Anda di halaman 1dari 18

Laporan langkah-langkah Dokumen ADKL Pembangunan Kampus Terpadu Politeknik

Kesehatan Kemenkes Jambi Tahun 2022

Mata Kuliah : Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

Dosen Pengampu :

Krisdiyanta, SPd., M.Kes

Emilia Candra, S.Pd, MSi

Disusun Oleh :

Hilmy Zahran (PO71331190002)

Prodi :

Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi

Tahun Ajaran 2022/2023


Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga tugas Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) ini dapat selesai dengan
tepat waktu. Dalam tugas ini terdapat beberapa pembahasan materi mengenai Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan. Namun dalam penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan penulis dari semua pihak, agar
kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun tugas ini.

Akhir kata semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik itu penulis terlebih kepada
pembacanya.

Waalaikumsallam Wr.Wb

Jambi, Maret 2022

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii

BAB 1   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………. 4

1.2 Tujuan Penulisan………………………………………………………..……..5

1.3 Manfaat………………………………………………………………………..5

BAB 2  TINJAUAN

2.1 Tinjauan Empiris ……………………………………………………………. 6

2.2 Tinjauan Teoritis ……………………………………………………………..11

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan ………………………………………………………………… 15

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………… 17

4.2 Saran ……………………………………………………………………….. 17

DAFTAR PUSTAKA….…………………………………………………….…  18


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pada hakekatnya pembangunan adalah kegiatan memanfaatkan sumberdaya alam untuk


mencapai tujuan tertentu. Apabila pemanfaatan sumberdaya alam dilaksanakan secara besar-
besaran, maka akan terjadi perubahan ekosistem yang mendasar. Agar pembangunan tidak
menyebabkan menurunnya kemampuan lingkungan yang disebabkan karena sumber daya yang
terkuras habis dan terjadinya dampak negatif, maka sejak tahun 1982 telah diciptakan suatu
perencanaan dengan mempertimbangkan lingkungan. Hal ini kemudian digariskan dalam
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup (AMDAL). Peraturan Pemerintah ini kemudian diganti dan disempurnakan oleh Peraturan
Pemerintah No. 51 Tahun 1993 dan terakhir Peraturan Pemerintah No.27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

AMDAL ( Analisis Mengenai Damfak Lingkungan ) sendiri merupakan kajian dampak


besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan
untuk pengambilan keputusan. Aspek yang dikaji dalam proses AMDAL yaitu : aspek fisik-
kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap
studi kelayakan suatu rencana usaha dan/kegiatan. Secara Umum AMDAL adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Analisis mengenai dampak lingkungan telah banyak dilakukan di Indonesia dan Negara
lain. Pengalaman menunjukkan, Amdal tidak selalu memberikan hasil yang kita harapkan
sebagai alat perencanaan.Bahkan tidak jarang terjadi, Amdal hanyalah merupakan dokumen
formal saja, yaitu sekedar untuk memenuhi ketentuan dalam undang undang.Setelah laporan
Amdal didiskusikan dan disetujui, laporan tersebut tersebut disimpan dan tidak digunakan
lagi.Laporan tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap perencanaan dan pelaksanaan proyek
selanjutnya.Hal ini terjadi juga di Negara yang telah maju, bahkan di Amerika Serikat yang
merupakan negara pelopor Amdal.

Manfaat amdal yaitu AMDAL bermanfaat untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan agar layak secara lingkungan. Dengan AMDAL, suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan pembangunan diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif terhadap
lingkungan hidup, dan mengembangkan dampak positif, sehingga sumber daya alam dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan (sustainable).
1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang langkah-langkah Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan


(ADKL) Pembangunan Kampus Terpadu Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi.
2. Untuk mengetahui AMDAL dan analisis dampak kesehatan lingkungan.
3. Untuk mengetahui apa manfaat AMDAL.
4. Untuk mengetahui apa manfaat analisis dampak kesehatan lingkungan.

1.3 Manfaat

Manfaat dari makalah ini, baik bagi penyusun maupun pembaca dapat menjadi sarana
penambah wawasan serta pengetahuan tentang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
(ADKL)Pembangunan Kampus Terpadu Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi beserta hal – hal
yang terkait dengan Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) lainnya.
BAB II

Tinjauan

2.1 Tinjauan Empiris

Kajian ADKL Pembangunan Kampus

Di dalam kajian dampak lingkungan ada tiga argumentasi yang dikemukakan, mengapa
aspek-aspek sosial sangat urgen bagi pengembangan kebijakan . Tingkat urgensi bagi pengambil
kebijakan disebabkan:

1. Keberadaan suatu aktivitas, memiliki dampak positif terhadap masyarakat


sek:tar. Kegagalan mengidentifikasi dan mengantisipasi dampak negatif
masyarakat dalam hal sosial, politik, budaya, ekonomi.
2. Penilaian atau respon masyarakat terhadap keberadaan suatu aktivitas selalu
berubah- ubah.
3. Dalam kurun waktu yang lama kehidupan masyrakat boleh jadi bersentuhan
dengan beberapa usaha atau kegiatan sekaligus.

Analisis Dampak Lingkungan dalam istilah asing disebut dengan Enviromental Impact
Analysis; Enviromental Impact Statement; Enviromental Impact Assessment; atau Enviromental
Impact and Statement.Istilah Amdal tidak saja berkaitan dengan istilah tehnis akan tetapi juga
aspek hukum dan aspek administratif. Semua istilah tersebut menunjuk pada pengertian bahwa
setiap rencana aktivitas manusia, khususnya dalam kerangka pembangunan yang selalu
membawa dampak dan perubahan terhadap lingkungan perlu dikaji terlebih dahulu dengan
seksama. Berdasarkan kajian ini, akan dapat diidentifikasi dampak-dampak yang timbul, baik
yang bermanfaat maupun yang merugikan bagi kehidupan manusia. Kajian tersebut dapat
dilakukan dengan melihat rencana suatu kegiatan.

Diketahuinya rencana kegiatan merupakan hal yang sangat penting, sebab apabila
rencana tidak diketahui, maka dampak yang mungkin timbul dari kegiatan tersebut tidak dapat
diperkirakan.Garis dasar (base line) ialah keadaan lingkungan tanpa adanya proyek
(aktivitas).Fungsi garis dasar di sini ialah keadaan acuan untuk mengukur dampak.Dampak
dalam sistem Amdal dikaitkan dengan dua jenis batasan. Pertama, perbedaan antara kondisi
lingkungan sebelum pembangunan, batasan kedua yakni perbedaan antara kondisi lingkungan
yang diperkirakan akan ada tanpa adanya pembangunan dan yang diperkirakan akan
adanya(hadirnya) pembangunan tersebut. Batasan yang sama juga diberlakukan pada dampak
lingkungan terhadap pembangunan.

Salah satu instrumen kebijaksanaan lingkungan yaitu Analisis Mengenai Dampak


Lingkungan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 22 angka (1) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di atas, merupakan proses
yang meliputi penyusunan berbagai dokumen. Dokumen-dokumen itu berupa kerangka acuan,
analisis dampak lingkungan, rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan
lingkungan hidup bagi kegiatan usaha yang dilakukan. Analisis mengenai dampak lingkungan
hidup juga merupakan salah satu alat bagi pengambil keputusan untuk mempertimbangkan
akibat yang mungkin ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan atau kegiatan terhadap
lingkungan hidup guna mempersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan
mengembangkan dampak positif. Penanggulangan dampak negatif dan pengembangan dampak
positif itu merupakan konsekwensi dan kewajiban setiap orang untuk memelihara kelestarian
fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan.

