Anda di halaman 1dari 20

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

dan Pembangunan Berkelanjutan

Disusun oleh:
Kelompok 2
Ahmad Hafidz Ramadhan (02)
Andi Besse Nurul Fahira (07)
Athifah Tiara Akhsan (12)
Jacinda Belva Aqilah (17)
Muthia Rezky Amalia (22)
Nadyah Fakhriyah Izzah FS (27)
Naylah Puang Maharani (32)
Selfi Sasmita Sari (37)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnta


kepada Ibu Guru yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada anggota-anggota kelompok 2 yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua orang yang membutuhkan.

Makassar, 09 Oktober 2022


DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………


1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian AMDAL……………………………………………………..
2.2 Tujuan AMDAL…………………………………………………………
2.3 Fungsi dan Manfaat AMDAL…………………………………………...
2.4 Jenis-Jenis AMDAL…………………………………………………….
2.5 Pengertian Pembangunan Berkelanjutan………………………………..
2.6 Faktor-Faktor Pembangunan Berkelanjutan…………………………….
2.7 Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan……………………………
2.8 Pemanfaatan SDA dengan prinsip-prinsip Pembangunan
Berkelanjutan……………………………………………………………
BAB III: PENUTUP
3 Kesimpulan……………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


AMDAL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 oleh National Environmental
Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No.23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup dan PP No 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) yang harus dibuat jika seseorang ingin mendirikan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan dampak besar dan penting terhadap lingkungan. AMDAL
Adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
terhadap tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Pembangunan berkelanjutan adalah sebagai upaya manusia untuk memperbaiki mutu
kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang mendukung
kehidupannya. Dewasa ini masalah pembangunan berkelanjutan telah dijadikan sebagai isu
penting yang perlu terus di sosialisasikan ditengah masyarakat. Oleh karena itu kami merasa
tertarik untuk mendalami materi tersebut yang dituangkan dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah-masalah pokok yang
akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah:
a. Apa pengertian dari AMDAL
b. Tujuan AMDAL
c. Fungsi dan manfaat AMDAL
d. Jenis-jenis AMDAL
e. Apa pengertian dari Pembangunan Berkelanjutan
f. Faktor-faktor Pembangunan Berkelanjutan
g. Prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan
h. Pemanfaatan SDA dengan prinsip-prinsip Pembangunan Berlanjutan

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan untuk mengetahui secara rinci mengenai materi AMDAL dan
Pembangunan Berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN

Ketersediaan sumber daya alam yang diberikan lingkungan hidup dan kekayaan alam
yang menjadi sumber utama dan terpenting bagi pemenuhan kebutuhan manusia harus
dikelola dengan baik dan berkelanjutan agar dapat menghindari kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh eksploitasi sumber daya pada proses pembangunan berkelanjutan dan
mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

2.1 Pengertian AMDAL


AMDAL singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Amdal merupakan
kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencaanan,
dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam Amdal adalah aspek
fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai
pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha atau kegiatan.

Amdal merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan


lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di
Indonesia, analisis mengenai dampak lingkungan terdapat pada pasal 16 Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1992 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 1993.

Konsep AMDAL yang mempelajari dampak pembangunan terhadap lingkungan dan


dampak lingkungan terhadap pembangunan didasarkan pada konsep ekologi. Amdal
merupakan bagian dari ilmu ekologi pembangunan yang mempelajari hubungan timbal balik
atau interaksi antara pembangunan dengan lingkungan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999, AMDAL (Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Setiap kegiatan pembangunan secara potensial mempunyai dampak
terhadap lingkungan. Dampak-dampak ini harus dipelajari untuk merencenakan upaya
mitigasinya.
Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek
Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan
AMDAL Regional. Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993 tersebut adalah:
1) Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu/multisektor adalah hasil
studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan
kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi
di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting menjadi dampak besar dan penting.
2) Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam
satu kesatuan ha,paran ekosistem dan menyangkut kwenangan satu instansi yang bertanggung
jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak
penting diganti dampak besar dan penting.
3) Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai
dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam
satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan
rencana umum tata ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab.

Peraturan pemerintah No. 51 tahun 1953 (PP 51/1993) tentang analisis mengenai
dampak lingkungan AMDAL menyatakan bahwa studi tersebut harus merupakan bagian dari
studi kelayakan dan menghasilkan dokumen-dokumen sebagai berikut.
a. Kerangka Acuan (KA) Amdal, Yang memuat lingkup studi andal dihasilkan dari
proses pelingkupan.
b. Analisis dampak lingkungan (Amdal) yang merupakan studi Amdal. Amdal
memuat pembahasan yang rinci dan mendalam tentang studi terhadap dampak penting
kegiatan yang diusulkan.
c. Rencana pengelolaan Lingkungan (RKL) yang memuat usaha usaha yang harus
dilakukan untuk mitigasi setiap dampak lingkungan dari kegiatan yang diusulkan.
d. Rencana pemantauan Lingkungan (RPL) yang memuat rencana pengetahuan
dampak lingkungan yang akan timbul.
2.2 Tujuan AMDAL
Analisis Dampak Lingkungan atau Amdal memiliki beberapa tujuan untuk
masyarakat, diantaranya:

1. Digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan suatu wilayah.


2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha atau kegiatan yang dibuat.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana usaha atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup dari rencana usaha atau kegiatan.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha dan atau kegiatan.

2.3 Fungsi dan Manfaat AMDAL


Fungsi Amdal dalam perencenaan pembangunan antara lain:
1. Sebagai alat penguji lingkungan setelah program atau proyek selesai operasional.
2. Hasil amdal dilakukan untuk meninggikan kegunaan proyek dengan mengurangi dampak
negatif proyek dan memperbesar dampak positif proyek.
3. Amdal digunakan untuk mengeksplorasi serta menyajikan alternatif baru bagi suatu proyek
apabila proyek yang direncanakan dirasa akan gagal dan sia-sia.
4. Amdal digunakan untuk mendapatkan umpan balik hasil pemantauan dalam mengoreksi
pelaksanaan dan operasi suatu proyek.

Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan
pembangunan agar layak secara lingkungan.Layak secara lingkungan berarti kegiatan
tersebut sesuai dengan peruntukkannya sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan.
Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah yaitu sebagai berikut.
a) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan seperti pencemaran air,pencemaran
udara dan kebisingan;
b) Menghindari konfik dengan masyarakat, menghindari pertentangan-pertentangan yang
mungkin timbul dengan masyarakat dan pemilik proyek lain;
c) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan,
mencegah agar potensi sumberdaya yang dikelola tidak rusak;
d) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup:
e) Mencegah rusaknya potensi sumberdaya alam yang berada di luar lokasi proyek, baik
yang di olah pengusaha lain, diolah masyarakat, ataupun yang belum di olah;
f) Menyesuaikan proyek pembangunan dengan rencana pembangunan daerah dan nasional,
serta tidak bertentangan dengan proyek lain;
g) Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat;
h) Sebagai alat pengambil keputusan bagi pemerintah.

Manfaat AMDAL bagi masyarakat yaitu:


a. Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat
mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan.
b. Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek
dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan
dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat
adanya proyek tersebut.
c. Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya sejak dari
awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi ataupun ikut langsung di
dalam membangun dan menjalankan proyek.
d. Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas sehingga
kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan dapat
digalang.
e. Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam hubungannya dengan
proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut dan mengelola
lingkungan.

Manfaat AMDAL bagi pemilik proyek yaitu:


a. Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau peraturan yang
berlaku.
b. Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau perusakan lingkungan.
c. Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di
masa yang akan datang.
d. Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah di masa yang
akan datang.
e. Analisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan di sekitar
lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial ekonomi dan sosial
budaya.
f. Analisis dampak lingkungan merupakan bahan penguji secara komprehensif dari
perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahannya untuk
segera dapat dilakukan penyempurnaannya.
g. Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek dapat mengetahui
keadaan lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir, tanah longsor, gempa
bumi dan lain-lain) sehingga dapat dicari keadaan lingkungan yang aman bagi proyek.

