TUGAS TERSTRUKTUR
TEKNIK PENGAIRAN
Disusun Oleh :
NIM. 175060401111002
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2020
BAB I
DESKRIPSI LOKASI
1.1 Umum
Waduk Bili-Bili adalah waduk multi guna yang berfungsi sebagai pemasok berbagai
kebutuhan air, biak untuk keperluan irigasi, pembangkit tenaga listrik, keperluan domestik, dan
industri, untuk daerah sekitarnya seperti kota Makassar, Kab. Gowa dan Kab. Takalar. Waduk
Bili-Bili dengan luas tangkapan air sebesar 384,4 km2 memiliki volume total kapasitas sebesar
375.000.000 m3dengan volume efektif sebesar 345.000.000 m3 dan kapasitas tampungan
sedimen (dead storage) sebesar 29.000.000 m3. Volume yang dialokasikan untuk kepentingan
air irigasi adalah 270.000.000 m3 atau 44,8 m3/dtk dapat melayani areal irigasi seluas ± 24.000
ha (DI. Bili-Bili, DI. Bissua dan DI. Kampili). Volume alokasi untuk air baku sebesar
35.000.000 m3 atau 3,3 m3/dtk yang dimanfaatkan baru 1,1 m3/dtk sesuai kapasitas IPA.
Kemudian, volume kapasitas pengendalian banjir 41.000.000 m3 atau 1000 m3/dtk dapat
mengurangi luasan areal banjir kota Makassar 5.200 ha.
Waduk Bili-Bili terletak di bagian tengah Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang. Daerah
aliran sungai (DAS) Sungai Jeneberang bersumber dari Gunung Bawakaraeng dan Gunung
Lompobattang, mempunyai ketinggian ± 2.833 mdpl. Arah utama pengalirannya adalah ke
barat pada bagian hulu dan ke barat daya pada bagian tengah dan pada bagian hilir terpecah
menjadi dua arah ke barat laut dan ke barat daya. DAS Jeneberang terbagi lagi menjadi Sub
DAS diantaranya Sub Das Jeneberang Hulu.
Wilayah DAS Jeneberang Hulu merupakan bagian dari (Sub) DAS Jeneberang yang
merupakan daerah tangkapan air untuk Dam Serbaguna Bili-bili, yang dibangun untuk
memenuhi kepentingan penyediaan air minum bagi penduduk Kota Makassar, Sungguminasa
dan sekitarnya, irigasi sawah di daerah bagian hilir seluas ± 30.000 ha, pembangkit tenaga
listrik dan sarana rekreasi (BPDAS Jeneberang-Walanae 2003). DTA Jeneberang Hulu juga
berperan sebagai pengendali sedimentasi, dan banjir bagi daerah hilir DAS bersangkutan.
Dengan berkembang pesatnya pemukiman dan penggunaan lahan di wilayah Sub Das
Jeneberang Hulu bagian hulu, berdampak negatif dan sangat berpengaruh nyata terhadap
kondisi DAS Jeneberang, dimana tingkat kekritisan lahan telah mencapai 53.471 ha dan
cenderung terus meningkat (BPDAS JeneberangWalanae 2003). Sejalan dengan semakin
meluasnya areal lahan kritis tersebut, pada beberapa tahun terakhir ini kondisi hidrologis DTA
Jeneberang Hulu menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun. Banjir terjadi pada
setiap musim hujan dan kekeringan di musim kemarau (BPDAS Jeneberang-Walanae 2003).
Demikian pula luas areal yang mengalami erosi berat di Sub Das Jeneberang Hulu bagian
hulu mencapai 33.269 ha, dan areal ini hampir seluruhnya berada di bagian hulu DAS
Jeneberang (BPDAS Jeneberang-Walanae 2003). Erosi yang terjadi di Sub Das Jeneberang
Hulu bagian hulu sangat erat kaitannya dengan kondisi geologi, tanah, topografi dan vegetasi
yang tumbuh di daerah tersebut, serta bentuk penggunaan lahannya, yaitu jenis batuannya yang
mudah lapuk, kemiringan lereng yang relatif curam, serta penutupan vegetasi yang kurang.
