JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Wilianto Kurniawan (15/385193/TK/43855) Angkatan 2015
Muhamamd Rosyid (15/379975/TK/43240) Angkatan 2015
Ganang Dino Utama (16/395191/TK/44483) Angkatan 2016
H
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. v
1 PENDAHULUAN................................................................................... 1
Latar Belakang........................................................................................ 1
Tujuan dan Manfaat................................................................................. 3
2 GAGASAN............................................................................................. 3
Kondisi Kekinian..................................................................................... 3
Solusi yang Pernah Diterapkan............................................................... 5
Gagasan Baru yang Ditawarkan.............................................................. 6
Pihak-Pihak yang Dapat Membantu Implementasi................................. 8
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Sistem TRITON.................. 9
3 KESIMPULAN....................................................................................... 9
4 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 10
5 LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................... 11
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota................................................. 11
Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas.. 19
Lampiran 3 Surat Pernyataan Ketua Tim................................................ 20
4
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Persentase Akses Sumber Air Bersih di Indonesia................ 1
2. Gambar 2. Persentase cara-cara pembuangan kotoran di Indonesia....... 1
3. Gambar 3. Status Mutu Air Sungai di 33 Provinsi Tahun 2015.............. 2
4. Gambar 4. Data Populasi Masyarakat dan Ketersediaan Air Bersih
di Jakarta............................................................................... 4
5. Gambar 5. Rancangan Sistem TRITON.................................................. 6
6. Gambar 6. Skema Pihak-Pihak yang Berkontribusi dalam
Pembangunan TRITON (Triple-Stage Treatment
of Purification)..................................................................... 7
7. Gambar 7. Langkah-langkah Pengaplikasian Sistem TRITON
di Indonesia.......................................................................... 9
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Kualitas Air Sungai Paguyaman Tahun 2013............................. 4
Tabel 2. Analisis SWOT Pengolahan Air secara Ex Situ.................................. 5
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kebutuhan penting masyarakat Indonesia sebagai manusia
adalah air. Kegiatan sehari-hari masyarakat sebagian besar tidak lepas dari
pemanfaatan air, seperti mencuci, memasak, dan mandi. Air yang dimaksud
disebut sebagai air bersih yang mempunyai kualitas tertentu sebagaimana
tercantum dalam Perkemnkes 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air. Untuk akses air bersih rumah tangga sendiri di
Indonesia berasal dari beberapa sumber, seperti sumur, sungai, danau, air
tanah, dan air hujan dengan persentase sebagaimana terlihat pada Gambar 1.
GAGASAN
A. Kondisi Kekinian
Semakin maju tingkat kehidupan masyarakat maka akan semakin
tinggi pula tingkat kebutuhan air masyarakat tersebut. Menurut WHO,
jumlah air yang harus dipenuhi agar dapat tercapai syarat kesehatan adalah
84,4 liter perhari, yaitu cukup untuk memenuhi keperluan kesehatan,
minum, memasak dan mencuci. Menurut data dari BPPT tahun 2000,
ketersediaan air permukaan hanya cukup untuk memenuhi sekitar 23%
kebutuhan penduduk. Hal ini memberikan dampak defisit air bersih. Defisit
air di Jawa dan Bali sudah terjadi sejak 1995. Berdasarkan catatan PAM
Jaya, kebutuhan air bersih di Jakarta pada tahun ini sekitar 29.400 liter per
detik di mana hanya 60,6 persen yang bisa dipenuhi dan menyisakan defisit
air 10.000 liter per detik. Padahal masih terdapat potensi sumber air dari air
sungai di Indonesia yaitu sungai di Indonesia yang terhitung sekitar 5.590
buah dan 80% di antaranya memiliki catchment area kurang dari 500 km2
(Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum). Apabila
seluruhnya dimanfaatkan dengan diasumsikan telah memiliki kualitas yang
4
TRITON di mana air sungai diolah secara in situ sehingga lebih efisien dari
segi waktu dan tempat.
C. Gagasan Baru yang Ditawarkan
Penanganan pencemaran air sungai dapat dilakukan dengan
mengaplikasikan sistem pemurnian triple-stage TRITON di sepanjang aliran
sungai utama sehingga krisis air bersih di Indonesia masa mendatang dapat
dicegah. Sistem pengolahan air sungai ini dibangun pada sungai yang
memiliki lebar sedikitnya tiga meter dengan kedalaman minimal satu meter.
Istilah triple-stage merujuk pada tiga tahapan filtrasi air sungai yang dipilih
untuk menghasilkan air baku dengan kriteria tertentu sehingga lebih mudah
diolah menjadi air bersih. Kriteria air sungai sebagai output yang
ditargetkan melalui pemurnian ini di antaranya bebas dari limbah domestik,
meminimalisasi zat padat tersuspensi, logam berat berbahaya, dan
mikroorganisme patogen.
yang dilakukan di tahap ini adalah pemisahan limbah logam berat dari air
dengan menggunakan adsorban karbon aktif.
