PERAWATAN MESIN
TUGAS III
Segala puji hanyalah bagi Allah SWT, Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini sebagai mana mestinya. dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
dengan kerja keras, dorongan, dan bimbingan para dosen, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
politeknik negeri padang. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing dan
para pembaca saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
saya di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut ;
1. Sebagai tugas dalam pembelajaran manajemen produksi dan perawatan
2. Dapat mengetahui manajemen dalam sebuah perusahaan, baik itu produksi
maupun perawatan
3. Dapat menjadi manajer yang baik nantinya
4. Dapat memanajemen limbah dengan baik dan benar
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
2.2 Pengelolahan limbah PT Indofood Suka Makmur TBK
1) Limbah Cair
Tahapan proses pengolahan limbah cair meliputi.trapping , anaerob, aerasi,
sedimentasi, klorinasi, dan penampungan. Secara umum gambaran
skemanya seperti berikut ini
3
pasltik tipe rarang tawon, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara
sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada
dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media.
Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang
tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang
mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik,
Pada bak aerasi ini juga tahapan prosesnya bertujuan untuk mendegradasi
sisa polutan secara aerob, sehingga diharapkan dapat menurunkan
Biochemical Oksigen Demand (BOD) dan Chemical Oksigen Demand
(COD) sebanyak ± 20-30%,melalui oksigen injector (aerator), oksigen dari
udara bebas dimasukkan kedalam air yang berada di bak aerasi.
Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).
Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir(sedimentasi). Pada
bak ini berfungsi untuk menggumpalkan padatan tersuspensi
(suspendedsolid) dengan bantuan aluminium sulfat atau tawas yang disebut
juga filteraluminium. Molekul ini sangat kecil tetapi berkumpul membentuk
gumpalan yanglebih besar dan mempunyai sifat seperti sponge. Kemudian
partikel-partikel yang tersuspensi menempel pada sponge tersebut sehingga
gumpalan akan menjadi besar dan mengendap, sehingga akan dihasilkan
gumpalan atau endapan dan air jernih. Endapanya tersebut kemudian
dikembalikan ke bak trapping, sedangkan air limpasan (over flow). dialirkan
ke bak khlorinasi.
Di dalam bak kontaktor khlorinasi ini air limbah dikontakkan dengan
senyawa khlor untuk membunuh micro-organisme pathogen atau mikroba
lumut. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat
langsung dibuang ke sungai atau saluran umum.
2) Limbah Padat
4
Limbah padat diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu limbah
plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada
tempat pembuangan sampah untuk dikelola menjadi plastik, sedangkan
limbah ang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa
diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak.
Limbah padat dari industri mie instan seperti plastik dapat dimanfaatkan
untuk diolah kembali menjadi plastik, dan dibuat kerajinan
tangan.sedangkan potongan mie serta mie kadaluarsa dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ikan. Limbah potongan-potongan mie ini memiliki
kandungan sama dengan pakan ikan yaitu banyak mengandung karbohidrat,
maka dari itu limbah indusrti mie instan perlu dimanfaatkan untuk
pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang terkandung dalam
limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam limbah mie
instan biasanya berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga memiliki
FFA rendah, karena untuk konsumsi manusia.Keunggulan limbah industri
mie dibandingkan dedak padi adalah kandungan serat kasarnya.Kandungan
asam amino limbah industri mie instan juga tidak jauh berbeda dengan asam
amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam pakan ikan
sebanyak 10 -15%, atau menggantikan tepung terigu. Selain pakan ikan,
limbah padat mie instant ini juga disarankan untuk pakan ternak, namun
penggunaan limbah mie instant melebihi 30% dapat berpengaruh terhadap
berat karkas (berat ternak setelah dipotong) dari ternak.
3) Limbah Gas
BAB III
5
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil presentasi dan diskusi kali ini dapat disimpulkan
bahwa :
1. Tahapan pembuatan mie instan adalah pencampuran, pengepresan,
pengukusan, pemotongan, penggorengan, pendinginan, dan pengemasan.
2. Limbah yang dihasilkan oleh PT Indofood Suka Makmur TBK
a) Limbah cair berasal dari Limbah produksi, laboratorium, limbah
kantin dan toilet
b) Limbah padat berasal dari adonan mie dan mie kadaluarsa, bekas
kemasan bahan baku dan pengemasan, dan limbah padat domestic
c) Limbah gas berasal dari asap pabrik yang ditimbulkan oleh proses
produksi yang berasal dari cerobong boiler.
3. Pengelolahan Limbah PT Indofood Suka Makmur TBK
a) Limbah cair
Tahapan proses pengolahan limbah cair meliputi.trapping , anaerob,
aerasi, sedimentasi, klorinasi, dan penampungan. Agar air limbah
tidak mencemari lingkungan dan aman di alirkan ke sungai dan tempat
umum
b) Limbah padat
Limbah plastik diserahkan kepada tempat pembuangan sampah untuk
dikelola menjadi plastik, sedangkan limbah ang mudah terurai seperti
potongan mie, dan mie yang kadaluarsa diserahkan ke pihak ketiga
yaitu ke pengolahan pakan ternak.
c) Limbah gas
Limbah udara dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi
buangan dari pabrik dengan perawatan secara berkala dan pengecekan
uji emisi gas buang, agar gas buang dari pabrik tidak melewati baku
mutu yang berlaku.
3.2 Saran
6
Http://www.academia.edu/8157297/artikel_pengelolaan_limbah_mie_instant