Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SOLIDIFIKASI TEKNOLOGI PENGENDALIAN


PENECEMARAN UDARA

DISUSUN OLEH:
RAFI YOGATAMA INDRIYANTONO (19034010108)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN“ JAWA TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Solidifikasi Teknologi Pengendalian
Pencemaran Udara”. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pengantar Teknologi Pengendalian Pencemaran Udara UPN
“Veteran” Jawa Timur.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik dari segi teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
pengampuh mata kuliah Teknologi Pengendalian Pencemaran Udara yang telah memberikan
tugas dan arahan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Surabaya, 5 September 2019

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Solidifikasi...............................................................................................................3
2.2 Teknologi Menjadi Sesuatu Yang Bermanfaat........................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pencemaran udara dari tahun ke tahun semakin meningkat, tingkat penderita


penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara juga semakin banyak.
Perkembangan zaman pun sudah semakin maju , selayaknya perkembangan teknologi
juga yang semakin berkembang pesat pada abad ini. Pada abad ini yaitu abad ke-21
yang sebentar lagi akan memasuki dekade kedua menunjukan perbedaan yang cukup
signifikan pada perkembangan teknologi, khususnya pada alat pengendalian
pencemaran udara.
Limbah B3 hasil industri manusia bisa membawa dampak berbahaya bagi
lingkungan, oleh karena itu diperlukan pengolahan yang memenuhi standarisasi guna
terciptanya hasil produk yang ramah lingkungan. Solidifikasi merupakan satu dari
banyak contoh pengolahan yang ada untuk meminimalisir dampak dari limbah B3 ini.

1.2 Rumusan Masalah

Pengolahan limbah yang tepat baik itu dalam bentuk cair diperlukan guna
meminimalisir dampak negatifnya bago lingkungan dan manusia. Rumusan masalah
yang ada pada makalah ini di antara lain adalah sebagai berikut.

A. Bagaimana cara mengolah limbah melalui metode solidifikasi?


B. Hal apa yang harus dilakukan agar limbah dapat tersaring secara sempurna melalui
metode solidifikasi?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas individu mata
kuliah “Teknologi Pengendalian Pencemaran Udara” serta untuk mengetahui tujuan
lain bagaimana metode solidifikasi bekerja pada proses pengolahan limbah khususnya
udara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Solidifkasi


Menurut Vilancia: 2015 secara umum S/S (Solidifikasi/Stabilisasi) didefinisikan
sebagai proses pencampuran bahan berbahaya dengan bahan tambahan (aditif)
dengan tujuan untuk menurunkan laju migrasi dan toksisitas bahan berbahaya
tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu
bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali
terkait sehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama. Malviya dan
Chaudhary (2006) menyatakan bahwa S/S merupakan proses pengolahan yang
tepat untuk setiap limbah industri yang mengandung logam berat sebelum
dibuang ke landfill. Menurut Trihadiningrum (2000), terdapat beberapa jenis
proses S/S yang banyak digunakan, yaitu:

1. S/S dengan Semen


Proses ini banyak digunakan untuk mengikat berbagai logam berat yang terdapat
dalam limbah B-3. Jenis semen yang umumnya digunakan adalah semen portland.
Keuntungan dari proses ini adalah tidak memerlukan biaya yang mahal, prosesnya
mudah dilakukan, sifat basa dari semen dapat menetralkan limbah asam dan
membentuk garam karbonat dan hidroksida dari logam berat, dan tidak
memerlukan proses pengeringan yang ekstensif.

2. Vitrifikasi
Vitrifikasi merupakan proses pencairan dan peleburan untuk bahan yang
mengandung silikat pada suhu lebih dari 16000 C, yang selanjutnya diikuti
dengan pendinginan yang cepat. Produk dari proses ini berupa kristal silikat yang
bersifat amorf dalam bentuk gelas. Penggunaan proses ini terbatas pada remediasi
lahan yang terkontaminasi.

3. Absorpsi
Proses ini dapat mengikat logam berat yang terdapat pada limbah B-3. Bahan-
bahan adsorben yang sering digunakan adalah lempung, sekam dan jerami, serbuk
gergaji, tanah, abu terbang, dan abu dari insinerator. Bahan absorben yang
memiliki sifat pozzolanik dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.

