Disusun Oleh :
(922017047)
I
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
(922017047)
II
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena
atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Limbah Cair.
Di dalam tulisan ini , disajikan pokok-pokok bahasan Makalah Limbah Cair.
1. Drs. Sunarno, M.Eng sebagai Kepala Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Balikpapan.
2. Bapak Chandra Irawan sebagai dosen mata kuliah yang telah membimbing
dan memberikan pengarahan selama pengerjaan makalah ini.
3. Orang tua kami , yang telah memberikan doa restu demi kelancaran
penyusunan.
4. Semua pihak yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu , yang telah
memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan makalah hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa menyelesaikan Makalah Limbah Cair ini bukanlah karya
yang sempurna dan masih banyak ditemui kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu,
saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan.
III
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. I
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN ..................................................... II
KATA PENGANTAR ............................................................................... III
DAFTAR ISI .............................................................................................. IV
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. V
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 1
1.3 TUJUAN MAKALAH .......................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN TENTANG LIMBAH CAIR ...................................... 2
2.2 EKSKRETA MANUSIA ...................................................................... 2
2.3 TEORI AIR LIMBAH .......................................................................... 4
BAB III METODOLOGI
3.1 AIR LIMBAH ....................................................................................... 6
3.2 AIR LIMBAH RUMAH TANGGA .................................................... 7
3.3 LIMBAH INDUSTRI ........................................................................... 7
3.4 LIMBAH INDUSTRI ........................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 AIR LIMAH RUMAH TANGGA ........................................................ 10
4.2 AIR LIMBAH INDUSTRI ................................................................... 10
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN ..................................................................................... 12
IV
5.2 SARAN ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 13
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Pembuangan Limbah Cair ....................................................... 2
Gambar 2.2 Pembuangan Tinja ................................................................... 4
Gambar 3.1 Limbah Air ................................................................................. 7
IV
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Limba cair merupakan salah satu jenis sampah Secara umum untuk mengetahui
jenis – jenis limbah cair dapat di klasifikasikan sebagai berikut : Human excreta (
fases dan urine ). Sewage (air limbah), Industrial waste ( bahan buangan dari sisa
proses idustri ) Sampah ( waste) adalah zat – zat atau benda – benda yang sudah tidak
bisa di pakai, baik yang berasal dari rumah maupun sisa – sisa proses
industri. Perkembangan industri yang dewasa ini tidak lain karena adanya penerapan
kemajuan teknologi, oleh manusia guna mendapatkan kualitas hidup yang lebih
baik. Di banyak kota di dunia, penggunaan limbah cair , seperti di rumah tangga dan
industri kebanyakan langsung di buang ke badan-badan air utama tanpa di olah terlebih
dahulu. zat kimia berbahaya yang di gunakan di rumah tangga dan industri terkadang
dapat memasuki lingkungan akuatik sehingga mengakibatkan kerusakan pada
ekosistem dan mencemari persediaan air minum Contohnya, di Kota Bucharest di
Rumania (berpenduduk 2 juta jiwa) tidak memiliki pabrik atau perusahaan pengolah
limbah cair. Semua limbah cair yang di hasilkan di buang ke sungai Danube. limbah
kimia berbahaya di industri sering di buang ke lahan yang penangganannya dan
penyiapannya buruk yang di sertai dengan sedikit atau tidak sama sekali tindakan
pemisahan di antara limbah-limbah yang beracun. hal itu sering mengakibatkan
kontaminasi pada air minum, tanah, dan udarah. pembuangan limbah cair seperti zat
pewarna ini juga dapat menjadi maslah khusus di beberapa Negara.
1
6. Mengetahui tentang industrial waster dan cara pengolahannya
7. Mengetahui cara menguji kualitas air.
BAB II
LANDASAN TEORI
2
a. Komposisi tinja terdiri atas : zat padat, zat cair , zat anorganik
b. Kuantitas tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan setempat, faktor
fisiologi, kebudayaan, kepercayaan.
