Disusun Oleh :
KELOMPOK I :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
AMELYA SETYAWATI
ARY FAKHRI FAUZI
DIAN ROSYID
ILHAM SETIA HADI
RIKI OKTA WIJAYANTO
YUNITA MARSELA
(126309)
(126328)
(126364)
(126415)
(126521)
(126580)
III A LINGKUNGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Page 1
KARAKTERISTIK LIMBAH
Limbah cair industri kelapa sawit
berasal dari unit proses pengukusan
(sterilisasi), proses klarifikasi dan buangan
dari hidrosiklon. Limbah cair industri
Page 2
Parameter
BOD5
COD
TSS
pH
Minyak
lemak
Amonia
Total
(sebagai
Konsentrasi
(mg/L)
25.500
48.000
29.000
4.6
5000
-
NH3-N)
Semua dalam mg/L, kecuali pH
Page 3
Hasil
pengukuran
sebelum
pengolahan diperoleh COD 25500 mg/L dan
BOD 48000 mg/L pada bak ekualisasi. Dan
setelah mengalami proses Pengolahan
didapatkan hasil pengukuran outlet BOD
124,95 mg/L dan COD 240 mg/L. Limbah
Cair PT. Socfin Indonesia berpotensi
sebagai bahan pencemar yang berdampak
negatif terhadap lingkungan dan perairan, di
sisi lain limbah ini secara biokimiawi
berpotensi ekonomis sehingga perlu
diupayakan peningkatan pengelolaan agar
lebih berdaya guna.
TEKNIK PENGOLAHAN
LIMBAH CAIR
Dalam pengolahan limbah cair yang
dihasilkan PT. Socfin Indonesia, kami
mengunakan
beberapa
bak
untuk
mengurangi kadar BOD, COD, pH, suhu,
dan minyak lemak yaitu :
1. Bak Ekualisasi
Pada tahap ini merupakan awal proses
pengolahan air limbah kelapa sawit yaitu
sebagai tempat untuk mengumpulkan
limbah dari proses produksi. Dalam bak
ini juga terjadi proses penghomogenan
sifat limbah.
2. Bak DAF ( Dissolve Air Flotation )
Bak ini sebagai pengutipan sisa minyak
yang terikat dalam limbah cair dan
dikembalikan dalam proses pengolahan,
sehingga kadar minyak dalam air dapat
berkurang. Dalam hal ini minyak yang
masih terikat dalam air limbah dalam
jumlah yang cukup tinggi akan dapat
mengganggu aktivitas mikroorganisme
merombak bahan organik, disamping itu
dengan adanya minyak akan membentuk
lapisan film pada permukaan air, dapat
Page 4
Page 5
memompakan
lumpur
dan
mengalirkannya ke areal melalu pipa
PVC diameter 3 inci.
8.2. Flatbed/Teknik Parit dan Teras
Sistem ini digunakan di lahan
berombak-bergelombang
dengan
membuat konstruksi di antara baris
pohon yang dihubungkan dengan
saluran parit yang dapat mengalirkan
limbah dari atas ke bawah dengan
kemiringan tertentu. Sistem ini
dibangun mengikuti kemiringan
tanah. Teknk aplikasi ini dapat
dibangun secara manual atau dengan
mekanis menggunakan back-hoe.
Flatbed dibangun dengan kedalaman
yang cukup dangkal. Limbah cair
yangakan diaplikasi dipompakan
melalui pipa ke atas atau ke dalam
bak distribusi. Setelah penuh lalu
dibiarkan mengalir ke bawah dan
masing-masing teras atau flatbed
diisi sampai ke tempat yang paling
rendah. Aplikasi ini tergantung pada
kecepatan alir, dan dapat dialurkan
secara simultan melalui beberapa
baris flatbed dalam areal tanaman.
Dengan teknik ini, secara periodik
lumpur yang tertinggal pada flatbed
dikuras agar tidak tertutup lumpur.
Untuk
menganalisis
berbagai
parameter dalam limbah kelapa sawit
metode yang di gunakan adalah :
Tabel 2. Parameter dalam air limbah dan Metode
Acuan
Page 6
http://tegalrejo.indonetwork.co.id/18670
25 diakses pada 9 November 2014
http://airlimbah.com/2010./08/15/pengo
lahan-aerob-vs-anaerob/ diakses pada
19 November 2014
KESIMPULAN
Page 7
http://surgapetani.blogspot.com/2012/12
/cst-clarifier-settling-tank.html?m=1
diakses pada 9 November 2014
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123
456789/28021/2/Chapter%20II.pdf
Page 8
http://www.dissolvedairflotation.hydrofl
otech.com/engineering%20data/dissolve
d%20air%20flotation%20theory%20of
%20operation.html
LAMPIRAN
SALINAN
LAMPIRAN A.IV
: KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR
: KEP 51-/MENLH/10/1995
TENTANG
: BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN INDUSTRI
TANGGAL
: 23 OKTOBER 1995
BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI MINYAK SAWIT
Page 9
PERHITUNGAN
1. Bak Ekualisasi
Diketahui
: debit (Q)
: 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 2 hari (32 jam kerja)
t = 2 m (+0,3 m freeboard)
Page
10
L2 =
300
2
= 150
L = 150
L = 12,25 m
P = 2L
P = 2 x 12,25 m
P = 24,50 m
Pompa air limbah
Q = 300 m3/hari
Kecepatan pompa :
: 18,75 m3/jam x
60
= 0,3125 m3/menit
debit (Q)
: 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 1 hari (16 jam kerja)
t = 2 m (+ 0,3 m freeboard)
V = Q.T
V = 300 m3/hari x 1 hari = 300 m3
Perhitungan volume bak
V = r2 x t
300 m3 = 3,14 x r2 x 2 m
3003
r2 = 6,28
3003
r = 6,28 = 6,91 m
diameter(d) = 2 x r
2 x 6,91 m = 13,82m
Perhitungan effisiensi pengolahan
Minyak inlet = 5000 mg/L
Effisiensi = 91,9%
Maka, Minyak outlet = 5000 mg/L x 91,9% = 4595 mg/L
= 5000 mg/L 4595 mg/L = 405 mg/L
3. Bak Netralisasi
Diketahui :
debit (Q)
: 300 m3/hari
Waktu tinggal (td) : 1 hari (16 jam kerja)
t = 2 m (+ 0,3 m freeboard)
V = Q.T
V = 300 m3/hari x 1 hari= 300 m3
Page
11
r = 6,28 = 6,91 m
diameter(d) = 2 x r
2 x 6,91m = 13,82m
Perhitungan volume NaOH yang dibutuhkan
pH inlet : 4,6
pH outlet yang diinginkan berdasarkan baku mutu : 7
untuk mengubah pH tersebut digunakan NaOH 6 N.
pH 4,6
[OH-] = 10-4,6
pH 7
[OH-] = 10-7
10-4,6 - 10-7 = 2,5018.10-5
6 - 10-7 = 5,99999
Perbandingan = 2,5018.10-5 : 5,99999.10-5
1
: 2,3983
Debit limbah = 300 m3 = 300.000 dm3
Maka ,
1
Kebutuhan NaOH = 300.000 dm3 x 2,3983 = 125088,60 dm3 NaOH / L air limbah
= 125,09 mL NaOH/ L air limbah dalam 1 hari.
Kebutuhan NaOH untuk 1 minggu = 125,09 mL/ hari x 7 hari/minggu = 875,62
mL/minggu
Perhitungan pompa dosis
=125,09 mL/ hari x 1 hari/16 jam
=7,82 mL/jam
4. Bak Anaerob
Diketahui :
debit (Q)
: 300m3/hari
V = Q.T
V = 300 m3/hari x 20 hari = 6000 m3
Page
12
60003
r = 6,28 = 30,91 m
diameter (d) = 2 x r
2 x 30,91 m = 61,82 m
= Q x BOD
= 300 m3/hari x 25500 mg/L
= 300 m3/hari x 25500 mg/L x 1 g/1000 mg
x 1 dm3/m3
= 7,65 g/hari = 0,00765 kg/hari
= 0,00765 m3
5. Bak Aerob
Diketahui :
debit (Q)
: 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 20 hari
t = 2 m (+ 0,3 m freeboard)
V = Q.T
Page
13
6000
6,28
60003
r = 6,28 = 30,91m
diameter (d) = 2 x r
2 x 30,91 m = 61,82 m
= Q x BOD
= 300 m3/hari x 1785 mg/L
= 300 m3/hari x 1785 mg/L x 1 g/1000 mg x
1 dm3/m3
= 5,355 g/hari = 0,005355 kg/hari
= 0,000765 m3
Perhitungan Effisiensi
BOD inlet = 1785 mg/L
Effisiensi = 93%
Maka , BOD oulet = 1785 mg/L x 93% = 1660,05 mg/L
1785 mg/L 1660,05 mg/L = 124,95 mg/L
COD inlet = 2400 mg/L
Effisiensi = 90-95%
Maka, COD outlet = 2400 mg/L x 90% = 2160 mg/L
2400 mg/L -2160 mg/L = 240 mg/L
TSS inlet = 4300 mg/L
Effisiensi = 90 %
Maka, TSS outlet = 4300 mg/L x 90% = 3870 mg/L
4300 mg/L 3870 mg/L = 430 mg/L
Minyak inlet = 141,75 mg/L
Effisiensi = 92-95%
Maka, minyak outlet = 141,75 mg/L x 92 % = 130,41 mg/L
= 141,75 mg/L 130,41 mg/L = 11,34 mg/L
6. Bak sedimentasi
Diketahui: debit (Q)
: 300m3/hari
Waktu tinggal (td) : 1 hari (16 jam kerja)
t = 2 m ( + 0,3 m freeboard)
Page
14
V = Q.T
V = 300 m3/hari x 1 hari = 300 m3
Perhitungan volume bak
Tinggi silinder = 2 m
Tinggi kerucut = 2.5 m
V = r2t + 1/3 r2t
300 m3 = r22 + 1/3 r22,5
2,5
300 m3 = ( 2 + 3 ) r2
300/(8,5/3) = r2
105,88 = r2
105,88
r=
3,14
r = 5,81 m
d = 2r = 2 x 5,81 = 11,62 m
Perhitungan effisiensi
TSS inlet = 430 mg/L
Effisiensi = 40-60 %
Maka, TSS outlet = 430 mg/L x 60% = 258 mg/L
430 mg/L 258 mg/L = 172 mg/L
Page
15