenjang pendidikan SMA pada PT. MASSINDO TERANG PERKASA Makassar sebanyak
88 orang atau 81.48%, sedangkan jenjang pendidikan Diploma 3 (D3) pada PT. MASSINDO
TERANG PERKASA Makassar sebanyak 5 orang atau 5,63 % dan jenjang pendidikan strata 1
(S1) pada PT MASSINDO TERANG PERKASA Makassar sebanyak 15 orang atau 13,88 %.
Berdasarkan hasil analisis diatas maka jumlah jenjang pendidikan yang bekerja pada PT.
MASSINDO TERANG PERKASA Makassar yang paling banyak adalah SMA sebanyak 88
Jenjang jabatan karyawan yang bekerja di PT. MASSINDO TERANG PERKASA Makassar
1. Manager 1
3. Spv Marketing 3
4. Sales Marketing 15
7. Finance Accounting 5
8. Admin 16
9. Operator 31
10. 4 11
11. 1 14
13. Security
Jumlah
DAFTAR PERTANYAAN
5. Bagaimana bentuk struktur organisasi atau perusahaan pada PT. Masindo Terang Perkasa?
6. Bagaimana sistem pengendalian intern persediaan bahan baku pada PT. Masindo Terang
Perkasa?
8. Bagaimanakah perusahaan menghadapi para pesaing global agar usahanya dapat bersaing
secara kompetitif?
9. Mengapa perusahaan perlu memperhatikan sistem pengendalian intern khususnya dalam hal
10. apakah dalam menyelesaikan masalah sistem pengendalian intern perusahaan harus mampu
N
KATA TAMBAHAN.
Arens, Alvin A. James K. Loebecke. 2000. Auditing An Integrated Approach, alih bahasa Amir
Abadi Jusuf, Eighth, Jilid 1, Prentice-Hall International, Inc, New York.
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, dan Mark S.Beasley. 2005. Auditing and Assurance Services.
New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Assauri, Sofyan. Manajemen Produksi & Operasi, 1995, Edisi Cetakan Kedua, LPFE. Jakarta.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi sektor publik: suatu pengantar. Jakarta: Erlangga.
Hery. 2009. Akuntansi Keuangan Menegah I. Edisi Kesatu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar Informasi Akuntan Publik, Salemba Empat Jakarta.
Wrihatnolo, Randy R. dan Riant Nugroho. 2006. Manajemen pembangunan Indonesia (sebuah
pengantar dan panduan). Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, dan Mark S.Beasley. 2005. Auditing and Assurance Services.
New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Loebecke 2003
Amir (1993
La Midjan. 1999. System Informasi Akuntansi I, Edisi Keenam, Bandung: Lembaga Informatika
Akuntansi.
Warren, S. Carl; James, M. Reeve, Philip, E. Fess. 2005. Pengantar Akuntansi Edisi 21. Jakarta:
Salemba Empat.
Stice, Earl K; Stice, James D; Skousen, K Fred. 2004. Akuntansi Intermediate. Edisi Kelima
belas. Jakarta: Salemba Empat.
Reeve, warren. 2006. The Institut Internal Auditors. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
(LPEE) universitas trisakti: Jakarta.
McLeod, R. jr. 2001. Sistem informasi manajemen, studi sistem informasi berbasis komputer.
Terjemahan Hendra Teguh SE, Ak. PT. prenhallindo, Jakarta.
Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Mulyadi. Sistem
Akuntansi, Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta. 2008.
Mulyadi, 2008 Sistem Akuntansi, Edisi 3, Jakarta , Salemba Empat.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi sektor publik: suatu pengantar. Jakarta: Erlangga.
Handoko, H T. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta.
Mulyadi, 2007. Sistem Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat.
Wrihatnolo, Randy R. dan Riant Nugroho. 2006. Manajemen pembangunan Indonesia (sebuah
pengantar dan panduan). Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007. Standar Informasi Akuntan Publik, Salemba Empat Jakarta.
Arens, Alvin A. James K. Loebecke. 2000. Auditing An Integrated Approach, alih bahasa Amir
Abadi Jusuf, Eighth, Jilid 1, Prentice-Hall International, Inc, New York.
S.P. Hariningsih. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Semarang. Penerbit: Ardana Media
Mulyadi (1997;153)
BAB II 7
A. Pengertian system 7
B. Pengertian Pengendalian 7
J. Persediaan 26
K. Biaya persediaan 28
L. Jenis persediaan 29
N. Sistem Persediaan 34
P. Bahan Baku 39
Persediaan, Sistem Persediaan, Metode Penilaian Persediaan, Bahan Baku, Sifat dan Kriteria
Persediaan Bahan Baku, Tujuan Pengendalian Internal atas Persediaan Bahan Baku, dan
kegiatan yang dimulai dari produksi atau pembelian penerimaan dan penyimpanan barang serta
pemakaian atau pengeluaran barang untuk dijual. Dalam menjamin adanya pengawasan dan
perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi yang berkaitan dengan persediaan maka
perlu adanya prosedur pengelolaan persediaan yang memadai dalam perusahaan. Sistem dan
prosedur pengelolaan persediaan secara komputer pada perinsipnya tidak jauh berbeda dengan
dibagi atas:
a. Prosedur Pembelian
memadai, bukan mutlak, kepada manajemen dan dewan komisaris tentang pencapaian tujuan
entitas. Berikut adalah keterbatasan bawaan yang melekat pada setiap struktur pengendalian
intern:
Seringkali manajemen dan personil lain dapat salah dalam mempertimbangkan keputusan
bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya
2. Gangguan.
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi karena personel secara
keliru memahami perintah atau membuat kesalahan karena lalai tidak adanya perhatian,
atau kelelahan.perubahanyang bersifat sementara atau permanen dalam personel atau dalam
3. Kolusi.
kekayaan entitas dan tidak terungkapnya ketidkberesan atau tidak terdeteksinya kecurangan
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan
yang tidak sah seperti keuntungan pribadi manajer, penyajian kondisi keuangan yang
T.
menjadi
Dalam penelitian ini pengendalian intern yang akan diteliti sebatas pada system
Agar Perusahaan mempunyai daya saing yang tinggi maka perusahaan harus dapat
berproduksi secara lancar, efektif dan efisien. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran
proses produksi tersebut adalah tersedianya bahan baku dalam jumlah, harga dan mutu tertentu
Pelaksanakan kegiatan pengadaan bahan baku perusahaan perlu mempertahankan jumlah yang
optimum dari persediaan untuk dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran proses produksi
perusahaan. Artinya, perusahaan tidak boleh melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah
yang terlalu besar atau terlalu kecil karena menimbulkan ketidak efisienan.
Proses produksi dapat berjalan dengan lancar jika perusahaan mengadakan atau menyediakan
persediaan bahan baku dan persediaan tersebut harus dalam jumlah yang tepat sesuai dengan
kebutuhan perusahaan untuk produksi. Penyelenggaraan persediaan bahan baku yang
dikendalikan dengan baik dan tepat sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena dapat
menjamin dan menunjang kegiatan proses produksinya agar dapat berjalan lancar dan efisien,
Pengadaan perencanaan dan pengendalian terhadap persediaan bahan baku merupakan suatu
keharusan bagi setiap perusahaan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan
persediaan bahan baku diharapkan dapat menekan biaya produksi seminimal mungkin yang
berarti perlu biaya persediaan bahan baku yang rendah akan dapat menunjang produk agar
perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan mampu lebih berkompetitif dipasaran yang pada
akhirnya akan menimbulkan tingkat profit yang tinggi sesuai dengan tujuan yang telah
Pemikiran yang rasional diperlukan dalam menentukan jumlah persediaan guna menunjang
persediaan yang diperlukan oleh persediaan tersebut. Persediaan bahan baku yang terlalu besar
dibandingkan dengan kebutuhan dalam proses produksi akan menimbulkan resiko bagi
perusahaan yaitu banyaknya modal yang penempatannya kurang efektif untuk persediaan bahan
baku, sehingga akan membutuhkan biaya penyimpanan dan biaya pemeliharaan yang tinggi dan
resiko kemungkinan terjadinya kehilangan, kerusakan kualitas bahan baku tersebut karna
disimpan terlalu lama atau kemungkinan terjadinya kebakaran yang resiko tersebut dapat
Sebaliknya apabila persediaan bahan baku terlalu kecil dibandingkan dengan kebutuhan dalam
proses produksi, maka proses produksi tidak akan berjalan lancar dan hal ini akan
mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen akan produk yang
dihasilkan. Dengan kekurangan bahan baku dapat juga mengakibatkan adanya kapasitas mesin
dan tenaga kerja yang menganggur, sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Manajemen persediaan akan berjalan dengan baik apabila perencanaan terhadap pengadaan
persediaan telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pihak manajemen perusahaan. Kelebihan dan
kekurangan persediaan adalah suatu permasalahan klasik yang sudah jarang ditemui dalam suatu
perusahaan. Hal itu disebabkan karena pihak manajemen perusahaan juga menaruh perhatian
persediaan atau yang biasa disebut pengadaan kembali persediaan, akan sangat memungkinkan
suatu perusahaan dapat lebih mengendalikan posisi persediaannya. Beberapa perusahaan retail
besar saat ini bahkan sudah menjadikan pembelian barang bahan baku menjadi suatu komponen
yang terpenting.
Pertumbuhan dan perkembangan pada suatu perusahaan dewasa ini yang semakin
pesat baik pada sektor industri, keuangan, jasa maupun perdagangan ternyata mengakibatkan
yang telah ditetapkan. Dengan timbulnya masalah tersebut manajemen tidak bisa mengawasi
dan menangani secara langsung seluruh aktivitas kegiatannya. Dengan keadaan yang
sedemikian rupa yang pada akhirnya tercipta pengendalian yang memadai dalam
mengurangi terjadinya kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dalam
melaksanakan kegiatan perusahaan, serta kemungkinan terjadinya kesalahan akan dapat
diketahui dan diperbaiki sedini mungkin. Organisasi membutuhkan mekanisme tertentu untuk
menjamin agar aktivitas-aktivitas tersebut terpadu dan terkoordinasi, penting pula agar rencana
yang disusun itu dipadukan dengan strategi, jika tidak perusahaan bisa tidak terarah, cara
utama bagaimana aspek-aspek implementasi ini dapat dilakukan ialah dengan menyusun
rencana kebijakan dan proses administratif, atau dengan kata lain pengendalian intern.
Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : 1) Keandalan pelaporan keuangan 2) Kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3) Efektifitas dan efisiensi operasi (Mulyadi,
2008:180).
Pertumbuhan dan perkembangan pada suatu perusahaan dewasa ini yang semakin
pesat baik pada sektor industri, keuangan, jasa maupun perdagangan ternyata mengakibatkan
yang telah ditetapkan. Dengan timbulnya masalah tersebut manajemen tidak bisa mengawasi
dan menangani secara langsung seluruh aktivitas kegiatannya. Dengan keadaan yang
sedemikian rupa yang pada akhirnya tercipta pengendalian yang memadai dalam
mengurangi terjadinya kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dalam
diketahui dan diperbaiki sedini mungkin. Organisasi membutuhkan mekanisme tertentu untuk
menjamin agar aktivitas-aktivitas tersebut terpadu dan terkoordinasi, penting pula agar rencana
yang disusun itu dipadukan dengan strategi, jika tidak perusahaan bisa tidak terarah, cara
utama bagaimana aspek-aspek implementasi ini dapat dilakukan ialah dengan menyusun
rencana kebijakan dan proses administratif, atau dengan kata lain pengendalian intern.