Amdal sebagai instrumen dalam perencanaan pembangunan disebutkan dalam Pasal 4


angka (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2009 tentang Izin Lingkungan. Amdal disusun
oleh Pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu Usaha dan/atau Kegiatan.Amdal merupakan
instrumen untuk merencanakan tindakan preventif terhadap pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup yang mungkin ditimbulkan dari aktivitas pembangunan.Mengingat fungsinya
sebagai salah satu instrumen dalam perencanaan Usaha dan/atau Kegiatan, penyusunan Amdal
tidak dilakukan setelah Usaha dan/atau Kegiatan dilaksanakan.Penyusunan Amdal yang
dimaksud dalam ayat ini dilakukan pada tahap studi kelayakan atau desain detail rekayasa.

Amdal merupakan bagian dari sistem perencanaan, Amdal seharusnya dapat memberikan
landasan bagi pengelolaan lingkungan. Sebagai “scientific prediction”, Amdal memberikan
gambaran yang jelas secara ilmiah tentang analisis kegiatan dan dampak yang mungkin akan
timbul oleh sebuah kegiatan. Amdal seharusnya ditempatkan pada posisi yang strategis dalam
upaya memberikan perlindungan preventif dalam perizinan suatu kegiatan yang berwawasan
lingkungan.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan hidup dimasukkan ke dalam proses perencanaan


suatu usaha dan/atau kegiatan, maka pengambil keputusan akan memperoleh pandangan yang
lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek usaha dan/atau kegiatan tersebut, sehingga
dapat diambil keputusan yang optimal dari berbagai alternatif yang tersedia. Keputusan yang
optimal tersebut dapat diartikan sebagai keputusan yang berwawasan lingkungan, karena telah
memperhatikan aspek positif dan negatif suatu kegiatan usaha. Pembangunan suatu wilayah
merupakan hal tidak dapat dihindarkan.Sebagai upaya agar pembangunan tersebut mengikuti
konsep pembangunan berkelanjutan dan mengikuti konsep daya dukung terhadap lingkungan
maka diperlukan suatu perencanaan yang matang.

Hasil dari analisis mengenai dampak lingkungan dapat memberikan pedoman agar
perencanaan pembangunan harus mencapai tujuan sosial dan ekonomi dengan tetap
memperhatikan keseimbangan dinamis dengan lingkungan. Perencanaan pembangunan yang
ideal adalah yang tidak hanya mampu mengakomodasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat
tetapi juga mampu memadukan berbagai nilai dan berbagai kepentingan yang terlibat.

Di Amerika Serikat AMDAL merupakan keharusan untuk rencana kebijaksanaan dan


undang-undang yang diperkirakan akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
(National Enviromental Policy Act, 1969). Di dalam Undang Undang Nomor 4 Tahun 1982
tentang Pokok Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, hal ini tidak dinyatakan secara eksplisit,
namun istilah rencana yang tertera dalam Pasal 16 Undang Undang itu dapat juga
diinterpretasikan sebagai kegiatan perumusan undang-undang dan kebijakan. Metode untuk
melakukan Amdal bagi perencanaan kebijaksanaan dan undang undang atau produk hukum
lainnya belum banyak berkembang.Metode yang banyak berkembang ialah Amdal untuk proyek.
Analisis mengenai dampak lingkungan telah banyak dilakukan di Indonesia dan Negara lain.
Pengalaman menunjukkan, Amdal tidak selalu memberikan hasil yang kita harapkan sebagai alat
perencanaan.Bahkan tidak jarang terjadi, Amdal hanyalah merupakan dokumen formal saja,
yaitu sekedar untuk memenuhi ketentuan dalam undang undang.Setelah laporan Amdal
didiskusikan dan disetujui, laporan tersebut tersebut disimpan dan tidak digunakan lagi.Laporan
tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap perencanaan dan pelaksanaan proyek
selanjutnya.Hal ini terjadi juga di Negara yang telah maju, bahkan di Amerika Serikat yang
merupakan negara pelopor Amdal.

