Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

CLEAN PRODUCTION

Disusun Oleh:

Muhammad Nur Achmad Shandy 22260159


Farhan Arief Hudaya 22260163
Marizah 22260164
Bagas Ardiansyah 21260139

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Clean Production atau Produksi bersih adalah strategi pengolahan lingkungan yang
sifatnya mengarah pada pencegahan dan terpadu untuk diterapkan pada seluruh siklus
produksi. Clean production merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa teknik
industri Institut Teknologi Yogyakarta, dimana mata kuliah ini memberi pengetahuan bagi
mahasiswa tentang bagaimana kegiatan produksi sebuah industri harus memperhatikan
masalah lingkungan yang akan terjadi dan mengatasi masalah lingkungan mulai dari hulu
sampai ke hilir. Untuk menunjang mata kuliah Clean Production maka dilaksanakan Kuliah
lapangan agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang selaras dengan ilmu
yang di dapat di dalam kelas.

Kegiatan kuliah lapangan yang dilaksanakan di PSM Sapulidi dan Kandang Komunal
UPPO merupakan kegiatan mahasiswa dalam rangka menambah wawasan tentang proses dan
metode pengolahan sampah organik dan anorganik serta mengetahui proses pengolahan
limbah kotoran hewan (sapi) menjadi produk pupuk organik kering dan pupuk organik cair.
Pada kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mempelajari tentang clean
production dari unit pengolahan sampah PSM Sapulidi dan unit pengolahan pupuk organik
(UPPO).

1.2 Waktu dan Tempat

Kegiatan Kuliah Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober 2023 di PSM
Sapulidi dan Kandang Komunal UPPO (Unit Pengelolahan Pupuk Organik) yang berada di
Kanutan RT. 07, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, DIY.
1.3 Tujuan

Kegiatan Kuliah Lapangan ini bertujuan untuk :

1. Memberi pemahaman kepada mehasiswa tentang praktik pengolahan sampah dan


pengolahan limbah kotoran hewan ternak (sapi).
2. Agar mahasiswa mengetahui semua rangkaian proses pengolahan sampah dan
pengolahan limbah hewan ternak (sapi) dari awal sampai akhir.
3. Agar mahasiswa mengetahui solusi-solusi untuk mengatasi masalah sampah dan
limbah kotoran hewan ternak khususnya hewan sapi.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari kegiatan Kuliah Lapangan ini adalah :

1. Mahasiswa dapat memahami praktik pengolahan sampah dan pengolahan limbah


kotoran herwan ternak (sapi).
2. Mahasiswa dapat mengetahui semua rangkaian proses pengolahan sampah dan
pengolahan limbah kotoran hewan ternak (sapi) dari awal sampai akhir.
3. Mahasiswa dapat mengetahui solusi-solusi untuk mengatasi masalah sampah dan
limbah kotoran hewan ternak, khususnya hewan ternaak sapi.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Clean Production

Clean production adalah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat prefentive dan
terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup
produk dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.

Penerapan produksi bersih dapat dilakukan dengan Lima bagian, yaitu :

a. Good House-Keeping
b. Perubahan material input
c. Perubahan teknologi
d. Perubahan produk
e. On-Site Reuse

Kelima bagian tersebut secara langsung akan berpengaruh kepada proses produksi di
sebuah industri, mencakup peingkatan efisiensi dan efektivitas pemakaian sumber daya dan
mengurangi penggunaan bahan berbahaya sehingga limbah dan polusi yang dihasilkan bisa
diminimalkan.

Pola pendekatan produksi bersih dalam melakukan pencegahan dan pengurangan


limbah, yaitu dengan cara 1E4R (Elimination, Reduce, Reuse, Recycle, Recovery/Reclaim).
Prinsip-prinsip pokok dalam strategi produksi bersih dalam Kebijakan Nasional produski
bersih dituangkan dalam 5R, yaitu Re-Think, Re-Use, Reduce, Recovery, dan Recycle.

