M. Saparis Soedarjanto
Durasi
Sebaran spasial
Segmen 2
Titik-titik
areal ijin
Kebun.
CATATAN :
Dari data ini terlihat :
1. Areal ijin kebun dalam landscape
terlihat bukan sebagai faktor penyebab banjir
2. Di kabupaten Hulu Sungai Tengah ada ijin
untuk kebun karet pada tahun 1989
METODE SIMULASI LIMPASAN (Chorley,
1971)
Representasi
konfigurasi
landscape
Bentang alam merupakan ekspresi rajutan antar berbagai atribut yang ada di dalamnya,
seperti konfigurasi topografi, penutupan vegetasi, tata guna lahan dan pola pemanfaatan
lahan dengan proses-proses dan kegiatan-kegiatan alamiah serta budayanya (Green dkk,
1996).
TATA RUANG
&
KOEFISIEN RUNOFF
Fokus ke FUNGSI
bukan sekedar
atribut landscape
PERLUNYA PEMBANGUNAN KEHUTANAN BERBASIS DAS
DALAM MENJAMIN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA AIR
(Bruijnzeel, 2009)
Mengapa peran hutan penting dalam mengatur
tata air (1)
Hutan mengatur air dengan menjaga
kesuburan dan kelembaban tanah,
mendukung infiltrasi tanah dan pengisian
air tanah
Hutan sebagai Infrastruktur alam untuk air
Hutan juga merupakan komponen integral
dari siklus air, mengatur aliran sungai,
mendorong pengisian ulang air tanah, dan
berkontribusi pada daur ulang air di
atmosfer, termasuk pembentukan awan
dan curah hujan melalui evapotranspirasi.
Mengapa peran hutan penting dalam mengatur tata
air (2)
Hutan berperan sebagai penyaring alami, mengurangi erosi tanah
dan sedimentasi air, sehingga menyediakan air berkualitas tinggi
untuk konsumsi manusia, industri dan lingkungan.
Hutan dapat membantu mengurangi peristiwa banjir kecil hingga
sedang.
Hutan menyediakan habitat bagi ikan dan spesies air lainnya, yang,
pada gilirannya, berperan dalam memastikan fungsi ekosistem ini.
Hilangnya hutan alam dapat meningkatkan hasil air dalam jangka
pendek tetapi memiliki dampak negatif jangka panjang pada
kuantitas dan kualitas air
Perbandingan Hutan dan Non Hutan dalam Pembentukan Awan
(Hasil Pemodelan)
Akumulasi awan
lebih banyak bila
penutupan lahannya
berupa hutan di
bagian tengah dan
hilir-nya
V
S Gajah
Kapasitas Waduk
Mungkur, Wonogiri (luas DTA
135.000 ha) sebesar
730.000.000 m3
Sumber:
• Publikasi Data Debit dan Hujan
Balai Wilayah Sungai Sulawesi II
(2014)
• Hasil Analisis UPT LHK di
Sumber Data Balai
Wilayah Sungai
Sulawesi) II (2014)
SEBAGIAN WILAYAH BONE BOLANGO &
KOTA GORONTALO DULUNYA
MERUPAKAN DANAU PURBA DAN SEBAGAI
SISTEM LAHAN YANG TERGENANG
D. Limboto (INUNDATED LANDSYSTEM)
Kota Gorontalo
D.
Kota
Limboto
Gorontalo
3.5
2.5
(m3 /dt/km2 )
2
1.5
0.5
0
30 40 50 60 70 80 90 100
tik/km2)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100