LANGKAH-LANGKAH ADKL

ADKL dapat dimulai berdasarkan keluhan masyaran atau kecurigaan yang terbaca dari
hasil pemantauan lingkungan dan sirveilans penyakit, dilanjutkan dengan langkah-langkah
ADKL. Dengan demikian, ADKL tidak berhenti sekali sejalan, melainkan merupakan kegian
berulang yang dinamis sesuai dengan tipe data yang tersedia dari berbagai perspektif. Kadang –
kadang perlu dilakukan studi kasus lanjutan untuk mengalisis dampak kesehatan secara lebih
dalam. Langkah –langkah ADKL umumnya dibedakan dalam 7 langkah yaitu :

1. Evaluasi data dan informasi yang berkaiatan dengan lokasi kegiatan

Evaluasi informasi kajian pencemaran dilakukan untuk mengenal lebih baik hal – hal
yang berkaitan dengan kejadian dimaksud. Merujuk pada paradigm kesehatan lingkungan,
evaluasi diarahkan pada 4 simpul .

2. Mempelajari kepedulian terhadap pencemaran

Perlu juga ditangkap suasana dan respons yang berkembang dilapangan untuk
melengkapi 4 simpul informasi pada langkah 1. Mempelajari kepedulian dan respons tentang
kejadian pencemaran dari masyarakat, LSM, media maupun kepedulian dari sector lain baik
yang bersifat negatif (keluhan) atau positif (upaya tindakan penganggulangan).

3. Menetapkan bahan pencemar sasaran kajian


Menetapkan pencemara sasaran adalah menetapkan bahan pemcemar yang akan
dijadikan sasaran kajian lebih jauh tentang dampaknya pada kesehatan. Penetapan ini mungkin
tidak cukup dilakukan sekali tetapi perlu berulang sehingga diperoleh keyakinan bahwa bahan
tersebut benar sebagai bahan pencemar penting.

4. Dentifikasi dan evaluasi jalur pemajanan

Identifakasi dan evaluasi jalur pemajanan adalah suatu proses dimana seseorang mingkin
terpajan oleh bahan pencemar. Jalur pemajanan mencakup semua elemen yang menghubungkan
sumber pencemar kependuduk terpajan.

Jalur pemajanan itu sendiri terdiri dari 5 elemen yaitu:

a) Sumber pencemar adalah asal pencemar (missal: pabrik yang membuang


limbah ke lingkungan) atau media lingkungan (timbunan sampah)
b) Media lingkungan dan mekanisme penyebaran adalah lingkungan dimana
pencemar dilepaskan: air, tanah, udara dan biota yang kemudian disebarkan
dengan mekanisme penyebaran tertentu ketitik – titik pemajanan
c) Titik pemajanan adalah suatu area potensial atau riel dimana terjadi kontak
antara manusia dengan media lingkungan tercemar, missal sumur atau
lapangan bermain.
d) Cara pemajanan adalah cara dengan mana pencemar masuk atau kontak
tubuh manusia: tertelan, pernapasan atau kontak kulit.
e) Penduduk berisiko adalah orang – orang yang terpajan atau berpotensi
terpajan oleh pencemar pada titik – titik pemajanan.

5. Memperkirakan dampak kesehatan masyarakat


Memperkirakan dampak kesehatan adalah memebuat perkirakan apakah
pencemar yang lepas dan/ tau berada dimedia lingkungan berpotensi atau telah
menimbulkan damapk kesehatan. Karena demikian banyak pencemar yang ada dimedia
lingkungan, maka kemunginnan damapak kesehatan juga banyak. Karena itu perlu dicari
untuk mempersempit analisis. Ada 3 cara yang dapat dilakukan, yaitu:
a) Evaluasi toksikologi
b) Evaluasi jenis dampak
c) Evaluasi kepedulian masyarakat

6. Kesimpulan dan rekomendasi


Kesimpulan dan rekomendasi adalah menyusun kesimpulan tentang dampak
kesehatan yang berkaitan dengan kejadian pencemaran dan menyiapkan rekomendasi
dengan merinci tindakan yang telah di ambil dan yang masih perlu diambil.
7. Pengelolaan risiko

Pengelolaan risiko adalah upaya yang secara sadar dilakukan untuk


mengendalikan risiko. Dalam pengertian yang lebih spesifik, pengelolaan resiko
lingkungan adalah pengelolaan situasi dan atau kondisi lingkungan yang mengandung
risiko yang diketahui dari hasil analisis sebelumnya. Banyak hal perlu memperoleh
pertimbangan secara proporsional mengingat kompleksitasnya.

