TUGAS TERSTRUKTUR
TEKNIK PENGAIRAN
Anggota Kelompok:
Yosi Asterina Maharani 175060401111002
Gayatri Putri Rahayu 175060401111008
Latifatun Nuroniyah Firdaus 175060401111013
Nila Putri Gading Qur’ani 175060401111022
Nugraha Faiz Alnino 175060407111042
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan petunjuk serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Teknik Lingkungan dan AMDAL ini.
Penyusun laporan ini merupakan prasyarat yang harus ditempuh untuk mengikuti
mata kuliah Teknik Lingkungan dan AMDAL di Fakultas Teknik Jurusan Pengairan
Universitas Brawijaya Malang.
Laporan Tugas Teknik Lingkungan dan AMDAL ini tentu saja banyak pihak yang
turut membantu, untuk itu penyusun ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Eng. Riyanto Haribowo, ST., MT., selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Teknik Lingkungan dan AMDAL.
2. Semua pihak yang telah membantu tersusunnya Laporan Teknik Lingkungan dan
AMDAL ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik
dan saran sangatlah diharapkan dengan tujuan memberi masukan untuk kedepannya.
Akhir kata semoga penyusunan Laporan Teknik Lingkungan dan AMDAL ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... iv
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 3
KAJIAN TEORI .................................................................................................................. 3
2.1 Pencemaran Lingkungan ...................................................................................... 3
2.2.3.1 ................................................................................................................................ 6
2.2.3.2 ................................................................................................................................ 7
ii
BAB IV ............................................................................................................................... 21
PENUTUP .......................................................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 21
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui kondisi lingkungan pada saluran di daerah Raya Langsep.
2. Untuk mengetahui yang menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan.
4. Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan pencemaran lingkungan.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan kondisi lingkungan pada saluran di daerah Raya Langsep.
2. Memahami yang menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
3. Dapat menganalisa dampak dari pencemaran lingkungan di daerah Raya Langsep.
4. Mampu mengupayakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
di suatu daerah.
5. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih baik di
Kota Malang maupun daerah lainnya baik dari pemerintah maupun juga
masyarakat.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Di bandingkan dengan limbah industri,
limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah
yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang
dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk),
polutan anorganik (berbuih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung
asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas).
tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah
ratusan tahun kemudian.
mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya
dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan
daur ulang (recycle). Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-
alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah
lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan
energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan
(sustainable development).
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan
sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring
lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk
permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan
global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara dengan negara lain. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, seperti:
1. Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara
selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, pangadaan
taman nasional, dan lain-lain.
2. Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain.
4. Tidak membuang sampah sembarangan.
5. Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan
pencemaran lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan
kebijakan atau peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah
dengan keluarnya undang-undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup
yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan
adanya AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan
limbah sendiri. Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah
9
limbah tersebut terlebih dahulu sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi
lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan
pentingnya lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat
dilakukan melalui jalur pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar 3.7 Pipa Limbah Domestik dari Rumah Warga yang Langsung Menuju Saluran
15
Gambar 3.8 Tempat Penampungan Sampah yang Berada Tepat di Samping Saluran Raya
Langsep
Sumber: dokumen pribadi, 2020
16
itu terus dilakukan. Setelah melakukan sosialisasi, perlu adanya aksi dari pemerintah dan
masyarakat tentunya. Aksi pencegahan buang sampah sembarangan ini tidak cukup dengan
tulisan “Jangan buang sampah sembarangan” atau “Buanglah sampah pada tempatnya”.
Menerapkan pengurangan sampah seperti yang telah dijelaskan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Penguran sampah yang dimaksud adalah dengan kegiatan-kegiatan berikut:
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di lihat dari pembahasan di atas bahwa Saluran Raya Langsep yang terletak di depan
SDN Pisang Candi I, tepatnya pada Jalan Simpang Raya Langsep, Kelurahan Pisang
Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang telah mengalami pencemaran Lingkungan.
Pencemaran tersebut yaitu berupa pencemaran tanah, air dan udara. Pencemaran air di
lingkungan ini diakibatkan oleh banyaknya sampah rumah tangga yang sengaja dibuang
pada saluran tersebut dan mengendap dalam waktu yang lama sehingga dapat mengganggu
aliran air yang mengalir , selain itu dapat menimbulkan pencemaran udara yang berupa bau
busuk dan mengganggu pernafasan pada orang yang melewati saluran ini. Sedangkan
pencemaran tanah yang di timbulkan pada sekitar saluran dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman yang tumbuh disamping saluran tersebut.
4.2 Saran
Pencemaran lingkungan pada Saluran Raya Langsep ini seharusnya sudah dapat
menjadi tindakan lanjut bagi warga sekitar. Namun kesadaran yang dimiliki oleh warga
sekitar saluran ini masih rendah. Oleh karena itu dibutuhkan sosialisasi masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran mereka bahwa pentingnya menjaga lingkungan untuk tidak
membuang sampah ke sungai. Karena hal ini dapat mengganggu aliran air yang tersumbat
akibat sampah buangan. Upaya yang dilakukan dapat berupa kerja bakti lingkungan setiap
seminggu sekali. Selain dibutuhkan sosialisasi untuk warga sekitar, pentingnya
mengadakan sosialisasi pada anak-anak sekolah, karena menurut survey yang terlihat
bahwa seringnya anak anak sekolah pada jam istirahat, mereka membeli makan dan
bungkus dalam makanan tersebut dibuang begitu saja ke sungai. Maka dari itu faktor
utama dalam menjaga dan merawat lingkungan adalah kesadaran manusia yang harus
tertanam sejak dini dengan cara mengajarkan pada anak anak sekolah dan mengaplikasikan
tindakan nyata dalam menjaga lingkungan. Hal ini sangat berpengaruh besar jika manusia
dapat mengerti pentingnya menjaga lingkungan untung kelangsungan hidup dimasa yang
akan datang.
22
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Daerah (PERDA) Kota Malang Nomor 10 Tahun 2010 Pasal 26. 2010.
Presiden Republik Indonesia. 1982. Undang-Undang Tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada tanggal 11 Maret 1982.
Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982. 1982.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2009.
Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
2008.