Anda di halaman 1dari 52

HIDRAULIKA

SEMESTER GANJIL
2013 - 2014
Doddi Yudianto
LONCATAN AIR

Loncatan air merupakan peralihan keadaan aliran


dari superkritis menjadi subkritis.
Loncatan air dapat terjadi di daerah yang menjeram
(superkritis) atau daerah yang mengalir (subkritis).
Loncatan air dapat dipandang sebagai pelebaran
kedalaman air pada arah vertikal. Pada Q dan lebar
saluran yang sama, kedalaman aliran pada bagian
yang menjeram (superkritis) < kedalaman aliran
pada bagian yang mengalir (subkritis).
Pada loncatan air terjadi kehilangan energi yang
cukup besar.
LONCATAN AIR
LONCATAN AIR

Persamaan loncatan air diturunkan untuk saluran


horisontal:
1. Di sisi hulu dan hilir loncatan air garis-garis arus adalah lurus
dan tidak ada gaya-gaya sentrifugal  pembagian tekanan
hidrostatis.
2. Karena dasar saluran horisontal, gaya gesekan dan gaya berat
air diabaikan.
LONCATAN AIR

Berdasarkan hukum impuls


Ft  mv
F1  F2 t  mv2  v1 
gz1 A  gz2 At  Qv2  Qv1 t
  Q2 Q2  Q2 Q2
z1 A  z2 A      z1 A1   z 2 A2
g  A2 A1  gA1 gA2
LONCATAN AIR

Untuk saluran segi empat dengan lebar b, maka


Q  A1v1  A2 v2
A1  b  y1 A2  b  y2
z1  0,5 y1 z 2  0,5 y2
v1
Fr 1 
gy1
LONCATAN AIR

Q2 Q2
 z1 A1   z 2 A2
gA1 gA2
v12 A12 v2 2 A2 2
 0,5by1 
2
 0,5by2 2
gA1 gA2
v12 by1 v 2
2 by2
 0,5by1 
2
 0,5by2 2 dibagi dengan b
g g
LONCATAN AIR

2Fr12 y12 y2  y12 y2  y2 3  2Fr12 y13  0 dibagi dengan y13


3
2  y2   y2   y2 
2Fr1          2Fr1 2  0
 y1   y1   y1 

 
3
 y2   y2 
   2Fr1  1    2Fr12  0
2

 y1   y1 
LONCATAN AIR

 y  2  y  
2  y 2  
      2Fr1     1  0
2 2

 y1   y1    y1  
2
 y2   y2 
      2Fr1 2  0
 y1   y1 
 y 2   1  1  8Fr1  y2  1 
2
       1  8Fr12  1
 y1  2  y1  2  
LONCATAN AIR

Bentuk lain persamaan tersebut adalah


 y1  1 
    1  8Fr 2 2  1
 y2  2  
v2
Fr 2 
gy2
LONCATAN AIR
LONCATAN AIR

Kehilangan energi pada loncatan air diturunkan berdasarkan


hukum Bernoulli di titik 1 dan 2
v12  v2 2
H   y1  y2  
2g
H   y1  y2  
Q2
2gA12 A2 2
A 
2
2
 A 1
2

H   y1  y2  
q2
2gy12 y2 2
y 
2
2
 y1
2

LONCATAN AIR

Dengan menggunakan persamaan yang telah diturunkan


berdasarkan hukum impuls, dapat diturunkan lebih lanjut sbb:
Q2 Q2
 z1 A1   z 2 A2
gA1 gA2
Q2

Q2
gby1 gby2 2
b

 y2 2  y12 
2Q2 y 2  y1
gb 2
 
y1y 2 y 22  y12  q2 1
  y1 y2  y2  y1 
g 2
LONCATAN AIR
 
2
H   y  y  
q
1 2 y 2 2 2
2
 y12
2gy y
Subtitusi persamaan
1 2
2
  y1 y2  y2  y1 
q 1
g 2

H   y1  y2  
y1 y2 ( y2  y1 ) 2
4 y12 y2 2
y 2  y1
2
 
4 y12 y2  4 y1 y2 2  y2 3  y12 y2  y1 y2 2  y13
H 
4 y1 y2
y2 3  3 y1 y2 2  3 y12 y2  y13
H 
4 y1 y2

H 
 y2  y1 3
4 y1 y2
LONCATAN AIR

Gaya spesifik pada loncatan air (hukum impuls)


Q2 Q2
 z1 A1   z 2 A2 Fungsi tersebut terdiri atas:
gA1 gA2 1. Momentum aliran melalui penampang saluran
Q2 persatuan waktu persatuan berat air.
F  zA 2. Gaya persatuan berat air.
gA
Karena keduanya merupakan gaya persatuan berat air, jumlahnya disebut
sebagai gaya spesifik.
LONCATAN AIR

Lengkung gaya spesifik memiliki:


1. Lengkung AC mendekati horisontal secara asimtotis ke arah kanan.
2. Lengkung BC melengkung ke atas dan membesar ke kanan.
Untuk suatu gaya spesifik F memiliki 2 kemungkinan kedalaman
aliran y1 dan y2.
Pada titik C saat y1 = y2, F adalah minimum  y adalah y kritis.
LONCATAN AIR

Panjang loncatan air: jarak antara permukaan


depan loncatan air sampai dengan suatu titik pada
permukaan gulungan ombak yang segera menuju
ke hilir.
Panjang loncatan air sulit untuk ditentukan secara
teoritis, sehingga panjang loncatan air ditentukan
berdasarkan percobaan beberapa para ahli:
1. Bliss dan Chu  L/y2 = 4 a’ 5
2. Smetana  L ~ 6 (y2-y1)
3. USBR  grafik USBR
LONCATAN AIR
SOAL LATIHAN

Saluran berbentuk segi empat dengan lebar 3 m


mengalirkan debit 15 m3/s. Kemiringan dasar saluran
0,004 dan koefisien Manning 0,010. Pada suatu titik di
saluran dimana aliran mencapai kedalaman normal,
terjadi loncat air.
1. Tentukan jenis aliran!
2. Tentukan kedalaman air setelah loncat air!
3. Tentukan panjang loncatan air!
4. Hitung kehilangan energi pada loncatan air!
SOAL LATIHAN
yc  3
q 2
3
 
15 2

3  1,366m
Kedalaman air kritis yc
g 9,81

Kedalaman air normal dihitung dengan rumus Manning


A1  b  y1  3  y1
A 3  y1
R 
P 3  2  y1
2
1  3  y1 
2 1 1
 0,004 2 3  y1 
1 3
Q  R S A1 
3 2  yn1  1,08m
n 0,01  3  2  y1 
Kecepatan aliran v1 dan bilangan Froude Fr1
Q 15
v1    4,63m / s
A1 3 1,08
v1 4,63
Fr1    1,422 Fr1 > 1, superkritis
g  y1 9,81 1,08
SOAL LATIHAN
Kedalaman loncatan air y2
 y2  1 
    1  8Fr12  1
 y1  2  

 1  81,422  1  1,70m


1,08 
y2  2

2  

Panjang loncat air L


L  6( y2  y1 )  6(1,70  1,08)  3,72m

Kehilangan energi pada loncat air

H 
 y2  y1 3 1,70  1,083
  0,032m
4 y1 y2 4 1,08 1,70
LONCATAN AIR
Menurut USBR, jenis loncatan air dibedakan menjadi:
Fr = 1,0  aliran kritis, tidak terbentuk loncat air

Fr = 1,0 – 1,7
Terjadi ombak pada permukaan air, loncatan berombak.

Fr = 1,7 – 2,5
Terbentuk rangkaian gulungan ombak pada permukaan
loncatan, permukaan air hilir tetap halus. Kecepatan aliran
adalah v aliran seragam dan kehilangan energi yang terjadi
relatif kecil  loncatan lemah

Fr = 2,5 – 4,5
Timbul pancaran yang bergoyang bolak-balik dari bawah
loncatan ke sisi atas secara tidak teratur. Tiap genangan
menimbulkan gelombang panjang dengan periode tidak
teratur, gelombang merambat jauh ke hilir, dapat merusak tepi
saluran dari tanah atau tumpukan batu  loncatan bergoyang
LONCATAN AIR
Fr = 4,5 – 9,0
Pada permukaan vertikal yang sama, gulungan permukaan
yang terjadi mencapai titik terendah dari loncatan air dan titik
dimana kecepatan pancarannya tinggi cenderung memisahkan
diri dari aliran.
Gerak dan letak loncatan tidak terlalu dipengaruhi kedalaman
y2. Loncatan seimbang dan merupakan kondisi loncatan air
terbaik. Peredaman energi yang terjadi bervariasi antara 45 –
70 %. Loncatan air disebut loncatan air seimbang.

Fr  9,0
Pancaran terjadi dengan kecepatan tinggi seolah-olah
mendorong air ke bawah pada permukaan loncatan air,
gelombang pada awal loncatan air mengakibatkan permukaan
air di hilir menjadi ikut bergelombang.
Kerja loncatan air ini adalah kasar tetapi efektif karena
pemusnahan energinya dapat mencapai 85%.
Loncatan air disebut loncatan air kuat.
LONCATAN AIR

Ada beberapa kemungkinan pola loncatan air yang


terbentuk pada daerah hilir sumbernya, antara lain:

Loncat air terjadi di lantai langsung di hilir y1.


Untuk perlindungan thd penggerusan  kondisi paling ideal.
Kelemahan: terdapat perbedaan harga asumsi dan sebenarnya dimana
loncatan bergeser ke hilir sehingga tetap diperlukan fasilitas pengontrol
posisi.
LONCATAN AIR

Loncat air akan bergeser ke hilir.


Bila mungkin kondisi ini dihindari karena loncatan air mungkin terjadi
di luar lokasi yang dilindungi.
Perbaikan dapat dilakukan dengan menaikkan dasar saluran bawah
(misal: ambang, agar loncatan air terjadi pada daerah yang diberi
lapisan pelindung).
LONCATAN AIR
LONCATAN AIR
LONCATAN AIR

Loncat air akan bergeser ke hulu  berubah menjadi loncatan


tenggelam.
Kondisi ini merupakan kondisi paling aman, posisi loncatan sangat
mudah ditentukan.
Kelemahan: tidak efisien, energi yang diredam relatif kecil.
LONCATAN AIR
LONCATAN AIR
PENENTUAN LOKASI LONCATAN AIR
1. Hitung dan gambar lengkung AB
2. Hitung dan gambar lengkung
A’B dengan lengkung gaya
spesifik (A’B merupakan
pemetaan AB)
3. Hitung dan gambar lengkung CD
4. Perpotongan A’B dan CD adalah
F’
5. Anggap kedalaman air di F’
adalah y2
6. Hitung y1 dari pers loncatan air
7. Hitung panjang loncatan air
8. Plot EF = L
9. Check apakah kedalaman air di
F = y2 dari (5), bila tidak maka
y2 baru = y pada F sehingga
perhitungan (5) sampai dengan
(9) diulang.
SOAL LATIHAN

Sebuah saluran berbentuk segi empat memiliki lebar


dasar 2 m dengan koef. Manning 0,011. Apabila
kemiringan dasar saluran 1 adalah 0,00871 dan
kemiringan saluran 2 adalah 0,00145, untuk debit aliran
3,5 m3/s, maka
1. Tentukan jenis aliran di penampang saluran 1 dan 2!
2. Tentukan profil aliran yang terjadi sebelum loncat air!
3. Tentukan panjang loncatan air!
4. Hitung kehilangan energi pada loncatan air!
SOAL LATIHAN
2
 3,5 
 
Kedalaman air kritis yc q 2
2
yc  3  0,68m
3

g 9,81
Kedalaman air normal saluran 1 dihitung dengan rumus Manning
A1  b  y1  2  y1
A 2  y1
R 
P 2  2  y1
2
1  2  y1 
2 1 1
 0,00871 2 2  y1 
1 3
Q  R S A1 
3 2  yn1  0,45m
n 0,01  2  2  y1 
Kecepatan aliran v1 dan bilangan Froude Fr1
Q 3,5
v1    3,89m / s
A1 2  0,45
v1 3,89
Fr1    1,85 Fr1 > 1, superkritis
g  y1 9,81  0,45
SOAL LATIHAN
Kedalaman air normal saluran 2 dihitung dengan rumus Manning
A2  b  y2  2  y2
A 2  y2
R 
P 2  2 y 2
2
1  2  y2 
2 1 1
 0,00145 2 2  y2 
1 3
Q  R S A2 
3 2  yn2  0,85m
n 0,01  2  2  y2 
Kecepatan aliran v1 dan bilangan Froude Fr1
Q 3,5
v2    2,06m / dt
A2 2  0,85
v2 2,06
Fr2    0,71 Fr1 < 1, subkritis
g  y2 9,81  0,85
SOAL LATIHAN
Kedalaman loncatan air y2
 y2  1 
    1  8Fr12  1
 y1  2  

 1  81,85  1  0,974m


0,45 
y2  2

2  

Profil S1 terjadi apabila y2’ < yn2 dan y2’ > yc


y2 '  0,974m  yn2  0,85m  yc  0,68m Bukan S1
Profil M3 terjadi apabila y1’ > yn1 dan y1’ < yc
 y1  1 
    1  8Fr 2 2  1
 y2  2  
 1  80,71  1  0,528m
0,85 
y1  2

2  
yc  0,68m  y1 '  0,5284m  yn1  0,45m Benar M3
SOAL LATIHAN
Panjang loncat air L
L  6( y2  y1 )  6(0,850  0,528)  2,693m

Kehilangan energi pada loncat air

H 
 y2  y1 3 0,850  0,5283
  0,0186m
4 y1 y2 4  0,528  0,850
SOAL LATIHAN

Suatu pintu geser dengan bukaan 0,67 m, akan


menghasilkan kontraksi maksimum 0,4 m di hilir pintu.
Saluran berbentuk segi empat dengan lebar 5 m. Untuk
debit sebesar 20 m3/s, diperoleh kedalaman normalnya
adalah 2,5 m. Apabila dianggap di hilir pintu aliran
segera mencapai kedalaman normal, maka
1. Periksa apakah terjadi loncatan air!
2. Hitung kehilangan energi pada loncat air!
3. Bila kehilangan energi lewat pintu sebesar 0,05 (v22/2g),
hitung kedalaman aliran di hulu pintu yn1!
4. Bila kedalaman air di hilir menjadi 3 m, analisis kondisi
aliran di pintu!
SOAL LATIHAN

Loncat air akan terjadi bila kedalaman awal loncat air yj > y2
vs 20
Frs    0,323
g  ys 5  2,5  9,81  2,5

 1  80,323  1  0,4437m


2,5 
yj  2

2  
y j  y2  loncat _ air
SOAL LATIHAN

Kehilangan energi pada loncatan air

H 
 y s  y j 3 2,5  0,4437 3
  1,96m
4 y j ys 4  0,4437  2,5
Hukum Bernoulli pada titik 1 dan 2
2 2 2
v1 v2 v2
y1   y2   0,05
2g 2g 2g
SOAL LATIHAN
Hukum Bernoulli pada titik 1 dan 2
v12 v2 2 v2 2
y1   y2   0,05
2g 2g 2g
20 2 20 2 20 2
y1   0,4   0,05
5  y1   2  9,81
2
5  0,4  2  9,81
2
5  0,42  2  9,81
20 2
y1   5,7571
5  y1   2  9,81
2

y13  5,7571y12  0,8163  0 dengan trial error y1 = 5,72 m

Bila kedalaman air di hilir Ys = 3 m


vs 20
Frs    0,2459
g  ys 5  3  9,81  3

y j   1  80,24592  1  0,327m


3
2 
y j  0,327m  y2  0,40m  loncat _ air _ tenggelam
SOAL LATIHAN

Persamaan momentum di titik 2 dan 3 dengan mengabaikan


gesekan
gzG AG  gzs As   Qvs  Qv2 
gzG AG s  gzs A  Qv2  Qvs  0

yG  y s  v2  vs   0
b 2 b 2 q
2 2 g
2q 2  1 1
yG 2
 ys 
2
    0
g  y2 y s 
SOAL LATIHAN

Persamaan momentum di titik 2 dan 3 dengan mengabaikan


gesekan
2q 2  1 1
yG  y s 
2 2

    0
g  y2 y s 
2  42  1 1 
yG 2
3 
2
  
9,81  0,4 3 
yG 2  1,925
yG  1,39m
SOAL LATIHAN

Persamaan Bernoulli di titik 1 dan 2


v12 v2 2 v2 2
y1   yG   0,05
2g 2g 2g
20 2 20 2 20 2
y1   1,39   0,05
5  y1   2  9,81
2
5  0,4  2  9,81
2
5  0,42  2  9,81
y13  6,7471y12  0,8163  0
dengan trial error y1 = 6,73 m
LONCATAN AIR

Karena pada loncatan air terjadi kehilangan energi


yang cukup besar, maka secara praktis loncatan air
sangat berguna sebagai dasar perencanaan
peredam energi untuk mencegah terjadinya erosi,
misalnya pada pelimpah, saluran curam, dan di hilir
pintu sorong/geser.
Loncatan air diatur sedemikian rupa agar terjadi
pada bagian yang telah diberi perlindungan.
Bangunan air yang digunakan untuk meredam
energi akibat loncatan air adalah kolam olakan.
LONCATAN AIR

Bila kolam olak direncanakan untuk menahan


seluruh panjang loncat air maka kolam akan sangat
panjang dan mahal.
Untuk memperpendek kolam olak digunakan fasilitas
pengontrol seperti ambang, blok miring, dan blok
tengah.
Jenis kolam olak: tipe Vlugter, tipe Schoklitsch, tipe
SAF, dan tipe USBR.
LONCATAN AIR
KOLAM OLAK TIPE VLUGTER
Bentuk hidrolis kolam tipe Vlugter merupakan
pertemuan suatu penampang miring, melengkung,
dan lurus.
Menurut Vlugter, bentuk hidrolis ruang olak
dipengaruhi oleh tinggi muka air di udik di atas
mercu H dan perbedaan muka air udik dan di hilir z.
Kolam tipe ini digunakan pada tanah dasar aluvial
dengan sungai yang tidak membawa batu-batu
besar.
Kelemahan tipe ini adalah penurunan lantai yang
besar, ini berarti penggalian tanah yang dalam.
Armin Schoklitsch telah membuat penyelidikan dan menemukan jenis kolam
olakan yang ukuran-ukurannya tidak tergantung pada tinggi muka air di udi
LONCATAN AIR
maupun di hilir, melainkan hanya pada debit per m lebar saja.

Tipe Schoklitsch sebenarnya hampir sama


dengan tipe Vlugter. Tipe ini dipakai bila
pada tipe Vlugter harga R dan D terlalu
besar/galian terlalu dalam.
Bila R > 8,0 m atau z > 4,5 m digunakan
tipe Schoklitsch
Tipe SAF dikembangkan oleh Blaisdell di
Laboratorium Hidraulika St. Anthony Falls di
University of Minnesota USA untuk bangunan
LONCATAN AIR pembuangan kecil.
CATATAN:
Kolam dapat digunakan untuk Fr = 1,7 – 17,0
dengan panjang ruang olakan:
4,5h2
LB 
Fr10,76
Blok tengah harus ditempatkan di hilir lubang
antara blok miring.
Blok tengah hanya boleh menempati 40 – 55% dari
lebar kolam olakan.
Tinggi ambang hilir: c  0,07h2
Kedalaman loncat air di hilir yaitu y2’
 F 2

y 2 '  1,1  r 1  y 2  Fr  1,7  5,5
 120 
y2 '  0,85 y2  Fr  5,5  11
 F 2


y 2 '  1,0  r 1  y 2  Fr  11  17
 800 
Ruang olak dapat berbentuk persegi panjang atau
trapesium.
LONCATAN AIR
KOLAM OLAK TIPE USBR
Tipe ini dikembangkan oleh Uinted States Bureau
of Reclamation.
Kolam olak USBR terdiri atas:
1. Blok miring: untuk menaikan pancaran dari lantai ruang
olakan dan menstabilkan loncatan air.
2. Blok tengah: membantu memecah pancaran yang
menabraknya.
3. Ambang hilir: mengurangi panjang lantai, untuk
kecepatan tinggi masih dapat memecah sisa pancaran
yang sampai pada ambang ini.
Ruang olakan dengan blok dan ambang tidak cocok
untuk sungai yang mengangkut batu.
LONCATAN AIR

KOLAM OLAK TIPE USBR


Fr < 1,7  pada kondisi ini tidak diperlukan perlengkapan
blok dsb di dalam ruang olak, namun sebaiknya panjang
lantai >y2.
Fr = 1,7 – 2,5  turbulensinya tidak kuat, jadi tidak
diperlukan perlengkapan blok dsb, hanya saja lantai kolam
harus cukup panjang.
Fr = 2,5 – 4,5  loncatan air dalam peralihan menuju
loncatan air seimbang, digunakan kolam USBR tipe IV.
Fr  4,5  terjadi loncatan air seimbang. Pemasangan blok
miring, blok tengah, dan ambang akan menstabilkan loncatan
air, digunakan kolam USBR tipe II atau III. USBR tipe III
digunakan bila kecepatan aliran  20 m/dt.
LONCATAN AIR
LONCATAN AIR

Anda mungkin juga menyukai