POLUSI UDARA
Disusun Oleh :
Aldis Praditya
NIM : 922017055
1|Page
2|Page
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Aldis Praditya
NIM : 922017055
3|Page
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan ridhonya saya masih bisa diberikan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan Makalah Lingkungan Hidup dengan penuh tanggung jawab. Tidak lupa
saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
yang diberikan oleh Pak Candra Irawan,S.T.,M.Si.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih adanya
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata, saya berharap ini bisa bermanfaat untuk masyarakat dan dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
4|Page
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 3
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 8
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 9
2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................................... 9
2.2 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara .............................................................. 10
2.3 Zat-zat Pencemaran Udara............................................................................ 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 13
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................................ 13
3.2 Tempat dan Waktu Penulisan ................................................................................. 13
3.3 Pengumpulan Data .................................................................................................. 13
3.4 Alur Penelitian ........................................................................................................ 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 15
4.1 Penyebab Pencemaran Udara .................................................................................. 15
4.2 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam..................................... 15
4.3 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Manusia ................................ 18
4.4 Dampak Pencemaran Udara Bagi Kehidupan Hewan ........................................... 20
4.5 Dampak Pencemaran Udara Bagi Kehidupan Tumbuhan...................................... 21
4.6 Upaya Pencegahan Pencemaran Udara ................................................................... 21
4.7 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara............................................................ 24
4.8 Peraturan Pemertintah Republik Indonesia ............................................................. 26
BAB V PENUTUPAN
5|Page
6|Page
BAB I
PENDAHULUAN
7|Page
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan
manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti
makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu
semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik
di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutuhan
populasi yang terus meningkat, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan
dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu
harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal
ini akan menimbulkan akibat antara lain:
8|Page
1.2. Rumusan Masalah
Untuk menganalisa tentang masalah polusi udara pada lingkungan hidup serta
mencari solusi untuk mengatasi pencemaran polusi lingkungan yang semakin parah.
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui lebih
dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang
ditimbulkannya juga cara mencegah dan menanggulanginya.
9|Page
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan
sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan
konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak properti,
mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas
dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan
udara.
10 | P a g e
bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan
NOx (nitrogen oksida).
1. Polutan primer
b. Partikel
2. Polutan Sekunder
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain:
b) Derajat fotoaktivasi
11 | P a g e
c) Kondisi iklim
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan
dari
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
a. Aerosol
partikel yang terhambur dan melayang di udara
12 | P a g e
b. Fog (kabut)
aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap)
aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang
berhamburan di udara
d. Dust (debu)
aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang
tidak
6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer
bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
13 | P a g e
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah adalah mendefinisikan masalah dalam makalah.
2) Studi literatur
Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku, jurnal, dan literatur yang
menunjang dalam penulisan makalah ini.
14 | P a g e
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia
menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki
kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2 dan
15 | P a g e
NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila
H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan
bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi
asam.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit
energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang
dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga
mencemari air dan mineral tanah.
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian
15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi
bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi
kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone
Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak
lapisan ozonsehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat
kimia buatantersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat
lepasnya ikatan O3menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang
ozon (ozone hole).
16 | P a g e
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika.
Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia
dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah.
3. Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas
dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini
disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini
mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan
global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak
berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
17 | P a g e
maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan
kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi
semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah
kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar
ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca
tidak dapat keluar
1. Dampak kesehatan
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan
hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit
saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan
yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru
akan menentukan letak penempelan atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya
1999)
Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk
atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :
A. Penyakit Antrakosis
18 | P a g e
listrik tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan
sesak napas
B. Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2,
yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika ini
banyak terdapat di industri besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan
seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silika juga terdapat di
penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara. Penyakit silikosis akan
lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paru-paru,
bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya,
penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan batuk-batuk tanpa
dahak.
C. Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes
yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama
selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan
manusia
c. Hidrokarbon (HC)
19 | P a g e
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
d. Chlorofluorocarbon (CFC)
e. Timbal (Pb)
Menyebabkan ganguan pada tahap pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak
f. Ozon (O3)
g. NOx
2. Hujan asam
3. Pemanasan global
20 | P a g e
tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan
tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
1. Hujan Asam
Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah
sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
6 Pemanasan global
7 Gas CFC
21 | P a g e
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti
mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah
polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.
a. Adsorbsi
b. Absorbsi
c. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas menjadi
benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti hidrokarbon dan gas organic
lainnya.
d. Pembakaran
a. Filter
22 | P a g e
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang
ikut keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas ke
lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong. Penggunaan
filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang keluar seperti
berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis dan sebagainya. Beberapa contoh jenis
filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon, dacron, fiberglass,
polypropylene, wool, nomex, tefloyn.
b. Filter basah
c. Elektrostatik
d. Kolektor Mekanik
e. Program penghijauan
23 | P a g e
(prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional agar
semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
f. Ventilasi udara
24 | P a g e
n. Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan
beberapa usahauntuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
3. Program pemerintah
25 | P a g e
i. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan
lapisan ozon
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari
kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan
angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya :
26 | P a g e
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu : Karena faktor
internal (secara alamiah), contoh: debu yang beterbangan akibat tiupan angin, Abu
(debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik., Proses
pembusukan sampah organik, dll. Dan karena faktor eksternal (karena ulah manusia),
contoh: hasil pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri, pemakaian
zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
27 | P a g e
kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu,
fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam
darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
28 | P a g e
5.2 SARAN
Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka
sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara. Perlunya
pengetahuan tentang cara – cara mencegah serta menganggulangi efek dari pencemaran
lingkungan perlu dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi
akibat pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.
29 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
30 | P a g e