2.4 Jenis-Jenis AMDAL


Terdapat jenis-jenis AMDAL, tergantung dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Berikut ini beberapa jenis AMDAL yang ada di Indonesia.

1. AMDAL Proyek Tunggal


AMDAL proyek tunggal merupakan sebuah dokumen yang membahas tentang studi
kelayakan lingkungan untuk sebuah usaha, kegiatan atau proyek yang diusulkan hanya untuk
satu jenis. AMDAL proyek tunggal misalnya untuk proyek rumah sakit, proyek lapangan
golf, proyek tol, proyek PLTU, dan lainnya.
2. AMDAL Kawasan
AMDAL kawasan merupakan analisis mengenai dampak lingkungan yang membahas tentang
studi kelayakan lingkungan untuk sebuah kegiatan atau usaha atau proyek yang diusulkan
dari beberapa kegiatan. Contoh AMDAL kawasan adalah AMDAL untuk kawasan
pariwisata, industri, dan lainnya.
3. AMDAL Terpadu Multi Sektor
AMDAL semacam ini merupakan sebuah dokumen tentang studi kelayakan lingkungan untuk
usaha kegiatan yang disukulkan dari beberapa jenis kegiatan, namun beberapa kegiatan ini
masih memiliki keterikatan dalam sektor perencaan, hingga produksinya. Contohnya adalah
proyek pembangunan hutan tanaman industri, proyek pembangunan pemukiman terpadu, dan
semisalnya.
4. AMDAL Regional
AMDAL jenis berikutnya adalah jenis regional. AMDAL ini membahas tentang studi
kelayakan lingkungan yang disulkan untuk kegiatan yang diusulkan dan terkait satu dengan
lainnya. Di dalamnya terdapat kewenangan-kewenangan yang lebih dari satu instansi dan
berada pada satu kewenangan administratif yang sama.

Contoh AMDAL Regional misalnya proyek pengelolaan tanah gambut pada satu juta hektar
di sebuah daerah, proyek pengelolaan bukit, dan sebagainya.

2.5 Pengertian Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan
sekarang, tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi
kebutuhannya. Pengertian ini mempunyai Wawasan jangka panjang antargenerasi. Syarat
untuk tercapainya pembangunan berkelanjutan tidak hanya secara fisik saja melainkan juga
harus ada pemerataan hasil dan biaya pembangunan Yang adil, faktor lingkungan yang
mendukung berupa terpeliharanya proses Ekologi yang Esensial, tersedianya sumber daya
alam yang cukup dan lingkungan sosial budaya dan perekonomian yang sesuai.

Pembangunan dapat dikatakan berhasil jika memenuhi beberapa kondisi antara lain dapat
mensejahterakan kehidupan masyarakat, memiliki fungsi dan peruntukkan yang tepat, serta
memiliki dampak terhadap kerusakan lingkungan terendah. Tidak dapat dipungkiri bahwa
setiap pembangunan pasti menimbulkan dampak terhadap keseimbangan lingkungan hidup.
Namun, kita harus mampu membuat meminimalisasi dampak-dampak negatif tersebut.
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan yang dalam
perencanaan, pelaksanaan, Dan setelah pelaksanaannya memerhatikan analisis mengenai
dampak lingkungan hidup (Amdal).

Hal ini dimaksudkan agar generasi mendatang dapat pula menikmati kualitas dan kuantitas
sumber daya alam sebagaimana yang kita nikmati sekarang, sehingga kita tidak mewariskan
kerusakan dan pencemaran kepada generasi penerus kita. Dasar hukum pelaksanaan Amdal di
Indonesia diatur dalam pasal 16 undang undang lingkungan hidup yang berbunyi: “Setiap
rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan
peraturan pemerintah”.
Pembangunan yang akhir akhir ini dikembangkan oleh pemerintah Indonesia adalah
pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu suatu bentuk pembangunan yang tetap
memperhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumberdaya alam. Pembangunan
yang berwawasan lingkungan harus memperhatikan dan melaksanakan konsep serta analisis
SWOT (strenght, weakness, opportunity, and threats) atau kekuatan,kelemahan,peluang, dan
ancaman sehingga mampu mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada serta dapat
meminimalisasi kelemahan dan ancaman serta dampak yang mungkin ditimbulkan. Untuk
dapat mendukung pelaksanaan analisis SWOT, maka partisipasi segenap lapisan masyarakat
sangat diperlukan sehingga hasil-hasil pembangunan dapat dipertanggungjawabkan dan
dirasakan bersama.