2.2 Relevansi Terhadap Pengelolaan Sampah

Limbah peternakan sangat bernilai ekonomi tinggi jika dikelola secara terpadu oleh
Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan lembaga yang selalu aktif mengembangkan
kemampuan. SDM sangat berperan penting sebagai agent of change dan merupakan kunci
keberhasilan pengelolaan peternakan terintegrasi, khususnya dalam hal pemanfaatan limbah
kotoran hewan ternak. Limbah kotoran hewan ternak yang dimanfaatkan dengan benar akan
mendatangkan nilai ekonomi, sehingga berkontribusi bagi perekonomian masyarakat sekitar
atau kelompok peternakan. Selain itu dapat menurunkan efek gas rumah kaca, karena emisi
gas metana yang berasal dari limbah kotoran hewan ternak. Peternakan terbukti berkontribusi
pada pencemaran tanah dan air. Fakta ini mendorong penerapan praktik peternakan
terintegrasi yang dapat dikelolah untuk menyuplai kebutuhan pangan dalam negri dan
sekaliigus ramah lingkungan.

Clean Production atau Produksi Bersih adalah pendekatan dalam proses produksi
yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meminimalkan
penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Salah satu aspek penting dalam Clean
Production adalah pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah yang baik merupakan bagian
integral dari upaya produksi bersih. Dalam konteks ini, Clean Production dapat berkontribusi
pada pengelolaan sampah dengan cara berikut :

a. Pengurangan Sampah : Clean Production mendorong pengurangan


pembentukan sampah dalam proses produksi. Dengan mengidentifikasi dan
mengurangi limbah yang dihasilkan, produksi bersih dapat mengurangi
jumlah sampah yang dihasilkan oleh suatu industri.
b. Pemanfaatan Kembali dan Daur Ulang : Clean Production mendorong praktik
pemanfaatan kembali dan daur ulang untuk mengurangi sampah organik
maupun anorganik yang ada di lingkungan hidup.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kandang Komunal dan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)

Kandang komunal merupakan unit kelompok usaha masyarakat yang bergerak


dibidang peternakan dan pengolahn limbah kotoran hewan ternak menjadi pupuk organik.
Kelompok usaha masyarakat ini bernama Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO). UPPO
berdiri pada tahun 2022 dengan modal awal yang berasal dari bantuan pemerintah dengan
total jumlah 200 juta, yang digunakan untuk pembelian hewan ternak (sapi), alat-alat
pengolahan limbah dan pakan hewan ternak, serta digunakan untuk membangun kandang
peternakan dan membangun rumah produksi pupuk organik.

Dalam proses pengolahan pupuk kandang komunal (UPPO) dilakukan oleh anggota
kelompok. Limbah kendang yang akan di oleh harus melewati tahap tahap yang panjang.
Kelompok kendang (UPPO) sudah bisa membuat beberapa produk/pupuk hasil limbah
kandang kelompok. Produk yang dihasilkan yaitu Pupuk kompos, Kotoran hewan cair, Pupuk
cair, Enzimatik, dan Pembenah tanah. Berikut kami akan menyampaikan tahap tahap
pengolahan setiap pupuk hasik limbah kendang komunal (UPPO).

A. Pupuk kompos
Bahan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk kering yaiutu kotoran
sapi, kompos, cairan enzimatik, dan sekam padi. Untuk proses pembuatanya yaitu:
1. Pengambilan kotoran sapi dari kendang komunal (UPPO) dan masukan kedalam
bak penampungan.
2. Buat kotoran secara merata di bak penampungan, di atas kotoran sapi masukan
juga kompos secara merata.
3. Setelah merata semprotkan cairan enzimatik sebanyak 1 kiter untuk satu bak
penampungan.
4. Diatas tumpukan kotoran sapi dan sekam yang telah disemprot enzimatik
diberikan sekam sebanyak 1 ¼ karung.
5. Buat tumbukan sebanyak 3 tumpukan dan susunan seperti yang sebelumnya.
6. Tutup bak tampungan dengan terpal dan diampan selama 1 bulan.
7. Setelah 1 bulan pupuk di campur dan dichoper agar halus.

B. Enzimatik

Dalam proses pembuatan enzimatik atau Eco-enzym membutuhkan bahan buah


buahan, sayuran, molase, dan air. Untuk prosesnya, yaitu:

1. Siapkan wadah berupa drum


2. Masukan air dan molase, aduk secara merata
3. Setelah air dan molase tercampur secara merata masukan buah buahan sebanyak
5kg dan sayuran sebanyak 5kg
4. Beri ruang pada drum dan tutup rapat, diamkan selama 3 bulan
5. Buka tutu setiap 3 hari selama 1 bulan pertama setelah diaduk, setelah bulan
pertama gas akan dihasilkan dari proses fermentasi
6. Simpan wadah ditempat dingin dan jauhkan dari sinar matahari.

C. Pupuk cair kohe

Pembuatan pupuk cair hanya membutuhkan bahan yang sederhana, kotoran


sapi sebanyak 1/3 drum atau sekitar 40kg dan molase dengan air. Proses
pembuatanya, yaitu:

1. Siapkan wadah drum dan isi air dan molase dan aduk secara merata.
2. Setelah air dan molase tercampur merata masukan kotoran sapi dan aduk.
3. Tutup drum dan diamkan selama 1 bulan, sesekali drum bisa dibuka untuk
membuang gas hasil fermentasi.
D. Pembenah tanah

Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk pembenah tanah adalah
sayuran, molase, dan air. Berikut proses pembuatannya:

1. Siapkan wadah drum dan isi air dan molase, aduk secara merata
2. Setelah merata masukan sayuran
3. Tutup drum dengan rapat
4. Simpan drum ditempat yang teduh dan jauhkan dari sinar matahari.

E. Teknologi yang digunakan


Untuk proses pembuatan pupuk organic pada kelompok kandang UPPO tidak
banyak menggunakan teknologi canggih. Hanya ada alat chopper yang berfungsi
untuk menghaluskan hasil fermentasi pupuk kompos.

F. Praktik daur ulang yang digunakan


Kandang komunal (UPPO) sendiri melakukan proses pembuatan pupuk dengan
metode fermentasi. Fermentasi secara umum adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobic (tanpa oksigen). Dalam proses fermentasi, terjadi
perkembangbiakan mikroorganisme yang ada dan menghasilkan mikroorganisme
yang lebih banyak serta hasil metabolism yang menghasilkan enzim enzim
pertumbuhan yang bermanfaat bagi tanaman. Sehingga memberikan efektifitas dan
efisiensi yang lebih tinggi disbanding proses tanpa fermentasi. Efektifitas yang
diperoleh dari proses fermentasi yaitu, dengan satuan liter/volume pupuk yang lebih
sedikit, namun dapat diaplikasikan ke lahan yang lebih luas. Meningkatkan kinerja
dari mikroorganisme yang ada serta memperbanyak enzim enzim yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tanaman. Untuk efisiensi yang diperoleh yaitu biaya aplikasi yang
lebih murah.
3.2 PSM SAPULIDI

PSM Sapulidi merupakan tempat pengelolaan sampah mandiri yang


mencakup tindakan pengolahan seperti pengumpulan sampah, pemilahan sampah,
pemrosesan dan pemanfaatan sampah.

Alur Pengolahan Sampah PSM Sapulidi meliputi:

A. Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah dilakukan dengan mengambil secara langsung dari


pemukiman warga yang berada di sekitar PSM Sapulidi dengan menggunakan
motor dengan bak terbuka (viar) dengan hasil pengumpulan mencapai 1Ton
perdua hari sekali dan untuk jadwal pengumpulannya seminggu dua kali serta
memiliki operasional kerja setiap hari senin, selasa, kamis, jum’at.

B. Pemilahan sampah

Sampah-sampah yang telah dikumpulkan kemudian akan memasuki tahap


pemilahan menjadi 2 macam:

1. Anorganik

Sampah anorganik yang terdiri plastik, botol bekas, kaleng, kardus, galon,
besi, dll kemudian disortir berdasarkan jenis material dan warna dari
masing-masing sampah tersebut.

2. Organik

Sampah organik dipilah menjadi 2 bagian yaitu sampah organik yang


terdiri dari daun-daunan, sisa sayur-sayuran, buah-buahan dikumpulkan
jadi satu dan sampah sisa makanan atau sampah basah dikumpulkan pada
wadah yang berbeda.

C. Pemrosesan dan pemanfaatan sampah

1. Sampah anorganik seperti plastik pembungkus, kain, kertas minyak, dan


lain-lain dikumpulkan kemudian dijual kepada PT Indosemen Tunggal
Prakasa Tbk serta ke PLTU di Jawa Tengah.
2. Sampah anorganik seperti botol plastik, botol kaca, kaleng, kardus, galon,
besi, dan lain-lain disortir dan dijual ke pengepul.

3. Sampah organik yang terdiri dari daun-daunan, sisa sayur-sayuran, buah-


buahan diserahkan ke Rumah UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik)

4. Sampah organik yang berupa sisa makanan atau sampah basah


dikumpulkan dan dimanfaatkan sebagai pakan maggot.
BAB IV

OBSERVASI PRAKTIK BERSIH DALAM PRODUKSI

4.1 Area Produksi

Kebersihan dan keteraturan area produksi sangat penting untuk menjaga kualiatas
produk. disana pralatan produksi terjaga dengan baik dan dalam kondisi operasional
optimal. penggolongan limbah berbahaya dan non berbahaya juga sudah dijalankan
seperti botol dengan sisa makanan yang diambil dari rumah – rumah warga. Tingkat
kebersihan disana sudah lumayan untuk sekala tempat pemilahan dan produksi produk.
tempat atau wadah yang digunakan untuk memilah pun sudah banyak jadi untuk
pemilahan bisa lebih maksimal sesuai jenisnya.

4.2 Efisiensi Energi dan Bahan Baku

Meningkatakn efisiensi energi dan bahan baku bukan hanya berdampak positif
pada lingkungan, tetapi juga dapat menghemat biaya oprasional jangka panjang. disana
dengan memanfaatkan sampah rumah tangga dan kotoran ternak sebagai bahan baku
peroduk mereka seperti sampah sisa makan bisa dijadaiakan sebagai makanan maggot
sedangkan untuk botol – botol dipilah dan dijual. Hasil penjualan digunakan untuk
biaya oprasional. kotoran ternak dijadikan pupuk organik untuk persawahan dan kebun
ibu-ibu PKK disekitar tempat produksi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kandang komunal merupakan unit kelompok usaha masyarakat yang bergerak


dibidang peternakan dan pengolahn limbah kotoran hewan ternak menjadi pupuk
organik. Kelompok usaha masyarakat ini bernama Unit Pengolahan Pupuk Organik
(UPPO). UPPO berdiri pada tahun 2022.

Kelompok kendang (UPPO) sudah bisa membuat beberapa produk/pupuk


hasil limbah kandang kelompok. Produk yang dihasilkan yaitu Pupuk kompos,
Kotoran hewan cair, Pupuk cair, Enzimatik, dan Pembenah tanah.

PSM Sapulidi merupakan tempat pengelolaan sampah mandiri yang


mencakup tindakan pengolahan seperti pengumpulan sampah, pemilahan
sampah, pemrosesan dan pemanfaatan sampah.

5.2 Saran

Untuk Kandang Komunal dan UPPO perlu mengoptimalkan lagi


peralatan yang ada di rumah produksi pupuk organik agar produksi pupuk
organik lebih maksimal.

Untuk PSM Sapulidi perlu adanya pemanfaatan sampah anorganik,


untuk pemanfaatan sampah anorganik bisa dibuat menjadi beragam kerajinan
seperti vas bunga, dompet, tas dan tas belanja. Untuk pemanfaatan lebih
kompleksnya dapat dibuat menjadi Paving Block.

Anda mungkin juga menyukai