METODE ADKL

Metode pengumpulan data dan informasi dalam ADKL dibedakan menjadi 2 cara
pokok yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder (Ditjend PL.2002:2-15) :

a) Data primer
Metode pengumpulan data primer yang umum digunakan antara lain :
1) Wawancara
2) Kuesioner (subyek mengisi sendiri)
3) Pengamatan terhadap subyek
4) Pengukuran fisik atau kimiawi tentang subyek
5) Pengukuran fisik atau kimiawi lingkungan atau dengan kunjungan lapangan.
b) Data sekunder
Metoda pengumpulan data sekunder yang dapat digunakan untuk pengukuran
pemajanan dalam kaitannya dengan analisis epidemiologis antara lain :
1. Catatan harian ; untuk mengumulkan data perilaku atau pengalaman sekarang.
2. Catatan lain : catatan yang belum dikumpulkan secara khusus untuk tujuan
pengukuran pemajanan, misalnya catatan medis, pekerjaan, dan sensus.

Fungsi AMDAL

Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha dan/atau
kegiatan usaha sehingga tidak merusak lingkungan, maka terlihat begitu besar Manfaat
AMDAL. Manfaat AMDAL antara lain sebagai berikut.

1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah


 Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.
 Menghindarkan konflik dengan masyarakat.
 Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan
berkelanjutan.
 Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.
 Menjamin adanya keberlangsungan usaha.
 Menjadi referensi untuk peminjaman kredit.
 Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk
bukti ketaatan hukum.
3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
 Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.
 Melaksanakan dan menjalankan kontrol.
 Terlibat pada proses pengambilan keputusan.
2.2 Tinjauan Teoritis

Perlumya ADKL Dijadikan Program Kesehatan

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia diperlukan
tingkat kesehatan manusia yang optimal. Oleh sebab itu untuk menjamin kualitas sumber daya
manusia dalam segi kesehatan agar mampu berkompetisi diperlukan suatu perencanaan program
kesehatan dan perlindungan hukum yang memadai.

Perlunya ADKL pada perlindungan terhadap lingkungan hidup dari rencana


usaha/kegiatan dijelaskan pula oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Pertemuan WHO pada
tahun 1987 di Copenhagen yang bertema “Health and Safety Component of Environmental
Inpact Assessment” menyatakan bahwa perlunya model Analisis Dampak Kesehatan
Lingkungan(“Environmental Health Inpact Assessment/EHIA”) untuk memadukan program
analisis kesehatan dengan analisis dampak lingkungan yang lebih menekankan komponen
kesehatan.

Majelis Kesehatan Sedunia (“World Health Assembly”) pada tahun 1981 mencanangkan
strategi sehat untuk semua di tahun 2000. Pada tahun 1986, strategi tersebut diteruskan dengan
“Ottawa Charter” yang merupakan hasil keputusan dari : “International Conference on Health
Promotion”.Pandangan WHO tersebut dapat disebut sebagai konsep baru kesehatan masyarakat.
Konsep tersebut menyatakan bahwa :

“Keadaan yang mendasar dan sumber untuk kesehtan adalah keadaan damai, pemukiman,
pangan, pendidikan, pendapatan, ekosistem yang seimbang, sumber daya alam yang meningkat
pemanfaatannya, keadilan sosial dan pemerataan aspek kehidupan. (WHO – Ditjen PPM & PL,
2005)

Apabila dicermati, konsep oleh WHO tersebut mengutamakan padapencegahan penyakit.