2.6 Faktor-Faktor Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan memerlukan faktor lingkungan untuk mendukungnya
(Otto Soemarwoto, 1977), yaitu:

a. Faktor tersedianya sumber daya yang cukup


b. Faktor terpeliharanya proses ekologi yang baik
c. Faktor lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sesuai.

Faktor- faktor tersebut mengalami dampak dari pembangunan dan mempunyai dampak pula
terhadap pembangunan. Untuk hal tersebut pengelolaan lingkungan untuk pembangunan
harus didasarkan pada konsep yang lebih luas, mencakup:
a. Dampak lingkungan terhadap proyek
b. Pengelolaan lingkungan proyek yang sudah operasional
c. Perencanaan dini pengelolaan lingkungan untuk daerah yang belum mempunyai rencana
pembangunan.

2.7 Prinsip-Prinsip Pembangunan Berkelanjutan


Prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang diterapkan dalam implementasi
pembangunan berkelanjutan antara lain :

a) Equity (Pemerataan)
Pemerataan dalam pembangunan berkelanjutan menjadi tujuan utama. Pemerataan dianggap
mampu meminimalisasi disparitas baik ekonomi dan sosial serta kesempatan yang seimbang
bagi masyarakat.

b) Engagement (Peran Serta)


Bentuk pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan melalui peningkatan dan optimalisasi
peran serta masyarakat dalam proses pembangunan lingkungan. Dalam hal ini, pemerintah
berperan sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat dan mampu menampung aspirasi atau
masukan dari masyarakat.

Sedangkan menurut UNCED dalam KTT Pembangunan Berkelanjutan tahun 2002 di


Johannesburg Afrika Selatan, prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan antara lain:
a) Keadilan Antar Generasi

Prinsip ini mengandung arti bahwa setiap generasi manusia di dunia memiliki hak untuk
menerima dan menempati bumi bukan dalam kondisi yang buruk akibat perbuatan generasi
sebelumnya.

b) Keadilan Dalam Satu Generasi


Prinsip ini merupakan prinsip yang berbicara tentang keadilan di dalam sebuah generasi umat
manusia dimana beban permasalahan lingkungan harus dipikul bersama oleh masyarakat
dalam satu generasi.

c) Prinsip Pencegahan Dini


Prinsip ini mengandung pengertian bahwa apabila terjadi ancaman yang berarti yang
menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan maka ketiadaan temuan atau
pembuktian ilmiah yang konklusif dan pasti tidak dapat dijadikan alasan untuk menunda
upaya - upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.

d) Perlindungan Keanekaragaman Hayati


Prinsip ini merupakan prasyarat dari keberhasilan implementasi prinsip keadilan antar
generasi.Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati juga berarti mencegah kepunahan
jenis keanekaragaman hayati.

e) Internalisasi Biaya Lingkungan


Kerusakan lingkungan dapat dilihat sebagai biaya eksternal dari suatu kegiatan ekonomi dan
harus ditanggung oleh pelaku kegiatan ekonomi. Oleh karena itu biaya kerusakan lingkungan
harus diintegrasikan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
penggunaan sumberdaya alam.

3.1 Pemanfaatan SDA dengan prinsip-prinsip Pembangunan Berkelanjutan


Sumber daya alam dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan
tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidunya. Dengan demikian, sumber daya
alam memiliki peranganda, yaitu sebagai modal pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus sebagai
penopang sistem kehidupan. Pemanfaatan SDA berkelanjutan adalah prinsip yang dilakukan
untuk menjagakelestarian SDA dalam jangka panjang. Pemanfaatan SDA berkelanjutan
dikembangkan dalam kegiatan pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata.
Keberhasilan pemanfaatan SDA tersebut juga dapat didudung dengan prinsip ekoefisien.

Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1960
tentang Ketentuan Pokok Agraria, Undang-Undang No. 5 tahun 1967 tentang ketentuan
pokok Kehutanan, kemudian dicabut dan digantikan dengan Undang-undang No. 41 tahun
1999 tentang Kehutanan. Undang-Undang no. 11 Tahun 1967 tentangketentuan pokok
Pertambangan yang direncanakan akan diganti dalam waktu dekat, dan Undang-Undang No.
11 Tahun 1974 Tentang Pengairan.

a. Kehutanan Berkelanjutan

Kehutanan berkelanjutan bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya hutan dan
kelestarian lingkungan untuk kepentingan hidup manusia saat sekarang dan generasi yang
akan datang. Sumber daya hutan merupakan sumber daya alam yang sangat erat
keterkaitannya dengan lingkungan hidup, baik secara fisik maupun sosial budaya. Kerusakan
sumber daya hutan dapat berdampak pada kerusakan iklim, kerusakan sungai dan kerusakan
lingkungan hidup manusia. Oleh karena itu dalam pengelolaan sumber daya hutan tidak
terlepas dari pengelolaan sumber daya alam secara komprehensif dan berkelanjutan.

Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan menganut prinsip memanfaatkan sumber
daya hutan secara rasional dan bijaksana;

1) Pertimbangan ekonomi dan ekologi harus selaras, karena prinsip pengelolaan harus
mengusahakan tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan mempertahankan kelestarian
sumber daya alam.
2) Pengelolaan sumber daya alam mencakup masalah ekploitasi dan pembinaan dengan
tujuan mengusahakan agar penurunan daya produksi sumber daya alam sebagai akibat
eksploitasi diimbangi dengan tindakan konservasi dan pembinaan, dengan demikian manfaat
maksimal sumber daya alam dapat diperoleh secara berkelanjutan.
3) Untuk mencegah benturan kepentingan antara sektor-sektor yang memanfaatkan sumber
daya alam perlu diupayakan pendekatan multidisiplin dalam bentuk integrasi usaha
pengelolaan, khususnya integrasi dalam masalah tataguna lahan dan perencanaan wilayah.
4) Pengelolaan sumber daya alam yang diharapkan berkelanjutan tersebut mencakup aktivitas
inventarisasi, perencanaan, implementasi, dan pengawasan.
5) Mempertimbangkan sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan ekosistem yang
bersifat kompleks, maka diperlukan metode inventarisasi dan perencanaan yang terpadu serta
organisasi pelaksana (kelembagaan) dan pengawasan yang terkoordinasi dengan baik.

b. Pertanian Berkelanjutan

Secara umum, pertanian barkelanjutan bertujuan untuk meningkatakan kualitas kehidupan


(equality of life). Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Manguiat, ada beberapa kegiatan
yang diperlukan. Beberapa kegiatan itu antara lain adalah meningkatkan pembangunan
ekonomi, memprioritaskan kecukupan pangan, meningkatkan pengembangan sumber daya
manusia, dan menjaga stabilitas lingkungan.

Indikator kegiatan pertanian berkelanjutan adalah budi daya berbagai jenis tanaman secara
alami, memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian, meningkatkan siklus hidup
biologis dalam ekonomi sistem pertanian, menghasilkan produksi pertanian yang bermutu
dalam jumlah memadai, memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka
panjang, menghindarkan pencemaran yang disebabkan penerapan teknik pertanian.

Manfaat pertanian berkelanjutan :

1) Mampu meningkatkan produksi pertanian dam menjamin ketahanan pangan di dalam


negeri
2) Menghasilkan pangan dkualitas tinggi serta meminimalisasi kandungan bahan pencemar
kimia ataupun bakteri yang membahayakan.
3) Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah, tidak meningkatkan erosi.
4) Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan dengan meningkatkan
kesempatan kerja serta menyediakan penghidupan layak bagi petani.
5) Tidak membahayakan kesehatan masyarakat yang bekerja atau hidup di lingkungan
pertanian dan bagi yang mengonsumsi hasil pertanian.
6) Melestarika dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian dan pedesaan
serta melestarikan sumber daya alam dan keankekaragaman hayati.

c. Pertambangan Berkelanjutan

Kegiatan usaha tambang berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap lingkungan fisik
dan sosial. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batu Bara, kegiatan berkelanjutan merupakan kegiatan yang
diawali dengan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, dan kegiatan pascatambang. Pengelolaan
tambang yang berkelanjutan memerlukan adanya komitmen perusahaan terhadap nilai-nilai
keberlanjutan. Selain itu, struktur organisasi sistem manajemen yang memadai juga
diperlukan.

Kegiatan penambangan berkelanjutan dapat dilakukan untuk memenuhi harapan sosial


terhadap lingkungan sekitar.Kegiatan pertambangan berkelanjutan dapat dilakukan melalui
penetapan ujian jangka pendek dan jangka panjang secara konsisten. Ada tiga prioritas utama
untuk memaksimalkan potensi pertambangan berkelanjutan:

1) Menganalisis dampak dan keuntungan sosial, ekonomi, kesehatan, serta lingkungan selama
siklus kegiatan pertambangan, keselamatan, dan kesehatan para pekerja.
2) Meningkatkan partisipasi para pemangku kepentingan termasuk masyarakat adat dan lokal
serta kaum perempuan.
3) Mengembangkan prakitik pertambangan berkelanjutan melalui penyediaan dukungan
teknis serta pembangunan

d. Industri Berkelanjutan

Kegiatan industri berperan terhadap tiga hal secara signifikan, yaitu kepada faktor ekonomi,
faktor sosial, dan faktor lingkungan. Pengaruh industri terhadap ekonomi dan sosial adalah
pengaruh positif, dimana kegiatan industri menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan
pendapatan negara. Sementara itu, pengaruh industri terhadap lingkungan, yaitu berupa
pencemaran lingkungan adalah pengaruh yang merugikan. Kombinasi yang seimbang dari
ketiga faktor terpengaruh tersebut akan mewujudkan industri yang berkelanjutan prinsip-
prinsip berikut:

1) Menggunakan SDA secara berkelanjutan.


2) Menjamin kualitas hidup masyarakat disekitar lokal penambangan.
3) Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system).

Akan tetapi, ada hambatan bagi negara berkembang dalam melaksanakan kegiatan industri
berkelanjutan. Hambatan dalam pelaksanaan kegiatan industri berkelanjutan sebagai berikut:

1) Potensi sumber daya melimpah, tetapi pemanfaatannya belum optimal.


2) Dukungan pemerintah terhadap pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
masih kurang.

Kawasan industri dinegara berkembang belum terpadu secara sistematis dan hanya kumpulan
industri yang berdiri sendiri.

e. Kelautan Berkelanjutan
Hasil perikanan laut tahun 2003 cenderung menunjukkan adanya penurunan jumlah. Untuk
memperoleh hasil yang sama dengan waktu sebelumnya, diperlukan waktu yang cukup lama.
Hal ini terjadi karena makin menurunnya populasi ikan yang disebabkan tertangkapnya ikan-
ikan yang masih kecil. Di samping itu, tidak ada kesempatan bagi ikan dewasa untuk
berkembang biak. Oleh karena itu, perlu adanya usaha pengelolaan perikanan di Indonesia.
Pengelolaan perikanan ini ditempuh dengan jalan sebagai berikut.

1) Perlindungan anak ikan, yaitu larangan penangkapan ikan yang belum dewasa dengan
menggunakan alat penangkapan yang ukuran jaringnya ditentukan.
2) Sistem kuota, yaitu menentukan bagian perairan yang boleh diambil ikannya pada musim
tertentu. Penggunaan sistem ini harus disertai kontrol yang baik.
3) Penutupan musim penangkapan dengan tujuan agar jumlah induk ikan tidak berkurang,
kemudian pada waktu pemijahan serta pembesaran anak ikan tidak terganggu. Pada musim
tersebut dilarang melakukan penangkapan ikan-ikan tertentu.
4) Penutupan daerah perikanan, yaitu larangan penangkapan ikan di daerah pemijahan dan
pembesaran ikan, terutama di daerah yang populasinya menurun.

f. Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan berfokus pada keberlanjutan pariwisata sebagai aktifitas ekonomi


dan mempertimbangkan pariwisata sebagai elemen kebijakan pembangunan berkelanjutan
yang lebih luas. Pembangunan pariwisata harus dapat menggunakan sumber daya dengan
berkelanjutan yang artinya kegiatan-kegiatannya harus menghindari penggunaan sumber daya
yang tidak dapat diperbaharui (irreversible) secara berlebihan. Hal ini juga didukung dengan
keterkaitan lokal dalam tahap perencanaan, pembangunan, dan pelaksanaan, sehingga
pembagian keuntungan yang adil dapat diwujudkan. Dalam pelaksanaannya, kegiatan
pariwisata harus menjamin bahwa sumber daya alam dan buatan dapat dipelihara dan
diperbaiki dengan menggunakan kriteria-kriteria dan standar- standar internasional.

Pariwisata berkelanjutan mengacu pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya dari
suatu objek wisata, baik saat ini maupun di masa mendatang, serta untuk menjawab
kebutuhan wisatawan, insdustri, lingkungan, dan populasi setempat. Manfaat pengembangan
kegiatan pariwisata berkelanjutan adalah sebagai berikut:
1) Menjamin keseimbangan lingkungan pada objek wisata yang menjamin kelestaria
lingkungan alam dan budaya setempat.
2) Meningkatkan rasa cinta atau peduli masyarakat terhadap lingkungan.
3) Meningkatkan devisa negara dari jumlah kunjungan wisatawan asing.
4) Memperluas lapangan kerja yang berorientasi pada faktor pendukung pariwisata sehingga
dapat menyerap angkatan kerja.

5) Meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerima pajak bagi pemerintah daerah


yangberpotensi meningkatan pendapatan asli daerah.
6) Mendorong pembangunan daerah menunjang kegiatan wisata.
BAB III
PENUTUP

3 Kesimpulan
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) sangat penting untuk dilakukan
sebelum melakukan pembangunan karena untuk mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan. Apabila terjadi kerusakan lingkungan akan memberikan dampak buruk bagi
makhluk hidup, bahkan bisa menggagalkan suatu pembangunan. Oleh karena itu, bagi
instansi atau perusahaan yang ingin melakukan pembangunan wajib memerhatikan
kondisi lingkungan dan membuat AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,


dan lain sebagainya) yang berprinsip memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Pembangunan berkelanjutan artinya
memperhatikan dan mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup untuk memperbaiki
kerusakan lingkungan hidup.

Prinsip pembangunan berkelanjutan antara lain keadilan antar generasi, keadilan dalam
satu generasi, prinsip pencegahan dini, perlindungan keanekaragaman hayati dan
internalisasi biaya lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Yulmadia Yulir Buku Geogragi Kelas XI Penerbit Yudhistira


2. Rudarti Pendalaman Buku Teks Geografi Kelas XI Penerbit Yudhistira
3. Mahasiswa dalam
https://mahasiswa.ung.ac.id/442417041/home/2019/11/11/makalah-amdal-analisa-
dampak-lingkungan-lengkap-nama-siti-humairoh-npm-4118217007008.html
4. https://www.gramedia.com/literasi/amdal/
5. https://geografi.sumartikaiwayan.com/2021/09/xi-33-c-amdal-dalam-
pembangunan.html
6. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/
195207251978031-ACE_SURYADI/askar_jaya.pdf
7. https://rimbakita.com/amdal/

Anda mungkin juga menyukai