BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah merupakan hasil sisa dari sebuah proses yang tidak dapat
digunakan kembali, apabila limbah ini terlalu banyak dilingkungan maka
akan berdampak pada pencemaran lingkungan dan berdampak pada
kesehatan masyarakat sekitar. Limbah dibagi menjadi dua bagian
sumber yaitu limbah yang bersumber domestik (limbah rumah tangga)
danlimbah yang berasal dari non-domestik (pabrik industry, dan limbah
pertanian).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2001, limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat atau
konsentrasinya dan jumlahnya baik secara langsung atau tidak
langsung akan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makluk lain. Sedangkan menurut
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 1995
tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan industri yang dimaksud
dengan limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan oleh
kegiatan industri yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat
menurunkan kualitas lingkungan.
Limbah cair baik domestik maupun non domestik mempunyai
beberapa karakteristik sesuai dengan sumbernya, karakteristik
limbah cair dapat digolongkan pada karakteristik fisik, kimia dan biologi.
Karakteristik air limbah ini sangatlah bervariasi, sehingga tergantung pada
sumber air limbah tersebut. Adapun faktor waktu serta metoda
pengambilan sampel juga berpengaruh pada karakteristik air limbah.
Keberadaan limbah cair domestik di lingkungan dapat merusak
lingkungan, selain merusak lingkungan bagian yang paling berbahaya dari
limbah domestik yaitu mikroorganisme patogen yang berada dalam tinja
2
B. Rumusan Masalah
Apakah pengolahan limbah cair dengan proses biofilm dapat
menurunkan kandungan BOD pada limbah cair rumah tangga?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penurunan kandungan BOD pada air limbah
rumah tangga dengan menggunakan pengolahan dengan proses
biofilm.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui penurunan BOD pada air limbah rumah tangga
dengan menggunakan pengolahan dengan proses biofilm.
b. Mengetahui penurunan suhu pada air limbah rumah tangga
dengan menggunakan pengolahan dengan proses biofilm.
c. Mengetahui penurunan pH pada air limbah rumah tangga dengan
menggunakan pengolahan dengan proses biofilm.
4
D. Manfaat
1. Manfaat Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman kepada peneliti,
sehingga dapat menerapkan kemampuan peneliti dalam
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh mengenai pengolahan limbah
cair domestik dengan proses biofilm dalam menurunkan kandungan
BOD.
2. Manfaat Teoritis
Untuk mnjadi tambahan ilmu dalam bentuk bahan bacaan mengenai
pengolahan limbah cair domestik dengan proses biofilm dalam
menurunkan kandungan BOD.
3. Manfaat Praktis
Dapat digunakan seabgai bahan referensi bagi rumah tangga.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Karakteristik Fisik
Karakteristik fisika air limbah meliputi temperatur, bau, warna,
dan padatan. Temperatur menunjukkan derajat atau tingkat panas
air limbah yang diterapkan ke dalam skala-skala. Skala temperatur
yang biasa digunakan adalah skala Fahrenheit (°F), dan skala
Celcius (°C).
Temperatur merupakan parameter yang penting dalam
pengoperasian unti pengolahan limbah karena berpengaruh
terhadap proses biologi dan fisika. Bau meruakan parameter yang
subjektif. Pengukuran bau tergantung pada sensitivitas indera
penciuman seseorang. Kehadiran bau-bauan yang lain
menunjukkan adanya komponen-komponen lain dalam air. Misalnya
bau seperti bau telur busuk menunujukkan adanya hidrogen sulfida
yang dihasilkan oleh permukaan zat-zat organik dalam kondisi
anaerobik.
Pada air limbah, warna biasanya disebabkan oleh kehadiran
materi-materi dissolved, suspended, dan senyawa-senyawa koloidal
yangdapat dilihat dari spektrum warna yang terjadi. Padatan yang
terdapat di dalam air limbah dapat di klasifikasikan menjadi floating,
settleable, suspended, atau dissolved.
7
2. Karakteristik Kimia
Karateristik kimia air limbah meliputi senyawa organik dan
senyawa anorganik. Senyawa organik adalah karbon yang
dikombinasikan dengan satu atau lebih elemen-elemen lain (O, N, P,
H). Saat ini terdapat lebih dari dua juta jenis senyawa organik yang
telah di ketahui.
Senyawa anorganik terdiri dari semua kombinasi elemen yang
bukan tersusun dari karbon organik. Karbon anorganik dalam air
limbah pada umumnya terdiri atas sad, grit dan mineral-mineral, baik
suspended maupun dissolved. Misalnya: klorida, ion hidrogen,
nitrogen, fosfor, logam berat, dan asam. Elemen-elemen yang
terdapat dalam jumlah yang berlebihan akan bersifat toksik dan
menghalangi proses-proses biologis
Gas yang terdapat dalam air limbah biasanya terdiri atas
oksigen, nitrogen, karbondioksida, nitrogen, karbondioksida,
hidrogen sulfida dan metana.
3. Karakteristik Biologi
Mikroorganisme ditemukan dalam jenis yang sangat bervariasi
hampir dalam semua bentuk air limbah, biasanya dengan
konsentrasi 105 – 108 organisme/ml. Kebanyakan merupakan sel
tunggal yang bebas ataupun berkelompok dan mampu melakukan
proses-proses keidupan (tumbuh, metablisme, dan reproduksi).
Secara tradisional, mikroorganisme dibedakan menjadi
binatang dan tumbuhan. Namun, keduanya sulit dibedakan. Oleh
karena itu, mikroorganisme kemudia dimasukkan ke dalam kategori
Protista, status yang sama dengan binatang ataupun tumbuhan.
Virus diklasifikasikan secara terpisah.
Keberadaan bakteri dalam unit pengolahan air limbah
merupakan kunci efisiensi proses biologis. Bakteri juga berperan
penting untuk mengevaluasi kualitas air.
8
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
Biologis: Fisik:
BOD (Biological 1. Suhu
Oxygen Demand 2. pH
3. bau
4. warna
B. Variabel Penelitian
pH
Bau
Warna