a. Visi Perusahaan
CV. Karya Tanete memiliki visi sebagai mitra/partner strategis yang
sanggup memberikan kepuasan dan kenyamanan, bagi Personal Customer
ataupun Corporate Customer. Sehingga terwujudnya industri furniture
yang berdaya saing kuat, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
1
b. Misi Perusahaam
a. Misi Direktur
Direktur adalah penentu dari setiap keputusan atau kebijakan untuk
mewujudkan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Misi Direktur
dapat terwujud jika ada kerjasama yang baik antara bagian-bagian perusahaan
lainnya, sehingga segalasesuatunya dapat terkoordinir dengan baik.
Misi Direktur adalah :
Membuat kebijakan dan keputusan yang menjamin kelancaran jalannya
suatu perusahaan.
Mengembangkan usaha dari perusahaan melalui peningkatan kualitas dari
hasil produksi.
b. Misi Manager
Manager adalah mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik,
budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang
sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Misi Manager, Yaitu :
Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan,
kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
Rancangan organisasi dan pekerjaan.
Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
Sistem komunikasi dan pengendalian.
Sistem reward.
2
c. Misi Bagian Penjualan
3
f. Misi Bagian Gudang
Bagian Gudang merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan,
karena bagian ini yang akan mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area
gudang dan melakukan pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia
sudah mencapai minimum. Visi bagian gudang, yaitu
DIREKTUR
MANAGER
4
Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu perusahanaan untuk
mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Struktur organisasi dapat menunjukan
pembagian tugas dan wewenang dari setiap posisi dalam struktur organisasi
yang jelas
2. Manager
a. Pengawasan kelancaran operasional secara menyeluruh
b. Mengatur kinerja dari perusahaan
c. Membuat keputusan yang berjangka waktu lebih pendek dari direktur
d. Menetapkan rencana jangka pendek perusahaan
3. Bagian Penjualan
5
d. Menangani penjualan langsung dengan customer
e. Memberikan informasi dan menangani keluhan pelanggan
f. Mengenal dan mencari informasi pasar hingga memperoleh kerjasama
dari calon konsumen baik konsumen retail ataupun konsumen proyek.
4. Bagian Proyek
a. Bertanggung jawab atas kelancaran sebuah proyek
b. Mengurus administrasi proyek
5. Bagian Produksi
a. Membuat desain furniture kayu dan selalu berinovasi dalam setiap
desainnya
b. Melakukan pengembangan sumber daya perusahaan
c. Melakukan proses produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi
7. Bagian Gudang
a. Mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area gudang
b. Melakukan pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia
sudah mencapai minimum
c. Mengontrol persediaan bahan dan alat yang akan digunakan
d. Memeriksa dan menyetujui pengiriman barang dari gudang
6
1.3 Analisis Posisi Sumberdaya Perusahaan
7
Tabel 1. Sumberdaya lahan dan bangunan CV. KARYA TANETE
Ukuran fisik Nilai Rp
N0. Sumberdaya
(m2) (1.000.000/m2)
1 Lahan Bangunan
Kantor Pemasaran 25x50 1.250.000.000
Gudang 20x50 1.000.000.000
Tempat Produksi 10x20 200.000.000
TOTAL 2.450.000.000
Sumberdaya lahan dan bangunan yang dimiliki Oleh CV. Karya Tanete ini
terdapat di dua tempat yaitu di jalan KH. Hayyung, dengan luas lahan dan
bangunannya (25 x 50 ) m2 seharga Rp 1.250.000.000 yang berfungsi sebagai
kantor pemasaran dan di jalan Hati Senang, dengan luas lahan dan bangunan
seluas 1200 m2 seharga Rp 1.200.000.000 yang terdiri dari Gudang sekitar 1000
m2, , dan Tempat Produksi sekitar 200 m2 yang digunakan sebagai tempat untuk
melakukan kegiatan produksi dan tempat penyaluran dan penampungan bahan
baku mentah dan setengah jadi.
25 m
3
1
4
4
50 m
8
Keterangan Denah:
1. Ruang Kepala Pemasaran
2. WC
3. Ruang Penjualan
4. Parkiran
60 m
4
2
3
20 m
Keterangan Denah:
1. Parkiran
2. Tempat Produksi
3. Gudang / Ruang Penjualan
4. Ruang Pemasaran
9
pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari
sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian
psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sumberdaya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja yang merupakan
salah satu faktor produksi utama dan selalu ada dalam perusahaan. Tenaga kerja
tersebut, baik terlibat langsung maupun tidak langsung merupakan suatu kesatuan
komoditas yang saling membutuhkan dalam segala aktivitas kegiatan agrosistem
suatu usaha.
Sikap karyawan atau tenaga kerja sangat terkait dengan tata nilaii yang ada
didalam masyarakat. Faktor pendidikan, jenis kelamin, umur, keahlian dan latar
belakang karyawan suatu perusahaan perlu dipahami dalam pembagian kerja.
Prinsipnya dalam manajemen produksi kaitannya dengan pekerja seyogyanya
mampu menimbulkan motivasi dan mendorong perkembangan para pekerja untuk
lebih maju. Inisiatif pekerja adalah indikator bagi manajemen yang mendorong
para pekerjanya.
Tabel 2. Jabatan, Tingkat Pendidikan, Status Tenaga Kerja dan Gaji Pada
CV. KARYA TANETE Di Kecamatan Benteng, Kota Benteng.
No Jabatan Jumlah(org) Pendidikan Status Gaji/org
(Rp)
1 Direktur 1 SMA Tetap 4.000.000
2 Manager 1 SMA Tetap 2.000.000
3 Kabag. Penjualan 1 SMA Tetap 1.500.000
4 Kabag.Produksi 1 SMA Tetap 1.500.000
5 Kabag.Proyek 1 SMA Tetap 1.500.000
4 Kabag. Gudang 1 SMA Tetap 1.000.000
5 Kabag. 2 SMA Tetap 1.500.000
10
Administrasi dan
Keuangan
6 Tenaga Kerja 10 SD Tidak 20.000/hari
Produksi Tetap
7 Karyawan 4 SMA Tetap 1.500.000
Pemasaran
8 Sopir Transportasi 2 SD Tetap 1.000.000
11
Sumberdaya peralatan yang dimilki oleh CV. KARYA TANETE pada
proses produksi yaitu :
Gergaji Belah & Potong berfungsi membelah kayu atau logs. Terdiri dari satu
bilah gergaji lingkaran pada satu poros motor penggerak. Pihak perusahaan
tidak berencana untuk menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk
digunakan pada perusahaan.
Mesin Ketam/Serut (Planner) Berfungsi untuk menghaluskan sisi kayu
setelah proses penggergajian. Pihak perusahaan tidak berencana untuk
menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada
perusahaan.
Mesin Profile (Spindle) berfungsi untuk membuat bentuk profile pada sisi
samping kayu. Pihak perusahaan tidak berencana untuk menambah meja
karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada perusahaan.
12
yang baru karena jumlahnya sudah cukup dan untuk pengurusan administrasi
perusahaan juga tidak mengalami masalah.
Kursi putar, dimana kursi berfungsi sebagai tempat duduk bagi pimpinan dan
karyawan, keadaan kursi putar sudah cukup baik dan jumlahnya sudah cukup
serta keadaannya masih baik. Pihak perusahaan tidak berencana untuk
mengganti sofa yang telah ada.
Monitor TVM berfungsi untuk mengawasi dan merekam setiap kegiatan para
karyawannya. Keadaan monitor ini masih layak untuk dgunakan.
Kipas angin dan AC berfungsi untuk mendinginkan suhu ruangan. Keadaan
AC masih layak untuk digunakan. Perusahaan tidak berencana untuk
menambah satu unit AC lagi untuk ruang tamu.
Dispenser sebagai tempat penyimpanan air. Semua peralatan yang ada baik
dan masih layak untuk digunakan dan masih mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi.
Tabung pemadam kebakaran yang berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya
kebakaran yang bertujuan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.
