Anda di halaman 1dari 18

DIBUANG SAYANG: REPLIKA AIR PANCUR

LAPORAN

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


Ujian Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023

KELAS XI MIPA
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

Reyner Orlando Winata 0069818558 (Ketua)


Nabila Zuhra Putri 0061580900 (Sekretaris)
Lawrenzho Nataleo Andres 0062046370 (Anggota)
Gesit Hariadi 0054865154 (Anggota)
Puan Cita Iradat P 0069500795 (Anggota)
Raynaldi Sofian 0064703886 (Anggota)

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


SMA DEDIKASI EDUKASI KUALIVA
PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan teks laporan ini yang berjudul "Dibuang
Sayang: Replika Air Pancur." Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah
sebagai kelengkapan untuk melakukan ujian semester genap. Isi dari laporan ini
mengacu kepada pembelajaran yang telah dipelajari penulis selama satu semester ke
belakang.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang
sudah banyak membantu kami dalam proses pengerjaan laporan ini. Tanpa
bimbingan dari guru pembimbing, maka laporan ini tidak akan selesai. Judul laporan
ini dipilih oleh penulis agar para pembaca dapat memanfaatkan limbah yang ada
secara maksimal sesuai dengan judul yang diangkat. Dengan salah satu caranya yaitu
membuat replika air pancur.

Kami menyadari ada kekurangan pada laporan ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan. Kami juga berharap semoga laporan
yang dibuat oleh kelompok 3 ini dapat dinilai dan dihargai oleh pembaca. Terima
kasih.

Padang, Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah .....................................................................................3
B. Jenis-Jenis Limbah .....................................................................................3
C. Pengertian Limbah Konstruksi .................................................................. 5
D. Pengertian Musik ....................................................................................... 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Asal Usul Air Pancur................................................................................. 6
B. Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Limbah
Konstruksi..................................................................................................7
C. Proses Estetika Penanggulangan Limbah...................................................8
D. Backsound Musik Presentasi Ujian Proyek............................................. 10
E. Keadaan pH dalam ekosistem air tawar................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Not balok..........................................................11


Gambar 2. Akor lagu..........................................................12
Gambar 3. Menyalin akor.................................................. 12
Gambar 4. Membuat melodi.............................................. 13
Gambar 5. Mengunduh aplikasi encore............................. 13
Gambar 6. Membuka aplikasi encore................................ 13
Gambar 7. Menyalin akor dan melodi............................... 13
Gambar 8. Mendengarkan hasil......................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemanfaatan limbah pada era globalisasi seperti sekarang ini kurang mendapat
perhatian yang khusus dari masyarakat di lingkungan sekitar. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam memanfaatkan limbah dikarenakan kurangnya pengetahuan
masyarakat akan kandungan dalam limbah. Kebanyakan masyarakat hanya berpikir
bahwa limbah hanya mendatangkan dampak negatif. Salah satunya yaitu limbah
konstruksi.
Limbah konstruksi adalah puing-puing bangunan, tanah, beton, baja, kayu, dan
bahan-bahan campuran lainnya yang timbul dari berbagai kegiatan konstruksi.
Limbah-limbah tersebut ada yang masih memiliki nilai ekonomis ada juga yang sudah
tidak memiliki nilai ekonomis lagi. Limbah yang memiliki nilai ekonomis, seperti
baja dan kayu memiliki penadah yang bersedia menampung limbah tersebut. Limbah
yang sudah tidak memiliki nilai ekonomis lagi seperti tanah lumpur akan dibuang ke
tempat pembuangan.
Untuk memanfaatkan limbah-limbah kostruksi, seperti paralon, kawat, dan
pasir kami membuat replika air pancur yang mana membutuhkan limbah-limbah
konstruksi tersebut dan juga buku yang berisi penjelasan tentang replika air pancur
tersebut. Replika air pancur merupakan aksesoris taman yang digunakan sebagai
penghias untuk memperindah suatu tempat seperti taman kota dan perkarangan rumah.
Perkarangan rumah beberapa orang juga sudah banyak yang dihiasi air pancur. Tidak
jarang air pancur juga dijadikan sebagai objek wisata di beberapa tempat pariwisata.
Hal ini disebabkan semburan air pancur terlihat sejuk dipandang mata dan juga
merilekskan pikiran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal usul air pancur sehingga bias menjadi kerajinan yang
bernilai guna?
2. Apa saja dampak pembuangan limbah konstruksi terhadap lingkungan sosial
dan bagaimana cara menanggulanginya?
3. Bagaimana proses estetika penanggulangan limbah konstruksi?
4. Bagaimana keadaan dalam ekosistem air tawar?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan bagaimana asal usul air pancur.
2. Menjelaskan dampak pembuangan limbah konstruksi terhadap lingkungan
sosial dan menjelaskan cara menanggulanginya.
3. Mendeskripsikan bagaimana proses estetika penanggulangan limbah
konstruksi.
4. Menjelaskan keadaan pH dalam ekosistem air tawar.
D. Manfaat Penulisan*
1. Sebagai persyaratan ujian akhir semester pada tahun ajaran 2022/2023.
2. Dapat menyalurkan kreatifitas siswa dalam proses pembuatan air pancur.
3. Menambah wawasan pembaca tentang limbah konstruksi dan bagaimana cara
mengolahnya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Limbah
Menurut Deden Abdurahman (2008) limbah adalah buangan dari suatu
proses produksi, baik yang berasal dari rumah tangga maupun industri besar yang
kehadirannya bisa menurunkan kualitas lingkungan.
Menurut Arief (2016) limbah adalah buangan yang di hasilkan dari suatu
proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah tangga). Limbah lebih di
kenal sebagai sampah, yang keberadaannya sering tidak dikehendaki dan
mengganggu lingkungan, karena sampah dipandang tidak memilih nilai ekonomis.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa limbah
adalah sisa atau buangan dari suatu proses produksi baik yang berasal dari Industri
maupun rumah tangga (domestik).

B. Jenis-Jenis Limbah
Berdasarka Detik.com jenis-jenis limbah terbia menjadi 3 yaitu limbah berdasarkan
wujudnya, lmbah berdasarkan senyawanya, dan limbah berdasarkan sumbernya.

Berdasarkan wujud:
1. Limbah padat, limbah padat adalah limbah yang bentuknya padat dan berasal
dari sisa hasil kegiatan domestik atau aktivitas industri.
2. Limbah cair adalah limbah yang bentuknya cari dan berasal dari sisa-sisa hasil
buangan kegiatan domestik atau proses produksi. Limbah cair itu sendiri
berupa air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan-bahan buangan
hasil dari sisa-sisa produksi.
3. Limbah gas adalah limbah yang dimana udara sebagai medianya.. Semakin
banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara semakin menurun.
Bahkan, limbah gas yang dibiarkan di udara bisa membuat kesehatan manusia
dan makhluk hidup lainnya terganggu. Limbah gas itu sendiri bisa berasal dari
asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik, dan lain lain.
Berdasarkan senyawanya:
1. Limbah organik, limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk
hidup yang mudah diuraikan secara alami dan mudah membusuk.

3
2. Limbah anorganik, Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa-
sisa aktivitas manusia dan limbah ini sangat susah terurai secara alami dan
pembusukan secara alami.
3. Limbah B3, Istilah “B3” merupakan kepanjangan dari Bahan Berbahaya dan
Beracun. Dari namanya saja, limbah ini sudah bisa mengancam dan
membahayakan lingkungan hidup. Bahkan, kesehatan manusia juga sangat
terancam dengan adanya limbah B3.
Berdasarkan sumbernya:
1. Limbah rumah tangga, limbah rumah tangga adalah limbah yang asalnya dari
kegiatan manusia dalam rumah atau lingkungannya. Maka dari itu, limbah
rumah tangga disebut juga dengan limbah domestik.
2. Limbah industri, limbah industri adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa
proses produksi pada suatu industri. Seperti yang kita tahu bahwa industri itu
ada berbagai macam. Oleh karena itu, limbah-limbah industri juga sangat
beragam dan tergantung dari industri apa yang sedang dijalankan.
3. Limbah pertanian, limbah pertanian adalah limbah yang bersumber dari
aktivitas pertanian. Pada umumnya, limbah pertanian ini dihasilkan dari
pemberian pupuk dan pembasmian hama. Hal itu dikarenakan kedua bahan
tersebut mengandung banyak sekali zat-zat kimia yang dapat merusak
ekosistem tanah sehingga kualitas tanah menurun.
4. Limbah medis, limbah medis adalah limbah atau sampah yang berasal dari
fasilitas dan alat-alat medis. Limbah medis ini bisa ditemukan pada rumah sakit,
klinik, dan puskesmas.
5. Limbah pertambangan, limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari
aktivitas pertambangan. Lingkungan yang tercemar akibat limbah
pertambangan bisa dilihat dari banyaknya jumlah logam dan air raksa yang
berasal dari sisa-sisa proses pertambangan.
6. Limbah pariwisata, limbah pariwisata adalah yang berasal dari aktivitas
manusia ketika melakukan jalan-jalan atau berwisata. Pada umumnya limbah
ini berada di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi oleh orang-orang ketika
berwisata.
7. Limbah konstruksi, merupakan material yang dihasilkan selama proses
konstruksi, baik pada kegiatan pembangunan, perbaikan atau perubahan, yang
sudah tidak dapat digunakan lagi. Limbah konstruksi yang dihasilkan oleh

4
kegiatan industri konstruksi di seluruh dunia terus bertambah pada setiap
tahunnya.

C. Pengertian Limbah Konstruksi


Beberapa studi memiliki definisi berbeda tentang limbah konstruksi
tergantung pada jenis konstruksi dan praktek di mana sampling dilakukan. Menurut
Khairulzan Yahya, & A. Halim Boussabaine (2004), limbah material konstruksi
mengacu pada bahan-bahan dari lokasi konstruksi yang tidak dapat digunakan
untuk tujuan konstruksi dan harus dibuang karena alasan apapun. Limbah
konstruksi didefinisikan sebagai sesuatu bahan yang tidak digunakan dan
merupakan hasil dari proses konstruksi yang berjumlah besar sehingga
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar. Bahan tersebut bisa berupa
batu, beton, batu bara, atap, instalasi listrik dan lain sebagainya. Limbah material
konstruksi dihasilkan dalam setiap proyek konstruksi, baik itu proyek pembangunan
maupun proyek pembongkaran (construction and demolition).

D. Pengertian Musik
Menurut Jamalus (1988) dalam buku Pengajaran Musik Melalui
Pengalaman Musik, pengertian musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam
bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni,
bentuk/struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
Menurut Soeharto (1992) dalam Kamus Musik, pengertian seni musik
adalah “pengungkapan gagasan melalui bunyi yang unsur dasarnya berupa melodi,
irama, dan harmoni dengan unsur pendukung berupa bentuk, sifat, dan warna
bunyi”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa musik
adalah pengungkapan pikiran atau gagasan melalui unsur-unsur musik atau bunyi
yaitu irama, melodi, harmoni.

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Asal Usul Air Pancur

Air pancur telah ada sekitar 2000 tahun yang lalu dan ditemukan di
Mesopotamia. Fungsi awal dari air pancur saat itu adalah sebagai sumber air untuk
kegunaan sehari-hari bagi masyarakat suatu kota atau pedesaan. Saat itu sumber air
untuk air pancur selalu pada posisi yang lebih tinggi sehingga air pancur dihasilkan
dengan gaya gravitasi.
Masyarakat Yunani kuno pada abad ke-6 SM mulai menghiasi air pancur.
Mereka menggunakan pipa perunggu yang disambungkan ke patung kepala singa
dari batu alam atau marmer yang pada bagian mulutnya akan menyemburkan air.
Masyarakat Romawi kuno menggunakan sistem penyaluran air dan air pancur
secara intensif untuk distribusi air di kotanya. Pertumbuhan air pancur pada kota-
kota Romawi kuno sangat pesat dan mulai terlihat beberapa inovasi pada air pancur
yang menjadikan kota Roma saat itu mendapat sebutan kota air pancur.
Pada abad pertengahan, pertumbuhan air pancur sangat terbatas dan banyak
air pancur peninggalan kerajaan Romawi kuno terbengkalai. Air pancur hanya ada
di taman istana kerajaan serta biara-biara. Setelah penyebaran agama Islam, air
pancur mulai berkembang lagi oleh bangsa Arab dan Persia melalui desain taman
dengan nuansa Islami. Salah satu air pancur yang terkenal adalah air pancur
Alhambra yang terletak di kota Granada yang merupakan kota kerajaan Moor di
Spanyol pada abad pertengahan.
Saat masa Renaissance dan Baroque, air pancur berkembang sangat pesat di
Eropa khususnya di Italia. Dengan munculnya jiwa seni dan sastra pada masa
tersebut, muncul banyak desain air pancur yang digabungkan dengan seni sehingga
banyak bermunculan air pancur dengan keindahan estetika yang tinggi seperti air
pancur St. Peter Square, air pancur di Piazza Navona, air pancur Neptune, air
pancur Triton, berbagai air pancur di Istana Versailles, dan terutama air pancur
Trevi yang terkenal.
Pada awal abad ke 19, air pancur terus berkembang dan mulai menggunakan
beragam bahan dengan inovasi baru. Di Perancis, air pancur sebagai sumber air
minum terus mengalami pembaharuan. Amerika Serikat juga mulai terjun di dalam
teknologi dan inovasi air pancur. Pada akhir abad 19 dengan tibanya pompa

