Anda di halaman 1dari 11

PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI MIE INSTAN

DISUSUN OLEH:
MOH.HAIKAL MAJID
(PO7103122021)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-III SANITASI
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah pengolahan limbah cair.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga masalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengolahan Limbah Cair...............................................................................................6
B. Pengolahan Limbah Padat............................................................................................9
C Pengolahan Limbah Gas...............................................................................................9
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mie instan merupakan jenis makanan yang bahan baku utamanya tepung terigu.
Mie instan dikemas menjadi makanan yang praktis dan ekonomis dalam dikonsumsi.
Oleh karena meningkatnya permintaan mie instan di pasaran, menjadikan industri mie
instan menghasilkan produksi yang lebih meningkat dari sebelumnya. Keberadaan
industri mie instan memberikan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yang
diberikan industri mie instan yaitu membuka lapangan pekerjaan, serta dapat
meningkatkan devisa negara sedangkan dampak negatifnya yakni menurunnya kualitas
lingkungan di sekitar industri mie instan akibat limbah yang dihasilkan dari proses
produksi. Setiap industri harus meminimalisasi tingkat pencemaran yang terjadi, dengan
pengelolaan dan pengolahan limbah yang baik serta pemantauan dampak limbah terhadap
lingkungan, yaitu dengan cara penyusunan dokumen UKL/UPL (Upaya Kelola
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan).
Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi mie instan adalah limbah gas,
limbah cair dan limbah padat.
a. Limbah Gas
Merupakan limbah yang berasal dari asap pabrik dan ditimbulkan oleh proses
produksi yang ada di dalam ruangan (ruang produksi) dan di luar ruangan (cerobong
boiler). Limbah gas ini sangat berbahaya apabila sampai terhirup oleh manusia dan
mencemari udara. Jika terhirup oleh manusia akan mengganggu kesehatan pada
peredaran darah dan saluran pernafasan.
b. Limbah cair
Merupakan limbah yang dihasilkan oleh mesin proses produksi yaitu boiler dan
cleaning, dan limbah yang dihasilkan dari penggorengan berupa minyak goreng
kotor/bekas. Hasil buangan ini tidak beracun, namun kadar BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang terkandung dalam air
menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan kualitas air.

4
Limbah cair mie instant terdiri dari limbah cair organik berbasis bahan baku olahan,
seperti tepung terigu (mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral) dan
minyak kelapa (mengandung asam lemak diantaranya laurat, palmitat, dan oleat) yang
terlarut dalam air limbah.
c. Limbah padat
Limbah padat dari mie instan tidak berbahaya, namun banyak bahan yang sulit terurai
di lingkungan terutama plastik yang dihasilkan dalam jumlah yang cukup besar
seperti kemasan bahan baku dan kemasan produk dan limbah domestik, selain plastik
limbah padat yang dihasilkan juga seperti potongan adonan, mie yang kadaluarsa.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengolahan Limbah Cair


Dalam rangka mengatasi permasalahan limbah cair di industri mie instant, salah satu
perusahaan di Indonesia menerapkan sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Sistem IPAL belum sepenuhnya dapat mengatasi pencemaran air, karena air dari IPAL
hanya digunakan untuk menyiram tanaman disekitar pabrik. Limbah cair dapat pula
dijadikan sebagai bahan baku pengolahan sabun, karena karakteristik limbah cair mie yang
mengandung 55% minyak. Pembuatan sabun dari limbah cair ini sama dengan pembuatan
sabun dari minyak-minyak lainnya, dengan penambahan kaustik soda dengan perbandingan
1;5 maka akan terbentuk sabun dengan dua bentuk fisik yang berbeda warna
Padahal limbah industri mie masih harus diubah karakteristiknya sebelum dibuang ke
lingkungan karena belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Tabel 1. effluent sesuai dengan baku mutu Kepmen LH no 51 Tahun 1995

NO PARAMETER SATUAN BAKU MUTU


1 Ph - 6-9
2 BOD Mg/L 75
3 COD Mg/L 200
4 PADATAN TERSUSPENSI Mg/L 100
5 MINYAK LEMAK Mg/L 20

Limbah ini nantinya diproses menjadi satu di tempat unit pengolahan limbah yang sudah
disediakan sehingga tidak mengotori lingkungan dan prosesnya pun sangat ramah
lingkungan. Pengolahan limbah cair pada produksi mie instan menggunakan 3 metode, yaitu
metode fisika, metode kimia, dan metode biologi. Berikut adalah diagram proses pengolahan
limbah cair industri mie instan :

6
Trapping

Equalisasi

UASB

Aerasi

Sedimentasi

Koagulasi

Klorinasi

Filtrasi

Air Limbah Terolah

Penampungan

Dapat dimanfaatkan untuk


menyiram tanaman, mencuci ban
mobil, dll
7
Keterangan Bagan:
 Traping adalah usaha memisahkan antara limbah padat yang terikut dalam limbah
mengalir, limbah mengapung dan limbah cair.
 Equalisasi adalah mengikat sumber limbah yang bermacam-macam yaitu unit produksi,
kantin, kamar kecil dan boiler.
 Aerasi bertujuan untuk mendgradasi sisa polutan secara aerob.
 Sedimentasi mengendapkan padatan tersuspensi yang terikat dalam proses aerasi.
 Bak kontrol diuji apakah memenuhi syarat untuk kehidupan atau tidak dengan cara
memelihara ikan mas didalamnya.
 Koagulasi dan sedimentasi penggumpalan dimaksudkan menggumpalkan padatan
tersuspensi dengan bantuan Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) yang disebut juga Filter
Alumunium.
 Klorinasi untuk membunuh mikroba yang mungkin ada dalam air limbah maka
dimasukkan kaporit (CaCl(OCl) ke dalam air di bak klorinasi.
 Penyaringan dan organosorb sisa endapan yang masih terikat dalam air yang telah
diklorinasi disaring dengan menggunakan sand filter dan arang aktif.

8
B. Pengelolahan Limbah Padat
Limbah padat industri mie instan diatasi dengan cara pemilihan jenis limbah, yaitu
limbah plastik dan limbah yang mudah terurai. Limbah plastik diserahkan kepada tempat
pembuangan sampah untuk dikelola kembali menjadi plastik atau dibuat kerajinan tangan,
sedangkan limbah yang mudah terurai seperti potongan mie, dan mie yang kadaluarsa
diserahkan ke pihak ketiga yaitu ke pengolahan pakan ternak karena dapat digunakan
sebagai pakan ikan. Limbah potongan-potongan mie ini memiliki kandungan sama dengan
pakan ikan yaitu banyak mengandung karbohidrat, maka dari itu limbah indusrti mie instan
perlu dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan. Selain itu, Nilai nutrisi yang terkandung
dalam limbah industr ini adalah kandungan lemaknya.Lemak dalam limbah mie instan
biasanya berasal dari minyak kelapa sawit, yang diduga memiliki FFA rendah, karena untuk
konsumsi manusia.Keunggulan limbah industri mie dibandingkan dedak padi adalah
kandungan serat kasarnya.Kandungan asam amino limbah industri mie instan juga tidak jauh
berbeda dengan asam amino dalam terigu, sehingga diharapkan dapat digunakan dalam
pakan ikan sebanyak 10 -15%, atau menggantikan tepung terigu. Selain pakan ikan, limbah
padat mie instant ini juga disarankan untuk pakan ternak, namun penggunaan limbah mie
instant melebihi 30% dapat berpengaruh terhadap berat karkas (berat ternak setelah
dipotong) dari ternak

C. Pengelolahan Limbah Gas


Limbah Gas dapat diminimalkan dengan selalu mengecek emisi buangan dari pabrik
dengan perawatan secara berkala dan pengecekan uji emisi gas buang, agar gas buang dari
pabrik tidak melewati baku mutu yang berlaku.

9
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN
 Terdapat 3 jenis limbah yang dihasilkan oleh proses produksi mie instan, yaitu limbah
cair, limbah padat, dan limbah gas.
 Limbah cair terdiri dari limbah cair organic olahan dan minyak kelapa yang terlarut
dalam air limbah.
 Pengolahan limbah cair produksi mie instan menggunakan tiga metode, yakni metode
fisika, metode kimia, dan metode biologi.
 Sistem pengolahan limbah cair pada industri mie instan menganut sistem IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah).
B. SARAN
 Pengolahan limbah industri mie instan yang dihasilkan harus sesuai dengan baku
mutu yang telah ditetapkan dalam peraturan Kepmen LH no 51 Tahun 1995.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, A., Sutrisno, B., & Suherman, H. (2017). Pengolahan Limbah Cair Industri Mie
Instan dengan Proses Anaerobik-aerobik. Jurnal Teknologi Lingkungan, 18(2), 107-113.

Purwanto, H., & Wibowo, E. (2016). Pengolahan Limbah Padat Pabrik Mie Instan Menjadi
Kompos dengan Menggunakan Vermikompos. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran
Industri, 7(2), 95-104.

Ardianto, R., dan Kusumawati, D. (2018). Pengolahan Limbah Udang Rebon pada Produksi Mie
Instan Menjadi Pakan Ikan. Jurnal Akuakultur Indonesia, 17(1), 81-90.

Purwani, I. A. S., & Ardiwinata, M. (2019). Pengolahan Limbah Cair Pabrik Mie Instan dengan
Sistem Koagulasi–Flokulasi Menggunakan Kitosan Sebagai Koagulan. Jurnal Teknik Kimia,
23(3), 147-154.

Maulida, R., & Ramadhani, A. S. (2020). Pengolahan Limbah Cair Pabrik Mie Instan
Menggunakan Adsorben Kitosan yang Diimobilisasi pada Zeolit Alam. Jurnal Ilmu Lingkungan,
16(1), 33-42.

11

Anda mungkin juga menyukai