2. Dinda Ghea Surin (1709045033) 3. Nur Annisa Jayaningsih (1709045039) 4. Lilantisa Angelina Simbolon (1709045042) 5. Devita Grecia Naftalia Simorangkir (1709045046) BAB I
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
A. Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
Pancasila berasal dari Bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua
kata panca yang berarti lima, dan sila berarti prinsip atau asas.
permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah
tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap berbagai permasalahan di negara tercinta ini yang menunjukan pentingnya mata kuliah Pendidikan Pancasila.
1. Masalah Kesadaran Perpajakan,
2. Masalah Korupsi, 3. Masalah Lingkungan, 4. Masalah Disintegrasi Bangsa, 5. Masalah Dekadensi Moral, 6. Masalah Narkoba, 7. Masalah Penegakkan Hukum Yang Berkeadilan.
B. Alasan Diperlukannya Pendidikan Pancasila
Tujuan pendidikan diartikan sebagai seperangkat tindakan
intelektual penuh tanggung jawab yang berorientasi pada kompetensi mahasiswa pada bidang profesi masing-masing. Pancasila memiliki peran penting dalam mengembangkan sikap dan perilaku peserta didik. Pendidikan Pancasila bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang berperilaku sebagai berikut : 1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya, 2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya, 3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta 4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan niali-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia. C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila memiliki berbagai macam sumber yang
melatar belakangi adanya sebuah Ideologi Pancasila dimulai dari sumber Historis, Sosiologis,dan Politik Pendidikan Pancasila yang kita bisa pelajari dari Pendidikan Pancasila. Berikut adalah sumber-sumber Pendidikan Pancasila:
1. Sumber Historis Pendidikan Pancasila
Jadi secara Historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri sehingga asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri,atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila 2. Sumber Sosiologis Pendidikan Pancasila
Sosiologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang perilaku
social antara induvidu dengan individu,induvidu dengan kelompok.
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Kenyataan tentang bangsa Indonesia tentang kebhinekaan telah menjadikan Pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga bangsa untuk taat pada nilai-nilai instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis maupun tidak tertulis
3. Sumber Yuridis Pendidikan Pancasila
Yuridis adalah segala hal yang mempunyai arti hukum dan telah disahkan oleh pemerintah. Pancasila sebagai dasar negara merupakan landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara hukum tersebut. Urgensi pendekatan yuridis ini adalah dalam rangka menegakkan Undang-Undang yang merupakan salah satu kewajiban negara yang penting. Keseimbangan antara hak dan kewajiban akan melahirkan kehidupan yang harmonis sebagai bentuk tujuan negara mencapai masyarakat adil dan makmur.
4. Sumber Politik Pendidikan Pancasila
Sebagai suatu nilai,Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat berbnagsa dan bernegara. Adapun manakala nilai-nilai tersebut akan dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan yang nyata dalam masyarakat, bangsa maupun negara maka nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga merupakan suatu pedoman.Sebagai sumber dari segala sumber hukum, nilai-nilai Pancasila yang sejak dahulu telah merupakan suatu cita-cita moral yang luhur yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk negara. Atas dasar pengertian inilah maka nilai-nilai Pancasila sebenarnya berasal dari bangsa Indonesia sendiri atau dengan lain perkataan bangsa Indonesia sebagai asala mula materi (kausa materialis) nilai-nilai Pancasila. Melalui pendekatan politik ini, kita diharap mampu menafsirkan fenomena politik dalam rangka menemukan pedoman yang bersifat moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan kehidupan politik yang sopan. Secara spesifik, focus kajian melalui pendekatan politik tersebut,yaitu menemukan nilai-nilai ideal yang menjadi kaidah penuntun atau pedoman dalam mengkaji konsep-konsep pokok politik yang meliputi negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy), dan pembagian (distribution) sumber daya negara, baik di pusat maupun di daerah.
D. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan
Pancasila 1. Dinamika Pendidikan Pancasila Sebagaimana diketahui pendidikan pancasila mengalami pasang surut dalam pengimplementasinya yang dilakukan sejak awal kemerdekaan sampai saat ini. Maka pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanakaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Dalam kondisi ini, kehidupan berbangsa dan bernegara yang sedang dilanda arus krisis yang terhindar dari berbagai macam tindakan. Tanpa adanya platform dalam dasar negara atau ideology maka suatu bangsa mustahil akan dapat bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman. 2. Tantangan Pendidikan Pancasila Tantangannya ialah menentukan bentuk dan format agar mata kuliah pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan menarik dan efektif.
E. Implementasi Pendidikan Pancasila
1. Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan, b. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah, c. Hormat menghormati dan bekerja sama, antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan, d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain. 2. Sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap a. Mengakui persamaan hak dan kewajiban antar manusia b. Saling mencintai sesama manusia c. Mengembangkan sikap tenggang rasa d. Tidak semena-mena terhadap orang lain 3. Sila ke-3 Persatuan Indonesia a. Menempatkan persatuan, kesatuan,kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan, b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, c. Cinta tanah air dan bangsa, d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan tanah air Indonesia 4. Sila ke-4 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat b. Tidak memaksakan kehendak orang lain c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama d. Musyawarah untuk mencapai mufakat 5. Sila ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia a. Mengembangan perbuatan yang luhur b. Bersikap adil c. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban d. Menghormati hak hak orang lain