Anda di halaman 1dari 28

MENGALOKASIKAN

NILAI AKUISISI
KEDALAM GOODWILL
Referensi
• PSAK – 22 : Kombinasi Bisnis
• IFRS 3 : Business Combination
• Martini, Dwi. Hidayat, Taufik. Ningrum, Agustin Setya. Maulana, Teguh I.
2017. Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Jakarta: Salemba Empat
Tujuan Pembelajaran

Setah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:


• Menjelaskan tujuan dan motivasi kombinasi bisnis
• Menjelaskan konsep pengendalian dan kombinasi bisnis
• Menerapkan pencatatan dan pengukuran transaksi kombinasi bisnis
• Menerapkan penyajian dan pengungkapan kombinasi bisnis
Goodwill

• Goodwill adalah asset yang diklasifikasikan sebagai asset takberwujud.


• Goodwill akan diakui oleh entitas yang melakukan akuisisi.
• Goodwill akan terjadi jika harga perolehan dari entitas yang diakuisisi lebih tinggi
dibandingkan nilai wajar entitas yang diakuisisi.
• Pada saat terjadi goodwill pihak pengakuisisi membeli dengan harga yang lebih mahal dari
nilai wajar entitas yang diakuisisi.
• Perhitungan goodwill:
Goodwill = (imbalan yang dialihkan + kepentingan yang dimiliki sebelumnya +
kepentingan pengendali) – asset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil
alih.
Contoh 1.1 Merger: Akuisisi Aset Bersih –
Imbalan Berupa Kas
Pada 31 Desember 2015, PT Permata mengakuisisi seluruh asset bersih PT Samara dalam
sebuah merger. Informasi laporan keuangan untuk PT Permata dan PT Samara pada saat itu
adalah:
PT. Permata mengalihkan imbalan senilai Rp 352.000.000 untuk mengakuisisi
asset neto PT. Samara. PT. Permata mengeluarkan Rp 20.000.000 untuk biaya
legal.
Hitunglah goodwill dan buatlah jurnal dari transaksi akuisisi tersebut !!
Penyelesaian
Imbalan yg dialihkan Rp 352.000.000
Kepentingan yg dimiliki sebelumnya Rp -
Kepentingan Nonpengendali Rp - +
Tota
l
Jumlah Rp 352.000.000 – lia asset w
bi l i t ajar
as.
Aset Bersih teridentifikasi Rp 280.000.000 -
Goodwill Rp 72.000.000
Jurnal:
Beban Legal (Dr) Rp 20.000.000
Kas (Cr) Rp 20.000.000
(untuk mencatat biaya transaksi kombinasi bisnis)
31 Desember 2015
Kas 40.000.000
Piutang Usaha 70.000.000
Persediaan 100.000.000
Tanah 120.000.000
Bangunan dan Mesin 300.000.000
Goodwill 72.000.000
Utang Usaha 110.000.000
Utang Wesel 240.000.000
Kas (imbalan yg dialihkan) 352.000.000

(Mencatat akuisisi asset bersih)


Contoh 1.2 Merger:Akuisisi Aset Bersih –
Imbalan berupa Non Kas
Pada 31 Desember 2015, PT Permata menerbitkan 11.000 lembar saham biasa
sebagai imbalan yang dialihkan atas akuisisi tersebut. Nilai wajar saham PT.
Permata adalah Rp 32.000/lembar. Atas penerbitan saham tersebut, PT. Permata
juga membayar biaya peneriatan saham senilai Rp 30.000.000 dan biaya legal
sebesar Rp 20.000.000.

Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut !!!


Nilai Tambah Modal Disetor dihitung sebegai berikut:
Nilai wajar saham (Rp 32.000 x 11.000) Rp 352.000.000
Nilai nominal saham (Rp 20.000 x 11.000) Rp 220.000.000 -
Nilai tambah modal disetor Rp 132.000.000
Beban tangguhan Rp 30.000.000 -
Nilai tambahan modal disetor-Bersih Rp 102.000.000
31 Desember 2015
Beban Legal Rp 20.000.000
Beban Tangguhan Rp 30.000.000
Kas Rp 50.000.000

(Mencatat biaya akuisisi)


