Anda di halaman 1dari 13

PENGGUNAAN TEKNELOGI RAMAH

LINGKUNGAN DI DUNIA
PENERBANGAN

AKMAL
NIM : 14010105
T.PENERBANGAN C
SMT : IV

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin
meningkat. Hal ini ditunjukkandengan diproduksinya berbagai
macam peralatan yang dapat mempermudah manusia
dalammenunjang kehidupannya, baik dalam sector industry maupun
transportasi, Namun,terkadang kemajuan teknologi tersebut tidak
diiringi dengan kepedulian kita sebagaipengguna teknologi untuk
peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah satu dampak
tidak langsung yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi
adalah masalah pencemaran udara dan berkurangnya sumber daya
alam
1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalahnya
yaitu sebagai berikut:
1.Apa yang dimaksud dengan teknologi ramah lingkungan?
2.Bagaimana prinsip suatu teknologi ramah lingkungan ?
3.Apakah manfaat yang didapat dari penerapan teknologi ramah
lingkungan dalampenyelesaian masalah?
4.Bagaimana perkembangan teknologi ramah lingkungan di
Indonesia?

5.Contoh penggunaan teknologi ramah lingkungan di dunia


penerbangan

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan
PENGGUNAAN TEKNELOGI RAMAH LINGKUNGAN DI DUNIA
PENERBANGAN

2.1 Definisi Teknologi Ramah Lingkungan


Teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang memproteksi
lingkungan, mengurangidaya polutannya, menggunakan semua
sumber daya secara berkelanjutan, mendaur ulanglebih banyak
produk dan limbahnya, dan menangani sisa limbah dengan cara
yang benar.Teknologi ramah lingkungan tidak hanya teknologi
secara individu tetapi juga secara sistemtermasuk pengetahuan,
prosedur, barang dan pelayanan, dan peralatan serta
prosedurorganisasi dan manajemen untuk mempromosikan
kelestarian lingkungan.
2.2 Prinsip Dasar Teknologi Ramah Lingkungan
Ramah lingkungan pada dasarnya adalah penerapan konsep zero
waste, padapelaksanaanya industri ramah lingkungan diharapkan
dalam proses industri melakukanstrategi mencegah, mengurangi
dan menghilangkan terbentuknya limbah sebagai bahanpencemar
lingkungan. Hal tersebut dapat berjalan bila dalam aktivitasnya telah
dirancangmulai dari bahan baku, teknologi proses sampai akhir

kegiatan adalah ramahLingkungan Untuk mencapai kondisi yang


ramah lingkungan dalam suatu teknologi dapat diterapkan 6(enam)
prinsip dasar yaitu
Refine, Reduce,Reuse, Recycle, RecoverydanRetrieve Energy.
ModelTeknologi yang menerapkan 6 prinsip tersebut berupa:
1.Refine,adalah penggunaan bahan atau proses yang lebih ramah
lingkungan dibandingkandengan bahan atau proses yangada saat
ini.
2.Reduce,adalah pengurangan jumlah limbah atau kehilangan
bahan dengan optimalisasiproses atau operasional menghasilkan
limbah yang mengalami pemborosan. Contoh:mengganti keran atau
pipa bocor, memasang alat penangkap ceceran/lelehan.
3.Reuse,adalah pemakaian kembali bahan-bahan atau limbah
pada proses yang berbeda.
4.Recycle,adalah penggunaan kembali bahan-bahan atau
sumberdaya untuk proses yangsama.
5.Recovery,adalah kegiatan pengambilan kembali sebagian material
penting dari aliranlimbah untuk pemanfaatan ulang dalam proses
atau dimanfaatkan untuk proses ataukeperluan lain.
6.Retrieve Energy,adalah pemanfaatan limbah untuk digunakan
sebagai bahan bakar ataudalam arti yang luas adalah penghematan
energi dalam proses produksi.