Konsep pencegahan penyakit akan memberikan implikasi prediksi dan analisis tentang dampak
negatif kegiatan pembangunan terhadap kesehatan. Pada saat itu, badan dunia tersebut
menyatakan bahwa komponen kesehatan lingkungan sering diabaikan dalam proses analisis
dampak lingkungan. Dengan keadaan tersebut, WHO menekankan tentang perlunya penelitian
dampak kesehatan lingkungan pada proyek pembangunan.
KONSEP KETERPADUAN ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN

Untuk menelaah kedua konsep yaitu Analisis Dampak Lingkungan dan Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan diperlukan rincian kerangka dasar model dari kedua konsep tersebut.

Menurut Brown dan Mc. Donald (1988) kerangka dasar dari Analisis Dampak
Lingkungan adalah sebagai berikut :

Bagan I

Kerangka Dasar Analisis Dampak Lingkungan

Pengumpulan data dasar : rincian tentang kondisi lingkungan pada saat ini dan masa
mendatang untuk bahan masukan perencanaan pembangunan.

Identifikasi dampak : identifikasi dampak yang mungkin timbul dan pemilihan prioritas
dampak untuk analisis yang lebih rinci, dengan cara “check list”.

Prediksi : melakukan prakiraan besarnya perubahan yang terjadi .

Evaluasi :pentingnya perubahan yang terjadi untuk tingkat nasional


khususnya beberapa hal yang berhubungan dengan tujuan nasional di bidang sosial ekonomi.

Mitigasi : mengurangi dampak negatip dan memaksimalkan dampak


positip.

Komunikasi : menyebarluaskan macam, kualitas dan kuantitas dampak yang


mungkin terjadi kepada masyarakat dan lembaga terkait.

Pemantauan :melakukan pengukuran dan memberikan umpan balik tentang


dampak pembangunan.

Bagan II

Model Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

Rincian Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan, adalah analisis :a.dampak secara


langsung terhadap parameter lingkunganb.dampak tidak langsung terhadap parameter
lingkunganc.parameter lingkungan yang berhubungan dengan kesehatand.adanya peningkatan
pemaparan.

o adanya peningkatan populasi berisiko tinggi


o dampak kesehatan (angka kesakitan dan kematian)
Pada bagan I dan bagan II tampak ada kalimaat yang isi dan maknanya mengandung kesesuaian

Pada tahap analisis dampak kesehatan lingkungan langsung dan tidak langsung seperti
yang tertulis dalam ad a dan ad b (bagan II) ada kesesuaian dengan tahap pengumpulan data
dasar seperti yang tertulis pada bagan I. Sedangkan identitas parameter lingkungan seperti yang
tertulis dalam ad c (bagan II) ada kesesuaian dengan proses identifikasi dampak pada bagan I,
yaitu proses identifikasi dampak lingkungan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan.
Selanjutnya proses analisis adanya peningkatan pemaparan pada ad d (bagan II), merupakan
komponen analisis pemaparan pada masyarakat yang terkandung di dalam seluruh proses analisis
dampak kesehatan lingkungan.

Pada bagan I dan II nampak kedua model tersebut baik analisis dampak lingkungan dan
analisis dampak kesehatan lingkungan penekanannya masih terbatas pada “environmental
illness” (sakit karena faktor lingkungan) dan belum banyak menjamah permasalahan ”quality of
life” (kualitas hidup). Dengan demikian maka proses analisis yang baik harus melibatkan analisis
dampak kesehatan lingkungan secara menyeluruh termasuk komponen sosial-ekonomi-
kesehatan.

KESEHATAN

Berbagai kegiatan yang menimbulkan dampak penting terhadap kesehatan lingkungan


antara lain :

1. Kegiatan bidang kesehatan


Kegiatan bidang ini berpotensi memiliki dampak terhadap kesehatan antara lain
berasal dari Rumah Sakit baik Rumah Sakit Umum maupun Rumah Sakit
Spesialistik. Sumber pencemar dari kegiatan ini antara lain sisa operasi dan buangan
limbah terinfeksi yang dapat menularkan penyakit melalui kuman parasit atau vektor.
Kegiatan lainnya seperti laboratorium klinik, mikrobiologi kesehatan, industri
farmasi, industri makanan kesehatan dan alat-alat kesehatan.
2. Kegiatan bidang industry
Kegiatan bidang industri sering merupakan sumber masalah gangguan terhadap
kesehatan lingkungan. Kegiatan bidang industri, dipengaruhi oleh beberapa faktor
lain, jenis produk, bahan baku, proses maupun jenis limbah sendiri. Dengan
demikian, kegiatan bidang industri akan mengeluarkan limbah cair, limbah
gas/partikel dan limbah padat.