Pengendalian intern merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : 1) Keandalan pelaporan keuangan 2) Kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku 3) Efektifitas dan efisiensi operasi (Mulyadi,
2008:180).
Dalam penelitian ini pengendalian intern yang akan diteliti sebatas pada system
berproduksi secara lancar, efektif dan efisien. Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran
proses produksi tersebut adalah tersedianya bahan baku dalam jumlah, harga dan mutu tertentu
Pelaksanakan kegiatan pengadaan bahan baku perusahaan perlu mempertahankan jumlah yang
optimum dari persediaan untuk dapat menjamin kebutuhan bagi kelancaran proses produksi
perusahaan. Artinya, perusahaan tidak boleh melakukan pembelian bahan baku dalam jumlah
yang terlalu besar atau terlalu kecil karena menimbulkan ketidak efisienan.
Proses produksi dapat berjalan dengan lancar jika perusahaan mengadakan atau menyediakan
persediaan bahan baku dan persediaan tersebut harus dalam jumlah yang tepat sesuai dengan
dikendalikan dengan baik dan tepat sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena dapat
menjamin dan menunjang kegiatan proses produksinya agar dapat berjalan lancar dan efisien,
Pengadaan perencanaan dan pengendalian terhadap persediaan bahan baku merupakan suatu
keharusan bagi setiap perusahaan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan
persediaan bahan baku diharapkan dapat menekan biaya produksi seminimal mungkin yang
berarti perlu biaya persediaan bahan baku yang rendah akan dapat menunjang produk agar
perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan mampu lebih berkompetitif dipasaran yang pada
akhirnya akan menimbulkan tingkat profit yang tinggi sesuai dengan tujuan yang telah
Pemikiran yang rasional diperlukan dalam menentukan jumlah persediaan guna menunjang
kegiatan perusahaan, maksudnya untuk menghindari terjadinya kelebihan atau kekurangan
persediaan yang diperlukan oleh persediaan tersebut. Persediaan bahan baku yang terlalu besar
dibandingkan dengan kebutuhan dalam proses produksi akan menimbulkan resiko bagi
perusahaan yaitu banyaknya modal yang penempatannya kurang efektif untuk persediaan bahan
baku, sehingga akan membutuhkan biaya penyimpanan dan biaya pemeliharaan yang tinggi dan
resiko kemungkinan terjadinya kehilangan, kerusakan kualitas bahan baku tersebut karna
disimpan terlalu lama atau kemungkinan terjadinya kebakaran yang resiko tersebut dapat
Sebaliknya apabila persediaan bahan baku terlalu kecil dibandingkan dengan kebutuhan dalam
proses produksi, maka proses produksi tidak akan berjalan lancar dan hal ini akan
mengakibatkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen akan produk yang
dihasilkan. Dengan kekurangan bahan baku dapat juga mengakibatkan adanya kapasitas mesin
dan tenaga kerja yang menganggur, sehingga mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Manajemen persediaan akan berjalan dengan baik apabila perencanaan terhadap pengadaan
persediaan telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pihak manajemen perusahaan. Kelebihan dan
kekurangan persediaan adalah suatu permasalahan klasik yang sudah jarang ditemui dalam suatu
perusahaan. Hal itu disebabkan karena pihak manajemen perusahaan juga menaruh perhatian
persediaan atau yang biasa disebut pengadaan kembali persediaan, akan sangat memungkinkan
suatu perusahaan dapat lebih mengendalikan posisi persediaannya. Beberapa perusahaan retail
besar saat ini bahkan sudah menjadikan pembelian barang bahan baku menjadi suatu komponen
yang terpenting.
Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku pada PT. Masindo Terang Perkasa