Keadaan tabung pemadam tersebut cukup baik sehingga masih layak untuk
digunakan. Jumlah ini sudah cukup digunakan untuk perusahaan karena
melihat luas kantor CV. KARYA TANETE yang sudah cukup
memungkinkan apabila hanya digunakan satu tabung pemadam untuk
mencegah terjadinya kebakaran.
13
1.4 Analisis Kinerja Perusahaan Agrosistem
Analisis kinerja merupakan suatu proses yang ada pada suatu lingkungan
agrosistem mengenai apa yang sedang dilakukan oleh suatu perusahaan. Dalam
analisis kinerja terdiri dari kinerja proses dan kinerja hasil. Kinerja proses adalah
rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu agrosistem, sedangkan
kinerja hasil adalah apa yang telah dicapai oleh perusahaan. Kinerja proses
membahas proses pengadaan bahan baku, proses produksi dan proses pemasaran
Jumlah Pembelian bahan baku dari tahun 2011 bulan januari sampai bulan
Desember adalah sebagai berikut :
14
Tabel 3. Jumlah Pembelian Bahan Baku pada CV. KARYA TANETE di
Kecamatan Benteng Kota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
2011
Jenis Bahan
(Diameter 50- Jumlah Harga/m3 Total
No Bulan
59) (m3) (Rp) (Rp)
15
Jenis Bahan
(Diameter 50- Jumlah Harga/m3 Total
No Bulan
59) (m3) (Rp) (Rp)
16
1.4.2 Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia .
Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik
untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumberdaya yang ada.
Adapun tahapan-tahapan dari proses produksi yang dilakukan oleh CV.
KARYA TANETE, yaitu sebagai berikut :
a. Proses Pembuatan Furniture
Pembersihan
Sebelum kayu-kayu diolah para tenaga kerja akan melakukan
pembersihan. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu
sebanyak 5 orang sebagai tenaga kerja harian.
Pembelahan
Pembelahan buah dilakukan dengan menggunakan mesin gergaji.
Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 2 orang
sebagai tenaga kerja harian.
Pengolahan Kayu
Kayu akan diolah menjadi papan atau balok sebelum dijadikan furniture.
Tujuannya agar mudah dalam proses pembuatannya . Adapun tenaga kerja yang
dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 2 orang sebagai tenaga kerja harian.
Pengukur / desiner
Sebelum dijadikan furniture kayu yang sudah diolah akan didesain, supaya
mudah untuk pemotongannya. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses
ini yaitu sebanyak 1 orang sebagai tenaga kerja harian.
12
Kegiatan yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah penjualan barang
langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat
umum yang sewaktu-waktu langsung ke perusahaan untuk membeli produk
furniture tanpa melalui perantara.
Sasaran pemasaran produk furniture CV. KARYA TANETE ditujukan
kepada masyarakat dengan kelas sosial menengah-ke atas. Konsumen menengah-
ke atas pada umumnya menilai sebuah produk dari segi model, design modern dan
unik, daripada harga produk tersebut. Adapula yang menilai sebuah produk dari
segi prestise, dimana mereka memilih produk berkualitas tinggi dengan tujuan
agar dapat menyesuaikan dengan kelas sosialnya. Mereka rata-rata memiliki
tingkat penghasilan yang relatif tinggi atau pun tingkat pendidikan yang tinggi.
Gambar 4 Proses Pemasaran pada CV. KARYA TANETE di kec. Benteng Kota
Benteng Kab. Kepulauan Selayar
13
Marketing mix (bauran pemasaran) adalah empat komponen dalam
pemasaran yang terdiri dari 4P :
Product (produk)
Price (harga)
Place (tempat, termasuk juga distribusi)
Promotion (promosi)
Salah satu dari variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan adalah
bauran pemasaran (marketing mix), yaitu kombinasi dari berbagai variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dalam penjualan, sehingga akan dicapai volume
penjualan dengan biaya yang memungkinkannya mencapai tingkat laba yang
diinginkan.
Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui
penjelasan masing-masing sebagai berikut :
a. Produk (Product)
Produk dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang berwujud yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk diperhatikan, dibeli, dipakai
dan untuk dikonsumsi.
Produk merupakan salah satu unsur terpenting yang dapat dikendalikan
oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal, merupakan alat yang efektif untuk
mencapai suatu sasaran dan tujuan perusahaan. Jadi, perusahaan dapat memenuhi
berbagai kebutuhan konsumen dan dapat menentukan berapa banyak produk yang
harus diproduksi. Produk itu dapat diubah dengan berbagai cara untuk mencapai
sasaran perusahaan yaitu perubahan warna, bentuk dan lain sebagainya.
Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik itu dapat diraba maupun
tidak dapat diraba termasuk pembungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan
pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Produk yang disalurkan langsung ke konsumen akhir hanya sebesar 5%.
Sedangkan penjualan secara tidak langsung melalui pedagang perantara yang
kemudian menyalurkan produk ke konsumen akhir.
14
b. Harga (Price)
Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
mendapatkan produk tersebut. Harga memegang peranan penting dalam kegiatan
pemasaran, karena merupakan faktor penentu dari permintaan pasar untuk produk
tersebut. Dengan demikian, harga suatu produk dapat mempengaruhi posisi
persaingan dan cakupan pasar, serta program pemasaran pada suatu perusahaan.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang
dan jasa lainnya) yang ditentukan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan barang atau jasa.
Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk
mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian
jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,
dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika
harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya
elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.
15
Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling
bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah
produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam
perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi
yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan
memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat.
Kegiatan distribusi yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah
penjualan langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada
masyarakat umum yang sewaktu-waktu langsung ke perusahaan untuk membeli
produk sirup markisa tanpa melalui prantara. Produk yang disalurkan langsung ke
konsumen akhir hanya sebesar 5%. Sedangkan penjualan secara tidak langsung
melalui pedagang perantara yang kemudian menyalurkan produk ke konsumen
akhir. Adapun produk yang disalurkan melalui pengecer sekitar 95% dengan
jumlah pelanggan tetap yaitu sebanyak ± 30 toko.
d. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat
perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya.
Dengan promosi, perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada konsumen
berupa pengetahuan tentang produk yang meliputi keunggulan dan kekurangan
dari produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing sehingga mereka
tertarik untuk melakukan pembelian.
16
Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :
1) Advertising (Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non
personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.
2) Personal selling (Penjualan perorangan)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan
membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
3) Sales promotion (Promosi penjualan)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen
yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
4) Public relation (Publisitas)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa
suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan
untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan distribusi
merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir
sehingga terjadi keefektifan penjualan (Rizal, 2008).
Promosi yang dilakukan oleh CV. KARYA TANETE tidak banyak.
Dalam hal ini perusahaan lebih banyak melakukan personal selling atau menjual
sendiri dan tidak mengiklankan produknya. Di mana perusahaan melakukan
kontak langsung dengan para calon pembeli. Dengan adanya kontak langsung ini
diharapkan terciptanya hubungan atau interaksi yang baik antara perusahaan
dengan pembelinya.
Perusahaan hanya mempromosikan produknya dari mulut ke mulut, hal ini
disebabkan perusahaan belum memiliki anggaran khusus dalam hal promosi ke
media cetak atau media elektronik tapi perusahaan sering mengikuti pameran atau
pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian. Pihak perusahaan merasa hal
ini masih kurang efektif, sehingga pihak perusahaan berusaha agar promosi
produk yang dihasilkan bias diperluas hingga ke berbagai media baik media cetak
maupun media elektronik agar produk sari buah markisa ini dapat dikenal oleh
17
masyarakat luas baik yang berada di sekitar wilayah Makassar maupun yang
berada di luar wilayah Makassar.
