Anda di halaman 1dari 3

KEGIATAN PRODUKSI PABRIK TAHU

di jalan jambu

Pengertian Pabrik Tahu


Pabrik tahu merupakan industri kecil (rumah tangga) yang jarang memiliki
instalasi pengolahan limbah dengan pertimbangan biaya yang sangat besar
dalam pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya.
Adanya keterbatasan dana tersebut, industri kecil (rumah tangga) tersebut
lebih sering membuang limbahnya langsung ke sungai. Proses pembuatan
tahu menghasilkan limbah yang mengandung protein, bahan organik dan
padatan terlarut yang tinggi, dengan pH yang rendah. Limbah tahu ini juga
akan menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga mengganggu estetika
dan kehidupan ekosistem sekitarnya.

Industri tahu pada umumnya berproduksi mulai dari 1.200 kg sampai


1.500.000 kg per tahun. Jumlah limbah cair yang dihasilkan dari industri tahu
mencapai lebih kurang 2 m3 untuk setiap pengolahan 1 kuintal
kedelai.Dengan demikian beban pencemaran dari industri tahu cukup besar
dan perlu penanganan lebih lanjut sehingga sesuai dengan baku mutunya.
Parameter-parameter air buangan yang menonjol dari limbah tahu, yaitu suhu,
pH, padat tersuspensi, padat terlarut, dan BOD (Sriharti, dkk, 2004).
BOD merupakan ukuran kebutuhan oksigen dalam air limbah atau oksigen
yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi senyawa-senyawa
kimia. Proses oksidasi yang berjalan sangat lambat dan secara teoritis
memerlukan waktu yang tidak terbatas. Nilai BOD bermanfaat untuk
mengetahui apakah air limbah tersebut mengalami biodegradasi atau tidak.
Parameter BOD, secara umum banyak dipakai untuk menentukan tingkat
pencemaran air buangan. Penentuan BOD sangat penting untuk menelusuri
aliran pencemaran dari hulu. Sesungguhnya penentuan BOD merupakan
suatu prosedur bioassay yang menyangkut pengukuran banyaknya oksigen
yang digunakan oleh organisme selama organisme tersebut menguraikan
bahan organik yang ada dalam suatu perairan, pada kondisi yang harnpir
sama dengan kondisi yang ada di alam. Selama pemeriksaan BOD, contoh
yang diperiksa harus bebas dari udara luar untuk rnencegah kontaminasi dari
oksigen yang ada di udara bebas. Konsentrasi air buangan (sampel) tersebut
juga harus berada pada suatu tingkat pencemaran tertentu, hal ini untuk
menjaga supaya oksigen terlarut selalu ada selama pemeriksaan. Hal ini
penting diperhatikan mengingat kelarutan oksigen dalam air terbatas dan
hanya berkisar ± 9 ppm pada suhu 27°C (Salmin, 2005).
Struktur tanah memungkinkan limbah cair mudah meresap masuk ke air
tanah.
Berdasarkan fungsi EM-4 yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai limbah,
maka pada penelitian ini peneliti ingin mencoba menggunakan EM-4 dalam
upaya pengolahan limbah cair industri tahu.

Alternatif solusi pengolahan limbah cair tahu


adalah dengan menggunakan teknologi Effective Microorganisms-4 (EM-4).
EM-4 merupakan kultur campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan
bagi pertumbuhan tanaman. Effective Microorganisms merupakan kultur
campuran empat kelompok mikroorganisme yang mampu melakukan
biodegradasi limbah organik, seperti senyawa karbon, hidrogen, nitrogen dan
oksigen. EM-4 telah digunakan secara efektif untuk menginokulasi limbah
organik pertanian, sampah kota, menghilangkan bau busuk limbah organik,
mempercepat penguraian limbah organik, serta pengomposan berbagai
macam limbah organik. EM-4 dapat memfermentasikan bahan organik yang
terdapat di dalam tanah dengan melepaskan hasil fermentasi berupa gula,
alkohol, vitamin, asam laktat, asam amino dan senyawa organik lainnya.
Fermentasi bahan organik tidak melepaskan panas dan gas yang berbau
busuk sehingga hasil fermentasi bahan organik menciptakan kondisi yang
baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Industri tahu menghasilkan limbah cair yang pada umumnya langsung
disalurkan ke badan air sehingga mencemari perairan. Perairan yang
tercemar memiliki kandungan BOD tinggi, pH rendah, berbau busuk dan
berwarna kehitaman, sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi. Dari kondisi
tersebut maka dalam penelitian ini akan diteliti seberapa efektifkah
penggunaan bakteri fermentasi (EM-4) dalam menurunkan kadar BOD air
limbah tahu. Kaitannya adalah untuk mengembangkan teknologi pengolahan
air limbah yang murah, mudah pengoperasiannya serta harganya terjangkau,
khususnya untuk industri tahu.

Dampak dari pencemaran limbah pabrik tahu


terhadap lingkungan hidup yaitu
1. rusaknya kualitas lingkungan terutama perairan sebagai salah satu
kebutuhan umat manusia dan makhluk hidup lainnya. Rusaknya lingkungan
akibat limbah pabrik tahu yang berdampak buruk terhadap kehidupan
ekosistem yang berada diperairan dan juga mengancam kesehatan manusia.
2. Bagi masyarakat
a. Memberikan informasi mengenai pengelolaan limbah cair industri tahu.
b. Sebagai sumber informasi di bidang lingkungan tentang penggunaan EM-4
dalam menurunkan kadar BOD dalam limbah industri tahu.
3. Bagi instansi
a. Bagi instansi pelayanan kesehatan, sebagai bahan pertimbangan pada
petugas pelayanan kesehatan sebagai dasar pelaksanaan pembinaan kadar
agar dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya industri
tahu terkait pengolahan limbah cair tahu.

b. Bagi instansi industri tahu, untuk perbaikan penanganan limbah cair tahu
sehingga limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.

Kesimpulan
1. Untuk menanggulangi pencemaran limbah pabrik tahun diperlukan seperti
pembuatan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) yang memadai atau
menggunakan kembali limbah cair tahu untuk berbagai keperluan.
2. Pemilik Industri Tahu sebaiknya menerapkan waktu perendaman yang
singkat pada kedelai. Hal ini ditujukan untuk menurunkan kadar bahan organik
terutama protein yang terdapat pada kedelai agar tidak banyak berpindah dari
kedelai ke air yang menyebabkan kadar BOD, COD dan TSS pada limbah cair
Industri Tahu tinggi.
3. Lebih baik apabila dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di
sekitar kawasan Industri Tahu agar limbah cair yang dihasilkan tidak langsung
dibuang ke badan penerima yang dapat mempengaruhi kualitas air di badan
penerima.

Tugas Proyek Fisika


Nama: Ade Gheriya Rahima Br. Pasaribu
Kelas: XI MIPA 5

Anda mungkin juga menyukai