1.2 Topografi
Berdasarkan hasil pengolahan peta digital kontur skala 1 : 25000, wilayah DTA
Jeneberang Hulu terletak pada ketinggian antara 600-2800 mdpl. Mempunyai topografi
bervariasi mulai dari datar hingga sangat curam. DTA Jeneberang Hulu didominasi oleh
Berdasarkan peta digital jenis tanah Sub Das Jeneberang Hulu, jenis tanah yang
terdapat di DTA Jeneberang Hulu adalah Andosol Coklat yang terbentuk dari bahan induk tufa
vulkan masam dan alkali, Latosol Coklat Kekuningan dari bahan induk tufa vulkan masam
sampai intermedier, dan Komplek Latosol Coklat Kemerahan dan Litosol dari bahan induk
tufa dan batuan vulkan intermedier. DTA Jeneberang Hulu didominasi oleh jenis tanah
Andosol Coklat dengan luas sebesar 5423,18 ha (79,70 %). Secara lebih jelas, luas areal
berdasarkan jenis tanah, bahan induk, dan bentuk wilayah disajikan pada Tabel 9 dan
penyebaran jenis tanah secara spasial disajikan pada berikut
Bentuk
Jenis tanah Bahan induk Luas (ha) %
wilayah
Andosol Coklat Tufa vulkan masam Bergunung 5423,18 79,70
dan alkali
Latosol Coklat Tufa vulkan masam Berbukit 1367,92 20,10
Kekuningan sampai intermedier dan
bergunung
Komplek Latosol Coklat Tufa dan batuan Berbukit 13,62 0,20
Kemerahan dan Litosol vulkan intermedier dan
bergunung
Sumber : Pengolahan atribut peta jenis tanah
Dari peta jenis tanah diturunkan nilai erodibilitas tanah pada DTA Jeneberang Hulu, dimana
yang terbesar yaitu pada jenis tanah Andosol Coklat sebesar 0,278. Sedangkan nilai
erodibilitas tanah yang terkecil yaitu pada jenis tanah sebesar 0,075. Nilai erodibilitas tanah
tersebut menunjukkan bahwa jenis tanah Andosol Coklat paling mudah tererosi.
Masukan data tekstur tanah didasarkan pada tekstur tanah yang dominan pada sel
tersebut. Tekstur tanah pada DTA Jeneberang Hulu berupa lempung berliat dan liat. Sebagian
besar tekstur tanah di DTA Jeneberang Hulu berupa lempung berliat. Hal tersebut
menyebabkan aliran permukaan menjadi tinggi dan erosi yang besar.
Tabel 1.3 Nilai faktor erodibilitas tanah (K) dan tekstur tanah (T) di DTA Jeneberang Hulu
Tabel 1.4 Luasan jenis penutupan lahan DTA Jeneberang Hulu tahun 2003
Tabel 1.5 Nilai faktor pengelolaan tanaman (C) pada berbagai penutupan lahan di DTA
Jeneberang Hulu
Tabel 1.6 Nilai faktor tindakan konservasi tanah (P) pada berbagai penutupan lahan di DTA
Jeneberang Hulu
Tabel 1.7 Nilai koefisien kekasaran Manning (n), konstanta kondisi permukaan (SCC), dan
bilangan kurva aliran permukaan (CN) pada berbagai penutupan lahan di DTA Jeneberang
Hulu
Curah hujan yang jatuh ke wilayah DAS Jeneberang Hulu menghasilkan debit yang
beragam, dimana debit rata-rata per tahun sebesar 154,32 m3/detik seperti yang disajikan pada
Tabel 1.7
Tabel 1.7 Debit Aliran Rata-rata dalam setahun tahun 2014
Data hujan merupakan data curah hujan harian dari 3 tahun yang berbeda di salah satu
stasiun hujan. Diasumsikan data hujan sebagai berikut :
HUJAN TAHUNAN
PETA NO :
COORDINAT LS :
BT :
TAHUN
KECAMATAN :
NAMA STASIUN :
No. STASIUN
KETINGGIAN D.P.L
:
: 2013
TANGGAL JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
1 13 26 6 - - 3 - - - - 7 -
2 6 2 5 42 4 - - - - - - 10
3 11 4 1 1 3 8 2 - - 58 21
4 2 14 7 3 - 2 - - - - - 10
5 3 5 24 8 - 4 - 0 - - - 21
6 1 4 7 8 - 20 - 2 - - - 31
7 25 - - 18 2 25 - - - - - 36
8 5 - - 11 - 43 - - - 16 26 98