Dalam sehari, orang asia rata – rata mengeluarkan 200-400 gram tinja, orang Eropa
mengeluarkan 100–150 gram tinja. Menurut Mc Donald, didaerah tropis pengeluaran
tinja berkisar antara 280-530 gram/orang/hari dan urine berkisar 600-1,130
gram/orang/hari. Untuk mengurangi pencemaran karena tinja diperlukan suatu cara
pembuangan tinja yang memenuhi persyaratan sanitasi dan akan memberikan manfaat
secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung adalah penurunan insidensi
penyakit tifoid abdominalis, kolera, disentri basiler. Ada pun manfaat tidak langsung
adalah peningkatan kondisi kebersihan lingkungan yang akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sehingga terjadi penurunan insiden penyakit yang ditularkan
melalui air tercemar atau penyakit yang penyebab memiliki hubungan tidak langsung
dengan air tercemar. Faktor –faktor yang mempengaruhi transmisi penyakit dari tinja,
anatar lain: agens penyebab penyakit, reservoir, cara menghindar dari reservoir, cara
transmisi dari reservoir ke penjamu potensial, cara, penularan ke penjamu baru,
penjamu yang rentan (sensitif.). Berikut ini bebrapa faktor yang mempengaruhi ukuran
jarak yang amanan antara pembuangan kotoran manusia secara umum antara lain
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. metode unsewered area merupakan suatu cara pembauangan tinja yang tidak
menggunakan saluran air dan tempat pengolahan air kotor. Didalam metode ini
terdapat beberapa pilihan cara antara:
a. Service type (conservansy system) : metode pengumpulan tinja dari ember – ember
khusus oleh manusia disebut service type dan kasusnya disebut service latrines.
b. Non-service type of latrines (Sanitary latrines) : di dalam sistem ini terdapat
beberapa teknik : bore hole latrine, dug well latarine, water seal type of latrine,
septic tank, aqua privy (cubluk berair), chemical closet.
c. Latrines suitable for camps and temporary us : kakus ini di pakai untuk kebutuhan
sementara (perkemahan dan tempat pengungsian). Ada beberapa jenis kakus di
antaranya.: shallow trench latrine, deep trench latrine.
2. Sewere area pada sistem limbah cair yang menerapkan water carriage system atau
sewerage system, pengumpulan dan pengangkutan eksreta dan air limbah dari rumah,
kawasan industri, dan perdagangan di lakukan melalui jaringan pipa dibawah tanah
yang disebut sewes ketempat pembuangan akhir yang biasanya dibangun di ujung
kota. Terdapat dua tipe sistem sewered areas antara lain : sistem akombinasi dan
sistem terpisah. Cara pembuangan tinja mempergunakan sistem saluran air (water
carriage) dan pengolahan limbah (sewage treatment) merupakan perwujudan sanitasi
yang harus di penuhi dalam pembuangan tinja, persayaratan sanitasi antara lain: tinja
3
tidak mengotori permukaan tanah, tinja tidak mencemari air tanah, tinja tidak
mengotori air permukaan, kotoran tidak boleh terbuka agar tidak dapat di capai lalat
atau binatang, Tinja tidak menyebarkan bau busuk dan menggu estetika. Penerapan
teknologi tepat guna : penggunaan mudah, konstuksi murah, pemeliharaan mudah.
Water carriage system :
a. Sistem pipa banguna ( household sanitary fittings) : water closet, urinal,
wash basin.
b. Saluran pipa pembangunan dari rumah (house sewers)
c. Pipa pembuangan di jalan (street sewer)
d. Peralatan saluran (sewers appurtenance)
A. Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan
serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan
limbah rumah tangga.
B. Menurut Notoatmodjo (2003), air limbah atau air buangan adalah sisa air
yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempattempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu
lingkungan hidup.
C. Pengertian lain menyebutkan bahwa air limbah adalah kombinasi dari
cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan
air hujan yang mungkin ada.
D. Menurut Sugiharto (2005), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari
manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta
buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang
bersifat kotoran umum.
4
E. Berdasarkan sumber penghasilnya, air limbah berasal dari berbagai jenis
kegiatan seperti perumahan, industri, pertanian dan perkebunan. Jenis polutan
yang dihasilkan oleh industri tergantung pada jenis industrinya sendiri, bahan
baku, proses industri, bahan bakar, sistem pengelolaan limbah cair yang
digunakan (Mukono, 2006).
F. Sebagai patokan dapat dipergunakan acuan bahwa 85-95% dari jumlah air
yang dipergunakan menjadi air limbah apabila industri tersebut tidak
menggunakan kembali air limbah tersebut (Sugiharto, 2005).
