Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN

KAJIAN AMDAL

Disusun Oleh:
Renanda Andari
NPM. 2220051013

Dosen Mata Kuliah:


Dr. Ir. Sumaryo Gitosaputro, M.Si.

MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023

2
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah- Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar.
Terimakasih kepada dosen mata kuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) PT. Solusi Bangun Indonesia, dan teman-teman di kelas Kajian
AMDAL sehingga saya dapat menyelesaikan “Laporan Praktikum Amdal”. Materi
yang saya bahas dalam dokumen ini adalah Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan dari pengembangan pelabuhan Tanjung Adikarto.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas
segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu PT.SBI dalam
penyelesaian tugas ini. Saran dan masukan penulis harapkan demi kebaikan
penulisan kedepannya.

Bandar Lampung, 28 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................ 4
I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 5
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 5
1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktikum ................................................................. 6
II. RUANG LINGKUP STUDI ............................................................................. 7
2.1. Deskripsi Proyek ....................................................................................... 7
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM .............................................................. 10
3.1. Wilayah Studi .......................................................................................... 10
3.2. Pelaksanaan Praktikum............................................................................ 10
IV. PEMBAHASAN ......................................................................................... 14
4.1. Dampak Penting yang Ditelaah ............................................................... 14
4.2. Hasil Pelingkupan.................................................................................... 14
V. KESIMPULAN ............................................................................................... 16
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 17

4
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri semen merupakan salah satu sektor ekonomi besar yang


menyumbang dampak lingkungan signifikan. Dengan adanya hal tersebut,
maka kewajiban pelaku usaha/ industri dalam mengelola dampak lingkungan
perlu penanganan serius. Adanya upaya pemerintah yang didorong dengan
ketaatan stakeholders dalam memaksimalkan upaya pengurangan beban
dampak lingkungan dilalui berdasarkan pemenuhan kriteria pada PROPER
(Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup).
PT. Solus Bangun Indonesia yang merupakan salah satu pabrik semen di
Indonesia dan memiliki anak cabang di Provinsi Lampung tidak main-main
dalam menjalankan kewajibannya di bidang lingkungan hidup, dan memantau
ketat dampak yang dihasilkan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Tujuan
yang ingin dicapai perusahaan adalah produksi yang optimal sekaligus
mengefektifkan pengelolaan emisi dan mengefisienkan pemakaian energi dan
bahan baku. Tim pengelolaan limbah AFR membantu perusahaan untuk ikut
menanggulangi limbah berbahaya dari lingkungan sekitar dan mengurangi
risiko dampak kerusakan lingkungan akibat sampah yang dibuang
sembarangan maupun masalah TPA yang sudah kelebihan beban.
PT.SBI mempelopori pengembangan solusi limbah dan pemanfaatan sumber
daya terbarukan di kawasan ini. PT.SBI yang pertama kali membangun
fasilitas peleburan guna mengatasi masalah GRK (gas rumah kaca) termasuk
gas CFC yang sangat membahayakan. SBI menjalankan proyek terbesar
pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar alternatif dalam program
Mekanisme Pembangunan Bersih UNFCCC.
Sebagai pengganti batubara, PT.SBI memanfaatkan sekam padi dan biji sawit
yang tidak terpakai lagi sebagai bahan bakar. Langkah ini ikut mengurangi
emisi CO2 yang biasanya muncul jika kedua jenis limbah tersebut dibiarkan
membusuk begitu saja, dan selain menghemat persediaan batubara,

5
pemakaian limbah alternatif ikut menyumbangkan pendapatan bagi
pengusaha di daerah yang memasok biomassa secara rutin. Penanganan debu
semen hasil produksi dilakukan dengan menggunakan dust precipitator
sementara penanaman pohon kayu bakar dari spesies yang cepat tumbuh
dilakukan untuk menyerap karbon di sekitar lokasi pabrik. Prosentase klinker
dalam semen jadi dikurangi untuk menekan emisi CO2 dan panas, dan
pemakaian air dan listrik untuk setiap ton semen ikut ditekan. Hal lain yang
menjadi perhatian perusahaan adalah upaya menekan tingkat kebisingan.
Oleh karena itu Mahasiswa Magister Perencanaan Wilayah dan Kota
Angkatan 2022 secara langsung melihat bagaimana kegiatan PT.SBI sedari
produksi hingga pengolahan limbah,. Apakah telah sesuai dengan peraturan
undang-undang lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia.