Prinsip pembangunan berkelanjutan mencakup pemikiran aspek lingkungan hidup sedini


mungkin dan pada setiap tahapan pembangunan yang memperhitungkan daya dukung
lingkungan dan pembangunan di bawah nilai ambang batas.

Sejak dilaksanakannya Konferensi Stockholm 1972, masalah-masalah lingkungan hidup


mendapat perhatian secara luas dari berbagai bangsa. Sebelumnya, sekitar tahun 1950-an
masalah-masalah lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari kalangan ilmuwan. Sejak saat
itu berbagai himbauan dilontarkan oleh pakar dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya bahaya
yang mengancam kehidupan, yang disebabkan oleh pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup.

Prinsip -prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan dilakukan oleh setiap negara, baik negara maju maupun negara
berkembang dengan maksud untuk menyejahterakan warganya. Tetapi yang menjadi
keprihatinan sekarang adalah adanya desakan semakin keras untuk melanjutkan pola
pembangunan konvensional., terutama di negara berkembang disebabkan oleh pertambahan
penduduk yang semakin banyak dan keinginan mengatasi kemiskinan yang cukup parah. Untuk
mempertahankan fungsi keberlanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup manusia, maka ada
beberapa prinsip kehidupan yang berkelanjutan yang seharusnya diadopsi ke dalam
pembangunan. Imam Supardi merinci prinsip tersebut sebagai berikut: Menghormati dan
memelihara komunitas kehidupan prinsip ini mencerminkan kewajiban untuk peduli kepada
orang lain dan kepada bentuk-bentuk kehidupan lain, sekarang dan di masa datang. Memperbaiki
kualitas hidup manusia

Tujuan pembangunan yang sesungguhnya adalah memperbanyak mutu hidup manusia.


Ini sebuah proses yang memungkinkan manusia menyadari potensi mereka, membangun rasa
percaya diri mereka dan masuk kekehidupan yang bermanfaat dan berkecukupan. Melestarikan
daya hidup dan keanekaragaman bumi.
BAB III

Pembahasan

3.1 Pembahasan

Identifikasi Resiko
1. Kegiatan Laboratorium
Pada proses ini diperkirakan akan menurunkan kualitas air buangan sehingga
dapat menyebabkan gangguan terhadap biota air dan pada tahap selanjutnya dapat
menyebabkan turunnya kualitas air pada badan air atau air permukaan dan bila air ini
dipakai sebagai sumber air bersih bagi masyarakat tentunya akan menimbulkan gangguan
gangguan lain pada manusia seperti gangguan pada kulit, gangguan estetika dan bila air
tersebut dikonsumsi akan menimbulkan dapat negative pada kesehatan.
2. Kegiatan Aktivitas Kampus
Beberapa kegiatan kampus yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, pegawai dan
sebagainya bisa menyebabkan kebisingan karena makin bertambahnya penduduk di
sebuah kampus.

ADKL (Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan) merupakan suatu pendekatan dalam


kajian kesehatan masyarakat pada sumber dampak, media Lingkungan, populasi terpajan dan
dampak kesehatan yang meliputi kegiatan identifikasi, pemantauan, dan penilaian secara cermat
terhadap parameter lingkungan, karakteristik masyarakat, kondisi sanitasi lingkungan, status gizi,
dan sumber daya kesehatan yang berhubungan potensi besarnya risiko kesehatan (Kepmenkes
No.872/MENKES/SK/VIII/1997).

Perlunya ADKL dijadikan program kesehatan Konsepsi ADKL pada dasarnya


merupakan model pendekatan guna mengkaji dan atau menelaah secara mendalam untuk
mengenal, memahami, dan meprediksi kondisi dan karakteristik lingkungan yang berpotensi
terhadap timbulnya risiko kesehatan, mengembangkan tatalaksana pemecahan dan pengelolaan
masalah serta upaya mitigasinya yang dilaksanakan terhadap sumber perubahan, media
lingkungan, masyarakat terpajan dan dampak kesehatan yang terjadi.

Dengan demikian penerapan ADKL dapat dilakukan guna : menelaah rencana usaha atau
kegiatan dalam tahapan pelaksanaan atau pengelolaan kegiatan serta untuk melakukan penilaian
guna menyusun atau mengembangkan upaya pemantauan maupun pengelolaan guna mencegah,
mengurangi atau mengelola dampak kesehatan masyarakat akibat suatu usaha atau kegiatan
pembangunan.

Penerapan ADKL dapat dikembangkan dalam dua hal pokok yaitu sebagai :

1. Kajian aspek kesehatan masyarakat dalam rencana usaha atau kegiatan pembangunan
baik yang wajib menyusun studi AMDAL, meliputi dokumen : Kerangka Acuan (KA
ANDAL), Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) atau yang tidak
wajib menyusun studi AMDAL, meliputi dokumen RKL dan RPL.
2. Kajian aspek kesehatan masyarakat dan atau kesehatan lingkungan dalam rangka
pengelolaan kualitas lingkungan hidup yang terkait erat dengan masalah kesehatan
masyarakat.

Konsep keterpaduan ADKL

1. ADKL merupakan salah satu tugas pokok instansi kesehatan dalam konteks pencemaran
lingkungan. ADKL tidak saja dirancang untuk mengevaluasi dampak kesehatan, tetapi
juga untuk mengidentifikasi populasi yang memerlukan studi atau tindakan kesehatan
masyarakat. Berdasarkan Kep.Menkes Nomor : 872/MENKES/SK/VIII/1997 telaah
ADKL sebagai pendekatan kajian aspek kesehatan meliputi Parameter lingkungan yang
diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
2. Proses dan potensi terjadinya pemajanan
3. Potensi besarnya risiko penyakit (angka kesakitan dan angka kematian
4. Karakteristik penduduk yang berisiko
5. Sumber daya kesehatan
BAB IV

Penutup

4.1 Kesimpulan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi pada bulan April 2022 akan melakukan
pembangunan kampus terpadu lima lantai yang beralamatkan di Jl. H. Agus Salim No.08
Kotabaru jambi. Sebelum dilakukan pembangunan, langkah awal adalah penyusunan dokumen
AMDAL yang salah satunya adalah Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL)

Adapun tujuannya ADKL adalah untuk memahami dan melakukan ADKL sebagai kajian
aspek kesehatan masyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan, upaya pemantauan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Memahami keterkaitan antara jenis usaha atau kegiatan,
perubahan parameter lingkungan, manusia yang terpajan dan bentuk dampak kesehatan
masyarakat serta sumber daya kesehatan. Membantu mempermudah proses pengkajian aspek
kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL dan Membantu menyajikan hasil kajian dengan
informasi yang relevan.

4.2 Saran
Untuk pembangunan ini, diharapkan untuk menyusun dokumen langkah-langkah
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) agar dapat mencegah terjadinya dampak
negatif.
Daftar Pustaka

http://nurulfahmikesling.blogspot.com/2016/09/laporan-langkah-langkah-analisis-
dampak_22.html?m=1

https://tekniklingkunganunlam2015.wordpress.com/2015/06/12/kesehatan-lingkungan-amdal-
dan-analisis-dampak-kesehatan-lingkungan-oleh-dwi-indah-lestari-rizki-noor-bayhaqy-m-akmal-
hakim-kartika-arrum-w-fath-muhammad-m-irfan-almadanih1e111201-h1e1110/

http://nurulfahmikesling.blogspot.com/2016/09/laporan-langkah-langkah-analisis-
dampak_22.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai