Anda di halaman 1dari 22

Kependudukan Dan Lingkungan Hidup

Analisa Dan Dampak Lingkungan Hidup

Kelompok 6
1. Ayu Deta Lestari (06121403021)
2. Dwi Lestari (06121403020)
3. Meidiana Sari (06121403022)
Dosen Pengampu :
Dr. Azizah Husnin, M.Pd.
PENDIDIKAN EKONOMI
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami semua sehingga
penyusunan tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Sistem Kependudukan Dan Lingkungan Hidup dengan
topik pembahasan Analisa dan Dampak Lingkungan.
Terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dr. Azizah Husnin, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Kependudukan Dan Lingkungan Hidup di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun semoga bermanfaat.

Palembang, 23 September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian AMDAL .................................................................................3
2.2 Fungsi dan Peran AMDAL.......................................................................3
2.3 Manfaat AMDAL.....................................................................................4
2.4 Tahap-Tahap AMDAL ............................................................................5
2.5 Alasan Suatu Rencana Kegiatan Wajib AMDAL...................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Lingkungan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari


kehidupuan manusia. Hal ini dikarenakan dimana seseorang hidup maka akan
tercipta suatu lingkungan yang berbeda dan sebaliknya. Akhir-akhir ini sering kali
ditemukannya suatu pengrusakan lingkungan oleh manusia dengan alasan
pemanfaatan untuk menghasilkan materi yang lebih, secara tidak langsung
tindakan ini akan mengakibatkan terkikisnya lingkungan dan mengancam pada
kelangsungan hidup manusia. Disamping itu keteloderan manusia dalam pendirian
bangunan dengan tanpa memperhatikan dampak dari usaha atau industri yang
akan berlangsung dibangunan tersebut juga akan merusak lingkungan fisik dan
biologis secara perlahan dan tidak langsung.Oleh sebab itu perlu dilakukan suatu
usaha untuk melestarikan kualitas lingkungan yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara, sejak mulai penyusunan rencana pembangunan daerah sampai
setelah proyek-proyek pembangunan dijalankan, misalnya penyusunan rencana
penggunaan tata ruang, rencana pembangunan ekonomi suatu daerah, penetapan
proyek-proyek yang akan dibangun, sampai pada waktu proyek-proyek telah
berjalan.

Dengan adanya perencanaan hal-hal yang mungkin bias mengantisipasi


timbulnya dampak buruk pada lingkungan sekitar maka kerusakan lingkungan
akan dapat dikurangi atau bahkan dicegah sama sekali. Dari alasan inilah maka
perlu dibuat sebuah rencana pengelolaan lingkungan demi terciptanya
keseimbangan antara kepentingan manusia dan kelestarian lingkuangan
disekitarnya.
1.2.

Rumusan Masalah

2. Pengertian AMDAL
3. Fungsi dan Peran AMDAL
4. Manfaat AMDAL
5. Tahap-Tahap Penyusunan AMDAL
6. Alasan Suatu Rencana Kegiatan Wajib AMDAL
1.3.

Tujuan

Tujuan yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui Pengertian AMDAL
2. Untuk Mengetahui Fungsi dan Peran AMDAL
3. Untuk Mengrtahui Manfaat AMDAL
4. Untuk Mengetahui Tahap-Tahap Penyusunan AMDAL

5. Untuk Mengetahui Alasan Suatu Rencana Kegiatan Wajib AMDAL


1.4.

Manfaat

Manfaat yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah :


1. Kita Dapat Mengetahui Pengertian AMDAL
2. Kita Dapat Mengetahui Fungsi dan Peran AMDAL
3. Kita Dapat Mengetahui Manfaat AMDAL
4. Kita Dapat Mengetahui Tahap-Tahap Penyusunan AMDAL
5. Kita Dapat Mengetahui Alasan Suatu Rencana Kegiatan Wajib AMDAL

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Pengertian AMDAL

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999, pasal 1 ayat 1,


AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.

Setiap kegiatan pembangunan secara potensial mempunyai dampak terhadap


lingkungan. Dampak-dampak ini harus dipelajari untuk merencanakan upaya
mitigasinya. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 (PP 51/1993) tentang
Analisis Mengenal Dampak Lingkungan (AMDAL) menyatakan bahwa studi
tersebut harus merupakan bagian dari studi kelayakan dan menghasilkan
dokumen-dokumen sebagai berikut:

Kerangka Acuan (KA) ANDAL, yang memuat lingkup studi ANDAL yang

dihasilkan dari proses pelingkupan.


Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), yang merupakan inti studi
AMDAL. ANDAL memuat pembahasan yang rinci dan mendalam tentang

studi terhadap dampak penting kegiatan yang diusulkan.


Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), yang memuat usaha-usaha yang
harus dilakukan untuk mitigasi setiap dampak lingkungan dari kegiatan

yang diusulkan.
Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), yang memuat rencana
pemantauan dampak lingkungan yang akan timbul.
RKL dan RPL merupakan persyaratan mandatory menurut PP 51/1993,

sebagai bagian kelengkapan dokumen AMDAL bagi kegiatan wajib AMDAL.


Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL
Proyek Individual (seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL
Kawasan, dan AMDAL Regional. Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993
tersebut adalah:
1)

Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu/multisektor

adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu
yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan

ekosistem dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung
jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan
dampak penting menjadi dampak besar dan penting.
2)

Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi

mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap


lingkungan hidup dalam satu kesatuan ha,paran ekosistem dan menyangkut
kwenangan satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi
di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting diganti dampak besar
dan penting.
3)

Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi

mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap


lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem zona rencana
pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata ruang daerah dan
melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
a. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
b. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

2.2.

Fungsi dan Peran AMDAL

Fungsi AMDAL

Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah

Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan


hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana


usaha dan/atau kegiatan

Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan


pemantauan lingkungan hidup

Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari


suatu rencana usaha dan atau kegiatan
AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia,

karena Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk


melaksanakan pembangunan maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan
adanya AMDAL maka perubahan tersebut dapat diperkirakan.
Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL di negara-negara
berkembang ditujukan untuk :

Untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang mungkin dapat terjadi


akibat kegiatan pembangunan.

Mengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan alam dan


ekonomi

yang

dapat

dialami

oleh

masyarakat

akibat

kegiatan

pembangunan

Mengidentifikasi masalah lingkungan yang kritis yang memerlukan kajian


lebih dalam dan pemantauannya.

Mengkaji dan mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai pilihan
pembangunan.

Mewujudkan

keterlibatan

masyarakat

dalam

proses

pengambilan

keputusan berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.

Memabantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan dan


pihak pengelola lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan
keterkaitannya satu sama lain.
Peranan AMDAL dalam Perencanaan Pembangunan : Pembangunan

adalah

kebutuhan

untuk

kesejahteraan

dan

Pembangunan sering mengeksploitasi lingkungan

kebahagiaan

masyarakat.

yang akan menyebabkan

perubahan kondisi lingkungan. Untuk mengarahkan pembangunan agar tidak


merusak tatanan lingkungan maka perlu dilakukan kajian aspek lingkungan maka
diperlukan adanya AMDAL.
AMDAL

memberikan rekomendasi yang harus dilakukan oleh

pemrakarsa pembangunan agar kondisi lingkungan tetap terjaga dan tidak

merugikan mahluk hidup khususnya manusia untuk

jangka pendek maupun

jangka panjang.
AMDAL sbg alat perencanaan untuk pertimbangan dalam pengambilan
keputusan ttg proyek yang direncanakan . Pada pelaksanaan AMDAL peran serta
masyarakat untuk mengetahui dan memberikan masukan di akomodir.
Konsep Amdal :
1.Sbg alat utk merencanakan tidakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yg
mungkin akan ditimbulkan oleh setiap kegiatan pembangunan yg sedang
direncanakan.
2.Mempelajari hubungan timbal balik atau interaksi antara pembangunan dan
lingkungan (ekologi pembangunan).
Arti Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan :
1.Perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yg
diprakirakan akan ada setelah ada pembangunan (Clark, 1978).
2.Perbedaan antara kondisi lingkungan yg diperkirakan akan ada tanpa adanya
pembangunan dan yg diprakirakan akan ada dgn adanya pembangunan tsb (Munn,
1979).

2.3.

Manfaat AMDAL

a. Bagi masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya,


sehingga dapat mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya
apabila diperlukan.

Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah


proyek dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat
menguntungkan dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian
yang dapat diderita akibat adanya proyek tersebut.

Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya


sejak dari awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi
ataupun ikut langsung di dalam membangun dan menjalankan proyek.

Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas


sehingga kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang
menguntungkan dapat digalang.

Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam


hubungannya dengan proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di
dalam ikut dan mengelola lingkungan.

b. Bagi pemilik proyek

Proyek terhindar dari perlanggaran terhadap undang-undang atau


peraturan yang berlaku.

Proyek terhindar dari tuduhan pelanggaran pencemaran atau perusakan


lingkungan

Pemilik proyek dapat melihat masalah-masalah lingkungan yang akan


dihadapi di masa yang akan datang.