2.3 Manfaat Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan

Beragam manfaat dapat diperoleh masyarakat ataupun lembaga


dengan menerapkan strategiramah lingkungan. Beberapa manfaat
tersebut diantaranya adalah:
1. Sebagai pedoman bagi perbaikan produk dan proses produksi.
2. Efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdaya alam
dan energi.
3. Mengurangi atau mencegah terbentuknya bahan pencemar atau
limbah.
4. Mencegah berpindahnya pencemar dari satu media lingkungan ke
media lingkungan lain.
5. Mengurangi resiko terhadap kesehatan dan lingkungan.
6. Mendorong pengembangan teknologi pengurangan limbah pada
sumbernya,teknologi bersih dan produk akrab lingkungan.
7. Menghindari biaya clean-up.
8. Meningkatkan daya saing produk di pasar internasional melalui
penggunaan teknologi barudan/atau perbaikan teknologi.
9. Meningkatkan Kerjasama yang lebih erat antara pemerintah, agroindustri dan masyarakat.
10. Pengurangan biaya yang tinggi karena penerapan sistem
pengelolaan limbah ujung pipa

2.4 Perkembangan Teknologi Ramah Lingkungan di Indonesia


Beberapa perkembangan teknologi ramah lingkungan di Indonesia
antara lain:

1. Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang
hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua jenis bahan
organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya
bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing)
hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Disamping itu juga
sangat mungkin menyatukan saluran pembuangan di kamar mandi atau WC
ke dalam sistem Biogas. Di daerah yang banyak industri pemrosesan
makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan
saluran limbahnya kedalam system Biogas, sehingga limbah industri tersebut
tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini memungkinkan karena
limbah industri tersebut di atas berasal dari bahan organik yang homogen.
Jenis bahan organik yang diproses sangat mempengaruhi produktifitas sistem
biogas disamping parameter-parameter lain seperti temperatur digester, pH,
tekanan dan kelembaban udara. Salah satu cara menentukan bahan organik
yang sesuai untuk menjadi bahan masukan sistem Biogas adalah dengan
mengetahui perbandingan Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio
C/N.
2. Biopori atau yang biasa disebut dengan Teknologi Lubang Resapan Biopori
merupakan metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah,
selain dengan sumur resapan. Pemanfaatan Biopori ini akan membuat
keseimbangan alam terjaga, sampah organik yang sering menimbulkan bau
tak sedap dapat tertangani, disamping itu juga dapat menyimpan air untuk
musim kemarau. Selain itu kelebihan dari Biopori ini adalah memperkaya
kandungan air hujan, karena setelah diresapkan kedalam tanah lewat Biopori
yang mengandung lumpur dan bakteri, air akan melarutkan dan mengandung
mineral mineral yang diperlukan oleh kehidupan. Adapun tujuan Lubang
Resapan Biopori (LRB) ini adalah agar air masuk sebanyak mungkin kedalam
tanah.Kelebihan LRB lainnya adalah selain sederhana, alat ini sangat mudah
digunakan oleh kaum perempuan.
Selain itu 10 manfaat dari LRB ini antara lain adalah memelihara cacing
tanah; mencegah terjadinya keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah;

menghambat intrusi air laut; mengu-bah sampah organik menjadi kompos;


meningkatkan kesuburan tanah; menjaga keanekaragaman hayati dalam
tanah; mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti
Demam Berdarah, Malaria, Kaki Gajah, (mengurangi masalah pembuangan
sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan); mengurangi
emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan); serta mengurangi banjir, longsor dan
kekeringan.
3. Energi alternatif biofuel yang dapat diperbarui dapat memperkuat
ketersediaan bahan bakar. Karenanya untuk mengembangkan bahan bakar
tipe ini perlu kerja sama yang harmonis dari semua pihak, termasuk
pemerintah, industri otomotif dan swasta. Ada dua macam jenis biofuel yang
bisa dikembangkan yaitu, etanol dan biodiesel. Etanol berasal dari alkohol
yang strukturnya sama dengan bir atau minuman anggur. Untuk membuat
alkohol dilakukan melalui proses fermentasi dari bahan baku tumbuhan yang
mengandung karbohidrat tinggi, seperti ketela pohon. Etanol dipergunakan
untuk menggerakkan mesin berbahan bakar bensin.Khusus untuk mesin
diesel, bias mempergunakan bahan bakar jenis biodiesel. Diproduksi dari dari
senyawa kimia bernama alkil ester yang bisa diperoleh dari lemak nabati.
Bahan ester ini memiliki komposisi yang sama dengan bahan bakar diesel
solar, bahkan lebih baik nilai C-etananya dibandingkan solar. Sebagai bahan
bakar cair, biodiesel sangat mudah digunakan dan dapat langsung
dimasukkan ke dalam mesin diesel tanpa perlu memodifikasi mesin. Selain
itu, dapat dicampur dengan solar untuk menghasilkan campuran biodiesel
yang memiliki C-etana lebih tinggi. Biodieselpun sudah terbukti ramah
lingkungan karena tidak mengandung sulfur. Menggunakan biodiesel dapat
menjadi solusi bagi Negara Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada
impor
bahan bakar solar sebesar 39,7%.
4. Fenomena alam sering menjadi inspirasi bagi peneliti untuk menciptakan
teknologi ramah lingkungan. Biopulping adalah salah satunya yang meniru
proses mikroorganisme pada proses pelapukan untuk digunakan dalam
tingkat industri. Alam sering memberi ide cemerlang bagi hidup manusia dari

