Anda di halaman 1dari 23

AUDIT LINGKUNGAN dan

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


DJODI SETIAWAN,S.E,M.M.,Ak.,CA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
2015
PENDAHULUAN
Trucker (1997) : mengatakan dalam The
Environmental Protection Agency telah
membuat peraturan yang berkenaan dengan
lingkungan yaitu , membuat sebuah peraturan
untuk patuh terhadap peraturan lingkungan.
Perbedaan AMDAL dengan Audit Lingkungan
adalah ; AMDAL dilakukan sebelum adanya
kegiatan pembangunan sedangkan Audit
Lingkungan dilakkan pada saat kegiatan sudah
berjalan.
AMDAL dilakukan hanya sekali yaitu sebagai
syarat pendirian sebuah perusahaan atau proyek,
sedangkan Audit Lingkungan dapat dilakukan
pada saat bangunan atau proyek tersebut sedang
didirika atau selesai didirikan.
Perbedaan AMDAL dan Audit
Lingkungan
AMDAL Audit Lingkungan
Kegunaan Belum ada Kegiatan sudah berjalan
Dibuat hanya satu kali Dibuat berkali-kali ( 1-4 ) tahun
Potensi dampak lingkungan secara total Masalah (dampak) sedang dihadapi
(cakupan luas, waktu jangka panjang) (cakupan terbatas pada masalah yang
dihadapi)
Dasar hukum PP.No 27/1999 Dasar hukum KepMen LH
No.42/MenLH/1994 sudah diubah dengan
KepMen LH No.30/MenLH/2001
Bersifat wajib Bersifat sukarela
Bersifat terbuka (dipresentasikan di komisi Bersifat rahasia (Internal perusahaan)
AMDAL)
Arti Penting CSR
Alasan mengapa CSR perlu dilaksanakan
a. Merupakan hal etis yang dilakukan
b. Meningkatkan citra perusahaan
c. Hal ini diperlukan dalam rangka untuk menghindari
peraturan yang berlebihan
d. Jenis kegiatan dari tanggung jawab sosial dapat
memberi keuntungan
e. Lingkungan sosial yang lebih baik akan bermanfaat
bagi perusahaan.
f. Dapat menarik minat para investor
g. Dapat meningkatkan motivasi karyawan
h. Dapat membantu untuk memperbaiki masalah sosial
yang disebabkan oleh bisnis
Manfaat CSR
Corporate Social Responsibility : adalah
komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui praktik bisnis.
Corporate Social Responsibility : merupakan
salah satu dari beberapa tanggung jaab
perusahaan kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders).
LINGKUP KEGIATAN CSR
a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan ekstrim
b. Tercapainya pendidikan dasar secara universal
c. Mengedepankan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
d. Pengurangan kematian anak BALITA
e. Pengurangan kematian anak BALITA
f. Peperangan terhadap HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya
g. Kepastian keberlanjutan lingkungan
h. Pengembangan kemitraan global untuk pembangunan
LANDASAN PELAKSANAAN CSR
1. Profesionalisme dalam arti keterlibatan sosial, dilakukan
secara serius sebagaimana mengelola aktivitas bisnis. CSR
dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.
2. CSR dilaksanakan secara tulus. Masyarakat sekarang lebih
kritis dalam menganalisis tujuan suatu aktivitas yang
dilakukan korporat.
3. Dalam melaksanakan CSR , dibutuhkan keterlibatan dan
kepemimpinan manajemen tingkat atas dan menyesuaiakan
manajemen yang dilakukan.
CSR dapat terwujud melalui Community Development

Prinsip Community Development :


a. Development ; pengembangan konsep tujuan dan sasaran
program berdasarkan community needs analysis.
b. Involve; segenap program, komunitas yang menjadi sasaran
dilibatkan/didorong untuk berpartisipasi aktif.
c. Socialize; segenap program yang direncanakan, disosialisasikan
melalui media dengan pesan komunikasi yang tepat.
d. Cater; Program yang disajikan untuk direalisasikan harus benar-
benar sesuai dengan kebutuhan komunitas
e. Utilize; terkait dengan pelaksanaan proyek, korporat sebaiknya
menggunakan tenaga kerja setempat.
Kontribusi Stakeholder dalam CSR
Stakeholder Kontribusi untuk Imbalan dari Perusahaan
perusahaan
Pemegang saham Uang dan Modal Dividen dan peningkatan harga
saham
Para Manager Kemampuan dan keahlian Gaji,bonus,status dan
kekuasaan
Para Karyawan Kemampuan an keahlian Upah, gaji,bonus, promosi dan
pekerjaan yang stabil
Pelanggan Pembelian barang dan jasa Kualitas, harga barang dan jasa
Pemasok Input berkualitas tinggi Pembelian input dengan harga
wajar
Pemerintah Peraturan dan kebijakan Pajak
DIMENSI TANGGUNG JAWAB SOSIALH
a. Dimensi Ekonomi
b. Dimensi Sosial
c. Dimensi lingkungan
UU RI No.23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU RI N0.23 tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup menyebutkan bahwa
AMDAL digunakan untuk mengambil
keputusan apakah di daerah yang diinginkan
dapat dilakukan pembangunan atau tudak.
Definisi dan Pengertian CSR
Definisi CSR menurut Bowern dalam Prof.Dr.Ir.Totok Mardikanto MS ( hal
86)

CSR adalah kewajiban pengusaha untuk merumuskan


kebijakan, membuat keputusan atau mengikuti garis
tindakan yang diinginkan dalam hal tujuan dan nilai-
nilai masyarakat
Definisi CSR menurut Davis dalam Prof.Dr.Ir.Totok Mardikanto,M.S ( hal 86)

CSR adalah Keputusan dan tindakan bisnis diambil


dalam alasan atau setidaknya sebagian, melampaui
kepentingan ekonomi atau teknis langsung
perusahaan
PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN
UU RI No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang merupakan perbaikan
dari Kepmen LH No.42 tahun 1994 tentang
pedoman umum pelaksanaan audit lingkungan
menyebutkan bahwa audit lingkungan hidup
adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh
penanggungjawab usaha atau kegiatan untuk
menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan
hukum yang berlaku atau kebijaksanaan dan
standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab
usaha atau kegiatan yang bersangkutan.
Kepmen LH No.30 Tahun 2001
Pasal 1
Bahwa audit lingkungan hidup yang diwajibkan
adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh
penanggungjawab usaha dan kegiatan
berdasarkan perintah menteri atas
ketidakpatuhan penanggungjawab usaha dan
kegiatan berdasarkan perintah menteri atas
ketidakpatuhan penanggungjawab usaha atau
kegiatan terhadap peraturan perundang-
undangan dibidang pengelolaan lingkungan
hidup yang terkait dengan kegiatan tersebut.
Pasal 2
Ruang lingkup audit lingkungan hidup yang
diwajibkan meliputi evaluasi masukan atau
informasi, kriteria ketidakpatuhan,
pelaksanaan dan verifikasi laporan hasil audit
lingkungan hidup yang diwajibkan
Pasal 3
Tujuan Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan meliputi :
a. Usaha untuk mengetahui tingkat kepatuhan
penanggungjawab usaha atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan leingkungan
hidup.
b. Memberikan uraian tentang penyebab terjadinya
ketidakpatuhan termasuk jika terdapat pelanggaran atau
ketidakpatuhan penerapan kebijakan dibidang lingkungan
hidup.
c. Memberikan rekomendasi atas temuan-temuan pelaksanaan
audit.
Pasal 4
Kriteria kepatuhan meliputi :
1. Tidak patuh terhadap baku mutu lengkungan hidup
2. Tidak patuh kriteria baku mutu kerusakan lingkungan
hidup
3. Tidak patuh terhadap persyaratan yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan pengelolaan lingkungan
hidup yang harus dilakukan.
4. Ketidakpatuhan yang mengindikasikan bahwa
penanggung jawab usaha atau kegiatan tidak memiliki
dokumen pengelolaan lingkungan hidup atau tidak
melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan yang efektif
Pasal 7
1. Tata laksana Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan dilaksanakan sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia No.19-140/10-1997 tentang
pedoman audit lingkungan, prinsip umum atau standar lainnya yang
sesuai dengan tujuan pelaksanaan audit lingkungan hidup yang
diwajibkan.
2. Audit Lingkunganhidup yang diwajibkan dilakukan oleh Auditor
Lingkungan yang terdaftar dan atau Auditor yang memenuhi kriteria
kualifikasi sesuai dengan SNI 19-14012-1997 tentang Pedoman Audit
Lingkungan
3. Penangung jawab usaha atau kegiatan wajib memberikan infrmasi atau
ata yang benar dan aktual kepada auditor.
PANDUAN AUDIT (PROTOKOL AUDIT)
Jenis protokol Audit meliputi :
a. Daftar Isi ( table of content)
b. Daftar Uji
c. Daftar Pertanyaan
d. Metode Pedoman
e. Metode Sistem Peringkat
LAPORAN AUDIT LINGKUNGAN
Isi dari Lapran Audit Lingkungan :
1. Gambaran umum pelaksanaan dan hasil audit
2. Aspek yang ditelaah dalam Laporan Audit meliputi aspek teknik, aspek
manajemen lingkungan dan aspek legal.
3. Evaluasi hasil temuan berisi :
a. Kepatuhan dan ketidakpatuhan terhadap kriteria audit
b. Efektifitas Sistem Manajemen dan Pengendalian
c. Efektifitas tujuan dan sasaran
d Faktor Resiko lingkungan
4. Kesimpulan Audit berisi :
a. Kesesuaian dengan Sistem Manajemen Lingkungan
b. Ketaatan terhadap peraturan perundangan
c. Penjelasan apakah Sistem diterapkan dan dipelihara dengan baik.\
d. Penjelasan apakah review manajemen internal dapat menjamin.
e. Kesesuaian terus menerus terhadap Sistem Manajemn Lingkungan
f. Penjelasan mengenai perbaikan pengelolaan lingkungan apakah sesuai
dengan standar lingkungan yang ditetapkan.
5. Rekomendasi atau saran dan tindak lanjut berisi :
a. Program yang kritis perlu mendapatkan perhatian
b. Menentukan skala prioritas perhatian
c. Program lingkungan lebih kanjut.

Anda mungkin juga menyukai