1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktikum

Secara umum, penyusunan laporan praktikun ini ditujukan untuk melihat


pengelolaan lingkungan hidup atau dampak lingkungan PT.SBI apakah
telah efektif dan efisien sesuai dengan sasaran yang akan dicapai. Dan
tujuannya adalah sebagai berikut:

6
II. RUANG LINGKUP STUDI
2.1. Deskripsi Proyek

Komplek perindustrian yang telah didirikan merupakan suatu kawasan


dimana dalam kawasan tersebut akan digunakan oleh perusahaan, PT.SBI
maupun perorangan yang melakukan usaha produksi diluar daerah. Untuk
dapat mempermudah akses penyaluran barang hasil produksi tersebut, para
penghasil produksi menempatkan barang hasil produksinya di gudang
tersebut sehingga suplayer lebih mudah untuk mendapatkan barang hasil
produksi tersebut. Gudang yang didirikan di komplek pergudangan ini hanya
digunakan untuk menempatkan barang hasil produksi dari perusahaan,
PT.SBI ataupun perorangan. Setiap pemimpin perusahaan yang akan
menggunakan gudang tersebut maka pemimpin tersebut harus menyewa
ataupun membeli gudang tersebut.
Selanjutnya ukuran gudang yang dibeli disesuaikan oleh pembeli gudang
tersebut.
Tahap pelaksanaan rencana usaha pada komplek pergudangan terdiri dari:
a. Tahap Pra Kontruksi: Sebelum diadakannya pembangunan komplek
pergudangan, pada umumnya wilayah disekitarnya merupakan lahan
pertanian dan perkebunan dengan adanya aliran air dikawasan tersebut
b. Tahap Kontruksi: Dilakukan pembebasan lahan serta penutupan aliran air
untuk menjadikan permukaan air menjadi rata dan selanjutnya dilakukan
pembangunan gudang tersebut
c. Tahap Operasi: Perusahaan, PT.SBI ataupun perorangan yang akan
melakukan penyewaan atau pembelian kawasan yang akan dijadikan
gudang. Salah satu perusahaan yang terdapat dikawasan tersebut adalah
PT.Semen Padang Indonesia. Dari adanya aktivitas tersebut menimbulkan
hilir mudik kendaraan yang menyetok barang digudang dan suplayer
dakam mengambil barang.
d. Tahap Pasca Operasi: Salah satu akibat adanya kegiatan tersebut
mengakibatkan tingginya pencemaran udara dikawasan tersebut dan
menjadikan fragmentasi habitat.
1. Komponen Geofisik-Kimia
a. Kualitas Udara
Kualitas udara di lokasi pergudangan ini termasuk kedalam kualitas
udara yang tidak cukup baik, karena lokasi pergudangan ini terletak di
wilayah yang lalu lintasnya cukup ramai yaitu lalu lintas yang
menghubungkan Kota Jambi dengan Kota Palembang.
b. Kerusakan Tanah
Kerusakan tanah terjadi akibat adanya mobil pengangkut hasil panen
perkebunan.
c. Kualitas Air Permukaan
Kualitas air permukaannya cukup baik
d. Kualitas Air Tanah
Kualitas air tanahnya cukup baik,
e. Kebisingan
Kebisingan terjadi akibat lalu lalang mobil yang melintasi jalan yang
hendak menuju Palembang maupun Jambi.
f. Emisi
Emisi terjadi disebabkan oleh kendaraan yang melintasi jalan
2. Komponen Biologi
a. Fragmentasi Habitat
Tidak terjadi frgamentasi habitat
b. Jenis Flora
Tidak di temukan jenis flora yang endemik maupun flora yang langka
dan di lindungi
c. Jenis Fauna
Tidak di temukan jenis fauna yang endemik maupun fauna yang langka
dan di lindungi
d. Biota Air
Biota airnya melimpah karena di temukannya aliran sungai
3. Komponen Sosial Ekonomi Dan Budaya
a. Persepsi Masyarakat
Masyarakat sekitar tidak terlalu mempermasalahkan pembangunan
gudang tersebut, karena dengan adanya pembangunan gudang justru
memunculkan kesempatan kerja.
b. Kesempatan Kerja
Dengan adanya komplek pergudangan tersebut terbukalah
kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, kesempatan kerja tersebut
meliputi, pekerja pembangunan gudang, penunggu gudang, tim
pengamanan gudang dll.
c. Keresahan Masyarakat
Lokasi yang akan di bangun komplek pergudangan ini memiliki
akses kesehatan yang memadai karena lokasi ini sangat dekat
dengann pusat kesehatan seperti klinik.
d. Konflik Sosial
Tidak ada konflik sosial yang di timbulkan
e. Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakaat di sekitar lokasi pergudangan berasal dari
pertanian dan wirausaha kecil-kecilan seperti warung makan,
warung sembako dan beberapa bengkel.
4. Kesehatan Masyarakat
a. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi di wilayah ini cukup baik karena di temukan saluran-saluran
pembungan air.
b. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan di wilayah yang akan di bangun pergudangan ada
klinik dan beberapa prakitik kesehatan seperti dokter dan bidan
c. Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan di wilayah ini meliputi dokter, bidan dan perawat
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Wilayah Studi