Pemilik proyek dapat mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah di


masa yang akan datang.

Nalisis dampak lingkungan merupakan sumber informasi lingkungan di


sekitar lokasi proyeknya secara kuantitatif, termasuk informasi sosial
ekonomi dan sosial budaya.

Analisis

dampak

lingkungan

merupakan

bahan

penguji

secara

komprehensif dari perencanaan proyeknya, sehingga dapat diketahui


kelemahan-kelemahannya

untuk

segera

dapat

dilakukan

penyempurnaannya.

Dengan adanya analisis dampak lingkungan, pemilik proyek dapat


mengetahui keadaan lingkungan yang membahayakan (misalnya banjir,
tanah longsor, gempa bumi dan lain-lain) sehingga dapat dicari keadaan
lingkungan yang aman bagi proyek.

c. Bagi pemerintah

Untuk mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tersebur


tidak rusak (khusus untuk sumberdaya alam yang dapat diperbaharui).

Untuk mencegah rusaknya sumberdaya alam lainnya yang berada di luar


lokasi proyek baik yang dioleh olrh proyek lain, diolah masyarakat atau
yang belum diolah.

Untuk menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya


pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan dan lain sebagainya,
sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan dan keselamatan
masyarakat.

Untuk menghindari terjadinya pertentangan-pertentangan yang mungkin


timbul khususnya dengan masyarakat dan proyek-proyek lainnya.

Untuk menjamin agar proyek yang dibangun sesuai dengan rencana


pembangunan daerah, nasional

ataupun

internasional

serta tidak

mengganggu proyek lain.

Untuk menjamin agar proyek tersebut mempunyai manfaat yang jelas bagi
negara dan masyarakat.

Analisis dampak lingkungan diperlukan bagi pemerintah sebagai alat


pengambil keputusan.

2.4.

Tahapan Penyusunan AMDAL

Prosedur pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


1. Tata laksana menurut PP 29 Tahun 1986

Menurut Hardjasoemantri (1988), garis besar prosedur AMDAL sebagaimana


tercantum pada PP No. 29/1986 Mengenai Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan adalah sebagai berikut ini.

Pemrakarsa

rencana

kegiatan

mengajukan

Penyajian

Informasi

Lingkungan (PIL) kepada instansi yang bertanggung jawab. PIL tersebut


dibuatkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri yang
ditugaskan mengelola lingkungan hidup. Dalam uraian dibawah ini, yang
dimaksud degan menteri KLH adalah Menteri yang di tugasi mengelola
lingkungan hidup instansi yang bertanggung jawab adalah yang
berwenang memberi keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan,
dengan pengertian bahwa kewenangan berada pada menteri atau Pimpinan
Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang membidangi kegiatan yang
bersangkutan dan pada Gubernur Daerah Tingkat I untuk kegiatan yang
berada di bawah wewenangnya.

Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL dinilai tidak tepat, maka
instansi yang bertanggung jawab menolak lokasi tersebut dan memberikan
petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan kewajiban bagi
pemrakarsa untuk membuat PIL yang baru. Apabila suatu lokasi dapat
menimbulkan perbenturan kepentingan antar sektor maka instansi yang
bertanggung jawab mengadakan konsultasi dengan menteri KLH dan
Menteri atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen yang
bersangkutan.

Apabila hasil penelitian PIL menentukan bahwa perlu dibuatkan ANDAL,


berhubung dengan adanya dampak penting rencana kegiatan terhadap
lingkungan, baik lingkungan geobiofisik maupun sosial budaya, maka
pemrakarsa bersama instansi yang bertanggung jawab membuat Kerangka
Acuan (KA) bagi penyusunan ANDAL.

Apibila ANDAL tidak perlu dibuat untuk suatu rencana kegiatan,


berhubung tidak ada dampak penting, maka pemrakarsa diwajibkan untuk
membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi kegiatan tersebut. Huruf K dalam
RKL adalah Kelola dan huruf P dalam RPL dari Pantau.

2.5.

Alasan suatu rencana kegiatan wajib AMDAL

Setiap rencana kegiatan yang mempunyai dampak besar dan penting, wajib dibuat
AMDAL Hal ini mengacu pada pasal 3 ayat 1 PP 27 tahun 1999 yaitu ;

Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam

Eksploitasi SDA baik yang dapat diperbaharui/tidak dapat diperbaharui.

Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan


pemborosan, kerusakan, pemerosotan dalam pemanfaatan SDA, cagar
budaya

Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk


mempengaruhi lingkungan

Kegiatan yang mempunyai tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara

Jadi, apabila rencana kegiatan mempunyai peran seperti yang telah


disebutkan di atas wajib AMDAL.
AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) adalah instrumen yang
sifatnya formal dan wajib (control and command) yang merupakan kajian bagi
pembangunan proyek-proyek kegiatan-kegiatan pasal 17a yang kemungkinan
akan menimbulkan dampak besar dari penting terhadap lingkungan hidup.
Dalam PP No.27 Tahun 1999 dinyatakan bahwa dampak besar dan penting
adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang di akibatkan oleh
suatu usaha dan atau kegiatan. Selanjutnya pada pasal 5 PP tersebut dinyatakan
bahwa kriteria dari dampak besar dan penting dari suatu usaha atau kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

terhadap lingkungan antara lain:


Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
Luas wilayah persebaran dampak.
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (ireversible).
Dasar hukum dan prosedur pelaksanaan AMDAL diatur dalam PP No.27
tahun 1999 beserta beberapa KEPMEN yang terkait dan dikeluarkan oleh
Kementrian Negara Lingkungan Hidup. AMDAL dibuat sebelum kegiatan
berjalan atau operasi proyek dilakukan. Karena itu AMDAL merupakan salah satu
persyaratan keluarnya perizinan.

BAB III

PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi

mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Pihakpihak yang terlibat dalam proses AMDAL yaitu Komisi Penilai AMDAL,
Pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan. Fungsi AMDAL yaitu Bahan
bagi perencanaan pembangunan wilayah, Membantu proses pengambilan
keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau
kegiatan, Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan, Memberi masukan untuk penyusunan rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, Memberi informasi bagi
masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau
kegiatan. Manfaat AMDAL bagi masyarakat, pemilik proyek dan pemerintah.
Tahap

penyusunan AMDAL yaitu

Pemrakarsa

rencana

kegiatan

mengajukan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) kepada instansi yang


bertanggung jawab, Apabila lokasi sebagaimana tercantum dalam PIL dinilai tidak
tepat, maka instansi yang bertanggung jawab menolak lokasi tersebut dan
memberikan petunjuk tentang kemungkinan lokasi lain dengan kewajiban bagi
pemrakarsa untuk membuat PIL yang baru. Apibila ANDAL tidak perlu dibuat
untuk suatu rencana kegiatan, berhubung tidak ada dampak penting, maka
pemrakarsa diwajibkan untuk membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi kegiatan tersebut. Alasan suatu
rencana kegiatan wajib AMDAL yaitu Alasan wajib dibuat AMDAL mengacu

pada pasal 3 ayat 1 PP 27 tahun 1999 yaitu : Pengubahan bentuk lahan dan
bentang alam, Eksploitasi SDA baik yang dapat diperbaharui/tidak dapat
diperbaharui, Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan
pemborosan, kerusakan, pemerosotan dalam pemanfaatan SDA, cagar budaya,
Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, jasad renik, Pembuatan dan
penggunaan bahan hayati dan non hayati, Penerapan teknologi yang diperkirakan
mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan, Kegiatan yang
mempunyai tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara.

3.2.

Saran
Amdal dapat memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang

ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan oleh karena itu diharapkan
ada kesinambungan anata pemerintah dan masyarakat untuk membangun suatu
daerah sesuai dengan apa yang diingginkan dan tidak merugikan bagi pihak
manapun.

DAFTAR PUSTAKA
http://abdilanov.blogspot.com/2012/02/peranan-analisis-mengenai-dampak.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
Fandeli, Chapid, 2007. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Liberty Offset.
Yogyakarta
Tosepu, Ramadhan, 2007. Kesehatan Lingkungan. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas MIPA UNHALU. Kendari
Wardhana, AW, 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset.

Pertanyaan Pada Saat Diskusi


1. Yesi Ike (kelompok 4)
Contoh penerapan AMDAL yang dilakukan pemerintah khususnya di
Sumatra Selatan, dan penerapannya dalam bentuk apa ?
2. Yayan Winardi (kelompok 1)
Siapa saja yang terlibat dalam proses pembuatan AMDAL?
3. Aprilia Handayani (kelompok 8)
Bagaiman cara penanggulangan pembangunan yang sudah menggunakan
AMDAL apabila terjadi masalah pada masa yang akan datang?
4. Kadek Norma (kelompok 7)
Bagaimana perencanaan AMDAL saat ini di Indonesia?
5. Ikhwani Nur Sabri (kelompok 2)
Berikan contoh dampak AMDAL bagi lingkungan dan masyarakat?
6. Widryan Pratama (kelompok 9)
Kegiatan apa saja yang harus dilengkapi dalam perencanaan AMDAL?

KLIPING

Anda mungkin juga menyukai