Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA PENYEHATAN LINGKUNGAN

Limbah PT Sasa Inti Gending

(Limbah Cair Penyedap Rasa)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

DIKO FRANDI

PRISKHA TRI NATASYA

SUPRIANTO

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

Tahun Ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul (judul makalah) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Eddy E
Sanjaya ,Ms pada Mata Kuliah Rekayasa Penyehatan Lingkungan, selain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca tak hanya di kalangan
mahasiswa tetapi juga untuk kalangan umum.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak dosen Dr. Eddy E Sanjaya ,Ms yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang ditekuni.

Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu , kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah kami ini.

Balikpapan , 02 November 2021


BAB I

PEMBAHASAN DAN HASIL


A. PEMBAHASAN

I. PT SASA Inti Gending


Merupakan salah satu perusahaaan industri yang terkenal di Kabupaten Probolinggo,
kecamatan Gending.  Perusahaan ini berdiri pada tahun 30 Agustus 1975. Perusahaan ini
merupakan rintisan dari Perusahaan Gedangan yang terletak di Sidoarjo, namun perusahaan
Gedangan ini telah ditutup karena terjebak lumpur lapindo, sekitar tahun 2004. Sehingga
produksi semua di alihkan ke PT SASA Inti. Dahulu PT SASA Inti kekurangan karyawan,
sedangkan produksi yang dituntut banyak, lebih dari kapasitas karyawan, sehingga semua
orang yang berminat bisa menjadi karyawan PT SASA Inti. Akan tetapi kini karyawan PT
SASA Inti semakin banyak, tidak imbang dengan produksi yang akan dihasilkan, seseorang
yang berminat untuk bekerja di PT SASA Inti ini harus melewati beberapa ujian ( semacam
test ) agar di terima menjadi karyawan PT SASA Inti. Setiap karyawan harus menghafal Visi
dan Misi PT SASA Inti, supaya dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya
pada saat bekerja, jika tidak menghafal perlu ditanyakan loyalitasnya. Karyawan PT SASA
Inti masuk bekerja di bagi menadi beberpa Shift, yakni Shift malam, Shift siang, Shift sore,
Shift pagi.

Perusahaan ini memproduksi Vetsin ( penyedap rasa ) , setiap ibu rumah tangga tidak
pernah lepas daribumbu penyedap rasa, karena setiap masakan membutuhkan bumbu itu
supaya masakan lebih gurih dan sedap. Maka dari itu PT SASA Inti memproduksi Vetsin non
stop yaitu selama 12 bulan, sehingga perusahaan ini menampung tetes tebu yang merupakan
bahan dasar pembuatan Vetsin sebanyak 15000 ton tetes tebu. Karena PT SASA INTI ini
lokasinya ddekat dengan pabrik gula maka PT SASA inti, mengambil tetes tebu dari, pabrik
gula tsb. Karena pabrik gula itu giling dan menghasilkan tetes tebu setiap 6 bulan sekali,
maka PT SASA Inti menampung tetes tebu sebanyak 15000 ton kedalam beberapa bak.  Hasil
produksi di ekspor ke 5 benua namun sebagian besar di ekspor ke benua Eropa. Setiap benua
kemasan yang di gunakan berbeda.

Setiap perusahaan industri pasti menghasilkan limbah, tak terkecuali di PT SASA Inti
ini, namun disini terdapat tempat pengolahan limbah yakni 13 bak pengolahan limbah, dan
juga kolam limbah yang telah di olah dan terdapat ikan yang digunakan sebagai indikator air
limbah, setelah itu limbah yang telah diolah dibuang di di sungai melalui pipa. Sehingga air
tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai serta
tidak berbahaya bagi biota air.

II. Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik. Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik
lainnya.

Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki


kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat
bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik
limbah.

Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah,


kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini
diperlukan pengolahan dan penanganan limbah.

Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:

1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan


2. pengolahan menurut karakteristik limbah

Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran


air  pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan
bahan buangan anorganik
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
III. Parameter Kualitas Pabrik

Pencemaran lingkungan dapat diukur dengan parameter kualitas limbah. Parameter tersebut
digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan. Beberapa
parameter kimia kualitas air yang perlu diketahui antara lain adalah BOD, COD, DO, dan pH.
Pengukuran fisik dapat dilakukan dengan memperhatikan warna, bau, dan rasa air sungai,
kecepatan laju air dengan bola pingpong, penetrasi cahaya, dalam dan lebar sungai dan
lainnya.
Manakala pengukuran biologi dilakukan dengan menghitung indeks keanekaragaman dan
kelimpahan organisme air seperti plankton, benthos, serangga air, moluska, ikan dan lainnya
sehingga diperoleh data yang valid. Pengukuran ketiga metode (faktor fisik, kimia dan
biologi) merupakan metode paling tepat dan akurat dalam menentukan parameter kualitas
perairan.

B. Hasil Pembahasan

I. Tujuan Mengukur Kualitas Limbah Cair


Sebelum limbah cair dibuang/dialirkan ke sungai, limbah dialirkan ke IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah), hal ini dilakukan untuk mengolah limbah dan diukur kualitasnya.
IPAL ini tidak pernah berhenti proses , yakni selalu mengolah agar limbah tidak berlimpah.
Sesuai dengan SK No.45 Tahun 2005, limbah harus memiliki parameter sebelum dibuang ke
lingkungan. Tujuannya adalah agar air limbah yang dibuang ke sungai tidak membahayakan
kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai serta tidak membahayakan biota air
yang hidup di air sungai, sehingga PT SASA Inti merupakan perusahaan yang bersih dan
bebas dari pencemaran air.

II. Akibat yang Timbul Apabila Parameter pH Limbah Cair Tidak Disesuaikan
dengan  Standart yang Telah Ditetapkan
Akibat yang ditimbulkan apabila parameter air limbah tidak disesuaikan dengan
standart yang ditetapkan antara lain :

1.      Pencemaran air


Limbah yang tidak diolah akan mencemari kualitas air sungai karena air sungai tidak
dapat menyatu dengan air limbah.
2.      Merusak biota air
Pada dasarnya, limbah sangat berbahaya bagi biota air sungai karena limbah
merupakan sisa hasil kegiatan industri yang belum dinetralisir, sehingga
mengakibatkan kerusakan ekosistem biota air.
3.      Merusak drainase tanah
Limbah dapat terserap kedalam tanah sehingga merusak drainase tanah yang
seharusnya seimbang.
4.      Mengurangi daya ikat air tanah
Daya ikat air sangat penting untuk area pertanian. Jika limbah mencemari tanah,
limbah akan terserap oleh tanah, yang mana air tersebut seharusnya mengalir ke
daerah pertanian. Karena limbah telah diserap oleh tanah maka daya ikat air akan
berkurang. Jika daya ikat air berkurang maka kualitas pertanian juga akan
berkurang.
5.      Penyakit ( untuk orang yang MCK di sungai )
Sebagian besar masyarakat sekitar memanfaatkan air sungai untuk melakukan
kebutuhan sehari- hari, seperti mandi, cuci, dan tinja. Jika air sungai dicemari oleh
air limbah yang tidak disesuaikan parameternya maka dapat menimbulkan penyakit.
6.      Menganggu estetika
Air sungai yang telah dicemari dapat mengganggu estetika, karena warna air sungai
yang menyatu dengan air limbah berwarna cokelat kehitaman.
7.      Kualitas air bersih menurun
Apabila air sungai dicemari maka akan terjadi kelangkaan air bersih. Masyarakat
sekitar yang kurang mampu dalam segi ekonominya akan memanfaatkan jasa air
sungai, sehingga kualitas air bersih menurun.

III. Pengolahan Limbah Cair di PT.  SASA INTI


1. Limbah cair ditampung di bak nomor 4 selama 2-3 jam untuk proses sedimentasi.
Limbah cair tersebut berwarna bening karena limbah cair tersebut merupakan air
hujan.
2. Dari bak nomor 4 dialirkan ke bak nomor 3 dan ditampung selama 2-3 jam.
Limbah cair tersebut berupa air aese.
3. Dari bak nomor 3 dialirkan ke bak nomor 2 dan ditampung selama 2-3 jam.
4. Dari bak nomor 2 dialirkan ke bak nomor 1 untuk memisahkan padatan yang ada
di dalam limbah cair, kemudian dialirkan ke bak measuring weir.
5.   Dari bak measuring weir, limbah cair dialirkan ke bak air 1 dan 2 dan ditambah
dengan mikroorganisme. Kemudian limbah cair tersebut diukur dengan alat DO
untuk mengukur kadar oksigen yang larut dalam limbah cair tersebut. Selain itu,
limbah cair tersebut juga diukur kadar pH-nya.
6. Limbah cair tersebut kemudian dialirkan ke kolam ikan untuk mengetahui kualitas
air limbah. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak mati, maka limbah cair
tersebut akan dibuang ke sungai.
IV. Ukuran Kualitas Air Limbah Cair yang Dikeluarkan Oleh PT Sasa Inti
Gending
Sebelum air limbah diuji kualitasnya dengan menampung air limbah ke dalam 13 bak,
masing-masing bak diuji kualitas limbahnya dengan mengukurnya menggunakan pH meter,
pH meter yang digunakan ada tiga jenis, yaitu BOD, COD, dan DO.

·      DO (Disolved Oksigen) =4-9 ppm


DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan
hasil proses fotosintesis tumbuhan air.  Pengukurannya dalam waktu 1 jam.

·      BOD (Biochemical Oxygent Demand) ≤ 10 ppm


BOD adalah jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air
buangan. Pengukurannya dalam waktu 5 hari.

·       COD (Chemical Oxygent Demand) ≤ 30 ppm


COD adalah jumlah oksigen  yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
organik yang ada dalam 1 liter sampel air. Pengukurannya dalam waktu 2 jam.

Persamaan dari masing-masing pH meter tersebut adalah untuk mengukur oksigen


terlarut dalam bak air limbah.
Parameter air limbah adalah pH 6-9. Jika pH air limbah mencapai parameter air
limbah tersebut dan oksigen yang terlarut di dalam air limbah meningkat jumlahnya maka air
limbah sudah siap untuk dialirkan ke sungai. Sebelum dialirkan ke sungai, air limbah
ditampung di kolam ikan. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak mati, maka air llimbah
tersebut baik untuk dialirkan ke sungai

BAB II
PENUTUP

I. Kesimpulan

1.      Limbah cair yang dihasilkan oleh PT SASA Inti  diolah secara modern dengan
beberapa tahap mulai dari ditampung di 13 bak secara berurutan, diberi bakteri, lalu
ditampung di kolam limbah PT SASA Inti yang telah di beri ikan sebagai indikator,
sehingga air limbah yang dibuang ke sungai aman untuk digunakan kebutuhan sehari-
hari.

2.      Untuk mengukur kualitas air limbah di masing-masing bak diperlukan beberapa
pHmeter. pHmeter yang digunakan di PT Sasa Inti Gending terdiri atas 3 jenis, yaitu
DO (Disolved Oksigen),  BOD (Biochemical Oxygent Demand), dan COD (Chemical
Oxygent Demand).

3. Tujuan mengukur kualitas air limbah adalah agar limbah yang telah dibuang ke sungai
tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai, sehingga
tidak menimbulkan berbagai penyakit. Serta tidak membayakan dan tidak merusak
biota air sungai.
4. Akibat-akibat yang ditimbulkan apabila parameter air limbah yang di buang ke sungai
tidak sesuai dengan standart yang ditentukan yakni :

 Pencemaran air
 Merusak biota air
 Merusak drainase tanah
 Mengurangi daya ikat air tanah
 Penyakit ( untuk orang yang MCK di sungai )
   Menganggu estetika
   Menurunnya kualitas air bersih

II. Saran
Dengan demikian, tidak semua limbah itu membahayakan dan dapat mencemari
lingkungan atau bahkan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Hal itu kembali pada diri
kita sendiri, bagaimana cara mengolah limbah tersebut sehingga bermanfaat bahkan
membawa nilai ekonomis bagi kita. Jadi, kita tidak perlu khawatir bahwa limbah akan
mencemari lingkungan kita karena saat ini, beberapa perusahaan telah mengolah limbah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Sebagai contohnya,  PT Sasa Inti Gending
yang merupakan perusahaan yang mengolah limbah secara modern dan bertahap. Oleh karena
itu, limbah yang dihasilkan tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan, manusia, dan
biota air. Sehingga PT Sasa Inti Gending  merupakan perusahaan yang bersih dan bebas dari
pencemaran air

Anda mungkin juga menyukai