AZMI SYAHIDAH
NISN 1415004
VI JAWARA
SEKOLAH ALAM CENDEKIA
2019
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Kepala Sekolah
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.5 Hipotesa...................................................................................................... 2
2.1 Air.............................................................................................................. 3
2.3 Filtrasi......................................................................................................... 4
3.1 Bahan-Bahan............................................................................................... 5
3.2 Alat-Alat..................................................................................................... 5
3.3 Metode........................................................................................................ 5
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 18
iii
5.2 Saran........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19
LAMPIRAN..................................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengubah air keruh atau kotor menjadi air
bersih yang berguna bagi masyarakat, dan ingin membuat alat penyaring
sendiri yang berguna bagi semua orang, minimal berguna bagi Sekolah
Alam Cendekia .
1.5 Hipotesa
Hipotesa dari penelitian adalah filternya bisa digunakan menjadi alat
penyaring air-air kotor dan keruh .
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air merupakan senyawa kimia yang berbentuk cair, sehingga sangat
fleksibel digunakan oleh makhluk hidup sebagai media transportasi makanan di
dalam tubuhnya. Nama senyawa kimia air sering disebut H 2O. Fungsi air bagi
kehidupan tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air digunakan
manusia selain untuk minum juga untuk kebutuhan sehari-hari lainnya seperti
mandi, mencuci, pertanian, perikanan, perindustrian dan lain-lain.
Penyediaan air bersih untuk kebutuhan manusia harus memenuhi empat
dasar konsep yaitu segi kuantitas, kualitas, kontuinitas dan ekonomi. Dalam
penyediaan air bersih, tidak terlepas darimana sumber mata air berasal. Secara
garis besar, air di alam ini terbagi menjadi air hujan, air permukaan, air tanah dan
air laut. Keempat jenis air tersebut saling berhubungan membentuk siklus,
sehingga sebenarnya jumlah air di alam itu tetap, hanya berputar-putar mengikuti
siklus (Saputri 2011).
Semua air biasanya tidak sempurna, selalu mengandung senyawa
pencemar. Bahkan air hujan juga tercemar debu dan karbon dioksida ketika jatuh
dari langit. Air yang diminum manusia harus sesuai dengan kualitas air minum,
salah satunya tidak mengganggu kesehatan. Kebanyakan senyawa pencemar
berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, maka mutu air bersih yang akan
digunakan harus sesuai dengan persyaratan kualitas mutu air dengan parameter
fisik, kimia dan biologi.
Parameter fisik yang harus diperhatikan adalah kekeruhan, warna, suhu,
bau dan pH. Parameter kimia meliputi senyawa organik, logam, sulfide dan lain-
lain. Parameter biologi, unsur-unsur yang diperhatikan adalah keberadaan bakteri.
3
2.2 Instalasi Pengolahan Air
Pada umumnya Instalasi Pengolahan Air merupakan suatu system yang
mengkombinasikan proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan disinfeksi
serta dilengkapi dengan dengan pengontrolan proses (PDAM 2008). Instalasi
didesain untuk menghasilkan air bersih yang layak untuk dipakai. Selain itu,
instalasi didesain harus sederhana, efektif, dapat diandalkan, tahan lama dan
murah buatnya. Tujuan sistem pengolahan air untuk mengolah air kotor menjadi
air bersih.
2.3 Filtrasi
Filtrasi adalah proses pemisahan padatan dan larutan, dimana larutan
tersebut dilewatkan melalui suatu media berpori atau materi berpori lainnya untuk
menyisikan partikel tersuspensi yang sangat halus sebanyak mungkin. Proses ini
digunakan pada instalasi pengolahan air minum untuk menyaring airyang telah
dikoagulasi dan diendapkan untuk menghasilkan air minum dengan kualitas yang
baik.
Filtrasi dapat dilakukan dangan menggunakan beberapa jenis filter, antara
lain: saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, bahkan dengan menggunakan
teknologi membran. Pada pengolahn air minum umumnya dipergunakan saringan
pasir cepat, karena filter jenis ini memiliki debit pengolahan yang cukup besar
dan penggunaan lahan tidak terlalu besar, biaya murah dan mudah dalam
pengoperasian (Saputri 2011).
Pada perencanaan instalasi pengolahan air minum umunya, saringan pasir
cepat yang digunakan adalah saringan pasir cepat dengan media ganda. Hal ini
dilakukan karena filter dengan media ganda memiliki kelebihan dibandingkan
dengan media tunggal.
4
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.3 Metode
a. Filter air sederhana berukuran kecil .
Pertama-pertama siapkan 8 botol air kosong yang dipotong bagian atas,
sepanjang 24 cm. Kemudian dibagian bawah dibuat lubang dan diisi
dengan media filter setinggi 15 cm. Delapan botol air kosong diisi dengan
media yang berbeda-beda.
Filter A : Arang
Filter B: Kerikil
Filter C: Pasir
Filter D: Ijuk
Filter E: Pasir (bagian bawah) dan Kerikil (bagian atas)
Filter F: Kerikil (bagian bawah) dan Pasir (bagian atas)
Filter G: Kerikil, Pasir , dan Arang (dari bawah-atas)
Filter H: Kerikil, Arang, Pasir, Ijuk, Pasir, dan Ijuk (dari bawah-atas)
5
b. Filter sederhana berukuran sedang.
Cara membuat filter berukuran sedang, adalah pertama-pertama siapkan
toples bening berukuran sedang yang sudah dilubangi seukuran pipa yang
telah disiapkan lalu masukkan kran kedalam toples pada lubangnya.
Setelah dimasukkan, masukanlah bahan-bahan dasarnya pada toples
tersebut (dipilih dengan komposisi media filter H).
Pengujian air
Air kotor/air keruh dimasukan ke dalam filter air/alat penyaring air kotor
dan keruh kemudian dilihat/diuji bau, warna, kekeruhan, suhu, dan pH.
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Filter A
7
Gambar 2. Filter B
Filter C. Bahan pasir ini berguna untuk menjernihkan air-air yang kotor dan
keruh. Bahan pasir inilah yang cocok untuk penjernihan air.
Gambar 3. Filter C
Filter D. Bahan ijuk ini terdapat proses yang bernama aerasi. Aerasi
merupakan proses penjernihan dengan memasukan oksigen dalam air. Jika
oksigen dimasukan dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida, hidrogen
sulfana dan metana, itu mempengaruhi rasa dan bau manjadi berkurang.
Gambar 4. Filter D
8
Filter E ini merupakan proses pasir lambat. Pasir lambat adalah saringan air
yang dibuat dari bahan pasir dan kerikil. Posisi pasir ada di paling atas. Sebutan
nya pasir lambat karena saat air kotor dituangkan pada filter E. Air itu akan keluar
dengan sangat lambat.
Gambar 5. Filter E
Filter F adalah kebalikannya filter E. Justru filter F ini memakai proses pasir
cepat. Pasir cepat menggunakan bahan yang sama tetapi posisinya dibalik. Maka
air yang dituangkan pada filter F akan bergerak cepat kebawah. Karena air
kotornya melewati kerikil terlebih dahulu. Maka proses penurunan nya akan lebih
cepat.
Gambar 6. Filter F
Filter G merupakan hasil penelitan orang lain. Lalu dicarilah kenapa orang
itu memakai urutan seperti ini. Filter G urutannya adalah kerikil, pasir dan arang
( berurut dari bawah). Bahan arang pertama untuk menghilangkan bau terlebih
dahulu. Kemudian pasir untuk menjernihkan air kotornya. Terakhir kerikil untuk
menyempurnakan kejernihan air bersihnya.
9
Gambar 7. Filter G
Filter yang memakai banyak bahan itu lebih bersih daripada yang memakai
satu bahan saja. Terbukti difilter H. Filter H yang paling bersih diantara semua
filter. Karena filter H memakai 4 bahan dengan urutan kerikil, arang, pasir, ijuk,
pasir dan ijuk. Maka kualitas air nya lebih bagus karena yang menyerap air
kotornya lebih banyak.
Gambar 8. Filter H
Air sebelum dan sesudah difilter itu dicek dengan suhu, pH, kekeruhan,
warna, dan baunya . Suhunya dicek untuk melihat air mana yang dingin dan segar
untuk dipakai keseharian manusia. Setelah kedelapan filter dicek hasilnya, nanti
hasil terbaik dibuat menjadi filter ukuran sedang.
10
Setelah airnya diambil masukkan dalam filter yang telah disiapkan yaitu
filter A sampai H. Lalu setelah air nya keluar, diceklah airnya. Selanjutnya
dibawah ini adalah data-data pengamatan sebelum dan sesudah difilter.
Warna air sebelum masuk filter berwarna coklat. Kemudian air setelah
masuk filter A menjadi warna hitam, ini adalah warna bahan arang aktif.
Lalu hasil warna filter B berwarna agak kecoklatan yaitu warna hasil
bahan kerikil, karena kerikil tidak bisa menyaring semua partikel. Termasuk
partikel besar karena air nya langsung mengalir kebawah dengan cepat. Jadi air
tidak tersaring lama karena banyak rongganya .
Berikut hasil warna filter C adalah jernih karena menggunakan bahan
pasir. Karena bahan pasir lebih padat dari bahan apapun. Maka tersaring dengan
kecepatan lambat. Maka partikel-partikel akan tersaring semua.
Hasil warna filter D adalah coklat. Karena filter D berbahan ijuk yang
sangat berongga. Ijuk hanya berfungsi menambahkan udara (oksigen). Jadi ijuk
tidak cocok untuk penyaringan air. Hanya cocok untuk menambahkan udara.
Warna air Filter E dan filter F adalah agak kekeruhan karena berbahan
sama yaitu kerikil dan pasir, hanya dibalik urutannya. Jadi hasil warna filter F
sama dengan Filter E.
11
Berikut hasil warna air filter G dan filter H adalah jernih. Karena
menggunakan 3 bahan lebih. Maka yang tersaring dan terserap lebih banyak
dibandingkan filter yang lain. Karena itu filter G dan filter H hasilnya hamper
sama.
Bau air sebelum dan sesudah berbeda-beda. Ini untuk menyaman kan
manusia untuk memakai air nya. Nilai-nilai kebauan ada tidak bau, bau, dan
sangat bau. Filter- filter yang tidak bau ada filter A, filter E, filter F, filter G, dan
filter H. Lalu yang hasil nya bau adalah air sebelum difilter, filter B, filter C, dan
filter D. lalu filter yang menghasilkan sangat bau itu tidak ada.
12
Gambar 10. Termometer
Suhu merupakan derajat atau tingkat panas air limbah. Yang dijelaskan
menjadi skala-skala. Ukuran suhu yang diambil biasanya adalah Celcius (°C).
Suhu adalah parameter yang penting bagi pengolahan air limbah ini, karena suhu
akan berpengaruh terhadap proses biologis dan fisika (Mastuti 2019).
Suhu air mempengaruhi kecepatan reaksi kimia dan proses air dalam
kehidupan. Suhu air bisa berubah karena perbedaan cuaca atau iklim. Perubahan
suhu juga memperlihatkan aktivitas biologis pada benda yang padat dan gas
dalam air (Lakshita 2019). Berikut hasil pengukuran suhu air sebelum dan setelah
difilter.
27.5
27.0 27.0
27.0
26.5
26.0 26.0 26.0 26.0
26.0
Nilai Suhu ℃
25.5 25.3
25.0
25.0 24.7
24.5
24.0
23.5
X A B C D E F G H
Air
13
4.4 Nilai pH Air Sebelum dan Sesudah Filter
Selanjutnya mengukur nilai pH dengan menggunakan pH meter. Cara
memakai alat pH meter adalah pertama tekan tombol sampai ada angka di
layarnya. Lalu celupkan pada air yang ingin dicek. Setelah itu angka yang ada di
layarnya akan berubah. Angka yang berubah itulah hasil pH nya. Berkut adalah
gambar alat pH meter.
14
8.5
8.0
8.0
7.8
7.7
7.4 7.5
7.5 7.3
Nilai pH
7.0
7.0 6.8
6.7
6.5
6.0
X A B C D E F G H
Air
15
Secara fisik air bersih diindikasikan dengan keadaan yang bening, tidak
berwarna dan tidak berbau. Kondisi seperti ini terjadi jika air tidak dikotori oleh
bahan organic dan anorganik. Sehingga tujuan mengecek kekeruhan gunanya
untuk mengetahui seberapa keruhnya air. Nilai kekeruhan yang semakin kecil
maka semakin bagus kualitas air semakin bagus. Berkut adalah gambar alat
turbidimeter.
