Disusun untuk memenuhi mata kuliah Teknik AMDAL dan Audit Lingkungan
program Magister BKU Teknologi Lingkungan Jurusan Teknik Kimia
OLEH :
Segala puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul
“LAPORAN AUDIT LINGKUNGAN PABRIK SEMEN INDONESIA PLANT
TUBAN”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik AMDAL
dan Audit Lingkungan.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua sumber yang telah
menjadi panduan saya dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.
KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
4.2 Saran...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tangga, pengelolaan sampah industri non B3 dan lain-lainnya. Standar- standar EMS
(ISO 14001 atau standar lingkungan yang ditetapkan oleh buyer.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang permaslaahan didapatkan suatu perumusan masalah yaitu :
1. Apakah ada ketidaksesuaian pengelolaan limbah berdasarkan audit lingkungan
hidup berkala pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, Plant Tuban tahun
2018.
2
BAB II
DESKRIPSI SINGKAT USAHA/KEGIATAN
3
Oktober 1969 pabrik berubah menjadi Persero PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk,
yang sebelumnya bernama PT. Semen Gresik (persero) Tbk. Saat ini PT. Semen
Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan yakni PT. Semen Gresik, PT. Semen
Padang , PT. Semen Tonasa, Thang Long Cement, Solusi Bangun Indonesia. Dan
Dibidang Non Semen Diantaranya PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), Pt.
Varia Usaha Beton, PT. Swadaya Graha, PT. Kawasan Industri Gresik (KIG), PT.
Eternit Gresik Dan PT. United Tractor Semen Gresik.
Bahan baku yang digunakan oleh PT. Semen Indonesia berupa batu kapur, tanah
liat, pasir silika, copper slag, gypsum, trass, fly ash. Batu kapur dan tanah liat didapat
dari penambangan di daerah Sumber Arum, pongpongan. Pasir silica didatangkan dari
Madura dan Tuban. Gypsum dari smelting Gresik, dan limbah pabrik petrokimia gresik
dan tanjung jati Jepara. Bahan bakar yang digunakan adalah batubara, Industrial Diesel
Oil (IDO) dan sekam sebagai alternatif fuel.
Secara garis besar pembuatan semen dibagi menjadi beberapa tahap yaitu
penyimpanan bahan baku, penggilingan bahan mentah, pembakaran, penggilingan akhir
dan pengemasan. Proses produksi melalui pembakaran pada suhu tinggi dimana terjadi
proses oksidasi untuk menghasilkan terak, membuka peluang pemanfaatan berbagai
bahan lain yang tidak terpakai, terutama bahan-bahan yang membutuhkan proses
oksidasi suhu tinggi sebagai salah satu cara pemusnahannya.
4
2.3 Pengolahan Limbah Perusahaan
5
BAB III
TELAAH HASIL AUDIT LINGKUNGAN PT. SEMEN INDONESIA
PLANT TUBAN, 2018.
Sistematika laporan audit lingkungan hidup yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup nomor 3 tahun 2013 tentang audit lingkungan hidup pasal 21 ayat 3
yakni Laporan hasil Audit Lingkungan Hidup paling sedikit berisi :
1. Informasi yang meliputi tujuan, lingkup, kriteria, dan
2. Proses pelaksanaan audit;
3. Temuan audit;
4. Kesimpulan audit;
5. Rekomendasi audit dan tindak lanjut; dan
6. Data dan informasi pendukung yang relevan.
Menindaklanjuti ketentuan Pasal 27 ayat (3) Peraturan MENLH Nomor 03 Tahun 2013
tentang Audit Lingkungan Hidup bersama ini diumumkan:
1. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. - Plant Tuban telah melakukan audit
lingkungan hidup wajib berkala dengan ruang lingkup yang telah disetujui oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui surat persetujuan atas rencana
audit lingkungan hidup yang diwajibkan secara berkala Nomor S-
272/PKTL/PDLUK/PLA.4/3/2018, tanggal 15 Maret 2018.
6
3.1 Tujuan Audit
Adapun Tujuan audit dapat dutetapkan (namun tidak membatasi), antara lain untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi dan menelusuri sebagai berikut :
a. Mengeνaluasi dan memνerifikasi hasil identifikasi risiko lingkungan hidup
yang telah dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. - Plant Tuban
terkait dengan timbulan risiko tinggi lingkungan;
b. Mengeνaluasi dan memνerifikasi cara dan hasil penetapan risiko tinggi
lingkungan hidup yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. -
Plant Tuban;
c. Mengeνaluasi dan memνerifikasi efektiνitas pengelolaan risiko yang telah
dilakukan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. - Plant Tuban
berdasarkan hasil identifikasi dan penetapan risiko lingkungan;
d. Merekomendasikan tindakan pengelolaan risiko lingkungan di PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. - Plant Tuban yang bertujuan meminimalkan risiko
tinggi lingkungan;
e. Mengeνaluasi dan memνerifikasi pelaksanaan komunikasi risiko lingkungan
yang dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. - Plant Tuban
Tujuan dari laporan hasil audit pengelolaan limbah B3 di PT Semen sudah sesuai
dengan hasil Audit Lingkungan dimana poin utama terkait terciptanya lingkungan kerja
yang sehat dan menjaga continuitas terhadap laju produksi.
