Disusun Oleh
M. Akbar Rais
28 Desember 2022
Pentingnya AMDAL
Pembangunan fisik yang tidak didukung oleh usaha kelestarian lingkungan akan
mempercepat proses kerusakan alam. Kerusakan alam tersebut, sebagian besar diakibatkan
oleh kegiatan dan perilaku manusia itu sendiri yang tidak berwawasan lingkungan. Untuk itu
perlu diupayakan suatu bentuk pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan upaya sadar dan berencana menggunakan
dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan
untuk meningkatkan mutu hidup. Sedangkan pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development) didefinisikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengurangi kemampuan generasi – generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri.
Dalam pelestarian lingkungan hidup, setiap orang berhak berperan serta dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup, hal ini diatur dalam Pasal 66 Undang – Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Salah satu peran
serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup dapat dilihat pada pembuatan
dokumen amdal bagi usaha yang dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Undang – Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berbunyi: 1. Setiap
usaha dan / atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki
amdal. 2. Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria : a. besarnya jumlah penduduk
yang akan terkena dampak rencana usaha dan / atau kegiatan; b. luas wilayah penyebaran
dampak; c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung; d. banyaknya komponen lingkungan
hidup lain yang akan terkena dampak; e. sifat kumulatif dampak; f. berbalik atau tidak
berbaliknya dampak; dan / atau g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Ada tiga pihak yang berkepentingan langsung dengan amdal yaitu Aparatur Pemerintah,
Pemrakarsa, dan Masyarakat. Pemrakarsa adalah orang atau badan yang mengajukan yang
bertanggung jawab atas suatu rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Dipandang dari
sudut pemrakarsa, pada dasarnya perlu dibedakan antara proses pengambilan keputusan
internal dan eksternal. Dalam proses pengambilan keputusan internal pemrakarsa menghadapi
pertanyaan apakah dia akan memprakarsai suatu rencana kegiatan dan melaksanakannya.
Proses pengambilan keputusan eksternal dihadapi oleh pemrakarsa apabila rencana
kegiatannya diajukan kepada instansi yang bertanggungjawab untuk memperoleh
persetujuan. Dalam proses ini pemrakarsa harus menyadari mengenai rencana yang diajukan
itu. Apabila instansi yang bertangggungjawab juga bertindak sebagai pemrakarsa, maka
proses pengambilan keputusan tersebut harus dipisahkan secara internal organisasi instansi
yang bersangkutan.
Aparatur Pemerintah, pihak yang berkepentingan dengan amdal dapat dibedakan antara
instansi yang bertanggung jawab dan instansi yang terkait. Instansi yang bertanggungjawab
merupakan instansi yang berwenang memberikan keputusan kelayakan lingkungan hidup
dengan pengertian bahwa kewenangan di tingkat pusat berada pada kepala instansi yang
ditugasi mengendalikan dampak lingkungan dan di tingkat daerah berada pada Gubernur
(Pasal 1 angka 9 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999). Masyarakat Pelaksanaan
suatu kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan Bio – Geofisik dan lingkungan
sosial. Dampak sosial yang ditimbulkan oleh pelaksanaan suatu kegiatan mempunyai arti
semakin pentingnya peran serta masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan tersebut.
Karena itu masyarakat sebagai subyek hak dan kewajiban perlu diikutsertakan dalam proses
penilaian amdal. Selain itu, diikutsertakannya masyarakat akan memperbesar kesediaan
masyarakat menerima keputusan yang pada gilirannya akan memperkecil kemungkinan
timbulnya sengketa lingkungan.
Amdal atau yang lebih dikenal sebagai analisis dampak lingkungan, memiliki pengertian,
yaitu proses yang terjadi di dalam studi atau ilmu formal untuk memperkirakan dampak dari
suatu lingkungan. Atau rencana kegiatan dan aktifitas yang berasal dari proyek yang
memiliki tujuan yaitu memastikan adanya suatu masalah pada dampak lingkungan yang
dianalisis sebagai pertimbangan keputusan. Lingkungan biasanya menjadi masalah yang
paling banyak dibahas atau masalah yang paling banyak dibenahi oleh banyak orang, atau
oleh sekelompok orang. Maka dengan adanya amdal atau analisis mengenai dampak di suatu
lingkungan, masalah yang ada di dalam lingkungan dapat diatasi dengan baik. Bahkan
dicarikan solusinya yang tepat, dan mencegah agar dampak buruk tidak terulang lagi.
Pengertian amdal menurut PP no 27 tahun 1999, yaitu suatu kajian mengenai dampak yang
telah ditimbulkan oleh lingkungan. Serta menjadi hal yang penting dalam pengambilan suatu
keputusan atau dari kegiatan yang telah direncanakan di lingkungan hidup. Selain itu
diperlukan juga proses pengambilan suatu keputusan tentang penyelenggaraan jenis usaha
atau kegiatan. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 diterbitkan sebagai pengganti
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Disebutkan bahwa analisis
mengenai dampak lingkungan (amdal) merupakan salah satu instrumen administrasi yang
harus dipenuhi oleh pelaku usaha dalam mendapatkan izin usahanya. Amdal ini dibuat pada
saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek
abiotik, biotik dan kultural. Amdal sendiri telah dikenal dan dilaksanakan di Indonesia sejak
1982.
Amdal merupakan suatu instrumen pengambilan keputusan tentang rencana penyelenggaraan
usaha yang berkenaan dengan pengelolaan dampak besar dan penting, merupakan public
policy yang ditetapkan pemerintah sebagai pelaksanaan undang – undang untuk
mempertahankan lingkungan yang berkeanjutan. Amdal adalah suatu mekanisme penerapan
atau pelaksanaan dari sistem amdal yang ditetapkan itu.
Lebih jelasnya lagi, amdal merupakan suatu analisis yang meliputi beragam faktor seperti
misalnya fisik, kimia, sosial ekonomi, biologi, dan juga sosial budaya yang menyeluruh.
Pengertian lain dari amdal adalah proses suatu pengkajian yang digunakan untuk
memperkirakan dampak, yang terjadi di lingkungan hidup dari suatu kegiatan atau proyek
yang sudah dilakukan atau sudah direncanakan.
Fungsi AMDAL
Komponen AMDAL
Dalam proses dilakukannya AMDAL, ada beberapa komponen penting yang harus
diperhatikan oleh setiap pihak. Sesuai dengan pengertian AMDAL di atas, maka beberapa
komponen yang harus diperhatikan tersebut adalah:
Di dalam tahap ini juga nantinya akan mereka akan memberikan kebijakan tertentu terkait
proyek yang akan dikerjakan.
4. Pemeriksaan reguler dan tindakan perbaikan: mencakup pemantauan, pengukuran, dan audit.
5. Kajian pengelolaan; kajian tentang kesesuaian dan efektifitas sistem untuk mencapai tujuan dan
perubahan yang terjadi di luar organisasi.
Setiap organisasi, tanpa batasan bidang kegiatan, jenis kegiatan, skala kegiatan dan
status organisasi, dapat mengimplementasikan Sistem Pengelolaan Lingkungan tersebut
untuk mencapai kinerja lingkungan yang lebih baik secara sistematis. lmplementasi sistem
tersebut bersifat sukarela dan berperan sebagai alat pengelolaan untuk memanajemen
organisasi masing-masing.
1. Kerangka Acuan (KA) ANDAL, yang memuat lingkup studi ANDAL yang dihasilkan dari
proses pelingkupan.
2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), yang merupakan inti studi AMDAL. ANDAL
memuat pembahasan yang rinci dan mendalam tentang studi terhadap dampak penting
kegiatan yang diusulkan.
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), yang memuat usaha-usaha yang harus dilakukan
untuk mitigasi setiap dampak lingkungan dari kegiatan yang diusulkan.
RKL dan RPL merupakan persyaratan mandatory menurut PP 51/1993, sebagai bagian
kelengkapan dokumen AMDAL bagi kegiatan wajib AMDAL. Untuk kegiatan yang tidak
wajib AMDAL, penanggulangan dampak lingkungan yang timbul memerlukan:
5. Kompetensi audit.
"Audit lingkungan adalah suatu alat pengelolaan yang meliputi evaluasi secara
sistematik terdokumentasi, periodik dan obyektif tentang bagaimana suatu kinerja
organisasi, sistem pengelolaan dan pemantauan dengan tujuan memfasilitasi kontrol
pengelolaan terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian
kelayakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang
pengelolaan lingkungan".
"Audit Lingkungan suatu usaha atau kegiatan merupakan perangkat pengelolaan yang
dilakukan secara internal oleh suatu usaha atau kegiatan sebagai tanggungjawab
pengelolaan dan pemantauan lingkungannya. Audit lingkungan bukan merupakan
pemeriksaan resmi yang diharuskan oleh suatu peraturan perundang-undangan, melainkan
suatu usaha proaktif yang diIaksanakan secara sadar untuk mengidentifikasi permasalahan
lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahannya".
7. Peraturan yang ada masih terfokus pada pengolahan dan pembuangan limbah dan belum
mencakup usaha-usaha pencegahannya.
3. Remediasi (remediation).
Untuk “proses”, produksi bersih mencakup upaya penghematan bahan baku dan
energi, tidak menggunakan bahan baku B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), mengurangi
jumlah toksik semua limbah dan emisi yang dikeluarkan sebelum produk meninggalkan
proses.
2. Penghematan bahan baku dan energi yang sekaligus pengurangan ongkos produksi per satuan
produk.
3. Peningkatan daya saing mefalui penggunaan teknologi baru dan/atau perbaikan teknologi.
4. Pengurangan kebutuhan bagi penaatan baku mutu dan peraturan yang lebih banyak.
6. Pengurangan biaya secara nyata sebagai alternatif solusi pengolahan “ujung pipa” yang mahal.
Isi Laporan Amdal
Berikut ini adalah contoh AMDAL agar kita bisa mengetahui apa saja isi AMDAL:
AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut AMDAL adalah
kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang perlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggara
Usaha dan/atau Kegiatan.
Kerangka acuan yang selanjutnya disingkat KA ruang lingkup kajian analisa dampak
lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan. Analisis Dampak Lingkungan Hidup
yang Selanjutnya disebut Andal adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Rencana Pengelolahan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut RKL adalah upaya
penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha
dan/atau kegiatan. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disingakat RPL
adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
1. Konsultasi Publik
5. SKKLH
2. PERSETUJUAN AMDAL :
3. Tenaga ahli yang sesuai dengan dampak penting yang akan dikaji;
1. Pendahuluan
2. Pelingkupan
3. Metode Studi
4. Daftar Pustaka
5. Lampiran
1. Pendahuluan
3. Prakiraan dampak
5. Daftar Pustaka
6. Lampiran
1. Pendahuluan
https://synergysolusi.com/artikel-surabaya/amdal
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-amdal/#Komponen_AMDAL
http://studyandlearningnow.blogspot.com/2013/06/sistem-pengelolaan-lingkungan.html
https://dlh.blitarkab.go.id/amdal/