Perusahaan merasa cukup puas dengan kinerja karyawan bidang produksi
dan pemasaran, hal ini dapat dilihat pada bidang penjualan jumlah produk yang
dijual sudah hampir mencapai target penjualan sebesar 90.239 unit, walaupun
hasil penjualannya hanya mencapai 82.217 unit. Pada bidang produksi perusahaan
merasa cukup puas dengan kinerja karyawannya karena dapat menghasilkan
produk secara tepat waktu. CV. KARYA TANETE memiliki kendala sumber
daya dalam hal ini pengadaan bahan baku dimana ketersediaan jumlah bahan baku
yang terbatas berakibat kapasitas produksi rendah sehingga jumlah penjualan pun
rendah.
CV. KARYA TANETE merasa puas dengan volume penjualannya
walaupun terdapat banyak pesaing yang menghasilkan produk yang sama, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya konsumen yang mengkonsumsi produk yang
dihasilkan oleh CV. KARYA TANETE karena memiliki keunggulan dalam hal
design sehingga permintaan(demand) konsumen yang semakin meningkat tiap
tahunnya. Walaupun penawaran oleh perusaaan tidak menetap akibat keterbatasan
bahan baku. Keterbatasan bahan baku ini karena sulit memperoleh bahan baku
yang disebabkan karena banyak pesaing yang membutuhkan bahan baku yang
sejenis.
18
pembangunan. Dampak lingkungan dikategorikan atas dua bagian yaitu dampak
fisik-kimia serta dampak sosial ekonomi.
Adapun hasil limbah dari proses produksi CV. KARYA TANETE hanya
berupa limbah padat. Limbah padat ini berasal dari sisa-sisa hasil pengolahan
kayu. Kesemua limbah itu dibuang pada tempat-tempat yang disediakan.
Limbah padat yang dihasilkan yang berupa sisa – sisa kayu ini dibuang di
tempat penampungan yang berada di halaman perusahaan. Akan tetapi,
penampungan tersebut ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu menampung
semua.
Dampak lingkungan sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh CV. KARYA
TANETE adalah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi usaha
yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi mereka. Dengan
demikian mereka dapat mengurangi jumlah pengangguran berarti juga telah
membantu program pemerintah.
Adapun biaya yang digunakan untuk pengendalian dampak lingkungan
dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 4 Biaya AMDAL CV. KARYA TANETE
19
Berdasarkan Tabel 4 dijelaskan pengeluaran biaya kebersihan pada tiap
bulannya adalah tidak menentu hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah
dalam menetapkan biaya kebersihan yang harus dibayar oleh perusahaan kepada
Dinas Kebersihan Kabupaten Kep. Selayar. Pada perusahaan CV. KARYA
TANETE mempunyai keuangan yang khusus untuk biaya kebersihan yang mana
dimasukkan ke dalam biaya variabel pada perusahaan. Biaya kebersihan yang
dimaksud adalah biaya pengangkutan sampah.
20
Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan
yang sifatnya tidak terpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya
tetap merupakan biaya yang sifatnya tidak terpengaruh oleh besarnya produksi,
terdiri dari pajak, penyusutan alat, bunga pinjaman, sewa tanah, dan lain-lain.
Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
2) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik
dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin
rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya
satuan.
Analisis Pendapatan
Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi yang diperoleh
dalam bentuk materi dan dapat dibelanjakan kembali guna memenuhi akan sarana
produksi dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya
21
pendapatan ini diperoleh dari hasil penjualan produk. Pendapatan adalah
keuntungan atau hasil bersih yang diperoleh petani dari hasil produksinya (Daniel,
2004).
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999) menyebutkan bahwa
pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu
mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”.
Menurut Suwardjono (1984) dalam buku teori Akuntansi Perekayasaan
Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat dikatakan sebagai
hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Aspek moneter
memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk
aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas. Pendapatan
diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya
ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan
nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi
jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan,
umumnya berbentuk kas atau setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari
imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau
yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat
nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang
mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk
dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut
diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan
jumlah kas atau setara kas yang ditransfer (Anonim 8, 2009).
Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus beroperasi.
Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus produktif adalah
konsistensi terhadap mutu produk sirup markisa yang dihasilkan. Sehingga
22
menumbuhkan brand image yang baik di mata konsumen, dimana adanya
kepercayaan konsumen terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan
mengakibatkan timbulnya pangsa pasar tersendiri bagi produk sirup markisa yang
ditawarkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan tenaga kerja
yang berpengalaman, sehingga dibutuhkan proses pendidikan dan pelatihan untuk
menunjang upaya peningkatan mutu perusahaan.
23
BAGIAN II
STUDI PROBLEMATISASI
1. Identifikasi masalah,
3. Struktur masalah.
24
Tabel 5 : Matriks Pemilihan Masalah pada Setiap Aspek CV. KARYA TANETE
No Aspek Manajemen
Uraian
Masalah Sumber daya Pengadaan Produk
Pemasaran
L M F P Bahan baku si
1 Jumlah Bahan
Baku
2. Jumlah
Produksi
3. Ketersediaan
bahan baku
4. Daerah
pasokan bahan
baku
5. Pedagang
pengumpul
6. Hubungan
Kerja
7. Pendidikan
tenaga kerja
bagian
produksi
8. Kualitas
tenaga kerja
bagian
produksi
9 Kinerja tenaga
kerja bagian
produksi
10. Jumlah
penjualan
11. Kapasitas
penjualan
25
Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat beberapa
masalah terpilih pada setiap aspek manajemen. Pada menajemen pengadaan bahan
baku beberapa masalahnya adalah jumlah bahan baku, jumlah produksi,
ketersediaan bahan baku, daerah pasokan bahan baku dan pedagang pengumpul.
Beberapa masalah terpilih yang berhubungan dengan aspek manajemen bagian
produksi yaitu ketersediaan bahan baku, hubungan kerja, pendidikan, kualitas dan
kinerja tenaga kerja bagian produksi. Pada aspek manajemen bagian sumberdaya
manusia beberapa masalah terpilihnya adalah hubungan kerja, pendidikan,
kualitas dan kinerja tenaga kerja bagian produksi.
26
2.2 Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem
27
Sasaran tersebut dapat diuraikan sebaga berikut :
1. Jumlah produksi meningkat
Jumlah produksi perusahaan meningkat dari 200 unit menjadi 300 unit.
2. Mudah memperoleh bahan baku
Dengan adanya pesaing yang membutuhkan bahan baku yang sama maka
perusahaan sebaiknya menambah langganan pemasok bahan baku agar lebih
mudah dalam memperoleh bahan baku.
3. Daerah pasokan bahan baku bertambah
Dengan bertambahnya daerah pasokan bahan baku maka akan lebih mudah
untuk mendapatkan bahan baku.
4. Ketersediaan bahan baku tetap
Tersedianya bahan baku secara tetap mengakibatkan proses produksi
berlangsung dengan lancar.
5. Meningkatnya jumlah pedagang pengumpul di setiap daerah pasokan.
Semakin banyak jumlah pedagang pengumpul mengakibatkan terpenuhinya
kebutuhan akan bahan baku.
6. Relasi memadai
Dengan relasi memadai yang dimiliki oleh perusahaan maka akan
memudahkan untuk memperoleh bahan baku.
7. Pendidikan Tenaga Kerja Bagian Produksi Tinggi
Jika pendidikan tenaga kerja bagian produksi tinggi, maka kinerja dan kualitas
tenaga kerja akan meningkat dan akan berakibat pada peningkatan jumlah
produksi.
8. Kualitas tenaga kerja bagian produksi tinggi.
Dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja bagian produksi maka akan
berpengaruh juga terhadap jumlah produksi dimana akan juga mengalami
peningkatan.
9. Kinerja tenaga kerja bagian produksi
Jika kinerja tenaga kerja bagian produksi tinggi atau meningkat maka target
perusahaan akan produksinya dapat tercapai.
28
10. Kapasitas penjualan meningkat
Jika kapasitas penjualan meningkat maka akan berpengaruh terhadap jumlah
penjualan dimana jumlah penjualan juga akan meningkat.
11. Jumlah penjualan produk meningkat
Jika jumlah produksi tinggi akan mengakibatkan jumlah penjualan akan
meningkat.