6
bertenaga uap yang dapat langsung memompakan air ke bangunan, fungsi air
pancur sebagai sumber air minum berakhir.
Pada abad ke 20, air pancur telah berubah fungsi sebagai dekorasi dan untuk
keindahan yang dimulai dengan munculnya air pancur klasik, air pancur moderen
hingga air pancur yang megah. Air pancur dengan semburan tertinggi di dunia
awalnya dimulai dari air pancur Jet D'eau di Jenewa dan saat ini rekor air pancur
dengan semburan tertinggi di dunia adalah air pancur Raja Fahd di Jeddah.
Seiring dengan tibanya periode digital pada akhir abad ke 20, air pancur
semakin berkembang dan bermunculan air pancur menari dan musikal. Air pancur
musikal dengan koreografi yang paling megah saat ini adalah air pancur Dubai.
Selain itu, terdapat banyak variasi air pancur yang dikendalikan secara digital baik
semburan air, pencahayaan hingga kombinasi musik yang tidak kalah menariknya.

B. Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengurangi Limbah Konstruksi


Selama ini, kita cenderung menerima bahwa pembangunan adalah proses
berantakan. Namun, cobalah bayangkan, jika dalam suatu proyek, banyak material
yang tersisa. The Construction and Demolition Recycling Association
memperkirakan saat konstruksi dan pembongkaran menghasilkan sekitar 325 juta
ton sampah setiap tahun di Amerika Serikat. US Green Building Council bahkan
memperkirakan konstruksi bangunan hanya memakai 40 persen bahan bangunan
yang digunakan. Sementara 30 persennya menjadi onggokan limbah di Amerika
Serikat. Itu tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, di Indonesia juga sangat banyak
penumpukan limbah yang sudah tidak digunakan. Jika penumpukan itu dibiarkan
saja, maka akan berakibat buruk pada lingkungan sosial, contohnya yaitu limbah-
limbah konstruksi yang dibiarkan berserakan bisa saja mengakibatkan kecelakaan
kecil bagi manusia terutama anak kecil yang sedang berada dimasa penasaran dan
ingin tahu, mereka pasti memegang semua benda yang menurut mereka asing dan
juga dapat mencemari lingkungan sekitar dan mengganggu kenyamanan
masyarakat sekitar. Untungnya, ada banyak kesempatan bagi arsitek dan desainer
untuk mengurangi angka-angka limbah tersebut. Sesuai dengan UU Nomor 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pada Bab VI pasal 19 membagi
pengelolaan sampah domestik menjadi dua bagian, yakni pengurangan dan
penanganan sampah.

7
Pengurangan sampah yang dimaksud pada pasal 20 bab tersebut meliputi
pembatasan timbulan sampah, pendaur ulangan sampah, dan pemanfaatan kembali
sampah. Sebagian besar dari kita akrab dengan "reduce, reuse, and recycle" atau
"mengurangi, menggunakan kembali, daur ulang". Prinsip dasar ini ternyata bisa
meminimalisasi limbah konstruksi. Salah satu upaya dalam mewujudkan prinsip itu
dengan membuat replika air pancur. Air pancur adalah siklus air. Perangkat dari air
pancur apa pun adalah sirkuit di mana air dengan pompa naik dan kemudian
mengalir ke dalam wadah air pancur. Pada pompa air terjadi proses filtrasi yang
menyaring kotoran pada air. Hal ini sama dengan proses ekskresi yang terjadi di
dalam tubuh kita di ginjal lebih tepatnya di nefron bagian glomerulus.

C. Proses Estetika Penanggulangan Limbah Kontruksi


1. Alat:
a. Litterbox
b. Cetok
c. Kalender
d. Gergaji
e. Tang
f. Piring
g. Karton jerami
h. Plastik wrap
i. Sarung tangan
j. Kuas
2.Bahan:
a. Semen
b. Pasir
c. Air
d. Pompa akuarium
e. Paralon
f. Kawat
g. Cat akrilik
Proses pembuatan:

8
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses awal terlebih dahulu.
Seperti karton jerami, semen, pasir, air, ember, kawat, litterbox, dan
pengaduk semen.
2. Bentuk karton jerami tadi menjadi otak yang tanpa tutup untuk di-jadikan
sebagai cetakan fondasi air mancurnya. Lalu isi cetakan tersebut dengan
semen yang sudah dicampur dengan pasir dan air. Setelah terisi sekitar
setengah taruh kawat di atasnya untuk memperkokoh fondasi. Jangan lupa
menancapkan pipa di fondasi yang kita buat tadi untuk jalur lewatnya air.
Tunggu 24 jam sampai semennya mengeras.
3. Setelah fondasi yang kita buat tadi mengeras, buatlah tabung dari kalender
bekas. Buat tiga buah dengan ukuran yang berbeda, yaitu: ukuran tinggi,
menengah, dan rendah. Untuk badan air mancurnya. Setelah itu susun
tabung yang sudah dibuat tadi, susun secara berurutan dari yang tinggi
sampai yang rendah. Tabung yang paling tinggi akan diletakkan pipa sebagai
tempat air mengalir.
4. Tuangkan semen kedalam tabung tadi, tunggu sampai mengeras. Sebelum
memasukkan semen pastikan pipa yang ada di dalam tabung tinggi tadi
sudah disumbat dengan plastik supaya tidak kemasukan semen.
5. Setelah mengeras, buka tabung yang diisi semen tadi dengan hati-hati.
Jangan sampai badan air pancur yang kita buat tadi retak atau copot. Setelah
itu tuangkan semen disekitar badan air pancur tadi. Sebelum menuangkan
semen, percikan air agar semennya bisa melengket.
6. Setelah setengah kering, toreh semen yang dituangkan tadi agar memberikan
kesan alami pada air pancur.
7. Siapkan dua buah piring plastik dan plastik wrap untuk membuat wadah
tempat jatuhnya air. Bungkus piring tersebut dengan plastik wrap setelah itu
tuangkan semen diatasnya lalu tekan dengan piring lainnya agar berbentuk
seperti piring tersebut. Buat tiga buah dengan cara yang sama dan setelah
kering buka cetakannya.
8. Tempel wadah yang telah dibuat tadi diatas tiang air pancur dan arahkan
sesuai keinginan. Sebelum menempelkan wadahnya, jangan lupa
membasahkan bagian yang ingin ditempel dengan air agar wadahnya bisa
menempel dengan baik.

9
9. Jika ingin suasana air pancurnya lebih hidup bisa dihias menggunakan cat
dan juga tumbuh-tumbuhan palsu. Untuk menaikkan airnya, gunakan pompa
air yang ditaruh di dalam box yang sudah disediakan. Sedangkan selang
pompa dimasukkan ke bagian bawah air pancur, tepatnya sambungkan ke
pipa yang telah kita tancapkan di awal.

D. Backsound Musik Ujian Proyek


1. Musik terdiri dari beberapa unsur, yaitu melodi, harmoni, ritme,
dan timbre. Musik termasuk sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta,
memperbaiki, dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.
2. Notasi balok juga bisa diartikan sebagai sistem penulisan karya musik yang
dituangkan dalam suatu lambang. Gambar menjelaskan bunyi dalam not balok,
sesuai dengan sifat tinggi rendah atau pun sifat bunyi yang dilambangkan.

Gambar 1. Not balok


3.Aplikasi
Aplikasi yang digunakan untuk membuat musik adalah encore. Berikut
langkah-langkah menggunakan aplikasi encore:
1. Download aplikasi encore terlebih dahulu
2. Setelah didownload, buka dan pilih file new
3. Pilih starting template, single staves
4. Pilih system per page
5. Pilih staves per system
6. Pilih measure
7. Pilih “Create”

10
4.Teknik/Proses
1. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencari referensi akor dari lagu-lagu
yang sudah ada dan mempersiapkan kertas paranada.

Gambar 2. Akor lagu


2. Setelah menemukan lagunya, telusuri akornya lalu salin ke kertas paranada
yang sudah dipersiapkan tadi

Gambar 3. Menyalin akor


3. Setelah selesai menyalin akor, buat melodinya. Melodi bisa dibuat sesuai
inspirasi masing-masing

Gambar 4. Membuat melodi


4. Pastikan sudah mendownload aplikasi encore, download terlebih dahulu jika
belum

11
Gambar 5. Mengunduh aplikasi encore
5. Buka aplikasi encore dan pilih file new. Ikuti langkah-langkah membuka
aplikasi encore yang sudah tersedia di atas

Gambar 6. Membuka aplikasi encore


6. Salin akor dan melodi yang sudah dibuat tadi ke aplikasi encore

Gambar 7. Menalin akor dan melodi


7. Setelah selesai menyalin, tekan toolbar play untuk mendengarkan hasil lagu
sederhana yang dibuat tadi

Gambar 8. Mendengarkan hasil


8. Jika dirasa sudah pas, save file tersebut
9. Pindahkan file tersebut ke aplikasi cubase untuk dijadikan format wave
10. Lagu sederhana siap untuk dijadikan backsound presentasi
E. Keadaan pH dalam ekosistem air tawar

12
Ada beberapa parameter yang mempengaruhi kualitas air pada air tawar dimana
salah satu parameter tersebut adalah pH atau tingkat keasaman. Salah satu penelitian
menjelaskan bahwa organisme hidup air tawar hanya dapat hidup pada pH antara
6,8-8,0 dan perubahan pH yang terjadi pada air dapat terjadi sewaktu-waktu. Perairan
yang terlalu asam cenderung menyebabkan kematian pada makhluk yang ada di
dalam ekosistem tersebut demikian juga pada pH yang mempunyai nilai terlalu basa.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setiap kehidupan manusia pastinya tidak akan terlepas dari limbah, hampir
semua kegiatan yang dilakukan manusia menghasilkan limbah. Untuk
meminimalisir bertumpuknya limbah, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.
Salah satunya yaitu pengurangan dan penanganan sampah atau akrab dikenal
dengan sebutan 3R (reduce, reuse, recycle) yaitu pengelolaan ulang barang-barang
yang sudah tidak dapat digunakan menjadi barang-barang yang dapat digunakan
kembali dan memiliki nilai jual. Jadi dapat disimpulkan bahwa perlunya
meningkatkan kesadaran sesama makhluk hidup untuk terus menjaga lingkungan
sekitar. Salah satunya yaitu dengan cara mendaur ulang limbah-limbah yang sudah
tidak digunakan lagi. Hal itu merupakan salah satu langkah untuk memperlambat
rusaknya bumi.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan laporan ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian
dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hikmah Maya Sari. 2018. “Penyabab dampak dan manajemen pengelolaan limbah
konstruksi”. Jurnal Penelitian TEKNIKA. (Vol.18 No.1)
Supriatna, Mohammad Mahmudi, Muhammad Musa, Kusrianti. 2020.“Hubungan ph dengan
parameter kualitas air pada tambak intensif udang vannamei.”. Journal of Fisheries
and Marine Research. (Vol.4 No.3)
Ferry Firmawan. 2013. “Karakteristik dan Komposisi Limbah (Construction Waste) pada
Pembangunan Proyek Konstruksi. Majalah Ilmiah Sultan Agung. (Vol.50 No.127)

14

Anda mungkin juga menyukai