Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-NYA yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Bahasa Indonesia mengenai “Diksi Bahasa Indonesia” ini dengan lancar, shalawat serta
salam kami panjatkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang menjauhkan kita dari jalan
kegelapan.
Makalah yang berjudul “Diksi Bahasa Indonesia” disusun untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok Mata Kuliah Bahasa Indonesia jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik,
Universitas Mulawarman.
Adapun makalah Bahasa Indonesia ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar penyusunan makalah.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1. Dosen Bahasa Indoesia yang mana bersedia membimbing kami dalam penyusunan makalah.
2. Orang tua penulis yang selalu memberi dukungan kepada penulis demi kelancaran
penyusunan makalah Bahasa Indonesia ini.
3. Rekan-rekan kelompok 4 yang mau bekerjasama dalam menyelesaikan makalah.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Dengan ini penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan semata hanya milik ALLAH SWT, untuk itu segala kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami nantikan.
Samarinda, Oktober 2017

Penulis

1
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................... 1
Daftar Isi.................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.1 Pengertian Diksi...................................................................................................5
2.2 Fungsi Diksi.........................................................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Diksi ……………............................................................................ 6
2.4 Syarat-syarat Diksi............................................................................................. 7
2.5 Penggunaan Diksi…………............................................................................... 9

BAB III.....................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya penggunaan
bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi.
Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik
dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan,
sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa, paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal
penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital,
terutama untuk menghindari kesalapahaman dalam berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan
kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang
tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai
dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga
penggunaan bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat
tersebut. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama
dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita jumpai ketika seseorang
berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap informasi
dikarenakan pemilihan kata yang kurang tepat ataupun dikarenakan salah paham.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam
berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih
mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan.
Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam
bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca
mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata kajian,
kata popular, kata sapaan dan kata serapan.

3
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan diksi?
b. Apa saja fungsi dan manfaat diksi
c. Apa saja jenis-jenis diksi?
d. Apa syarat-syarat diksi?
e. Bagaimana syarat-syarat diksi?

1.3. Tujuan
Tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah:
a. Megetahui pengertian dari diksi
b. Mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan dalam penggunaan diksi
c. Memahami penjelasan tentang
d. Memahami penjelasan pilihan kata dan penggunaan diksi

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengetian Diksi
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk
menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu. Pilihan kata
merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia
tutur setiap hari. Ada beberapa pengertian diksi di antaranya adalah membuat pembaca atau
pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis, untuk mencapai target komunikasi yang efektif, melambangkan gagasan
yang diekspresikan secara verbal, membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi,
resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Diksi, dalam arti pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis
atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan kata – seni
berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan
ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada
pemilihan kata dan gaya. Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa diksi
adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam
karang mengarang.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yanng tepat dan selaras
dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti
yang diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-
mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa.

2. Fungsi Diksi
Adapun fungsi dari Diksi adalah:

1. Membuat orang yang membaca ataupun mendengar karya sastra menjadi lebih faham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
2. Mencegah salah pemahaman.

5
3. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
4. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal “tertulis ataupun
terucap”.
5. Membentuk ekspresi ataupun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar ataupun pembacanya.

Adapun manfaat dari Diksi adalah :

1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir
bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang
terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam
masyarakat.

3. Jenis-Jenis Diksi
Jenis diksi berdasarkan Leksikal (makna yang terdapat di dalam kamus) dibagi menjadi 6 yaitu :
1. Homonim adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan.
Contoh :
- Bisa berarti ;
o Dapat, sanggup
o racun
- Buku berarti ;
o Kitab
2. Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi
berlainan pengucapan dan arti.
Contoh:
- Teras(inti) dengan teras(halaman rumah)
- Sedan(isak) dengan sedan(sejenis mobil)
- Tahu(paham) dengan tahu(sejenis makanan)
3. Homofon adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi
berlainan tulisan dan arti
Contoh:

6
- Bang dengan bank
- Masa dengan massa
4. Sinonim adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai
arti yang sama.
Contoh:
- Pintar dengan pandai
- Bunga dengan kembang
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab itu, di dalam
sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada variasinya dan ada
pergantiannya yang membuat lukisan di dalam karangan itu menjadi hidup.
Contohnya :
- membuat bersinonim menggubah,
- assisten bersinonim pembantu,
- tengah bersinonim madya.
5. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
- Tua- muda
- Besar – kecil
- Luas – sempit
6. Polisemi berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing berarti’banyak’ dan
‘tanda’. Jadi polisemi berarti suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh:
- Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat juga berarti
orang yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya.
- Kata kaki yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia tetapi dapat juga kaki meja
yang menahan meja.

