Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM AMDAL

“ Proyek AMDAL Pembangunan Jogya Plaza Mall ”

Dosen Pengampu : Ir. Ahmad Syauqi, M.Si

Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.Si.

Anggota Kelompok :

Rinda Indrawati (22001061041)

Sekar Kedaton Cahyaning Putri (22001061031)

Putri Azizatul Silvia (22001061030)

Rosita Imroatul Azizi (22001061044)

Prodi Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universias Islam Malang

2024
BAB I

PENDAHUULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Jogya Plaza Mall (JPM) di kota Yogyakarta merupakan
suatu pembangunan yang dimaksudkan untuk dapat memenuhi kebutuhan
fasilitas pembelanjaan bagi masyarakat. Oleh karena itu, rencana
pembangunan JPM ini akan menimbulkan dampak besar dan penting,
sehingga perlu sebuah dokumen AMDAL.
Amdal ini merupakan syarat dari pembangunan sesuai dengan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang rencana jenis
usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Melakukan Proses Pelingkupan dengan baik, yang meliputi: 1) Identifikasi
dampak potensial, 2) Evaluasi Dampak Potensial, dan 3) Pemusatan
Dampak Penting.
b. Melakukan Identifikasi dan Prakiraan Dampak Besar dan Penting
berdasarkan kriterianya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Melakukan Evaluasi terhadap Dampak Besar dan Penting berdasarkan
kriterianya masing-masing dampak pada semua tahapan proyek.
d. Melakukan Perencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan dari suatu proyek yang akan dibangun.

1.3 Tujuan
a. Untuk melakukan Proses Pelingkupan dengan baik, yang meliputi: 1)
Identifikasi dampak potensial, 2) Evaluasi Dampak Potensial, dan 3)
Pemusatan Dampak Penting.
b. Untuk melakukan Identifikasi dan Prakiraan Dampak Besar dan Penting
berdasarkan kriterianya sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Untuk melakukan Evaluasi terhadap Dampak Besar dan Penting
berdasarkan kriterianya masing-masing dampak pada semua tahapan
proyek.
d. Untuk melakukan Perencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan dari suatu proyek yang akan dibangun.

BAB II

TINJAUAN PUSAKA

1.1 Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di
Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di
sekitarnya. Analisis mengenai dampak lingkungan muncul sebagai jawaban
atas keprihatinan tentang dampak negatif dari kegiatan manusia, khususnya
pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri pada tahun 1960-an. Sejak
itu AMDAL telah menjadi alat utama untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
manajemen yang bersih lingkungan dan selalu melekat pada tujuan
pembangunan yang berkelanjutan.
Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
2012 tentang ‘Izin Lingkungan”. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian
mengenai dampak positif dan negative dari suatu rencana kegiatan atau
proyek, yang diapakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan
atau proyek layak atau tidak layak lingkungan. Kajian dampak positif dan
negative tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik,
kimia, biologi, sosial- ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika
berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak
dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya
yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada
dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut
dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan
tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya. Kriteria
wajib AMDAL ini hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada
rencana-rencana kegiatan berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah
yang memiliki lingkungan sensitive. Pada dasarnya Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah keseluruhan proses yang meliputi
penyusunan berturut-turut sebagaimana diatur dalam PP nomor 27 tahun
2012, bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri
dari 5 (lima) dokumen, yaitu:
 Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup
(KAANDAL)
 Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
 Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
 Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
 Dokumen Ringkasan Eksekutif
a. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-AMDAL)
KA-AMDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta
kedalaman kajian AMDAL. Ruang lingkup kajian AMDAL meliputi
penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam
dalam AMDAL dan batas-batas studi AMDAL. Sedangkan kedalaman studi
berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji
dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan
kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL
melalui
proses yang disebut dengan proses pelingkupan.
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL):
AMDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap
dampak penting dari suatu rencana kegiatan. Dampakdampak penting yang
telah diindetifikasi di dalam dokumen KAAMDAL kemudian ditelaah secara
lebih cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah
ini bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara
membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi
terhadap keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi
dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak
yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak negative dan
memaksimalkan dampak positif.
c. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL):
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat
rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil
arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian AMDAL.
d. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk
melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang
berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk
mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan
dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang
digunakan dalam
kajian AMDAL.1.2
1.2 Fungsi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
AMDAL berfungsi sebagai penetapan pengambilan keputusan seperti yang
tercantum dalam Pasal 1 ayat 1 PP 27 Tahun 1999, AMDAL adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak
dengan metode
yang efisien sesuai dengan situasi. Tujuan AMDAL secara umum adalah
menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran
sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. AMDAL merupakan
instrumen pengelolaan lingkungan yang diharapkan dapat mencegah
kerusakan
lingkungan dan menjamin upaya-upaya konservasi. Hasil studi AMDAL
merupakan bagian penting dari perencanaan pembangunan proyek itu sendiri.
Sasaran AMDAL adalah Untuk menjamin agar suatu usaha dan/atau kegiatan
pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak dan
mengorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut
layak dari aspek lingkungan hidup. Pada hakikatnya diharapkan dengan
melalui kajian AMDAL, kelayakan lingkungan sebuah rencana usaha dan/atau
kegiatan pembangunan diharapkan mampu secara optimal meminimalkan
kemungkinan dampak lingkungan hidup yang negatif, serta dapat
memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien.
1.3 Pengaturan Hukum Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Di Indonesia dasar hukum untuk melaksanakan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) adalh Ketentuan Pasal 16 Undang-undang No. 4
Tahun 1982 yang pelaksanaannya diatur pada Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Adapun
rumusan Pasal 16 Undang-undang No. 4 Tahun 1982 yang isinya sebagai
berikut: “Setiap rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting
terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan yang pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah” Untuk
melaksanakan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tersebut di atas maka
telah ditetapkan lima Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup pada tanggal 4 Juni 1987, sehari menjelang efektif
berlakunya Peraturan Pemerintah N0. 29 Tahun 1986. Adapun keputusan-
keputusan sebagai berikut :
1. KEP-49/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penentuan Dampak Penting
2. KEP-50/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penyusunan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan,
3. . KEP-51/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penyusunan Studi Evaluasi
Mengenai Dampak Lingkungan,
4. . KEP-52/MENKLH/6/1987 tentang Batas Waktu Penyusunan Studi
Evaluasi Mengenai Dampak Lingkungan,
5. . KEP-53//MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Susunan Keanggotaan dan
Tata Kerja Komisi. Peraturan perudang-undangan tersebut di atas
sekarang tidak berlaku lagi semenjak dikeluarkannya Undang-undang
yang baru berupa Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pedoman
Lingkungan Hidup. Demikian juga halnya dengan Peraturan Pemerintah
No. 29 Tahun 1986 telah dicabut dengan diundangkannya Peraturan
Pemerintah No51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan pada tanggal 23 Oktober 1993. Sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 telah ditetapkan enam
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup pada tanggal 19 Maret
1994 dan satu keputusan Kepala BAPEDALDA pada tanggal 18 Maret
1994. Adapun Keenam Keputusan Menteri Neegara Lingkungan Hidup
adalah sebagai berikut :
1. KEP-10/MENKLH/3/1994 tentang Pencabutan Keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP-49 sampai
dengan KEP-53 tersebut di atas.
2. KEP/11/MENKLH/6/1994 tentang Jenis Usaha dan Kegiatan yang
Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
3. KEP-12/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan.
4. KEP-13/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Susunan Keanggotaan
dan Tata Kerja Komisi AMDAL.
5. KEP-14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Upaya Penyusunan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
6. KEP-15/MENKLH/3/1994 tentang Pembentukan Komisis Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Terpadu. Dengan diundangkannya
Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup maka perlu dilakukan penyesuaian terhadapPeraturan Pemerintah
No. 51 Tahun 1993 tentang Amdal, oleh karena itu Peraturan Pemerintah
No. 51 tahun 1993 dicabur, dengan diundangkannya Peraturan
Pemerintah No. 27 tahun 1999 yang mulai berlaku efektif tanggal 18
Nopember 2000.
1.4 Hubungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dengan Izin Lingkungan
Usaha atau kegiatan tertentu tidak dapat dilakukan tanpa izin dari organ peme
rintah yang berwenang. Kenyataan tersebut dapat dimengerti karena berbagai
hal sering kali terkait dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh pemohon
izin. Izin menjadi alat hak dan kewajiban pemohon untuk melakukan suatu
usaha atau kegiatan tertentu. Seperti dikatakan pada latar belakang, izin
lingkungan merupakan salah satu syarat memperoleh izin usaha atau kegiatan.
Izin usaha atau kegiatan yang wajib izin lingkungan tersebut adalah aktivitas
atau kegiatan usaha yang wajib Amdal ataupun wajib UKL dan UPL. Pasal 1
angka 35, “Izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL- UPL
dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan”. Izin lingkungan
yang termuat dalam UU-PPLH menggabungkan proses pengurusan keputusan
kelayakan lingkungan hidup, izin pembuangan limbah cair, dan izin limbah
bahan beracun berbahaya (B3). Pada saat berlakunya UU No. 23 Tahun 1997,
keputusan kelayakan lingkungan hidup diurus diawal kegiatan usaha. Bidang
pertambangan, misalnya, diurus sebelum pembangunan konstruksi tambang.
Setelah konstruksi selesai, pengusaha harus mengurus izin pembuangan
limbah cair dan B3. Sekarang ketiga perizinan itu digabungkan, diurus satu
kali menjadi izin lingkungan. Syaratnya jelas, yaitu analisis mengenai dampak
lingkungan (Amdal) atau upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan
upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL). Tanpa ketiga dokumen, izin
lingkungan tak akan diberikan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Proses Perlingkupan

Praktikum proses Pelingkupan meliputi tiga tahap, yaitu: 1) Identifikasi


Dampak Potensial, 2) Evaluasi Dampak Potensial Hipotetik (dari hasil
Identifikasi Dampak Potensial), dan 3) Penetapan Isu Pokok, dapat dijelaskan
sebagai berikut:

a) Identifikasi Dampak Potensial


Mengidentifikasi dampak lingkungan yang potensial akan timbul
tanpa memperhatikan besar/kecil dampak, positif/negatif dampak dan
penting tidaknya dampak. Berbagai metode identifikasi dampak
potensial : 1) Metode penelaahan melalui kajian kepustakaan, 2) Metode
analisis isi (content analysis), 3) Metode Interaksi kelompok (rapat,
lokakarya, curah pendapat/brainstorming), termasuk konsultasi publik, 3)
Metode daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif), 4) Metode matriks
interaksi sederhana, 5) Metode kajian bagan alir (flow chart), 6) Metode
pengamatan lapangan
(observasi), 7) Metode penilaian secara cepat (rapid assessment).
Hasil dari proses Identifikasi Dampak adalah Daftar komponen
lingkungan yang potential terkena dampak dari rencana proyek yang akan
dibangun.
Untuk Simulasi Pelingkupan dalam Praktikum ini bisa dilakukan
dengan dua metode yaitu: 1) kajian kepustkaan dengan mempelajari
petaturan perundang-undangan maupun buku referensi tentang AMDAL,
dan 2) Metode Interaksi kelompok (diskusi, curah pendapat/brainstorming
antar anggota kelompok).
b) Evaluasi Dampak Potensial
Meniadakan dari daftar dampak potensial komponen lingkungan
yang tidak tergolong terkena dampak penting atau tidak mengalami
perubahan mendasar (berdasarkan Identifikasi Dampak Potensial).
Rujukannya pada 6 dari 7 kriteria dampak penting menurut UU No.32
Thn 2009 tentang “Perlindungn dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Pasal 22 Ayat 2, yaitu: 1) besarnya jumlah penduduk yang akan terkena
dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;, 2) luas wilayah penyebaran
dampak, 3) intensitas dan lamanya dampak berlangsung, 4) Banyaknya
komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak, 5) Sifat
kumulatif dampak, 6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak. Adapun
hasil dari Tahapan Evaluasi Dampak Potensial adalah berupa daftar
komponen lingkungan yang potensial terkena dampak penting hipotetis.
c) Pemusatan Dampak Penting (Isu Pokok)
Pengelompokkan dampak penting hipotetis atas beberapa isu pokok. Pada
tahapan ini menggunakan Metode Interaksi kelompok (curah
pendapat/brainstorming). Adapun tahapannya meliputi: a) Dampak
penting dikelompokkan berdasarkan kedekatan keterkaitannya satu sama
lain. Hasilnya adalah 2 – 3 Isu Pokok lingkungan yang merupakan hasil
pengelompokan dampak penting, dan b) Membuat urutan Isu Pokok

3.2 Identifikasi dan Prakiraan Dampak

Praktikum proses Identifikasi dampak besar dan atau Penting


berdasarkan kirteria yang ada pada perautran Perundang-undangan. Terdapart
Kriteria Dampak Besar/Penting Dalam Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup”, khususnya pada Pasal 23 Ayat 1, meliputi 9 Kriteria, yaitu:

1) Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam


2) Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak
terbarukan
3) Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan
sumberdaya alam dalam pemanfaatannya
4) Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,
lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
5) Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian
kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar
budayanya
6) Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik;
7) Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati;
8) Kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi
pertahanan negara; dan/atau
9) Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.

Untuk menentukan dampak penting maka terdapat 6 kriteria menurut Pasal 22


Ayat 2 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
“Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”, yaitu:
1) Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha
dan/atau kegiatan;
2) Luas wilayah penyebaran dampak;
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
4) Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak
5) Sifat kumulatif dampak;
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau

Untuk itu, Praktikan diminta untuk mengidentifikasi dampak Besar


dan atau Penting menggunakan metode Check list berdasarkan Studi Kasus
dari Proyek yang Wajib AMDAL dan telah didapatkan oleh masing-masing
kelompok yang telah membuat 3 proses Pelingkupan sebelumnya. Identifikasi
meliputi 3 tahapan Proyek, yaitu: Pra Kontruksi, Kontruksi, dan Operasional,
ada juga Dokumen yang memiliki 4 tahapan Proyek yaitu: Pra Konstruksi,
Konstruksi, Operasional, dan Paca Operasional. Tergantung masing-masing
contoh dokumen dari masing-masing Kelompok.
3.3 Evaluasi Dampak

Praktikum proses Evaluasi dampak besar dan atau Penting


berdasarkan kirteria yang ada pada peraturan Perundang-undangan. Terdapat
Kriteria Dampak Besar/Penting Dalam Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2009 Tentang “Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup”, khususnya pada Pasal 23 Ayat 1, meliputi 9 Kriteria, dan untuk
menentukan dampak penting maka terdapat 6 kriteria menurut Pasal 22 Ayat
2 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
“Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup”.

Untuk mengevalauasi Tingkat Besaran Dampak dapat me nggunakan


3 – 5 kriteria, contoh menggunakan 3 kriteria penilaian, yaitu: 1 = kecil, 2
sedang, 3 = besar. Sedangkan untuk Evaluasi Derajat Pentingya Dampak,
misalkan digunakan 3 kriteria, yaitu: 1 = cukup penting, 2 = penting, 3 =
sangat penting.

Dengan demikian, praktikan diminta untuk mengevaluasi tingkat


Besaran Dampak dan evaluasi Derajat Pentingnya Dampak berdasarkan Studi
Kasus dari Proyek yang Wajib AMDAL dari masing-masing kelompok.

3.4 RKL dan RPL

Dalam melaksanakan Praktikum Penyusunan Rencana Pengelolaan


Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) merujuk
pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, selain itu
juga berpedoman kepada Dokumen AMDAL.

Dalam menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)


harus didasarkan pada beberapa prinsip, yaitu (PP Nomor 22 Tahun 2021):

1) Dampak Lingkungan yang dikelola ditentukan berdasarkan dampak


penting
2) Sumber dampak lingkungan ditentukan sesuai jenis dan tahapan kegiatan
3) Indikator keberhasilan pengelolaan Lingkungan Hidup ditetapkan sesuai
baku
4) mutu Lingkungan Hidup, kriteria baku kerusakan, hasil kajian dan kriteria
lain
5) Bentuk pengelolaan lingkungan hidup ditentukan sesuai dengan
pendekatan teknologi, institusi dan/atau sosial ekonomi
6) Lokasi pengelolaan lingkungan hidup ditentukan sesuai sifat sebaran
dampak yang akan dikelola
7) Periode pengelolaan lingkungan hidup ditentukan sesuai tahapan
pelaksanaan kegiatan proyek
8) Institusi pengelolaan lingkungan hidup ditentukan sesuai kewenangan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Perlingkupan

4.2 Identifikasi dan Prakiraan Dampak


a. Identifikasi Dampak Besar dan Penting dari Rencana Proyek
Pembangunan JPM
a) Pra Kontruksi

Parameter Lingk. Terkena Diuji dgn Brainstorming para Pakar


Dampak Jika benar (Ya) Jika salah (Tidak)
1
. Tenaga Kerja Ya
2
. Distribusi Barang Tidak
3
. Nilai Jual Tanah Ya
4
. Peluang Usaha Tidak

b) Kontruksi

Parameter Lingk. Terkena Diuji dgn Brainstorming para Pakar


Dampak
Jika benar (Ya) Jika salah (Tidak)
1
. Tenaga Kerja Ya
2
. Distribusi Barang Ya
3
. Peningkatan Harga Barang Tidak
4
. Peluang Usaha Ya
5
. Keresahan Masyarakat Tidak
6 Nilai Lahan Tanah Tidak
.

c) Operasional
Diuji dgn Brainstorming para
Parameter Lingk. Terkena Pakar
Dampak Jika benar
(Ya) Jika salah (Tidak)
1
. Tenaga Kerja Ya
2
. Distribusi Barang Ya
3
. Peningkatan Harga Barang Ya
4
. Peluang Usaha Ya
5
. Keresahan Masyarakat Ya
6
. Nilai Lahan Tanah Tidak
7
. Perubahan Sosial Budaya Ya
8
. Peroperasian Lahan Parkir Tidak
9 Penurunan Kualitas Udara dan
. Tanah Ya

b. Penetapan Dampak Besar dan Penting dari Rencana Proyek


Pembangunan JPM
a) Pra Kontruksi

Parameter Lingk. Terkena


a* b* c* d* e* f*
Dampak

1 Tenaga Kerja Tida Tida Tida Ya Tida Ya


. k k k k
2 Tida Tida Tida
. Distribusi Barang k Ya k Ya k Ya
3 Tida Tida
. Nilai Jual Tanah Ya Ya Ya k k Tidak
4 Tida Tida Tida Tida
. Peluang Usaha k k k Ya k Tidak

b) Kontruksi

Paramter Lingk. Terkena


a* b* c* d* e* f*
Dampak

1 Tida Tida Tida Tida


. Tenaga Kerja k Tidak k Ya k k
2 Tida Tida Tida
. Distribusi Barang k Ya Ya k Ya k
3 Tida Tida Tida
. Peningkatan Harga Barang k Tidak k Ya k Ya
4 Tida Tida Tida Tida Tida
. Peluang Usaha k Tidak k k k k
5 Tida Tida Tida Tida
. Keresahan Masyarakat k Tidak k Ya k k
6 Tida Tida Tida
. Nilai Lahan Tanah Ya Tidak Ya k k k

c) Operasional

Parameter Lingk. Terkena


a* b* c* d* e* f*
Dampak

Tida Tida
1. Tenaga Kerja Tidak Tidak k Ya k Ya
Tida
2. Distribusi Barang Tidak Ya Ya Tidak k Tidak
3. Peningkatan Harga Barang Tidak Ya Ya Ya Ya Tidak
Tida Tida
4. Peluang Usaha Tidak Tidak k Tidak k Tidak
Tida
5. Keresahan Masyarakat Tidak Tidak Ya Ya k Tidak
Tida Tida
6. Nilai Lahan Tanah Tidak Tidak k Tidak k Tidak
Tida
7. Perubahan Sosial Budaya Tidak Tidak Ya Ya k Ya
Tida
8. Peroperasian Lahan Parkir Ya Tidak Ya Tidak k Tidak
Penurunan Kualitas Udara
9. dan Tanah Ya Ya Ya Ya Ya Tidak

c. Penetapan Dampak Penting dari Pembangunan JPM


a) Pra Kontruksi

Parameter Lingk. Terkena


a* b* c* d* e*
Dampak

1 Tida Tida
. Tenaga Kerja k Tidak Ya k Ya
2 Tida Tida
. Distribusi Barang k Tidak Ya k Ya
3 Tida
. Nilai Jual Tanah Ya Ya Tidak Ya k
4 Tida Tida
. Peluang Usaha k Tidak Tidak k Ya

b) Kontruksi

Parameter Lingk. Terkena


a* b* c* d* e*
Dampak

1 Tida Tida Tida Tida


. Tenaga Kerja k k k k Ya
2 Distribusi Barang Tida TIda Ya Tida Ya
. k k k
3 TIda
. Peningkatan Harga Barang Ya k Ya Ya Ya
4 TIda Tida
. Peluang Usaha Ya k k Ya Ya
5 Tida Tida
. Keresahan Masyarakat Ya Ya k k Tidak
6 Tida Tida Tida Tida
. Nilai Lahan Tanah k k k k Tidak

c) Operasional

Parameter Lingk. Terkena


a* b* c* d* e*
Dampak

1 Tida
. Tenaga Kerja k Ya Ya Tidak Ya
2 Tida Tida Tida
. Distribusi Barang k k Ya Tidak k
3 Tida Tida Tida
. Peningkatan harga Barang Ya k k Tidak k
4
. Peluang Usaha Ya Ya Ya Tidak Ya
5 Tida
. Keresahan Masyarakat Ya Ya k Tidak Ya
6 Tida Tida Tida Tida
. Nilai Lahan Tanah k k k Tidak k
7 Tida
. Perubahan Sosial Budaya Ya Ya k Tidak Ya
8 Tida Tida Tida
. Peroperasian Lahan Parkir k k k Tidak Ya
9 Penurunan Kualitas Udara dan Tida Tida
. Tanah k Ya k Ya Ya

d. Identifikasi dampak untuk menetapkan jenis, sifat, waktu, dan


perilaku dampak dengan metode curah pendapat (brainstorming)
a) Pra Kontruksi

Jenis Sifat Perilaku


Parameter Lingk. Waktu
Dampak Sbran sinergis/antagoni
Terkena Dampak Paparan
(+/-) Dampak s

1. Tenaga Kerja + R S S
2. Distribusi Barang - R S
3. Nilai Jual Tanah + L S
4. Peluang Usaha -

b) Kontruksi

Jenis Sifat Perilaku


Parameter Lingk. Terkena Waktu
Dampak Sbran Sinergis/Antagon
Dampak Paparan
(+/-) Dampak is

1
. Tenaga Kerja + L S S
2
. Distribusi Barang + R
3
. Peningkatan Harga Barang - L
4
. Peluang Usaha -
5
. Keresahan Masyarakat + L S
6
. Nilai Lahan Tanah -

c) Operasional

Sifat
Jenis Perilaku
Parameter Lingk. Terkena Sbran Waktu
Dampa Sinergis/Antagon
Dampak Dampa Paparan
k (+/-) is
k

1
. Tenaga Kerja - L P S
2
. Distribusi Barang - S
3
. Peningkatan Harga Barang + L S S
4
. Peluang Usaha -
5
. Keresahan Masyarakat + L S
6
. Niali Lahan Tanah +
7
. Perubahan Sosia Budaya + R S S
8
. Peroperasian Lahan Parkir + L S
9 Penurunan Kualitas Udara dan
. Tanah - L S

1) Perkiraan Dampak Terhadap Komponen yang Diduga Terkena


Dampak
a) Pra Kontruksi
Secara umum dampak lingkungan yang ditimbulkan pada tahap
para kontruksi ini masih belum begitu dirasakan, walaupun ada
beberapa dampak muncul, tetapi dengan skala yang relative rendah.
Tahap pra kontruksi memungkinkan sudah terjadinya mobilisasi
tenaga kerja yang terbatas terutama mereka yang terlibat dalam
persiapan pembuatan gedung dan prasarana lainnya, sehingga dampak
positif yang dapat dirasakan adalah meningkatnya permintaan barang
konsumsi terutama makanan, sehingga sarana distribusi barang juga
meningkat walaupun masih beberapa unit saja.
b) Kontruksi
Pada tahap kontruksi diperkirakan dampak lingkungan yang
ditimbulkan lebih besar dibanding pada saat Tahap pra kontruksi, baik
dampak positif maupun negatifnya. Hal ini dinilai wajar karena
keterlibatan faktor-faktor pendukung dalam pembangunan Jogya Plaza
Mall akan semakin besar kebutuhannya. Faktor pendukung utama
dibidnag ekonomi adalah kebutuhan tenaga kerja atau mobilisasi
tenaga kerja . kebutuhan tenaga kerja semakin besar terutama tenaga
kerja bangunan, sehingga dampak adanya tenaga kerja semakin besar
tersebbut dapat megurangi resiko pengangguran, juga semakin
besarnya kebutahan akan barang dan jasa sehari-hari, sehingga
tumbuhnya aktivitas perekonomian pada sector informal seperti
munculnya warung makan.
c) Operasional
Pada Tahap ini aktivitas pembangunan fasilitas utama proyek sudah
berakhir, kemudian memasuki Tahap operasional JMP yang
melibatkan lebih banyak lagi tenaga kerja yang bersifat permanen yang
mengisi seluruh kegiatan di Mall tersebut. Rekruitment tenaga kerja
dilakukan sehingga sebagian masyarakat sekitar yang mengganggur
dapat teralokasi pada lapangan pekerjaaan yang abru ini.
Pengangguran disekitar lokasi menurun dan pendapatan masyarakat
meningkat sehingga konsumsi masyarakat meningkat.
2) Dampak Positif
1. Mobilisasi tenaga kerja akan meningkatkan sarana distribusi barang
terutama kebutuhan hidup sehari-hari
2. Meningkatnya lapangan pekerjaan sehingga tingkat pengangguran
menurun
3. Meningkatnya sarana distribusi barang dan jasa
4. Pendapatan masyarakat sekitar meningkat
5. Nilai jual tanah sekitar meningkat, sehingga asset-aset milik
masyarakat nilainya meningkat
3) Dampak Negatif
1. Saluran distribusi pada skala kecil seperti toko, warung, pasar
tradisional tergeser terutama pengecer kecil.
2. peningkatan harga-harga secara umum atau inflasi.
3. Terjadinya perubahan perilaku boros, dan konsumtif pada masyarakat
sekitar
4. Distribusi pendapata yang semakin senjang antara pasar modern dan
trasdisional, sehingga kesenjangan ekonomi semakin tinggi antara
yang kaya dan yang miskin.

4.3 Evaluasi Dampak

Tabel 3.1 Evaluasi Tingkat Besaran Dampak Pembangunan JPM

a) Pra Kontruksi

Parameter Lingkungan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Rerata tingkat
Terkena Dampak besaran dampak
1. Tenaga 2 1 1 0 0 1 83 %
Kerja
2. Distribusi 2 0 0 1 0 1 60 %
Barang

3. Nilai Jual 3 2 1 2 0 1 70%


Tanah
4. Peluang 0 1 0 0 0 0 10 %
Usaha

Keterangan :

1 = Kecil

2 = Sedang

2 = Besar

b) Kontruksi

Parameter Lingkungan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Rerata


Terkena Dampak tingkat
besaran
dampak
1. Tenaga 1 2 1 2 0 1 80%
Kerja
2. Distribusi 2 0 1 0 0 1 60%
Barang
3. Peningkatan 1 1 2 1 0 2 40%
Harga
Usaha
4. Peluang 0 0 1 1 0 1 50%
Usaha
5. Keresahan 2 2 1 2 1 1 75%
Masyarakat

Keterangan :

1 = Kecil
2 = Sedang

3 = Besar

c) Operasional

a) Parameter Lingkunga (1 (2 (3 (4 (5 (6 Rerata


Terkena n ) ) ) ) ) ) tingkat
Dampak besaran
dampa
k
1. Tenaga Kerja 2 3 2 3 1 2 54 %
2. Distribusi 2 3 0 2 0 2 75 %
Barang
3. Peningkatan 2 2 1 1 1 2 75 %
Harga Barang
4. Peluang 2 1 0 1 0 0 60 %
Usaha
5. Keresahan 2 1 2 1 1 3 83 %
Masyarakat
6. Nilai Lahan 1 3 1 0 0 1 10 %
Tanah
7. Pengoperasia 1 1 1 1 1 2 58 %
n Lahan
Parkir

8. Perubahan 3 1 0 0 0 0 60 %
Sosial
Budaya

Keterangan :

1 = Kecil

2 = Sedang

3 = Besar

Tabel 3.2 Evaluasi Derajat Pentingnya Dampak Pembangunan JPM

a) Pra Kontruksi
Keterangan :

1 = Cukup penting

2 = Penting

3 = Sangat Penting

b) Kontruksi

Keterangan :

1 = Cukup penting

2 = Penting

3 = Sangat Penting
c) Operasional

Keterangan :

1 = Cukup penting

2 = Penting

3 = Sangat Penting

Tabel 3.3 Matriks Evaluasi Dampak

a) Pra Kontruksi

Komponen Lingkungan Skala Kualitas Lingkungan Tanpa Proyek Evaluasi


Keadaan skrg Kondisi mendatang Kondisi Mendatang dgn proyek Selisih (4-2) Dampak (4-2)
(+) (-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tenaga Kerja 1 2 3 -2 -2
Distribusi Barang 2 2 3 -1 -1
Nilai Jual Tanah 1 2 3 -2 -2
Peluang Usaha 2 2 2 0 0
Keresahan Masyarakat 1 2 2 -1 -1
b) Kontruksi

Skala Kualitas Lingkungan Tanpa Proyek Evaluasi


Komponen Lingkungan Selisih (4-2)
Keadaan skrg Kondisi mendatang Kondisi Mendatang dgn proyek Dampak (4-2)
(+) (-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tenaga Kerja 2 2 3 -1 -1
Distribusi Barang 2 2 3 -1 -1
Nilai Jual Tanah 1 3 3 -2 -2
Peluang Usaha 3 3 3 0 0
Keresahan Masyarakat 2 2 3 -1 -1

c) Operasional

Skala Kualitas Lingkungan Tanpa Proyek Evaluasi


Komponen Lingkungan Selisih (4-2)
Keadaan skrg Kondisi mendatang Kondisi Mendatang dgn proyek Dampak (4-2)
(+) (-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tenaga Kerja 2 3 3 -1 -1
Distribusi Barang 2 2 3 -1 -1
Nilai Jual Tanah 1 3 3 -2 -2
Peluang Usaha 3 3 3 0 0
Keresahan Masyarakat 2 2 3 -1 -1

Keterangan :

1 = Cukup penting

2 = Penting

3 = Sangat Penting

Dari hasil perhitungan selisih antara kualitas lingkungan yang akan datang
tanpa proyek dan dengan proyek disimpulkan untuk memutuskan hasil evaluasi
dampak dengan skala sebagai berikut:
4.4 RKL dan RPL
TAHAP PRA KONTRUKSI RKL
A. Tahap Pra Kontruksi
Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Institusi
Lingkgn Dampak keberhasilan Pengelolaha Pengelolahan Pengelolaan Pengelohan
yg (Sesuai Pengelolahan n Lingkungan Lingkungan Lingkunga
Dikelola Tahanan Lingkungan Lingkungan Hidup Hidup n Hidup
Proyek) Hidup Hidup

Munculnya Sosialisasi Pencegahan atau Mengundang Kel. Kotabaru, Dilakukannnya Pelaksana :


sikap dan meminimalkan seluruh Terban, Kec. 1 kali , sebelum PT ARYA
komponen Gondokusumanda kegiatan SARANA
Persepsi munculnya sikap
yang mewakili n Kel. Gowongan, kontruksi Pengawas :
masyaraka penolakan warga masyarakat Kec. Jetis Kota BLH Kota
t terhadap rencana disekitar Yogyakarta Yogyakarta
kegiatan dan rencana Pelaporan :
melakukan kegiatan yg BLH
koordinasi dengan terkena Yogyakarta
instansi setempat dampak dan BLH
Provinsi DIY
Peluang Penerimaan Pengoptimalisasia Memberikan Kel. Kotabaru, Dilakukannnya Pelaksana :
Kerja dan Tenaga Kerja n penerimaan informasi ttg Terban 1 kali , sebelum PT ARYA
Berusaha penduduk local peluang kerja kegiatan SARANA
menjadi pekerja secara Pengawas :
transparan kpd BLH Kota
warga Yogyakarta
masyarakat Pelaporan :
BLH
Yogyakarta
dan BLH
Provinsi DIY
Perubahan Kegiatan Mencegah dan Memberikn Kel. Kotabaru, Dilakukannnya Pelaksana :
Pendpatan Sosialisasi meminimalkan informasi Terban, Kec. 1 kali , sebelum PT ARYA
yang rencana munculnya sikap secara Gondokusumanda kegiatan SARANA
pembanguna penolakan warga transparan n Kel. Gowongan, Pengawas :
n mall dan masyarakat trhdp terkait dgn Kec. Jetis Kota BLH Kota
fasilistas rencana kegiatan rencana Yogyakarta Yogyakarta
penunjangny dan meelakukan kegiatan Pelaporan :
a koordinasi dgn pembangunan BLH
instansi setempat mall dan Yogyakarta
fasilitas dan BLH
penunjangnya Provinsi DIY

Terjadinya Kegiatan Mencegah dan Memberikn Kel. Kotabaru, Dilakukannnya Pelaksana :


Konflik Sosialisasi meminimalkan informasi Terban, Kec. 1 kali , sebelum PT ARYA
Sosial yang rencana munculnya sikap secara Gondokusumanda kegiatan SARANA
pembanguna penolakan warga transparan n Kel. Gowongan, Pengawas :
n mall dan masyarakat trhdp terkait dgn Kec. Jetis Kota BLH Kota
fasilistas rencana kegiatan rencana Yogyakarta Yogyakarta
penunjangny dan meelakukan kegiatan Pelaporan :
a koordinasi dgn pembangunan BLH
instansi setempat mall dan Yogyakarta
fasilitas dan BLH
penunjangnya Provinsi DIY
B. Tahap Kontruksi
Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Institusi
Lingkunga Dampak keberhasilan Pengelolaha Pengelolahan Pengelolaan Pengeloha
n yang (Sesuai Pengelolahan n Lingkungan Lingkungan n
Dikelola Tahanan Lingkungan Lingkunga Hidup Hidup Lingkunga
Proyek) Hidup n Hidup n Hidup
Penurunan Peningkatan Mencegah atau Kendaraan Jln. FM. Noto Selama Pelaksana :
kualitas debu (PM 2,5) meminimalkan pengangkut kegiatan PT ARYA
udara dari kegiatan tingkat material dan mobilisasi SARANA
mobilisasi pencemaran peralatan dan peralatan dan Pengawas :
peralatan dan udara akibat material material BLH Kota
material saat meningkatnya berlangsung berlangsung Yogyakarta
kontruksi kandungan debu Pelaporan :
BLH
Yogyakarta
dan BLH
Provinsi DIY

Peningkatan Aktivitas Meminimalisir Mengatur dan Jln. FM. Noto Selama Pelaksana :
Kemacetan pekerja dan dampak melihat kegiatan PT ARYA
alat berat kemacetan akibat kondisi mobilisasi SARANA
keluar masuk dan aktivitas sekitar pada peralatan dan Pengawas :
material mobilitas saat material BLH Kota
peralatan dan mobilisasi alat berlangsung Yogyakarta
material agar tdk berat dan pada tahap Pelaporan :
mengganggu angkutan kontruksi BLH
pengguna jalan umum Yogyakarta
umum dan BLH
Provinsi DIY

Penurunan Persiapan Meminimalisir Membuat -Lokasi tapak Selama Pelaksana :


kualitas air lahan untuk dampak dari biopori, proyek kegiatan PT ARYA
tanah pembangunan penggunaan lahan drainase, dan -Daerah sekitar mobilisasi SARANA
terbuka lahan serapan tapak proyek penyiapan Pengawas :
di sekeliling lahan dan BLH Kota
tapak proyek pembangunan Yogyakarta
berlangsung Pelaporan :
pada tahap BLH
kontruksi Yogyakarta
dan BLH
Provinsi DIY

Timbulnya Aktivitas alat Meminimal Pembuatan -Lokasi tapak Selama Pelaksana :


Getaran berat yang dampak pondasi dgn proyek kegiatan PT ARYA
digunakan timbulnya getaran menggunakan penyiapan SARANA
untuk akibat dari metode bore lahan Pengawas :
mempersiapk aktivitas pile berlangsung BLH Kota
an lahan pembangunan pada tahap Yogyakarta
untuk mall dan fasilitas kontruksi Pelaporan :
dibangun pendukung agar BLH
tdk melebihi baku Yogyakarta
mutu getaran dan BLH
Provinsi DIY
C. Tahap Operasional
Dampak Sumber Indikator Bentuk Lokasi Periode Institusi
Lingkungan Dampak keberhasilan Pengelolahan Pengelolahan Pengelolaan Pengeloha
yang Dikelola (Sesuai Pengelolahan Lingkungan Lingkungan Lingkungan n
Tahanan Lingkungan Hidup Hidup Hidup Hidup Lingkunga
Proyek) n Hidup

Peluang Kerja Rekrutmen Memaksimalkan Memberikan Di Kantor PT ARYA Selama


dan berusaha tenaga kerja Jumlah penduduk lokal informasi ttg SARANA dan Kel. kegiatan Pelaksana :
yang dapat membuka peluang usaha yg Kotabaru, Terban, Operasional PT ARYA
dan mengembangkan dapat di isi Kec. mall SARANA
usaha menjadi rekanan Gondokusuman berlangsung Pengawas :
kerja bagi dan Kel. Gowongan pada tahap BLH Kota
masyarakat lokal , Kec . Jetis Kota operasional Yogyakarta
Yogyakarta Pelaporan
: BLH
Yogyakarta
dan BLH
Provinsi
DIY

Sumber Penyediaan alat Di setiap lantai Selama kegiatan


Terjadinya dampak Memberikan rasa pemadam mall disediakan operasional Pelaksana :
Resiko operasional aman kepada para kebakaran dan APAR dg jarak tiap berlangsung PT ARYA
Kebakaran mall pengunjung dan jalur evaluasi 50 m dan hydran SARANA
karyawan mall, dan besar di luar mall Pengawas :
memperkecil resiko BLH Kota
terjadinya kebakaran Yogyakarta
Pelaporan
: BLH
Yogyakarta
dan BLH
Provinsi
DIY

Peningkatan Kegiatan Mempertahankan Ketersediaan Lokasi pengelolaan Direncanakan Pelaksana :


kemacetan lalu operasional kinerja jalan dan ruang parkir lingk. hidup berada pengelolaannya PT ARYA
lintas mall seperti simpang untuk mencegah di dalam JMP dan dilakukan SARANA
aktivitas keluar pengujung di simpang/ ruas selama Pengawas :
masuknya menggunakan jalan di operasional JMP BLH Kota
kendaraan badan jalan Yogyakarta
untuk parkir Pelaporan
: BLH
Yogyakarta
dan BLH
Provinsi
DIY

Kesehatan dan Sumber Memberikan rasa Penyediaan alat 5. Disetiap lantai Selama kegiatan Pelaksana :
keselamatan dampak aman pada para pemadam mall disediakan operasional PT ARYA
kerja berasal dari pengunjung dan kebakaran dan APAR dgn jarak berlangsung SARANA
operasional karyawan mall dan jalur evakuasi tiap 50 m, dan Pengawas :
mall memperkecil resiko hydran besar diluar BLH Kota
terjadinya kebakaran mall 6 Yogyakarta
Pelaporan
: BLH
Yogyakarta
dan BLH
Provinsi
DIY
B. TAHAP RPL

PRA KONTRUKSI

Dampak Lingkungan yg Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Institusi Pemantauan


Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yg Indikator Metode Waktu &
Timbul pengumpulan Frekuensi
dan Analisis
data

Keresahan a. Kejadian Melalui 6 bulan sekali Pelaksana : PT


Penjual Protes observasi , selama ARYA SARANA
Keluhan menyebarkan sosialisasi
Pengawas : BLH Kota
dan quisioner dan kegiatan
Yogyakarta
Kegaduhan wawancara
Masyarakat Pelaporan : BLH
Yogyakarta dan BLH
b. Lebih dari 50%
Provinsi DIY
responden memberi
tanggapan positif

Perubahan Tanggapan Melalui 6 bulan sekali Pelaksana : PT


Persepsi dan Masyarakat terhdp observasi , selama ARYA SARANA
Sikap rencana proyek menyebarkan sosialisasi
Pengawas : BLH Kota
Masyarakat lebih dari 50 % quisioner dan kegiatan
Yogyakarta
responden memberi wawancara
tanggapan positif Pelaporan : BLH
Yogyakarta dan BLH
Provinsi DIY
TAHAP KONTRUKSI

Dampak Lingkungan yg Bentuk Pemantauan Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup


Dipantau Lingkungan

Jenis Dampak Indikator Metode Waktu &


yg Timbul pengumpulan Frekuensi
dan Analisis
data

Peningkatan Jumlah tenaga Melalui 3 bulan sekali Pelaksana : PT ARYA SARANA


Keselamatan lokal yg observasi , selama
Pengawas : BLH Kota Yogyakarta
Kerja terserap dalam menyebarkan sosialisasi
proyek sesuai quisioner dan kegiatan Pelaporan : BLH Yogyakarta dan BLH
dgn kebutuhn wawancara Provinsi DIY
dan kualifikasi
terdapat
minimal 5%
tenaga kerja
lokal yg
terserap dgn
proyek , sesuai
dgn kebutuhan
dan kualifikasi

Perubahan a.Jumlah Melalui 3 bulan sekali Pelaksana : PT ARYA SARANA


Pendapatan tenaga lokal yg observasi , selama
Pengawas : BLH Kota Yogyakarta
dan opurtunity dilibatkan menyebarkan sosialisasi
cos mnimal 5% quisioner dan kegiatan Pelaporan : BLH Yogyakarta dan BLH
wawancara Provinsi DIY
b.Upah tenaga
kerja lokal yg
dilibatkan

c.Jumlah
omset
pedagang
disekitar
lokasi proyek

TAHAP OPERASIONAL

Dampak Lingkungan yg Bentuk Pemantauan Institusi Pemantauan


Dipantau Lingkungan Lingkungan Hidup

Jenis Indikator Metode Waktu &


Dampak yg pengumpulan Frekuensi
Timbul dan Analisis
data

Peningkatan Jumlah tenaga Melalui 3 bulan sekali Pelaksana : PT ARYA


Keselamatan lokal yg observasi , selama SARANA
Kerja terserap dalam menyebarkan sosialisasi
Pengawas : BLH Kota
proyek sesuai quisioner dan kegiatan
Yogyakarta
dgn kebutuhn wawancara
dan kualifikasi Pelaporan : BLH Yogyakarta
terdapat dan BLH Provinsi DIY
minimal 5%
tenaga kerja
lokal yg
terserap dgn
proyek , sesuai
dgn kebutuhan
dan kualifikasi

Perubahan a.Jumlah Melalui 3 bulan sekali Pelaksana : PT ARYA


Pendapatan tenaga lokal yg observasi , selama SARANA
dan opurtunity dilibatkan menyebarkan sosialisasi
Pengawas : BLH Kota
cos mnimal 5% quisioner dan kegiatan
Yogyakarta
wawancara
b.Upah tenaga
Pelaporan : BLH Yogyakarta
kerja lokal yg
dan BLH Provinsi DIY
dilibatkan

c.Jumlah
omset
pedagang
disekitar
lokasi proyek

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa :
- AMDAL yaitu kependekan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
merupakan salah satu alat yang dibuat untuk tindakan terhadap
kemungkinan ketidaklestariannya fungsi lingkungan sebagai akibat
adanya rencana usaha dan atau kegiatan pembangunan.
- Mall adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa
bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk
berjalan-jalan yang teratur sehingga berada diantara toko-toko kecil yang
saling berhadapan.

Anda mungkin juga menyukai