7
394.6l8 m2 yang terletak di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten
Tuban, Proνinsi Jawa Timur, serta masyarakat sekitar kegiatan di Desa
Sumberarum dan Desa Kasiman
e. Lingkup Topik dan Isu Lingkungan : Topik dan isu lingkungan yang
diaudit mencakup pengelolaan limbah B3, kualitas emisi udara dan
udara ambien, kesehatan akibat paparan dioksin furan dan logam berat
dan komunikasi risiko, baik dalam operasi kondisi normal, abnormal
maupun kedaruratan;
8
Temuan abserνasi disampaikan apabila di lapangan dijumpai adanya
kegiatan yang berpotensi menimbulkan risiko tinggi apabila tidak
dikelola dengan baik.
9
asurance ) dan pengendalian mutu (quality control); manajemen
pemeliharaan; managemen SDM; managemen kesehatan; management
of change, pengendalian pencemaran; kesiapsiagaan dan tanggap
darurat dan komunikasi lingkungan serta managemen risiko kegiatan
decommissioning.
Temuan Observasi
10
a. Jumlah analis dan petugas sampling masih terbatas.
b. Prosedur Penerimaan dan Penimbangan Bahan Baku dan Bahan
Penolong Nomor IK/KSO/PPG01/53204300/005belum sesuai dengan
jenis limbah B3 yang termuat dalam izin.
c. Pemeliharan Gas analyzer yang terpasang di Kiln system masih bersifat
manual.
d. Management of Change belum melibatkan pihak terkait terutama
Bagian Hiperkes/Klinik dalam memberikan identifikasi risiko
kesehatan.
e. Perusahaan belum memiliki prosedur management of change yang
menjadi induk IK yang digunakan oleh unit kerja yang berhubungan
langsung dengan pemanfaatan limbah B3 sebagai BBMA.
11
namun tetap dibutuhkan perencanaan tindak lanjut untuk perbaikan agar
manajemen pengelolaan lingkungan terkait limbah B3 di PT Semen
Indonesia lebih baik demi lingkungan yang sehat.
3.5 Rekomendasi
Cara Penetapan Risiko, Analisis Risiko dan Pengendalian Risiko Lingkungan
a. Perlu melakukan review terhadap matriks IPDK (Identifikasi dan Penilaian
Dampak Kegiatan) yang terkait dengan alur proses pemanfaatan limbah B3
dengan menambahkan paparan logam-logam berat dan dioksin furan dari AF
atau AM terhadap kesehatan karyawan.
b. Melakukan review terhadap cara penetapan risiko dengan tidak mengacu pada
BML (Baku Mutu Lingkungan) atau NAB (Nilai Ambang Batas), tetapi
mengacu pada kemungkinan terjadinya suatu kejadian (kondisi abnormal)
berdasarkan rekaman atau data yang ada.
12
b. Melatih analis dan petugas sampler untuk mengikuti pelatihan teknik sampling
limbah B3 untuk mengantisipasi rencana pemanfaatan limbah B3 yang semakin
besar jumlahnya dan semakin beraneka ragam jenisnya.
13
Melakukan komunikasi yang tepat kepada masyarakat sekitar pabrik tentang
pemanfaaatan limbah B3 terkait:
a. penjelaskan bahwa kegiatan co-processing adalah sebagai upaya untuk konservasi
sumberdaya alam karena limbah masih dapat digunakan sebagai sumber daya
untuk bahan baku maupun energi;
b. Penjelasan bahwa limbah B3 merupakan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku atau bahan penolong;
c. Penjelasan tentang konsep dan prinsip ekologi industry, dimana limbah merupakan
sumberdaya bahan baku bagi industry lainnya;
d. Penjelasan tentang efek co-processing terhadap lingkungan dan kesehatan beserta
teknik dan teknologi pengendaliannya.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
4.2 Saran
Industri semen yang merupakan industri beresiko tinggi sehingga wajib
melaksanakan audit lingkungan hidup dengan periode 3 tahun sekali sebagai eraly
15
warning kerusakan lingkungan. Perlu melakukan perbaikan pengelolaan lingkungan
hidup berdasarkan temuan ketidaksesuaian yang direkomendasikan auditor.
16
DAFTAR PUSTAKA
Bilal, Ferian. 2021. Laporan Magang PT. Semen Indonedia (Persero) Tbk Pabrik
Tuban. Gresik: Universitas Internasional Semen Indonesia
Oscar D, Dkk. 2020. Audit Limbah PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Bandar
Lampung: Universitas Malahayati.
Sulasmi, Dkk. 2019. Analisis Dampak Lingkungan Industri Semen Dan Upaya
Pengelolaan Lingkungannya. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada
17