Anda di halaman 1dari 4

Nama : Novaldi Juan

NIM : 1709045024
Prodi : Teknik Lingkungan
MK : Rekayasa Limbah Padat II

A. Produksi bersih dan implementasinya, negara yang telah menerapkan,


perusahaan yang telah menerapkan (Indonesia) terkait dengan produksi
bersih menjadi nol

Limbah Produksi Bersih atau Produksi Bersih merupakan upaya efisiensi penggunaan bahan
baku, udara dan energi, serta menentang pencemaran, dengan tujuan meningkatkan pendapatan
dan minimisasi timbulanimbah. Istilah Pencegahan Pencemaran diterbitkan digunakan untuk
maksud yang sama dengan istilah Produksi Bersih. Demikian pula yang disetujui dengan Eco-
efisiensi yang menekankan pembaharuan bisnis yang memberikan peningkatan efisiensi pada
ekonomi dan lingkungan.

Pola menyangkut produksi bersih pencegahan atau pencegahan timbulnya pencemar, dengan
melihat bagaimana suatu proses produksi dijalankan dan bagaimana daur ulang suatu produk.
Pengelolaan pencemaran dimulai dengan melihat sumber timbulan limbah mulai dari bahan
baku, proses produksi, produk dan transportasi hingga ke konsumen dan produk menjadi
limbah. Penerapan produksi yang ramah lingkungan yang bermanfaat.

Penerapan produksi yang ramah lingkungan. Penerapan produksi yang ramah lingkungan.
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, serta dapat meningkatkan daya saing produk.
Alternatif pelaksanaan produksi bersih yang dapat dilakukan di industri antara lain: tata graha
yang baik (tata kelola yang apik), berfikir ulang (memikirkan kembali), mengatasi (eliminasi),
mengelola timbulan limbah (mengurangi), menggunakan kembali (menggunakan kembali),
daur ulang (daur ulang) dan pungut ulang (pemulihan).
Prinsip-prinsip dasar dalam strategi bersih adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi dan menggunakan bahan baku, udara dan energi serta menggunakan bahan baku
bertentangan dan berbahaya serta mereduksi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga
dapat meningkatkan atau mengurangi akibat timbulnya pencemaran dan kerusakan lingkungan
serta resikonya terhadap manusia.

2. Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi yang berlaku pada proses atau produk yang
dihasilkan.

3. Upaya produk bersih ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya perubahan dan pola pikir, sikap
dan tingkah laku dari semua pihak terkait dengan baik pemerintah, masyarakat maupun
kalangan dunia usaha dalam kaitannya dengan aspek lingkungan.

4. Mengaplikasikan teknologi yang sesuai dengan lingkungan, manajemen dan prosedur


standar operasional sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

5. Pelaksanaan program produksi lebih dari pada pengaturan diri sendiri (pengaturan diri)
berdasarkan pengaturan dan kontrol. Jadi pelaksanaan program produ bersih ini tidak hanya
mengandalkan peraturan saja, tetapi lebih pada persetujuan untuk mengubah sikap dan tingkah
laku.

Prinsip-prinsip utama dalam strategi produksi bersih dalam Kebijakan Nasional Produksi
Bersih (KLH, 2003) dituangkan dalam 5R (Re-think, Re-use, Reduction, Recovery and
Recycle)

1. Eliminasi (perbaikan) adalah bantuan untuk perlindungan timbulan limbah langsung dari
sumbernya, mulai dari bahan baku, proses produksi hingga produk.
2. Re-think (berpikir ulang), adalah suatu konsep pemikiaran yang harus disetujui pada saat
awal kegiatan akan dilaksanakan, dengan implikasi:
a. Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi yang diterapkan pada proses atau
produk yang dihasilkan, sehingga harus dipertanyakan betul. ;
b. Upaya produksi bersih tidak dapat dilakukan tanpa adanya perubahan pola pikir,
sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait pemerintah, masyarakat atau kalangan
usaha
3. Mengurangi (partisipasi) adalah upaya untuk meningkatkan atau mengurangi timbulan
limbah pada sumbernya.
4. Reuse (pakai kembali / penggunaan kembali) adalah upaya yang dapat digunakan untuk
digunakan kembali tanpa menggunakan fisika, kimia atau biologi

5. Daur ulang (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan limbah
dengan memrosesnya kembali ke proses semula melalui bantuan fisika, kimia dan biologi.

