Disusun Oleh :
Nabila Deswita Nanda 2103036010
Muhammad Akbar 2103036015
Arle Arung Patanduk 2103036031
Barrang 2103036041
Mohamad Yoga Dwi S 2103036043
Mawarti 2103036053
BAB I ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................. 2
KESIMPULAN .............................................................................................. 13
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses pembuatan kompos dari kotoran ayam. ............................ 3
Gambar 2.2 Contoh instalasi biogas ................................................................ 3
Gambar 2.3 Contoh tangki anaerob ................................................................. 4
Gambar 2.4 Contoh kumpulan kotoran kerbau ................................................ 8
Gambar 2.5 Cangkang telur bebek ................................................................... 9
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah merupakan bahan buangan atau bahan sisa yang berasal dari hasil
kegiatan manusia baik pada skala rumah tangga, industri, peternakan, maupun
pertambangan yang tidak digunakan lagi. Limbah memiliki dampak negatif yang
dapat merugikan lingkungan dan masyarakat jika tidak dilakukan pengolahan yang
baik. Kerusakan lingkungan diakibatkan karena pembuangan limbah secara
sembarangan sudah sering terjadi. Untuk menanggulangi masalah ini maka perlu
dilakukannya upaya pengolahan limbah yang baik dan benar. Salah satu contohnya
ialah pada limbah peternakan.
Limbah dari peternakan sering menjadi keluhan bagi masyarakat di sekitar
karena bau tidak sedap yang disebabkan oleh kotoran ataupun sisa-sisa air kandang.
Semakin berkembangnya sebuah usaha peternakan, limbah yang dihasilkan pun
semakin meningkat. Total limbah yang dihasilkan tergantung kepada spesies ternak,
besar usaha, tipe usaha dan lantai kandang.
Pengolahan limbah peternakan yang baik akan sangat menguntungkan baik
bagi masyarakat sekitar maupun sang pemilik usaha ternak. Limbah dari peternakan
dapat diolah menjadi pupuk organik yang memiliki harga jual yang
menguntungkan. Hal itu disebabkan karena pupuk organik atau pupuk kandang
mengandung unsur hara yang lengkap yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
tanaman. Oleh karenanya pengolahan limbah ternak yang baik sangat perlu
dilakukan selain untuk mengurangi pencemaran pada lingkungan juga untuk
menambah pemasukan tambahan pada pemilik usaha ternak.
1.2 Rumusan Masalah
A. Bagaimana cara pengolahan limbah peternakan?
1.3 Tujuan
A. Mengetahui cara pengolahan limbah peternakan yang baik dan benar.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengolahan Limbah Ternak
Pengolahan limbah peternakan adalah proses yang penting dan dapat
memberikan nilai ekonomi jika dikelola dengan baik. Limbah peternakan adalah
sisa-sisa dari peternakan yang meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu
kegiatan peternakan baik berupa limbah padat dan cairan, gas, ataupun sisa pakan.
Limbah padat dapat berupa kotoran ternak, ternak yang mati ataupun isi perut dari
pemotongan hewan ternak. Limbah cair ialah semua limbah yang berbentuk cair
seperti urin ternak atau sisa air pencucian kandang. Sedangkan limbah gas ialah
semua limbah yang berbentuk gas. Limbah peternakan merupakan salah satu
sumber pupuk organik yang sangat baik jika diolah sesuai dengan ketentuannya.
Beberapa teknologi yang digunakan untuk mengolah limbah peternakan antara
lain teknologi pembuatan biogas, teknologi pembuatan pupuk, teknologi
pembuatan gelatin dan kulit samak. Dalam proses pengolahannya diperlukan
prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) selain itu pengolahan limbah juga harus
mengacu kepada ekonomi siklus. Dampak negatif yang disebabkan oleh limbah
peternakan yang tidak dikelola dengan baik sangat buruk bagi lingkungan sekitar.
2.2 Berbagai Pengolahan Limbah Peternakan
1. Pengolahan Limbah Peternakan Ayam
Limbah merupakan bahan organik atau anorganik yang tidak dimanfaatkan lagi
yang berasal dari berbagai sumber hasil buangan dari suatu produksi contohnya
limbah peternakan. Limbah yang dihasilkan dari peternakan umumnya berupa
limbah padat atau cair yaitu kotoran ternak, urine dan sisa pakan. Berikut adalah
beberapa pengolahan limbah padat dan cair pada peternakan ayam :
A. Pengolahan Limbah Padat Ternak Ayam Sebagai Kompos
Menggunakan Larutan EM4 :
1. Mengeringkan kotoran yang sudah tercampur sekam/litter.
2. Melarutkan larutan EM4 dan molases atau gula ke dalam air.
3. Mencampur kotoran ayam sisa pemakaian litter dengan dedak dan
kapur.