4. Kapsulasi Termoplastik
Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan campuran bahan termoplastik
dengan limbah yang telah dikeringkan pada suhu 10000 C, yang diikuti dengan
pendinginan. Bahan termoplastik merupakan bahan plastik yang dapat meleleh
jika

2
dipanaskan dan mengeras jika didinginkan. Contoh dari bahan termoplastik
adalah aspal, bitumen, polyethylene, polypropylene, dan nylon.
5. Kapsulasi Makro
Kapsulasi makro merupakan proses dimana setiap limbah B-3 dibungkus dalam
kapsul pembungkus yang bersifat inert dan kedap air. Bahan pembungkus dapat
berupa fiberglass, resin epoksida, dan resin polyurethane. Campuran tersebut akan
disemprotkan ke dinding container limbah, yang nantinya akan membentuk jaket
yang berfungsi melindungi limbah tersebut dari pelindian dan tekanan-tekanan
mekanik.

2.2 Tujuan & Proses Kerja Solidifikasi


Pada dasarnya proses solidifikasi atau stabilisasi bertujuan untuk menurunkan dan
meningkatkan, maksudnya adalah menurunkan kelarutan kontaminan dan
meningkatkan efisiensi penanganan limbah. Utomo dan Laksono (2007)
menyatakan bahwa proses solidifikasi/stabilisasi (S/S) didesain untuk
mengakomodasikan salah satu atau lebih dari tujuan berikut:

a. Menurunkan kelarutan kontaminan.


b. Meningkatkan efisiensi penanganan limbah dengan cara menciptakan
suatu padatan yang bebas air.
c. Menurunkan luas muka limbah dengan cara mentransfer kontaminan yang
terdapat dalam padatan limbah.
Prinsip kerja dari proses S/S adalah pengubahan watak fisik dan kimiawi limbah
B-3 dengan cara penambahan senyawa pengikat sehingga pergerakan senyawa-
senyawa B-3 dapat dihambat dan membentuk ikatan massa monolit dengan
struktur yang kuat (massive). Tata cara kerja stabilisasi/ solidifikasi adalah
sebagai berikut (Trihadiningrum, 2000):
1. Limbah B-3 harus dianalisis karakteristik-nya guna menentukan komposisi
bahan-bahan yang diperlukan pada proses S/S.
2. Setelah dilakukan S/S, dilakukan uji TCLP untuk mengukur konsentrasi
parameter dalam lindi. Hasil uji TCLP tidak boleh mebihi nilai ambang batas
sebagaimana ditetapkan oleh BAPEDAL.
3. Kemudian terhadap hasil olahan tersebut selanjutnya dilakukan uji kuat tekan
(Compressive Strength). Hasil uji tekan harus mempunyai nilai tekanan minimum
sebesar 10 ton/m² dan lolos uji paint filter test.
4. Hasil olahan S/S yang telah memenuhi persyaratan kadar TCLP dan nilai uji
kuat tekan, dan paint filter test harus ditimbun di landfill B-3.
Berdasarkan hasil jurnal yang peneliti dapati dapat dikatakan bahwa pengujian
dan proses kerja metode solidifikasi ini dapat diaplikasikan jika alat yang tersedia
untuk dilakukan penelitian memadai dan peneliti yang melakukan juga kompeten.

3
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesimpulanya adalah penggunaan metode solidifikasi sangat baik dan efektif,


terutamanya untuk pengolahan limbah B3. Berdasarkan pemaparan sebelumnya dapat
dikatakan bahwa metode solidifikasi memerlukan beragam peralatan mulai dari
pengolahanya dan pengukuranya, sehingga dapat dikatakan sulit untuk untuk
mengapikasikan metode ini secara massal. Apalagi tujuan solidifikasi dibuat
berdasarkan jurnal adalah umumnya untuk oengolahan limbah B3, dengan begitu
maka jika kita mengikuti proses cara kerja dan memiliki pengalaman yang cukup
maka metode solidifikasi ini dapat terwujud.

Proses soidifikasi juga kurang cocok untuk menurunkan limbah yang sifatnya
organik, sehingga metode solidifikasi ini kecil kemungkinan untuk diaplikasikan
secara masssal. Solidifikasi bersifat menurunkan dengan memadatkan pada material
udara.

5
Daftar Pustaka
CHRISLUNDI, Vilancia. Stabilisasi/Solidifikasi Limbah B-3 Mengandung Logam Berat dan
Hidrokarbon dengan Semen Portland dan Fly Ash. 2015. PhD Thesis. Institut
Technology Sepuluh Nopember.
Malviya, R. dan Chaudhary, R. 2006. Factors Affecting Hazardous Waste
Solidification/Stabilization: A Review. Journal of Hazardous Materials B
137: 207-276
Trihadiningrum, Y. 2000. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Jurusan
Teknik Lingkungan, FTSP-ITS
Utomo, M.P. dan Laksono, E.W. 2007. Kajian Tentang Proses Solidifikasi/Stabilisasi Logam
Berat dalam Limbah dengan Semen Portland. Jurusan Pendidikan Kimia,
FMIPA, UNY 103-109

Anda mungkin juga menyukai