6. Pemulihan / Reklamasi (pungut ulang, ambil ulang) adalah upaya mengambil bahan-bahan
yang masih memiliki nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dilanjutkan ke dalam
proses produksi dengan atau tanpa pengolahan fisika, kimia dan biologi.

B. NEGARA YANG MENERAPKAN PRODUKSI BERSIH

Produksi bersih (produksi bersih) mulai diperkenalkan di beberapa negara maju seperti
Amerika, Jepang, serta negara-negara di Eropa sekitar akhir tahun 80-an. Pemerintah
Indonesia mulai meluncurkan sosialisasi sejak tahun 1993. Malaysia juga menjadi salah satu
Negara yang telah menyetujui produksi bersih. Potensi limbah cair sebagai penghasil listrik
telah dikembangkan di Malaysia tahun 2001. Malaysia melaksanakan program yang disebut
dengan Program Energi Terbarukan Kecil (SREP). Salah satu energi terbarukan yang
dikembangkan dalam program ini adalah mengolah limbah cair PKS menjadi biogas.
Bumibiopower (Pantai Remis) Sdn Bhd adalah salah satu perusahaan di Malaysia yang
melakukan proyek produksi biogas tersebut. Biogas yang dihasilkan selanjutnya digunakan
untuk generator listrik dengan kapasitas 1-1,5 MW.

C. PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN PRODUKSI BERSIH

Produk yang dihasilkan oleh PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap yaitu Holcim Serba
Guna dengan tipe Portland Composit Cement (PCC) dengan standar Amercian Society untuk
Pengujian dan Material (ASTM). Holcim Serba Guna yang dibuat oleh pabrik Cilacap dibuat
oleh empat bahan baku utama yaitu batu kapur (batu kapur) dengan kandungan CACO3, tanah
liat (tanah liat) dengan kandungan SiO2 dan Al2Os, pasir silika dengan sumber SiO2, pasir
besi dengan kandungan Fe2O3 dan bahan tambahan yaitu gypsum. Gypsum (CaSO4.2H20)
berguna untuk pengaturan waktu proses pengerasan semen. Komposisi setiap bahan baku
memiliki kadar yang berbeda-beda bergantung pada jenis bahan baku yang dibuat. Komposisi
bahan baku dikeluarkan terlebih dahulu di laboratorium. Secara umum, komposisi bahan baku
yang digunakan untuk membuat semen yaitu 75-80% batu kapur (batu kapur), 16-20% tanah
liat (tanah liat), 3-4% pasir silika, 1% pasir besi dan tambahan seperti gypsum dan dolomit
(bahan aditif). Holcim Serba Guna di PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap memproduksi
dua sak semen dalam waktu satu detik. Satu kantung semen serba guna PT Holcim Indonesia
Tbk memiliki massa sebesar 50 kg. Holcim Serba Guna yang diproduksi PT Holcim Indonesia
Tbk telah dibuat dengan Micro Filler Particle. Partikel Pengisi Mikro merupakan teknologi
yang membuat butiran mineral mikro yang halus dan dapat mengisi rongga dengan sempurna.
Hasil dari semen menjadi kuat dari dalam dan membuat permukaan menjadi halus. Holcim
Serba Guna PT Holcim Indonesia Tbk telah tersertifikasi Green Label dari Singapore Green
Labeling Scheme (SGLS). Singapura Green Label merupakan sertifikasi satu eco-label yang
diberikan karena produk yang dihasilkan oleh perusahaan membuktikan ramah lingkungan dan
mengurangi dampak Lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai