OBJEK PENELITIAN
“Perusahaan” yang beralamat di Jl. KH. Wahid Hasyim 79-81, RT 003/RW 001,
PT. Sanggar Catur Utama (PT. SCU) didirikan dengan akta notaris
Fransiscus Jacobus Mawati, SH., No. 15 pada tanggal 13 November 1984. Akta
Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-8091 HT.
01.01 Th. 86 tertanggal 20 November 1986. Kemudian akta tersebut diubah dan
terakhir menjadi akta No.24 oleh notaris Marcivia Rahmani, SH., tertanggal 25
Juli 2019 perihal keputusan para pemegang saham atas perubahan maksud dan
perdagangan besar termasuk pakaian olah raga dan aksesoris pakaian seperti
sarung tangan, dasi, penjepit dan kaos kaki. Perusahaan juga menjalankan
perdagangan eceran melalui media untuk komoditi tekstil, pakaian, alas kaki dan
a. Visi
sumber dan jaringan pemasaran yang luas juga menyediakan produk berkualitas
bagi pelanggan.
b. Misi
c) Menyediakan produk yang dapat dirasakan mulai dari store kami hingga
pelanggan kami.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan
adanya struktur organisasi, maka akan jelas bagi setiap anggota untuk dapat
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Dewi Moran Moniaga
Dewan Direksi
Robin Johannes D.B. Moran
Sekertaris
1. Komisaris
keuangan.
2. Direktur
perseroan dipastikan dapat berjalan sesuai RJPP dan RKAP yang telah
komisaris/pemilik perusahaan.
yang dilakukan.
5. Divisi Pemasaran
pesaing.
penurunan order.
order.
wajar.
kredit macet.
dengan SOP.
dasar penentuan PPh terutang yang dilakukan oleh PT. SCU telah sesuai
3. Upaya apa yang dilakukan oleh PT. SCU dalam mengatasi hambatan
berdasarkan Kebijakan Akuntansi, Laporan Keuangan Tahun 2020 dan SPT PPh
Tahun 2020.
laporan arus kas, dengan konsep biaya perolehan kecuali beberapa akun
Rupiah.
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku pada saat
transaksi terjadi.
Pada tanggal Neraca, asset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan sesuai dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal
Neraca yaitu Rp. 14.105 per 31 Desember 2020 dan Rp. 13.901 per 31 Desember
2019 untuk USD 1. Selisih kurs yang terjadi akibat penjabaran tersebut dibukukan
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka
yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal penempatan,
sepanjang deposito berjangka tersebut tidak digunakan sebagai jaminan atas
d. Piutang Usaha
penyisihan piutang tak tertagih, jika ada. Penyisihan piutang tak tertagih
akhir tahun. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan
e. Persediaan
dan nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan
jika ada, dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi
sebagai berikut :
Tahun Penyusutan
(%)
Bangunan 20 5%
Kendaraan 2 50%
Mebel dan Perlengkapan 2-4 25%-50%
Peralatan 2-4 25%-50%
Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba
atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang
bersangkutan.
Sesuai dengan SAK ETAP Bab 22, “Penurunan Nilai Aset”, perusahaan
menelaah nilai tercatat aset terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai
sebagaimana dijelaskan dalam SAK ETAP Bab 22, yang mengindikasikan bahwa
Selisih lebih antara nilai tercatat aset dengan taksiran jumlah yang dapat
Pendapatan diakui pada saat barang dan jasa telah diserahkan dan
dibuatkan fakturnya. Beban diakui saat terjadinya dengan metode akrual (basis
akrual).
j. Pajak Penghasilan
berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah
dibayar untuk periode berjalan dan periode sebelumnya melebihi jumlah yang
k. Imbalan Kerja
kerugian actuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% nilai kini dari kewajiban imbalan
pasti pada tanggal tersebut dan selama rata-rata masa kerja karyawan dengan
l. Penggunaan Taksiran-Taksiran
mempengaruhi :
Laporan jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewjiban
dan aktivis saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dari taksiran tersebut.
dalam satu tanggal tertentu. Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran
posisi keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas. Aset terdiri dari komponen-
komponen keuangan seperti kas, piutang, dan investasi pada instrumen keuangan.
Aset juga terdiri dari biaya yang diharapkan dapat memberi manfaat dimasa
depan. Kewajiban atau liabilitas terdiri atas utang yang jumlahnya diukur dengan
satuan uang, seperti utang usaha dan utang jangka Panjang. Modal pemilik atau
ekuitas pemilik mengukur jumlah total aset perusahaan yang tersisa dan diklaim
oleh para pemilik. Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan PT. SCU :
Tabel 3.1
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2020
(dalam rupiah penuh)
ASET
Aset Lancar
Persediaan 23.226.552.219
Deposit 4.109.076.455
EKUITAS
perusahaan dalam suatu periode Tahun 2020. Berikut ini adalah Laporan Laba
Tabel 3.2
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2020
(dalam Rupiah Penuh)
PENJUALAN 126.063.000.765
BEBAN OPERASIONAL
c. Pendapatan Usaha
Tabel 3.3
Pendapatan Usaha Per 31 Desember 2020
PENJUALAN
Penjualan 134.705.593.154
Pembelian 71.560.750.870
Beban Penjualan
Pendapatan Lain-lain
Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan adalah surat yang oleh Wajib Pajak
pajak, dan bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan
Tabel 3.4
SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan
Per 31 Desember 2020
(dalam Rupiah penuh)