4. Menyiramkan larutan EM4 yang sudah dicampur secara merata
perlahan-lahan ke dalam tumpukan kotoran sampai kandungan air
3
5. mencapai 30%. Bila campuran dikepal dengan tangan, air tidak keluar
dan bila dilepas tidak mekar.
6. Menutup kotoran ayam yang telah digundukkan dengan terpal.
7. Suhu gundukan dipertahankan pada 40°-50°C.
8. Kompos siap dipakai setelah disimpan selama 4 minggu.
3. Maggot (Ulat BSF) : Kotoran babi dapat diurai oleh maggot (Ulat
BSF) menjadi maggot dan kasgot. Maggot dapat digunakan
sebagai pakan ternak dan kasgot digunakan sebagai pupuk
organik.
B. Pengolahan Limbah Cair pada Ternak Babi :
Limbah cair ternak babi merupakan salah satu sumber pencemaran
lingkungan yang serius. Limbah ini mengandung berbagai macam bahan
organik, nitrogen, fosfor, dan mikroorganisme berbahaya yang dapat
mencemari air tanah dan permukaan. Pengolahan limbah cair ternak babi
sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga kesehatan lingkungan dan
manusia. Berikut adalah beberapa metode pengolahan limbah cair ternak
babi :
1. Pengolahan Fisik
• Penyaringan : Limbah cair disaring untuk menghilangkan
kotoran padat.
• Sedimentasi : Limbah cair diendapkan untuk
menghilangkan kotoran yang tersuspensi.
• Filtrasi : Limbah cair difiltrasi untuk menghilangkan
mikroorganisme dan partikel kecil.
2. Pengolahan Kimia
• Koagulasi dan floakulasi : Bahan kimia ditambahkan ke
dalam limbah cair untuk menggumpalkan dan
mengendapkan kotoran.
• Desinfeksi : Bahan kimia ditambahkan ke
dalam limbah cair untuk membunuh mikroorganisme
berbahaya.
3. Pengolahan Limbah Peternakan Sapi
Berikut berbagai macam pengolahan limbah hasil ternak sapi sebagai berikut :
A. Pembuatan Biogas
Proses pembuatan biogas dari kotoran sapi terjadi karena adanya
dekomposisi bahan organik secara anaerob (tertutup dari udara bebas).
Proses ini akan menghasilkan suatu gas yang sebagian besar
6
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan pupuk adalah cangkul, sekop,
sabit, ember, karung dan plastik. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kotoran
kerbau, sekam padi, serbuk gergaji, larutan gula, EM4 dan air. Berikut cara
pembuatan pupuk kompos :
9
Bahan yang dibutuhkan adalah cangkang telur bebek, aquades, asam klorida
(HCl), asam etilenadiaminatetraasetat (EDTA), magnesium sulfat (MgSO4),
indikator Eriochrome Black T (EBT), amonium klorida (NH4Cl), amonium
hidroksida (NH4OH), natrium karboksimetilselulosa (Na-CMC), natrium sakarin,
10
gliserin, titanium dioksida, metil paraben, sodium lauril sulfat (SLS), oleum mint,
etanol 70%. Sementara alat yang dibutuhkan adalah baskom stainless steel, oven
(Froilabo), blender (Miyako), mortir, stamper, ayakan ukuran 100 mesh, timbangan
analitik, hot plate (Stuart), botol coklat, pipet ukur, propipet, labu ukur, botol
semprot, kaca arloji, kulkas, gelas kimia, batang pengaduk, pipet tetes, statif, klem,
buret, erlenmeyer, sendok tanduk, spatel logam, sudip, corong kaca, cawan
porselen, pH meter (Jenway), kaca daya sebar, anak timbang (50 g, 100 g, 150 g,
dan 200 g), penggaris, viscometer (Rheosys), gelas ukur, tabung centrifuge,
centrifuge, dan object glass. Terdapat tiga tahapan untuk pembuatan pasta gigi dari
cangkang telur bebek, yaitu :
A. Pembuatan Serbuk Cangkang Telur Bebek.
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Cangkang telur dibersihkan dengan cara direndam selama 15
menit di dalam air panas.
3. Selanjutnya cangkang telur dan lapisan membran bagian dalam
dipisahkan.
4. Setelah terpisah cangkang telur dapat dikeringkan
menggunakan oven selama 30 menit dengan suhu 105°C.