16
160.0
139.99
140.0
120.0
104.72
Nilai kekeruhan
100.0
85.99
80.0
60.0
40.0 31.62
20.0 17.05 14.11
5.87 5.84 5.32
0.0
X A B C D E F G H
Air
Sesuai hasil diatas gambar 15, adalah hasil nilai derajat kekeruhan yaitu
NTU, sebelum dan sesudah filter. Yaitu nilai sebelum filter adalah 86.0.Lalu
filterA nilainya adalah 31.62. filter B mempunyai nilai kekeruhan yaitu 140.0.
Setelah itu filter C nilainya adalah 5.87. Selanjutnya filter D mempunyai nilai
kekeruhannya adalah 104.72. Lalu filter E mempunyai nilai kekeruhan 17.05.
sedangkan filter F nilainya adalah 14.11.selanjutnya filter G mempunyai nilai
kekeruhannya adalah 5.84. lalu terakhir adalah filter H mempunyai nilai
kekeruhan 5.32. itulah hasil nilai-nilai kekeruhan filter air.
Nilai kekruhan yang baik adalah kurang dari 25 NTU sesuai Permenkes
No 32 Tahun 2017 tentang air bersih. Filter yang memnuhi standar ini adalah
filter C, filter E, filter F, filter G,dan filter H.
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah:
1. Filter dapat digunakan untuk mengubah air kotor atau limbah menjadi air
bersih.
2. Terbentuknya filter air yang bagus dan baik dengan 4 media filter yaitu
kerikil ,pasir ,arang aktif ,dan ijuk. Hal ini karena nilai suhu,kekeruhan dan
pH memenuhi standar air bersih sesuai dengan Permenkes No 32 Tahun
2017.
5.2 Saran
Saran untuk semua masyarakat (pabrik-pabrik, pertokoan, pengelola
limbah, dan masyarakat lainnya) yang membuat filter air mengharuskan air yang
ingin di filter harap diendapkan (diendapkan adalah didiamkan sebentar
membiarkan debu dan partikel akan mengendap di bawah maka yang dimasukan
ke filter airnya saja). Karena jika air dimasukkan filter lebih dulu debu-debu atau
partikel-partikelnya masih banyak yang tidak tersaring.
18
DAFTAR PUSTAKA
Lakshita SH. 2019. Efisiensi Instalasi Pengolahan Air Limbah PPSDM Migas
Cepu Berdasarkan Penurunan Kadar Amonia. Tugas Akhir. Bogor. Institut
Pertanian Bogor.
Mastuti IFN. 2019. Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Biologi dan Kebutuhan
Oksigen Kimia pada Sampel Air PPSDM Migas Cepu Secara Titrimetri.
Tugas Akhir. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
PDAM Tirta Kerta Raharja. 2008. Laporan Tahunan Instalasi Pengolahan Air
(IPA) Babakan. Tangerang (ID).
Saputri AW. 2011. Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Minum (IPA) Babakan
PDAM Tirta Kerta Raharja Kota Tangerang. Skripsi. Jakarta (ID):
Universitas Indonesia.
Septisya AC. 2019. Analisis Kualiatas Air Limbah Domestik Perkantoran Hasil
Instalasi Pengolahan Air Limbah Secara Biologis. Tugas Akhir. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Tanjung AP. 2019. Instalasi Pengolahan Air Limbah Kilang Minyak Berdasarkan
Parameter TSS dan COD. Tugas Akhir. Bogor. Institut Pertanian Bogor
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data pengukuran nilai Suhu (°C)
20
Lampiran 2. Data pengukuran nilai pH
21
Lampiran 3. Data pengukuran nilai kekeruhan (NTU)
22
Lampiran 4. Foto-foto pelaksanaan penelitian
Penyiapan bahan-bahan
23
24
25
Sampling Air
26
Pelaksanaan Penelitian
27
28
29
30
31
32
Pengolahan Data dan Pembuatan Laporan
33
34