AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

PERTEMUAN 2

AKUNTANSI MERGER DAN KONSOLIDASI

 Mahasiswa mampu untuk:
CAPAIAN PEMBELAJARAN Mencatat biaya perolehan
01 kombinasi bisnis secara merger
dan konsolidasi.
Mengakui dan mengukur aset dan
02 liabilitas yang dapat diidentifikasi
pada kombinasi bisnis secara
merger dan konsolidasi.
Mencatat pengambilalihan aset
03 dan liabilitas entitas yang
dimerger dan dikonsolidasi.
Menyajikan laporan posisi
04 keuangan sesaat setelah merger
dan konsolidasi, serta
mengungkapkan pada catatan
atas laporan keuangan.
Biaya Perolehan Kombinasi
Bisnis secara Merger dan
Konsolidasi
Berdasarkan IFRS 3 paragraf 37, imbalan yang dialihkan atau
biaya perolehan adalah jumlah dari nilai wajar:

Transfer aset dari pengakuisisi

Kewajiban yang timbul dari pengakuisisi ke
pemilik diakuisisi; dan
Saham/ ekuitas yang dikeluarkan
pengakuisisi.
AKUNTANSI MERGER DAN KONSOLIDASI
 Pengukuran saat perolehan: aset dan liabilitas yang diambil alih diukur berdasarkan
nilai wajar.
 Metode yang digunakan adalah metode akuisisi (sesuai dengan IFRS 3/PSAK 22)
 Terdapat dua jenis beban yang berkaitan dengan merger dan konsolidasi , yakni:
 Beban langsung: fee notaris, fee akuntan, fee jasa penilai, dll.
 Beban tidak langsung: beban administrasi, beban overhead, dll.
 Biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan dan tidak dikapitalisasi ke
imbalan yang dialihkan.
IMBALAN YANG DIALIHKAN

NW LIABILITAS NW BUNGA
NILAI WAJAR NW LIABILITAS
NW ASET YANG TIMBUL EKUITAS YANG
IMBALAN YANG
= TRANSFER + SAAT + DIKELUARKAN + KONTIJENSI
DIALIHKAN
PENYELESAIAN PENGAKUISISI
MENENTUKAN NILAI WAJAR EKUITAS

Nilai wajar dari saham yang

dikeluarkan adalah, antara:
X/Y dikalikan dengan Z, atau
A/B dikalikan dengan C
MENENTUKAN NILAI WAJAR LIABILITAS
Pada tanggal 1 Januari 2019, prisma mengambil alih kepemilikan Apex dari Valley. Pada tanggal akuisisi,
Apex memiliki kewajiban membayar biaya lisensi kepada Crimson (pihak ketiga) tetapi jumlah biaya lisensi
masih menjadi sengketa. Persengketaan telah diberikan kepada pengadilan. Tanggal penyelesaian yang
diharapkan adalah 31 Desember 2021. Penasihat hukum telah memberikan saran kepada Apex tentang
perkiraan pengeluaran sebagai berikut:
Probabilitas Pembayaran Nilai yang diharapkan
Kasus terburuk 20% $500.000 $100.000
Kasus sedang 10% 200.000 20.000
Kasus terbaik 70% 0 0
Nilai yang diharapkan $120.000
Perkiraan Periode 3 tahun
Biaya modal Apex 5%
PV nilai yang 103.661
diharapkan
GOODWILL
GOODWILL

Contoh soal:
Berdasarkan informasi pada ilustrasi 1-1, maka goodwill dapat dihitung sebagai
berikut:
Goodwill = NW imbalan yang dialihkan – NW net aset teridentifikasi
= Rp49.182.429 – Rp20.300.000
= Rp28.882.429
Merger dan Konsolidasi
 MERGER: AKUISISI ASET BERSIH –
IMBALAN BERUPA KAS
CONTOH 1-1
Pada Desember 2019, PT Prima
mengakuisisi seluruh aset bersih PT
Sentosa dalam sebuah merger.
Informasi laporan keuangan untuk PT
Prima dan PT Sentosa pada saat itu
adalah:
PT Prima mengalihkan imbalan senilai Rp352.000.000 untuk mengakuisisi aset neto PT Sentosa. PT Prima
mengeluarkan Rp20.000.000 untuk biaya legal. Atas akuisisi tersebut, maka goodwill yang terjadi dihitung
sebagai berikut:
Jurnal untuk mencatat akuisisi
aset bersih
 Laporan Posisi Keuangan (sesaat setelah
merger)
31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)
PT Prima
31/12/2019
Kas 148.000

Piutang Usaha 350.000

Persediaan 440.000

Tanah 280.000

Bangunan dan mesin 1.060.000

Akumulasi Penyusutan (380.000)

Goodwill 72.000

Total Aset 1.970.000

Utang Usaha 280.000

Utang Wesel 540.000

Saham Biasa
Nominal Rp20.000 400.000

Tambahan Modal Disetor 320.000

Saldo Laba 430.000

Total Liabilitas&Ekuitas 1.970.000

 MERGER: AKUISISI ASET BERSIH –
IMBALAN NON KAS
Berdasarkan contoh 1-1, seandainya PT Prima
menerbitkan 11.000 lembar saham sebagai
imbalan yang dialihkan atas akuisisi tersebut. Nilai
wajar saham PT Prima adalah Rp32.000/lembar.
Atas penerbitan saham tersebut, PT Prima
membayar biaya penerbitan saham sebesar
Rp30.000.000. PT Prima mencatat jurnal sebagai
berikut:
 Laporan Posisi Keuangan (sesaat setelah
merger)
31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)
PT Prima
31/12/2019

Kas 470.000

Piutang Usaha 350.000

Persediaan 440.000

Tanah 280.000

Bangunan dan mesin 1.060.000

Akumulasi Penyusutan (380.000)

Goodwill 72.000

Total Aset 2.292.000

Utang Usaha 280.000

Utang Wesel 540.000

Saham Biasa
Nominal Rp20.000 620.000

Tambahan Modal Disetor 422.000

Saldo Laba 430.000

Total Liabilitas&Ekuitas 2.292.000

 Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2019
KONSOLIDASI AKUISISI ASET BERSIH– (dalam 000 rupiah)
IMBALAN BERUPA KAS
Pada 31 Desember 2019, PT Mapan
mengkonsolidasi seluruh aset bersih PT Prima dan
PT Sentosa dalam sebuah statutory consolidation.
Akuisisi ini menyebabkan dibubarkannya PT Prima
dan PT Sentosa dan bergabung menjadi entitas baru
yaitu PT Mapan. Untuk membayar konsolidasi ini
PT Mapan menerbitkan saham 50.000 lembar nilai
nominal Rp20.000/lembar, dengan harga jual
Rp36.000/lembar. Biaya penerbitan saham
Rp50.000.000. PT Mapan mengeluarkan biaya
konsolidasi sebesar Rp40.000.000. Saham
diserahkan kepada pemegang saham PT Prima dan
PT Sentosa. Informasi laporan keuangan untuk PT
Prima dan PT sentosa pada saat itu adalah:
Atas konsolidasi tersebut, maka goodwill dapat dihitung sebagai berikut:

Nilai saham yang diterbitkan = 50.000 x Rp36.000 = Rp1.800.000.000

Kepentingan yang dimiliki sebelumnya -
Kepentingan Non-Pengendali -
Jumlah Rp1.800.000.000
Aset bersih teridentifikasi (Rp1.660.000.000*)
Goodwill Rp 140.000.000

(*) Aset bersih teridentifikasi = [1.860.000.000 – (170.000.000 + 310.000.000)] + [630.000.000 – (110.000.000 +

240.000.000)]
= 1.660.000.000
Berikut jurnal yang dicatat oleh PT Mapan:
31 Desember 2019
(Dr) Beban Rp40.000.000
(Dr) Beban tangguhan Rp50.000.000
(Cr) Kas Rp90.000.000
(mencatat beban konsolidasi dan biaya penerbitan saham)
31 Desember 2019
(Dr) Kas 520.000.000
(Dr) Piutang usaha 350.000.000
(Dr) Persediaan 400.000.000
(Dr) Tanah 320.000.000
(Dr) Bangunan dan mesin 900.000.000
(Dr) Goodwill 90.000.000
(Cr) Utang usaha 280.000.000
(Cr) Utang wesel 550.000.000
(Cr) Modal saham 1.000.000.000
(Cr) Beban tangguhan 50.000.000
(Cr) Tambahan Modal Disetor 750.000.000
(mencatat akuisisi aset bersih dan liabilitas yang diambil alih yang dicatat sebesar nilai wajarnya, dan dibayar
dengan menerbitkan saham)
 Laporan Posisi Keuangan (sesaat setelah
konsolidasi)
31 Desember 2019
Laporan Posisi Keuangan (dalam 000 rupiah, kecuali per saham)
31 Desember 2019
PT Mapan
(dalam 000 rupiah)
31/12/2019

Kas 430.000
Piutang Usaha 350.000
Persediaan 400.000
Tanah 320.000
Bangunan dan mesin 900.000
Goodwill 140.000

Total Aset 2.540.000

Utang Usaha 280.000
Utang Wesel 550.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 1.000.000
Tambahan Modal Disetor 710.000*
*Saldo tambahan modal disetor awal Rp800.000
Dikurangi beban legal (seharusnya mengurangi saldo laba, berhubung baru berdiri, tidak ada saldo laba, maka
mengurangi TMD ( 40 000 )
Biaya penerbitan saham baru ( 50.000 )
Saldo tambahan modal disetor setelah konsolidasi Rp710.000
 PEMBELIAN DISKON

Merujuk pada contoh 1-1, PT Prima mengalihkan imbalan senilai Rp250.000.000 untuk
mengakuisisi aset neto PT Sentosa. PT Prima mengeluarkan Rp20.000.000 untuk biaya legal. Atas
akuisisi tersebut, maka goodwill dihitung sebagai berikut:
Berikut jurnal yang dicatat PT Prima:
 Laporan Posisi Keuangan (sesaat setelah
konsolidasi)
31 Desember 2019
(dalam 000 rupiah, kecuali per saham)
PT Prima
31/12/2019
Kas 250.000
Piutang Usaha 350.000
Persediaan 440.000
Tanah 280.000
Bangunan dan mesin 1.060.000
Akumulasi Penyusutan (380.000)
Goodwill -
Total Aset 2.000.000
Utang Usaha 280.000
Utang Wesel 540.000
Saham Biasa
Nominal Rp20.000 400.000
Tambahan Modal Disetor 320.000
Saldo Laba 430.000
Keuntungan pembelian dgn 30.000
diskon
Total Liabilitas&Ekuitas 2.000.000
 Daftar Pustaka
Martani, D., Hidayat, T., Ningrum, A. S., & Maulana, T. I. (2016). Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, berbasis PSAK,.
Jakarta: Salemba Empat.
Pearl, T. H., Lim, C. Y., & Peter, L. L. (2015). Advanced Financial Accounting, an IAS and IFRS Approach, Second
Edition. Singapore: McGraw-Hill.

27