Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM KADAR Mn PADA AIR

Laporan ini dibuat sebagai syarat


Dalam Mata Analisis Kualitas Lingkungan
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

OLEH:

Nama : Eprilia Annisya Putri


NIM : 10011382025175
Kelompok : 1 IKM C
Dosen : Dr. Suheryanto, S.Si., M.Si
Asisten : Arifqah Dhiya Ul-Haq

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. i

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................. 6

2.1 Pengertian Air Bersih ...................................................................................................... 6

2.2 Fungsi Air........................................................................................................................ 7

2.3 Pencemaran Air ............................................................................................................... 7

2.4 Mangan (Mn)................................................................................................................... 8

2.5 Dampak Logam Mangan (Mn) ........................................................................................ 9

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ........................................................................... 10

3.1 Alat dan Bahan.............................................................................................................. 10

3.1.1 Alat...................................................................................................................... 10

3.1.2 Bahan .................................................................................................................. 11

3.2 Prosedur Kerja............................................................................................................... 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 13

4.1 Hasil Pengukuran Mn Pada Air Bersih.......................................................................... 13

4.2 Hasil Pengukuran Mn pada Air Mineral “Ades”........................................................... 13

BAB V KESIMPULAN......................................................................................................... 15

5.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Photometer Sanitarian Kit ...................................................................... 10

Gambar 3. 2 Tabung Vial............................................................................................ 10

Gambar 3. 3 Reagen.................................................................................................... 11

Gambar 3. 4 Sampel Air.............................................................................................. 11

Gambar 3. 5 Flowchart Kalibrasi Alat ........................................................................ 11

Gambar 3. 6 Flowchart Cara Kerja ............................................................................. 12

Gambar 3. 7 Flowchart Cara Ganti Baterai................................................................. 12

Gambar 4. 1 pH dalam air bersih (Danau Opi)........................................................................ 13

Gambar 4. 2 Kadar Mn pada air bersih (Danau Opi) .............................................................. 13

Gambar 4. 3 pH dalam air mineral (Ades) .............................................................................. 13

Gambar 4. 4 Kadar Mn dalam air mineral (Ades)................................................................... 13

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Nilai Ambang Batas pada pH ................................................................................... 9

Tabel 4. 1 Tabel Hasil Mn pada Air Bersih............................................................................. 13

Tabel 4. 2 Hasil Pengukuran Mn Pada Air Mineral "Ades".................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk semua makhluk
hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain.
Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana,
dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi
mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus
ditambahkan pada segenap pengguna air (Dreamy, 2017).

Air adalah bagian dari kehidupan makhluk hidup. Air bukan merupakan hal
yang baru, karena tidak satu pun kehidupan dapat berlangsung tanpa adanya air.
Air juga dikatakan sebagai benda mutlak dalam kehidupan manusia. Air terdiri
dari unsur kimia, yaitu ion hydrogen dan ion oksigen. Air merupakan komponen
utama baik dalam tanaman maupun hewan termasuk manusia. Tubuh manusia
terdiri dari 60-70% air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh berbentuk
larutan dengan pelarut air.

Air digunakan manusia untuk berbagai keperluan, seperti keperluan rumah


tangga, pertanian, perikanan, industri, sumber energi, sarana transfortasi, dan
tempat rekresi. Menurut Robert, Air adalah kebutuhan untuk semua aktifitas
manusia mulai dari air minum, pertanian, energi, pengembangan industri, sampai
pada virtual water (pemamfaatan tak langsung) untuk kepentingan manusia dan
kepentingan komersial lainnya, ketersediaan air dari segi kualitas maupun
kuantitas mutlak diperlukan. Ketersediaan air yang cukup secara kuantitas,
kualitas, dan kontinuitas sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia
(Dreamy, 2017).

Air di permukaan bumi ini terdiri atas 97% air asin di lautan, 2% masih berupa
es, 0,0009% berupa danau, 0,00009% merupakan air tawar di sungai dan sisanya
merupakan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup

4
manusia, tumbuhan dan hewan yang hidup di daratan. Rasa air seringkali
dihubungkan dengan bau air. Bau air dapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia
terlarut, ganggang, plankton, tumbuhan air dan hewan air, baik yang hidup
maupun yang mati (Tampubolon, 2017).

Air yang digunakan untuk air minum harus tidak berwarna,jernih,tidak berbau
dan tidak berasa. Pada batas-batas tertentu air minum juga diharapkan
mengandung mineral seperti Mangan ( Mn ) yang penting dan berguna untuk
metabolisme tubuh. Mangan merupakan salah satu logam yang banyak dijumpai
di kulit bumi dan sering terdapat bersama besi. Mangan terlarut dalam air tanah
dan air permukaan yang sedikit oksigen, sehingga kadar Mangan dalam air
mencapai miligram/liter. Kandungan Mangan dalam air melebihi batas dapat
menyebabkan efek negatif seperti menimbulkan rasa dan bau logam yang amis
pada air minuman, meninggalkan warna kecoklat-coklatan pada pakaian yang
berwarna putih dan cucian, menyebabkan gangguan fungsi hati, dan lain-lain.
Kadar Mangan yang terkandung menurut Menkes RI No.
492/MENKES/Per/IV/2010 0,4 mg/l.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air Bersih

Air adalah zat yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup termasuk
manusia, hewan serta tumbuh – tumbuhan. Manfaat air bermacam- macam
misalnya untuk diminum, pembawa zat makanan , zat terlarut, pembersih dan
lain sebagainya. Oleh karena itu penyediaan air bersih merupakan salah satu
kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan hidupnya dan menjau
faktor penentu dalam kesehatan dan kesehjahteraan masyarakat (Dreamy,
2017).

Air yang dibutuhkan manusia bukanlah sembarang air, tetapi air harus
sehat dan tidak mengganggu kesehatan manusia. Kekurangan air selama
beberapa hari akan mengakibatkan terjadinya berbagai macam penyakit.
Peranan air bagi kehidupan, bukan hanya untuk proses hidup tetapi juga
untuk proses pertanian, peternakan dan lain-lain (Sutrisno C. T, 2003).

Air bersih mutlak diperlukan, karena merupakan salah satu media dari
berbagai macam penularan penyakit, terutama penyakit- penyakit perut. Dari
penelitian-penelitian yang dilakukan, bahwasanya penduduk yang
menggunakan air bersih mempunyai kecendrungan lebih kecil untuk
menderita sakit dibandingkan dengan penduduk yang tidak menggunakan air
bersih. Melalui penyediaan air bersih, baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya disuatu daerah, diharapkan dapat menghambat penyebab
penyakit menular. Agar air yang masuk kedalam tubuh manusia berupa
minuman dan makanan tidak mengandung bibit penyakit, maka pengolahan
air baik yang berasal dari sumber air dan jaringan transmisi ataupun distribusi
adalah sangat diperlukan (Dreamy, 2017).

6
2.2 Fungsi Air

Air sangat penting dalam kehidupan kita. Tanpa air kelangsungan hidup
hanya beberapa hari saja. Air merupakan bahan bangunan dari setiap sel;
kandungan air bagi setiap jaringan tubuh sangat bervariasi misalnya jaringan
ototsekitar 7,5 %; jaringan lemak sekitar 2 %; darah sekitar 90 %. Air
merupakan bahan pelarut didalam tubuh dan membantu dalam pelembutan
makanan. Suhu tubuh secara tidak langsung diatur oleh air dengan cara
penyerapan melalui paruparu dan keringat melalui kulit. Kebutuhan air untuk
diminum setiap hari sekitar 2 liter (bagi orang dewasa). Setiap individu
memerlukan air sekitar 60 liter/hari (untuk minum, cuci, dan sebagainya)
(Dreamy, 2017).

Air banyak diperlukan dalam berbagai bidang, antara lain:

1) Keperluan industri; dipakai sebagai bahan pelarut, sebagai bahan


pendingin.

2) Keperluan pembangkit tenaga listrik dikenal dengan nama PLTA

3) Keperluan irigasi (pertanian).

4) Keperluan transportasi

5) Sebagai sarana olahraga(ski air, berselancar,kolam renang)

6) Sebagai sarana parawisata (air terjun)

7) Keperluan perternakan

8) Keperluan kedokteran (hidoterapi, sebagai bahan pelarut obat, sebagai


bahaninfus) (Dreamy, 2017).

2.3 Pencemaran Air

Pencemaran air menurut surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan


dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan
Baku Mutu lingkungan adalah: masuk atau dimasukannya mahkluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun

7
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (pasal 1). Dalam kehidupan sehari
hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci, dan
keperluan lainnya.

Pencemaran air umumnya terjadi oleh tingkahlaku manusia seperti oleh


zat-zat detergen, asam belerang dan zat-zat kimia sebagai sisa pembuangan
pabrik-pabrik kimia/industri. Pencemaran air juga disebabkan oleh pestisida,
herbisida, pupuk tanaman yang merupakan unsur-unsur polutan sehingga mutu
air berkurang. Pencemaran pada air juga dapat disebabkan oleh adanya
kandungan logam-logam di dalam air tersebut, baik yang bersifat toksik
maupun esensial. Salah satu logam yang tercemar pada air yaitu kandungan
mangan (Mn). Mangan (Mn) dalam air berbahaya bagi kesehatan, dapat
menyebabkan rasa tak enak pada air minum, dan noda pada pakaian. Air yang
aman adalah air yang sesuai dengan kriteria bagi peruntukan air tersebut
(Warlina, 2004).

2.4 Mangan (Mn)

Mangan adalah logam berat bersifat esensial yang berfungsi membangun


struktur tulang yang sehat, metabolisme tulang dan membantu menciptakan
enzim.Mangan bersifat korosi jika melebihi batas sehingga mengakibatkan
tubuh mudah terkena penyakit (Warsyidah et al., 2019).

Mangan adalah logam berwarna abu –abu keperakan, merupakan unsur


pertama logam golongan VIIB, dengan berat atom 54,94 g/mol, nomor atom
25, berat jenis 7,43 g/cm3. Di dalam hubungannya dengan kualitas air yang
sering dijumpai adalah senyawa mangan dengan valensi 2, valensi 4, valensi
6. Di dalam sistem air alami dan juga di dalam sistem pengolahan air,
senyawa mangan dan besi berubah-ubah tergantung derajat keasaman (pH)
air.Sistem air alami pada kondisi reduksi, mangan dan juga besi pada
umumnya mempunyai valensi dua yang larut dalam air. Oleh karena itu di
dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan dan besi valensi dua tersebut
dengan berbagai cara dioksidasi menjadi senyawa yang memiliki valensi yang

8
lebih tinggi yang tidak larut dalam air sehingga dapat dengan mudah
dipisahkan secara fisik.

Berikut merupakan nilai baku mutu logam mangan menurut


PERMENKES 416/Menkes/Per/IX/1990 :

Tabel 2. 1 Nilai Ambang Batas pada pH

Jenis Logam Kadar Maksimum yang diperbolehkan


Mn 0,5 mg/L

Sumber : PERMENKES No. 416 Tahun 1990

2.5 Dampak Logam Mangan (Mn)

Manfaat Mangan (Mn) dalam tubuh yaitu untuk Menjaga Kesehatan


Tulang, Menurunkan Resiko Radang Sendi, Mengurangi Efek Nyeri pada
Saat Haid, Menurunkan Resiko Diabetes, Menjaga Kesehatan Sistem Tiroid,
Membantu Proses Sistem Pencernaan, dan Membantu Proses Metabolisme
Tubuh.

Kelebihan zat mangan (Mn) di dalam tubuh menyebabkan gangguan


fungsi estrogen.Kondisi ini bisa membuat gangguan kesuburan untuk wanita
serta gangguan penyerapan zat besi.Kondisi ini bisa menyebabkan penderita
mengalami anemia kekurangan sel darah merah dan tubuh menjadi tidak
produktif.

Kekurangan zat mangan dalam tubuh akan mengakibatkan gangguan


metabolisme sehingga sering menghasilkan keringat berlebihan. Mengalami
gangguan penyerapan mineral tertentu dalam tubuh seperti zat besi,
magnesium dan tembaga serta mengalami gangguan fungsi hati dan gangguan
fungsi empedu.

9
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

1. Photometer Sanitarian Kit

Gambar 3. 1 Photometer Sanitarian Kit

2. Tabung Vial

Gambar 3. 2 Tabung Vial

10
3.1.2 Bahan

1. Reagen Manganese No 1 tablet dan Manganese No 2 Tablet

Gambar 3. 3 Reagen

2. Sampel air

Gambar 3. 4 Sampel Air


3.2 Prosedur Kerja

KALIBRASI ALAT

Hidupkan
Siapkan tabung Masukkan tabung
alat dan pilih Tunggu
vial yang tersebut ke dalam
salah satu beberapa detik
sudah di isi alat, ditutup,
patameter dan alat sudah
aquabides kemuadian tekan
yang ingin terkalibrasi
sebanyak 10ml tombol OK
diukur.

Gambar 3. 5 Flowchart Kalibrasi Alat

11
CARA KERJA

Tambahkan 1 reagen Manganese


Tambahkan 1 tablet reagen
No 2. Hancurkan dan aduk
Isikan sampel sebanyak 10 Manganese No 1.
hingga merata, lalu tutup tabung
ml kedalam tabung 10 ml hancurkan dan aduk hingga
vial dengan menggunakan
larut.
penutup tabung.

Tunggu selama 5 menit Nyalakan Photometer ZE-200, dan pilih [Phot 113]. Masukan angka X2
untuk mendapatkan pada faktordilution kemudian tekan tombol [OK], Jika pada layar LCD
perubahan warna. Photometer ZE-200 muncul dialog [Insert Blank].

Isikan aquabides ke dalam tabung vial Masukkan blanko kedalam alat dan tutup selanjutnya tekan
untuk blanko sebanyak 10 ml dan tombol ok pada alat , tutup kuvet dengan penutup
tabung vial harus terbebas dari sidik photometer, kemudian letakkan pada tube Photometer ZE-
jari, agar tidak mempengaruhi hasil 200 untuk melakukan blanking. Ketika selesai maka display
pengukuran. akan muncul perintah untuk memasukan sampel.

Layar LCD photometer akan


Letakkan sampel yang tercampur Setelah selesai
menampilakan hasilnya mg/l
dengan reagent tersebut pengukuran maka
Mn. Catat hasil untuk
kedalamtube Photometer ZE- 200, matikan alat dan
mendapatkan data pengukuran.
tutup kuvet dengan penutup dan bandingkan dengan baku bersihkan peralatan
photometer lalu tekan tombol [OK] yang telah digunakan
mutu lingkungan yang berlaku
untuk memulai pembacaanya.

Gambar 3. 6 Flowchart Cara Kerja

CARA MENGGANTI BATERAI

Lepaskan sekrup yang terdapat dibelakang alat

Angkat penutup baterai untuk membuka tempat


baterai

Masukkan baterai dengan sisi kutub yang benar

Tutup kembali dan pasang kembali sekrup

Gambar 3. 7 Flowchart Cara Ganti Baterai

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengukuran Mn Pada Air Bersih

Tabel 4. 1 Tabel Hasil Mn pada Air Bersih

Sampel Air pH Ket Mn Ket


Air Danau 6 0.001
Opi

Gambar 4. 1 Gambar 4. 2

Sumber : Praktikum Laboratorium FKM 2022

4.2 Hasil Pengukuran Mn pada Air Mineral “Ades”

Tabel 4. 2 Hasil Pengukuran Mn Pada Air Mineral "Ades"

Sampel Air pH Ket Mn Ket


Air Ades 6 <<

Gambar 4. 3 Gambar 4. 4

Sumber : Praktikum Laboratorium FKM 2022

4.3 Kadar Mn Pada Sampel

Pada tabel dapat 4.1 dan 4.1 dapat dilihat bahwa untuk hasil pengukuran
logam Mangan (Mn) pada dua sampel air, yaitu untuk air Danau Opi 0,001
dengan pH 7 dan air mineral “Ades” << dengan pH 6. Jika dibandingkan dengan

13
standar baku mutu Mangan pada air yang terdapat dalam PERMENKES no. 32
tahun 2017 tentang standar baku mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air untuk Keperluan Hiegine Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua
dan Pemandian umum adalah sebesar 0,5 mg/l dan PREMENKES no.
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum sebesar 0,4
mg/L, maka kualitas kedua sampel tersebut masih layak minum walaupun mangan
pada air opi menunjukkan angka 0,001 mg/l.

14
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan praktikum uji kadar Mangan (Mn) dalam air yang
dilakukan Laboratorium FKM UNSRI dengan menggunakan alat Photoometer
Sanitarian Kit, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama bagi


manusia untuk kelangsungan hidupnya dan menjau faktor penentu dalam
kesehatan dan kesehjahteraan masyarakat (Dreamy, 2017).
2. Mangan adalah logam berat bersifat esensial yang berfungsi membangun
struktur tulang yang sehat, metabolisme tulang dan membantu
menciptakan enzim.Mangan bersifat korosi jika melebihi batas sehingga
mengakibatkan tubuh mudah terkena penyakit (Warsyidah et al., 2019).
3. Kualitas kedua sampel yang di uji masih layak minum walaupun mangan
pada air danau opi menunjukkan angka 0,001 mg/l.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dreamy, O. 2017. Penetapan Kadar Logan Besi ( Fe ) dan Mangan ( Mn ) dalam


Air Sumber Tanah Bor dan Air dalam Tangki DMI ( De Manganese Iron )
dengan Metode Spektrofotometri di PT . Tirta Sukses.

Tampubolon, M. G. 2017. Pengaruh Kadar Mangan (Mn) Pada Air Baku dan Air
Reservoir dengan Menggunakan Metode Colorimetri Laboratorium Instalasi
Pengolahan Air Minum PDAM Tirtanadi Sunggal. In balita BGM (Issue X).

Warlina, L. 2004. Pencemaran air : sumber, dampak dan penanggulangannya.


Makalah Pribadi, 1–26. http://www.rudyct.com/PPS702-
ipb/08234/lina_warlina.pdf

Warsyidah, Auliyah, A. S., & Abdullah, C. (2019). Analisis Kadar Mangan Pada
Air Alkali Dengan Menggunakan Spetrofotometri Serapan Atom. Jurnal
Media Laboran, 9(1), 1–5. https://uit.e-journal.id/MedLAb/article/view/319

16

Anda mungkin juga menyukai