Oleh :
711345118052
DIII-KESEHATAN LINGKUNGAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaku usaha dan pemerintah daerah dinilai masih mengabaikan masalah lingkungan.
Hal ini terlihat dari masih adanya kawasan industri di Semarang yang beroperasi tanpa
terlebih dahulu memenuhi kewajiban di Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Selain itu, sejumlah industri di Semarang juga masih banyak yang belum secara rutin, yaitu
enam bulan sekali, menyampaikan laporan kepada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Daerah (Bapedalda) Semarang. “Kalau sebuah kawasan industri sudah beroperasi sebelum
melakukan studi Amdal, Bapedalda tidak bisa berbuat apa-apa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan lingkungan adalah anti pembangunan dan
anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis lingkungan sebagai lawan pelaksana dan
perencana pembangunan. Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL sebagai suatu
alat untuk menentang dan menghambat pembangunan.
AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan
keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan
terhadap lingkungan hidup antara lain:
3
intensitas dan lamanya dampak berlangsung
banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
sifat kumulatif dampak
berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
DOKUMEN AMDAL
4
wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 11 Tahun 2006
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib
menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 86 Tahun 2002
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai
dengan Permen LH NO. 08/2006
4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan
hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh
teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi
dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan,
maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan
yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
5
BAB III
DAFTAR PUSTAKA