G. Sedangkan pada kegiatan industri, jenis dan sumber limbah yang dihasilkan
oleh industri sebagai berikut (Setiadi, 2003):
a. Industri makanan, diantaranya industri pengalengan, permen, bir, susu dan
keju, pemrosesan produk pertanian, pemrosesan daging. Limbahnya
merupakan senyawa organik dalam bentuk suspensi, koloid dan larutan.
b. Industri logam dan pertambangan. Volume limbahnya besar dan
mengandung banyak padatan tersuspensi.
c. Industri pemrosesan bahan bakar, seperti oil refinery, gas reforming.
Limbahnya bersifat toksik.
d. Industri kimia, seperti industri pupuk, logam berat, pestisida dan farmasi.
Limbahnya bersifat toksik.
e. Industri elektroplating dan engineering works. Limbahnya bersifat toksik.
f. Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas. Limbahnya berupa zat
organik.
g. Pengolahan air limbah industri bertujuan untuk mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan dilakukan dengan mengurangi jumlah dan
kekuatan air limbah industri sebelum dibuang ke perairan
penerima.Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat diperkirakan
berdasarkan data karakteristik air limbah dan persyaratan baku mutu
lingkungan yang berlaku.
H. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No : 82 tahun 2001, baku mutu air
limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam
sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.
5
BAB III
METODOLOGI
6
3. Menghindari
4. Menghilangkan tempat berkembang biaknya bibit dan vektor penyakit.
7
d. Temperatur air akan memengaruhi badan penerima apabila terdapat
perbedaan suhu yang cukup besar. Temperature juga dapat memengaruhi
kecepatan reaksi kimia serta tata kehidupan dalam air.
e. Daya hantar gas listrik merupakan kemampuan air untuk mengalirkan arus
listrik, yang tercermin dari kadar padatan total dalam air dan suhu pada
pengukuran.
f. Warna timbul akibat terdapatnya suatu bahan terlarut atau tersuspensi
dalam air, selain bahan pewarna tertentu yang mengandung logam berat
Karakteristik kimia.
B. Bahan kimia organik
a. Karbohidrat dan protein, minyak dan lemak , pestisida, fenol ,zat warna dan
surfakan.
b. Bahan kimia anorganik : Klorida, fosfor, logam berat dan bercun, nitrogen,
dan sulful.
c. Karakteristik biologi : Virus
B. Derajat keasaman
Pengukuran pH umumnya dilakukan degan kertas pH atau ph water tester.
Alat lain yang dapat digunakan adalah Aquamates atau pH meter. Untuk
penggunaan aquamates, maka prosedurnya seperti pada pengukuran oksigen.
Sedangkan untuk pengkalibrasian dimulai dengan membuka tutup pH elektroda
(karet banh hitam) pada ujung elektroda dan geserlah karet ban putih (transparan)
yang menutupi lubang pada bagian badan elektroda hingga lubang kecil tersebut
terlihat. Sementara bila pengukuran pH dilakukan dilapangan dengan
menggunakan pH meter, maka langka-langkahnya sebagai berikut : ambil air
sampel pada lapisan bagian bawah. Ukurlah suhu air tersebut, lalu atur pula
pengaturan suhu yang terdapat pada bodi sesuai dengan suhu air sampel tersebut.
8
Kemudian celupan elektroda kedalam air sampel dan jarum akan bergerak
menunjukan nilai pH air yang sedang diukur.
C. Kecerahan
Kemampuan cahaya matahari untuk menembus sampai kedasar perairan
dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Kekeruhan disebabkan zat –zat yang
tersuspensi, lumpur, senyawa oreganik dan anorganik serta plankton dan organism
mikroskopik lainnya.
D. Suhu
Pengukuruan suhu umumnya dilakukan dengan termometer. Cara lain dengan
menggunakan DO meter, SCT-meter atau aqumete test. Untuk mengukur suhu
dengan aqumete test, prosedurnya tidak berbeda dengan pengukuan oksigen, pH
dan kecerahan.