PT. Solusi Bangun Indonesia bertempat di kecamatan Katibung , Kabupaten
Lampung Selatan Provinsi Bandar Lampung. Praktikum dilaksanakan pada
tanggal 11 Oktober 2023. Peserta yang mengikuti adalaha Mahasiswa
Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Angkatan 2023 yang berjumlah 8
orang.

3.2. Pelaksanaan Praktikum


1. Profil Perusahaan dan SOP Keamanan Pekerja
Awal pelaksanaan praktikum adalah penjelasan tentang profil Perusahaan
serta SOP keamanan kerja. Perusahaan SBI yang berada di Lampung
diperuntukan sebagai Packing Plant dari hasil produksi semen. Zona
wilayah serta peruntukan wilayah dibagi menjadi 3 zona yaitu, zona hijau
(area office, mushala, kantin, rest area, store room, parkiran, zona
merah(seluruh zona hijau, area plant(ware house, FFL,pallatzer, manual
loading, packer, silo,oil boom, hydrant room, workshop, dan zona merah
(all area).

Gambar 3.1. Penjelasan Profil SOP PT.SBI


Gambar 3.2. Lisensi Pengolahan Limbah PT. Solusi Bangun
Indonesia

2. Penjelasan Pengolahan Limbah PT. Solusi Bangun Indonesia


Perwakilan PT. SBI menjelaskan beberapa instalasi pengolahan limbah
yang terdapat di Perusahaan/Pabrik.
1. Pertama adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dimana
limbah yang dihasilkan dari sampah MCK atau limbah cair dari
pengolahan makanan yang telah di uji lab, bahwa limbah tersebut
aman.

Gambar 3.2. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


2. Kedua adalah pengolahan sampah redisu (masker bekas, sisa rokok,
tisu, karet,kain), daur ulang (koran,kertas, kayu, karton, buku bekas,
gelas, botol,plastik/kaleng bekas minuman), anorganik (plastik,
kantong kresek, kaca, sterofom) dan organik (sampah daun, rumput,
ranting pohon, sisa makanan, sampah sayuran dan kulit buah-
buahan).

