Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH LIMBAH PABRIK GULA TEBU PADA

KUALITAS AIR SUNGAI YANG ADA DI KEDAWUNG


WETAN

KARYA TULIS ILMIAH


Disusun guna memenuhi tugas akhir kelas X A
MAN Insan Cendekia Pasuruan
Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:
NARENDRA PRASETYA AJI ()
NUR ARIF BADRUN KAMAL (0074449871)

Guru Pembimbing:

SHOKHIFATUL ILMIAH S.Pd,M Si

MADRASAH ALIYAH NEGERI INSAN CENDEKIA PASURUAN


Jl. Dusun Kajarkuning Desa Kedawung Wetan
Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan 67184
Website : http://icpasuruan.sch.id/ email :
insancendekiapasuruan@gmail.com
BAB 1 - PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Industri merupakan salah satu bentuk sektor pembangunan di bidang


ekonomi negara. Adanya sebuah perkembangan industri yang sangat pesat akan
memberi dampak positif bagi ekonomi negara. Namun disisi lain hal tersebut akan
memberi dampak negatif. Hasil dari proses industri yang berjalan di Indonesia
menjadi salah satu sektor penyumbang pencemaran lingkungan yang dilakukan
oleh industri tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh perusahaan yang kurang
memperhatikan adanya pencemaran lingkungan. Adanya industri besar maupun
kecil yang ada di sebuah daerah akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan
ekologi daerah tersebut. Dalam proses produksi, sisa hasil dari industri yang tidak
diinginkan atau merugikan lingkungan bisa disebut limbah.Limbah mengandung
bahan zat kimia dan jika dibuang di tempat yang sembarangan akan menyebabkan
masalah yang dapat mengganggu dan bahkan membahayakan makhluk hidup.
Sebagai contoh limbah yang dibuang di sebuah sungai yang dimanfaatkan
masyarakat sebagai pengairan sawah akan mempengaruhi ekosistem yang ada di
sungai tersebut atau juga menghasilkan bau yang menyengat yang mungkin
berdampak bagi kesehatan masyarakat. Bentuk dari limbah yang dihasilkan oleh
industri juga berbeda beda. Seperti limbah cair, limbah padat, limbah gas, maupun
limbah B3. Limbah yang dihasilkan industri tersebut juga memiliki objek
pencemaran yang berbeda beda. Seperti limbah cair yang mempengaruhi kualitas
air, limbah padat yang mempengaruhi kebersihan lingkungan serta limbah gas
yang mampu mempengaruhi kualitas udara di sekitarnya. Tentunya hal tersebut
akan menjadi masalah besar bagi kehidupan masyarakat yang terkena dampaknya.

Meskipun begitu industri tetap dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi


kebutuhannya. Seperti industri gula nasional yang memegang peranan sangat
penting dalam memenuhi tingkat permintaan gula yang terus meningkat dengan
kualitas yang bermutu agar dapat bersaing dengan gula impor yang saat ini sedang
menguasai pemasaran gula di Indonesia. Selain memproduksi gula sebagai
produk utamanya, industri gula juga memiliki produk sampingan yaitu alkohol,
spiritus, dan penyedap masakan.
Perkembangan industri gula Indonesia yang meningkat tidak akan dapat
terhindarkan dari masalah utama industri yaitu pencemaran lingkungan. Limbah
cair seharusnya mendapat perhatian lebih banyak dan menjadi sorotan karena
limbah cair ini akan dibuang ke tanah, airnya sering dimanfaatkan oleh
masyarakat. Limbah cair pabrik gula akan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan jika tidak ditangani secara tepat karena mengandung sejumlah besar
karbohidrat, protein, lemak dan sisa bahan kimia yang digunakan baik dalam
proses pengolahan dan pembersihan. Masalah yang mungkin timbul dalam operasi
pabrik gula akibat limbah cair diantaranya polusi badan air karena kontaminasi,
deoksigenisasi oleh effluent limbah cair serta bau menyengat akibat biodegradasi
limbah dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Berbagai industri sekarang ini
termasuk industri gula, membuang limbah ke sembarang tempat tanpa ada
pengolahan terlebih dahulu atau sudah dilakukan pengolahan tetapi masih belum
memenuhi standar baku mutu limbah cair yang sudah ditetapkan oleh pemerintah
sehingga dapat mengganggu lingkungan.

Karakteristik dari limbah cair industri gula, bergantung dari minimisasi


dan reuse airnya, dapat dilihat dari asal limbah cair yang umumnya berasal dari
air bekas pencucian tebu, air bekas gilingan, air limbah kondensor, air bekas
boiler (boiler blowdown), tumpahan nira, air abu, limbah yang bersifat asam dan
korosif, air bekas pencucian lantai dan air limbah yang lain. Kandungan polutan
utama dalam limbah tersebut adalah BOD5, COD, pH, TSS dan air dengan suhu
yang relatif tinggi (Water Environment Federation, 2008). Dalam pasal 1 ayat 14,
UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencemaran
lingkungan hidup didefinisikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan(LPP 2006).

Pengolahan tebu menjadi gula menghasilkan limbah cair sebanyak 1-2


m3 /ton tebu (Cliffto 1994). Syarat limbah untuk dapat dibuang ke badan air yaitu
limbah cair harus memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Beberapa parameter
yang harus terpenuhi baku mutunya adalah: biological oxygen demand (BOD),
chemical oxygen demand (COD), total suspended solid (TSS), pH. pH merupakan
derajat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Air murni
bersifat netral dengan pH sebesar 7,0 pada suhu 250C. Larutan pH kurang dari
tujuh disebut bersifat asam, dan larutan dengan pH lebih dari tujuh dikatakan
bersifat basa. Dalam pengolahan limbah, peranan pH sangat penting karena
mikroorganisme memerlukan lingkungan dengan pH tertentu. Secara umum,
rentang pH yang dapat ditolerir oleh mikroorganisme adalah pada kisaran 6–9
(PPRI 2001).

Pasuruan adalah kabupaten yang memiliki banyak sumber air karena


wilayah pasuruan dikelilingi oleh banyak pegunungan. Sehingga air disini sangat
melimpah. Sumber daya alam yang paling dibutuhkan makhluk hidup adalah air.
Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang paling utama, termasuk manusia,
tanaman dan hewan. Oleh sebab itu tingkat kualitas air harus diperhatikan agar
memberikan manfaat bagi lingkungannya. Dalam menjaga kualitas sumber air,
terdapat sebuah keterkaitan, baik antara sumber air itu sendiri, lingkungannya,
serta masyarakat disekitarnya. mengairi lahan pertanian, dan ekonomi. Maka
diperlukan adanya suatu pengelolaan terhadap sumber daya air agar
keberadaannya tetap bermanfaat dan berkelanjutan untuk kepentingan jangka
panjang. Sumber air kedawung wetan terbukti mampu memberikan manfaat besar
masyarakat Desa kedawung wetan dan beberapa desa di Kecamatan grati
memanfaatkan sumber air ini. Di sekitar sumber air kedawung merupakan lahan
pertanian milik masyarakat sekitar. Lahan pertanian ini ditanami tebu yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Alasan petani menanam tebu karena harga jual
mahal dan dekat dengan sumber air, sehingga lebih mudah untuk irigasi.

Berdasarkan kondisi di lapangan, maka pabrik gula yang ada di kedawung


menghasilkan limbah cair dan masyarakat petani banyak memanfaatkan sumber
air dengan mengelola lahan. Disisi lain pabrik gula tebu adalah industri yang
memiliki limbah yang cukup merugikan. Dari uraian dan latar belakang di atas
kami mengambil judul “PENGARUH LIMBAH PABRIK GULA TERHADAP
KUALITAS AIR SUNGAI DI DAERAH KEDAWUNG PASURUAN”
dengan harapan penelitian ini dapat mengetahui pengaruh limbah pabrik tebu
terhadap kualitas air sungai.

B. RUMUSAN MASALAH

Mengacu pada latar belakang di atas, pasuruan merupakan kabupaten yang di


sekitarnya sebagian masyarakat daerah tersebut mengelola lahan dengan
menanam tanaman tebu. Kemudian hasil panen tersebut digunakan untuk bahan
baku utama dalam proses pembuatan gula pasir dari tebu. Tentunya pabrik gula
tersebut menghasilkan sebuah limbah cair yang dibuang di tanah dan meresap ke
lapisan tanah. Pasuruan juga dikenal memiliki banyak memiliki sumber air
dikarenakan pasuruan dikelilingi oleh beberapa pegunungan. Sehingga air disini
sangat melimpah dan mamiliki banyak sungai. Setiap segala sesuatu pasti
memberi pengaruh pada sekitarnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Oleh sebab itu munculah beberapa pertanyaan yang ingin kami ketahui

1. Bagaimana pengaruh limbah pabrik gula tebu terhadap sumber air


yang ada di daerah kedawung pasuruan?

2. Bagaimana tingkat kualitas sumber air akibat pengaruh dari limbah


pabrik gula tebu yang ada di daerah kedawung pasuruan

C. BATASAN MASALAH

Pabrik gula merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah yang
beragam seperti limbah padat, cair ,udara, dll. Sedangkan pada penelitian kami
ini lebih menekankan pada limbah cair dari pabrik gula tebu

D. TUJUAN PENELITIAN

Secara garis besar penelitian yang berjudul’’pengaruh limbah pabrik gula tebu
pada kualitas air sungai di daerah kedawung pasuruan’’ ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik air sungai yang ada di daerah kedawung pasuruan
akibat dari pengaruh limbah pabrik gula tebu.
Hasil yang ingin dicapai pada penelitian:

1. Mengetahui tentang pengaruh limbah pabrik gula tebu pada kualitas air
sungai yang ada di daerah kedawung pasuruan. Tingkat kualitas air
sungai bisa saja berubah akibat dari pengaruh limbah pabrik gula tebu
disekitarnya.

2. Mengetahui tentang kualitas air sungai yang dipengaruhi oleh limbah


pabrik gula tebu yang berada di daerah kedawung pasuruan. Air sungai
merupakan salah satu penunjang kehidupan masyarakat. Oleh sebab
itu, tingkat kualitas air sungai sangat berpengaruh pada pemenuhan
irigasi pada lahan masyarakat sebagai penghasilan sehari hari.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat adalah salah satu kata utama dari sebuah penelitian, karena penelitian
dibuat untuk menyelesaikan masalah yang dimana tentu memberi manfaat bagi
segala yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Diharapkan hasil dari
penelitian ini memberikan manfaat bagi berbagai pihak:

1. BAGI PENULIS

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan atau informasi


tentang pengaruh limbah pabrik gula tebu pada air sungai dan tingkat
kualitas air sungai yang ada di daerah kedawung pasuruan.

2. BAGI MASYARAKAT

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berkaitan


dengan tingkat kualitas air sungai yang ada di daerah kedawung pasuruan
dari pengaruh dari limbah pabrik gula tebu yang ada disekitarnya agar
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

3. BAGI AKADEMISI
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan referensi pada
penelitian penelitian sejenis pada masa yang akan datang.

BAB II – TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

Pada jurnal yang di ditulis oleh Yumna Rofifah, dengan judul ’’Dampak
Limbah Pabrik Gula Madukismo Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Desa
Tirtonirmolo ’’ini membahas tentang sebuah pabrik satu satunya di yogyakarta
dan menghasilkan limbah dan mengarah pada dampak limbah terhadap
kesehatan masyarakat di Desa Tirtonirmolo. Pada penelitian ini limbah yang
dihasilkan oleh Pabrik Gula Madukismo tersebut dalam bentuk udara maupun air
memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di Desa Tirtonirmolo.
Sedangkan pada jurnal yang kami tulis ini lebih menekankan pada kualitas
sumber air yang ada di daerah di sekitar pabrik gula yang menghasilkan limbah
cair.

Jurnal yang ditulis oleh Arista Rahayu dkk dari Universitas Negeri
Semarang ini berjudul ’’Pengaruh Perubahan Massa Zeolit Terhadap Kadar Ph
Limbah Pabrik Gula Melalui Media Filtrasi’’.Penenlitian ini membahas tentang
suatu cara penanganan limbah cair pabrik gula yang dapat menghasilkan bahan
buangan yang tidak menimbulkan pencemaran. Filtrasi merupakan proses
pemisahan campuran solida likuida melalui media porous yang mana solida
tersuspensi tertahan di dalam media dan likuida atau cairannya terlewatkan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode filtrasi. Dalam hal ini, penelitian yang
kami lakukan ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arista Rahayu
dkk. Karena penelitian kami membahas tentang kualitas sumber air akibat dari
limbah cair dari pabrik gula di kedawung pasuruan. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Arista Rahayu dkk lebih menekankan pada cara penanganan
limbah cair pabrik gula yang dapat menghasilkan bahan buangan yang tidak
menimbulkan pencemaran.
Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Yonar Trisna dari Departemen
Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Surabaya memiliki judul ‘’Kualitas Air Dan Keluhan Kesehatan Masyarakat Di
Sekitar Pabrik Gula Watoetoelis’’. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi
kualitas air dan keluhan kesehatan masyarakat di sekitar PG Watoetoelis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat observasional dengan
rancang bangun cross sectional. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan
April hingga Agustus 2014, berupa: wawancara dengan menggunakan kuesioner,
observasi lingkungan, pemeriksaan parameter sampel badan air dan air sumur baik
upstream dan downstream dalam radius 100 meter dari titik outlet pembuangan air
limbah Pabrik Gula Watoetoelis. Hasil penelitian menunjukkan: pada pemeriksaan
badan air ditemukan tingginya kadar BOD5 yaitu sebesar: 24,34 mg/L (upstream)
dan 24,15 mg/L (downstream), seluruh sampel air sumur tidak ditemukan adanya
tanda pencemaran fisik dan kimia air, responden masyarakat di sekitar PG
Watoetoelis yang dengan keluhan kesehatan (9 dari 17 orang) mengalami keluhan
kesehatan berupa batuk sebanyak 7 orang, dan mengeluhkan bau tidak sedap dari
pencemaran pabrik gula sebanyak 15 dari 17 orang. Kesimpulan penelitian ini
adalah kualitas sampel badan air bernilai buruk, kualitas fisika dan kimia pada
sampel air sumur memenuhi syarat, terdapat keluhan kesehatan oleh responden
masyarakat namun keluhan kesehatan ini dapat disebabkan variabel selain
parameter fisika dan kimia pada air sumur, seperti; faktor mikrobiologi, higiene
dan sanitasi, ataupun buruknya kualitas lingkungan khususnya udara di lokasi
tempat tinggal responden. Berdasarkan jurnal penelitian tersebut, maka penelitian
yang kami lakukan berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yonar Trisna .
Penelitian yang kami lakukan memiliki tujuan untuk mengetahui karakteristik dan
kualitas sumber air di sekitar pabrik gula yang menghasilkan limbah Sedangkan,
penelitian yang dilakukan oleh bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas air
sumur akibat keluhan kesehatan masyarakat di sekitar PG Watoetoelis.

B. LANDASAN KONSEPTUAL
1. Limbah
Limbah merupakan sisa pembuangan yang muncul akibat aktivitas
pada waktu dan tempat tertentu yang tidak memiliki nilai ekonomis dan
keberadaannya tidak diinginkan lingkungan (Kristanto, 2013)
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999,
“limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Sisa suatu kegiatan
dapat diartikan sebagai sisa proses produksi yang antara lain dihasilkan
dari kegiatan rumah tangga, rumah sakit, industri, pertambangan dan
kegiatan lain.”
Limbah sejatinya adalah bahan yang dibuang atau terbuang dari
kegiatan manusia dan proses alam yang memiliki nilai ekonomi yang
negatif. Limbah yang dihasilkan oleh suatu industri memiliki nilai
ekonomi negatif dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah yang
mengandung bahan berbahaya seperti zat kimia dan dibuang ditempat
sembarangan akan membahayakan makhluk hidup, misalnya limbah
dibuang di sungai maka akan menyebabkan ekosistem sungai terancam
mati dan punah. Selain pencemaran air sungai, limbah dapat
mengakibatkan terganggunya kesehatan masyarakat akibat dari bau
menyengat zat kimia yang terus menerus terhirup sehingga terjadinya
gangguan pernafasan masyarakat. (Kemala, 2006:26)
Lebih lanjut dijelaskan, limbah adalah sisa hasil kegiatan maupun
usaha yang memberikan efek negatif bagi lingkungan yang mengandung
bahan beracun dan berbahaya yang disebabkan oleh sifat maupun
konsentrasinya (Waluyo, 2010).
2. Jenis Jenis Limbah Pabrik Gula
a. Limbah cair
Limbah pabrik gula yang paling mendapatkan perhatian
adalah limbah cair, karena limbah cair inilah yang paling banyak
menimbulkan dampak lingkungan. Pada umumnya proses giling pabrik
gula di Indonesia berlangsung pada saat musim kemarau saat debit air
sungai rendah (Yani, et al. 2012).
Terdapat dua jenis limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik gula,
yaitu limbah cair pabrik dan limbah kondensor atau air pendingin. Air
pendingin atau limbah kondensor ini dihasilkan oleh kondensasi uap
dalam kondensor barometrik (Ulinnuha, 2016:1)
Sedangkan limbah kondensor atau air pendingin ini memiliki
kandungan senyawa organik yang berkisar antara 0 – 1.000 mg/l.
Pengolahan tebu menjadi gula dapat menghasilkan limbah cair sebanyak
1-2 m3 /ton tebu (Yusmita, 2014).
b. limbah padat
Dilansir dari (Penanganan Limbah, pt kebonagung.com) limbah
padat yang dihasilkan berupa ampas, blotong dan abu ketel.
1. Ampas
Ampas merupakan hasil akhir dari Stasiun Gilingan. Ampas yang
dihasilkan sekitar 35-45% dari berat tebu yang digiling. Ampas kaya
serat selulosa sekitar 50%, zat lilin, zat lignin dan pectin.
2. Blotong
Blotong dihasilkan dari Stasiun Pemurnian merupakan kotoran-
kotoran nira yang mengendap yang mengandung bahan organic dan
anorganik.
3. Abu Ketel
Hasil pembakaran dari ketel menghasilkan abu. Abu tersebut perlu
ditangani agar tidak mengganggu kesehatan terutama saluran pernapasan
melalui penyemprotan dengan air.
3. Parameter Kualitas Air

Parameter Kimia (COD dan BOD)


Menurut Koda et al (2017), kandungan air lindi terdiri dari zat organik, zat
anorganik dan logam berat Pengukuran kualitas air menggunakan
parameter COD dan BOD sering digunakan untuk mengetahui zat-zat
organik yang terkandung di dalam air. COD dan BOD adalah dua
diantara parameter kualitas air di Indonesia berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 (PP RI No.82
Th.2001).
Penentuan kadar COD dan BOD sesuai dengan metode SNI
6989.72:2009 tentang cara uji Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical
Oxygen Demand/BOD) dan SNI 6989.15:2019 tentang cara uji Kebutuhan
Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen Demand/COD) (BSN, 2019). Hasil
yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan baku mutu standar, yaitu
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P
59/Menlhk/Setjen/kum.1/7/2016 dan Peraturan Pemerintah RI No.82
Tahun 2001
a. Pengukuran kadar COD dengan refluks terbuka secara titrimetri
SNI 6989.15:2019 tentang cara uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi
(Chemical Oxygen Demand/COD)
Bahan
a) Air bebas organik
b) Larutan baku kalium dikromat
c) Larutan pereaksi asam sulfat
d) Larutan indikator ferroin
e) Larutan ferro ammonium sulfat
f) Larutan baku kalium hidrogen phtalat
g) Asam sulfamat
h) Serbuk merkuri sulfat
i) batu didih

Alat
a) peralatan refluks (Erlenmeyer, pendingin liebig 30cm atau
Allihn 30cm)
b) Hot plate
c) Labu ukur
d) Buret
e) Pipet volumetrik 5ml; 10ml; 15ml; 25ml; 50ml
f) Erlenmeyer 250 ml
g) Erlenmeyer asah 250 ml
h) Magnetic stirrer
i) Blender
j) Timbangan analitik keterbacaan 0,1 mg
k) Timbangan teknis keterbacaan 10 ml

Perhitungan

Hitung normalitas larutan

Nilai COD sebagai mg/l O2

C. KERANGKA BERPIKIR
BAB III – METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Peneltian ini menggunakan metode penelitian observasional


dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif observasional
adalah metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dimana data
yang diperoleh dari pengamatan berupa persentase, frekuensi, kadar
ataupun berupa angka lainnya. menggunakan metode ini kita bisa
mendapat gambaran kualitas air tanah melalui parameter COD, BOD.

B. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di wilayah desa Kedawung wetan,
kecamatan Grati, Kabupaten Pasuran, provinsi Jawa Timur. Pengambilan
sampel air di sekitar pabrik gula Kedawoeng. Dengan pengambilan sampel
sebanyak 3 titik berbeda pada sungai yang sama

C. Sumber Data
a. Data Primer data primer dalam suatu penelitian diperoleh langsung dari
sumbernya dengan observasi lapangan, melakukan pengukuran kualitas
air, dan menghitung air limbah pabrik. Pengambilan sampel air dilakukan
sesuai dengan SNI 6989.58:2008 tentang metoda pengambilan contoh air
tanah.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang berhubungan dengan
penelitian yang sedang dilakukan. data-data sekunder dapat diperoleh
melalui penelitian yang berhubungan, dan mendatangi instansi yang
berhubungan untuk mengambil data-data yang diperlukan. seperti peta
pabrik gula di daerah Pasuruan, peta daerah Pasuruan, Data Pabrik gula.

D. Alat dan bahan


Alat : - Wadah berbahan gelas atau plastik PE

- box gabus

Bahan : - Sampel air sungai 1 liter persampel

- Ice Gel

E. Rancangan Tabel Data

Sampel Suhu Ph BOD COD TSS

F. Langkah Pengambilan data


1. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
2. Observasi lapangan
3. Pengambilan sampel air sungai dengan lokasi yang
ditentukan (3 lokasi)
4. Sampel disimpan di gelas atau plastik PE
5. Pengukuran sampel air tanah dengan dikirim ke lab kimia
6. Pengambilan data hasil sampel yang dibutuhkan yaitu dari instansi yang
berhubungan
7. Pembandingan hasil sampel dengan standar baku air

G. Rencana Anggaran Dana

No
Jenis Barang Jumlah Biaya Total
.
1 Tes Lab Air 3 85 000 255 000
2 Ice gel 1 7 000 7 000
Wadah Plastik
3 6 3 000 18 000
PE
4 box 1
277 000
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Adityanto, B.N.( 2007). Aktivitas Isolat Bakteri Aerob dari Lumpur Aktif
Pengolahan Limbah Cair dalam Mendegradasi Limbah Organik.

Arista Rahayu, dkk. (2015) ’’PENGARUH PERUBAHAN MASSA ZEOLIT


TERHADAP KADAR Ph LIMBAH PABRIK GULA MELALUI
MEDIA FILTRASI’

Chandra, Budiman (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan.

Cliffton, P. (1994). Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia, Sumber


Pengendalian dan Baku Mutu.

Erni Misran (2009) ’’Industri Tebu Menuju Zero Waste Industry’’

Gracia Victoria Souisa dkk (2018) “Kualitas Sumur Gali di Dusun Wahakaim”
Heni Dwi Kurniasari dkk, “ANALISIS KARAKTERISTIK LIMBAH PABRIK
GULA
(BLOTONG) DALAM PRODUKSI BAHAN BAKAR GAS
(BBG)
DENGAN TEKNOLOGI ANAEROB BIODIGESTER SEBAGAI
SUMBER ENERGI ALTERNATIF NASIONAL”
https://ptkebonagung.com/index.php/informasi-kebon-agung/produksi/
penanganan-limbah
Dikunjungi tanggal 10/12/2022

https://www.gramedia.com/literasi/air-tanah/
Dikunjungi tanggal 22/12/2022

Ihya Putty Ulinnuha (2016) “ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS AIR


LIMBAH INDUSTRI DI PABRIK GULA TJOEKIR
KABUPATEN JOMBANG”

Isyuniarto, dkk. (2007). Proses Ozonisasi Pada Limbah Cair Industri Gula.

Kemala, R. (2006). Jelajah Ilmu Pengetahuan Alam

Koda, E., Miszkowska, A., and Sieczka, A. (2017). Levels of Organic Pollution
Indicators in Groundwater at the Old Landfill and Waste
management Site

Kristanto, Philip. 2013. Ekologi Industri

Kumalasari, F., & Satoto, Y. (2011). Teknik Praktis Mengolah air Kotor Menjadi
Air Bersih Hingga Layak Minum .

LPP. 2006. Penuntun Analisis Limbah Cair Pabrik Gula.

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan.


Mohamad Yani dkk, 2012 “PENILAIAN DAUR HIDUP (LIFE CYCLE
ASSESSMENT) GULA PADA PABRIK GULA TEBU”

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P


59/Menlhk/Setjen/kum.1/7/2016 “BAKU MUTU LINDI BAGI
USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TEMPAT PEMROSESAN
AKHIR SAMPAH”

Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001 “Pengelolaan Kualitas Air Dan


Pengendalian Pencemaran Air.”

pasal 1 ayat 14, UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Yumna Rofifah.’’DAMPAK LIMBAH PABRIK GULA MADUKISMO


TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA
TIRTONIRMOLO’’

Senja Rizka Sacharina (2019) ”ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM BAGI


HASIL PADA PERUSAHAAN PABRIK GULA DENGAN
PETANI TEBU (STUDI PADA PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA X PABRIK GULA TJOEKIR, JOMBANG)”

Saktiyono, S. P., Dina E. (2021) “PEMANFAATAN LIMBAH CAIR DAN


PADAT PABRIK GULA SEBAGAI PENAMBAH UNSUR
HARA PADA TANAH PASIRAN DI PEMBIBITAN TEBU
(SACCHARUM OFFICINARUM L.)”

Soemarto. 1989. Geolistrik Teknik Geofisika Untuk Penyelidikan Bawah


Permukaan, Laboratorium Geohidrologi, Jurusan Geografi Fisika,
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sri Royani dkk (2021) “KAJIAN COD DAN BOD DALAM AIR DI
LINGKUNGAN
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH KALIORI
KABUPATEN BANYUMAS”

SNI 6989.58:2008 “metoda pengambilan contoh air tanah”

SNI 6989.72:2009 “cara uji Kebutuhan Oksigen Biokimia (Biochemical Oxygen


Demand/BOD)”

SNI 6989.15:2019 “cara uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical Oxygen


Demand/COD)”

Waluyo, L. (2010). Teknik dan Metode dasar Dalam Mikrobiologi

Yonar Trisna (2018) ”KUALITAS AIR DAN KELUHAN KESEHATAN


MASYARAKAT
DI SEKITAR PABRIK GULA WATOETOELIS’’

Yusmita, N (2014). Skripsi Analisis Kualitas Air Sungai Pakis Akibat Limbah
Pabrik Gula
Pakis Baru di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

Yudith Vega Paramita Devi,dkk (2017) ’’Penerapan Produksi Bersih Dalam


Upaya
Penurunan Timbulan Limbah Cair Di Pabrik Gula Tebu’’

Anda mungkin juga menyukai