Tahap terakhir yang dilakukan adalah mengalirkan air ke ruangan
selanjutnya di dalam tanah yang disinari ultraviolet untuk disinfeksi
mikroorganisme patogen. Radiasi ultraviolet merusak DNA mikroba pada
panjang gelombang hampir 260 nm, menghalangi replikasi DNA dan efektif
menginaktivasi mikroorganisme (Said, 2011). Hasil penelitian yang
dilakukan Cahyonugroho (2010) menyebutkan bahwa reduksi jumlah
bakteri E.coli optimum mencapai 85% terjadi pada ketinggian lampu UV 10
cm, waktu pemaparan 5 menit pada kedalaman sampel 6 mm disertai
dengan pengadukan.
Air sungai yang telah melewati tiga tahap pemurnian yang telah
disebutkan di atas kemudian di kembalikan lagi melewati pipa dengan
menggunakan pompa untuk menaikkannya kembali ke arus sungai. Untuk
menyuplai energi yang diperlukan pada proses filtrasi TSS, desinfeksi
mikroorganisme, dan pemompaan, TRITON dilengkapi dengan sistem
pembangkit listrik yang memanfaatkan energi dari sinar matahari. Listrik
dapat diperoleh dari sinar matahari menggunakan rangkaian panel surya
yang diletakkan di atas bendungan. Selain itu, digunakan pula pemanfaatan
aliran air sungai keluar sebagai sumber listrik tambahan penyuplai energi di
sistem TRITON. Adapun jarak pemasangan antar TRITON dalam satu aliran
sungai setidaknya lima kilometer untuk menjamin kebersihan air sepanjang
aliran sungai tersebut.
D. Pihak-pihak yang Dapat Membantu Implementasi Gagasan Baru
BPPT
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa:
1. Konsep pengolahan air sungai secara in situ dengan sistem TRITON
menerapkan tiga tahapan proses, berupa filtrasi, adsorbsi, dan desinfeksi.
2. Sistem TRITON di Indonesia diharapkan dapat diimplementasikan oleh:
a. Pemerintah dibantu Pemerintah Daerah sebagai pelaksana pembangunan
fisik dan pengawasan perilaku masyarakat dalam pengolahan air bersih.
10
DAFTAR PUSTAKA
Cahyonugroho, O.H., 2010. Pengaruh Intensitas Sinar Ultraviolet dan Pengadukan
Terhadap Reduksi Jumlah Bakteri E. Coli. Jurnal Ilmiah Teknik
Lingkungan, 2(1), pp.18-23.
Halang, Bunda. 2004. Toksisitas Air Limbah Diterjen Terhadap Ikan Mas
(Cirprinus caprio). Fakultas Biologi. FKIP Universitas Lambung
Mangkurat.
Kompasiana. (2016, Oktober 1). Kompasiana. Retrieved Februari 2017, 2017,
from http://www.kompasiana.com/wishnubio/prokasih-di-masa-fauzi-
bowo_57ef59c951f9fdf60e69f285
Meriatna, 2008. Penggunaan Membran Kitosan untuk Menurunkan Kadar ogam
Krom (Cr) dan Nikel (Ni) Limbah Cair Industri Pelapisan Logam, Tesis,
Program Studi Teknik Kimia, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatra
Utara.
Redjeki, T., Nugroho, A. and Sari, L.R., 2011. Membran Chitosan Modified
Carboxymethyl (CS-MCM) Sebagai Adsorben Ion Cu(II). Prosiding
Seminar Biologi, (vol.8, No. 1).
Said, N.I., 2011. Disinfeksi Untuk Proses Pengolahan Air Minum. Jurnal Air
Indonesia, 3(1).
Sekretariat POKJA AMPL .25 Oktober 2011.80 % Sungai di Indonesia Rawan
Erosi dan Sendimentasi.
http://www.ampl.or.id/old/detail/detail01.php?
row=8&tp=laporan_ampl&ktg=&kd_link=1&jns=&kode=349 (Diakses: 1
Februari 2016)
UNICEF Indonesia. Oktober 2012. Ringkasan Kajian Air Bersih, Sanitasi, &
Kebersihan.
Wendyartaka, Anung. Air Sungai di Indonesia Tercemar Berat. 29 April 2016.
http://print.kompas.com/baca/2016/04/29/Air-Sungai-di-Indonesia-
Tercemar-Berat (Diakses: 30 Januari 2017)
11
12
13
14
15
16
17
Alokasi
N Program
Nama / NIM Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
o Studi
(Minggu)
Pengolahan Air
Muhammad Limbah dan
Director of
Rosyid Teknik Industri, 10 jam/
2 Research and
(15/379975/ Kimia Transportasi dan minggu
Planning
TK/43240) Penyimpanan
Bahan
Ganang
Elemen Mesin Director of
Dino Utama Teknik 10 jam/
3 dan Gambar Design and
(16/395191/ Kimia minggu
Teknik Development
TK/44483)
20