proses pelapukan kayu, ranting, daun atau lainnya. Saat bahan-bahan itu
melebur, terjadi pembusukan yang membuatnya hancur bersama alam. Tak
ada sampah atau limbah. Bila ditelaah lebih detail, proses tersebut dimotori
oleh mikroorganisme. Mikroorganisma yang terdiri atas sejumlah mikroba
membantu proses pelapukan sehingga sampah alam itu terurai, kembali
menjadi tanah berupa humus. Hasil kerja mikroorganisma yang sempurna tak
menghasilkan polusi tersebut memberi inspirasi pada para ilmuwan kita untuk
memanfaatkannya dalam sektor industri. Industri kertas dan pulp terkenal
dengan limbahnya yang sulit diatasi. Limbah ini berasal dari bahan kimia
seperti soda api, sulfit dan garam sulfida dalam proses penghilangan
kandungan lignin. Bahan kimia inilah yang dianggap sebagai sumber
pencemaran lingkungan.
Proses penggunaan sulfur mencemari udara dan sudah dilarang di sejumlah
negara maju seperti Jerman. Pengolahan pulp yang ideal adalah biopulping,
yakni mengolah pulp dengan menggunakan bantuan mikroba. Manfaat
biopulping yang menonjol adalah penghematan energi dan pengurangan
pemakaian bahan kimia. Proses pembuatan bubur kayu alias pulp dan kertas
biasa dilakukan dengan memasak serpihan kayu, jerami atau ampas tebu.
Semuanya menggunakan bahan kimia. Tujuan proses ini untuk memisahkan
komponen lignin. Dalam biopulping, bahan-bahan kimia tadi digantikan oleh
sejenis mikroba yang bias mengeluarkan enzim dan mendegradasi lignin.
Mikroba ini adalah golongan jamur atau fungi pelapuk kayu yang banyak
dijumpai di alam bebas. Bahan pemutih kertas yang selama ini menggunakan
bahan kimia seperti klorit dan hidrogen peroksida dapat digantikan dengan
enzim-enzim yang dikeluarkan oleh fungi pelapuk. Beberapa enzim yang
sangat dikenal untuk menguraikan lignin adalah manganeseperoksidase,
laccase dan lignin peroksidase.
2.5 Solusi Teknologi Ramah Lingkungan untuk Masalah
Transportasi

1. Pesawat terbang Dengan penghematan bahan bakar

Pesawat terbang adalah salah satu moda transportasi yang sangat cocok
digunakan untuk bepergian jarak jauh. Meskipun sangat berguna dan telah
banyak digunakan di dunia, pesawat terbang masih tetap merupakan salah
satu moda transportasi yang kurang ramah lingkungan.
Hal tersebut karena konsumsi bahan bakar pesawat yang terbilang sangat
boros, hingga berperan sebagai salah satu penyumbang terbesar dalam
percepatan pengurangan cadangan bahan bakar dunia.
Menanggapi hal tersebut, Boeing dan NASA menjalin sebuah kerja sama
untuk mengembangkan pesawat yang lebih ramah lingkungan. Beberapa
teknik pengurangan konsumsi bahan bakar pun telah ditemukan oleh
keduanya, salah satunya adalah dengan cara memasang 31 mesin jet mini di
bagian sayapnya.
Teknik yang dinamakan Flow Control Enhanced Vertical Tail Flight Experiment
tersebut bekerja dengan cara memanipulasi aliran udara di bagian sayap,
sehingga dapat membantu pesawat menjadi lebih stabil ketika lepas landas
atau mendarat. Selain itu, teknik tersebut juga dapat mengurangi panjang
sayap, sehingga beban pesawat dapat berkurang dan konsumsi bahan bakar
dapat,ditekan.

Teknik lainnya yang digagas NASA dan Boeing adalah dengan memasang
lapisan khusus pada seluruh bodi pesawat. Lapisan tersebut diklaim dapat
menambah daya angkat pada pesawat, sehingga lagi-lagi konsumsi bahan
bakar,pesawat,dapat,ditekan.
Jika keduanya diaplikasikan, sebuah pesawat akan dapat menghemat bahan
bakarnya hingga 6 persen lebih hemat. Meskipun terlihat sedikit, jumlah
tersebut cukup banyak untuk konsumsi sebuah pesawat. NASA mengatakan,
teknik tersebut telah diuji di laboratorium mereka, dan kini mereka tengah
mempersiapkan uji coba dengan pesawat yang sesungguhnya. (Ubergizmo)

2.Pesawat Terbang penggunaan energi yang efisien

NASA/Lockheed Martin Konsep pesawat dari Lockheed Martin dan NASA


yang mungkin diproduksi pada 2025.
NASA sedang mempersiapkan pesawat jet masa depan yang lebih ramah
lingkungan namun mampu mengangkut penumpang lebih banyak. NASA
berambisi untuk membuat pesawat jet yang bersuara lebih halus, konsumsi
energi yang efisien dan ramah lingkungan serta mampu mengangkut barang

atau penumpang lebih banyak. Pesawat yang dijadwalkan untuk mulai


mengangkasa tahun 2025 itu sampai saat ini masih berupa konsep.

NASA/The Boeing Company Konsep pesawat jet masa depan dari The Boeing
Company dan NASA.
Kriteria yang ditetapkan NASA adalah nantinya setiap pesawat harus bisa
mencapai 85 persen kecepatan suara, mampu menempuh jarak 7.000 mil
atau sekitar , dan mengangkut barang atau penumpang seberat 22-45 ton.
Pesawat baru itu nantinya juga harus dapat beroperasi dengan aman dalam
sistem manajemen lalu lintas udara yang lebih modern.

NASA/Northrop Grumman Pesawat jet masa depan rancangan Northrop


Grumman dan NASA.
Hal tersebut merupakan tantangan berat bagi ketiga perusahaan mitra NASA,
Lockheed Martin, Northrop Grumman, dan Boeing, karena mereka harus bisa
menyesuaikan penempatan perangkat berteknologi tinggi yang seringkali
berarti menambah bobot dalam badan pesawat dengan kriteria NASA
tersebut.
Di sisi lain, NASA sudah berhasil mengembangkan teknologi untuk meredam

kebisingan mesin pesawat jet. Teknologi itu diberi nama Chevron dan sudah
dipakai pada pesawat komersial Boeing 787 generasi baru dan Boeing 747-8.
Chevron tampak seperti pola gigi gergaji pada tepi bagian belakang mesin
pesawat jet. Meski terlihat sederhana, Chevron mampu mengurangi
kebisingan mesin yang bersumber dari percampuran udara panas buangan
mesin dan udara dingin yang dihisap kipas mesin. Bentuk gigi gergaji yang
tajam itulah yang memperhalus percampuran dan mengurangi turbulensi yang
menyebabkan suara bising.
Teknologi baru ini membuat penumpang pesawat merasa lebih nyaman ketika
beristirahat selama perjalanan. Penduduk yang tinggal di sekitar bandar udara
juga akan merasakan lingkungan yang lebih tenang saat Chevron digunakan
di lebih banyak pesawat
KESIMPULAN
Menurut rencana, layanan ini akan diberikan penuh dan semoga
setelah mereka, maskapai penerbangan Indonesia juga
mengikutinya.

DAFTAR REFERENSI
http://rockypanjaitan.blogspot.co.id/2011/01/nasa-ciptakan-jetramah-lingkungan.html
https://www.google.co.id/search?
q=teknologi+ramah+lingkungan+pada+pesawat&espv=2&biw=10
24&bih
http://teknologi.metrotvnews.com/read/2015/04/06/381873/boeingdan-nasa-akan-uji-pesawat-yang-lebih-ramah-lingku

Anda mungkin juga menyukai