Dalam kemajuan industri sekarang, tekanan masyarakat kepada perusahaan agar mereka
melakukan pembenahan pada sistem operasi untuk menjadi suatu sistem yang memiliki kepedulian
dan tanggungjawab terhadap sosial sangat kuat, perkembangan teknologi dan industri yang pesat di
tuntut untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sekitar. Selain internal auditor yang
memilki peran dalam menilai dan meningkatkan kinerja entitas, CSR atau Corporate Social
Responbility juga dipercaya dalam meningkatkan kinerja perusahaan, dimana para investor
cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan kegiatan CSR. Begitu banyak
macam dan bentuk dari CSR di setiap entitas. Karena masing-masing entitas memilki tujuan, prioritas
dan tanggung jawab yang berbeda atas kinerja sosialnya. Menurut Darwin (2004) CSR adalah
perhatian terhadap lingkungan dan social ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders
hidup sekitar.
tersebut.
menentukan kewajaran kinerja sosial mereka, melaporkan dan mengembangkan kinerjanya. Audit
pertanggungjawaban sosial mengukur dampak sosial dan perilaku relasi perusahaan. Audit
pertanggungjawaban sosial diharapkan dapat dipergunakan untuk menilai dampak sosial dari
kegiatan perusahaan, mengukur efektifitas program perusahaan yang bersifat sosial dan melaporkan
sampai seberapa jauh perusahaan memenuhi tanggung jawab sosialnya. Suatu informasi internal
dan eksternal memungkinkan penilaian menyeluruh terhadap sumber sumber daya dan dampaknya
(baik sosial maupun ekonomi), oleh karena itu pada prinsipnya audit pertanggungjawaban sosial
timbul dalam upaya memenuhi ketentuan informasi bagi pihak – pihak yang membutuhkan. Ide
dasar audit sosial adalah keinginan untuk membuat bisnis semakin bertanggung jawab kepada
masyarakat dan untuk meyakinkan bahwa dampak penting dan tidak penting dari suatu bisnis dapat
dipahami.
Di Inggris, Australia dan Amerika The Interest Research Council melakukan riset secara
mendasar terhadap dampak lingkungan, menyimpulkan bahwa pengungkapan sosial yang dilakukan
oleh perusahaan Australia memiliki tingkatan yang paling kecil dibandingkan dengan Amerika dan
Inggris, dimana Inggris lebih terdorong oleh adanya peruaturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, adanya kesamaan prioritas atas jenis informasi, yakni SDM, masyarakat dan lingkungan
di Australia, Amerika dan Inggris serta adanya perbedaan tingkat dan jenis kuantifikasi
Keuntungan:
Hambatan:
4. Harus memperoleh opini dari nonstakeholder yang mungkin calon stakeholder potensial
membingungkan
Audit Lingkungan Hidup secara detail dijabarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Lingkungan Hidup. Peraturan Menteri ini dibuat
Peraturan Menteri ini terdiri dari sembilan bab dan lima lampiran. Bab I mengenai
undang ini. Berikut merupakan beberapa pengertian yang perlu untuk dipahami :
1. Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
2. Auditor Lingkungan Hidup adalah seseorang yang memiliki Kompetensi untuk melaksanakan
3. Lembaga Penyedia Jasa Audit Lingkungan Hidup adalah badan hukum yang bergerak dalam
4. Kegiatan Berisiko Tinggi adalah Usaha dan/atau Kegiatan yang jika terjadi kecelakaan
dan/atau keadaan darurat menimbulkan dampak yang besar dan luas terhadap kesehatan
5. Dokumen Lingkungan Hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal),
upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL),
dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai
dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian
6. Sistem Manajemen Mutu adalah suatu sistem yang dilaksanakan untuk menjaga kualitas dari
suatu pelaksanaan kegiatan yang meliputi perencanaan, seleksi dan penugasan tenaga
lingkungan hidup yang tergabung dalam lembaga penyedia jasa audit lingkungan hidup. Kualifikasi
Auditor Lingkungan Hidup terdiri atas auditor utama; dan auditor. Kriteria Kompetensi untuk auditor
utama meliputi kemampuan memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana Audit Lingkungan
Hidup; melakukan Audit Lingkungan Hidup yang meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan,
tindak lanjut Audit Lingkungan Hidup; menunjuk dan mengoordinasikan kegiatan auditor di bawah
mengoordinasikan penyusunan dan penyampaian laporan hasil Audit Lingkungan Hidup; dan
memenuhi kriteria lain yang ditetapkan oleh LSK Auditor Lingkungan Hidup. Kriteria Kompetensi
untuk auditor meliputi kemampuan memahami prinsip, metodologi, dan tata laksana Audit
Lingkungan Hidup; melakukan Audit Lingkungan Hidup yang meliputi tahapan perencanaan,
perbaikan sebagai tindak lanjut Audit Lingkungan Hidup; dan memenuhi kriteria lain yang ditetapkan
Auditor Lingkungan Hidup wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Auditor Lingkungan Hidup.
Untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Auditor Lingkungan Hidup, Auditor Lingkungan Hidup
wajib memenuhi kriteria Kompetensi; mengikuti dan lulus pelatihan Audit Lingkungan Hidup; dan
mengikuti uji Kompetensi yang diselenggarakan oleh LSK Auditor Lingkungan Hidup. Uji Kompetensi
terdiri atas penilaian portofolio; dan uji tertulis dan/atau wawancara. Penilaian portofolio dilakukan
terhadap latar belakang pendidikan; pelatihan di bidang Audit Lingkungan Hidup; pengalaman kerja
di bidang lingkungan hidup; dan pengalaman melakukan Audit Lingkungan Hidup. Uji tertulis
Menteri ini hanya untuk Audit Lingkungan Hidup yang diwajibkan. Pasal 16 berisi Audit Lingkungan
Hidup dilakukan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang memiliki dokumen lingkungan hidup dan
Audit Lingkungan Hidup dapat dilakukan terhadap lebih dari 1 (satu) Usaha dan/atau Kegiatan yang
Pasal 17 menjelaskan Audit Lingkungan Hidup merupakan audit yang diwajibkan oleh
Menteri kepada Usaha dan/atau Kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup;
menjelaskan Dokumen Audit Lingkungan Hidup terdiri atas rencana Audit Lingkungan Hidup; dan
laporan hasil Audit Lingkungan Hidup. Rencana Audit Lingkungan Hidup paling sedikit berisi:
2. tujuan audit;
3. lingkup audit;
4. kriteria audit;
2. temuan audit;
3. kesimpulan audit;