Gambar 3.3. Pengolahan Sampah Redisu, Daur Ulang, Anorganik, Organik


3. Ketiga adalah tempat penyimpanan sementara Limbah B3

Gambar 3.4. Pengolahan Limbah B3 pada PT.SBI


4. Keempat adalah rumah alat penanggulangan tumpahan minyak yang
berada di daerah jetty.

Gambar 3.4. Rumah Alat Penanggulangan Tumpahan Minyak


IV. PEMBAHASAN

4.1. Dampak Penting yang Ditelaah


a. Kawasan perindustrian yang berada di Kec. Katibung dan area Pantai dan
laut sehingga mengakibatkan pencemaran air laut pada daerah tersebut.
Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan menurunnya flora maupun
fauna dikawasan tersebut.
b. Aktivitas kendaraan yang berlangsung di kawasan tersebut mengakibatkan
terjadinya peningkatan polusi udara untuk masyarakat sekitar. Selain itu,
adanya pembangunan gudang ini menghilangkan lahan pertanian dan
mengakibatkan terjadinya fragmentasi habitat.

4.2. Hasil Pelingkupan


A. Persiapan Kontruksi
1. Persepsi masyarakat tentang adanya pembuatan gudang tersebut.
2. Peningkatan emisi udara
3. Terjadinya fragmentasi lahan
B. Pelaksanaan Konstruksi
1. Peningkatan intensitas kebisingan
2. Penurunan kualitas udara & penurunan kualitas air tanah
3. Terbuka kesempatan kerja bagi penduduk sekitar
C. Pasca Konstruksi
1. Perubahan fungsi lahan
2. Terbukanya kesempatan kerja
3. Meningkatnya proses pengawasan dikawsan tersebut
4. Berkurangnya sumber air
5. Peningkatan intensitas polusi udara

Adapun hasil pelingkupan dariidentifikasi masalah tersebutadalah sebagai berikut :


a. Komponen Geofisik-Kimia
• Kualitas Udara
• Kerusakan Tanah
• Kualitas Air Permukaan
• Kualitas Air Tanah
• Kebisingan
• Emisi
b. Komponen Biologi
• Fragmentasi Habitat
• Jenis Flora
• Jenis Fauna
• Biota Air
c. Komponen Sosial Ekonomi Dan Budaya
• Persepsi Masyarakat
• Kesempatan Kerja
• Keresahan Masyarakat
• Konflik Sosial
• Pendapatan Masyarakat
d. Kesehatan Masyarakat
• Sanitasi Lingkungan
• Sarana Kesehatan
• Tenaga Kesehatan
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Menurut analisis langsung penulis dengan keadaan di lapangan bahwa PT.
Solusi Bangun Indonesia, telah mengikuti prosedur AMDAL sesuai dengan
undang-undang lingkungan hidup. Hal itu juga diutarakan oleh salah satu
General Manager yaitu Pak Viktor bahwa Perusahaan selalu melaporkan
setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib
Amdal memiliki UKL-UPL dan harus melaporkannya setiap 6 bulan sekali.
Bahkan menurut SURAT EDARAN Nomor
SE.7/MENLHK/SETJEN/REN.0/12/2022 tentang Tata laksana Penilaian
atau Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup terbaru satu kali dalam masa
waktu paling lama 3 (tiga) bulan untuk dokumen Amdal Kategori B dan C
dan PT.SBI melaksanakan peraturan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Panduan Penilaian AMDAL


atau UKL/UPL untuk Kegiatan Pembangunan Jalan. Jakarta.

Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup


Nomor16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 990. Jakarta.

SURAT EDARAN Nomor SE.7/MENLHK/SETJEN/REN.0/12/2022


TENTANG TATA LAKSANA PERCEPATAN PROSES PERSETUJUAN
LINGKUNGAN DALAM RANGKA MENDUKUNG PELAKSANAAN
PERIZINAN BERUSAHA

Anda mungkin juga menyukai