Anda di halaman 1dari 16

Nama:

Gowinjit Singh
Monalisa Debataraja
Predi Haratua Sitohang
Prilia Kristiani

Kelompok: 4
Kelas: XII IPA II
Methodist Lubuk Pakam
2016/2017

Kata Pengantar

Pertama-tama, kami panjatkan puji dan syukur atas berkat dan rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Pengolahan Limbah di PT Inalum Kuala Tanjung’
ini dengan sebaik mungkin.

Kedua, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing kami,


Mariaveranita Kembaren, yang selaku pembimbing kami sehingga dapat dibentuknya makalah
ini. Juga kami ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak lain yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu terbentuknya makalah ini.

Adapun kiranya makalah ini dibuat adalah semata-mata untuk memenuhi kewajiban kami
sebagai pelajar dan juga sebagai tambahan pengetahuan bagi para pembaca yang ingin
mengetahui lebih lanjut tentang pengolahan limbah.

Demikianlah kiranya agar makalah ini dapat diterima sebaik mungkin, meskipun sangat
jauh dari yang namanya kesempurnaan. Penulisan nama dan tempat yang salah, agar kiranya
dimaafkan. Sekian dan terima kasih.

Lubuk Pakam, Febuari 2017

Penyusun

2
Daftar Isi

 Kata
Pengantar…………………………………………………………..2
 Daftar Isi…………………………………………………..............3
 BAB I
Pendahuluan……………………………………………….............4
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
 BAB II
Isi…………………………………………………………………5
Pengertian Limbah
Jenis-jenis Limbah
Metode Pengolahan Limbahan
Dampak Positif dan Negatif Limbah
 BAB III Metode
Penelitian………………………………………………………....11
Waktu dan Tempat
Alat dan Bahan
Prosedur Kerja
 BAB IV
Pembahasan………………………………………………………12
Jenis Limbah di PT Inalum
Cara Pengolahan Limbah di PT Inalum
Pertanyaan dan Jawaban
 BAB V
Penutup……………………………………………......................14
Kesimpulan
Saran
 Daftar
Pustaka…………………………………………….....................15
 Dokumentasi…………………………………………….............16

3
BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang

PT Inalum merupakan suatu badan usaha milik negara yang mengolah alumina menjadi
aluminium. PT Inalum merupakan devisa negara yang sudah memberikan banyak profit kepada
negara. Namun, pabrik tetaplah pabrik. Sebuah pabrik yang menguntungkan sekalipun tetap akan
menghasilkan sampah yang merugikan masyarakat di sekitar lingkungannya. Sampah ini ialah
limbah.

Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik. Kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.

Untuk itulah, kami melakukan studi ke PT Inalum untuk mengamati dan meninjau
bagaimana cara pengolahan limbah yang dilakukannya dan dampak pada sekitar.

2. Tujuan Penelitian

-Untuk mengenal dan mengetahui seputar limbah


-Untuk mengetahui cara mengatasi limbah
-Untuk mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan oleh limbah
-Untuk mengetahui cara mengolah limbah

3. Manfaat Penelitian
1. Untuk Pelajar

Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah agar para siswa dapat mengetahui dan
memahami tentang limbah dan dampak-dampak yang ditimbulkannya, sehingga para siswa
mampu untuk mengolah kembali limbah yang telah dihasilkan oleh industri.

2. Untuk Pengajar

Manfaat penelitian ini bagi guru ialah sebagai studi banding dalam pengajaran, apakah
sesuai dengan kajian teoritis dan kajian praktek.

3. Untuk Masyarakat

Adapun manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah agar masyarakat juga dapat turun
andil dalam melaksanakan pengolahan limbah yang berada di sekitaran kawasan perindustrian.

4
BAB II

Isi
1. Pengertian Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
rumah tangga, yang kehadirannya tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan
anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan
terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis
dan karakteristik limbah.

a. Karakteristik limbah:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
b. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah
2. Jenis-jenis limbah

Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4


1. Limbah cair
2.Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

1. Limbah Cair

Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam fase cair (air
seni atau urine, air pencucian alat-alat). Komponen utama limbah cair adalah air (99%)
sedangakan komponen lainnya bahan padat yang bergantung asal buangan tersebut.

2. Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau
bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,

5
karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca,organik, bakteri, kulit telur, dll. Sumber-sumber dari
limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula, kertas, rayon, limbah nuklir, pengawetan buah,
ikan, atau daging.

3. Limbah Gas

Limbah gas adalah semua materi berbentuk gas/ materi partikular yang terbawa gas yang
apabila berada di udara dapat bersifat sebagai polutan. Contohnya adalah karbon monoksida,
sulfur oksida, nitrogen oksida, dan hidrokarbon.

4. Limbah B3

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
yang mengandung B3. Sedangkan sesuai definisi pada Undang Undang 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan, merusak
lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila
memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

3. Berbagai Metode Pengolahan Limbah

1. Limbah cair

Pengolahan Primer (Primary Treatment)


Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses pengolahan secara
fisika.

a. .Penyaringan (Screening)
Limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan jeruji saring

b. Pengolahan Awal (Pretreatment)


Limbah yang telah disaring kemudian disalurkan kesuatu tangki atau bak yang berfungsi
untuk memisahkan pasir dan partikel padat teruspensi lain yang berukuran relatif besar.

6
c. Pengendapan
Limbah cair didiamkan agar partikel – partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah
dapat mengendap ke dasar tangki

d. Pengapungan (Floation)
Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan
gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara
tersebut akan membawa partikel –partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah
sehingga kemudian dapat disingkirkan.

Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)

Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan yaitu

a. Metode Trickling Filter


Bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan organik melekat dan tumbuh
pada suatu lapisan media kasar, biasanya berupa serpihan batu atau plastik, dengan
dengan ketebalan ± 1 – 3 m. limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media
dan dibiarkan merembes melewati media tersebut. Selama proses perembesan, bahan
organik yang terkandung dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri aerob. Setelah
merembes sampai ke dasar lapisan media, limbah akan menetes ke suatu wadah
penampung dan kemudian disalurkan ke tangki pengendapan.
b. Metode Activated Sludge
Limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur dengan
lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi berlangsung didalam tangki
tersebut selama beberapa jam, dibantu dengan pemberian gelembung udara aerasi
(pemberian oksigen). Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri dalam mendegradasi
limbah.

c. Metode Treatment ponds/ Lagoons


Limbah cair ditempatkan dalam kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan
kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen tersebut kemudian digunakan
oleh bakteri aero untuk proses penguraian/degradasi bahan organik dalam limbah.

1. Limbah padat

Penimbunan Terbuka
Pada metode penimbunan terbuka, di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama dan
kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan oleh pembusukan
sampah organik dapat menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah
terbakar. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat merembes ke tanah dan mencemari tanah
serta air.

7
Sanitary Landfill
Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun dalam lubang yang dialasi iapisan
lempung dan lembaran plastik untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Pada landfill yang
lebih modern lagi, biasanya dibuat sistem Iapisan ganda (plastik – lempung – plastik – lempung)
dan pipa-pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk dari proses
pembusukan sampah. Gas tersebut kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan listrik.

Insinerasi
Insinerasi adalah pembakaran sampah/limbah padat menggunakan suatu alat yang disebut
insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah berkurang sangat banyak
(bisa mencapai 90 %). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan listrik atau untuk pemanas ruangan.

Pembuatan kompos padat dan cair


Metode ini adalah dengan mengolah sampah organic seperti sayuran, daun-daun kering,
kotoran hewan melalui proses penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos
adalah salah satu cara terbaik dalam penanganan sampah organic. Berdasarkan bentuknya
kompos ada yang berbentuk padat dan cair. Pembuatannya dapat dilakukan dengan
menggunakan kultur mikroorganisme, yakni menggunakan kompos yang sudah jadi dan bisa
didapatkan di pasaran seperti EMA efectif microorganism 4.EMA merupakan kultur campuran
mikroorganisme yang dapat meningkatkan degaradasi limbah atau sampah organic.

Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna,
mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan
barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas
kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk /
material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga
adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).

2. Limbah Gas

Mengontrol Emisi Gas Buang


Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon
dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat
dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi
menggunakan filter basah (wet scrubber).

8
Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan

Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak
ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong.
Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses
industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain sebagainya.

Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam
gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah
pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi
dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif “berat” akan jatuh ke bawah.

Filter Basah
Nama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter
basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas
alt, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak
dengan air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.

Pengendap Sistem Gravitasi


Alat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran
partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu
dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada
waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di
bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi
alatnya.

Pengendap Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam
jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini
dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.

3. Limbah B3

Sumur Dalam/ Sumur Injeksi (deep well injection)


Salah satu cara membuang limbah B3 agar tidak membahayakan manusia adalah dengan
cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di bawah lapisan-
lapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Secara teori, limbah B3 ini akan terperangkap
dilapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air. Namun, sebenarnya tetap ada
kemungkinan terjadinya kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan akibat gempa
sehingga limbah merembes kelapisan tanah.