29
Jumlah penjualan tinggi
Hasil
Kapasitas penjualan
tinggi (90%)
Sasaran
Hasil
Sasaran antara
Sasaran utama
Gambar 5. Struktur sasaran pengembangan usaha pada CV. KARYA
TANETE
30
BAGIAN III
DESAIN TINDAKAN TRANSFORMASI AGROSISTEM
31
3.1.2 Analisis Keputusan
1. Pernyataan keputusan
Tahap ini menunjukkan pusat perhatian pada persoalan yang sudah ada.
Pernyataan keputusan tidak hanya menunjukkan tujuan dari suatu keputusan, tetap
juga merupakan tindakan yang diambil dari keputusan tersebut.
2. Kriteria keputusan
Kriteria keputusan merupakan kemampuan memberikan gambaran
mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan terperinci tentang hasil keputusan
yang diambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring sejumlah
alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.
3. Alternatif Keputusan
Alternatif keputusan merupakan kemampuan memberikan gambaran
mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan terpernci tentang hasil keputusan
yang diambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring sejumlah
alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.
32
4. Evaluasi alternatif terhadap kriteria keputusan
Tahap ini merupakan prosedur yang digunakan untuk mengambil alternatif
yang paling baik yang dapat memenuhi sasaran alternatif–alternatif yang
diperoleh pada alternatif keputusan kemudian dievaluasi.Dalam evaluasi ini
digunakan sistem pembobotan, dimana kriteria keputusan dan alternatif keputusan
yang diberi bobot kemudian diperhatikan hasil perkalian yang memiliki bobot
yang tertinggi adalah merupakan alternatif yang diprioritaskan.
33
Jumlah penjualan tinggi
(1000 unit)
Hasil
Kapasitas penjualan
tinggi (90%)
Sasaran
Menambah 3
daerah pasokan
bahan baku
Jumlah pedagang
pengumpul
bertambah Memberikan
Pelatihan
Vestibule
Training
Keterangan : Memperluas
relasi pada
Hasil pedagang besar
2Sasaran antara
Sasaran utama
34
3.2 Matriks Perencanaan Pengembangan Agrosistem
35
3.3 Rencana Kerja Tindakan
Rencana kerja adalah rincian lebih lanjut dari informasi yang didapatkan
dalam matriks rencana proyek. Rencana ini merupakan aplikasi dari tindakan yang
telah dirumuskan mengenai pelaksanaan setiap tindakan yang dituangkan dalam
format yang memuat siapa penanggung jawab kegiatan, apa yang diharapkan dari
kegiatan tersebut serta kapan mulai dan berakhirnya kegiatan yang dilaksanakan.
Rencana kerja proyek adalah suatu usaha untuk menyusun kegiatan
proyek yang dapat memberikan suatu ringkasan mengenai pelaksanaan rencana
kegiatan agar perusahaan dapat berkembang dengan pesat, yang didalamnya
meliputi penanggungjawab dari masing-masing tindakan yang akan dilakukan,
kegiatan serta penjadwalan kegiatan.
Untuk lebih jelasnya tentang rencana kerja tindakan CV. KARYA
TANETE dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 6. Matriks Rencana Kerja Proyek Pengembangan Usaha CV. KARYA
TANETE
Tindakan Penanggung Hasil Jadwal Bulan
Jawab Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Menambah Manajer Daerah
daerah Produksi pasokan
pasokan bahan baku
bahan baku. bertambah.
Memperluas Manajer Relasi meluas.
relasi. produksi
Memberika Pimpinan dan Kualitas
n pelatihan wakil karyawan
pimpinan meningkat.