E. Warna
air diamati karena ada hubungannya dengan kualitas air. Bila air coklat
kehitaman biasanya sudah tercemar oleh pakan yang membusuk kevdan
dipastikan kandungan ammonianya tinnggi. Ada empat metode yang sering
digunakan untuk menetukan warna air, yaitu cara perbandingan visual,
spetrofotometri, tristimulus filter dan ADMI (American Dye Manfacturers
Institute).
9
BAB IV
PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA
10
Pengeloaan limbah cair industri dapat dibagi menjadi dua, pengeloaan menurut
tingkat perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya.
11
BAB V
PENUTUP
5.1.KESIMPULAN
Limba cair merupakan salah satu jenis sampah di klasifikasikan limba cair
antara lain: Human excreta ( fases dan urine ) ,Sewage (air limbah), Industrial
waste (bahan buangan dari sisa proses idustri). Ekskreta manusia (human excreta yang
terdiri atas feses dan urine) merupakan hasil akhir dari proses yang berlangsung dalam
tubuh manusia yang menyebabkan an oleh tubuh. Zat – zat yang tidak dibutuhkan
tersebut berbentuk tinja dan air seni (pemisahan dan pebuangan zat-zat yang tidak
dibutuhkurine). Komposisi tinja terdiri atas : zat padat, zat cair , zat anorganik dan
Kuantitas tinja di pengaruhi oleh beberapa faktor : keadaan setempat, faktor fisiologi,
kebudayaan, kepercayaan. pembuangan kotoran manusia secara umum
dibedakan menjadi unsewered area , Sewere area , Water carriage system.
Adapun menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta
tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah industri dan limbah rumah
tangga. Sumber – sumber air limbah antara lain di rumah tangga dan perkotaan.Sistem
pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi persyaratan : Tidak
mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber–sumber air minum, Tidak
mengakibatkan pencemaran air permukaanTidak menimbulkan pencemaran pada flora
dan fauna yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-hari, Tidak dihinggapo oleh
vektor atau serangga yang menyebabkan penyakit, Tidak terbuka dan harus tertutup,
Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap. Air limbah rumah tangga (sullage)
adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta manusia dan dapat berasal dari
buangan kamar mandi, dapur, air cuci, pakaian, dan lain – lain yang mengandung
mikroorganisme patogen. Lima cara pembuangan air limbah air rumah tangga yaitu :
Pembungan umum , melalui tempat penampungan air limbah yang terletak dihalaman,
digunakan untuk menyiram tanaman dikebun, dibuang kelapangan peresapan,
dialirkan kesaluran terbuka, dialirkan kesaluran tertutup atau selokan. Limbah industry
( industrial waste ) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik yang biasanya banyak
menggunakan air pada proses produksinya, limbah cair juga dapat berasal dari bahan
baku yang mengandung air sehingga didalam proses pengolahanny, air harus dibuang.
Pengeloaan limbah cair industri di bagi menjadi dua, pengoloaan menurut tingkat
perlakuan dan pengolahan menurut karakteristiknya. Dan cada beberapa metod untuk
menguji kualitas air diantaranya : Oksigen, derajat keasaman, keasaman, suhu, dan
warna air.
5.2.SARAN
Sebaiknya sisa-sisa kotoran dari rumah atau dari proses industri jangan di buang
sembarangan agar tidak mencemari lingkungan dan tidak menyebabkan kontaminasi
pada air, tanah dan udarah. Karena degan kita tau mengolah limbah cair kita dapat
12
menjaga lingkungan dengan kita menjaga kelestaraian lingkungan dengan begitu kita
juga menjaga diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://zardvitasalensehe.blogspot.com/2016/11/makalah-limbah-cair.html
https://www.google.co.id/search?safe=strict&biw=1242&bih=553&tbm=isch&sxsrf
=ACYBGNQwDFf0iC4RejlAsUmeCp7I_VwvzA%3A1575530935975&sa=1&ei=t7
HoXYmRO4ewrQH07a3gDw&q=ekskreta+manusia+kartun&oq=ekskreta+manusia
+kartun&gs_l=img.3...47487.49109..49901...0.0..1.446.1434.1j6j1j0j1......0....1..gws-
wiz-
img.......35i39.Rwvj491mbrk&ved=0ahUKEwjJyJWO_p3mAhUHWCsKHfR2C_w
Q4dUDCAY&uact=5#imgdii=wUj8KpuiEDa39M:&imgrc=8QEelc8LzfjsZM:
13