9 1 - 49 - 15 - 9 1 - - 4
10 9 - - 21 - 5 18 0 - 2 - -
11 8 9 10 6 - 0 17 - - - - -
12 13 7 46 5 - 6 17 - - - 7 95
13 4 13 25 2 5 5 - - - - 37 13
14 13 49 1 31 - 2 - - - - 2 14
15 36 27 - - 0 2 - - - 8 21
16 21 2 6 26 - - - - - - 7 22
17 8 15 - 9 - 5 - - - - 7 1
18 - - 20 4 3 - - - - - 12 35
19 3 - 27 60 - - - - - - 6 17
20 24 4 - 1 - - - - - - 2 11
21 10 1 - - 25 33 1 - - - 4 -
22 13 2 - - - 1 - - - - 3
23 12 37 - - - 7 - - - - - 3
24 33 6 - - 25 - - - - - - 7
25 9 - 3 - 2 - 9 - - - - 29
26 - 3 20 - 17 - - - - - 48 3
27 8 1 5 - 15 - - - - 10 1 -
28 12 5 - 3 11 - - - - 28 -
29 25 23 - 3 - - - - - 7 -
30 46 24 - 50 2 - 7 - - 1 -
31 45 79 - 2 - - 7 - 11 10
TOTAL 419 231 392 256 157 191 73 27 1 39 268 515
HARI HUJAN 29 20 20 17 14 19 8 7 1 4 18 23
MAX 46 49 79 60 50 43 18 9 1 16 58 98
TOTAL PER TAHUN 2569 mm
HUJAN TAHUNAN
PETA NO :
COORDINAT LS :
BT :
TAHUN
KECAMATAN :
NAMA STASIUN :
No. STASIUN
KETINGGIAN D.P.L
:
: 2014
TANGGAL JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
1 7 65 22 - - - - 8 - - - 0
2 0 6 13 - - - - - - - - -
3 2 5 - - - - 10 9 - - - 45
4 28 2 51 - - 4 7 - - - - 30
5 30 8 0 10 - - - - - - - 25
6 36 0 2 4 - - - - - - - 34
7 3 3 0 - - - - - - 0 - 45
8 22 2 - - - - 4 - - - - 33
9 29 10 13 35 9 - 8 - - - - 0
10 - 2 0 - 9 - - - - - - -
11 34 - 2 28 - 30 - 18 - - 76 2
12 34 - 32 - - - - - - - - 7
13 14 - 15 - - - 10 - - 0 - 4
14 11 - 26 - 3 1 9 - - - - 1
15 5 - - - - - 13 - - - - -
16 6 4 47 8 - 4 - - - - - 7
17 - 1 16 12 8 3 - - - - - 22
18 - 2 - - 2 - - - - - - 15
19 8 13 1 18 - 19 - - - - - 21
20 6 5 1 9 - - - - - - - 39
21 5 - 8 1 - - 0 1 - - - 18
22 9 2 7 - 12 - - - - - - 11
23 21 48 - - - - 0 - - - - 25
24 6 5 - 12 - - - - - - - 0
25 7 - - 2 - - 6 - - - 24 4
26 3 33 - 12 - 2 - - - - 25 5
27 - - - 9 11 6 - - - - - -
28 1 38 - 9 - 2 - - - - 13 41
29 12 3 - 1 - - - - 2 96 11
30 1 - - - - - - - - 2 3
31 - 1 - - - - -
TOTAL 340 254 260 169 55 71 67 36 0 2 236 448
HARI HUJAN 26 20 20 14 8 9 10 4 0 3 6 26
MAX 36 65 51 35 12 30 13 18 0 2 96 45
TOTAL PER TAHUN 1938 mm
HUJAN TAHUNAN
PETA NO :
COORDINAT LS :
BT :
TAHUN
KECAMATAN :
NAMA STASIUN :
No. STASIUN
KETINGGIAN D.P.L
:
: 2015
TANGGAL JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
1 10 15 9 12 18 - - - - - - 20
2 - 30 18 2 1 - - - - - - -
3 4 19 22 - 17 - - - - - - 18
4 8 2 20 1 - 7 - - - - - 38
5 0 41 1 - 15 - - - - - - -
6 - 2 4 - - - - - - - - -
7 - 16 6 21 - - - - - - 10 36.2
8 - 10 7 48 - - - - - 1.5 - 15.3
9 - 3 3 3 - 2 - - - - 0.5 4
10 - 17 - - 1 - - - - - 23.1 9
11 - 3 1 6 - - - - - - - 101
12 - 28 4 24 - - - - - - 9.2 -
13 4 12 15 21 1 - - - - - 3 47
14 35 7 - 3 - - - - - - - 1.4
15 8 14 17 4 1 - - - - - - 33.5
16 0 - 5 - - - - - - - - -
17 0 - 5 - - - - - - - - 6
18 5 - 18 14 - - - - - - - 6
19 5 22 8 18 - - - - - - - 5
20 46 7 3 23 - - - - - - - 8
21 0 - 15 16 - - - - - - - 2
22 - - 10 0 - - - - - - - 3.4
23 14 - 56 - - - - - - - - 6.5
24 15 5 - 3 - - - - - - - -
25 - 2 - - - - - - - - - 1
26 4 - - 4 - - - - - - 33.5 1.5
27 0 - - 1 - - - - - - - -
28 4 - - - - - - - - - - 33
29 - - - - - - - - - - - 25
30 14 - - - - - - - - - - 28
31 10 - - - - - - - - - - 26
TOTAL 186 255 247 224 54 9 0 0 0 1.5 79.3 474.8
HARI HUJAN 20 19 21 19 7 2 0 0 0 1 6 24
MAX 46 41 56 48 18 7 0 0 0 1.5 33.5 101
TOTAL PER TAHUN 1530.6 mm
Dari data tersebut dicari besarnya nilai Erosivitas hujan dengan rumus :