36
3.4 Analisis Persoalan Potensial
37
pencegahan dan penanggulangan terhadap persoalan-persoalan khusus yang
dapat menimbulkan akibat terhadap pengelolaan pada tahap-tahap rawan.
f. Tindakan pencegahan jauh lebih baik dan lebih efektif daripada tindakan
penanggulangan. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan penyebab persoalan potensial khusus yang ada pada skenario
pelaksanaan kegiatan.
g. Tindakan penanggulangan yaitu tahap ini dilakukan terhadap persoalan yang
tidak dapat dicegah dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari persoalan
itu. Tindakan ini merupakan langkah akhir bila tindakan pencegahan tidak
dapat dilakukan lagi.
h. Struktur tindakan merupakan upaya untuk menyusun rencana kegiatan yang
juga merupakan rangkuman dari pernyataan rencana kegiatan, skenario
pelaksanaan kegiatan, tahap-tahap rawan, persoalan potensial khusus, sebab-
sebab persoalan potensial khusus, tindakan pencegahan dan penanggulangan.
Berdasarkan tindakan yang dilakukan maka analisis persoalan potensial
masing-masing tindakan adalah sebagai berikut :
38
E. Tindakan Pencegahan
1. Memberikan pengetahuan kepada petani tentang budidaya Pohon Jati
dan Mahoni yang baik dan produktif.
2. Meninjau kembali daerah yang dipilih.
F. Tindakan Penanggulangan
1. Memberikan penyuluhan kepada petani setempat
2. Menetapkan daerah lain untuk pasokan bahan baku yang mudah
dijangkau.
39
F. Tindakan Penanggulangan
1. Melakukan negosiasi ulang dengan petani lain
2. Menetapkan harga yang seimbang dan menetapkan jumlah permintaan
perusahaan.
40
Tabel . 7 Matriks Analisis Persoalan Potensial Pengembangan Agrosistem pada CV. KARYA TANETE
Identifikasi Identifikasi
Pernyataan
Skenario Tahap- Persoalan Identifikasi Tindakan Tindakan
Rencana
Kegiatan Tahap Potensial sebab-sebab PPK Pencegahan Penanggulangan
Kegiatan
Rawan Khusus (PPK)
Penambahan Mencari 1. Kuantitas Daerah Kurangnya Memberikan Memberikan
daerah daerah yang bahan baku penghasil pengetahuan pengetahuan penyuluhan
pasokan memiliki buah yang dimiliki kepada petani kepada petani
bahan baku potensi markisa oleh petani tentang budidaya setempat
penghasil tidak dalam setempat markisa yang baik Menetapkan
bahan baku kuantitas sehingga dan produktif. daerah lain
(markisa). yang produksinya Meninjau kembali untuk pasokan
Menentukan 2. Jarak banyak tidak terlalu daerah yang bahan baku
daerah Tidak besar dipilih. yang mudah
penghasil mudahnya Banyak daerah dijangkau.
bahan baku menjangka penghasil yang
yang mudah u daerah sulit dilalui
dijangkau yang oleh alat
dipilih. transportasi
41
Menjalin Melakukan Pedagang Pedagang Petani sudah Melakukan Melakukan
kerjasama negosiasi besar besar tidak bekerjasama negosiasi ulang negosiasi
dengan dengan Harga dan mau dengan dengan petani ulang dengan
relasi yaitu pedagang jumlah bekerjasam perusahaan bersangkutan petani lain
pada besar bahan a. lain Meninjau kembali Menetapkan
Pedagang Menentuka baku Tidak Harga yang harga yang harga yang
Besar n harga dan tercapai ditawarkan ditawarkan seimbang dan
jumlah bahan kesepakata terlalu tinggi dengan menetapkan
baku yang n harga dan dan jumlah mempertimbangk jumlah
dibutuhkan jumlah bahan baku an biaya-biaya permintaan
bahan baku tidak yang dikeluarkan perusahaan.
rendah memenuhi dan memprediksi
permintaan jumlah
perusahaan. permintaan.
42
Pemberian Memberikan Adanya Sulit mencari Kurangnya Mengadakan Mendatangkan
Pelatihan pelatihan kepada tenaga kerja pekerja yang pekerja yang pelatihan kerja. ahli yang siap
dengan cara tenaga kerja yang bekerja benar-benar berpengalaman, membantu para
Vestibule bagian produksi. tidak optimal. memiliki kualitas dan pekerja apabila
Training kualitas dan konerja yang pekerja
kinerja yang baik mengalami
baik. kesulitan
dalam proses
produksi.
43
11