9
Kolam Penyimpanan (surface impoundments)
Limbah B3 cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang memang dibuat untuk limbah
B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah.
Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar. Kelemahan
metode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun dalam kolam, ada
kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama air
limbah sehingga mencemari udara.

Landfill untuk Limbah B3 (secure landfils)


Limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi. Pada metode
pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian
dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. Landffill
ini harus dilengkapi peralatan moditoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan
harus selalu dipantau. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara penanganan
limbah B3 yang efektif. Namun, metode secure landfill merupakan metode yang memliki biaya
operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka
panjang karena limbah akan semakin menumpuk.

4. Dampak Positif dan Negatif Limbah


1. Dampak Positif
Apabila dapat didaur ulang, limbah akan bermanfaat bagi masyarakat karena dapat diolah
menjadi produk baru sehingga:
a. Dapat menghasilkan pendapatan.
b. Dapat meningkatkan perekonomian.
c. Dapat mengurangi pengangguran.
d. Dapat mengasah kreativitas.
2. Dampak Negatif
Limbah yang tidak dapat didaur ulang dan tidak diolah dengan baik akan menimbulkan
banyak kesusahan pada masyarakat sekitar industry karena:
a. Asap polutan dapat menimbulkan gangguan pernafasan.
b. Air yang tercemar dapat menimbulkan penyakit dalam yang kronis.
c. Sumber daya alam yang berada di sekitar kawasan industry akan tercemar bahkan
sebelum sempat dipergunakan.

10
BAB III

Metode Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : 9.30 – 14.30
Hari / Tanggal : Rabu, 8 februari 2017
Tempat : PT Inalum Kuala Tanjung

2. Alat dan Bahan


a. Alat

No. Nama alat Jumlah


1. Buku catatan 1 buah
2. Alat tulis Seperlunya
3. Kamera/Handpohone Seperlunya

b. Bahan

No. Nama bahan Jumlah


1. Instrumen 1 buah

3. Prosedur Kerja
1. Pertama, kami mengunjungi PT Inalum Kuala Tanjung yang bertempat di Tanjung Balai.
2. Kemudian kami mengadakan pertemuan di salah satu aula PT Inalum Kuala Tanjung.
3. Kami mendengar dan kembali memberikan kata sambutan.
4. Setelah itu, kami menyaksikan sebuah video yang ditayangkan khusus oleh pihak PT
Inalum Kuala Tanjung.
5. Setelah video selesai, kami mengadakan sesi tanya-jawab kepada pihak PT Inalum Kuala
Tanjung.

11
BAB IV
Pembahasan
1. Jenis limbah di PT Inalum Kuala Tanjung

Menurut jawaban dari narasumber yang merupakan Humas dari PT Inalum Kuala
Tanjung, jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Inalum ialah jenis limbah berupa gas dan padat.
Jenis limbah gas yaitu limbah polutan dari hasil pembakaran aluminium. Sedangkan jenis limbah
padat yaitu sisa-sisa pemakaian balok-balok anoda (ban) yang mengalami kerusakan/kegagalan.

2. Cara Pengolahan Limbah di PT Inalum Kuala Tanjung

Berdasarkan pembagian jenis limbahnya sendiri, pengolahan limbah di PT Inalum terbagi


menjadi 2, yaitu:

a. Pengolahan Limbah Padat

Limbah padat yang berupa sisa-sisa pemakaian balok anoda yang rusak akan didaur ulang
dan diolah kembali, sehingga dapat dibentuk dan dipakai kembali menjadi balok-balok anoda
yang baru tanpa membuat yang baru.

b. Pengolahan Limbah Gas

Sedangkan untuk mengolah limbah berupa gas polutan dari hasil pembakaran, PT Inalum
Kuala Tanjung menanganinya dengan cara menetralisis gas berisi polutan tersebut dengan Gas
Cleaning System sehingga gas yang akan dilepas bebas nantinya tidak menimbulkan polusi.

3. Pertanyaan dan Jawaban dari Instrumen


1. Jelaskan bagaimana proses pengolahan limbah yang berlangsung di PT Inalum!
Jawab:
Limbah padat: Limbah padat yang berupa sisa-sisa pemakaian balok anoda yang rusak
akan didaur ulang dan diolah kembali, sehingga dapat dibentuk dan dipakai kembali
menjadi balok-balok anoda yang baru tanpa membuat yang baru.
Limbah gas: Sedangkan untuk mengolah limbah berupa gas polutan dari hasil
pembakaran, PT Inalum Kuala Tanjung menanganinya dengan cara menetralisis gas
berisi polutan tersebut dengan Gas Cleaning System sehingga gas yang akan dilepas
bebas nantinya tidak menimbulkan polusi.
2. Adakah unsur yang digunakan pada saat pengolahan limbah? Jika ada tuliskan nama
unsur / zat kimia!
Jawab: Ada, yaitu berupa unsur HF.
3. Adakah mikroorganisme yang digunakan pada saat pengolahan limbah? Jika ada tuliskan
nama mikroorganismenya!
Jawab : Tidak ada.

12
4. Dari olahan limbah yang dihasilkan, adakah manfaatnya?
Jawab : Ada, sebagai contoh pendauran ulang limbah padat yaitu balok-balok anoda.
Balok-balok tersebut didaur ulang sehingga dapat dipakai kembali oleh pihak PT Inalum.
Sedangkan olahan limbah gas, yaitu gas yang dilepas bersih sehingga aman untuk
dihirup.
5. Tuliskan apa saja manfaat hasil olahan limbah tersebut bagi lingkungan sekitar ditinjau
dari aspek ekonomi dan kesehatan?
Jawab :
Ditinjau dari aspek ekonomi, dari olahan limbah padat yang didaur ulang menjadi balok-
balok anoda yang baru sehingga PT Inalum tidak perlu mengeluarkan dana yang lebih
besar untuk membuat balok-balok anoda yang baru.
Ditinjau dari aspek kesehatan, dari olahan limbah gas yang dilepas ke udara bebas
merupakan gas yang berisi udara bebas polutan sehingga aman untuk dihirup.
6. Dari hasil pengamatanmu tentang pengelolaan limbah di PT.Inalum, sudah layakkah
proses pengolahan limbah tersebut dilakukan demi menjaga kelestarian lingkungan? Atau
masih adakah yang harus dibenahi?
Jawab : Sudah layak, karena pengolahan limbah PT Inalum baik berupa padat dan gas
sama sekali tidak mencemarkan lingkungan dan aman untuk masyarakat sekitar kawasan
maupun lingkungan.
7. Menurut kamu, kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari proses pengolahan limbah di
PT.Inalum tersebut!
Jawab : Pengolahan limbah di PT Inalum sudah layak dan sepatutnya dapat ditiru dan
dicontoh oleh pihak-pihak perindustrian yang lain, sehingga selain mendapat peruntungan
para perusahaan tersebut pun dapat menjadi kelestarian lingkungan.
8. Seandainya kamu memiliki perusahaan seperti PT.Inalum, bagaimana proses pengolahan
limbah yang akan kamu lakukan selain dilakukan PT.Inalum? Jelaskan!
Jawab :
Untuk jenis limbah padat, saya akan mencoba untuk mengolah limbah tersebut sama
dengan PT Inalum yaitu dengan cara mendaur ulang. Sehingga tidak ada sampah yang
dibuang dan tidak mengeluarkan dana lebih.
Untuk jenis limbah cair, saya akan mencoba untuk menyaring dan mengendapkan limbah
cair sehingga layak dan aman untuk dilepas bebas dan untuk dipakai oleh pihak
perusahaan maupun masyarakat sekitar kawasan.
Untuk jenis limbah gas sendiri, saya juga akan mencoba mengolah sama seperti pihak PT
Inalum yaitu dengan cara Gas Cleaning System sehingga udara yang dilepas bebas dapat
aman untuk dihirup.

13
BAB V
Penutup
1. Kesimpulan
a. Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun rumah tangga, yang kehadirannya tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
organik dan anorganik.
b. Terdapat 4 jenis limbah yaitu limbah padat, limbah gas, limbah cair, dan limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3).
c. Terdapat banyak pengolahan limbah yang dapat diterapkan oleh pihak perindustrian baik
untuk limbah padat, gas, cair, atau pun B3.
2. Saran

Dengan dibuatnya makalah ini sebagai perantara, agar kiranya perusahaan di bidang
industry dapat menerapkan pengolahan limbah yang baik dan benar sehingga selain dapat
menjaga lingkungan agar tetap lestari juga dapat menjaga kesehatan dan keselamatan para pihak-
pihak yang bersangkutan.

14
Daftar Pustaka
www.inalum.co.id

www.wahyugonzales.blogspot.co.id

www.thefriendzkr.blogspot.co.id

http://www.miung.com/2013/06/pengertian-limbah-pengelompokan-limbah.html

http://ans-olahlimbah.blogspot.co.id/2013/02/penanganan-limbah-padat.html

http://ans-olahlimbah.blogspot.co.id/2013/02/penanganan-limbah-gas.html

http://ans-olahlimbah.blogspot.co.id/2013/02/penanganan-limbah-b3.html

15
Dokumentasi
Logo Inalum yang lama Logo Inalum yang baru

16

Anda mungkin juga menyukai