4. Syarat-Syarat Diksi

1. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.

7
Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi ialah
kata yang dapat menimbulkan bermacam-macam makna.
Contoh :
Ø Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi)
Ø Sinta adalah bunga desa di kampungnya. (Konotasi)

2. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.


Ø Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha?
Ø Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah peubahperaturan yang selama ini
memberatkan pengusaha.

3. Membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.


Ø Intensif – insensif
Ø Karton – kartun
Ø korporasi – koperasi

4. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan.
Contoh :
Ø Modern : canggih (secara subjektif)
Ø Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus)
Ø Canggih : banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui,
bergaya intelektual (menurut kamus)

5. Waspada terhadap penggunaan imbuhan asing.


Contoh :
Ø Dilegalisir seharusnya dilegalisasi.
Ø Koordinir seharusnya koordinasi.

6. Membedakan pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.


Contoh :

8
Pasangan yang salah Pasangan yang benar
antara ..... dengan .... antara .... dan .....
tidak ..... melainkan ..... tidak ..... tetapi .....
baik ..... ataupun ..... baik ..... maupun .....
bukan ..... tetapi .... bukan ...... melainkan .....

7. Membedakan kata umum dan kata khusus secara cermat.


Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas
bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengacu kepada pengarahan-
pengarahan yang khusus dan kongkret.
Contoh :
Ø Kata umum :melihat
Ø Kata khusus :melotot, membelak, melirik, mengintai, mengamati, mengawasi,
menonton, memandang, menatap.

8. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Contoh :
Ø Isu (berasal dari bahasa Inggris “issue”) berarti publikasi, perkara.
Ø Isu (dalam bahasa Indonesia) berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, desas-
desus.

9. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat.


Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkret mempunyai referensi
objek yang diamati.
Contoh :
Ø Kata abstrak
Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan sifat terpuji.
Ø Kata konkret
APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.

5. Penggunaan Diksi

9
Dalam penggunaan diksi ada beberpa hal yang harus diperhatikan di antara nya :

1. Kalimat yang harus di disampaikan ringkas atau tidak boros kata-kata


contoh ;
-Mentri keuangan menyatakan akibat dari langkah tersebut ialah akan meningkatnyakondisi
keuangan sektor swasta dan memberikan peningkatan terhadap kepercayaan bisnis dan
masyarakat secara umum (diksi tidak tepat)
-Menteri keuangan mengatakan, langkah-langkah itu akan membantu keuangan sektor swasta
(diksi tepat).

2. Tidak menggunakan pengulangan kata


Contoh ;
-rencana yang akan datang
-alasannya karena
-ramai berbondong-bondong
-maju ke depan
-mundur kebelakang

3. Tidak menggunakan anak kalimat


Bahasa radio adalah bahasa tutur sehari-hari. Dalam berbicara, kita jarang menggunakan anak
kalimat. Jika menemukan anak kalimat, pecahlah menjadi beberapa kalimat. Semakin sederhana
struktur kalimat, akan semakin baik.
Contoh;
-Menuntut presiden SBY membubarkan Ahmadiyah, demonstran dlm gelombang besar berunjuk
rasa di depan Istana Negara(diksi tidak tepat)
-Demonstran berunjuk rasa di depan Istana Negara, menuntut pembubaran Ahmadiyah (diksi
tepat).

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan
atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat
dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai
dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah
adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai
persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya
dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.

3.2. Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini
mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk
mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi
diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun
suatu gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.

11

Anda mungkin juga menyukai