Erosivitas Hujan (R)
Nilai (R) dihitung dgn menggunakan rumus Bols 1978 (Ditjen RRL, 1998), yaitu
Keterangan :
= 3.90 (mj.cm/ha/jam/bulan)
Untuk bulan selanjutnya dicari dengan cara yang sama. Dapat dilihat pada table 2.1
Kemudian nilai R = Jumlah dari Rm tiap bulan
R = 64,22 (mj.cm/ha/jam/tahun)
Tabel 2.1 Perhitungan Erosivitas Hujan harian 3 tahun
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Bulan Rm Bulan Rm Bulan Rm
Jan 3.90 Jan 2.39 Jan 4.64
Feb 4.64 Feb 5.76 Feb 10.98
Mar 6.15 Mar 4.32 Mar 4.22
Apr 5.24 Apr 4.20 Apr 5.18
May 2.64 May 1.85 May 7.62
Jun 2.49 Jun 1.48 Jun 3.90
Jul 6.56 Jul 0.00 Jul 0.00
Aug 2.04 Aug 0.00 Aug 0.00
Sep 0.00 Sep 0.00 Sep 0.00
Oct 0.52 Oct 0.53 Oct 16.26
Nov 20.94 Nov 12.25 Nov 12.90
Dec 9.08 Dec 6.70 Dec 7.14
R 64.22 R 39.49 R 72.84
2.2 Erodibilitas
Nilai K menunjukan nilai kepekaan suatu jenis tanah terhadap daya penghancuran dan
penghanyutan air hujan (Kartasapoetra. Dkk, 2000). Besarnya nilai faktor K ini ditentukan dgn
menganalisis sifat fisik tanah yg : tekstur, struktur, permeabilitas dan kandungan bahan
organik. Hasil dr analisis sifak fisik tanah meliputi tekstur, struktur, permeabilitas tanah
dimasukan dengan angka pendekatan sebagaimana dikemukakan oleh Dep. Kehutanan (1985).
Tabel 2.2 nilai factor erodibilitas (K) dan tekstur tanah (T) di DAS Jeneberang Hulu
Dari peta tata guna lahan, kita dapat mengetahui jenis tanah pada daerah Sub Das Jeneberang
Hulu dominan adalah andosol cokelat. Kemudian pada Sub Das Jeneberang Hulu terdapat
beberapa macam penggunaan lahan beserta luasanya sebagai berikut :
Tabel 2.3 Luasan jenis penutupan lahanDAS Jeneberang Hulu tahun 2015
Pada peta tata guna lahan di bab 1, diketahui bahwa pada tutupan lahan yang berada pada jenis
tanah yang berbeda-beda. Sehingga dengan beberapa analisa, didapatkan nilai K untuk
berbagai jenis tutupan lahan sebagai berikut :
Tabel 2.4 Nilai Erodibilitas untuk berbagai jenis tutupan lahan di Sub Das Jeneberang Hulu
Pada data diatas, didapatkan bahwa mayoritas das memiliki tingkat kemiringan landai berkisar
antara 8-15%. Kemudian dengan rumus :
Tabel 2.7 Nilai factor pengelolaan tanaman P pada berbagai penutupan lahan di sub DAS
Jenenberang hulu
Tabel 2.8 Nilai Erosi pada Tahun 2013 Sub Das Jeneberang Hulu Hulu
Tata Guna Lahan Luas (ha) K C P R L S A
Semak Belukar 920.51 0.278 0.3 0.021 64.217 3.549 1.124 0.449
Sawah Irigasi 1030.43 0.082 0.01 0.013 64.217 3.549 1.124 0.003
Pemukiman 29.69 0.075 0.01 1 64.217 3.549 1.124 0.192
Tegalan/Ladang 1903.48 0.278 0.7 0.209 64.217 3.549 1.124 10.419
Hutan Campuran 2868.22 0.278 0.001 1 64.217 3.549 1.124 0.071
Jumlah 11.134
Tabel 2.9 Nilai Erosi pada Tahun 2014 Sub Das Jeneberang Hulu Hulu
Tata Guna Lahan Luas (ha) K C P R L S A
Semak Belukar 920.51 0.278 0.3 0.021 39.491 3.549 1.124 0.276
Sawah Irigasi 1030.43 0.082 0.01 0.013 39.491 3.549 1.124 0.002
Pemukiman 29.69 0.075 0.01 1 39.491 3.549 1.124 0.118
Tegalan/Ladang 1903.48 0.278 0.7 0.209 39.491 3.549 1.124 6.407
Hutan Campuran 2868.22 0.278 0.001 1 39.491 3.549 1.124 0.044
Jumlah 6.847
Tabel 2.9 Nilai Erosi pada Tahun 2014 Sub Das Jeneberang Hulu Hulu
Dari perhitungan diatas, didapatkan erosi total dari lahan pada tahun 2013 sebesar
810,985 ton/tahun, 2014 sebesar 498,724 ton/tahun, dan 2015 sebesar 919,901 ton/tahun.
Dengan formula dari MPM (meyer Petter Muller) digunakan rumus untuk menghitung muatan
layang (Suspended Load) sebagai berikut :
Dimana nilai Sr :
Sehingga didapatkan perhitungan angkutan sedimen dasar (Bed Load) pada tabel 2.17.
Tabel 2.17 Perhitungan Sedimen Dasar (Bed Load)
H Talud slope A P R U Qw U* Qb
Lebar K log ks ks C C μ qb'
No Bulan (m) m I (m2) (m) (m) (m/dtk) (m3/dtk) kg/m.dt ton/bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 18 19 20
1 jun 20.00 0.519 1 0.0005 45 10.646 21.468 0.496 0.630 6.712 0.050 -0.940 0.537 19.150 63.749 0.165 0.002 0.002441 4.217
2 jul 20.00 0.559 1 0.0005 45 11.495 21.581 0.533 0.661 7.600 0.052 -0.930 0.482 20.578 64.333 0.181 0.004 0.003919 6.772
3 sep 20.00 0.648 1 0.0005 45 13.384 21.833 0.613 0.726 9.719 0.056 -0.909 0.387 23.463 65.489 0.214 0.008 0.008322 14.381
4 aug 20.00 0.653 1 0.0005 45 13.494 21.848 0.618 0.730 9.848 0.057 -0.908 0.382 23.620 65.551 0.216 0.009 0.008625 14.905
5 may 20.00 0.718 1 0.0005 45 14.886 22.032 0.676 0.775 11.533 0.059 -0.895 0.329 25.528 66.293 0.239 0.013 0.012919 22.323
6 apr 20.00 0.731 1 0.0005 45 15.165 22.069 0.687 0.784 11.883 0.060 -0.892 0.320 25.893 66.434 0.243 0.014 0.013881 23.986
7 oct 20.00 0.736 1 0.0005 45 15.265 22.082 0.691 0.787 12.009 0.060 -0.891 0.317 26.023 66.483 0.245 0.014 0.014235 24.598
8 mar 20.00 0.742 1 0.0005 45 15.383 22.098 0.696 0.790 12.158 0.060 -0.890 0.313 26.175 66.541 0.247 0.015 0.014656 25.326
9 nov 20.00 0.744 1 0.0005 45 15.425 22.103 0.698 0.792 12.211 0.060 -0.890 0.311 26.228 66.562 0.247 0.015 0.014807 25.587
10 feb 20.00 0.872 1 0.0005 45 18.205 22.467 0.810 0.875 15.921 0.065 -0.866 0.238 29.580 67.809 0.288 0.027 0.026613 45.988
11 jan 20.00 1.024 1 0.0005 45 21.528 22.896 0.940 0.966 20.790 0.071 -0.841 0.177 33.141 69.063 0.332 0.045 0.045409 78.467
12 dec 20.00 1.103 1 0.0005 45 23.285 23.121 1.007 1.011 23.541 0.074 -0.829 0.153 34.878 69.647 0.354 0.057 0.057494 99.349
Total Angkutan Dasar (Ton/tahun) 385.901
2.8 Rekapitulasi Angkutan Sedimen Di Sub Das Jeneberang Hulu Hulu
Tabel 2.18 Rekapitulasi angkutas sedimen di Sub Das Jeneberang Hulu Hulu