5. Kemudian setelah cangkang dikeringkan, cangkang dapat
dihaluskan menggunakan mortar dan stamper hingga berbentuk
serbuk dan digunakan blender untuk mendapatkan serbuk
cangkang yang lebih halus.
6. Lalu cangkang telur yang berbentuk serbuk diayak
menggunakan ayakan dengan ukuran mesh 100.
B. Pembuatan Larutan Cangkang Telur Bebek dan Larutan Pasta
Gigi untuk Kompleksometri.
1. Ditimbang ±3 gram sampel dan ditambahkan 10 ml aquades dan
50 ml HCL 6 M sambil diaduk.
2. Kemudian dipanaskan larutan hingga volume menjadi 50 ml
dan diaduk hingga larut kemudian didinginkan.
11
KESIMPULAN
Pengolahan limbah ternak merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
menghentikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan limbah yang tidak sesuai.
Limbah ternak dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai tambah bagi
pengusaha peternakan. Pemanfaatan limbah ternak antara lain ialah dibuat menjadi
kompos atau pupuk organik, biogas, dan bahkan ada penelitian yang memanfaatkan
limbah dari cangkang telur bebek sebagai pasta gigi. Pengolahan limbah tergantung
kepada jenis dan spesies ternak, jumlah ternak dan area yang tersedia. Namun dapat
diambil kesamaan dari semua jenis peternakan bahwa limbah dari ternak dapat
dijadikan nilai tambah pemasukan dan memberikan keuntungan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Dyatmikawati, P. 2017. “Pengelolaan Limbah Ternak Babi Menjadi Pupuk
Organik.” 16(1): 78–81.
Fitriyanto, N. A., Triatmojo, S., Pertiwiningrum, A., Erwanto, Y., Abidin, M. Z.,
Baliarti, E., & Suranindyah, Y. Y. (2015). Penyuluhan dan pendampingan
pengolahan limbah peternakan sapi potong di kelompok tani ternak Sido
Mulyo Dusun Pulosari, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang. Indonesian Journal of Community Engagement, 1(01), 79-95.
Kurniawati, Maris, and Aju Tjatur Nugroho. 2021. Prosiding Konferensi Nasional
Pengabdian Masyarakat Pembinaan Peternak Plasma Ayam Broiler Melalui
Penerapan Bioreaktor Anaerob Penghasil Sumber Energi Alternatif. Vol. 2.
Made, I Gusti, Surya Adnyana, I Wayan Sali, and Anysiah Elly Yulianti. 2022.
“Perbedaan Penurunan Kadar Total Suspended Solid Dengan Metode
Sedimentasi Dan Peternakan Babi Tahun 2021 Studi Dilaksanakan Di Jalan
Kresek Kelurahan Sesetan Kecamatan Denpasar Selatan.” 12(1): 26–34.
Mudikdjo, Kooswardhono, and dan Erliza. 2005. Pengelolaan Limbah Cair Usaha
Peternakan Sapi Perah Melalui Penerapan Konsep Produksi Bersih. Vol. 8.
Sih Dewi, Widyatmani. 2014a. Pemanfaatan Limbah Peternakan Dalam Konsep
Pertanian Terpadu Guna Mewujudkan Pertanian Yang Berkelanjutan
(Utilization of Farm Wastes in Order to Realize The Concept of Integrated
Farming for Sustainable Agriculture). Vol. XXIX.
Sunarsih, Elvi, Staf Pengajar, and Fakultas Kesehatan. n.d.-a. Konsep Pengolahan
Limbah Rumah Tangga Dalam Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Concept Of Household Waste In Environmental Pollution Prevention Efforts.
Urgana, Marwah, Lizma Febrina, and Adam Ramadhan. 2017. “Proceeding of the 6
Th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Formulasi Pasta Gigi Dari
Limbah Cangkang Telur Bebek.” Proceeding of the 6th Mulawarman
Pharmaceuticals Conferences (November): 7–8.
https://doi.org/10.25026/mpc.v6i1.275.
Widiyono, A., Mustafidah, D., Safruddin, S., Nuvus, A. A., & Hidayatullah, A. S.
(2021). Pengolahan Limbah Padi dan Kotoran Kerbau Menjadi Pupuk
15
Pembagian tugas :
1. Nabila Deswita Nanda mencari tentang peternakan ayam
2. Yoga Dwi mencari tentang peternakan sapi
3. Barrang mencari tentang peternakan kerbau
4. Arle Arung mencari tentang peternakan babi
5. Mawar mencari tentang peternakan bebek
6. Akbar mencari tentang peternakan kambing.