31 Desember 2015
Kas Rp 40.000.000
Piutang Usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp 100.000.000
Tanah Rp 120.000.000
Bangunan dan Mesin Rp 300.000.000
Goodwill Rp 72.000.000
Utang Usaha Rp 110.000.000
Utang Wesel Rp 240.000.000
Saham Biasa (Rp 20.000 x 11.000) Rp 220.000.000
Tambahan Modal Disetor Rp 102.000.000
Beban Tangguhan Rp 30.000.000

(Mencatat akuisisi asset bersih)


Contoh 1.3 Akusisi Saham – Imbalan
berupa Kas
PT. Permata mengakuisisi seluruh saham biasa PT. Samara dengan membayar tunai Rp 352.000.000.
Atas akuisisi tersebut, PT. Samara tetap beroperasi dan tidak dibubarkan. Buatlah jurnalnya!!
31 Desember 2015
Beban Legal Rp 20.000.000
Kas Rp 20.000.000
(untuk mencatat biaya akuisisi)

31 Desember 2015
Investasi pada PT. Samara Rp 352.000.000
Kas Rp 352.000.000
(untuk mencatat akuisisi saham)
Contoh 1.4 Konsolidasi: Akuisisi Aset
Bersih – Imbalan berupa Kas
Pada 31 Desember 2015 seluruh asset bersih PT. Permata dan PT. Samara dalam sebuah
statutory consolidation. Kombinasi bisnis ini menyebabkan dibubarkannya PT. Permata
dan PT. Samara dan bergabung menjadi entitas baru yaitu PT. Mandiri. PT. Mandiri
mengalihkan imbalan senilai Rp 1.800.000.000 untk mengakuisisi asset neto PT.
Permata dan PT. Samara. PT. Mandiri mengeluarkan Rp 40.000.000 untuk biaya legal.
Hitunglah goodwill dan jurnalnya !!!

Imbalan yang dialihkan Rp 1.800.000.000


Kepentingan yg dimiliki sebelumnya -
Kepentingan non pengendali - +
Jumlah Rp 1.800.000.000
Aset bersih teridentifikasi Rp 1.660.000.000 -
Goodwill Rp 140.000.000
Jurnal dari Transaksi Konsolidasi diatas:

31 Desember 2015
Biaya Legal Rp 40.000.000
Kas Rp 40.000.000
(mencatat biaya akuisisi)
Kas Rp 520.000.000
Piutang Usaha Rp 350.000.000
Persediaan Rp 400.000.000
Tanah Rp 320.000.000
Bangunan dan Mesin Rp 900.000.000
Goodwill Rp 140.000.000
Utang Usaha Rp 280.000.000
Utang Wesel Rp 550.000.000
Kas (imbalan yang dialihkan) Rp 1.800.000.000
(mencatat transaksi akuisisi asset bersih)
Pembelian Diskon
• Tidak semua akuisisi menghasilkan goodwill.
• Terkadang pihak pengakuisisi melakukan pembelian pada nilai imbalan yang
lebih rendah daripada nilai wajar asset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih  Disebut pembelian diskon
• Selisih atas pembelian diskon tersebut diakui oleh pihak pengakuisisi sebagai
keuntungan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
Contoh 1.5 Merger: Akuisisi Aset Bersih –
Pembelian Diskon (Mnegacu pada soal 1.1)
Pada 31 Desember 2015 PT. Permata mengalihkan imbalan senilai Rp 250.000.000
untuk mengakuisisi asset neto PT. Samara. PT. Permata mengeluarkan Rp 20.000.000
untuk biaya legal. Hitunglah goodwill / pembelian diskon dan buat jurnalnya !!!
Imbalan yg dialihkan Rp 250.000.000
Kepentingan yg dimiliki sebelumnya Rp -
Kepentingan Nonpengendali Rp - +
Jumlah Rp 250.000.000
Aset Bersih teridentifikasiRp 280.000.000 -
Pembelian Diskon Rp 30.000.000
Jurnal
31 Desember 2015
Beban Legal Rp 20.000.000
Kas Rp 20.000.000

(untuk mencatat biaya akuisisi)


31 Desember 2015
Kas Rp 40.000.000
Piutang Usaha Rp 70.000.000
Persediaan Rp 100.000.000
Tanah Rp 120.000.000
Bangunan dan Mesin Rp 300.000.000
Utang Usaha Rp 110.000.000
Utang Wesel Rp 240.00.000
Kas (imbalan yang dialihkan) Rp 250.000.000
Keuntungan Pembelian Diskon Rp 30.000.000
(untuk mencatat akuisisi asset bersih)
Akuisisi Bertahap
• Akuisisi bertahap terjadi ketika proses akuisisi entitas tidak dilakukan
sekaligus tetapi sebelumnya entitas pengakuisisi memiliki kepemilikan pada
entitas yang diakuisisi.
• Misalnya Entitas A saat ini memiliki 30% kepemilikan di Entitas B, kemudian
Entitas A menambah kepemilikannya sebesar 25%, sehingga Entitas A total
memiliki 55% kepemilikan Entitas B. Jika dengan 55% Entitas A memperoleh
pengendalian maka proses pembelian 25% saham tersebut merupakan bentuk
akuisisi bertahap. (Pembahasan lebih rinci atas akuisisi bertahap akan
dipelajari pada Bab 8)
Kombinasi Bisnis Tanpa Pengalihan
Imbalan
Kombinansi bisnis tanpa pengalihan imbalan dapat terjadi jika:
o Pihak yang diakuisisi membeli kembali sahamnya dari pihak lain sehingga pihak
pengakuisisi memperoleh pengendalian. Hal ini disebabkan jumlah lembar saham yang
dimiliki pengakuisisi tetap namun jumlah lembar sham beredar berkurang sehingga
proporsi kepemilikan pihak pengakuisisi meningkat.
o Hilangnya hak veto yang sebelumnya mengahalangi pengakuisisi untuk mengendalikan.
Hal ini terjadi ketika pengakuisisi memiliki hak suara mayoritas, namun tidak memiliki
pengendalian karena ada investor lain yang memiliki hak veto. Ketika hak veto investor
lain tersebut hilang, maka pihak pengakuisisi akan memperoleh pengendalian dengan
sendirinya.
o Pengakuisisi dan yang diakuisisi sepakat untuk mengombinasikan bisnisnya dengan
kontrak sementara.
LATIHAN
Latihan 1.1
PT. Tekno membayar Rp 80.000.000 untuk mengakuisisi asset dan liailitas PT.
Krat. PT. Krat melaporkan asset dengan nilai tercatat Rp 60.000.000 dan nilai
wajar Rp 98.000.000 serta liabilitas dengan nilai tercatat dan nilai wajar Rp
23.000.000 pada saat akuisisi. PT. Tekno juga membayar Rp 3.000.000 untuk
jasa mencari target perusahaan yang akan diakuisisi. Hitunglah nilai goodwill
dan jurnal yang dilakukan oleh PT. Tekno !!!
Latihan 1.2
PT. KRAT melaporkan nilai tercatat asset bersih Rp 450.000.000 dan liabilitas
Rp 50.000.000 ketika diakuisisi 100% oleh PT. TEKNO. Nilai wajar asset bersih
dan liabilitas PT. KRAT pada tanggal akuisisi adalah Rp 550.000.000 dan Rp
50.000.000. PT. Tekno mengalihkan imbalan senilai Rp 400.000.000 untuk
mengakuisisi PT. KRAT. PT. Tekno juga membayar Rp 20.000.000 untuk jasa
legal. Hitunglah goodwill / pembelian diskon dan jurnalnya !!
Latihan 1.3
Pada 31 Desember 2015, PT. TEKNO menerbitkan 10.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp 35.000/lembar sebagai imbalan yang dialihkan atas
akuisisi PT. KRAT. Nilai wajar saham PT. TEKNO adalah Rp 42.000/lembar.
PT. KRAT melaporkan nilai tercatat asset bersih Rp 320.000.000 dan liabilitas
Rp 50.000.000 ketika diakuisisi 100% oleh PT. TEKNO. Nilai wajar asset bersih
dan liabilitas PT. KRAT pada tanggal akuisisi adalah Rp 450.000.000 dan Rp
50.000.000. Atas penerbitan saham tersebut, PT. TEKNO juga membayar biaya
peneriatan saham senilai Rp 50.000.000 dan biaya legal Rp 35.000.000.
Hitunglah nilai goodwill dan jurnal yang dilakukan oleh PT. TEKNO!!!

Anda mungkin juga menyukai