Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK LIMBAH INDUSTRI TAHU TERHADAP PENCEMARAN AIR

Oleh :
1
Amalia Ayu Mandasari, 2Rachman Setiawan
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
1,2
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga-Surabaya-Jawa Timur-
Indonesia

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia saat ini merupakan negara berkembang yang memiliki berbagai macam
Industri, Banyaknya industri masa kini yang kian berkembang, baik dalam bentuk rumah tangga
maupun industri yang berukuran besar sangat mendukung untuk perekonomian pada suatu
daerah dimana industri itu berada. Salah satu industri yang cukup menjanjikan adalah industri
pengolahan tahu. Dimana Tahu merupakan salah satu makanan pokok sebagian besar masyarakat
Indonesia mencakup semua kalangan baik kaya maupun miskin, tua maupun muda, pabrik
pengolahannyapun tersebar mulai dari skala rumah tangga sampai yang berbasis industri
menengah hingga besar.
Sumber – sumber pencemaran lingkungan sendiri terdiri dari tiga yakni diakibatkan oleh
limbah rumah tangga, kegiatan industry, dan kegiatan pertanian yang dimana kegiatannya tidak
sustain terhadap lingkungan disekitar. Salah satu sumber pencemaran lingkungan yang akan
dibahas yakni terhadap limbah kegiatan industry tahu yang berujung terhadap penurunan kualitas
air disekitar lokasi industry tahu. Penurunan kualitas air yang terjadi yakni menyebakan warna
keruh, berbusa, dan menimbulkan bau tidak sedap hingga ke perumahan warga. Selain itu ada
beberapa sumur warga yang terkontaminasi akibat dari tercemarnya air akibat limbah industry
tahu. Pencemaran limbah tahu selain berdampak pada kualitas air juga berpengaruh terhadap
kesehatan manusia seperti gatal- gatal dan beberapa penyakit kulit lainnya.

Permasalahan

Limbah tahu membawa akibat bagi lingkungan, karena mempunyai bahan–bahan


berbahaya yang dibuang ke perairan salah satunya limbah berbahaya dan beracun. Karakteristik
dari limbah industri tahu yang masih mengandung kadar protein tinggi.

1
Menurut Undang-Undang (UU) No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
pasal 1 ayat 1menyebutkan :
“ Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan mahkluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan
serta kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya “
Adanya pembuangan limbah industri tahu ke Sungai jelas menyebabkan penurunan
kualitas air yang berdampak pada kelangsungan peri kehidupan serta kesejahteraan manusia serta
mahkluk hidup lainnya. Masalah penurunan kualitas air akibat limbah industri tahu ini
diakibatkan karena industri tahu saat ini merupakan industri kecil skala rumah tangga yang tidak
dilengkapi dengan unit pengelolaan air limbah. Sehingga limbah yang tercipta dari pengolahan
tahu tersebut langsung dibuang ke lingkungan hingga sungai di sekitar lokasi industri.

Tujuan

Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dampak Limbah Industri
Tahu terhadap Pencemaran Air

METODE
Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan mengkaji beberapa Jurnal
tentang pencemaran air yang disebabkan oleh limbah Indutri Tahu.

HASIL PEMBAHASAN

Tahu merupakan makanan ringan dan mudah untuk didapatkan yang mengadung banyak
nutrisi seperti, protein, lemak, karbohidrat, dll, yang bagus untuk kesehatan manusia, namun
limbah tahu yang dihasilkan setelah proses produksi sangatlah membahayakan lingkungan
sekitar. Limbah tahu tergolong limbah cair yang berasal dari air rebusan maupun air rendaman
kedelai yang akhirnya mencemari lingkungan perairan sekitarnya.
Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemaran air untuk limbah
industri, karena limbah dari industri tahu mengandung polutan organik dan anorganik, maka air
limbah tersebut tidak bisa langsung di buang ke sungai, tetapi harus diolah terlebih dahulu
sebelum di buang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Namun, dikarenakan industri tahu ini
masih banyak dilakukan oleh industri tingkat rumah tangga yang hanya memiliki modal lemah.
Akibatnya pengusaha tahu merasa keberatan untuk melaksanakan pembangunan instalasi

2
pengolahan limbah cair industry tahu yang membutuhkan biaya cukup tinggi dalam biaya
operasionalnya bahkan untuk biaya perawatannya.

Limbah dari industry tahu yang berawal dari air rebusan kacang kedelai memiliki pH
asam, serta mengandung bahan polutan organic dan anorganik yang dibuang secara langsung
pada perairan tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu akan mengakibatkan perubahan pH
air di perairan dan dapat mengganggu kehidupan organisasi air. Persyaratan untuk Ph air limbah
tahu maksimal 9 dan minimal 6. Pada salah satu penelitian mendapatkan sampel limbah sebagai
berikut :

Tabel 1. Kualitas Limbah Tahu dilihat dari kadar pH

Nomor Sampel pH
L1 6,6
L2 3,8
L3 7
L4 6,8
Baku Mutu 6-9

Nilai pH pada sampel limbah tahu hasil pengukuran di laboratorium menunjukkan hasil
semua sampel masih dalam keadaan normal kecuali sampel limbah L2 sebesar 3,8 jauh
melampaui baku mutu yang dipersyaratkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa limbah L2 bersifat
asam yang dikarenakan belum ada proses pengolahan limbah. Keasaman limbah dikatakan
bahwa kemungkinannya berasal dari penggunaaan larutan asam yang digunakan untuk
menggumpalkan sari kedelai.

Pada penelitian lainnya yang juga meneliti kandungan pH diperairan yang diperkirakan
tercemar oleh limbah cair dari industry tahu rumahan juga menghasilkan pH air yang bersifat
asam.

Tabel 2. Kisaran nilai pH di perairan yang diperkirakan tercemar oleh limbah tahu

3
Meskipun semua nilai pH pada pengamatan di stasiun II menujukan nilai yang ekstrim
cenderung asam, akan tetapi menurut Kesuma (2010) tidak akan menyebabkan perairan menjadi
asam secara keseluruhan. Dalam pengamatan ini kondisi asam menunjukan ada sedikit
keterkaitan dengan nilai kekayan taxa ikan yang ditemukan pada saat penelitian berlangsung.

Selain pH perairan yang bersifat asam, ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa
limbah tahu ini juga dapat menyebabkan peningkatan suhu perairan yang sangat ekstrim disekitar
lokasi industry tahu tersebut berada.Suhu perairan yang melonjak ini sebagian besar jenis ikan di
perairan tersebut masih bisa mentolelir namun sangat berbahaya terhadap organisme lain seperti
tumbuhan air dan beberapa jenis makroinvertebrata yang menjadi makanan utama bagi ikan di
sungai. Diperkirakan suhu limbah dari rebusan kacang kedelai yang dilakukan oleh industry tahu
tersebut mencapai 75˚C.

Tabel 3. Kisaran suhu disetiap lokasi perairan yang diperkirakan tercemar limbah industry tahu

4
Untuk mengetahui nilai cemaran yang berasal dari limbah tahu dapat dilakukan dengan
pemeriksaan kandungan BOD, COD dan TSS lalu dibandingkan dengan baku mutu air limbah
terhadap kegiatan industry tahu oleh KepMen LH nomor 5 Tahun 2014. Berikut merupakan hasil
pemeriksaan laboratorium mengenai kadar kandungan dalam limbah tahu.

Tabel 4. Hasil analisa limbah tahu

Dijelaskan bahwa hasil uji I merupakan titik yang berada dekat dengan sumber limbah
dan hasil uji II merupakan titik yang mendekati sungai yang tercemar limbah tahu. Berdasarkan
hasil analisa penelitian tersebut menunjukkan bahwa lokasi I tidak memenuhi batas syarat,
Tingginya kadar BOD dan COD menunjukkan kadar organic yang terkandung dalam limbah
tahu. Limbah dengan kadar COD yang tinggi sangat berbahaya bagi lingkungan karena dapat
menurunkan kandungan oksigen yang terlarut dalam air. Sedangkan kadar nilai TSS yang tinggi
akan menghambat masuknya cahaya dari permukaan ke dalam air dan akan mengakibatkan
terganggunya proses fotosintesis. Pada penelitian tersebut nilai dari kadar TSS baik di lokasi I
maupun II sudah menunjukkan batas maksimal yang diijinkan pada baku mutu air limbah.

Hal lain yang merupakan dampak dari industry tahu berupa limbah cair tahu ini
mengakibatkan perubahan pada bentuk fisik perairan. Seperti terdapat genangan air yang
berwarna keruh disertai dengan bau yang tidak enak. Masyarakat sekitar tempat industry juga
berkeluh kesah akibat saluran air disekitar rumah menjadi bewarna kuning dan putih disertai
dengan gelembung-gelembung, serta adanya ampas dari tahu yang nampak dipermukaan
perairan. Selain itu juga, kondisi sumur masyarakat banyak yang terkontaminasi oleh limbah cair
tahu tersebut serta air sumur yang dikonsumsi oleh masyarakat juga bisa menimbulkan berbagai
macam penyakit yang disebabkan oleh kadar Ph, BOD, dan COD dari limbah tahu yang melebihi
ambang batas.

5
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Mengingat Tahu merupakan makanan favorit penduduk indonesia, keberadaan Industri


Tahu dimana mana bahkan sampai level industri rumah tangga secara tidak langsung memang
membuka lapangan pekerjaan. Namun kita harus tahu dan sadar bahwa ternyata keberadaan
Industri Tahu ini sebagian besar menyebabkan kerusakan pada ekosistem air. Berbagai penelitian
menyatakan bahwa limbah indutri Tahu telah mencemari air sungai bahkan Sumur yang
notabene hampir sebagian besar masyarakat menjadikan sumur tersebut untuk kebutuhan air
bersih dan air minum sehari-hari juga ikut tercemari limbah industri tahu. Akibatnya masyarakat
yang mengkonsumsi air sumur tersebut kesehatannya menjadi terganggu.

Saran

Untuk mengurangi resiko pencemaran air sudah seharusnya para pelaku Industri Tahu melakukan
beberapa hal antara lain :
1. Melengkapi Industrinya dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) meskipun secara
sederhana. Untuk level indutri rumah tangga bisa membuat IPAL komunal, yang mana
pembuangan limbah dari beberapa industri tahu rumah tangga dibuatkan saluran dan
terkumpul pada satu titik yaitu IPAL komunal.
2. Pemerintah sebagai motivator dengan memberikan fasilitas pembuangan limbah dan
memberitahukan tata cara pengolahan limbah tahu bagi para pengusaha/pengrajin tahu.
Fasilitas pembuangan limbah limbah dibuat untuk meminimalisir pencemaran limbah agar
limbah di buang di instalasi pengelolaan limbah sesuai tata cara pengelolaan limbah.
3. Pengelolaan Lingkungan Hidup harus ditegakkan dan dijalankan adanya sanksi yang tegas
diberikan untuk pengusaha tahu yang tidak mengelola limbahnya agar nantinya menimbulkan
efek jera bagi pelaku industri tahu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Robin, Arif Supendi. 2013. Analisis Dampak Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Penurunan
Kualitas Air dan Keanekaragaman Ikan Air Tawar di Sungai Cipelang Kota Sukabumi.
Jurnal Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, UMMI, Sukabumi, Indonesia
Pradiba, Hilda. 2016. Analisis Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas Air
Sungai Melati Seberang Di Kelurahan Ujung Padang Kecamatan Padangsidimpuan
Selatan Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara, Medan
Arif, M. Rifki. Analisis Pengelolaan Limbah Tahu di Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
Jurnal. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.
Dewa, Riadi P dan Syarifuddin Idrus. 2017. Identifikasi Cemaran Air Limbah Industri Tahu di
Kota Ambon. Jurnal. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Sari, Ratu Kurnia.2016. Dampak Industri Kecil Tahu terhadap Masyarakat RT 01 RW 10
Kelurahan Pondok Labu Cilandak Jakarta Selatan. Skripsi. Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Yudhistira, Bara. Martina Andriani dan Rohula Utami. 2016. Karakterisasi: Limbah Cair
Industri Tahu Dengan Koagulan Yang Berbeda (Asam Asetat Dan Kalsium Sulfat). Journal
of Sustainable Agriculture, Vol. 31 No. 2, Oktober 2016. Hal. 137-145. Universitas Sebelas
Maret.
Ryansyah, Ivanudin. 2017. Analisis Pemanfaatan Limbah Tahu Apu Klaten (Studi Kasus: CV..
Tahu Apu (Al Azhar Peduli Ummat) Jatinom, Klaten). Publikasi Ilmiah. Fakultas Tehnik,
Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Mardikawati, Dewi. Pencemaran Lingkungan di Sungai Dawe Akibat Kegiatan Pembuangan
Limbah Industri Pabrik Tahu di Kabupaten Kudus. Jurnal. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.
Siswoyo, Eko dan Joni Hermana. 2017. Pengaruh Air Limbah Industri Tahu Terhadap Laju
Pertumbuhan Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus Tricolor). Jurnal Saint dan Teknologi
Lingkungan. Volume 9, Nomor 2, Juni 2017 Hal. 105-113 ISSN:2085-1227 dan e-
ISSN:2502-6119.
Wulandari, Angela Herma Gita Retno, Sahala Hutabarat dan Churun Ain. Pengaruh Limbah
Cair Tahu Terhadap Kelimpahan Makrobenthos Di Sungai Elo Magelang. Diponegoro

7
Journal Of Maquares Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 1-8 Management Of
Aquatic Resource
Diwani Kesuma, Darajatin dan M.Widyastuti. Pengaruh Limbah Industri Tahu Terhadap Kualitas
Air Sungai Di Kabupaten Klaten. Jurnal.
Irwanto, Robert. 2011. Pengaruh Pembuangan Limbah Cair Industri Tahu Terhadap Kualitas
Air Sumur Di Kelurahan Krobokan Kota Semarang. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai