Anda di halaman 1dari 90

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha yang direncanakan pada lingkungan hidup
maupun diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang
diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Analisis mengenai dampak lingkungan muncul sebagai jawaban atas keprihatinan
tentang dampak negatif dari kegiatan manusia, khususnya pencemaran lingkungan
akibat kegiatan industri pada tahun 1960-an. Sejak itu AMDAL telah menjadi alat
utama untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan manajemen yang bersih lingkungan dan
selalu melekat pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
AMDAL pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969 di Amerika Serikat.
Menurut UU No. 23 tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP no 27
tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Indonesia
mempunyai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang harus dibuat
jika seseorang ingin mendirikan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan..
Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012
tentang “Izin Lingkungan”. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai
dampak positif dan negatif dari suatu rencana kegiatan atau proyek, yang dipakai
pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan atau proyek layak atau tidak
layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun
dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial- ekonomi, sosial budaya
dan kesehatan masyarakat.
Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan
hasil kajian AMDAL dampak negatif yang ditimbulkan tidak dapat ditanggulangi oleh
teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk
menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada dampak positif yang akan
ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan.
Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat
dilanjutkan pembangunannya.
Kriteria wajib AMDAL hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat
pada rencana-rencana kegiatan berskala besar, kompleks, dan lokasi di daerah yang
memiliki lingkungan sensitif.
Pada dasarnya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah
keseluruhan proses yang meliputi penyusunan berturut-turut sebagaimana diatur
dalam PP nomor 27 tahun 2012, bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen
AMDAL yang terdiri dari 4 (empat) dokumen, yaitu:

1
a) Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-
ANDAL) KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang
lingkup serta kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL
meliputi penentuan dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih
mendalam dalam ANDAL dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan
kedalaman studi berkaitan dengan penentuan metodologi yang akan digunakan
untuk mengkaji dampak. Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini
merupakan kesepakatan antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai
AMDAL melalui proses yang disebut dengan proses pelingkupan.
b) Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL):
ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak
penting dari suatu rencana kegiatan. Dampak-dampak penting yang telah
diidentifikasi di dalam dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara lebih
cermat dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini
bertujuan untuk menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak
diketahui, selanjutnya dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara
membandingkan besaran dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap
keterkaitan antara dampak yang satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak
ini bertujuan untuk menentukan dasar-dasar pengelolaan dampak yang akan
dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak
positif
c) Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL):
RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat
rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil
arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
d) Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL):
RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk
melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang
berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk
mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan
dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan
dalam kajian ANDAL.

Studi AMDAL ini dilaksanakan sebelum kegiatan pembangunan Universitas


Brawijaya Kampus Kota Kediri dilakukan. Studi AMDAL ini akan digunakan sebagai
arahan dalam rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam kegiatan
Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya di Kota Kediri yang terletak di
Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri oleh pemerintah setempat
nantinya. Studi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat adanya perubahan
lingkungan, geofisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan

2
masyarakat akibat aktivitas usaha dan/atau kegiatan. Kajian analisis dampak
lingkungan yang ditelaah meliputi kondisi lingkungan sebelum kegiatan dilaksanakan
atau kondisi rona lingkungan eksisting sekarang, sebagai dasar kondisi rona
lingkungan awal, sebagai kajian penyusunan dokumen AMDAL dan prakiraan
kondisi setelah kegiatan dilaksanakan.
Selain itu, studi AMDAL ini merupakan bentuk ketaatan pemrakarsa. Dalam hal ini
Pemerintah Kota Kediri memenuhi semua ketentuan perundangan dan peraturan yang
berlaku dalam kegiatan Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri .
Dokumen AMDAL yang disusun ini akan digunakan untuk menilai kelayakan
lingkungan terkait rencana kegiatan Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya di
Kota Kediri yang terletak di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri,
Jawa Timur oleh Pemerintah Kota Kediri nantinya.

1.2 Isi Dokumen


A. Kerangka Acuan
Berisi tentang ruang lingkup serta kedalaman kajian Andal. Ruang lingkup
kajian Andal meliputi rencana usaha atau kegiatan, batas wilayah studi dan batas
waktu kajian, rona lingkungan hidup awal, prakiraan dampak penting, serta
evaluasi terhadap dampak yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam Andal.
Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan antara
pemrakarsa kegiatan dan komisi penilaian amdal melalui proses pelingkupan.

Pengumpulan data dan informasi tentang:

 Rencana usaha atau kegiatan


 Rona Lingkungan Hidup
 Lingkup wilayah studi
 Prakiraan Dampak

B. ANDAL
Andal merupakan sebuah dokumen yang isinya tentang telaahan cermat
terhadap dampak penting dari sebuah rendana atau rancangan kegiatan. Dampak-
dampak penting yang sudah teridentifikasi di dalam dokumen KA-ANDAL lalu
ditelaah dengan metodologi yang sudah disepakati secara lebih cermat. Tahap
selanjutnya yaitu evaluasi terhadap keterkaitan dampak dengan lingkungan
maupun masyarakat yang terlibat pembangunan proyek UB Kediri.
C. RKL
Rencana pengelolaan Lingkungan hidup (RKL) adalah dokumen yang memuat
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi:
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan,
pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup. Upaya tersebut berdasarkan
hasil dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian andal. RKL ini
berisikan upaya pemrakarsa untuk meminimalisir dampak lingkungan.

3
D. RPL
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) merupakan dokumen yang memuat
upaya pengukuran, pengamatan dan pengumpulan informasi pada komponen
lingkungan, secara periodik (berulang) untuk mengevaluasi efektivitas upaya
pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan maupun yang sedang berlangsung.
Kepatuhan pemrakarsa dalam peraturan lingkungan hidup dan dapat digunakan
untuk mengevaluasi prediksi dampak yang digunakan dalam kajian andal.

1.3 Rencana pembangunan


a) Status Studi Amdal
Penyusunan Dokumen AMDAL Kegiatan Pembangunan Kampus
Universitas Brawijaya Kampus di Kota Kediri ini merupakan upaya dari
pemrakarsa kegiatan dalam hal ini Pemerintah Kota Kediri untuk memenuhi
persyaratan kegiatan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan Kampus
Universitas Brawijaya Kota Kediri ini dapat menimbulkan dampak yang dapat
mempengaruhi lingkungan baik komponen lingkungan geofisik, komponen
lingkungan kimia, komponen lingkungan biologi, komponen lingkungan sosial
ekonomi dan budaya, serta komponen lingkungan kesehatan masyarakat.
Studi AMDAL ini dilaksanakan sebelum kegiatan pembangunan
Universitas Brawijaya Kampus Kota Kediri dilakukan. Studi AMDAL ini akan
digunakan sebagai arahan dalam rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dalam kegiatan Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri di
Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri oleh Pemerintah Kota Kediri
nantinya. Studi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat adanya perubahan
lingkungan, geofisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan
masyarakat akibat aktivitas usaha dan/atau kegiatan. Kajian analisis dampak
lingkungan yang ditelaah meliputi kondisi lingkungan sebelum kegiatan
dilaksanakan atau kondisi rona lingkungan eksisting sekarang sebagai dasar
kondisi rona lingkungan awal sebagai dasar kajian penyusunan Dokumen
AMDAL dan prakiraan kondisi setelah kegiatan dilaksanakan.
Selain itu, studi AMDAL ini merupakan bentuk ketaatan pemrakarsa,
dalam hal ini Pemerintah Kota Kediri dalam memenuhi semua ketentuan
perundangan dan peraturan yang berlaku dalam kegiatan Pembangunan Kampus
Universitas Brawijaya Kota Kediri . Dokumen AMDAL yang disusun ini akan
digunakan untuk menilai kelayakan lingkungan terkait rencana Kegiatan
Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri di Kelurahan Mrican,
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Jawa
Timur oleh Pemerintah Kota Kediri nantinya.

b) Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Rencana Tata


Ruang
Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa
Timur dengan ibukota di Surabaya, terletak pada posisi -7°78’69.1” Lintang
Selatan – 111°99’06.8” Bujur Timur. Secara administratif Luas wilayah Kota

4
Kediri adalah 63.4 km². Kota Kediri meliputi 3 kecamatan dengan wilayah terluas
yaitu Kecamatan Mojoroto seluas 24.6 km 2 dan Kecamatan Pesantren 23.9 km 2 .
Sedangkan daerah
yang wilayahnya paling kecil adalah Kecamatan Kota dengan luasnya sebesar
14.9 km 2.
Berdasarkan peraturan daerah kota Kediri nomor 1 Tahun 2012 tentang
rencana tata ruang wilayah kota Kediri tahun 2011-2030 bahwa rencana struktur
ruang wilayah kota meliputi pembagian wilayah kota dan pengembangan sistem
pusat pusat pelayanan. Pembagian wilayah kota dibagi menjadi sebagai bagian
wilayah kota (BWK). Lokasi pembangunan kampus Universitas Brawijaya Kota
Kediri termasuk dalam BWK A yang meliputi seluruh wilayah Kecamatan
Mojoroto mencakup Kelurahan Pojok, Campurejo, Tamanan, Banjarmlati, Bandar
Kidul, Lirboyo, Bandar Lor, Mojoroto, Sukorame, Bujel, Ngampel, Gayam,
Mrican, dan Dermo. Sub pelayanan kota 1 dengan pusat di Kelurahan Bandar Lor
dengan wilayah pelayanan seluruh BWK A yaitu Kecamatan Mojoroto, dengan
fungsi pemerintahan kecamatan, pendidikan, kesehatan, perdagangan jasa dan
industry sedangkan sub pusat pelayanan kota 2 dengan pusat di Kelurahan
Campurejo – Lirboyo dengan wilayah pelayanan seluruh BWK A yaitu
Kecamatan Mojoroto dengan fungsi pendidikan, perdagangan dan jasa, pariwisata
dan pertanian. Dengan demikian, lokasi rencana pembangunan kampus
Universitas Brawijaya Kota Kediri sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yaitu
sebagai kawasan pendidikan.

c) Lingkup Pembangunan Fisik


Kampus ini memiliki area seluas 43 hektar dan gedung ini memiliki 4
lantai Mengingat proyeksi kapasitas tampung mahasiswa yang direncanakan pada
Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri tahun 2026 adalah 3.080
mahasiswa(i),
maka dalam menunjang kelancaran kegiatan pendidikan/perkuliahan perlulah

5
disediakan fasilitas fisik bangunan yang minimal terdiri dari :
[a] Zona Akademik dan Administrasi
1. Gedung Kuliah
2. Gedung Rektorat
3. Laboratorium Terpadu Agrokomplek
4. Laboratorium Terpadu Sosial-Ekonomi
5. Gedung Kuliah Bersama
6. Masjid
7. Halaman dan Area Parkir Kendaraan
[b] Zona Pusat Olahraga
1. Lapangan Sepak Bola
2. Kolam Renang
3. Area Olahraga
4. Unit Aktivitas Mahasiswa
5. Kantin

1.4 Tujuan
Tujuan AMDAL adalah menjaga kemungkinan dampak dari suatu rencana
usaha atau kegiatan agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Adapun
tujuanya adalah sebagai berikut:
1. Membantu perencanaan pembangunan wilayah
2. Membantu proses pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan
hidup
3. Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci teknis dari
rencana kegiatan
4. Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak yang ditimbulkan
dari suatu rencana kegiatan
5. Menjadi Scientific Document dan Legal Document dari suatu kegiatan
Tujuan umum dari dibangunnya kampus Universitas Brawijaya Kampus di
Kota Kediri adalah :
1. Menyediakan dan menyelenggarakan fasilitas pendidikan tinggi yang
bermutu
2. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak lain yang saling
menguntungkan.
3. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
dapat meningkatkan kesejahteraan manusia.
4. Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang amanah.

1.5 Manfaat
Manfaat Pembangunan kampus Universitas Brawijaya Kampus III Kota Kediri
bagi pemerintah, Pemrakarsa, dan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah :

6
a. Meningkatnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas yang
menunjang program-program pembangunan nasional
b. Meningkatnya pengembangan wilayah terutama pada sektor perdagangan,
pemukiman dan jasa di sekitar area sehingga akan menambah pendapatan
masyarakat dan daerah.

2. Bagi Pemrakarsa :
a. Sebagai realisasi dalam implementasi peraturan dan perundang-undangan
tentang lingkungan hidup yang diberlakukan pada kegiatan pembangunan
kampus Universitas Brawijaya Kampus III Kota Kediri
b. Berpartisipasi melaksanakan program pembangunan daerah dalam
peningkatan sumber daya manusia dan IPTEK yang akan menunjang
pembangunan wilayah
3. Bagi Masyarakat :
a. Tersedianya sarana pendidikan tinggi khususnya di sekitar lingkungan Kota
Kediri dan Provinsi Jawa Timur pada umumnya
b. Terbukanya peluang kesempatan usaha dan kerja kepada masyarakat sekitar
kegiatan pembangunan kampus Universitas Brawijaya Kampus III Kota
Kediri dengan adanya aktivitas kegiatan yang melibatkan cukup banyak
tenaga kerja dan manusia yang tentunya membutuhkan berbagai pelayanan
dan jasa.

1.6 Ruang Lingkup


Berdasarkan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan Pembangunan dan
Pengembangan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin di Kecamatan Alalak, Kabupaten
Barito Kuala oleh Pimpinan Muhammadiyah Banjarmasin, menimbulkan dampak terdapat
pada tahap pasca konstruksi. Komponen kegiatan serta dampak-dampak yang ditimbulkan
terinci sebagai berikut :

Tahap Prakonstruksi

Pada tahap pra kontruksi diperkirakan menimbulkan dampak keresahan masyarakat


dan perubahan persepsi dan sikap masyarakat. Berdasarkan evaluasi dampak potensial
dampak keresahan masyarakat tidak menjadi dampak penting hipotetik kaena adanya
publikasi dan sosialisasi yang dilakukan pemrakarsa untuk meredam keresahan masyarakat,
selain itu karena dampak ini sifatnya hanya sementara dan tidak memiliki tingkat
kekhawatiran tinggi.

Dampak perubahan persepsi dan sikap masyarakat pada tahap pra kontruksi
merupakan dampak positif, dengan adanya sosialisasi dan publikasi menyebabkan perubahan
persepsi masyarakat yang negatif karena adanya kegiatan survey dan investigasi berubah
menjadi persepsi yang positif terhadap adanya pembangunan di sekitar tempat tinggal. Sifat
dampak yang positif yang seperti ini tentunya tidak akan menimbulkan tingkat kekhawatiran
tinggi masyarakat serta tidak melanggar aturan yang telah dibuat pemerintah setempat.

7
Tahap Konstruksi

1.Penurunan Tingkat pengangguran


 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memperkirakan dampak penurunan tingkat
pengangguran adalah dengan mengumpulkan data sekunder mengenai jumlah
pengangguran yang berada di kecamatan Mojoroto. Penurunan tingkat
pengangguran akan dihitung dengan membandingkan jumlah pengangguran
dengan kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan pada tahap konstruksi dan tahap
operasi. Metode analisa yang dilakukan adalah secara matematis yang
selanjutnya akan dianalisa besar dan pentingnya dampak melalui metode analogi.
2. Keresahan Masyarakat
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak. Timbulnya Keresahan
Masyarakat kondisi sosial masyarakat. Analisis ini bersifat deskriptif evaluatif.
3.Perubahan Sikap Presepsi dan kesehan Masyarakat
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak terjadinya perubahan
persepsi dan sikap masyarakat adalah kondisi sosial yang terjadi pada
masyarakat. Analisis ini dengan analisis deskriptif evaluatif.
4. Kerusakan Jembatan
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memperkirakan dampak kerusakan Jalan dan
jembatan adalah data kepadatan lalu lintas dan data kualitas jalan dan jembatan.
5.Penurunan Kualitas Udara
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak terjadinya perubahan
persepsi dan sikap masyarakat adalah kondisi sosial yang terjadi pada
masyarakat. Analisis ini dengan analisis deskriptif evaluatif.
6.Peningkatn Perekonomian Lokal
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak peningkatan
perekonomian lokal adalah pertumbuhan ekonomi. Dampak ini timbul sebagai
akibat dari adanya kegiatan kampus (belajar mengajar).

Tahap Pasca Konstruksi


1.Penurunan Kualitas Air Tanah
 Besarnya Dampak
Limbah cair domestik dari adanya Laboratorium Agrokompleks pada
kegiatan kampus (belajar mengajar) diduga dapat menurunkan kualitas air
tanah. Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak penurunan
kualitas air adalah parameter fisik, kimia dan biologis berdasarkan pengujian
sampel air permukaan di rumah warga di dekat lokasi proyek dan dari perumahan
yang terletak 200 m dari lokasi proyek.

8
2.Peningkatan Kepadatan Penduduk
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak peningkatan kepadatan
penduduk pada kegiatan kampus (belajar mengajar) dengan adanya
kehadiran mahasiswa adalah jumlah penduduk. Analisis ini bersifat matematis
dengan menghitung proyeksi penduduk di masa datang menggunakan data series
berupa data jumlah penduduk per tahun.
3. Peningkatan SDM
Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak peningkatan SDM
adalah jumlah penduduk yang bersekolah dan peluang penduduk untuk dapat
menempuh pendidikan jenjang kuliah. Analisis ini bersifat matematis dengan
membandingkan jumlah SDM pada rona awal dan prakiraan peningkatan
penduduk berpendidikan Diploma dan Sarjana.
4.Kesempatan Usaha
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk mengetahui besarnya dampak terbukanya
kesempatan usaha adalah perubahan perekonomian lokal. Analisis besaran
dampak ini dengan analisis deskriptif evaluatif.
5.Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas
 Besarnya Dampak
Parameter yang digunakan untuk memprakirakan dampak kepadatan lalu lintas
adalah jumlah kendaraan yang yang melewati jalan trans kalimantan setiap
jamnya pada tiga macam waktu yaitu pagi, siang dan malam hari.

9
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 KA-ANDAL & ANDAL


a) RINGKASAN DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN
I. Lokasi Kegiatan
Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri terdapat di
Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur dengan
ibukota di Surabaya. Penyusunan Dokumen ANDAL Kegiatan Pembangunan
Kampus UB untuk memenuhi persyaratan kegiatan yang berwawasan lingkungan.
Pembangunan Kampus UB ini dapat menimbulkan dampak yang dapat
mempengaruhi lingkungan baik komponen lingkungan geofisik, komponen
lingkungan kimia; komponen lingkungan biologi; komponen lingkungan sosial
ekonomi dan budaya, serta komponen lingkungan kesehatan masyarakat.
Studi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat adanya perubahan
lingkungan, geofisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan
masyarakat akibat aktivitas usaha dan/atau kegiatan. Kajian analisis dampak
lingkungan yang ditelaah meliputi kondisi lingkungan sebelum kegiatan dilaksanakan
atau kondisi rona lingkungan eksisting sekarang sebagai dasar kondisi rona
lingkungan awal sebagai dasar kajian penyusunan Dokumen AMDAL dan prakiraan
kondisi setelah kegiatan dilaksanakan.
II. Rencana Pembangunan
A. Zona Akademik dan Administrasi:
1. Gedung Kuliah
2. Gedung Rektorat
3. Laboratorium Terpadu Agrokomplek
4. Laboratorium Terpadu Sosial-Ekonomi
5. Gedung Kuliah Bersama
6. Masjid
7. Halaman dan Area Parkir Kendaraan
B. Zona Pusat Olahraga:
1. Lapangan Sepak Bola
2. Kolam Renang

10
3. Area Olahraga
4. Unit Aktivitas Mahasiswa
5. Kantin
C. Manajemen Pembangunan:
Desain bangunan dirancang “tumbuh & berkembang” yaitu
menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial yang tersedia.
Aplikasi ke bangunan :
a. Pembangunan lantai dasar
b. Pembangunan lantai 2 diatas lantai dasar,
c. Selanjutnya dapat dikembangkan menjadi 3 lantai hingga 4 lantai
sesuai dengan kemampuan finansial yang ada.
D. Persiapan Lahan:
Desain pengolahan lahan adalah meminimalkan pengurukan lahan dengan
tanah alluvial serta Asosiasi aluvial kelabu & aluvial coklat kekelabuan . Timbunan
dilakukan pada area halaman dan jalan (ruang terbuka hijau), itupun dengan
memadukan konsepsi “cut and fill”. Prediksi awal area yang di matangkan hanya
sekitar maksimal 40 % dari total luas lahan yang ada, atau seluas 2,4 hektar.
E. Pembangunan Fisik Terkait dengan Rencana Pengelolaan:
Di lingkungan gedung Kampus UB, dibangun sistem jaringan drainase.
Saluran dari atas dengan lubang roof drain di beberapa titik sekitar atap gedung diberi
jaringan pipa ke bawah. Kecepatan air hujan dalam pipa direncanakan sebesar 0,5 – 1
m/s dengan kemiringan saluran 1 – 2 %. Jaringan pipa air hujan tersebut menjadi satu
kesatuan dengan sistem drainase secara horisontal hingga bermuara menuju saluran
drainase buatan (sungai) terdekat.

III. Tahapan Pembangunan Universitas Brawijaya Kota Kediri


Tahap Pra Konstruksi:
A. Survey dan investigasi
Kegiatan survey dan investigasi dilakukan pada lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri dan area
sekitarnya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi rona lingkungan
awal sebelum adanya kegiatan proyek. Data-data untuk kondisi rona lingkungan awal
tersebut diperoleh melalui pengamatan langsung diantaranya ialah kondisi flora dan
fauna, lalu lintas jalan, jenis kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan

11
Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri dan lainnya. Selain itu,
metode sampling dilakukan sesaat atau periodik melalui pengambilan sampel
komponen lingkungan hidup untuk kemudian dapat dianalisis lebih lanjut di
laboratorium, misalnya pengambilan sampel air, udara, dan lainnya. Adapula metode
wawancara menggunakan kuesioner melalui tanya jawab secara langsung kepada
penduduk setempat untuk mendapatkan tanggapan dan persepsinya mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Kampus
Universitas Brawijaya Kota Kediri untuk pengamatan komponen sosial ekonomi dan
budaya.
B. Publikasi dan sosialisasi
Masyarakat disekitar lokasi perlu mengetahui informasi tentang Pembangunan
Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri. Pemrakarsa harus menyampaikan
informasi mengenai pelaksanaan studi AMDAL rencana usaha dan/atau kegiatan
tersebut kepada masyarakat berkepentingan terutama masyarakat Kecamatan
Mojoroto. Publikasi dilakukan melalui koran lokal dan papan pengumuman.
Pengumuman rencana pelaksanaan studi amdal Pembangunan Kampus Universitas
Brawijaya Kota Kediri dimuat media koran setempat. Sedangkan sosialisasi
dilaksanakan melalui pertemuan dengan : Masyarakat Mrican, Ketua-Ketua RT,
Ketua-ketua RW, LPMK, Perangkat Kelurahan Mrican, BABINSA, dan BABINMAS
. Melalui kegiatan publikasi dan sosialisasi diharapkan mengetahui respon/pandangan
masyarakat sekitar maupun masukan dari instansi daerah terkait mengenai rencana
Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri .
C. Pembebasan Lahan
Kegiatan bembebasan lahan / pengadaan lahan merupakan upaya dalam rangka
penyediaan lahan untuk pembangunan kampus, dan jalan pintu masuk beserta fasilitas
penunjangnya. Lahan yang dibutuhkan adalah lahan pertanian dan permukiman
penduduk di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto. Proses pengadaan lahan
dilaksanakan dengan cara jual beli tanah antara masyarakat pemilik lahan dengan
Pemerintah Kota Kediri sampai terjadi kesepakatan harga jual-beli sesuai harga
pasar.
Tahap Konstruksi:
A. Rekrutmen tenaga kerja

12
Kegiatan rekrutmen tenaga kerja dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
pekerja pada saat pembangunan konstruksi gedung dan sarana pendukung Kampus
Universitas Brawijaya Kota Kediri .
Dengan luasan area 10,4 Ha, maka kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan
selama masa konstruksi (sekitar 10 tahun) diprakirakan sejumlah 70 orang dengan
rincian perkiraan jumlah tenaga kerja pada masing-masing posisi pekerjaan dapat
dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Rincian Perkiraan Jumlah, dan Asal Tenaga Kerja


No. Posisi Jumlah Asal
1. Manajer proyek 1 Surabaya
2. Site manager 2 Kota Kediri dan Kabupaten Kediri
3. Supervisor 2 Kota Kediri dan Kabupaten Kediri
4. Mekanik 2 Kota Kediri dan Kabupaten Kediri
5. Administrasi 2 Kota Kediri dan Kabupaten Kediri
6. Engineer 2 Kota Kediri dan Kabupaten Kediri
7. Pekerja 59 Kota Kediri
Jumlah 70
Sumber : Hasil analisis, 2016
B. Mobilisasi material, peralatan dan tenaga kerja
Peralatan berat yang digunakan dalam pengerjaan kegiatan tahap konstruksi dan
jumlahnya dalam 3 bulan yaitu :
Jumlah
Jenis Peralatan
Kendaraan (unit)
Wheel loader 8
Dump truck 15
Motor grader 10
Vibro roller 110 Hp 6 ton 12
Water tank 8
Concrete mixer 2

Mobilitas peralatan sebagian besar pada awal dan akhir pekerjaan kontruksi,
sedangkan mobilitas Dump Truck dengan frekuensi yang tinggi yaitu pada saat
pekerjaan penimbunan dan pengangkutan material diperkirakan untuk penimbunan
15 rit per hari, dan untuk mobilitas material 2 rit per hari. Mobilitas peralatan dan
material ke lokasi proyek berpotensi menimbulkan peningkatan tingkat kepadatan

13
lalu lintas. Kegiatan pengangkutan peralatan dan material dalam perjalanannya dapat
merusak jalan / jembatan yang dilewati.
C. Aktivitas Base Camp
Base camp berfungsi sebagai tempat kerja atau sarana pendukung kegiatan proyek
untuk keperluan rapat koordinasi, komunikasi, pengerjaan aktivitas administrasi,
perencanaan proyek, istirahat dan pooling material tertentu. Disamping itu, base camp
juga berfungsi sebagai tempat penginapan bagi pekerja proyek yang menjaga dan
mengawasi kegiatan proyek atau yang tidak tinggal di wilayah sekitarnya.
D. Penyiapan lahan
Kegiatan penyiapan lahan merupakan pembersihan lahan dengan pengupasan,
penggalian, pengeboran, pengurukan dan pengangkutan tanah dan tanaman yang
menutupinya sehingga lahan tersebut siap untuk dibangun bangunan di atasnya.
Desain penyiapan lahan adalah meminimalkan pengurukan lahan dengan tanah
padsonic (tanah merah). Timbunan dilakukan pada area halaman dan jalan (ruang
terbuka hijau) dengan memadukan konsepsi “cut and fill”. Prediksi awal area yang di
matangkan hanya sekitar maksimal 40 % dari total luas lahan tersebut atau seluas 2,4
Ha. Dengan perhitungan sebagai berikut :
Luas lahan urugan = 6 ha
Asumsi tinggi urugan = 1 m
Volume galian = 60.000 m2 x 1 m = 60.000 m3
Volume urugan = 60.000 m3 x 2,5 ton/m3 = 150.000 ton
Jika diasumsikan 1 truk dapat mengangkut 8 ton tanah urugan maka :
Jumlah truk = 150.000 ton = 18.750 truk
8 ton/truk
Diasumsikan jumlah hari kerja dalam setahun adalah 20 hari/bulan x 12 bulan = 240
hari dan 1 truk dapat melakukan 5 kali trip pergi pulang pengangkutan maka :
Jumlah truk/hari = 18.750 truk = 78, 125 truk/hari
240 hari
Jumlah truk/hari = 78, 125 truk/hari = 15,625 truk/hari ~ 16 truk/hari
5 trip
E. Pembangunan fisik
Dalam pengolahan bentukan bangunan acuan utamanya tetap memperhatikan kondisi
geografis lingkungan. Mengingat bahwa lokasinya berada di tanah rawa yang
umumnya selalu terendam air, maka potensi tersebut dimunculkan melalui :

14
- Bangunan memakai sistem panggung/tidak menguruk
- Bangunan berada di atas danau buatan
- Lingkungan di sekitar bangunan dan danau diberi vegetasi yang berfungsi
sebagai barrier terhadap panas, juga sebagai penahan tanah dari terjadinya longsor.
- Pada kegiatan pembangunan gedung kegiatan mobilitas kendaraan terjadi pada
pengangkutan material walaupun diperkirakan rata-rata sehari hanya 2 kali (perkiraan
dalam satu minggu 12 kali pengangkutan material). Kadar debu dan kebisingan yang
meningkat dapat terjadi dengan adanya kegiatan pendirian pancang saat pembangunan
konstruksi gedung sehingga berdampak signifikan terhadap penurunan kualitas udara.
Penghilangan tanaman akan mereduksi jumlah dan jenis biota darat yang ada
sebelumnya di lokasi proyek. Kebutuhan material dan peralatan selama masa
pembangunan fisik dapat dipasok dari warga sekitar sehingga kegiatan ini bisa
memberikan kesempatan usaha / kerja dan meningkatkan perekonomian lokal.
Penurunan kualitas udara, adanya kesempatan usaha / kerja dan peningkatan
perekonomian lokal dapat merubah persepsi dan sikap masyarakat.
Tahap Pasca Konstruksi:
A. Rekrutmen tenaga kerja
Berbagai aktivitas pendidikan dan kegiatan pendukung lainnya di kampus
memerlukan jumlah tenaga kerja yang cukup besar. Dengan jumlah mahasiwa
direncanakan sekitar 20.000 orang, maka dengan perbandingan antara dosen dan
mahasiswa adalah 1 : 20, dibutuhkan sekitar 1.000 dosen. Sedangkan jumlah
karyawan diprakirakan 1,5 kali dari jumlah dosen, sehingga total tenaga kerja yang
dibutuhkan sekitar 2.500 orang. Dalam proses perekrutannya, pemrakarsa
mengutamakan warga setempat yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan
terutama untuk posisi pekerjaan sebagai karyawan.
B. Kegiatan Kampus (Belajar-Mengajar)
Kegiatan dalam Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri sebagai salah satu
penyelenggara pendidikan tinggi antara lain meliputi kegiatan belajar mengajar di
kelas, praktikum di laboratorium, penelitian untuk skripsi serta pengoperasian sarana
penunjang seperti perpustakaan, lapangan olahraga, area komersial dan sebagainya.
C. Mobilitas kendaraan civitas akademika
Beroperasinya Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri dapat berdampak pada
peningkatan kepadatan lalu lintas dari adanya kegiatan transportasi civitas akademika.
D. Pelayanan sosial

15
Aktivitas pelayanan sosial meliputi pengoperasian, Kantin, sarana peribadatan,
olahraga, seni budaya dan lain - lain. Penyelenggaraan aktivitas itu mengakibatkan
perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
b) RINGKASAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK YANG
DITELAAH/DIKAJI
I. Identifikasi Dampak Potensial
Identifikasi dampak potensial dengan menggunakan alat bantu matriks yang
menunjukkan interkasi antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan yang
ditujukan pada tabel:

