Anda di halaman 1dari 8

AMDAL PABRIK TAHU

Diajukan untuk memenuhi tugas membuat makalah IPA tentang AMDAL (Analisis
Mengenai Damapk Lingkungan)

Disusun Oleh : Aprilia Novita Sari


Najma Labibi
Sandi Arif
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas Mata Kuliah Analisis dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dengan
harapan dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya dan para pembaca makalah ini
pada umumnya.
Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing Mata
Kuliah Analisis dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan atas bantuan dan dukungannya
dalam mengerjakan makalah ini. Terima kasih juga kepada rekan-rekan lainnya yang tak
mungkin penulis ucapkan satu per satu karena telah menghibur dan membangkitkan
semangat penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini memuat tentangAmdal Pabrik Tahu. Penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kontribusi
pemikiran dari pembaca sehingga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Suboh, 11 Januari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan industri saat ini telah memberikan sumbangan besar terhadap


perekonomian Indonesia. Operasi industry secara keseluruhan harus menjamin sistem
lingkungan alam berfungsi sebagaimana mestinya dalam batasan ekosistem local hingga
biosfer. Efisiensi bahan dan energy dalam pemanfaatan, pemrosesan, dan daur ulang, akan
menghasilkan keunggulan kompetitif dan manfaat ekonomi (Hambali, 2003).

Berdasarkan hal diatas pembangunan industri harus imbangi dengan upaya penelolaan
lingkungan dalam bentuk penanganan limbah yang dilepaskan. Hal tersebut harus disertai
dengan kegiatan penilaian terhadap resiko lingkungan akibat kegiatan maupun hasil buangan
industry untuk mendapatkan tingkat resiko dan bahaya dari kegiatan industry tersebut.

Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas manusia. Kegiatan
manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini
akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Berbagai industri selain menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia juga
menghasilkan buangan atau limbah. Limbah adalah suatu benda atau zat yang dapat
mengandung berbagai bahan yang dapat membahayakan kehidupan manusia, hewan, serta
makhluk hidup lainnya. Industri tahu sebagai salah satu industry primer (pertanian), dalam
proses pengolahannya menghasilkan limbah baik limbah padat maupun cair. Limbah padat
(Whey) dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan, limbah ini kebanyakan oleh
pengrajin dijual dan diolah menjadi tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan
diolah menjadi tepung ampas tahu yang akan dijadikan bahan dasar pembuatan roti kering
dan cake. Sedangkan limbah cairnya dihasilkan dari proses pencucian, perebusan,
pengepresan dan pencetakan tahu, oleh karena itu limbah cair yang dihasilkan sangat tinggi.
Limbah cair tahu umumnya memiliki karakteristik kandungan bahan organik tinggi sehingga
kadar BOD, COD yang dimilikinya juga relatif tinggi cukup tinggi. Limbah tersebut jika
langsung dibuang ke badan air, jelas sekali akan menurunkan daya dukung lingkungan.
Sehingga industri tahu memerlukan suatu pengolahan limbah yang bertujuan untuk
mengurangi resiko beban pencemaran yang ada.

Oleh karena itu munculnya aktivitas industri disuatu kawasan mengundang kritik dan
sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang
diantisipasikan mengganggu kesehatan lingkungan. Dalam tulisan ini akan dibahas
pencemaran dari limbah industri pertanian yaitu pabrik tahu.

A Profil Pemilik Perusahaan


a. Nama pemilik : Hasan
b. Umur : 45 tahun
c. Alamat Sekarang : Jln. Wannabdurrahman, Kel. Simpang 3, Kec.Bukit Raya, RT
2, RW 17
d. Status Tempat Tinggal : Menetap
e. Jumlah/data keluarga : 1 istri dan 4 anak

B Profil Usaha
a. Jenis Usaha : Home Industri Tahu
b. Bidang Usaha : Kewirausahaan
c. Mulai Usaha : Awal Tahun 1998
d. Modal Awal Usaha : 10.000.000.00
e. Jumlah Karyawan : 8 Karyawan
f. Upah Karyawan : Borongan 3.5-4 rb/masak perbulan 200-900an rb. 900-1,2
juta+makan+kesehatan.
g. Jumlah Produksi Barang : tidak terhitung (ada yang besar dan ada yang kecil)
h. Metode Pemasaran : Sektor ke cabang-cabang pasar, took dll.

C Deskripsi Kegiatan
1. Bahan baku Kacang kedelai, tapi karna sulitnya mendapatkan bahan baku
sehingga menyebabkan terhambatnya dalam memproduksi tahu sedangkan
permintaan tahu sangat banyak.

2. Resep Gula merah/asam jawa


D Proses Pembuattann
Kacang kedelai dicuci dan setelah itu direndam 2 jam agar memudahkan untuk proses
penggilingan dan lunak, lalu setelah itu direbus dan selanjutnya disaring untuk memisahkan
antara ampasnya dengan sari, setelah itu proses pemberian resep, dan selanjutnya ditiriskan di
atas meja dan langsung masuk ke proses pencetakan.

D. Proses Pembuatan

Kacang kedelai dicuci dan setelah itu direndam 2 jam agar memudahkan untuk proses
penggilingan dan lunak, lalu setelah itu direbus dan selanjutnya disaring untuk memisahkan
antara ampasnya dengan sari, setelah itu proses pemberian resep, dan selanjutnya ditiriskan di
atas meja dan langsung masuk ke proses pencetakan.
1. Kedelai dicuci untuk pemisahan yang masih bagus dan tidak kedelainya.

2. Kedelai direndam terlebih dahulu selama 15 menit.

3. Setelah direndam kedelai direbus

4. Selanjutnya proses penyaringan dan pemberian resep.

5. Proses pencetakan

E. Dampaknya

1. Dampak negatifnya, rusaknya kualitas lingkungan terutama perairan sebagai salah


satu kebutuhan yang penting bagi dan makhluk hidup lainnya.

2. Dampak positifnya dari limbah yang dihasilkan pabrik tahu yaitu berupa kulit kedela
(ARI) ampas dan air tahu yang masih dapat dimanfaatkan menjadi produk-produk
bermanfaat.

F. Perkembangan Lingkungan Sekitar

Karena pabrik tahu tersebut berjarak cukup jauh dari rumah warga sekitar dan mereka
mempunyai tanah di belakang usaha tersebut seluas 5 Ha, jadi lingkungan sekitar masih hijau
dan belum tercemar, karena air buangan industry tahu kualitasnya tergantung dari proses
yang digunakan, apabila air prosesnya baik maka kandungan bahan organik pada air
buanganya biasanya rendah (Nurhasan dan Pramudya, 1987)

BAB II
PELAKSAAN DAN EVALUASI
A. Pelaksanaan 1. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) a. Limbah Cair Pembuangan limbah cair ini oleh
pemilik usaha di buang ke kebun belakang pabrik tersebut yang kebetulan tanah itu milik dari bpk hasan dengan
tanah seluas 5Ha, tetapi aliran limbah dari industry pabrik tahu tersebut mengalir ke 2 cabang yang pertama
cabang ke aliran kebun yang berdekatan dengan kolam sedangkan yang satunya lagi mengalir di parit yang parit
itu mengalir dibawahnya ada banyak perumahan. b. Limbah Padat Limbah padat yang dihasilkan dari pabrik
tersebut di kelola sendiri oleh pemiliknya (bpk hasan), ampas tahu itu dia berikan kepada ternaknya sendiri yakni
: 1. Kambing 2. Ayam 3. Bebek dan Itik Sedangkan kulit airnya atau kulit kedelainya hanya dibuang begitu saja
tidak dikelola. 2. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL dan RPL) Berdasarkan hasil
penilaian penting dan besar dampak dari kedua metode pendekatan tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa
komponen lingkungan yang perlu medapat perhatian yaitu terhadap: 1. Pencemaran air tanah 2. Pencemaran air
permukaan 3. Penurunan jumlah flora air 4. Penurunan jumlah fauna air 5. Penurunan kesehatan masyarakat

Berikut ini disajikan dalam bentuk matrik bagaimana upaya pemantauan dan pengelolaan dilakukan terhadap
beberapa permasalahan limbah pabrik tahu diatas masing-masing pada Tabel 7 dan Tabel 8.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Meskipun telah melakukan pengolahan limbah ternyata masih diatas baku mutu yang dijinkan
oleh Pemda pekabaru maupun yang distandarkan oleh baku mutu air golongan B dan C. Sehingga hasil analisis
kualitatif yang masih memiliki resiko mencemari dengan dampak negatif cukup penting dan besaran dampak
sedang masingmasing adalah: pencemaran air tanah, penurunan flora air, penurunan fauna air, penurunan
kesehatan masyarakat. Sedangkan untuk memiliki kriteria negatif penting dan besaran dampak tinggi adalah
dampak terhadap permukaan air. Dan sebagai : 1. Mempelajari persiapan kerangka kerja analisis dampak
lingkungan pembuatan pabrik tahu. 2. Mengidentifikasi dampak lingkungan potensial dari setiap pelaksanaan
proses pembuatan tahu. 3. Menentukan implikasi kebijakan untuk pelaksanaan yang digunakan. 4. Mengkaji
peran pengolahan tahu ini dampaknya terhadap lingkungan. B. Saran 1. Agar pengolahan limbah cair tahu dapat
di kelola dengan baik perlu adanya sosialisasi tentang Instalansi Pengelolahan Limbah serta pemanfaatan hasil
dari limbah padat dan limbah cair dan perizinan usaha sebagai pengetahuan tambahan bagi pengusaha tahu
untuk meningkatkan kesadaran dan ketaatan terhadap hukum. 2. Perlu adanya peningkatan koordinasi bagi
setiap instansi terkait agar pengawasan dalam menangani masalah pencemaran lingkungan dapat terselesaikan,
sehingga pemerintah lebih baik melakukan pencegahan dari pada memperbaiki lingkungan hidup yang rusak.

Anda mungkin juga menyukai