MALANG
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK TAHU “DUTA” MALANG”. Dalam
makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian secara umum. Adapun tujuan
kami menulis makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen yang
membimbing kami dalam mata kuliah PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK. Di
sisi lain, kami menulis makalah ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai
Pengolahan Air Limbah Pabrik TAhu Di Duta Malang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
Latar Belakang 3
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
Pengertian Karbohidrat 5
Penggolongan Karbohidrat 6
Fungsi Karbohidrat 10
Kesimpulan 34
Saran34
BAB I
PENDAHULUAN
Pabrik Tahu DUTA merupakan salah satu industri tahu yang berada
di kota Malang. Pabrik tahu DUTA berkapasitas produksi 900 kg
kedelai/hari.Namun, Pabrik Tahu DUTA belum melakukan pengolahan
terhadap limbah cair tahu yang dihasilkannya. Limbah cair dari proses
produksi tahu tersebut merupakan limbah cair organik biodegradable yang
berpotensi untuk mencemari lingkungan air pada sungai Sumpil. Oleh karena
itu, Pabrik Tahu DUTA membutuhkan sebuah instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) yang ekonomis dalam hal pengadaan dan pengoperasian ketika sudah
dibangun.
Banyak teknologi untuk mengolah limbah cair organik, salah satu cara
untuk mengatasi masalah limbah cair industri tahu adalah dengan kombinasi
pengolahan anaerobik dan aerobik.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Tahu adalah salah satu makanan tradisional yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia.Tahu juga merupakan salah satu jenis makanan sumber
protein dengan bahan dasar kacang kedelai yang sangat digemari oleh masyarakat
Indonesia.Sebagian besar produk tahu di Indonesia dihasilkan oleh industri skala
kecil yang sebagian besar terdapat di Pulau Jawa.Industri tersebut berkembang
pesat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Namun, di sisi
lain industri tahu ini juga menghasilkan limbah cair yang berpotensi mencemari
lingkungan.
Beberapa kriteria dalam penentuan model IPAL untuk pabrik tahu DUTA
adalah sebagai berikut:
III.3PerencanaanDesain IPAL
a. Perhitungan dimensi
= 7,65 m
Lebar a = 3,65 m
Lebar b = 4,50 m
Volume tampungan maksimum = 0,5 x (3,65 +4,50) x 7,65 x 3
= 93,52 m3
c. Sludge removal
= 29,6 liter/menit
b. Penentuan pompa
4. Bak anaerobik
a. Data perencanaan:
Debit limbah cair = 17,745 m3/hari
Perkiraan suhuin = 35oC – 37oC
BOD in = 1.340 mg/L
COD in = 1.852 mg/L
Efisiensi = 60 % - 90 %
= 335 mg/l
= 7,13 m3
= 100/60 x 7,13 m3
= 11,89 m3
~ 12,00 m3
adalah 3 – 8 jam
Waktu tinggal
3
Volume Reaktor (m )
¿ x 24 jam /hari
Q(m3 / hari)
¿ 6,00 ¿ ¿
¿ 8,10 jam
= 12,0 m3
a. Data:
Q limbah cair = 17,745 m3/hari
BODin = 335 mg/L
CODin = 463 mg/L
Efisiensi = 95 %
BODout = 5 % x BODin
= 16,75 mg/l
CODout = 5 % x CODin
= 23,15 mg/l
Perkiraan suhuin = 28oC – 30oC
b. Beban BOD dan COD didalam limbah cair (kg/hari)
BOD = Q x BOD dari anaerobik (g/m3)
= 17,745 (m3/hari) x 335 (g/m3)
= 5944,58 g/hari
= 5,94 kg/ hari
COD = Q x COD dari anaerobik (g/m3)
= 17,745 (m3/hari) x 463 (g/m3)
= 8215,94 g/hari
= 8,22 kg/ hari
c. Jumlah BOD dan COD yangdihilangkan
BOD = 95% x beban BOD didalam limbah cair (kg/hari)
= 95% x 5,94 kg/ hari
= 5,64 kg/ hari
COD = 95% x beban COD didalam limbah cair (kg/hari)
= 95% x 8,22 kg/ hari
= 7,81 kg/ hari
d. Volume media yang diperlukan
Volume media yang diperlukan yaitu:
= beban BOD dalam limbah cair (kg/hari) / beban BOD per
vol.media
= 5,64 / 2,5
= 2,26 m3
e. Volume reaktor
Volume media 55 % dari volume efektif reaktor sehingga:
Volume reaktor = 100/55 x vol.media
= 100/55 x 2,26 m3
= 4,11 m3
~ 5,00 m3
f. Waktu tinggal dalam reaktor ataubak aerobik rata-rata
Volume Reaktor ( m )
3
¿ 3
Q(m /hari¿ ¿ ¿ x 24 jam /hari) ¿
¿ 5,00 ¿ ¿
¿ 6,76 jam
g. Dimensi
Bak aerobik direncanakan memiliki duaruangan, sehingga
direncanakan:
1) Ruang media biofilter
PxLxh = 1,80 x 1,50 x 1,20 m
Ruang bebas = 0,50 m
Volume efektif = 1,80 x 1,50 x 1,20
= 3,24 m3
= 2,40 m3
6. Blower Udara
Penentuan blower udara didasarkan dari kebutuhan oksigen yang
diperlukan untuk menghilangkan beban BOD. Kebutuhan oksigen dalam
reaktor atau bak biofilter aerobik adalah sebanding dengan jumlah BOD
yang dihilangkan, sehingga kebutuhan oksigen yaitu:
a. Kebutuhan oksigen
= Jumlah BOD yang dihilangkan (kg/hari)
= 5,64 kg/hari
b. Untuk faktor keamanan (FS), maka digunakan:
FS = 1,6 untuk packing plastik cross flow
Sehingga, kebutuhan oksigen:
= FS x beban BOD
= 1,6 x 5,64 = 9,02 kg/hari
c. Kebutuhan udara teoritis untuk menentukan kapasitas blower:
Presentase oksigen dalam udara = 23,18 %
Suhu udara rerata bak aerobik = 30oC
Massa jenis udara pada suhu 30oC, yaitu:
P.M
pa=
R.T
Effluent yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah cair pabrik tahu
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Perkiraan Kualitas Effluent dari Proses
IV.1 Kesimpulan
a. Besar debit limbah cair pabrik tahu DUTA Malang adalah 17,745
m3/hari dengan kandungan BOD5, COD, TSS dan pH belum memenuhi
baku mutu air limbah yang telah ditetapkan.
b. Dari pengolahan yang dilakukan dengan kombinasi sistem anaerobik
–aerobik menggunakan biofilter didapatkan perkiraan effluent yang
mampu memenuhi baku mutu air limbah untuk BOD5, COD, TSS dan
pH berturut - turut yaitu 15,9; 22,0; 1,5 mg/L dan pH 6,50.
IV.2 Saran
Ekawati,Intan.2015.”LimbahPabrikTahu”.(https://www.kompasiana.com/
intan.ekawati/552bc43a6ea834ad028b45ec/limbah-industri-tahu.). Diakses
pada tanggal 2 oktober pukul 05.00 WIB.
Khusna, Diana. 2013. “Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
dengan Menggunakan Kombinasi Sistem Anaerobik – aerobic pada Pabrik
Tahu “DUTA” Malang”.Universitas Brawijaya. Malang : hal 25, p. 2-12