Tabel Matrik Identifikasi Dampak Potensial

16
Tabel Daftar Dampak Potensial

Tahapan /
No Dampak Potensial Komponen Lingkungan
Kegiatan
A TAHAP PRA KONTRUKSI
1 Survei dan Keresahan masyarakat Sosial
investigasi Perubahan persepsi masyarakat Sosial
2 Publikasi dan Keresahan masyarakat Sosial
sosialisasj Perubahan persepsi masyarakat Sosial
3 Pembebasan Keresahan masyarakat Sosial
Lahan Perubahan persepsi masyarakat Sosial
B TAHAP KONTRUKSI
1 Rekruitmen Penurunan tingkat pengangguran Sosial
Tenaga Kerja Keresahan Masyarakat Sosial
Perubahan persepsi masyarakat Sosial
2 Mobilitas Kepadatan lalu lintas Sosial
Material dan Penurunan kualitas udara Fisik-Kimia
Peralatan Kerusakan jalan/jembatan Sosial
Perubahan Persepsi dan Sikap Sosial
Masyarakat
3 Aktivitas Peningkatan perekonomian lokal Sosial
basecamp Kesempatan usaha Sosial
Perubahan persepsi masyarakat Sosial
4 Penyiapan Lahan Biota Darat Biologi
Penurunan kualitas udara Fisik-Kimia
Perubahan persepsi masyarakat Sosial
5 Pembangunan Kesempatan usaha Sosial
Fisik Peningkatan perekonomian lokal Sosial
Penurunan kualitas udara Fisik-Kimia
Perubahan persepsi masyarakat Sosial
Biota Darat Biologi
C TAHAP PASCA KONTRUKSI
1 Rekruitmen Keresahan Masyarakat Sosial
Tenaga Kerja Penurunan Tingkat Sosial
Pengangguran
Perubahan persepsi masyarakat Sosial
2 Kegiatan Peningkatan perekonomian lokal Sosial
Kampus (belajar- Penurunan kualitas air Fisik-Kimia
mengajar) permukaan
Gangguan biota perairan Biologi
Penurunan tingkat kesehatan Sosial
masyarakat
Perubahan persepsi dan sikap Sosial
masyarakat
Peningkatan kepadatan Sosial

17
Tahapan /
No Dampak Potensial Komponen Lingkungan
Kegiatan
penduduk
Peningkatan SDM Sosial
Kesempatan usaha Sosial
3 Mobilitas Peningkatan kepadatan lalu Sosial
Kendaraan lintas
Civitas Penurunan kualitas udara (debu Fisik-Kimia
Akademika dan kebisingan)
Perubahan persepsi dan sikap Sosial
masyarakat
4 Pelayanan Sosial Perubahan persepsi dan sikap Sosial
masyarakat

Uraian dampak potensial kegiatan pra kontruksi, kontruksi dan pasca kontruksi pembangunan
UB Kediri adalah sebagai berikut :

Tahap Pra Konstruksi


A. Survey dan investigasi
Kehadiran tim surveyor dan investigasi dapat menimbulkan dampak keresahan
masyarakat setempat. Keresahan masyarakat yang timbul dapat mengakibatkan
adanya perubahan persepsi dan sikap masyarakat tersebut. Jumlah manusia yang
terkena dampak keresahan masyarakat serta perubahan persepsi dan sikap masyarakat
adalah warga Kelurahan Mrican dengan jumlah penduduk yaitu sebesar 6.379 orang
(Kediri Dalam Angka, 2015).
B. Publikasi dan sosialisasi
Pada kegiatan publikasi dan sosialisasi dalam tahap prakonstruksi menimbulkan
dampak pada keresahan masyarakat yang berpotensi menimbulkan perubahan
persepsi serta sikap masyarakat.
Jumlah manusia yang terkena dampak keresahan masyarakat serta perubahan persepsi
dan sikap masyarakat adalah warga Kelurahan Mrican dengan jumlah penduduk yaitu
sebesar 6.379 orang.
C. Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan dapat menimbulkan dampak keresahan masyarakat
setempat dikarenakan tidak terjadinya kesepakatan harga jual-beli dengan Pemerintah
Kota Kediri. Keresahan masyarakat yang timbul dapat mengakibatkan adanya
perubahan persepsi dan sikap masyarakat tersebut.

18
Tahap Konstruksi
A. Rekrutmen tenaga kerja
Pada kegiatan rekrutmen tenaga kerja dalam tahap konstruksi dapat
menimbulkan dampak pada penurunan tingkat pengangguran karena jumlah warga
Kota Kediri yang mencari pekerjaan pada tahun 2014 mencapai 1.405 penduduk
(Kediri Dalam Angka, 2015). Namun, kegiatan ini juga dapat menimbulkan keresahan
masyarakat jika dalam mekanisme perekrutan tidak terdapat transparansi dan hanya
mengakomodir sebagian kecil tenaga kerja lokal.
B. Mobilitas material dan peralatan
Pada kegiatan mobilitas material dan peralatan ke lokasi proyek berpotensi
menimbulkan peningkatan tingkat kepadatan lalu lintas. Kegiatan pengangkutan
peralatan dan material dalam perjalanannya dapat merusak jalan / jembatan yang
dilewati. Dampak penurunan kualitas udara juga dapat muncul sebagai akibat dari
penggunaan kendaraan dalam mobilitas material dan peralatan.
C. Aktivitas Base Camp
Pada kegiatan aktivitas base camp dalam tahap konstruksi menimbulkan
dampak pada perkembangan kegiatan ekonomi lokal dan kesempatan usaha dengan
adanya kebutuhan sehari-hari dari 70 orang pekerja yang bertempat tinggal di base
camp pada lokasi proyek.
D. Penyiapan lahan
Aktivitas penyiapan lahan bisa menyebabkan timbulnya debu dan kebisingan
sehingga menurunkan kualitas udara dari adanya penggunaan alat-alat berat. Hasil
pengujian kualitas udara pada tahun 2016 menunjukkan bahwa parameter udara
ambien masih di bawah baku mutu udara ambien yang dipersyaratkan sesuai
Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional.
E. Pembangunan Fisik
Kadar debu dan kebisingan yang meningkat dapat terjadi dengan adanya
kegiatan pendirian pancang saat pembangunan konstruksi gedung sehingga
berdampak signifikan terhadap penurunan kualitas udara. Hasil pengujian kualitas
udara pada tahun 2016 menunjukkan bahwa parameter udara ambien masih di bawah
baku mutu udara ambien yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Pemerintah No.41
Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional. Penghilangan tanaman akan
mereduksi jumlah dan jenis biota darat yang ada sebelumnya di lokasi proyek.
Berdasarkan peta tutupan lahan rencana tata ruang wilayah Kota Kediri Tahun 2012 –

19
2031, lahan rencana usaha / kegiatan pembangunan dan pengembangan Kampus
Universitas Brawijaya Kota Kediri seluas 20 Ha mempunyai vegetasi belukar rawa.

Tahap Pasca Konstruksi


A. Rekrutmen Tenaga Kerja
Kegiatan rekrutmen ini menurunkan tingkat pengangguran karena jumlah
warga Kota Kediri yang mencari pekerjaan pada tahun 2014 mencapai 1.405
penduduk (Kediri Dalam Angka, 2015).
B. Kegiatan Kampus
Jumlah populasi civitas akademika yang besar memberikan adanya
kesempatan usaha dan peningkatan perekonomian lokal bagi pemenuhan
kebutuhan baik keperluan sehari-hari maupun penunjang kegiatan pendidikan.
Jumlah warga Kota Kediri yang mencari pekerjaan pada tahun 2014 mencapai
1.405 penduduk (Kediri Dalam Angka, 2015). Kegiatan kampus tidak terlepas
dari unit pendukung operasional yaitu terdiri dari unit A (ruang kuliah, pertemuan,
aula, parkir, sarana olahraga) dan Laboratorium Agrokomplek.
C. Mobilitas Kendaraan Civitas Akademika
Beroperasinya Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri dapat berdampak
pada peningkatan kepadatan lalu lintas dari adanya kegiatan transportasi civitas
akademika. Peningkatan kepadatan lalu lintas dapat menimbulkan penurunan
kualitas udara (peningkatan debu dan bising). Hasil pengujian kualitas udara pada
tahun 2016 menunjukkan bahwa parameter udara ambien masih di bawah baku
mutu udara ambien yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Pemerintah No.41
Tahun 1999 tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional.
D. Pelayanan Sosial
Aktivitas pelayanan sosial meliputi pengoperasian kantin, sarana peribadatan,
olahraga, seni budaya dll.
BATAS WILAYAH STUDI
Kaitan antara rencana kegiatan Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota
Kediri di Kota Kediri dengan lingkungan sekitarnya memungkinkan terjadinya
dampak pada ruang tertentu, selama periode waktu tertentu serta berpengaruh pada
komponen lingkungan tertentu pula. Batas teknis studi AMDAL merupakan kumulatif
dari keempat batas studi (Batas Proyek, Batas Ekologis, Batas Sosial dan Batas
Administratif).

20
A. Batas Proyek
Batas proyek ini merupakan ruang dimana seluruh komponen rencana kegiatan
pembangunan UB Kampus III Kediri akan dilakukan, termasuk kegiatan pada tahap
pra kontruksi, tahap kontruksi, tahap operasi dan tahap pasca operasi yang dilakukan
oleh pemrakarsa kegiatan pembangunan.
B. Batas Ekologis
Batas ekologis merupakan ruang terjadinya sebaran dampak-dampak yang
diprakirakan timbul dengan adanyan rencana pembangunan UB Kediri, mengikuti
masing-masing media lingkungan dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang
tersebut diprakirakan mengalami perubahan mendasar. Dalam hal ini media
lingkungan yang diprakirakan mengalami perubahan adalah sungai, udara serta tanah
atau lahan. Media lingkungan tersebut mengalami perubahan karena prakiraan
terjadinya dampak perubahan bentang alam, peningkatan laju erosi, peningkatan
kadar debu derta perubahan kualitas air.

C. Batas Sosial
Batas sosial merupakan ruang di sekitar rencana kegiatan pembangunan UB Kediri
yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial. Batas ini pada
dasarnya adalah ruang dimana masyarakat terkena dampak lingkungan yang
diprakirakan timbul dari rencana kegiatan pembangunan Kampus Universitas
Brawijaya Kota Kediri.
 Dampak timbulnya keresahan masyarakat
Dampak keresahan masyarakat diprakirakan terjadi pada permukiman penduduk
terdekat dengan lokasi pembangunan yaitu pada Kelurahan Mrican.

21
 Dampak persepsi dan sikap positif masyarakat
Dampak persepsi dan sikap positif masyarakat diprakirakan terjadi pada permukiman
penduduk yang ada di Kelurahan Mrican
 Dampak peningkatan pendapatan
Dampak peningkatan pendapatan diprakirakan terjadi pada permukiman penduduk
yang ada di Kelurahan Mrican
 Dampak terbukanya kesempatan kerja
Dampak terbukanya kesempatan kerja diprakirakan terjadi pada permukiman
penduduk yang ada di Kelurahan Mrican
 Dampak terbukanya kesempatan usaha
Dampak terbukanya kesempatan usaha diprakirakan terjadi pada permukiman
penduduk yang ada di Kelurahan Mrican
 Dampak penurunan kesehatan masyarakat
Dampak penurunan kesehatan masyarakat diprakirakan terjadi pada permukiman
penduduk yang ada di Kelurahan Mrican
D. Batas Administratif
Batas administratif ini merupakan wilayah administrasi yang mencakup batas
proyek, batas ekologis, dan batas sosial. Batas administrasi ini diperlukan untuk
mengarahkan pemrakarsa atau tim penyusun AMDAL untuk dapat melakukan
koordinasi pada lembaga pemerintahan tersebut, baik untuk koordinasi administratif,
pengumpulan data rona lingkungan, dan dalam koordinasi lainnya.

22
E. Batas Wilayah Studi
Batas wilayah studi merupakan gabungan dari batas proyek, batas ekologis, batas
sosial, dan batas adminsitratif. Dari masing-masing batas tersebut diplotkan pada peta
yang kemudian di overlay sehingga dapat ditarik garus luar gabungan ke empat batas
tersebut.

RINCIAN RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

I. KOMPONEN LINGKUNGAN TERKENA DAMPAK PENTING


RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN.

Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya akan berpotensi menimbulkan dampak


pada komponen lingkungan hidup baik lingkungan geofisik, kimia, biologi, sosial ekonomi
dan budaya maupun lingkungan kesehatan masyarakat. Pengamatan terhadap kondisi
komponen lingkungan awal perlu dilakukan dalam studi ini agar dapat diketahui besarnya
perubahan komponen lingkungan tersebut akibat kegiatan pembangunan yang dilakukan.
Komponen rona lingkungan awal berupa komponen komponen lingkungan geo-fisik kimia,
komponen lingkungan biologi, komponen lingkungan sosial ekonomi budaya dan komponen
lingkungan kesehatan masyarakat.

II. Komponen Lingkungan Geofisik Kimia


A. Klimatologi

Tabel 2.1 Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan dan Rata-rata Curah Hujan, 2012-2014

Jumlah Curah Hujan di Rata-rata


Rata-rata Hari Hujan
3 Kecamatan Tahun 2014 (mm) Curah Hujan (mm)
Bulan
2012 2013 2014 Mojoroto Kota Pesantren 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Januari 23 19 17 291 290 218 572 510 266
2 Pebruari 6 15 14 336 147 182 166 349 222
3 Maret 12 12 6 256 121 45 295 240 141
4 April 12 10 10 215 322 108 415 278 215
5 Mei 4 11 5 141 64 64 116 222 90
6 Juni 1 11 5 106 30 38 5 332 58
7 Juli 0 6 1 11 8 0 0 134 6
8 Agustus 0 0 1 7 0 0 0 0 2
9 September 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Oktober 1 4 0 0 0 0 6 81 0
11 November 7 10 10 272 252 136 184 301 220
12 Desember 13 16 13 345 272 254 390 335 290
Jumlah 79 114 82 1.980 1.506 1.045 2.149 2.782 1.510

23
Sumber : Dinas Pertanian Kota Kediri
Tabel Curah Hujan yang Tercatat di Stasiun Hujan UPT PSDAWS Puncu-Selodon
Kediri, 2014 (mm)
Stasiun Hujan Rerata
Bulan Jumlah
Mrican UPT Kediri RS Gambiran PG Pesantren Efektif
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Januari 239 358 354 273 1.224 306
Februari 197 378 248 298 1.121 280
Maret 263 325 174 74 836 209
April 258 341 295 167 1.061 265
Mei 132 141 179 59 511 128
Juni 98 127 198 92 515 129
Juli 0 0 0 0 0 -
Agustus 0 0 0 0 0 -
September 0 0 0 0 0 -
Oktober 7 8 0 0 15 4
Nopember 220 236 238 214 908 227
Desember 287 207 283 348 1.125 281
Jumlah 1.701 2.121 1.969 1.525 7.316 1.829
2013 3.044 2.804 2.910 2.945 11.703 2.926
2012 1.434 1.363 1.176 1.653 5.626 1.409
2011 1.835 1.699 1.724 1.565 6.823 1.706
Sumber : UPT Pengelolaan SDAWS Puncu-Selodono Kediri

Tabel Curah Hujan Maksimum yang Tercatat di Stasiun Hujan UPT PSDAWS Puncu-
Selodono Kediri, 2014 (mm)
Stasiun Hujan Rerata
Bulan Jml
Mrican UPT Kediri RS Gambiran PG Pesantren Efektif
Januari 68 58 117 36 279 70
Februari 66 65 62 51 244 61
Maret 74 48 73 13 208 52
April 59 86 85 76 306 77
Mei 56 65 78 25 224 56
Juni 56 130 82 35 303 76
Juli 0 29 0 0 29 7
Agustus 0 0 0 0 0 -
September 0 0 0 0 0 -
Oktober 7 37 0 0 44 11
Nopember 55 72 57 71 255 64
Desember 52 60 61 110 283 71
JUMLAH 493 650 615 417 2.175 544
2013 589 651 719 755 2.714 679
2012 480 422 350 427 1.679 420
2011 389 445 379 450 1.663 416
Sumber : UPT Pengelolaan SDAWS Puncu-Selodono Kediri

B. Geologi

24
Kondisi geologi di Kota Kediri sebagian besar berupa tanah dengan jenis
Asosiasi aluvial kelabu & aluvial coklat kekelabuan, selebihnya jenis Aluvial dan
jenis Komplek mediteran coklat kemerahan & Litosol serta jenis Regosol Coklat
Kekelabuan. Untuk jenis tanah jenis Aluvial dan jenis Komplek mediteran coklat
kemerahan & Litosol tidak terdapat pada Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.
Pada Kelurahan Mrican yang merupakan lokasi Pembangunan, jenis tanahnya berupa
Aluvial seluas 50,600 Ha dan jenis Asosiasi aluvial kelabu & aluvial coklat
kekelabuan seluas 60,325 Ha.
C. Morfologi
Luas wilayah Kota Kediri adalah 63,40 km² atau (6.340 ha) dan merupakan
kota sedang di Provinsi Jawa Timur. Terletak di daerah yang dilalui Sungai Brantas
dan di antara sebuah lembah di kaki gunung berapi, Gunung Wilis dengan tinggi 2552
meter. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 meter di
atas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%. Struktur wilayah Kota Kediri
terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai.
Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kecamatan Kediri
dan Kecamatan Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai
yaitu Kecamatan Mojoroto yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan
kurang subur yang sebagian masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan
Gunung Maskumambang (300 m).
D. Hidrologi
Sebanyak 7 (tujuh) sungai mengalir di Kota Kediri, yaitu Sungai Kresek
sepanjang 5,87 km, Sungai Parang 3,00 km, Sungai Kedak 5,84 km, Sungai Brantas
7,11 km, dan Sungai Ngampel 1,38 km, sungai Tawang 7,46 km dan sungai Bruno
1,93 km.
Terdapat dua titik pengambilan sampel untuk menguji kualitas air disekitar
pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri yaitu pada Sumur Bor Pak
Rumiyat RT 03 RW 03 dan Sumur Bor Pak Kasmat RT 04 RW 05. Dari hasil
pengujiannya, hanya ada satu parameter yang melebihi baku mutu yaitu parameter
mangan di Sumur Bor Pak Rumiyat RT 03 RW 03 dimana baku mutunya 0,5 mg/l
sedangkan hasil pengujiannya 3,75 mg/l. Untuk hasil pengujian parameter yang lain
masih memenuhi baku mutu baik di kedua lokasi pengambilan sample. Hasil
pengujian sampel air dapat dilihat pada Tabel:

25
Tabel Hasil Pengujian Air (Sumur Bor Pak Rumiyat RT 03 RW 03)

Baku Limit of
No Parameter Satuan Hasil Uji Keterangan
Mutu Detection
I. FISIKA
Total Disolved
1 mg/l 1500 2,74 570
Solid
2 Warna TCU 50 1 <1
3 Kekeruhan NTU 25 - 2,24
II.KIMIA
1 Air Raksa mg/l 0,001 0,000198 <0,000198
2 Besi mg/l 1,0 0,0413 <0,0413
3 Mangan mg/l 0,5 0,0095 3,57 Melebihi
4 Seng mg/l 15 0,0157 <0,0157
5 Fluoride mg/l 1,5 0,023 0,267
Kromium mg/l
6 0,05 0,003 0,00530
Valensi 6
Kesadahan mg/l
7 500 4,4 392
CaCO3
8 Klorida mg/l 600 1,1 53,7
9 Nitrat sebagai N mg/l 10 0,009 0,780
10 Nitrit sebagai N mg/l 1,0 0,002 0,00580
11 Sulfat mg/l 400 1,39 54,1
12 Cadmium mg/l 0,005 0,0094 <0,0094
13 Sianida mg/l 0,1 0,002 0,00200
14 Timbal mg/l 0,05 0,0546 <0,0546
Zat Organik mg/l
15 10 - 2,22
(KMnO4)
III.BAKTERIOLOGI
1 Fecal Colirorm MPN/ml - - <1,8
2 Total Coliform MPN/ml 50 - <1,8
Sumber : Hasil Pengujian Lab. Uji Kualitas Lingkungan BLH Prov Jawa Timur. 2016
Tabel Hasil Pengujian Air (Sumur Bor Pak Kasmat RT 04 RW 05)
Baku Limit of
No Parameter Satuan Hasil Uji Keterangan
Mutu Detection
I. FISIKA
Total Disolved
1 mg/l 1500 2,74 345
Solid
2 Warna TCU 50 1 1,51
3 Kekeruhan NTU 25 - 0,960
II.KIMIA
1 Air Raksa mg/l 0,001 0,000198 <0,000198
2 Besi mg/l 1,0 0,0413 <0,0413
3 Mangan mg/l 0,5 0,0095 0,501 Melebihi
4 Seng mg/l 15 0,0157 0,0256
5 Fluoride mg/l 1,5 0,023 0,228
6 Kromium mg/l 0,05 0,003 0,00470

26
Valensi 6
Kesadahan mg/l
7 500 4,4 225
CaCO3
8 Klorida mg/l 600 1,1 14,2
9 Nitrat sebagai N mg/l 10 0,009 1,723
10 Nitrit sebagai N mg/l 1,0 0,002 0,0288
11 Sulfat mg/l 400 1,39 8,09
12 Cadmium mg/l 0,005 0,0094 <0,0094
13 Sianida mg/l 0,1 0,002 <0,002
14 Timbal mg/l 0,05 0,0546 <0,0546
Zat Organik mg/l
15 10 - 1,60
(KMnO4)
III.BAKTERIOLOGI
1 Fecal Colirorm MPN/ml - - 4
2 Total Coliform MPN/ml 50 - 11
Sumber : Hasil Pengujian Lab. Uji Kualitas Lingkungan BLH Prov Jawa Timur. 2016

E. Topografi
Kota Kediri berada pada hamparan wilayah yang berkelerengan datar sampai
landai (0 % - 2 %) dengan ketinggian lahan berkisar antara 1 – 3 meter di atas
permukaan laut. Kemiringan tanah pada Kota Kediri didominasi/paling banyak jenis
kemiringan tanah 0-2%. Pada Kecamatan Mojoroto paling banyak 0-2% sebanyak
1.875,460 Ha, Kecamatan Kota 1.490,00 Ha dan Kecamatan Pesantren 2.390,00 Ha.
Untuk Kelurahan Mrican yang merupakan lokasi Pembangunan, semua tanahnya
memiliki kemiringan 0-2% seluas 110,925 Ha.
F. Kualitas Udara

Tabel 2.13 Hasil Uji Udara Ambien (depan gedung kuliah baru kampus UB)

Baku Limit of Hasil Acuan


No Parameter Satuan
Mutu Detection Uji Metode
Sulfur Dioksida SNI-19-
1 µg/Nm3 900** 5,89 9,27
(SO2) 7119.7-2005
Nitrogen SNI-19-
2 µg/Nm3 400** 0,586 1,83
Dioksida (NO2) 7119.2-2005
SNI-19-
3 Oksidan (O2) µg/Nm3 235** 3,71 9,30
7119.8-2005
SNI-19-
4 Ammonia (NH3) µg/Nm3 1.360*** 5,35 13,4
7119.1-2005
SNI-19-
5 Debu (TSP) µg/Nm3 260*** 0,409 175
7119.3-2005
6 Timbal (Pb) µg/Nm3 60*** 0,00021 0,071 SNI-19-

27
7119.4-2005
Sumber : Hasil Pengujian Lab. Uji Kualitas Lingkungan BLH Prov Jawa Timur. 2016
Tabel 2.14 Hasil Uji Udara Ambien (Bekas Kantor Kelurahan Mrican)
Baku Limit of Hasil Acuan
No Parameter Satuan
Mutu Detection Uji Metode
Sulfur Dioksida SNI-19-
1 µg/Nm3 900** 5,89 11,84
(SO2) 7119.7-2005
Nitrogen SNI-19-
2 µg/Nm3 400** 0,586 1,45
Dioksida (NO2) 7119.2-2005
SNI-19-
3 Oksidan (O2) µg/Nm3 235** 3,71 19,7
7119.8-2005
SNI-19-
4 Ammonia (NH3) µg/Nm3 1.360*** 5,35 12,7
7119.1-2005
SNI-19-
5 Debu (TSP) µg/Nm3 260*** 0,409 90,9
7119.3-2005
SNI-19-
6 Timbal (Pb) µg/Nm3 60*** 0,00021 0,059
7119.4-2005
Sumber : Hasil Pengujian Lab. Uji Kualitas Lingkungan BLH Prov Jawa Timur. 2016

Dari Tabel 2.13 dan 2.14 diketahui bahwa parameter udara ambien masih di bawah baku
mutu udara ambien yang dipersyaratkan sesuai Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 1999
tentang Baku Mutu Udara Ambien Nasional.

III. Komponen Lingkungan Biologi


A. Flora
Kondisi lingkungan biologi awal di lokasi Pembangunan Industri Biofuel
Terpadu dan sekitarnya merupakan vegetasi budidaya pertanian tanaman pangan pada
lahan sawah milik penduduk. Jenis vegetasi pada lahan sawah didominasi oleh
tanaman pangan musiman (padi dan jagung), tanaman hortikultura (tomat, cabe), dan
rerumputan.
B. Fauna
Di lokasi proyek Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri,
lingkungan sekitarnya tidak dijumpai satwa liar darat yang langka dan dilindungi.
Jenis satwa yang umum dijumpai adalah jenis liar, seperti burung, serangga, reptil
(ular, kadal, cicak), dan hewan peliharaan penduduk, seperti ayam, kambing, sapi.
IV. Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi Budaya
A. Sosial
28
 Jumlah Penduduk
Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri ini berlokasi di
Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri . Penduduk Kota Kediri Tahun 2014 berjumlah
293.282 jiwa yang terdiri dari laki–laki 147.417 jiwa dan perempuan 145.865 jiwa.
Bila dibandingkan dengan tahun 2013 berjumlah 267.310 jiwa yang terdiri dari laki–
laki 134.409 jiwa dan perempuan 132.901 jiwa mengalami peningkatan. Dengan
distribusi penduduk menurut kecamatan terbesar adalah Kecamatan Mojoroto
sebanyak 112.685 jiwa. Sedangkan Jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan
Pesantren dengan jumlah penduduk sebanyak 286.899 jiwa.
Adapun banyaknya kepadatan penduduk (jiwa/km2) yang berada di Kota
Kediri yang merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah
Kecamatan Kota sebesar 6.288 jiwa/km2 dengan rata-rata penduduk per kelurahan
sebanyak 5.511 dengan luas 14.900 km2. Sedangkan yang paling kecil kepadatan
penduduknya adalah Kecamatan Pesantren sebesar 3.635 jiwa/km2. Sedangkan
Kecamatan Mojoroto sebagai lokasi pembangunan memiliki kepadatan penduduk
sebesar 4.580 jiwa/km2 dengan jumlah kelurahan 14, rata-rata penduduk perkelurahan
sebesar 8.048 dan luas kecamatan 24.601 Km2.
 Tingkat Kriminalitas Masyarakat
Tingkat kriminalitas yang dilaporkan ke Kepolisian Resort Kota Kediri pada
tahun 2014 sebanyak 414 kasus dan yang telah diselesaikan sebanyak 250 kasus.
Jumlah presentase tingkat kejahatan sebesar 60,39 %. Jenis kejahatan yang paling
banyak dilaporkan adalah Perjudian dengan 117 laporan dan telah dapat diselesaikan
semua.
B. PENDIDIKAN
Tabel Banyaknya Sekolah, Ruang Belajar, Kelas Guru dan Murid Dirinci
Menurut Jenis dan Status Sekolah Umum, 2014/2015

Tingkat dan Status Sekolah Ruang Belajar Kelas Guru Murid


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. SD
- Negeri 116 703 742 1.242 24.749
- Swasta 23 161 171 280 4.507
2. SLTP
- Negeri 8 240 247 519 8.020
- Swasta 21 188 162 396 5.770
3. SMU
- Negeri 8 225 240 524 7.699
- Swasta 12 109 94 264 2.974
4 SMK
- Negeri 3 115 137 314 4.445

29
- Swasta 23 261 316 944 11.081
Jumlah 214 2.002 2.109 4.483 69.245
2013/2014 213 2003 2.149 4.439 71.330
2012/2013 213 1.818 1.908 4.735 71.049
2011/2012 239 2.296 2.175 5.369 79.819
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Kediri dalam Kediri Dalam Angka, 2015
Tabel Banyaknya Sekolah, Ruang Belajar, Kelas, Guru dan Murid Madrasah Dirinci
Menurut Jenis dan Status Sekolah, 2014/2015

Tingkat dan Status Sekolah Ruang Belajar Kelas Guru Murid


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. M. Ibtidaiyah
- Negeri 2 27 27 48 1.061
- Swasta 14 92 92 188 2.189
M. Tsanawiyah
2. - Negeri 3 88 88 181 3.012
- Swasta 5 57 57 105 1.702
M. Aliyah
3. - Negeri 2 66 66 154 2.275
- Swasta 3 48 48 78 1.029
Jumlah 29 378 378 754 11.268
2013/2014 29 334 334 818 9.709
2012/2013* 29 328 328 691 9.370
2011/2012 29 306 306 805 8.816
2010/2011 29 284 286 847 7.365
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kota Kediri dalam Kediri Dalam Angka, 2015
Tabel Jumlah Pondok Pesantren, Guru dan Santri di Kota Kediri Dirinci
Menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, 2014
Banyaknya Guru Murid
Kecamatan
Pondok Pesantren L P Jumlah L P Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mojoroto 24 768 147 915 9.135 3.185 12.320
2. Kota 10 132 60 192 603 919 1.522
3. Pesantren 6 102 48 150 1.349 1.434 2.783
Jumlah 40 1.002 255 1.257 11.087 5.538 16.625
2013 39 823 193 1.011 9.188 4.377 13.565
2012 38 814 188 1.002 9.088 4.277 13.365
2011 38 821 297 1.118 9.107 4.329 13.436
2010 38 807 265 1.072 9.088 4.277 13.365
Sumber : Kantor Kementerian Agama Kota Kediri dalam Kediri Dalam Angka, 2015
C. Ekonomi
 Tenaga Kerja
Jumlah permintaan/lowongan tenaga kerja yang tercatat pada Dinas Sosial dan
Tenaga Kerja Kota Kediri pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan yang
signifikan, yaitu dari 696 orang menjadi 1.126 orang atau sebesar 61,78%, begitu pula
dengan penempatan tenaga kerja atau yang diterima bekerja pada tahun 2014
30
mengalami peningkatan sebesar 56,08 persen jika dibandingkan dengan tahun
2013, yaitu dari 485 orang pada tahun 2013 menjadi 757 orang pada tahun 2014.
 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Berdasarkan hasil penghitungan angka sementara, nilai PDRB Seri 2010 Kota
Kediri atas dasar harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 87.702.825,6 juta rupiah
(dengan Migas dan tanpa Migas), sedangkan PDRB Seri 2010 atas dasar harga
konstan (tahun dasar 2000) Kota Kediri pada tahun 2014 mencapai 69.219.996,7 juta
rupiah (dengan dan tanpa Migas), sebagaimana tertera pada tabel 2.25 dan 2.26.
 Pendapatan Penduduk
Besaran Upah Minimum Kota (UMK) Kota Kediri terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan besarnya inflasi, yaitu sebesar
975.000 rupiah pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 7,62% dibanding tahun 2010,
pada tahun 2012 meningkat menjadi 1.036.500 rupiah, tahun 2013 meningkat lagi
menjadi 1.128.400 rupiah atau meningkat sebesar 8,87 persen jika dibanding dengan
tahun 2012 dan pada tahun 2014 meningkat 3,24% menjadi 1.165.000.
 Listrik dan Air Bersih
Jumlah pelanggan listrik yang ada di Kota Kediri, dimana jumlah pelanggan
per Desember tahun 2014 sebanyak 78.321 pelanggan atau meningkat sebesar 3,84%
dibanding jumlah pelanggan per Desember tahun 2013 sebanyak 75.426 pelanggan.
Peningkatan jumlah pelanggan juga diikuti oleh peningkatan KWh yang terjual
selama satu tahun yaitu sebesar 4,29% dari 302.716.545 KWh pada tahun 2013
menjadi 315.704.758 KWh.
Produksi air minum PDAM Kota Kediri pada tahun 2014 juga mengalami
peningkatan sebesar 43,93% dari 4.073.507 m3 pada tahun 2013 menjadi 5.863.127
m3 pada tahun 2014, begitu pula dengan jumlah pelanggan pada tahun 2014
mengalami peningkatan sebesar 1,61% dari 13.680 pelanggan pada Tahun 2013
menjadi 13.900 pelanggan pada Tahun 2014.
 Penggunaan Lahan
Pemukiman menjadi sektor yang paling luas pada penggunaan lahan Kota
Kediri dengan luas 2.723,1990 Ha. Penggunaan lahan Tanah Kosong paling kecil
luasnya dengan luas 63,6800 Ha. Sedangkan Kecamatan Mojoroto yang merupakan
lokasi Pembangunan, jenis penggunaan lahannya juga yang paling besar adalah

31
pemukiman dengan luas 800,0814 Ha dan yang paling kecil adalah Tegalan dengan
luas 190,2236 Ha.
D. Infrastruktur Jalan & Jembatan
Panjang jalan Kota Kediri yang tercatat di Dinas Pekerjaan Umum Kota
Kediri pada tahun 2014 adalah 334.097 km, bertambah 2.752 km yang sebelumnya
masih jalan tanah sudah menjadi jalan aspal dengan kondisi baik 282,745 km, sedang
34,342 km, rusak 15,755 km dan rusak berat 1,255 km
E. Budaya
Kota Kediri menjadi situs sebuah ibukota kuno bagi kerajaan Jawa, kota ini
merupakan salah satu pusat kebudayaan utama bagi suku Jawa dan di kota ini juga
berisi beberapa reruntuhan kuno dan candi era Kerajaan Kediri dan Kerajaan
Majapahit.
V. Komponen Lingkungan Kesehatan Masyarakat
A. Fasilitas Kesehatan

Dari Fasilitas Rumah sakit yang tersedia, Rumah Sakit Swasta yang paling banyak
yaitu 7 buah, sedangkan yang paling banyak dikunjungi adalah Rumah Sakit TNI/Polisi
sebanyak 88.411 orang. Jumlah tenaga kesehatan di Rumah Sakit pada tahun 2014 sebesar
134.628 orang, jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2013 yaitu 436.329 orang.

32
1. Prakiraan Dampak Penting

Tabel 3.4. Ringkasan Analisis Dampak Hipotetik

Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
TAHAP KONTRUKSI
1 Penurunan Tingkat Berdasarkan data BPS 4 4 5 1 3 4 3 2 2 1 Besarnya Dampak :
Pengangguran Kota Kediri tahun 2015 Dampak positif kecil,
diketahui jumlah Dengan adanya
penduduk Kecamatan perekrutan tenaga kerja
Mojoroto adalah pada tahap kontruksi
112.685 jiwa. diperkirakan dapat
Berdasarkan data BPS mengurangi jumlah
2015,Pencari kerja di pengangguran sebanyak
Kota Kediri sebanyak 98%.
1405 jiwa, dengan Pentingnya dampak :
penempatan kerja 757
Penting, dampak
jiwa.
penurunan pengangguran
karena lama dampak
berlangsung cukup
panjang.
2 Keresahan Masyarakat Kondisi masyarakat 4 4 5 4 3 4 2 2 2 1 Besarnya Dampak :

33
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
sangat kooperatif pada Dampak negatif kecil,
saat sosialisasi, mudah kondisi masyarakat yang
dalam komunikasi dan relatif aman, dan setuju
pemberian informasi. dengan kegiatan
Hasil kuisioner menunjukkan peluang
menunjukkan bahwa keresahan masyarakat
masyarakat setuju kecil.
dengan kegiatan
Pentingnya dampak :
pembangunan dan
pengembangan Penting, dampak
Universitas Brawijaya keresahan masyarakat
Kota Kediri dengan berlangsung lama pada
menyatakan beberapa tahap kontruksi dengan
harapan positif dengan rencana pelaksanaan
adanya kegiatan ini. selama 10 tahun.

3 Perubahan persepsi Pada tahap awal, 4 3 4 5 4 4 2 1 2 1 Besarnya Dampak :


dan sikap masyarakat sebagian besar Dampak positif kecil, ada
masyarakat diwilayah harapan masyarakat
studi cukup tertarik sekitar untuk
(persepsi dan sikap mendapatkan prioritas
positif) dengan adanya penerimaan sebagai

34
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
rencana pembangunan tenaga kerja di Universitas
dan pengembangan Brawijaya Kota Kediri
Universitas di wilayah Pentingnya dampak :
mereka. Penting, lama
berlangsungnya dampak
relatif lama, jumlah
manusia terkena dampak
adalah Kota dan
Kabupaten Kediri, luas
wilayah persebaran
dampak luas.
4 Kerusakan 37,5 km panjang jalan 4 4 3 3 2 3 2 2 2 1 Besarnya Dampak :
jalan/jembatan dimana 100% nya Dampak negatif kecil,
sudah diaspal . dengan peningkatan
jumlah unit kendaraan
yang lewat sehingga
diperkirakan dapat
menambah perubahan
kualitas jalan/jembatan
Pentingnya dampak :

35
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
Penting, lama
berlangsungnya dampak
tergolong lama yaitu
selama tahap kontruksi
dan pasca kontruksi.
5 Penurunan kualitas Kadar debu sebesar 175 4 4 3 1 1 4 3 2 2 1 Besarnya dampak :
udara (debu dan μg/m3 dan 90,9 μg/m3, Dampak negatif kecil,
kebisingan) masih dibawah baku kondisi pembangunan
mutu 260 μg/m3 relatif dekat dengan
pemukiman, Peningkatan
kadar debu harus dikelola
dengan baik.
Pentingnya dampak :
Tidak penting, jumlah
manusia terkena dampak
relatif kecil karena kondisi
tapak proyek jauh dari
pemukiman.
6 Peningkatan Sebagian besar 2 4 5 4 4 4 1 4 4 1 Besarnya dampak :

36
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
perekonomian lokal penduduk Kecamatan Dampak positif kecil,
Mojoroto pada adanya peningkatan jenis
khususnya bermata kegiatan perekonomian
pencaharian sebagai lokal khusunya
karyawan dan perdagangan dan jasa.
pedagang. Nilai PDRB
Pentingnya dampak :
Industri pengolahan
khususnya tembakau Penting, jumlah penduduk
mencapai 80,13%. terkena dampak relatif
Sektor perdagangan banyak beberapa
menyumbang 9,2% kelurahan disekitar tapak
proyek, luas wilayah
penyebaran relatif luas,
lama berlangsungnya
dampak relatif lama
selama kegiatan pasca
kontruksi, kumulatif
dampak bersifat kumulatif
dengan waktu yang lama,
dan dampak ini tidak
berbalik dalam jangka

37
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
waktu yang lama.
TAHAP PASCA KONTRUKSI
1 Penuruan kualitas air Hasil pengujian kualitas 3 3 3 1 1 1 2 2 2 2 Besarnya Dampak :
tanah dan permukaan air tanah baik di sekitar Sangat kecil, rencana
proyek menunjukkan pengelolaan air limbah
bahwa parameter total oleh pemrakarsa
coliform sebesar 1,8 diharapkan dampak tidak
MPN/mL dan 11 terjadi penurunan kualitas
MPN/mL (50 air tanah dan air
MPN/mL) dibawah permukaan.
baku mutu.
Pentingnya Dampak :
Tidak penting, jumlah
manusia terkena dampak
tidak ada, luas wilayah
persebaran dampak tidak
ada, lama dampak
berlangsung juga tidak
ada.
2 Peningkatan kepadatan Jumlah penduduk 1 1 2 2 2 4 1 4 2 1 Besarnya Dampak :

38
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
penduduk Kecamatan Mojoroto Sangat kecil, peningkatan
pada Tahun 2014 kepadatan penduduk
adalah 112.685 jiwa 4886jiwa/km2.
dengan kepadatan 4850
Pentingnya dampak :
jiwa per km2
Penting , dampak
kepadatan penduduk lama
dampak berlangsung
panjang yaitu selama
kegiatan pasca kontruksi
(> 10 tahun)
3 Peningkatan SDM Jumlah murid yang 3 3 3 2 3 5 2 2 2 1 Besarnya Dampak :
bersekolah di Dampak positif kecil,
Kecamatan Mojoroto dengan prediksi
adalah sebagai berikut : peningkatan pendidikan
32.506 murid SD dan penduduk Kecamatan
MI, 18.504 murid SMP Mojoroto ke jenjang
dan MTs, 18.830 murid universitas adalah 2,26%.
SMA dan MA,
Pentingnya dampak :
Sangat penting, lama

39
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
dampak berlangsung
sangat panjang, luas
wilayah dampak juga
cukup luas dengan
kelurahan kelurahan di
Kecamatan Mojoroto dan
Kota Kediri menjadi area
dampak.
4 Kesempatan Usaha Jenis usaha disekitar 1 2 5 5 3 5 3 4 2 1 Besarnya Dampak :
tapak proyek adalah Dampak positif cukup
warung makanan dan besar, penyediaan fasilitas
minuman dengan untuk memenuhi
jumlah 6-10 unit. Usaha kebutuhan demi
lain berupa berlangsung proses
perdagangan di sekitar kegiatan belajar mengajar
pasar Mrican. menuntut untuk
pembangunan usaha
penyedia barang dan jasa.
Perkiraan perubahan
kesempatan usaha akan

40
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
sangat meningkat pada
saat kegiatan belajar
mengajar.
Pentingnya dampak :
Sangat penting, mengingat
jumlah manusia terkena
dampak kesempatan usaha
cukup banyak 38% dari
wilayah studi, serta lama
dampak berlangsung
sangat panjang yatu
selama tahap pasca
kontruksi.

5 Peningkatan kepadatan Total kendaraan yang 3 3 5 2 2 5 2 4 2 1 Besarnya Dampak :


lalu lintas melewati jalan Gatot Dampak negatif cukup
Subroto dan Sersan besar, dengan perkiraan
Bahrun adalah 1649 peningkatan jumlah
unit/jam dan 1064 kepadatan lalu lintas
unit/jam dengan system sebesar 1064 – 1649

41
Hasil Besarnya
Rona Lingkungan Hasil Pentingnya Dampak Hasil Prakiraan
No DPH Dampak
Hidup Awal Dampak
RA TP DP P A T N C R TE
dua arah (Kota Kediri – unit/jam di Jl. Sersan
Kab. Kediri – Kab. Bahrun dan Jl. Gatot
Nganjuk) dan (Kab. Subroto.
Nganjuk – Kab.Kediri - Pentingya dampak :
Kota Kediri).
Sangat penting, mengingat
dampak kepadatan lalu
lintas berlangsung selama
tahap pasca kontruksi (10
tahun).
Sumber : Hasil Analisa, 2016

2. Evaluasi secara Holistik Terhadap Dampak Lingkungan


Evaluasi secara holistik merupakan telaahan secara menyeluruh terhadap semua Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang timbul pada
komponen lingkungan hidup yang berasal dari rencana usaha dan/atau kegiatan pada ruang dan waktu yang sama. Telaahan ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui keterkaitan dan interaksi seluruh (DPH) dalam penentuan karakteristik dampak (kepentingan dampak) secara total
terhadap lingkungan hidup. . Evaluasi holistik terhadap semua DPH yang diprakirakan terjadi pada kegiatan pembangunan dan pengembangan
Universitas Brawijaya Kota Kediri.

42
Tabel 4.7 Ringkasan Analisis Dampak Penting
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

TAHAP PRA KONSTRUKSI


- - - -
TAHAP KONSTRUKSI
1 Penurunan Berdasarkan data BPS Kota Besarnya Dampak : 1. Interaksi DPH-02, DPH-03 dan DPH-06
Tingkat Kediri Tahun 2015 diketahui Dampak keresahan masyarakat dan perubahan
Dampak positif kecil, persepsi dan sikap masyarakat pada kegiatan
Pengangguran jumlah penduduk Kecamatan Dengan adanya perekrutan rekrutmen tenaga kerja perubahan serta
dari kegiatan Mojoroto adalah 112.685 jiwa tenaga kerja pada tahap persepsi dan sikap masyarakat pada kegiatan
rekrutmen dengan jumlah pencari kerja mobilitas material dan peralatan berinteraksi
kontruksi diperkirakan pada ruang yang sama yaitu Kelurahan Mrican
tenaga kerja sebanyak 1.405 jiwa dan jumlah dapat mengurangi jumlah serta pada waktu yang sama yaitu selama masa
(DPH-01) penempatan kerja 757 jiwa. pengangguran sebanyak konstruksi (10 tahun). Jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan untuk pembangunan dan
98%.
pengembangan kampus Universitas Brawijaya
Pentingnya dampak : Kampus III Kota Kediri sebanyak 70 orang.
Dari total tsb, hanya 59 orang yang dapat
Penting, dampak direkrut dari area sekitar sebanyak 59 pekerja
penurunan pengangguran (Tabel 1.3). Jumlah warga Kota Kediri yang
karena lama dampak mencari pekerjaan pada tahun 2014 mencapai
1.405 penduduk (BPS Kota Kediri, 2015).
berlangsung cukup Keresahan masyarakat akan timbul jika dalam
panjang. mekanisme perekrutan tidak terdapat
transparansi dan hanya mengakomodir
2 Keresahan Kondisi masyarakat sangat Besarnya Dampak : sebagian kecil tenaga kerja lokal. Jumlah data
Masyarakat kooperatif pada saat sosialisasi, Dampak negative kecil, penduduk terkena dampak keresahan
mudah dalam komunikasi dan masyarakat serta perubahan persepsi dan sikap
kondisi masyarakat yang masyarakat adalah penduduk yang bertempat
pemberian informasi. Hasil relatif aman, dan setuju tinggal disekitar tapak proyek yaitu Kelurahan

43
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
kuisioner menunjukkan bahwa dengan kegiatan Mrican dengan jumlah penduduk adalah 5.804
masyarakat setuju dengan menunjukkan peluang jiwa. Dampak keresahan masyarakat serta
perubahan persepsi dan sikap masyarakat
kegiatan pembangunan dan keresahan masyarakat bersumber dari kegiatan yang sama, maka
pengembangan Universitas kecil. terdapat kemungkinan bahwa meningkatkannya
Brawijaya Kota Kediri dengan keresahan masyarakat akan berpengaruh
Pentingnya dampak : terhadap persepsi dan sikap masyarakat yang
menyatakan beberapa harapan
Penting, dampak bersifat negatif. Dari kegiatan mobilitas
positif dengan adanya kegiatan material dan peralatan, juga menimbulkan
keresahan masyarakat
ini. dampak perubahan persepsi dan sikap
berlangsung lama pada masyarakat pada ruang dan waktu yang sama
tahap kontruksi dengan dengan dampak keresahan masyarakat serta
perubahan persepsi dan sikap masyarakat dari
rencana pelaksanaan
kegiatan rekrutmen tenaga kerja. Dampak
selama 10 tahun. perubahan persepsi dan sikap masyarakat tsb
dapat bersifat positif dan negatif karena
3 Perubahan Pada tahap awal, sebagian besar Besarnya Dampak :
merupakan dampak lanjutan dari dari dampak-
persepsi dan masyarakat diwilayah studi cukup Dampak positif kecil, ada dampak lain yang juga bersifat positif dan
sikap tertarik (persepsi dan sikap harapan masyarakat sekitar negatif akibat adanya mobilitas material dan
masyarakat positif) dengan adanya rencana peralatan. Walaupun ada perbedaan sumber
untuk mendapatkan dampak, namun ketiga dampak tsb terjadi pada
pembangunan dan pengembangan prioritas penerimaan ruang dan waktu yang sama dimana keresahan
Universitas di wilayah mereka. sebagai tenaga kerja di masyarakat berdampak pada perubahan
persepsi dan sikap masyarakat pada kegiatan
Universitas Brawijaya rekrutmen tenaga kerja, serta kegiatan
Kampus III Kota Kediri rekrutmen tenaga kerja dan mobilitas material
dan peralatan menimbulkan dampak yang sama
Pentingnya dampak : yaitu perubahan persepsi dan sikap masyarakat.
Penting, lama Dari analisis ini, maka keresahan masyarakat
serta perubahan persepsi dan sikap masyarakat
berlangsungnya dampak
pada kegiatan rekrutmen tenaga kerja dan
relatif lama, jumlah mobilitas material dan peralatan menjadi
manusia terkena dampak dampak penting.
adalah satu kabupaten, 2. Interaksi DPH-04 dan DPH-05

44
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
luas wilayah persebaran Dampak kerusakan jalan / jembatan dan
dampak cukup luas. penurunan kualitas udara (debu dan bising) pada
kegiatan mobilitas material dan peralatan
4 Kerusakan 37,5 km panjang jalan dimana Besarnya Dampak : berinteraksi pada ruang yang sama, yaitu pada
jalan/jembatan 100% nya sudah diaspal. akses jalan dan pada waktu yang sama yaitu
Dampak negatif kecil, selama masa konstruksi (10 tahun). Penambahan
dengan peningkatan jumlah kendaraan pada kegiatan mobilitas
jumlah unit kendaraan material dan peralaan adalah 55 unit kendaraan
dengan rincian wheel loader 8 unit, dump truck
yang lewat sehingga 15 unit, motor grader 10 unit, vibro roller 110
diperkirakan dapat Hp 6 ton 12 unit, water tank 8 unit da concrete
menambah perubahan mixer 2 unit. Kegiatan pengangkutan peralatan
dan material dalam perjalanannya dapat merusak
kualtas jalan/jembatan
jalan / jembatan yang dilewati. Di Kota Kediri
Pentingnya dampak : pada tahun 2014, terdapat 1,255 km panjang
jalan yang rusak berat (BPS Kota Kediri, 2015).
Penting, lama Dampak penurunan kualitas udara juga dapat
berlangsungnya dampak muncul sebagai akibat dari penggunaan
tergolong lama yaitu kendaraan dalam mobilitas material dan
peralatan. Karena bersumber dari kegiatan yang
selama tahap kontruksi dan sama, pada ruang dan waktu yang sama, maka
pasca kontruksi dampak kerusakan jalan / jembatan dan
penurunan kualitas udara (debu dan bising) pada
5 Penurunan Kadar debu sebesar 175 μg/m3 Besarnya dampak : kegiatan mobilitas material dan peralatan
kualitas udara dan 90,9 μg/m3, masih dibawah Dampak negatif kecil, merupakan dampak penting.
(debu dan baku mutu 260 μg/m3 kondisi pembangunan
kebisingan) yang relatif jauh dari
pemukiman menyebabkan
perubahan penurunan
kualitas air tidak
signifikan.
Pentingnya dampak :
45
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

Tidak penting, jumlah


manusia terkena dampak
relatif kecil karena kondisi
tapak proyek jauh dari
pemukiman.
6 Peningkatan Sebagian besar penduduk Kota Besarnya dampak :
perekonomian Kediri pada khususnya bermata Dampak positif kecil,
lokal pencaharian sebagai karyawan adnya peningkatan jenis
dan pedagang, Nilai PDRB kegiatan perekonomian
Industri pengolahan khususnya lokal khusunya
tembakau mencapai 80,13%. perdagangan dan jasa.
Sektor perdagangan menyumbang
Pentingnya dampak :
9,2%
Penting, jumlah penduduk
terkena dampak relatif
banyak beberapa
kelurahan disekitar tapak
proyek, luas wilayah
penyebaran relatif luas,
lama berlangsungnya
dampak relatif lama
selama kegiatan pasca
kontruksi, kumulatif
dampak bersifat kumulatif
dengan waktu yang lama,
dan dampak ini tidak

46
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
berbalik dalam jangka
waktu yang lama.
TAHAP PASCA KONSTRUKSI
1 Penuruan Hasil pengujian kualitas air tanah Besarnya Dampak : 3. Interaski DPH-01 dan DPH-05
kualitas air disekitar proyek menunjukkan Dampak penurunan tingkat pengangguran pada
Sangat kecil, rencana kegiatan rekrutmen tenaga kerja dan dampak
tanah dan bahwa parameter total coliform pengelolaan air limbah peningkatan kepadatan penduduk pada kegiatan
permukaan (50 MPN/mL) memenuhi baku oleh pemrakarsa kampus (belajar mengajar) berinteraksi pada
mutu 1,8 MPN/mL dan 11 ruang yang sama yaitu di Kecamatan Mojoroto,
menyebabkan dampak dan pada waktu yang sama yaitu selama masa
MPN/mL. penurunan kualitas air pasca konstruksi. Data BPS mencatat bahwa di
permukaan relatif kecil. Kota Kediri terdapat 1.405 jiwa yang berstatus
mencari pekerjaan, dengan rencana pemrakarsa
Pentingnya Dampak : untuk merekrut 2500 tenaga kerja pada saat
operasi kegiatan dapat maka dapat diperkirakan
Tidak penting, jumlah
pengurangan pengangguran sampai 98 %.
manusia terkena dampak Jumlah penduduk Kelurahan Mrican adalah
tidak ada, luas wilayah sebanyak 5.804 jiwa, sedangkan peduduk
persebaran dampak tidak Kecamatan Mojoroto 112.685 jiwa. Perkiraan
penambahan jumlah penduduk adalah sebesar
ada, lama dampak 7.504 jiwa. Dengan penambahan 2.500 tenaga
berlangsung juga tidak kerja dan 10.000 mahasiswa. Adanya kegiatan
ada. rekrutmen tenaga kerja dapat meningkatkan
dampak kepadatan penduduk dengan tinggalnya
tenaga kerja tsb di wilayah sekitar Universitas
Brawijaya Kampus III Kota Kediri sehingga
kepadatan penduduk di Kecamatan Mojoroto
bertambah. Oleh karena adanya pengaruh
interaksi antara kedua dampak tsb, maka kedua
dampak itu menjadi dampak penting.
4. Interaksi DPH-02, DPH-03, DPH-07, DPH-08,
DPH-09 dan DPH-12
Terdapat 3 macam interaksi, yaitu interaksi
47
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
DPH-02 dan DPH-03, serta interaksi DPH-07,
DPH-08, DPH-09, juga interaksi DPH-03, DPH-
09 dan DPH-12. Pada interaksi yang pertama,
dampak keresahan masyarakat serta perubahan
persepsi dan sikap masyarakat pada kegiatan
rekrutmen tenaga kerja berinteraksi pada ruang
yang sama yaitu di Kelurahan Mrican, dan waktu
yang sama yaitu selama masa pasca konstruksi
(10 tahun). Jumlah data penduduk terkena
dampak keresahan masyarakat serta perubahan
persepsi dan sikap masyarakat adalah penduduk
yang bertempat tinggal disekitar tapak proyek
yaitu Kelurahan Mrican dengan jumlah
penduduk adalah 5.804 jiwa. Data BPS mencatat
bahwa di Kota Kediri terdapat 1.405 jiwa yang
berstatus mencari pekerjaan, dengan rencana
pemrakarsa untuk merekrut 2.500 tenaga kerja
terutama untuk posisi karyawan yang berjumlah
1.500 orang. Keresahan masyarakat akan timbul
jika dalam mekanisme perekrutan tidak terdapat
transparansi dan hanya mengakomodir sebagian
kecil tenaga kerja lokal. Dampak keresahan
masyarakat serta perubahan persepsi dan sikap
masyarakat bersumber dari kegiatan yang sama,
maka terdapat kemungkinan bahwa
meningkatkannya keresahan masyarakat akan
berpengaruh terhadap persepsi dan sikap
masyarakat yang bersifat negatif pada waktu dan
ruang yang sama. Pada interaksi yang kedua,
dampak kesempatan usaha, peningkatan
perekonomian lokal, serta perubahan persepsi
dan sikap masyarakat berinteraksi pada ruang
yang sama yaitu di Kelurahan Mrican, dan waktu
yang sama yaitu selama masa pasca konstruksi
(10 tahun) serta bersumber pada kegiatan yang
48
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak
sama yaitu kegiatan kampus (belajar mengajar).
Pada saat ini tercatat ada 6 usaha warung
disekitar proyek, dengan adanya operasi kegiatan
belajar mengajar jumlah perekonomian bisa
meningkat, Dengan asumsi jumlah tenaga kerja
2.500 orang dan mahasiswa 10.000 orang maka
akan berpotensi muncul kegiatan perekonomian
lokal untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja
dan mahasiswa. Perkeonomian lokal yang
berpotensi muncul adalah warung makanan
dengan perkiraan 150 warung, 20 usaha
fotocopian dan toko ATK usaha kontrakan dan
kost-kostan 300 unit rumah, laundry dan usaha
lainnya. Potensi perekonomian lokal yang dapat
tumbuh tsb mengakibatkan perubahan persepsi
dan sikap masyarakat yang positif dengan
besarnya peluang warga setempat terlibat di
dalamnya sehingga dapat menambah keuntungan
finansial keluarga. Interaksi ketiga adalah
dampak perubahan persepsi dan sikap
masyarakat pada mobilitas kendaraan civitas
akademika dengan dampak yang sama pada
kedua interaksi di atas. Jenis 3 kegiatan yang
berbeda memberikan dampak yang sama
(perubahan persepsi dan sikap masyarakat) pada
waktu dan ruang yang sama yaitu di Kelurahan
Mrican, selama masa pasca konstruksi (10
tahun). Jumlah data penduduk terkena dampak
perubahan persepsi dan sikap masyarakat adalah
penduduk yang bertempat tinggal disekitar tapak
proyek yaitu Kelurahan Mrican dengan jumlah
penduduk adalah 18.142 jiwa. Oleh sebab
adanya interaksi tsb maka keenam dampak tsb
termasuk dampak penting.

49
No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Perkiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

5. Interaksi DPH-10 dan DPH-11


Dampak peningkatan kepadatan lalu lintas dan
penurunan kualitas udara (debu dan bising) pada
kegiatan mobilitas kendaraan civitas akademika
berinteraksi pada ruang yang sama, yaitu jalan
akses menuju Universitas Brawijaya Kampus III
Kota Kediri dan pada waktu yang sama yaitu
selama masa konstruksi (10 tahun). Jenis
kendaraan yang melewati jalan Gatot Subroto
sebagain besar adalah sepeda motor (878
unit/jam), sedangkan kendaraan ringan (438
unit/jam), kendaraan berat (343 unit/jam), becak
dan sepeda. Pada tahap kegiatan belajar
mengajar sudah dilaksanakan diperkirakan
peningkatan jumlah sepeda motor dan mobil
roda empat akan bertambah, dengan perekrutan
tenaga kerja sebanyak 2.500 orang dan 10.000
mahasiswa maka jumlah kendaraan yang
melewati jalan Gatot Subroto dan Jl. Sersan
Bahrun meningkat, untuk sepeda motor
diperkirakan bertambah 2.000 unit/jam, mobil
500 unit/jam. Dampak penurunan kualitas udara
juga dapat muncul sebagai akibat dari
penggunaan kendaraan dalam mobilitas
kendaraan civitas akademika. Karena bersumber
dari kegiatan yang sama, pada ruang dan waktu
yang sama, maka dampak peningkatan
kepadatan lalu lintas dan penurunan kualitas
udara (debu dan bising) pada kegiatan mobilitas
kendaraan civitas akademika merupakan
dampak penting.

50
2.2 PL & RKL
a. Maksud & Tujuan Pelaksanaan RKL
Maksud pelaksanaan RKL adalah untuk memberikan perlindungan terhadap
sumberdaya alam dan lingkungan (geofisik-kimia, biologi, sosial ekonomi budaya, dan
kesehatan masyarakat) yang mengalami perubahan akibat Pembangunan Kampus
Universitas Brawijaya Kota Kediri dengan Pemerintah Kota Kediri sebagai pemrakarsa;
serta sebagai wujud tanggung jawab pemrakarsa terhadap pelaksanaan kegiatan
pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup.

Sedangkan tujuan pelaksanaan RKL Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya


Kota Kediri adalah :

1. Menghindari atau mencegah dampak negatif yang diakibatkan oleh Pembangunan


Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri di Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto,
Kota Kediri
2. Menanggulangi, meminimalisasi, atau mengendalikan dampak negatif yang diakibatkan
oleh Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto,
Kota Kediri.
3. Meningkatkan dampak positif sehingga memberikan manfaat yang lebih besar baik
kepada pemrakarsa, masyarakat, maupun pihak lain yang menikmati dampak positif
tersebut.
4. Melaksanakan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dalam pengelolaan
lingkungan hidup.

b. Maksud & Tujuan Pelaksanaan RPL


Maksud pelaksanaan RPL adalah memberikan kepastian dilaksanakannya
serangkaian upaya pengelolaan dampak lingkungan yang sesuai RKL oleh Pemerintah Kota
Kediri. Sedangkan tujuan pelaksanaan RPL Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya
Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri adalah :

1. Mengetahui kondisi lingkungan yang terkena dampak Pembangunan Kampus Universitas


Brawijaya Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri setelah pasca pengelolaan
lingkungan.
2. Menguji kemampuan upaya penanganan dampak lingkungan yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kota Kediri.
3. Menciptakan sistem peringatan dini terhadap suatu perubahan kondisi lingkungan yang
tidak terduga.

51
4. Menciptakan mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait melalui pertukaran
data dan informasi.

c. Pernyataan Kebijakan Lingkungan


Pelaksanaan RKL dan RPL merupakan upaya pemrakarsa, yaitu Pemerintah Kota Kediri
dalam rangka memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan dan yang berwawasan lingkungan hidup. Hal ini juga
merupakan kebijaksanaan dari pihak pemrakarsa dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
operasional sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku, serta bertanggung jawab penuh
terhadap pelaksanaan pelestarian lingkungan hidup.

Pemerintah Kota Kediri sebagai pemrakarsa Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya


Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri berkomitmen untuk melaksanaan ketentuan
perundang-undangan lingkungan hidup yang relevan, serta berkomitmen untuk melakukan
penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkelanjutan dalam bentuk
mencegah, menanggulangi, dan mengendalikan dampak lingkungan hidup. Komitmen
Pemerintah Kota Kediri dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan
lingkungan hidup pada Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri di Kecamatan
Mojoroto, Kota Kediri dituangkan dalam Surat Pernyataan yang tidak terpisahkan dalam
dokumen RKL-RPL.

1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)


Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) merupakan upaya penanganan dampak
lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Dampak lingkungan yang
diprakirakan timbul akibat pelaksanaan kegiatan Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya
Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri baik pada tahap pra konstruksi, tahap
konstruksi dan tahap pasca konstruksi harus dikelola oleh pemrakarsa dalam rangka menjaga
kelestarian fungsi lingkungan hidup.

RKL ini merupakan pedoman pengelolaan lingkungan hidup yang disusun secara sistematis
dan implementatif bagi Pemerintah Kota Kediri selaku pemrakarsa kegiatan. Upaya pengelolaan
dampak lingkungan dalam bentuk pencegahan, pengendalian dan penanggulangan dampak
kegiatan Pembangunan Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto,
Kota Kediri dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain pendekatan teknologi,
pendekatan sosial ekonomi dan budaya serta pendekatan institusional.

52
Tabel 2.1 Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

Dampak Penting Hipotetik Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL)

TAHAP KONSTRUKSI

1 Penurunan Kegiatan Dari total kebutuhan Pendekatan Sosial  Kelurahan Satu kali saat Instansi
Tingkat Rekruitmen tenaga kerja yang Ekonomi : Mrican rekruitmen Pelaksana :
Penganggura Tenaga kerja dibutuhkan untuk - Mensosialisasikan berlangsung Pemerintah
n proyek dapat direkrut pelaksanaan dengan Kota Kediri
dari masyarakat Kota rekruitmen tenaga evaluasi Instansi
Kediri (50% dari kerja kepada setiap 1 pengawas :
tenaga kerja masyarakat mengenai bulan sekali,
Kepala
konstruksi, 10% dari kebutuha tenaga kerja selama
Kelurahan
tenaga dosen, dan dan kualifikasi posisi kegiatan
Mrican,
50% dari tenaga pekerjaan tahap
Kepala
administrasi) - Mengutamakan tenaga konstruksi
Kecamatan
kerja lokal berlangsung
Mojoroto
(masyarakat setempat karena
serta tokoh
di ketiga desa sekitar perekrutan
masyarakat
lokasi Pembangunan tanaga kerja
setempat
Kampus Universitas dilakukan
Brawijaya Kota secara
Instansi

53
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

Kediri) bertahap Penerima


- Membuat kesepakatan Laporan:
dengan sub kontraktor Walikota
pelaksana konstruksi Kota Kediri
untuk melibatkan dan KLH
tenaga kerja lokal Kota Kediri
sebagai syarat
peleksana pekerjaan
- Melakukan
pengawasan terhadap
pelaksanaan rekuitmen
tenaga kerja yang
dilakukan melalui
kontraktor pelaksana
berkaitan dengan
penyerapan tenaga
lokal
Pendekatan Institusi :
- Koordinasi dan
kerjasama dengan
pemerintah daerah
setempat dalam

54
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

pemasangan lowongan
pekerjaan serta
pelaksanaan sosialisasi
rekruitmen tenaga
kerja

2 Keresahan Kegiatan o Tidak muncul Pendekatan Sosial Ekonomi  Kelurahan Satu kali saat Instansi
Masyarakat Rekruitmen gejolak masyarakat : Mrican rekruitmen Pelaksana :
Tenaga kerja dan permasalahan - memprioritaskan berlangsung Pemerintah
sosial selama tenaga kerja lokal dengan Kota Kediri
kegiatan rekruitmen yang terserap evaluasi Instansi
tenaga kerja pada sepanjang memenuhi setiap 1 pengawas :
tahap awal kualifikasi dan bulan sekali,
Kepala
konstruksi persyaratan teknis selama
Kelurahan
o Terakomodasinya yang dibutuhkan kegiatan
Mrican,
tenaga kerja lokal - mekanisme rekruitmen tahap
Kepala
dari tenaga kerja tenaga kerja secara konstruksi
Kecamatan
lokal, dosen transparan dengan berlangsung
Mojoroto
maupun pengumuman secara karena
serta tokoh
administrasi terbuka melalui kantor perekrutan
masyarakat
desa/kecamatan tanaga kerja
setempat
setempat dilakukan
- membangun dan secara

55
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

meningkatkan bertahap Instansi


hubungan serta jalinan Penerima
komunikasi yang lebih Laporan:
baik dengan Walikota
masyarakat dengan Kota Kediri
penyampaian dan KLH
informasi yang Kota Kediri
berkesinambungan
Pendekatan Institusi :
- Koordinasi dan
kerjasama dengan
pemerintah daerah
setempat dalam
pemasangan lowongan
pekerjaan serta
pelaksanaan sosialisasi
rekruitmen tenaga
kerja

3 Perubahan Kegiatan o Tidak muncul Pendekatan Sosial Ekonomi  Kelurahan Satu kali saat Instansi
Persepsi dan Rekruitmen gejolak masyarakat : Mrican rekruitmen Pelaksana :
Sikap Tenaga kerja dan permasalahan - memprioritaskan berlangsung Pemerintah

56
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

Masyarakat sosial selama tenaga kerja lokal dengan Kota Kediri


kegiatan rekruitmen yang terserap evaluasi Instansi
tenaga kerja pada sepanjang memenuhi setiap 1 pengawas :
tahap awal kualifikasi dan bulan sekali, Kepala
konstruksi persyaratan teknis selama Kelurahan
o Timbul Persepsi yang dibutuhkan kegiatan Mrican,
dan sikap - mekanisme rekruitmen tahap Kepala
Masarakat yang tenaga kerja secara konstruksi Kecamatan
positif terhadap transparan dengan berlangsung Mojoroto
rencana pengumuman secara karena serta tokoh
Pembangunan terbuka melalui kantor perekrutan masyarakat
Kampus desa/kecamatan tanaga kerja setempat
Universitas setempat dilakukan
Brawijaya Kota - membangun dan secara
Kediri meningkatkan bertahap Instansi
hubungan serta jalinan Penerima
komunikasi yang lebih Laporan:
baik dengan Walikota
masyarakat dengan Kota Kediri
penyampaian dan KLH
informasi yang Kota Kediri
berkesinambungan

57
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

Pendekatan Institusi :
- Koordinasi dan
kerjasama dengan
pemerintah daerah
setempat dalam
pemasangan lowongan
pekerjaan serta
pelaksanaan sosialisasi
rekruitmen tenaga
kerja

Mobilitas o Tidak adanya Pendekatan Teknologi :  Jalan yang Selama Instansi


material dan gangguan terhadap - Menyesuaikan dilalui kegiatan Pelaksana :
peralatan kepadatan lalu kapasitas kendaraan jalur mobilisasi Pemerintah
lintas pengangkut dengan pengangku material dan Kota Kediri
o Tidak terjadi tipe jalan yang dilalui tan dan peralatan
kerusakan jalan agar tidak kegiatan berlangsung
Instansi
atau jembatan menimbulkan mobilisasi
pengawas :
kerusakan jalan material
dan Kepala
- Pengaturan jadwal
peralatan Kelurahan
mobilisasi sehingga
Mrican,
kendaraan pengangkut
Kepala

58
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

alat berat dan material Kecamatan


proyek tidak Mojoroto
membebani jalan pada serta tokoh
satu waktu dan diluar masyarakat
jam-jam sibuk lalu setempat,
lintas KLH Kota
- Memastikan bahwa Kediri
kondisi dari kendaraan
dalam keadaan baik Instansi
sehingga proses Penerima
mobilisasi alat berat Laporan:
dan material tidak
Walikota
terhambat dengan
Kota Kediri
adanya kerusakan
dan KLH
mesin, as patah dll
Kota Kediri
yang juga
mengganggu lalu
lintas jalan
Pendekatan Sosial
Ekonomi :
- Jika terjadi kerusakan
berat maka perbaikan

59
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

jalan harus dilakukan


sesuai dengan tingkat
kerusakannya
Pendekatan Instansi :
- Bekerjasama dengan
Dinas Perubungan dan
Polres setempat dalam
hal pengaturan lalu
lintas ketika kegiatan
mobilitas material dan
peralatan

Pembebasan o Terjadinya Pendekatan Teknologi :  Kelurahan selama Instansi


Lahan kesepakatan harga - Pembentukan posko Mrican kegiatan Pelaksana :
jual-beli tanah pengaduan dan saran pembebasan Pemerintah
sesuai dengan harga serta meningkatkan lahan tahap Kota Kediri
pasar koordinasi antara pra
panitia pembebasan konstruksi
Instansi
lahan dengan berlangsung
pengawas :
masyarakat terkena (± 1 tahun)
selama tahap Kepala
dampak dan
Kelurahan

60
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

stakeholder lainnya pra Mrican,


(kelompok konstruksi. Kepala
masyarakat adat). Kecamatan
Pendekatan Sosial Mojoroto
Ekonomi : serta tokoh
masyarakat
- Proses pengadaan
setempat,
lahan yang
KLH Kota
memperhatikan
Kediri
aspirasi dan
kepentingan
masyarakat sesuai Instansi
dengan peraturan dan Penerima
adat mengenai hak Laporan:
ulayat yang berlaku. Walikota
- Melakukan sosialisasi Kota Kediri
dan musyawarah dan KLH
dengan masyarakat Kota Kediri
yang lahannya yang
akan dibebaskan
mengenai bentuk dan
nilai ganti rugi.
- Pendataan secara

61
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

akurat mengenai
jenis, luas dan
kekayaan penduduk
yang berhak
mendapat ganti rugi,
dengan metode
partisipatif yaitu
melalui pelibatan
masyarakat dalam
proses identifikasi
hak ulayat.
Pendekatan Instansi :
- Bekerjasama dengan
aparat setempat
(Tokoh Adat, Kepala
Kampung dan kepala
Kecamatan) dalam
meredam keresahan
masyarakat yang
mungkin timbul
akibat pembebasan
lahan.

62
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

4 Kerusakan Mobilitas Tidak Terjadi Pendekatan Teknologi :  Jalan yang Selama Instansi
Jalan dan material dan kerusakan Jalan atau - Menyesuaikan dilalui kegiatan Pelaksana :
Jembatan peralatan jembatan berdasarkan kapasitas kendaraan jalur mobilisasi Pemerintah
standar dari pengangkut dengan pengangku material dan Kota Kediri
pemeliharaan rutin tipe jalan yang dilalui tan dan peralatan
untuk jalan nasional agar tidak kegiatan berlangsung
Instansi
dan provinsi seperti menimbulkan mobilisasi
pengawas :
kerusakan : kerusakan jalan material
dan Kepala
- Lubang - Pengaturan jadwal
peralatan Kelurahan
- Gelombang mobilisasi sehingga
Mrican,
- Alur kendaraan pengangkut
Kepala
- Ambles alat berat dan material
Kecamatan
- Jembul proyek tidak
Mojoroto
- Kerusakan tepi membebani jalan pada
serta tokoh
- Retak buaya satu waktu dan diluar
masyarakat
- Retak garis jam-jam sibuk lalu
setempat,
- Kegemukan lintas
KLH Kota
aspal - Memastikan bahwa
Kediri,
- Terkelupas kondisi dari kendaraan
Dishub
dalam keadaan baik
setempat,
sehingga proses
polentas
mobilisasi alat berat
setempat

63
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

dan material tidak


terhambat dengan Instansi
adanya kerusakan Penerima
mesin, as patah dll Laporan:
yang juga Walikota
mengganggu lalu Kota Kediri
lintas jalan dan KLH
Pendekatan Sosial Kota Kediri
Ekonomi :
- Jika terjadi kerusakan
berat maka perbaikan
jalan harus dilakukan
sesuai dengan tingkat
kerusakannya
Pendekatan Instansi :
- Bekerjasama dengan
Dinas Perubungan dan
Polres setempat dalam
hal pengaturan lalu
lintas ketika kegiatan
mobilitas material dan
peralatan

64
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

5 Penurunan Mobilitas o Kualitas udara - Penyiraman atau  Sepanjang Dilakukan Instansi


Kualitas material dan yang dihasilkan pembasahan secara jalan minimal Pelaksana :
Udara (Debu peralatan harus sesuai baku berkala untuk mnegurangi pembangu setiap 6 Pemerintah
dan mutu Peraturan debu di dalam area proyek nan proyek bulan sekali Kota Kediri
Kebisingan) Pemerintah No.41 dan jalan dengan
Tahun 1999 - Truke pembawa material pengambilan
Instansi
tentang harus dilengkapi dengan sampling
pengawas :
Pengendalian tutup sehingga kualitas
Pencemaran udara dan Kepala
metrialtidak mudah
Udara (Lampiran kebisingan Kelurahan
terbawa angin khusunya
I) Mrican,
untuk material yang
o Tingkat Kepala
mudah terbawa angin
kebisingan tidak Kecamatan
- Menyiapkan lokasi Mojoroto
melampaui baku penamnpungan material di
mutu yang serta tokoh
dalam proyek dan khusus masyarakat
ditetapkan Permen untuk material-material
LH No.48 Tahun setempat,
yang mudah terbawa angin KLH Kota
1996 sebesar 55
- Pembersihan ban truk Kediri,
dBA untuk
pengangkut material Dishub
kawasan
keluar proyek setempat,
pemukiman
- Pemasangan rambu atau satlantas
marka akan adanya setempat

65
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

kegiatan proyek dan


pengaturan lalau lintas Instansi
sehingga kendaraan yang Penerima
melintasi jalan d depan Laporan:
area proyek mengetahui Walikota
dan berhati-hati sehingga Kota Kediri
mengurangi kemacetan dan KLH
yang menimbulkan Kota Kediri
kenaikan tingkat
kebisingan

TAHAP PASCA KONSTRUKSI

1 Penurunan Limbah cair Surat Keputusan Pendekatan Teknologi Kelurahan Selama Instansi
Kualitas Air domestik dari Menteri Negara Mrican kegiatan Pelaksana :
- Pembangunan IPAL telah
Permukaan adanya Lingkungan Hidup direncanakan oleh pihak Pembanguna Pemerintah
operasional Nomor pemrakarsa n Kampus Kota Kediri
Laboratorium KEP.02/MenKLH/199 Universitas
Agrokomplek 8 tentang Pedoman Brawijaya
Instansi
s pada Penentapan Baku Kota Kediri
pengawas :
kegiatan Mutu Lingkungan, hingga tahap
kampus Lampiran II (baku pasca Kepala
(belajar mutu air) dan konstruksi Kelurahan

66
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

mengajar) Lampiran III (baku Mrican,


mutu air limbah) Kepala
Kecamatan
Mojoroto
serta tokoh
masyarakat
setempat,
KLH Kota
Kediri

Instansi
Penerima
Laporan:
Walikota
Kota Kediri
dan KLH
Kota Kediri

2 Peningkatan kegiatan Kepadatan penduduk Pendekatan Sosial- Kelurahan Selama Instansi


Kepadatan kampus tidak menimbulkan Ekonomi : Mrican kegiatan Pelaksana :
Penduduk (belajar munculnya masalah - Mensosialisasikan Pembanguna Pemerintah
mengajar) sosial lainnya seperti kepada masyarakat n Kampus Kota Kediri

67
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

dengan meningkatnya sekitar akan adanya Universitas


adanya penurunan tingkat pendirian universitas Brawijaya Instansi
kehadiran kenyamanan sosial dan kemungkinan Kota Kediri pengawas :
mahasiswa dan peningkatan akan adanya hingga tahap Kepala
kepadatan lalu lintas pendatang di sekitar pasca Kelurahan
dll wilayah rumah konstruksi Mrican,
mereka Kepala
Pendekatan Instansi : Kecamatan
- Aparat desa Mojoroto
setempat melakukan serta tokoh
pendataan secara masyarakat
berkala serta setempat,
pengamatan atas
pendatang Instansi
(mahasiswa baru) Penerima
dan disinkronasikan Laporan:
dengan data
Walikota
kemahasiswaan di
Kota Kediri
kampus
dan KLH
Kota Kediri

3 Peningkatan Berdirinya Semakin banyak Pendekatan Sosial- Kelurahan Selama Instansi

68
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

SDM Kampus masyarakat sekitar Ekonomi : Mrican kegiatan Pelaksana :


Universitas yang melanjutkan ke - Melakukan proses Pembanguna Pemerintah
Brawijaya jenjang pendidikan promosi atas n Kampus Kota Kediri
Kota Kediri yang lebih tinggi pendirian Kampus Universitas
Universitas Brawijaya
Instansi
Brawijaya Kota Kota Kediri
pengawas :
Kediri ke hingga tahap
pasca Kepala
masyarakat, sekolah-
konstruksi Kelurahan
sekolah terdekat
Mrican,
- Masyarakat sekitar
Kepala
mendapatkan
Kecamatan
prioritas jika
Mojoroto
menginginkan putra-
serta tokoh
putri mereka
masyarakat
melanjutkan untuk
setempat,
sekolah ke jenjang
Diknas
yang lebih tinggi
setempat
jika memenuhi
kualifikasi agar
dapat menjadi Instansi
mahasiwa di Penerima
Kampus Universitas Laporan:

69
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

Brawijaya Kota Walikota


Kediri Kota Kediri
Pendekatan Institusi : dan KLH
Kota Kediri
- Kampus Universitas
Brawijaya Kota
Kediri akan
menjamin kualitas
pendidikan yang
diberikan dan
memastikan bahwa
lulusannya akan
mampu bersaing di
dunia kerja

4 Kesempatan Kegiatan Munculnya berbagai Pendekatan Sosial Kelurahan Selama Instansi


Usaha Kampus variasi usaha baru Ekonomi : Mrican kegiatan Pelaksana :
(Belajar- disekitar lokasi - Mendorong masyarakat Pembanguna Pemerintah
Mengajar) proyek Pembangunan untuk mengembangkan n Kampus Kota Kediri
Kampus Universitas usaha baru, terutama Universitas
Brawijaya Kota Kediri sebagai usaha perdangan Brawijaya
Instansi
seperti usaha dan jasa sebagai Kota Kediri
pengawas :
fotocopy, laundry, penunjang kegiatan
Kepala

70
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

fotokopi, warung dll belajar-mengajar Kelurahan


- Menjalin hubungan Mrican,
komunikasi yang Kepala
harmonis dengan Kecamatan
masyarakat dalam rangka Mojoroto
bersama-sama mendorong serta tokoh
pengembangan usaha di masyarakat
desa sekitar lokasi proyek setempat,
di Kelurahan Mrican KLH Kota
Kediri,
Pendekatan Institusi : Bapedda
- Koordinasi dan setempat
bekerjasama dengan
Badan Perencanaan
Instansi
Pembangunan Daerah
Penerima
Penelitian dan
Laporan:
Pengembangan Kota
Walikota
Kediri dalam sinkronisasi
Kota Kediri
program peningkatan
dan KLH
pertumbuhan ekonomi
Kota Kediri
daerah khususnya di
Kecamatan Mojoroto.

71
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

5 Peningkatan Mobilitas Tidak terjadi - Pemasangan rambu- Sepanjang Dilakukan Instansi


Kepadatan kendaraaan kemacetan di depan rambu lalu lintas dan jalan evaluasi satu Pelaksana :
Lalu Lintas civitas lokasi Pembangunan marka jalan pembanguna kali setiap 6 Pemerintah
akademika Kampus Universitas - Penempatan pos pengatur n proyek bulan sejak Kota Kediri
Brawijaya Kota Kediri lalu lintas kegiatan
- Memastikan ketersediaan belajar-
Instansi
lahan parkir di dalam mengajar
pengawas :
kampus sehingga tidak dimulai
terjadi penumpukan Kepala
kendaraan di jalan Kelurahan
Mrican,
Kepala
Kecamatan
Mojoroto
serta tokoh
masyarakat
setempat,
KLH Kota
Kediri,
Dishub
setempat,
satlantas
setempat

72
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

Instansi
Penerima
Laporan:
Walikota
Kota Kediri
dan KLH
Kota Kediri

Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola (Pengelolaan lingkungannya telah direncanakan sejak awal sebagai bagian dari
rencana kegiatan)

TAHAP PRA KONSTRUKSI

1 Prubahan Publikasi dan Tidak terjadi konflik Pendekatan Teknologi : Pemasangan Selama Instansi
Persepsi dan Sosialiasi dan pertentangan - Pemasangan pengumuma proses Pelaksana :
sikap masyarakat sekitas pengumuman n di Tapak sosialisai dan Pemerintah
masyarakat atas pembanguna ndan tentang rencana proyek dan publikasi Kota Kediri
Kampus Universitas Pembangunan melakukan
Brawijaya Kota Kediri Kampus Universitas konsultasi
Instansi
Brawijaya Kota publik dan
pengawas :
Kediri publikasi di
kantor Kepala

73
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

Pendekatan sosial Ekonomi Kelurahan Kelurahan


: Mrican Mrican,
- Menginformasikan dengan Kepala
secara jelas mengundang Kecamatan
mengenai keinginan kepala desa Mojoroto
pemrakarsa atas dan tokoh serta tokoh
Pembangunan masyarakat masyarakat
Kampus Universitas setempat setempat
Brawijaya Kota
Kediri Instansi
- Menampung saran, Penerima
tangggapan dan Laporan:
pendapat masyarakat Walikota
atas Pembangunan Kota Kediri
Kampus Universitas dan KLH
Brawijaya Kota Kota Kediri
Kediri
Pendekatan Institusi :
- Koordinasi dengan
pemerintah desa
setempat dalam
pelaksanaan

74
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

publikasi dan
sosialisasi

TAHAP PASCA KONSTRUKSI

1 Prubahan Pelayanan Masyarakat sekitar Pendekatan Sosial- Pelayanan Selama Instansi


Persepsi dan Sosial meraskan manfaat dari Ekonomi : sosial oprasiaonal Pelaksana :
sikap beberapa fasilitas Kampus pelayanan Pemerintah
masyarakat yang ada seperti - Mensosialisasikan Universitas sosial telah Kota Kediri
poliklinik, mini kepada masyarakat Brawijaya beroperasi
market, gedung atas beberapa Kota Kediri
Instansi
olahraga dan lain-lain fasilitas yang pengawas :
terdapat di Kampus Kepala
Universitas Kelurahan
Brawijaya Kota Mrican,
Kediri Kepala
- Memberikan akses Kecamatan
kepada masyarakat Mojoroto
untuk serta tokoh
mempergunakan masyarakat
fasilitas-fasilitas setempat

75
Institusi
Indikator Lokasi Periode
Dampak Pengelolaa
N Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan
Lingkungan n
o Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan
yang Dikelola Lingkunga
Lingkungan Hidup Hidup Hidup
n Hidup

yang ada
Instansi
Penerima
Laporan:
Walikota
Kota Kediri
dan KLH
Kota Kediri

Sumber : Hasil Analisis, 2016

76
2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Bagi pemerintah daerah, hasil pelaksanaan RPL ini dapat digunakan sebagai sumber
informasi dan pedoman dalam pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pelestarian lingkungan,
serta sebagai bahan dan masukan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam
pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri. Sedangkan bagi
masyarakat, hasil pelaksanaan RPL ini sebagai sumber informasi untuk mengetahui kondisi
lingkungan, menghindari kesalahpahaman serta menjalin kerjasama dalam pemantauan
lingkungan hidup.

Upaya pengelolaan dampak lingkungan yang diakibatkan dari kegiatan Pembangunan


Kampus Universitas Brawijaya Kota Kediri di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri oleh
Pemerintah Kota Kediri disajikan dalam bentuk matriks yang secara terperinci dapat dilihat pada
tabel 2.1.

77
Tabel 3.1 Matrik Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
TAHAPKONSTRUKSI
1 Penurunan Tingkat Kegiatan Metode  Data  Dilakuk Pemerint  Kepala Walikot
Tingkat pengangguran Rekruitmen Pengumpulan tenaga an 1kali ah Kota Kelura a Kota
Penganggu Terbuka Tenaga Data : kerja selama Kediri han Kediri
ran kerja - Pendataan operasion kegiatan Mrican dan
jumlah tenaga al dari rekruitm , KLH
kerja yang pemrakar en kerja Kepala Kota
dibutuhkan oleh sa Kecam Kediri
Univeritas  Data atan
Brawijaya Kota kependud Mojoro
Kediri ukan d to serta
kantor tokoh
Metode Analisis Keluraha masyar
Data : n Mrican akat
- Analisis Tingkat setemp
Pengangguran at
Terbuka dengan
membandingkan
jumlah
pengangguran
dengan jumlah
angkatan kerja
TPT =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
x 100%

78
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
2 Keresahan o Tidak muncul o Kegiatan Metode  Keluraha  Dilakuk Pemerint  Kepala Walikot
Masyaraka gejolak Rekruitm Pengumpulan n Mrican an 1kali ah Kota Kelura a Kota
t masyarakat dan en Data : selama Kediri han Kediri
permasalahan Tenaga kegiatan Mrican dan
kerja - Wawancara
sosial selama dengan rekruitm , KLH
kegiatan masyarakat en kerja Kepala Kota
rekruitmen untuk Kecam Kediri
tenaga kerja mengetahui atan
pada tahap awal kondisi sosial Mojoro
konstruksi dengan metode to serta
o Terakomodasin random tokoh
ya tenaga kerja sampling. masyar
lokal dari tenaga akat
kerja lokal, setemp
dosen maupun Metode Analisis at
administrasi Data :
- Analisis
deskriptif
evaluatif kondisi
sosial
kemasyarakatan
serta tingkat
keresahan yang
terjadi.
3 Perubahan o Tidak muncul Kegiatan Metode  Keluraha  Dilakuk Pemerint  Kepala Walikot
Persepsi gejolak Rekruitm Pengumpulan n Mrican an 1kali ah Kota Kelura a Kota
dan Sikap masyarakat dan en Data : selama Kediri han Kediri
Tenaga

79
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
Masyaraka permasalahan kerja - Wawancara kegiatan Mrican dan
t sosial selama dengan rekruitm , KLH
kegiatan masyarakat en kerja Kepala Kota
rekruitmen untuk Kecam Kediri
tenaga kerja mengetahui atan
pada tahap awal kondisi sosial Mojoro
konstruksi dengan metode to serta
o Timbul Persepsi random tokoh
dan sikap sampling. masyar
Masarakat yang akat
postitif terhadap setemp
rencana Metode Analisis at
Pembangunan Data :
Kampus - Analisis
Universitas deskriptif
Brawijaya Kota evaluatif kondisi
Kediri sosial
kemasyarakatan
serta tingkat
keresahan yang
terjadi.
o Tidak adanya Mobilita Metode Jl Gatot Dilakukan Pemerint Dinas Walikot
gangguan s Pengumpulan Subroto setiap 6 ah Kota Pekerja a Kota
terhadap material Data : dan Jalan bulan Kediri an Kediri
kepadatan lalu dan Sersan selama Umum dan
peralatan - Pemantauan
lintas langsung Bahrun kegiatan setemp KLH
o Tidak terjadi kepdatan lalu mobilisasi at Kota
kerusakan jalan lintas di depan material Kediri

80
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
atau jembatan lokasi dan
Pembangunan peralatan
Kampus berlangsu
Universitas ng
Brawijaya Kota
Kediri
Metode Analisis
Data :
- Analisa
deskriptif
kualitatif dan
kuantitatif
melalui
perhitungan
volume lalu
lintas
4 o Terjadinya Pembeba Keluraha Pemerint  Kepala Walikot
kesepakatan san n Mrican ah Kota Kelura a Kota
harga jual-beli Lahan Kediri han Kediri
tanah sesuai Mrican dan
dengan harga , KLH
pasar Kepala Kota
Kecam Kediri
atan
Mojoro
to serta
tokoh

81
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
masyar
akat
setemp
at

TAHAP PASCA KONSTRUKSI


1 Penurunan Surat Keputusan Limbah Metode Pengambi Dilakukan Pemerint BLHD Walikot
Kualitas Menteri Negara cair Pengumpulan lan setiap 6 ah Kota Kota a Kota
Air Lingkungan Hidup domestik Data : sampel bulan Kediri Kediri Kediri
Permukaa Nomor dari adanya - Pengambilan air selama dan
n KEP.02/MenKLH/ operasional sampel kualitas permukaa kegiatan KLH
1998 tentang Lab. air permukaan di n pada belajar- Kota
Pedoman Agrokompl wilayah perairan beberapa mengajar Kediri
Penentapan Baku eks pada kemudian titik berlangsu
Mutu Lingkungan, kegiatan dilakukan pengamat ng
Lampiran I (baku kampus analisis an :
mutu air) dan (belajar laboratorium  Inlet
Lampiran II mengajar) yang telah proyek
(baku mutu air memiliki
limbah)  Tengah
sertifikat proyek
akreditasi secara
nasional  outlet
(sertifikat KAN) proyek

Metode Analisis
Data :
- Critical Level
Evaluation yaitu

82
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
membandingkan
hasil pemantauan
dengan baku
mutu untuk
mengetahui
prosentase
tingkat kritis.
Baku mutu yang
digunakan adalah
Surat Keputusan
Menteri Negara
Lingkungan
Hidup Nomor
KEP.02/MenKL
H/1998 tentang
Pedoman
Penentapan Baku
Mutu
Lingkungan,
Lampiran I
(baku mutu air)
dan Lampiran II
(baku mutu air
limbah)
- Trend Evaluation
(evaluasi

83
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
kecenderungan
perubahan)
2 Peningkata Kepadatan kegiatan Metode  Keluraha Dilaksana Pemerint  Kepala Walikot
n penduduk tidak kampus Pengumpulan n Mrican kan setiap ah Kota Desa a Kota
Kepadatan menimbulkan (belajar Data : 6 bulan Kediri Seman Kediri
Penduduk munculnya mengajar) - Pendataan sekali saat gat dan
masalah sosial dengan jumlah dari Karya, KLH
lainnya seperti adanya penduduk secara kegiatan Kepala Kota
meningkatnya kehadiran berkala belajar- Desa Kediri
penurunan tingkat mahasiswa mengajar Seman
kenyamanan sosial Metode Analisis dimulai gat
dan peningkatan Data : dan Dalam,
kepadatan lalu - Trend mahasisw Lurah
lintas dll Evaluation a telah Handil
(evaluasi mulai Bakti,
kecenderungan berdatang Kepala
perubahan) an Kecam
atan
- Analisis Mojoro
kualitatif dan to
kuantitatif
terhadap
kepadatan
jumlah
penduduk yang
terjadi dengan
menghitung
jumlah
penduduk dan

84
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
kepadatannya
3 Peningkata Semakin banyak Berdirinya Metode  Keluraha Dilaksana Pemerint  Kepala Walikot
n SDM masyarakat sekitar Univeritas Pengumpulan n Mrican kan setiap ah Kota Desa a Kota
yang melanjutkan Brawijaya Data : setahun Kediri Seman Kediri
ke jenjang Kota Kediri - Pendataan sekali saat gat dan
pendidikan yang jumlah siswa dari Karya, KLH
lebih tinggi pada tiap-tiap kegiatan Kepala Kota
jenjang belajar- Desa Kediri
pendidikan (SD, mengajar Seman
SMP, SMA dan dimulai gat
diploma/PT) Dalam,
Lurah
- Pendataan Handil
tingkat Bakti,
pendidikan Kepala
masyrakat Kecam
Metode Analisis atan
Data : Mojoro
to
- Trend
Evaluation  Diknas
(evaluasi setemp
kecenderungan at
perubahan)
- Analisis
kualitatif
terhadap
perkembangan

85
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
jumlah siswa dan
tingkat
pendidikan
masyarakat
4 Kesempata Munculnya Kegiatan Metode  Keluraha  Dilakuk Pemerint  Kepala Walikot
n Usaha berbagai variasi Kampus Pengumpulan n Mrican an 6 ah Kota Desa a Kota
usaha baru (Belajar- Data : bulan Kediri Seman Kediri
disekitar lokasi Mengajar) - Observasi dan sekali gat dan
proyek pengamatan sejak Karya, KLH
Pembangunan lapangan untuk aktivitas Kepala Kota
Kampus mengtahui base Desa Kediri
Universitas perkembangan camp Seman
Brawijaya Kota lingkungan dimulai gat
Kediri seperti sekitar hingga Dalam,
ussaha fotocopy, khususnya pemban Lurah
laundry, fotokopi, kegiatan guna Handil
warung dll ekonomi fisik Bakti,
- Survei sekunder berjalan Kepala
pada Kecam
lembaga/instans atan
i terkait untuk Mojoro
mendapatkan to
data kondisi  BLHD
perkembangan Kota
sektor ekonomi Kediri
Metode Analisis  Bappe
Data : da
setemp

86
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
- Trend at
Evaluation
yaitu
mengevaluasi
perkembangan
secara series
5 Peningkata Tidak terjadi Mobilitas Metode Jl Gatot Dilakukan Pemerint  Dinas Walikot
n kemacetan di kendaraaan Pengumpulan Subroto setiap 6 ah Kota Pekerja a Kota
Kepadatan depan lokasi civitas Data : dan Jalan bulan saat Kediri an Kediri
Lalu Lintas Pembangunan akademika - Pemantauan Sersan kegiatan Umum dan
Kampus langsung Bahrun belajar setemp KLH
Universitas kepdatan lalu mengajar at Kota
Brawijaya Kota lintas di depan telah  Satlant Kediri
Kediri lokasi dimulai as
Pembangunan setemp
Kampus at
Universitas
Brawijaya Kota
Kediri
Metode Analisis
Data :
- Analisa
deskriptif
kualitatif dan
kuantitatif
melalui
perhitungan

87
Institusi Pemantauan
Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
N Jenis Peneri
o Metode Waktu
Dampak Indikator / Sumber Lokasi Pelaksa Pengaw ma
Pengumpulan dan
yang Parameter Dampak Pantau na as Lapora
dan Analisis Data Frekuensi
Timbul n
volume lalu
lintas

88
BAB 3
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

89
90

Anda mungkin juga menyukai